Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work
non-commercially, as long as you credit the origin creator
and license it on your new creations under the identical
terms.
PENDAYAGUNAAN SPLIT SCREEN 2DIRECTMATION DALAM FILM W: WITH & WITHOUT
Nama : Joseph Reinaldo Lolong
NIM : 08120210029
Fakultas : Seni dan Desain
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S.Sn.)
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA Tangerang
2012
PENDAYAGUNAAN SPLIT SCREEN 2DIRECTMATION DALAM FILM W: WITH & WITHOUT
Nama : Joseph Reinaldo Lolong
NIM : 08120210029
Fakultas : Seni dan Desain
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni (S.Sn.)
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA Tangerang
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Nama : Joseph Reinaldo Lolong
NIM : 08120210029
Fakultas : Seni dan Desain
Program Studi : Desain Komunikasi Visual Konsentrasi : Digital Cinematography
Judul : Pendayagunaan Splitscreen 2Directmation dalam film W: With & Without
Serpong, 18 Februari 2012 Dosen Pembimbing,
M.S. Gumelar, M.A.
LEMBAR PENGESAHAN
PENDAYAGUNAAN SPLIT SCREEN 2DIRECTMATION DALAM FILM W: WITH & WITHOUT
Oleh
Nama : Joseph Reinaldo Lolong
NIM : 08120210029
Fakultas : Seni dan Desain
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Serpong, 18 Februari 2012 Dewan Penguji
Ketua Dosen Penguji
Edwin H. Sutiono, M.A. Ina L. Riyanto, M.A.
Dosen Pembimbing Ketua Program Studi
M.S. Gumelar, M.A. M.S. Gumelar, M.A.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah karya saya sendiri, bukan plagiat dari karya yang ditulis oleh orang lain atau lembaga lain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam laporan ini telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar Pustaka.
Serpong, 18 Februari 2012
Joseph Reinaldo Lolong
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Opportunity is missed by most people because it is dressed in overalls and looks like work.”
Thomas A. Edison
Karya yang dibahas dalam laporan ini dipersembahkan bagi mereka yang mencintai inovasi, bagi mereka yang selalu berpikir, bagi mereka yang tidak mau
menjadi yang biasa,
bagi mereka yang berani mencoba, bagi pecinta mimpi dan pembenci kegagalan, bagi mereka yang mau melihat apa yang kasat mata, mencari apa yang belum
ditemukan dan bersedia mengusahakan setiap potensi, sekecil apapun itu;
dan bagi mereka yang akan bertanya “Mengapa tidak?” alih-alih “Mengapa?”
KATA PENGANTAR
Penulis menyampaikan syukur kepada Yang Maha Kreatif, karena berkat bimbingan-Nya, film W: With & Without serta laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Ide membuat film yang menampilkan split screen awalnya muncul dari pemikiran penulis untuk menggabungkan beberapa media visual yang ada ke dalam satu bentuk. Setelah melakukan sejumlah riset, penulis akhirnya memutuskan untuk menggabungkan animasi 2 dimensi (animasi 2D) dengan direct footage. Alasan utamanya adalah, karena bentuk split screen ini jarang sekali dijumpai. Seusai segala proses produksi yang panjang dan melelahkan, penulis dan rekan bisa menyelesaikan film W: With & Without dengan split screen 2Directmation di dalamnya.
Film W: With & Without tidak akan mungkin terselesaikan jika penulis bekerja sendiri. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang sudah sangat membantu:
1. Bapak M.S. Gumelar selaku dosen pembimbing yang terus memberikan motivasi dan masukan berarti.
2. Bapak Edwin Sutiono, Ibu Ina Riyanto dan Ibu Maria Josef, untuk setiap kritik yang teliti, koreksi yang konstruktif serta perhatian yang tulus.
