• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAN LIMBAH B3 SECARA 3 R ( REDUCE, REUSE DAN RECYCLED)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAN LIMBAH B3 SECARA 3 R ( REDUCE, REUSE DAN RECYCLED)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAN LIMBAH B3 SECARA 3 R

( REDUCE , REUSE DAN RECYCLED)

1

Ir. EDY Purwanto Bakri, MAS

Kasubdit Pertambangan Energi Migas

dozier1968@gmail.com

(2)

CURRICULUM VITAE

ACADEMIC BACKGROUND AND SEVERAL COURSES CIREBON, 22 JANUARI 1968

SI ITB TEKNIK MESIN 1992

S2 TU-GRAZ AUSTRIA , ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY & MANAGEMENT , 2001 CHEMICAL INSPEKTION , STOCKHOLM SWEDIA , 2014

ENVIRONMENTAL LAW COMPLIENCED, US EPA WASHINGTON DC, 2013 PPLH KLH 2003

ENVIRONMENTAL LAW COMPLIENCED, JERMAN 2003

KURSUS PPNS LH RESINTEL POLRI , MEGA MENDUNG BOGOR 1999 AIR POLLUTION INSPECTOR COURSE, CANADA 1996

AIR POLLUTION CONTROL COURSE, JAPAN 1995

POLLUTION MANAGEMENT COURSE, PERTH AUSTRALIA 1994

LECTURER AND PRESENTER

o INTERNATIONAL SPEAKER FOR BETTER AIR QUALITY 2004 MANILA AND 2005 IN AGRA INDIA o SEVERAL COURSES FOR AGRO INDUSTRIES FOR PROPER 2008 SD 2012

o LECTURE FOR BPK (BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ) POLICY FOR POLLUTION CONTROL IN INDONESIA 2009

o LECTURER FOR MINISTRY OF DEFENCE RI, FOR ENVIRONMENTAL EURO 2 TECHNOLOGY FOR AUTOMOTIVE 2008

o SPECIAL COURSES FOR POLLUTION MANAGEMENT POLICY FOR MAN POWER DEPARTMENT 2007 o SAKSI AHLI KLH UNTUK TINDAK PIDANA PENCEMARN LINGKUNGAN INDUSTRY KAYU LAPIS

(3)

Pengelolaan Limbah B3

berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009

“ …..

adalah

sisa

suatu usaha dan atau

kegiatan yang mengandung B3”

(4)

Pengelolaan Limbah B3

adalah kegiatan yang

meliputi pengurangan, penyimpanan,

pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,

pengolahan dan/atau penimbunan limbah B3.

Definisi Pengelolaan Limbah B3

(Pasal 1 butir 23 UU 32/2009)

(5)

LIMBAH INDUSTRI

SEBAGAI SUMBER

DAYA BARU

Masalah :

1. Daya Tampung

Lingkungan Menurun

Akibat Limbah

Industri.

2. Biaya pengelolaan

Limbah Tinggi

sehingga

mengakibatkan

biaya produksi tinggi

(belum dilakukan

internalisasi biaya

lingkungan).

3. Jumlah limbah

industri semakin hari

meningkat sesuai

pertumbuhan industri

1. Industri

penghasil limbah

wajib mengelola

limbahnya.

2. Limbah harus

dipandang

sebagai sumber

daya baru.

3. Teknis

pegelolaan

limbah harus

memenuhi

standar dan

ekonomis

Prinsip

:

Target :

1. Limbah yang

dihasilkan

terkelola

100%

dengan

mengutamak

an prinsip

3R.

2. Menurunnya

beban

pencemaran

lingkungan

akibat

limbah.

