Pengertian CSR dan Perusahaan Yang Sudah Pengertian CSR dan Perusahaan Yang Sudah
Menerapkan CSR Menerapkan CSR
Pengertian dari Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Pengertian dari Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Dari informasi yang didapat melalui kabar Koran sindo perusahaan peraih kepentingannya. Dari informasi yang didapat melalui kabar Koran sindo perusahaan peraih CSR AWARD berjumlah 27 perusahaan sedangkan menurut Kementerian Lingkungan Hidup CSR AWARD berjumlah 27 perusahaan sedangkan menurut Kementerian Lingkungan Hidup
(LKH) ada 10 perusahaan yang menerapkan CSR terbaij versi LKH. Berikut dijelaskan informasi-informasi yang didapat
Tugas 3 Etika Bisnis (Corporate Social Responsibilities)
1.Teori
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan " pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden,
melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
· Analisa dan Pengembangan
Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa.
Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible
investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan
"perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian beasiswa dan pendirian yayasan sosial.
Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer ) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik di mata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR bukanlah sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan ( stakeholder ) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
"Dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa di atas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama....setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut.
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak di bidang "pembangunan berkelanjutan" ( sustainable development ) yang menyatakan bahwa:
" CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau pun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya"
2. Studi Kasus
Sindonews.com - Koran Sindo kembali menyelenggarakan malam apresiasi Corporate Social Responsibility ( CSR) Award 2013 di Ballroom Hotel Ritz Charlton, Lingkar Mega Kuningan, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Kegiatan CSR yang dilakukan berbagai perusahaan selama ini telah menginspirasi Koran Sindo untuk memberikan apresiasi atau penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah mencurahkan perhatian terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat umum.
Mengusung tema "Semangat Baru untuk Indonesia Lebih Baik", Koran Sindo menjalin kemitraan strategis dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,
Kementerian Sosial, serta Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Acara yang ketiga kali (sejak 2011) ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif untuk terus menyebarkan semangat sosial dan sinergi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Berikut 27 perusahaan yang mendapatkan apresiasi CSR Award Koran Sindo 2013:
1. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Memperbesar Manfaaat Industri bagi Kehidupan Sosial)
2. Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd (Bantuan Fasilitas Pertanian Tingkatkan Ekonomi Masyarakat)
3. EMP Malacca Strait & EMP Bentu (Pembudidayaan dan Manfaat Karet) 4. PT Indonesia Power (Diklat Aksara Atasi Ketertinggalan Masyarakat Garut)
5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri Dukung Program Indonesia Mengajar) 6. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Beasiswa Nusantara Cerdas Bank BRI) 7. PT Askes persero (Bantuan Beasiswa bagi 1000 Pelajar SMA dan 1000 Mahasiswa
Berprestasi di Seluruh Indonesia)
8. PT AIA Financial (Pemeriksaan Kanker Serviks Gratis di Makassar) 9. Inpex Masela (Dari Pertanian Organik hingga Calistung)
10. Total E&P Indonesie (Tanam Sejuta Bakau, Komitmen Hijaukan Delta Mahakam)
11. Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu (Program LBD Lahirkan Pengusaha Lokal Sukses)
12. PT Pertamina (Persero) (Sentra Pemberdayaan Tani Optimalkan Produk Lokal Unggulan) 13. JOB Pertamina (Kehadiran JOB P-PEJ Mengubah Wajah Desa Tertinggal)
14. PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (Program Berkelanjutan Ciptakan
Kemandirian Masyarakat)
15. PT Pertamina EP (Pertamina EP Tumbuh Bersama Masyarakat Bunyu)
16. PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ (Berdayakan Anak Jalanan dengan Pelatihan Keterampilan)
17.Chevron Indonesia (Investasi Sosial melalui Program Pemberdayaan Masyarakat) 18. BP Indonesia (Program Sosial Terpadu Tangguh Tingkatkan Mutu Pendidikan) 19. Premier Oil Natuna Sea BV (Berperan Serta Membangun Masyarakat Kepulauan di
Perbatasan)
20. Kangean Energy Indonesia Ltd (Ekonomi Hijau Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat) 21. ExxonMobil Indonesia (Pinjaman Mikro Berdayakan Perempuan Indonesia)
22. Star Energy (Kembangkan Sekolah Berbasis Technoculture) 23. SKK Migas (Program Bright & Green)
24. PT Pelindo I (Memberikan Bntuan Berupa 1 Unit Ambulance untuk Rumah Sakit Umum Daerah Dumai)
25. PT Holcim Indonesia Tbk (Sentra Pemberdayaan Tani Optimalkan Produk Lokal Unggulan)
26. PPM School Of Management (Acara Nonton Bareng dan Diskusi Bersama Film 9 Summers 10 autums dengan 105 Anak Panti Asuhan)
27. BINUS University (Pemberdayaan Bersama Komunitas)
Semakin banyak perusahaan yang peduli terhadap lingkungan di tempat beraktivitas masing- masing, diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Analisis
CSR (Corporate Social Responsibilities) tentunya aspek yang sangat penting dalam kegiatan produksi sebuah perusahaan. Tentunya sebagai perusahaan yang baik, kita tidak saja terpaku pada hal-hal yang bersifat ekonomis semata. Namun sisi non ekonomis pun juga harus diperhatikan demi kelangsungan kegiatan produksi sebuah perusahaan. CSR pada umumnya meliputi masalah sekitar lingkungan perusahaan, budaya setempat,
pertanggungjawaban kepada investor dan masih banyak yang lainnya.
