PENGELOLAN LIMBAH B3 SECARA 3 R
( REDUCE , REUSE DAN RECYCLED)
1
Ir. EDY Purwanto Bakri, MAS
Kasubdit Pertambangan Energi Migas
dozier1968@gmail.com
CURRICULUM VITAE
ACADEMIC BACKGROUND AND SEVERAL COURSES • CIREBON, 22 JANUARI 1968
• SI ITB TEKNIK MESIN 1992
• S2 TU-GRAZ AUSTRIA , ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY & MANAGEMENT , 2001 • CHEMICAL INSPEKTION , STOCKHOLM SWEDIA , 2014
• ENVIRONMENTAL LAW COMPLIENCED, US EPA WASHINGTON DC, 2013 • PPLH KLH 2003
• ENVIRONMENTAL LAW COMPLIENCED, JERMAN 2003
• KURSUS PPNS LH RESINTEL POLRI , MEGA MENDUNG BOGOR 1999 • AIR POLLUTION INSPECTOR COURSE, CANADA 1996
• AIR POLLUTION CONTROL COURSE, JAPAN 1995
• POLLUTION MANAGEMENT COURSE, PERTH AUSTRALIA 1994
LECTURER AND PRESENTER
o INTERNATIONAL SPEAKER FOR BETTER AIR QUALITY 2004 MANILA AND 2005 IN AGRA INDIA o SEVERAL COURSES FOR AGRO INDUSTRIES FOR PROPER 2008 SD 2012
o LECTURE FOR BPK (BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ) POLICY FOR POLLUTION CONTROL IN INDONESIA 2009
o LECTURER FOR MINISTRY OF DEFENCE RI, FOR ENVIRONMENTAL EURO 2 TECHNOLOGY FOR AUTOMOTIVE 2008
o SPECIAL COURSES FOR POLLUTION MANAGEMENT POLICY FOR MAN POWER DEPARTMENT 2007 o SAKSI AHLI KLH UNTUK TINDAK PIDANA PENCEMARN LINGKUNGAN INDUSTRY KAYU LAPIS
Pengelolaan Limbah B3
berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009
“ …..
adalah
sisa
suatu usaha dan atau
kegiatan yang mengandung B3”
Pengelolaan Limbah B3
adalah kegiatan yang
meliputi pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan dan/atau penimbunan limbah B3.
Definisi Pengelolaan Limbah B3
(Pasal 1 butir 23 UU 32/2009)
LIMBAH INDUSTRI
SEBAGAI SUMBER
DAYA BARU
Masalah :
1. Daya Tampung
Lingkungan Menurun
Akibat Limbah
Industri.
2. Biaya pengelolaan
Limbah Tinggi
sehingga
mengakibatkan
biaya produksi tinggi
(belum dilakukan
internalisasi biaya
lingkungan).
3. Jumlah limbah
industri semakin hari
meningkat sesuai
pertumbuhan industri
1. Industri
penghasil limbah
wajib mengelola
limbahnya.
2. Limbah harus
dipandang
sebagai sumber
daya baru.
3. Teknis
pegelolaan
limbah harus
memenuhi
standar dan
ekonomis
Prinsip
:
Target :
1. Limbah yang
dihasilkan
terkelola
100%
dengan
mengutamak
an prinsip
3R.
2. Menurunnya
beban
pencemaran
lingkungan
akibat
limbah.