5

(6)

INPUT

PROSES

OUTPUT

Material

-utama -pembantu -lain-lain

Energi carrier

-bahan-bakar

Contoh

Gas,bbm,bbg

Energi

-Listrik

- pemanas

/pendingin

Produk

Material Emissions

-Limbah padat

-Limbah cair

-Limbah gas

Energetic Emission

-Bising

-Limbah panas

-

-office/administration

-Proses a-z

-Energi supply

-Maintenance /services

(7)

Tujuan Penanganan Limbah Padat (wasted)

1) Meminimalkan negative impak terhadap manusia, hewan dan

tumbuhan

2) Konservasi bahan baku dan energi

3) Mengurangi kebutuhan tanah untuk pembuangan/penimbunan

limbah( landfil)

4) Menjaga bahaya potensial generasi yang akan datang

(Precautionery Principles)

STRATEGI PENANGANAN LIMBAH (Wasted) :

1) PREVENTION (cleaner production)

2) Utilization of waste (Material and energy recovery)

3) Treatment of Waste (Inertisation)

(8)

KONSEP 4R PENANGANAN LIMBAH ADALAH SEBAGAI BERIKUT

REDUCE : Mengurangi Material sehingga limbah yang terjadi dapat dikurangi

REUSE : adalah menggunakan kembali bahan-bahan habis pakai

contoh botol kaca,

RECOVERY : Mengambil kembali material berguna

RECYCLE : adalah mendaur ulang limbah yang dibuang untuk digunakan kembali

contoh : kertas bekas , kaleng bekas dll

(9)

Polluter pays principle

Penghasil bertanggung jawab terhadap limbah

B3 yg dihasilkan

From cradle to grave

Pengawasan sejak limbah B3 dihasilkan

sampai dengan pengelolaan akhir

Minimisasi Limbah B3

Mendahulukan reduksi dan hirarki pengolahan

limbah B3 yg dihasilkan

Proximity

Pengelolaan/pengolahan sedekat mungkin

dengan tempat dihasilkan

(10)

Konsep untuk mengurangi Limbah di Industri

Open sistem (sistem Terbuka)

A

C

B

D

C2

C1

D3

Utulisation cascade/ bertingkat

Closed system/tertutup A : raw material B : suplementary agent C : Product D : Limbah Process

C3

A

B

C

A

B

D2

D1

(11)

MATERIAL FLOW ANALISIS :

Untuk melihat aliran material dalam perusahaan

dan hubungan-hubungannya dalam proses

 Untuk trac back limbah/emisi darai suatu material yang

diugunakan

 untuk melihat weak point (pemborosan siuatu proses)

---- inefisiensi

Untuk mengelaborasi suatu evaluasi

Untuk data acurata saat ini bagi pengambil keputusan

Untuk memerikan skala prioritas khusunya dalam

(12)

Limbah

dihasilkan;

[VALUE] juta

ton

Limbah yang

terkelola;

[VALUE] juta

ton

Limbah belum

terkelola;

[VALUE] juta

ton

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

1

2

3

Jut

a

JUMLAH LIMBAH B3 DIHASILKAN 2014

[BERDASARKAN DATA PROPER 2014 DARI 2000 INDUSTRI]

(13)

JUMLAH LIMBAH YANG

DIKELOLA

13

NO.

NAMA LIMBAH

JUMLAH

LIMBAH

DIKELOLA

(TON)

PERSEN

(%)

1 Katalis Bekas

10.982

0,01

2 Aki Bekas

329.411

0,17

3 E waste

144.886

0,08

4 Spent Earth

3.815.276

1,98

5 Copper Slag

800.000

0,41

6 Slag Besi

700.000

0,36

7 Sludge IPAL

47.815.388

24,76

8 Oli Bekas

6.161.131

3,19

9 Fly Ash dan Bottom Ash

113.349.665

58,70

10 sludge Oil

29.722

0,02

11 Dll.

19.931.242

10,32

(14)

BENTUK-BENTUK PEMANFAATAN

LIMBAH

14

NO.