Kembali bicara mengenai etika bisnis, perusahaan yang baik tidak hanya mampu melakukan kegiatan produksi untuk kepentingan perusahaan sendiri namun juga dampak yang dirasakan lingkungan sekitar perusahaan tersebut. Tentunya jika ada hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar kegiatan produksi perusahaan tersebut
dapat berjalan lancer. Sebaliknya jika perusahaan tidak memberikan dampak yang baik pada masyarakat sekitar, bukan tidak mungkin kegiatan produksi nya akan tersendat.
Jika melihat contoh kasus diatas, sebenarnya CSR adalah sebuah tanggung jawab yang harus dimiliki setiap perusahaan. Tidak terkesan untuk meraih award atauachievement semata melainkan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi setiap perusahaan. Banyak cara perusahaan mengaplikasikan CSR dalam lingkungan sekitar perusahaan mereka seperti,
membangun infrastruktur (sarana umum) dengan membangun tempat pelatihan dan
pendidikan, pembangunan akses tujuan dengan membangun jalan untuk kemudahan mobilitas masyarakat sekitar dan masih banyak yang lainnya.
Positifnya dengan adanya award semacam itu dapat melecut setiap perusahaan untuk bersaing secara sehat dan membuktikan bahwa perusahaan mereka tidak hanya fokus pada
keuntungan perusahaan semata, namun juga dapat membawa dampak baik bagi masyarakat sekitar perusahaan tersebut.
Penerangan Tenaga Surya untuk Masyarakat Terpencil
Wajo, EnergiToday--Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd (EEES) menggulirkan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa penyediaan listrik tenaga surya di
Dusun Loae Desa Mamminasae Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan selama dua tahun beruturut-turut yakni 2011 dan 2012.
Humas Energy Equity Epic Sengkang, Baso Firman, mengatakan, lokasi tersebut belum
memungkinkan untuk pemasangan listrik karena sangat terpencil. Selain itu kendala lainnya adalah jarak yang jauh dan jumlah rumah sedikit yaitu hanya 29 rumah. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemangku kepentingan untuk menyediakan listrik bagi desa-desa ini.
“Sebagai salah satu KKKS, EEES melakukan kegiatan pengembangan masyarakat bersama program BPMIGAS saat itu (kini SKK Migas) yaitu “Green & Bright” khususnya di lokasi
terdekat kegiatan operasi KKKS, salah satunya dengan menyediakan penerangan. EEES juga menerima proposal masyarakat Dusun Loae, Desa Mamminasae Kec. Gilireng untuk bantuan penerangan listrik,” katanya beberapa waktu lalu.
Baso, mengatakan, program Bantuan Solar Cell dilaksanakan di Kecamatan Gilireng menggunakan dana sebesar Rp197.200.000,- dengan jumlah 25 unit di Desa Mamminasae pada tahun 2011, dan Rp229.600.000, dengan jumlah 32 unit di desa Alausalo Kecamatan
Gilireng. EEES juga menerima proposal dari masyarakat Dusun Lowae, Desa Mamminasae Kec. Gilireng untuk penerangan listrik di rumah penduduk.