5INPUT
PROSES
OUTPUT
Material
-utama -pembantu -lain-lainEnergi carrier
-bahan-bakar
Contoh
Gas,bbm,bbg
Energi
-Listrik
- pemanas
/pendingin
Produk
Material Emissions
-Limbah padat
-Limbah cair
-Limbah gas
Energetic Emission
-Bising
-Limbah panas
-
-office/administration
-Proses a-z
-Energi supply
-Maintenance /services
Tujuan Penanganan Limbah Padat (wasted)
1) Meminimalkan negative impak terhadap manusia, hewan dan
tumbuhan
2) Konservasi bahan baku dan energi
3) Mengurangi kebutuhan tanah untuk pembuangan/penimbunan
limbah( landfil)
4) Menjaga bahaya potensial generasi yang akan datang
(Precautionery Principles)
STRATEGI PENANGANAN LIMBAH (Wasted) :
1) PREVENTION (cleaner production)
2) Utilization of waste (Material and energy recovery)
3) Treatment of Waste (Inertisation)
KONSEP 4R PENANGANAN LIMBAH ADALAH SEBAGAI BERIKUT
REDUCE : Mengurangi Material sehingga limbah yang terjadi dapat dikurangi
REUSE : adalah menggunakan kembali bahan-bahan habis pakai
contoh botol kaca,
RECOVERY : Mengambil kembali material berguna
RECYCLE : adalah mendaur ulang limbah yang dibuang untuk digunakan kembali
contoh : kertas bekas , kaleng bekas dll
Polluter pays principle
•
Penghasil bertanggung jawab terhadap limbah
B3 yg dihasilkan
From cradle to grave
•
Pengawasan sejak limbah B3 dihasilkan
sampai dengan pengelolaan akhir
Minimisasi Limbah B3
•
Mendahulukan reduksi dan hirarki pengolahan
limbah B3 yg dihasilkan
Proximity
•
Pengelolaan/pengolahan sedekat mungkin
dengan tempat dihasilkan
Konsep untuk mengurangi Limbah di Industri
Open sistem (sistem Terbuka)
A
C
B
D
C2
C1
D3
Utulisation cascade/ bertingkat
Closed system/tertutup A : raw material B : suplementary agent C : Product D : Limbah Process
C3
A
B
C
A
B
D2
D1
MATERIAL FLOW ANALISIS :
Untuk melihat aliran material dalam perusahaan
dan hubungan-hubungannya dalam proses
Untuk trac back limbah/emisi darai suatu material yang
diugunakan
untuk melihat weak point (pemborosan siuatu proses)
---- inefisiensi
Untuk mengelaborasi suatu evaluasi
Untuk data acurata saat ini bagi pengambil keputusan
Untuk memerikan skala prioritas khusunya dalam
Limbah
dihasilkan;
[VALUE] juta
ton
Limbah yang
terkelola;
[VALUE] juta
ton
Limbah belum
terkelola;
[VALUE] juta
ton
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
1
2
3
Jut
a
JUMLAH LIMBAH B3 DIHASILKAN 2014
[BERDASARKAN DATA PROPER 2014 DARI 2000 INDUSTRI]
JUMLAH LIMBAH YANG
DIKELOLA
13
NO.
NAMA LIMBAH
JUMLAH
LIMBAH
DIKELOLA
(TON)
PERSEN
(%)
1 Katalis Bekas
10.982
0,01
2 Aki Bekas
329.411
0,17
3 E waste
144.886
0,08
4 Spent Earth
3.815.276
1,98
5 Copper Slag
800.000
0,41
6 Slag Besi
700.000
0,36
7 Sludge IPAL
47.815.388
24,76
8 Oli Bekas
6.161.131
3,19
9 Fly Ash dan Bottom Ash
113.349.665
58,70
10 sludge Oil
29.722
0,02
11 Dll.
19.931.242
10,32
BENTUK-BENTUK PEMANFAATAN
LIMBAH
14
NO.
JENIS LIMBAH B3
BENTUK PEMANFAATAN
INDUSTRI
1 Oli Bekas a. Daur ulang menjadi oli b. Base oil
c. Bahan bakar alternatif
Industri Besar, Menengah dan Kecil
2 Copper slag a. Sand blasting
b. Pengganti pasir besi pada industri semen
Industri Besar, Menengah dan Kecil
3 Aki bekas a. Daur ulang timah (ingot Pb) b. Daur ulang plastik
Industri Menengah dan Kecil
4 Fly ash dan Bottom Ash a. Bahan baku/campuran industri semen b. Material konstruksi,
Industri Besar, Menengah dan Kecil
5 Sludge IPAL a. Bahan bakar alternatif
b. Kertas daur ulang (low grade paper)
Industri Besar, Menengah dan Kecil
6 Sludge oil a. Bahan bahan bakar alternatif Industri Besar, Menengah dan Kecil
7 Slag besi a. Sand blasting
b. Bahan campuran industri semen c. Material konstruksi
Industri Besar, Menengah dan Kecil
8 Spent earth a. Recovery minyak palm b. Daur ulang bleaching earth
Industri Besar dan Menengah
9 Limbah elektronik a. Recovery logam berharga (Au, Cu, V, Ag, Pt, Pl, Pb, Sn)
Industri Menengah dan Kecil
10 Katalis bekas a. Recovery logam berharga (Pt, V, Ti, Ni, Co)
b. Raw material bangunan
Industri Besar, Menengah dan Kecil
11 dll a. Bentuk pemanfaatan dan pengolahan lainnya