JENIS LIMBAH B3

BENTUK PEMANFAATAN

INDUSTRI

1 Oli Bekas a. Daur ulang menjadi oli b. Base oil

c. Bahan bakar alternatif

Industri Besar, Menengah dan Kecil

2 Copper slag a. Sand blasting

b. Pengganti pasir besi pada industri semen

Industri Besar, Menengah dan Kecil

3 Aki bekas a. Daur ulang timah (ingot Pb) b. Daur ulang plastik

Industri Menengah dan Kecil

4 Fly ash dan Bottom Ash a. Bahan baku/campuran industri semen b. Material konstruksi,

Industri Besar, Menengah dan Kecil

5 Sludge IPAL a. Bahan bakar alternatif

b. Kertas daur ulang (low grade paper)

Industri Besar, Menengah dan Kecil

6 Sludge oil a. Bahan bahan bakar alternatif Industri Besar, Menengah dan Kecil

7 Slag besi a. Sand blasting

b. Bahan campuran industri semen c. Material konstruksi

Industri Besar, Menengah dan Kecil

8 Spent earth a. Recovery minyak palm b. Daur ulang bleaching earth

Industri Besar dan Menengah

9 Limbah elektronik a. Recovery logam berharga (Au, Cu, V, Ag, Pt, Pl, Pb, Sn)

Industri Menengah dan Kecil

10 Katalis bekas a. Recovery logam berharga (Pt, V, Ti, Ni, Co)

b. Raw material bangunan

Industri Besar, Menengah dan Kecil

11 dll a. Bentuk pemanfaatan dan pengolahan lainnya

(15)

SUMUT Pengumpula n: 8 Pemanfaata n: 5 Pengangkut an: 10 RIAU Pengumpula n: 2 Pengolahan: 1 Pengangkut an: 4 SUMBAR Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 1 KEPRI Pengumpula n: 15 Pemanfaata n: 14 Pengolahan: 4 Pengangkut an: 28 JAMBI Pengumpula n: 1 SUMSEL Pengumpula n: 3 Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 1 LAMPUNG Pengumpula n: 2 Pemanfaata n: 2 Pengangkut an: 3 BANTEN Pengumpula n: 14 Pemanfaata n: 25 Pengolahan: 4 Pengangkut an: 47 DKI JAKARTA Pengumpulan : 14 Pemanfaatan: 6 Pengolahan: 6 Pengangkutan : 181 BALI Pengumpula n: 2 Pengangkut an: 1 KALBAR Pengumpula n: 1 Pengangkut an: 1 KALTIM Pengumpula n: 17 Pemanfaata n: 1 Pengolahan: 2 Pengangkut an: 24 NTB Pengumpula n: 2 Pengangkut an: 1 JOGJA Pengumpula n: 1 Pemanfaata n: 2 JABAR Pengumpula n: 28 Pemanfaatan : 62 Pengolahan: 4 Penimbunan: 1 Pengangkuta n:149 SULTENG Pengumpula n: 1 SULSEL Pengumpula n: 3 Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 6

PETA SEBARAN JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3 2011-2014

JATENG Pengumpula n: 2 Pemanfaata n: 3 Pengangkut an: 6 KALSEL Pengumpula n: 4 Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 4 JATIM Pengumpula n: 16 Pemanfaata n: 40 Pengolahan: 1 Pengangkut an: 79 SULUT Pengumpula n: 4 Pengangkut an: 1

DISTRUBISI JASA

PENGELOLAAN

LIMBAH B3

YANG RELATIF

SEMAKIN

MERATA

[KHUSUSNYA DI

INDONESIA

BAGIAN BARAT]

TELAH

MENURUNKAN

BIAYA

PENGELOLAAN

LIMBAH B3

~50%.

PENURUNAN

BIAYA ANTARA

LAIN DARI BIAYA

TRANSPORTASI.

(16)

PEMANFAATAN LIMBAH B3

Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap

Orang yang menghasilkan Limbah B3.

Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri,

Pemanfaatan Limbah B3 diserahkan kepada Pemanfaat

Limbah B3.

Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:

 Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku;

 Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi;

 Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku; dan

 Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Pemanfaatan Limbah B3 dilakukan dengan

mempertimbangkan:

 ketersediaan teknologi;

 standar produk apabila hasil Pemanfaatan Limbah B3 berupa

produk; dan

(17)

PEMANFAATAN LIMBAH B3

 Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dilarang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 terhadap Limbah B3 dari sumber spesifik dan sumber tidak spesifik yang memiliki tingkat kontaminasi lebih besar dari atau sama dengan 1 Bq/cm2 (satu Becquerel per sentimeter persegi)

dan/atau konsentrasi aktivitas sebesar:

 1 Bq/gr (satu Becquerel per gram) untuk tiap radionuklida anggota deret uranium dan thorium; atau

 10 Bq/gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk kalium.

 Radionuklida anggota deret uranium dan thorium paling sedikit meliputi:  U-238;  Pb-210;  Ra-226;  Ra-228;  Th-228;  Th-230;  Th-234; dan/atau  Po-210.