3. Ibu Niknik Kuntarto untuk kepedulian terhadap ketelitian berbahasa Indonesia yang baik, benar, dan tepat.
4. Orang tua dan keluarga penulis. Terima kasih untuk untaian doa dan dampingan yang tiada putus.
5. Rekan-rekan penulis dalam proyek ini; Oktavius Yudistiro Prihatmoko dan Angelina Koloay. Terima kasih untuk kesetiaan, pengorbanan, semangat, keyakinan dan doa. Kita bisa karena mau dan yakin kita mampu.
6. Para sahabat: Wahyu Alfarisy, Yohanes Merci, Clara Alverina, Yesaya Chandra Adi, Reca Wilar serta rekan-rekan DKV UMN 2008 lainnya untuk semua bantuannya.
7. Keluarga Mila, keluarga Ferdi dan Angelin Maramis. Terima kasih untuk kesediaan berakting di depan kamera.
Penulis berharap karya ini akan memicu inovasi-inovasi baru, terutama di bidang perfilman Indonesia. Sekali lagi, kita bisa karena mau dan yakin kita mampu.
Serpong, 18 Februari 2012 Joseph Reinaldo Lolong
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iv
Lembar Moto dan Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi... viii
Daftar Gambar dan Bagan ... xi
Abstrak ... xiv
Abstract ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Batasan Masalah ... 6
E. Tujuan ... 6
F. Manfaat ... 6
BAB II TELAAH LITERATUR A. Segi Teknis Pembuatan Split Screen ... 8
B. Segi Storytelling 1. Prinsip editing Pudovskin ... 10
2. Makna dan fungsi split screen dalam film ... 12
3. Split screen dan teori “The Cinema of Attractions” Tom
Gunning ... 13 4. Karakteristik animasi 2D... 16 BAB III METODOLOGI
A. Gambaran Umum Metode Pengerjaan
1. Sinopsis cerita ... 18 2. Alur kerja ... 19 B. Penugasan
1. Pembagian dan deskripsi tugas ... 20 2. Hubungan kerja ... 21 C. Langkah Pengerjaan
1. Rough cut ... 19 2. Pembuatan split screen ... 20 3. Perbaikan Warna
a. Jenis perbaikan warna ... 29 b. Cara mengatur warna ... 33 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Teknik Pembuatan Split screen ... 40 B. Kendala dan Solusi
1. Ketidaksinkronan antara direct footage dan animasi 2D .. 49 2. Kamera yang kurang mantap ... 43 C. Split screen 2Directmation dan Prinsip Editing Pudovskin ... 44
E. Split screen 2Directmation dan “The Cinema of Attractions”... 54 BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 57 B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA………... 60 LAMPIRAN
A. Naskah ... 61 B. Storyboard ... 70 C. Catatan Penulis ... 83
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar 1.1 Cuplikan gambar dari film Requiem of a Dream (2000) ... 2
Gambar 1.2 Cuplikan gambar dari film pendek Splitscreen: A Love Story (2011) ... . 3
Gambar 1.3 Aktor Freddie Highmore “dibuatkan” kembarannya dalam film The Spiderwick Chronicles (2007) ... 4
Gambar 2.1 Diambil dari Figure 2.2 Filming The Fantastic hal.26 ... 8
Gambar 2.2 Cuplikan gambar dari film Suspense (1913) ... 11
Gambar 2.3 Cuplikan gambar dari film Pillow Talk (1961) ... 12
Gambar 2.4 Cuplikan gambar dari film Kill Bill vol.1 (2003) ... 13
Gambar 2.5 Salah satu karakter 3D dalam film Final Fantasy yang sangat realis ... 16
Gambar 2.6 Salah satu karakter 2D dalam film Disney: The Princess and The Frog (2009) ... 17
Gambar 3.1 Ferdi ... 24
Gambar 3.2 Direct Footage ... 25
Gambar 3.3 Background ... 25
Gambar 3.4 Property ... 26
Gambar 3.5 Hierarki layer keempat footage ... 26
Gambar 3.6 Background setelah dipasangi Matte pada sisi kanan layar ... 27 Gambar 3.7 Perubahan nilai parameter Mask Feather dan
Gambar 3.8 Bagian tengah layer Background terlihat agak buram (blurred) karena nilai parameter Mask Feather dan Mask Expansion-nya