SUMUT Pengumpula n: 8 Pemanfaata n: 5 Pengangkut an: 10 RIAU Pengumpula n: 2 Pengolahan: 1 Pengangkut an: 4 SUMBAR Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 1 KEPRI Pengumpula n: 15 Pemanfaata n: 14 Pengolahan: 4 Pengangkut an: 28 JAMBI Pengumpula n: 1 SUMSEL Pengumpula n: 3 Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 1 LAMPUNG Pengumpula n: 2 Pemanfaata n: 2 Pengangkut an: 3 BANTEN Pengumpula n: 14 Pemanfaata n: 25 Pengolahan: 4 Pengangkut an: 47 DKI JAKARTA Pengumpulan : 14 Pemanfaatan: 6 Pengolahan: 6 Pengangkutan : 181 BALI Pengumpula n: 2 Pengangkut an: 1 KALBAR Pengumpula n: 1 Pengangkut an: 1 KALTIM Pengumpula n: 17 Pemanfaata n: 1 Pengolahan: 2 Pengangkut an: 24 NTB Pengumpula n: 2 Pengangkut an: 1 JOGJA Pengumpula n: 1 Pemanfaata n: 2 JABAR Pengumpula n: 28 Pemanfaatan : 62 Pengolahan: 4 Penimbunan: 1 Pengangkuta n:149 SULTENG Pengumpula n: 1 SULSEL Pengumpula n: 3 Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 6
PETA SEBARAN JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3 2011-2014
JATENG Pengumpula n: 2 Pemanfaata n: 3 Pengangkut an: 6 KALSEL Pengumpula n: 4 Pemanfaata n: 1 Pengangkut an: 4 JATIM Pengumpula n: 16 Pemanfaata n: 40 Pengolahan: 1 Pengangkut an: 79 SULUT Pengumpula n: 4 Pengangkut an: 1
DISTRUBISI JASA
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
YANG RELATIF
SEMAKIN
MERATA
[KHUSUSNYA DI
INDONESIA
BAGIAN BARAT]
TELAH
MENURUNKAN
BIAYA
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
~50%.
PENURUNAN
BIAYA ANTARA
LAIN DARI BIAYA
TRANSPORTASI.
PEMANFAATAN LIMBAH B3
Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap
Orang yang menghasilkan Limbah B3.
Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri,
Pemanfaatan Limbah B3 diserahkan kepada Pemanfaat
Limbah B3.
Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku;
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi;
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku; dan
Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pemanfaatan Limbah B3 dilakukan dengan
mempertimbangkan:
ketersediaan teknologi;
standar produk apabila hasil Pemanfaatan Limbah B3 berupa
produk; dan
PEMANFAATAN LIMBAH B3
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dilarang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 terhadap Limbah B3 dari sumber spesifik dan sumber tidak spesifik yang memiliki tingkat kontaminasi lebih besar dari atau sama dengan 1 Bq/cm2 (satu Becquerel per sentimeter persegi)
dan/atau konsentrasi aktivitas sebesar:
1 Bq/gr (satu Becquerel per gram) untuk tiap radionuklida anggota deret uranium dan thorium; atau
10 Bq/gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk kalium.
Radionuklida anggota deret uranium dan thorium paling sedikit meliputi: U-238; Pb-210; Ra-226; Ra-228; Th-228; Th-230; Th-234; dan/atau Po-210.
Larangan pemanfaatan limbah B3 dikecualikan apabila tingkat radioaktivitas dapat diturunkan di bawah tingkat kontaminasi.
UJI COBA
Ketentuan mengenai uji coba hanya berlaku
untuk
kegiatan
PEMANFAATAN
dan
PENGOLAHAN Limbah B3.
Uji coba diwajibkan untuk Pemanfaatan
Limbah B3:
1. sebagai substitusi bahan baku yang tidak
memiliki Standar Nasional Indonesia; dan
2. sebagai substitusi sumber energi.
Uji coba diwajibkan untuk Pengolahan
Limbah B3 dengan cara:
1. termal; dan
2. cara lain sesuai perkembangan teknologi yang
tidak memiliki Standar Nasional Indonesia.
Uji coba pemanfaatan atau pengolahan
dilakukan untuk: uji coba peralatan, metode,
teknologi, dan/atau fasilitas Pemanfaatan
atau Pengolahan Limbah B3.
MASA BERLAKU
PERSETUJUAN UJI COBA
Persetujuan uji coba berlaku paling lama
1 (satu) tahun dan tidak dapat
diperpanjang.
Persetujuan uji coba merupakan
persyaratan untuk permohonan izin
pemanfaatan atau pengolahan limbah B3
sesuai uji coba yang dilakukan.
BENTUK-BENTUK
PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI
20PEMANFA
ATAN
SEBAGAI
BATAKO
PEMANFAATAN
SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI
JALAN
PEMANFAA
TAN
SEBAGAI
BAHAN BAKU
PADA INDUSTRI
SEMEN
1
21
PENIMBUNAN
DENGAN FASILITAS LANDFILL
PENGOLAHAN
DENGAN INSINERATOR
BENTUK-BENTUK
PENGELOLAAN LIMBAH
INDUSTRI
PEMANFAATAN LIMBAH OLI BEKAS
NAMA LIMBAH
DAN
PEMANFAATANNY
A
DIKELOLA
DENGAN
PENYIMPANAN
(TON)
DIKELOLA DENGAN
PEMANFAATAN
(TON)
PERSEN
(%)
Oli Bekas dimanfaatkan melalui proses daur ulang (recycle) sebagai : • Produk oli; • Produk base oil;dan
• Bahan bakar alternatif
6.161.130,62
*4.942.458,98
80 %
*Jumlah limbah oli bekas yang dimanfaatkan berdasarkan asumsi perhitungan pemanfaatan tahun 2013 sebesar 80 %.