 Larangan pemanfaatan limbah B3 dikecualikan apabila tingkat radioaktivitas dapat diturunkan di bawah tingkat kontaminasi.

(18)

UJI COBA

Ketentuan mengenai uji coba hanya berlaku

untuk

kegiatan

PEMANFAATAN

dan

PENGOLAHAN Limbah B3.

Uji coba diwajibkan untuk Pemanfaatan

Limbah B3:

1. sebagai substitusi bahan baku yang tidak

memiliki Standar Nasional Indonesia; dan

2. sebagai substitusi sumber energi.

Uji coba diwajibkan untuk Pengolahan

Limbah B3 dengan cara:

1. termal; dan

2. cara lain sesuai perkembangan teknologi yang

tidak memiliki Standar Nasional Indonesia.

Uji coba pemanfaatan atau pengolahan

dilakukan untuk: uji coba peralatan, metode,

teknologi, dan/atau fasilitas Pemanfaatan

atau Pengolahan Limbah B3.

(19)

MASA BERLAKU

PERSETUJUAN UJI COBA

Persetujuan uji coba berlaku paling lama

1 (satu) tahun dan tidak dapat

diperpanjang.

Persetujuan uji coba merupakan

persyaratan untuk permohonan izin

pemanfaatan atau pengolahan limbah B3

sesuai uji coba yang dilakukan.

(20)

BENTUK-BENTUK

PENGELOLAAN LIMBAH

INDUSTRI

20

PEMANFA

ATAN

SEBAGAI

BATAKO

PEMANFAATAN

SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI

JALAN

PEMANFAA

TAN

SEBAGAI

BAHAN BAKU

PADA INDUSTRI

SEMEN

1

(21)

21

PENIMBUNAN

DENGAN FASILITAS LANDFILL

PENGOLAHAN

DENGAN INSINERATOR

BENTUK-BENTUK

PENGELOLAAN LIMBAH

INDUSTRI

(22)

PEMANFAATAN LIMBAH OLI BEKAS

NAMA LIMBAH

DAN

PEMANFAATANNY

A

DIKELOLA

DENGAN

PENYIMPANAN

(TON)

DIKELOLA DENGAN

PEMANFAATAN

(TON)

PERSEN

(%)

Oli Bekas dimanfaatkan melalui proses daur ulang (recycle) sebagai : • Produk oli; • Produk base oil;

dan

• Bahan bakar alternatif

6.161.130,62

*4.942.458,98

80 %

*Jumlah limbah oli bekas yang dimanfaatkan berdasarkan asumsi perhitungan pemanfaatan tahun 2013 sebesar 80 %.

(23)

PEMANFAATAN LIMBAH FLY ASH

NAMA LIMBAH & PEMANFAATANNYA JUMLAH LIMBAH DIKELOLA DENGAN PENYIMPANAN & PENIMBUNAN (TON) JUMLAH LIMBAH DIKELOLA DENGAN PEMANFAATAN (TON) Fly Ash (High Quality)

• Substitusi bahan baku di Industri semen.

• Substitusi semen dalam pembuatan batako, paving blok dll

• Substitusi semen untuk pembuatan beton siap pakai.