Kepala Desa Mamminasae, Mattuppuang, mengatakan, warganya sangat berterima kasih dengan adanya bantuan tersebut. “Sejak jaman nenek moyang, kami belum pernah menikmati fasilitas listrik. Saya sepertinya tidak percaya kalau warga bisa menikmati penerangan listrik di dusun Lowae ini, ” katanya.(ks/alf)
Pertamina Salurkan Bantuan Untuk Korban Letusan Gunung Sinabung
Jakarta, EnergiToday--Bantuan senilai Rp100 juta diberikan PT Pertamina untuk pengungsi korban letusan Gunung Sinabung. Bantuan tersebut disalurkan melalui posko pengungsi di Gedung Kursus Wanita Kristen (KWK) GBKP Berastagi, Jalan Udara nomor 4
Berastagi, Kabupaten Karo.
Assistant Costumer Relation Pertamina Marketing Operation Region I, Sudarman
menuturkan, bantuan yang diberikan meliputi makanan dan kebutuhan dasar para pengungsi seperti 100 kotak biskuit dan 150 kotak susu bayi serta perlengkapan mendasar pengungsi seperti, 1.000 buah masker, 1.000 potong kain sarung dan 1.000 potong selimut.
"Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina kepada sesama yang membutuhkan
pertolongan. Juga sebagai program Pertamina yang peduli kepada lingkungan sekitar Bantuan ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban 1190 warga pengungsi yang berada di pengungsian ini," kata Sudarman di Jakarta seperti dikutip Jumat (20/9/2013).
Terkait distribusi ke daerah terkena dampak bencana letusan Sinabung, Pertamina sudah menjadikan 10 SPBU yang berada di Tanah Karo, sebagai prioritas pasokan. PT Pertamina Region I juga mengoptimalkan ketersediaan pasokan BBM dan mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait letusan gunung trsebut.
Mobilitas kendaraan yang tinggi akan berpengaruh pada kebutuhan BBM, selain itu
kemungkinan arus kendaraan dari dan menuju Karo juga akan meningkat. Untuk itu SPBU di Kabupaten Karo diprioritaskan dalam pendistribusian BBM, termasuk SPBU yang berada di daerah penyangga, atau daerah tetangga seperti Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Dairi.
"Di Karo, ada 10 unit SPBU. Dengan skala prioritas, maka dari keseluruhan SPBU tersebut, SPBU yang ada di Kecamatan Kabanjahe dan Brastagi menjadi prioritas utama karena
berdekatan dengan lokasi pengungsian dan pusat kota. Sejak Minggu dini hari pasokan sudah dioptimalkan dari suplai point Terminal BBM Medan Group," katanya.
Kisah Berita Sedih Dari Kampung Baru
Ini adalah sepenggal kisah, bagaimana manajemen sebuah perusahaan harus pontang- panting menyelamatkan perusahaan dari serbuan massa yang diakibatkan oleh memuncaknya
emosi dari masyarakat yang sebenarnya muaranya adalah akibat kebijakan pemerintah pusat yang kadang kurang cermat dalam mengambil keputusan yang berlaku untuk jangka panjang.
Adalah PT Energy Equity Epic Sengkang (EEES), pemasok utama LNG, bahan gas untuk industri pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) atau yang lebih dikenal dengan PT.
Energy Sengkang ke jaringan sistem pembangkit di PLN wilayah Sulselbarat yang berkedudukan di Kab. Wajo Sulawesi Selatan. Dua perusahaan industri hilir dan hulu ini 100
% sahamnya dikuasai oleh Energy Equty World PTY Ltd, koorporasi bidang ekplorasi energi yang berkantor pusat di Western Australia.
Perkara bermula dari persoalan Dana Bagi Hasil yang tidak pernah diterima oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo dari hasil produksi PT. EEES dimana perusahaan itu beroperasi dan mengeksploitasi sumber daya alam gas.
Dengan sebutan daerah penghasil migas, Wajo mestinya sudah mendapat berkah bagian dari perimbangan keuangan pusat dan daerah, sejak perusahaan itu menghasilkan.
Namun hingga kini tak sepeserpun dana bagi hasil diterima oleh Kabupaten Wajo karena sebelum 2008, KKKS bersangkutan belum recovery segala biaya, selain itu dengan harga gas kontrak yang cukup panjang dan harga yang kurang bersaing mengakibatkan penghasilan pemerintah sebelum pajak lebih kecil daripada pajak yang dibebankan.
