• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

SDN 2 Motilango merupakan salah satu lembaga pendidikan sekolah dasar di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo yang terletak di Desa Motilango.

Sekolah ini didirikan pada tahun 1974, dalam berjalannya proses belajar mengajar, SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo telah memiliki gedung sendiri yang dihibahkan oleh masyarakat sekitar.

Untuk tertibnya penyelenggaraan administrasi, tugas, fungsi, wewenang dan alur pertanggungjawaban, pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran, maka sekolah ini menyusun struktur orgaisasi yang bertugas sesuai dengan fungsi dan kapasitasnya pada jabatan yang telah ditentukan.

a. Keadaan Guru

Untuk mengetahui dengan jelas keadaan guru pada SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut:

(2)

37 Tabel 1

Kualifikasi Pendidikan Guru SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo

No

Kualifikasi Pendidikan

Jumlah

Jenis Kelamin

Status Guru

L P

1 2 3

SMA D2 S1

5 3 2

1 2 1

4 1 1

Guru Honor Daerah Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil

Sumber Data: Profil SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo Tahun 2011/2012.

Berdasarkan tabel 1 tersebut terlihat jelas bahwa guru di SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo Tahun 2011/2012 berjumlah 10 orang dengan kualifikasi pendidikan Strata 1 (S1), Diploma 2 (D2) dan SMA.

Berdasarkan tabel 2, dari 10 orang guru di Sekolah Dasar tersebut terdapat merupakan guru yang berstatus pegawai negeri sipil dan beberapa guru honor daerah.

(3)

38 Tabel 2

Keadaan Guru SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo

No Nama Jabatan Status Guru

Pendidikan Terakhir 1

2

3

4

5

6 7 8 9 10

Syarifudin Tuna, A.Ma.Pd 19591010 198111 1 004 Suriyanto Tume, A.Ma.Pd 19600720 198508 1 003 Samsudi Gule, S.Pd 19750410 200604 1 006 Yusda Abdul Wahid, S.Pd 19700831 200701 2 014 Herlina Toana, A.Ma 19780117 201101 2 002 Fitriyani A Limonu Inang Hasan Endang Djafar Indriyani Anwar Hariman Doda

Kep Sek

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas

Guru Kelas Guru Kelas Guru MP Guru MP Guru MP

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer

D2 PGSD

D2 PGSD

S1

S1

D2 PGSD

SMA SMA SMA SMA SMA

Sumber Data: Profil SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo Tahun 2011/ 2012.

(4)

39 b) Keadaan Anak Didik

Adapun keadaan anak didik di SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3

Keadaan anak didik SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo

No Kelas Jumlah anak

Jumlah

L P

1 2 3 4 5 6

I II III IV V VI

13 15 20 12 11 14

12 15 20 15 14 13

25 30 40 27 38 27

Sumber Data: Profil SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo Tahun 2011/ 2012.

4.2 Hasil Penelitian

Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang diilakukan selama 3 bulan yakni sejak bulan April sampai dengan bulan Juni 2012 di SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Pada Bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus.

Adapun hasil penelitian pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 tahap takni (1) observasi awal, (2) Siklus I, (3) dan Siklus II yang akan dijelaskan secara sistematis sebagai berikut:

(5)

40 4.2.1 Observasi Awal

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas maka peneliti terlebih dahulu mempersiapkan perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran diantaranya : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai yang sesuai dengan rubric penilaian, alat peraga dan penunjang lainnya. Hal ini dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Selain itu peneliti menyiapkan berbagai perangkat pengamatan yang meliputi lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi aktifitas siswa selama menjalani proses pembelajaran.

2). Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diawali dengan observasi awal yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 April 2012. Pada observasi awal tersebut siswa diminta untuk menulis kalimat sederhana. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil observasi awal dapat diketahui bahwa dari sebagian besar siswa atau hanya berjumlah 12 orang atau 48% dari populasi penelitian yang mencapai nilai 6,5 keatas sedangkan sisanya belum mencapai ketuntasan belajar, dengan kata lain kemampuan menulis kalimat siswa masih rendah (dokumen terlampir). Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain: media yang digunakan oleh guru belum sesuai, metode yang digunakan belum tepat, serta kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis kalimat sederhana.

(6)

41

Hasil observasi awal dimaksud seperti diuraikan pada table berikut.

Tabel 4

Pengamatan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Kalimat Sederhana pada Observasi Awal

No Kategori Penilaian

Aspek yang dinilai Ketepatan

Huruf Kebersihan Keindahan

Jumlah

Siswa % Jumlah

Siswa % Jumlah

Siswa %

1 Sangat Baik 7 28% 3 12% 4 16%

2 Cukup 11 44% 15 62% 14 58%

3 Kurang Baik 7 28% 7 28% 7 28%

Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:

Pada aspek penilaian yang pertama yakni penggunaan huruf dengan tepat, terdapat 7 siswa atau 28% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 11 siswa atau 44%, sedangkan kurang baik terdapat 7 siswa atau 28%.