telah diubah... 28
Gambar 3.9 Split screen 2Directmation ... 29
Gambar 3.10 Scence split screen tanpa pengaturan warna ... 30
Gambar 3.11 Scence split screen dengan Tone 1 ... 31
Gambar 3.12 Footage non-split screen tanpa pengaturan warna ... 31
Gambar 3.13 Footage non-split screen dengan Tone 2 ... 32
Gambar 3.14 Area kerja Magic Bullet Looks ... 33
Gambar 3.15 Beragam Tools pada tab Post ... 34
Gambar 3.16 Tool Color Ranges dan Lift-Gamma-Gain ... 34
Gambar 3.17 Panel pengaturan pada tool Lift-Gamma-Gain ... 35
Gambar 3.18 Perubahan nilai untuk parameter Gamma Space, Strength dan Exposure Compensation ... 36
Gambar 3.19 Preset Curahee ... 37
Gambar 3.20 Vignette dan Edge Softness ... 38
Gambar 3.21 Perubahan footage sebelum menggunakan Vignette (atas) dan sesudah (bawah) ... 38
Gambar 3.22 Perubahan footage sebelum menggunakan Edge Softness (kiri) dan sesudah (kanan) ... 39
Gambar 3.23 Tangan Mila yang terlihat seolah patah ... 41
Gambar 3.24 Tangan Mila terlihat normal setelah footage mengalami penyesuaian frame rate ... 43
Gambar 4.1 Set pada direct footage yang kosong dan
penggunaan properti yang minim ... 45
Gambar 4. 2 Cuplikan gambar dunia Ferdi ... 46
Gambar 4.3 Cuplikan gambar tangan Ferdi mengambil kunci rahasia ... 47
Gambar 4.4 Cuplikan gambar Mila dan Ferdi membuka pintu menuju dunia luar ... 47
Gambar 4.5 Obyek-obyek feminis pada rak ... 48
Gambar 4.6 Mila dan Ferdi bermain di kolam air ... 49
Gambar 4.7 Mila dan Ferdi di tepi pantai ... 50
Gambar 4.8 Lompatan Mila menuju Dunia Ferdi ... 51
Gambar 4.9 Tone scence non-split screen ... 52
Gambar 4.10 Tone scence split screen ... 52
Gambar 4.11 Perbedaan obyek 3D dan 2D ... 53
Bagan 1.1 Mind Mapping ... 1
Bagan 3.1 Workflow ... 19
ABSTRAK
Split screen adalah sebuah teknik pembagian layar yang umum dijumpai pada film dan tayangan televisi. Selama lebih dari seratus tahun sejak pertama kali digunakan dalam film, split screen telah mengalami sejumlah proses kreatif;
diantaranya digunakan sebagai teknik storytelling, teknik pembuatan spesial efek dan media eksperimen.
Meski begitu, proses kreatif yang diterapkan pada split screen dirasa belum dioptimalkan, terutama menyangkut media yang didayagunakan. Selama ini, split screen yang terdapat di film hanya menggabungkan dua atau lebih direct footages. Belum dijumpai split screen yang menggabungkan media lain.
Dalam laporan ini, penulis membahas pendayagunaan split screen dalam sebuah filmi cerita pendek W: With & Without yang menggabungkan antara direct footage dan animasi 2D.
Kata kunci: split screen, eksperimental, direct footage, animasi 2D
ABSTRACT
Split screen is referred to the technique of screen division, generally placed in film, movie, and television shows. For nearly a century since its inaugural implementation, split screen had been creatively developed as technique of storytelling, special effect method and experimental media.
Even so, the creative process applied on split screen was not yet optimized, primarily regarded to the media empowered. To date, split screen used in films were using bundled of two direct footages at least. There was no such split screen working by other media.
In this paper, the author investigated the utilisation of split screen in a narrative-short movie titled W: With and Without which conjoined direct footage and 2D animation.
Keywords: split screen, experimental, direct footage, 2D animation