(24)

NAMA LIMBAH JUMLAH LIMBAH DIKELOLA DENGAN PENYIMPANAN OLEH INDUSTRI (TON)

JUMAH LIMBAH YANG DIKELOLA DENGAN PEMANFAATAN (TON) YANG BERSUMBER DARI

INDUSTRI DAN NON INDUSTRI (TON)

Aki Bekas, dimanfaatkan untuk : • Membuat produk ingot Pb

(Timah Hitam)

• Pemanfaatan kemasan limbah plastik untuk dilakukan

proses daur ulang (recycle)

16.737,28

*120.000

Rotary Furnace Oxide Gri d Crushed plastic cases

Bahan untuk ember plastik bekas

Battery crusher Battery crusher

(25)

NAMA LIMBAH

JUMLAH LIMBAH

DIKELOLA

DENGAN

PENYIMPANAN

(TON)

JUMLAH LIMBAH

DIKELOLA

DENGAN

PENGOLAHAN

DAN

PEMANFAATAN

(TON)

Sludge IPAL, dimanfaatkan sebagai :

• Sludge IPAL kertas dimanfaatkan UNTUK

pembuatan kertas low grade. • Sludge IPAL dengan nilai kalori

> 2500 Kkal sebagai alternatif bahan bakar.

• Sludge IPAL dengan

kandungan silikat > 50 % sebagai alternatif bahan baku di industri semen .

• Sludge IPAL pulp & kertas sebagai pembenah tanah.

47.815.388

*32.136.722

PEMANFAATAN LIMBAH SLUDGE

IPAL

*Jumlah limbah yang diolah dan dimanfaatkan berdasrkan asumsi pemanfaatan limbah B3 tahun 2013 sebesar 67,21 %

(26)

NAMA LIMBAH

JUMLAH LIMBAH

DIMANFAATKAN

(TON)

COPPER SLAG

Pemanfaatan sebagai :

• Bahan alternatif blasting kapal & pelapis

pipa.

• Bahan alternatif substitusi pasir besi di

industri semen.

• Bahan baku alternatif pengganti pasir dalam

pembuatan produk beton siap pakai.

800.000

PEMANFAATAN LIMBAH COPPER

(27)

FAKTOR PENGGERAK UNTUK

MENCAPAI TUJUAN

(ENABLING FACTORS)

1. Terbangunnya kesadaran dunia usaha

a. Dilakukannya segregasi limbah berdasarkan karakteristiknya

oleh penghasil

b. Terbangunnya sistem pengambilan kembali kemasan dan

produk (EPR) oleh industry, seperti kemasan bekas B3 dan

aki bekas

2. Komitmen pemerintah untuk mendorong

pemanfaatan limbah industri (3R) menjadi bahan

baku, seperti untuk bahan material bangunan dan

konstruksi dan bahan bakar alternatif (Alternative

Fuel and Raw Materials)

3. Iklim investasi yang mendukung pemanfaatan limbah

industri (3R) sebagai sumber daya untuk mewujudkan

kemandirian ekonomi

(28)

Pengelolaan Limbah B3

PENGUMPUL LIMBAH B3 yg

telah memiliki izin

PENGHASIL LIMBAH B3

(Generator)

PEMANFAAT/PENGOLAH/PENIMB

UN LIMBAH B3 yg telah memiliki

izin

DIMANFAATKAN/DIOLAH/

DITIMBUN SENDIRI

DIDALAM PABRIK (izin)

PENYIMPANAN SEMENTARA LB3

1)

Izin TPS-LB3

2)

Persetujuan Penyimpanan >

ketentuan PP 101

3) Pencatatan LB3 dan Pelaporan

Kegiatan penyimpanan serta

pengelolaan LB3 lebih lanjut

Identifikasi LB3 yg dihasilkan

CRADLE TO GRAVE

Sistem Manifest

Jumlah LB3 yang dihasilkan Jumlah LB3 yg dimanfaatkan/ diolah/ditimbun

PENGELOLAAN LANJUTAN

(29)

DASAR HUKUM

PERIZINAN DAN KEWAJIBAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

Undang-undang RI No. 32 / 2009 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup :

- Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib

melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan

(Pasal 59 ayat 1);

- Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri,

Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya

(Pasal 59 ayat 4)

PP No. 101 Tahun 2014 Ttg Pengelolaan Limbah B3 :

-

Pasal 12 s/d Pasal 190 : pelaku pengelola limbah B3

(penghasil,pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah

dan/atau penimbun limbah B3) wajib melakukan pengelolaan

limbah B3 sesuai ketentuan yang berlaku;

(30)

PermenLH No. 18/2009 ttg Tata Cara Perizinan PLB3;

Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara & Persyaratan

Teknis Penyimpanan & Pengumpulan LB3;

Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg Dokumen LB3;

Kepdal 03/BAPEDAL/09/1995 ttg Persyaratan Teknis

Pengolahan Limbah B3;

Kepdal 04/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara Penimbunan Hasil

Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan & Lokasi

Penimbunan LB3;

Permen LH No. 14/2013 ttg Simbol & Label Limbah B3

Kepdal 255/BAPEDAL/08/1996 ttg Tata cara & persyaratan

penyimp & pengumpulan minyak pelumas bekas.