Pada aspek penilaian yang kedua yakni kebersihan, terdapat 3 siswa atau 12% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 15 siswa atau 62%, pada kategori penilaian yang ke tiga yaitu kurang baik terdapat 7 siswa atau 28%.

Pada aspek penilaian yang ketiga yakni keindahan, terdapat 4 siswa atau 16% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 14 siswa atau 54%, sedangkan kurang baik terdapat 7 siswa atau 28%.

(7)

42 Refleksi

Pada pengambilan data observasi awal, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menemukan metode pembelajaran yang dilakukan guru kelas kurang tepat dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa sehingga menyebabkan hasil belajar anak yang kurang efektif.

Hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis dengan menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas sesuai hasil observasi awal yang dilakukan peneliti yakni rata-ratanya hanya mencapai 48% atau 12 siswa. Melihat hasil belajar yang rendah pada keterampilan siswa tersebut, maka peneliti akan menggunakan huruf tegak bersambung pada pembelajaran selanjutnya.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada siklus pertama, diadakan pertemuan tatap muka terdiri dari dua jam pelajaran dengan waktu 2 x 35 menit, materi yang pembelajaran yakni menulis kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung.

Siklus I masing-masing terdiri dari : 1) perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan guru dan hasil belajar yang diberikan kepada siswa dapat dijabarkan sebagai berikut :

(8)

43 1) Perencanaan

Pada pelaksanaan tindakan siklus I peneliti melakukan perencanaan dengan mengacu pada kelemahan-kelemahan dan temuan-temuan pada observasi awal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar anak dalam keterampilan mengajar.

Adapun perencanaan yang dilakukan yakni dengan mempersiapkan mempersiapkan perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran diantaranya : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai yang sesuai dengan rubrik penilaian, alat peraga, serta pemilihan metode atau model pembelajaran yang tepat.

Selain itu peneliti menyiapkan berbagai perangkat pengamatan yang meliputi lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi aktifitas siswa selama menjalani proses pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I ini peneliti melakukan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Adapun kegiatannya yakni siswa diberikan tugas untuk menulis kalimta sederhana dengan menggunakan huruf tegak bersambung.

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 30 April 2011.

3) Pemantauan dan Evaluasi

Tahap pemantauan proses pembelajaran pada siklus I dilakukan oleh guru lain yang bertindak sebagai supervisor penelitian. Pengamatan dilakukan oleh

(9)

44

supervisor terhadap pelaksanaan pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan huruf tegak bersambung.

Pada pembelajaran menulis kalimat sederhana melalui huruf tegak bersambung, guru menggunakan metode penugasan. Pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan berari guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan mengajar. Tugas yang diberikan guru dapat berupa masalah yang harus dipecahkan dan prosedurnya tidak diberitahukan. Metode penugasan ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Kekurangan metode ini terletak pada sulitnya mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.

Aspek penilaian yang harus dicapai berupa hasil belajar siswa kelas I SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo yang ditekankan pada keterampilan menulis kalimat sederhana. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktifitas siwa selama proses pembelajaran pada siklus I peneliti memperoleh data hasil belajar siswa yang masih berbeda-beda. Seperti halnya pada observasi awal Penilaian didasarkan pada 3 aspek penilaian yaitu penggunaan huruf, kebersihan dan keindahan yang terlihat pada table berikut ini :

(10)

45 Tabel 5

Pengamatan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Kalimat Sederhana pada Siklus I

No Kategori Penilaian

Aspek yang dinilai Ketepatan

Huruf Kebersihan Keindahan

Jumlah

Siswa % Jumlah

Siswa % Jumlah

Siswa %

1 Sangat Baik 9 36% 2 8% 8 32%

2 Cukup 11 44% 19 76% 13 52%

3 Kurang Baik 5 20% 4 16% 4 16%

Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada aspek penilaian yang pertama yakni penggunaan huruf dengan tepat, terdapat 9 siswa atau 36% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 11 siswa atau 44%, sedangkan kurang baik terdapat 5 siswa atau 20%.

Pada aspek penilaian yang kedua yakni kebersihan, terdapat 2 siswa atau 8%

dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 19 siswa atau 76%, pada kategori penilaian yang ke tiga yaitu kurang baik terdapat 4 siswa atau 16%.