Berita sedih terjadi pada 26 April 2010, ujar sebuah sumber dari pihak BPMigas, dan ketika Energi mengkonfirmasikannya kepada Andi Riyanto Facilities & Engineering Manager PT. EEES, pengalaman itu dibenarkannya, dimana ia turut menghadapi huru-hara itu, ujarnya kepada Energi baru-baru ini di Hotel Clarion-Makassar.
Demo ini merupakan akumulasi dari kegeraman pemerintah (Bupati Wajo) karena tuntutannya untuk mendapatkan bagi hasil migas tak kunjung terwujud. Semangat Bupati untuk meningkatkan pendapatan daerah memang sangat getol. Targetnya bukan hanya mendapat dari Pajak, dan CSR saja tapi lebih utamanya bagaimana meningkatkan pendapatan daerah melalui dana bagi hasil migas dimana dana bagi hasil Wajo selama ini masih nol (0).
Bupati berpikir perusahaan sudah sekian belas tahun beroperasi di wilayahnya tapi kok daerah tidak mendapat dana perimbangan dari hasil ekploitasi walaupun penjualan gas yang rutin bahkan pada 10 tahun operasi pertama penjualan produksi terus meningkat.
Sampai pada suatu saat Bupati sempat „berang‟, dikatakannya jika hanya mengeksplotasi Wajo ya kami tutup saja.
Kegeraman itu mencuat, permasalahan segera ditangani oleh BPMigas melalui program sosialisasi UU No. 33 PKPD dan UU 22/2001 tentang Migas yang dihadiri Wakil Bupati, Dinas Pendapatan maupun Dinas Pertambangan, Staf Ahli Bupati Khusus Bidang Migas. Di sisi lain Pemkab juga terus berjuang ke DPR, Komisi VII, DPD, Kementrian
Keuangan, BPMigas, Ditjen Migas tetapi sepertinya semua langkah belum menemukan titik terang. “Akhirnya Energi Equity digoyang,”
Tanggal 26 April perusahaan di demo di lapangan, mereka memberi waktu hingga batas 29 April 2010 menutut agar semua pihak yang terkait, Depkeu, ESDM, BPMigas dihadirkan di Lapangan di Kampung Baru untuk menyelesaikan masalah itu. “Kata mahasiswa yang berorasi ~ kalau tuntutan tidak dipenuhi kami akan duduki dan kami tutup fasilitas produksi ~” cerita Andi.
Waktu sesingkat itu mustahil bagi EEES dan BPMigas memenuhi tuntutan, pihaknya minta waktu tetapi teman-teman mahasiswa sudah hilang kepercayaan, mereka minta harus tanggal 29. Benar saja pada tanggal 29 April fasilitas produksi diduduki kami saat itu masih beroperasi, jadi yang sedang bekerja tidak boleh off yang di camp tidak boleh naik. Waktu itu dari BPMigas yang datang dua orang yaitu perwakilan dari BPMigas KalSul dan satu orang dari BPMigas Pusat.
Tanggal 30 April demo makin keras diiringi ancaman, sampai kemudian pada tanggal 1 Mei (MayDay) ada mobilisasi massa yang terdiri dari para pemburu babi, termasuk warga dari kecamatan yang berada di luar wilayah operasi EEES. Lucunya kendaraan-kendaraan pengangkut logistik untuk para demonstran seperti tenda dan lain-lain adalah kendaraan berplat merah bertuliskan Dinas Sosial.
“Suasana sungguh mencekam, kalau polisi sampai bertindak represif saja bsa-bisa terjadi bentrok, apalagi jumlah polisi kalah banyak dengan massa demontran. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan EEES minta bantuan ke Polwil Bone untuk melakukan pengamanan, sebanyak 2 kompi Brimob dengan 100-an personil akhirnya datang setelah massa menduduki fasilitas produksi.
“Tepat pukul 5 pagi, seijin Kepala Pengendalian Operasi BPMigas, karena nyawa terancam kami diijinkan untuk menutup gasport, pagi jam 05.00 WITA terakhir kami mobilisasi teman-teman keluar dari in desk plan pakai mobil brimob dan mengevakuasi pekerja ke tempat yang lebih aman. Imbas dari mandeknya suplai gas menyebabkan pembangkit tak dapat beroperasi, PLN sebagai pembeli listrik Sengkang kehilangan daya hingga 195 MW atau kira-kira sepertiga pasokan normal per hari. Pemadaman yang semula dapat dilokalisasi di lima kabupaten akhirnya melebar ke mana-mana hingga Makassar.