Kepmen LH No. 128/2003 ttg Tata Cara dan Persyaratan Teknis

Pengelolaan Limbah Minyak Bumi Secara Biologis;

Dasar Hukum Pemantaun dan

(31)

PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3

From Cradle to Grave

Diolah/

Dimanfaatkan

Diangkut

Disimpan Dihasil kan

From Cradle to Cradle

Ditimbun/

Landfill

(32)

HIERARKI PENGELOLAAN LIMBAH B3

Reduksi

3R (Reuse, Recycle,

Recovery)

Pengolahan

Penimbunan

/Landfill

P

RI

ORI

TAS

P

ENG

EL

OLAA

N

P

ENG

U

RA

NG

AN

V

OL

U

ME

LI

MBA

H

B

3

(33)

PENENTUAN LIMBAH B3

1. Sumber Tidak Spesifik (Lampiran I, tabel 1)

2. Daftar Limbah B3 dari B3 Kedaluarsa; B3 yang tumpah; B3 yang

tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang; dan

bekas kemasan (Lampiran I, tabel 2)

3. Sumber Spesifik Umum (Lampiran I, tabel 3)

4. Sumber Spesifik Khusus (Lampiran I, tabel 4)

Mudah meledak

Mudah terbakar

Reaktif

Beracun

Menyebabkan infeksi

Bersifat korosif

Pengujian untuk menentukan sifat akut dan/atau kronik

A. BERDASARKAN SUMBER

B. BERDASARKAN KARAKTERISTIK (Lampiran II)

C. BERDASARKAN UJI TOKSIKOLOGI

Pengelolaan Limbah B3

(34)

HASIL PEMANTAUAN SETELAH

PEMBINAAN

(35)
(36)
(37)
(38)

KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN

YANG PERNAH TERJADI

(39)

BENDUNGAN LIMBAH YANG PECAH DI HUNGARIA DAN

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

TERIMA KASIH

ٌتاَّن َج ْمُهَل ِتاَحِلاَّصلا اوُلِمَع َو اوُنَمآ َنيِذَّلا

َكِل ََٰذۚ ُراَهْنَ ْلْا اَهِت ْحَت ْنِم ي ِر ْجَت

ُريِبَكْلا ُز ْوَفْلا

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga

yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;

Referensi

Dokumen terkait

Pemanas air tanpa media penyimpan panas akan memiliki efisiensi yang lebih kecil dari pemanas air dengan media penyimpan panas, hal ini dikarenakan panas dari matahari

Pengolahan secara termal dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau Pengolah Limbah B3

No Jenis Limbah B3 Masuk Tanggal Masuk Limbah B3 Sumber Limbah B3 Jumlah Limbah B3 Masuk (TON) Maksimal Tanggal Keluar Limbah B3 Jumlah Keluar Limbah B3 (TON) Tujuan Penyerahan

Dampak negatif dengan adanya pembelajaran daring selama covid-19 adalah guru dan peserta didik tidak dapat memberi feedback secara cepat, pemahaman anak terhaap suatu materi

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang

Semua komputer dalam setiap dilnibungkan dengan komputer pusat yang masok informasi seperti harga pokok, keterangan ng barang yang akan dicetak pada nota dll.. puter pusat ini

Calon nasabah yang dicari harus yang mampu bayar agar tidak terjadi kerugian bagi perusahaan di kemudian hari karena tidak mampu membayar premi dalam jangka

Pengadaan peralatan gedung kantor Meningkatnya Ketersediaan Sarana. dan