PEMANFAATAN LIMBAH FLY ASH
NAMA LIMBAH & PEMANFAATANNYA JUMLAH LIMBAH DIKELOLA DENGAN PENYIMPANAN & PENIMBUNAN (TON) JUMLAH LIMBAH DIKELOLA DENGAN PEMANFAATAN (TON) Fly Ash (High Quality)
• Substitusi bahan baku di Industri semen.
• Substitusi semen dalam pembuatan batako, paving blok dll
• Substitusi semen untuk pembuatan beton siap pakai.
NAMA LIMBAH JUMLAH LIMBAH DIKELOLA DENGAN PENYIMPANAN OLEH INDUSTRI (TON)
JUMAH LIMBAH YANG DIKELOLA DENGAN PEMANFAATAN (TON) YANG BERSUMBER DARI
INDUSTRI DAN NON INDUSTRI (TON)
Aki Bekas, dimanfaatkan untuk : • Membuat produk ingot Pb
(Timah Hitam)
• Pemanfaatan kemasan limbah plastik untuk dilakukan
proses daur ulang (recycle)
16.737,28
*120.000
Rotary Furnace Oxide Gri d Crushed plastic casesBahan untuk ember plastik bekas
Battery crusher Battery crusher
NAMA LIMBAH
JUMLAH LIMBAH
DIKELOLA
DENGAN
PENYIMPANAN
(TON)
JUMLAH LIMBAH
DIKELOLA
DENGAN
PENGOLAHAN
DAN
PEMANFAATAN
(TON)
Sludge IPAL, dimanfaatkan sebagai :
• Sludge IPAL kertas dimanfaatkan UNTUK
pembuatan kertas low grade. • Sludge IPAL dengan nilai kalori
> 2500 Kkal sebagai alternatif bahan bakar.
• Sludge IPAL dengan
kandungan silikat > 50 % sebagai alternatif bahan baku di industri semen .
• Sludge IPAL pulp & kertas sebagai pembenah tanah.
47.815.388
*32.136.722
PEMANFAATAN LIMBAH SLUDGE
IPAL
*Jumlah limbah yang diolah dan dimanfaatkan berdasrkan asumsi pemanfaatan limbah B3 tahun 2013 sebesar 67,21 %
NAMA LIMBAH
JUMLAH LIMBAH
DIMANFAATKAN
(TON)
COPPER SLAG
Pemanfaatan sebagai :
• Bahan alternatif blasting kapal & pelapis
pipa.
• Bahan alternatif substitusi pasir besi di
industri semen.
• Bahan baku alternatif pengganti pasir dalam
pembuatan produk beton siap pakai.
800.000
PEMANFAATAN LIMBAH COPPER
FAKTOR PENGGERAK UNTUK
MENCAPAI TUJUAN
(ENABLING FACTORS)
1. Terbangunnya kesadaran dunia usaha
a. Dilakukannya segregasi limbah berdasarkan karakteristiknya
oleh penghasil
b. Terbangunnya sistem pengambilan kembali kemasan dan
produk (EPR) oleh industry, seperti kemasan bekas B3 dan
aki bekas
2. Komitmen pemerintah untuk mendorong
pemanfaatan limbah industri (3R) menjadi bahan
baku, seperti untuk bahan material bangunan dan
konstruksi dan bahan bakar alternatif (Alternative
Fuel and Raw Materials)
3. Iklim investasi yang mendukung pemanfaatan limbah
industri (3R) sebagai sumber daya untuk mewujudkan
kemandirian ekonomi
Pengelolaan Limbah B3
PENGUMPUL LIMBAH B3 yg
telah memiliki izin
PENGHASIL LIMBAH B3
(Generator)
PEMANFAAT/PENGOLAH/PENIMB
UN LIMBAH B3 yg telah memiliki
izin
DIMANFAATKAN/DIOLAH/
DITIMBUN SENDIRI
DIDALAM PABRIK (izin)
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
1)
Izin TPS-LB3
2)
Persetujuan Penyimpanan >
ketentuan PP 101
3) Pencatatan LB3 dan Pelaporan
Kegiatan penyimpanan serta
pengelolaan LB3 lebih lanjut
Identifikasi LB3 yg dihasilkan