Pada aspek penilaian yang ketiga yakni keindahan, terdapat 8 siswa atau 32% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 13 siswa atau 52%, sedangkan kurang baik terdapat 4 siswa atau 16%.

(11)

46

Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas siswa dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh belum dapat dikatakan tuntas karena masih terdapat banyak siswa yang masuk dalam kategori cukup, yakni memperoleh nilai 6,5 keatas pada kemampuan menulis kalimat sederhana dengan baik (dokumen terlampir).

Sedangkan diharapkan pada penelitian ini, pembelajaran dianggap tuntas jika dipersentasikan nilai siswa diatas 6,5 mencapai 80% dari jumlah siswa.

Selain hasil belajar siswa pada siklus I, maka perlu pula menguraikan aktifitas guru dan siswa. Sesuai pengamatan yang dilakukan oleh guru yang bertindak sebagai supervisor bahwa dalam tahap ini guru telah melaksanakan sebagian besar aktifitas proses belajar mengajar, sehingga ada diantara aspek- aspek tersebut yang tidak dilaksanakan. Misalnya dalam aspek menumbuhkan partisipasi aktif siswa, dalam hal ini guru tidak mencerminkan sikap yang dapat menumbuhkan aktivitas siswa tersebut, sehingga dalam proses pembelajaran ada sebagian siswa yang aktif, namun sebagian siswa acuh tak acuh yang menyebabkan hasil belajaranya kurang maksimal.

4). Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan bersama supervisor menunjukkan belum tercapainya ketuntasan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran belum sesuai hierarki belajar, pembelajaran sesuai tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, penguasaan kelas, penggunaan waktu, merespon siswa, penggunaan media, kurang baiknya penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis. Dilihat pada hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pemberian materi oleh guru telah baik hal ini digambarkan oleh pengamat satu dan dua,

(12)

47

masing-masing oleh pengamat satu menemukan 17 item pada masing-masing indikator pembelajaran atau 77% yang telah dilaksanakan dengan baik oleh guru dan pengamat dua berjumlah 19 item atau 86% indikator pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan baik oleh guru, namun perubahan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia telah membangkitkan semangat siswa untuk belajar melalui huruf tegak bersambung. Sementara itu hasil belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan (dokumen terlampir).

Berdasarkan refleksi di atas, maka peneliti perlu melakukan kegiatan tindakan lanjutan pada siklus II guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dengan baik. Hal ini perlu dilakukan karena hasil yang dicapai belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan dalam hasil penelitian tindakan kelas ini.

4.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan siklus II sebagai kelanjutan tindak lanjut dari pelaksanaan siklus I masing-masing terdiri atas: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi dan evaluasi, 4) refleksi.

Berdasarkan hasil pengamatan guru terhadap hasil belajar siswa, dan data yang diberikan kepada siswa dapat dijabarkan sebagai berikut :

1). Perencanaan

Sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II peneliti membuat perencanaan-perencanaan guna menyempurnakan aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I. Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan dalam

(13)

48

kegiatan pembelajaran pada siklus II diantaranya melakukan klasifikasi keterampilan siswa menulis kalimat sederhana berdasarkan hasil analisis pada siklus I dengan cara menyusun perangkat pembelajaran, mengembangkan alternatif tindakan, serta menerapkan program tindakan II berupa pembelajaran melalui huruf tegak bersambung.

2) Pelaksanaan

Berdasarkan perencanaan tersebut, maka di lakukan proses pembelajaran siklus II yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 14 Mei 2012. Materi yang diajarkan pada siklus II sama dengan materi yang diajarkan pada siklus I yaitu menulis kalimat sederhana melalui huruf tegak bersambung.

3). Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan proses pembelajaran pada siklus II seperti halnya pada siklus sebelumnya. Pada tahap ini supervisor melakukan pengamatan kembali terhadap proses belajar mengajar yang peneliti lakukan di kelas I yang berjumlah 25 orang dengan materi yang sama seperti peneliti lakukan pada kegiatan belajar mengajar siklus I. sebelum paneliti melakukan pembelajaran, telah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan rencana pelaksanaan pembelajaran bersama supervisor berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I yang dianggap kurang, maka dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh supervisor terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah menunjukkan hasil yang baik.

(14)

49

Aspek penilaian yang harus dicapai berupa hasil belajar siswa kelas I SDN 2 Motilango yang ditekankan pada kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana melalui huruf tegak bersambung. Pada siklus I peneliti memperoleh data hasil belajar siswa yang masih berbeda-beda. Penilaian didasarkan pada 3 aspek yaitu penggunaan huruf, kebersihan, dan keindahan.

Aspek penilaian sama dengan aspek penilaian yang dilakukan pada lembar pengamatan hasil belajar siswa pada siklus II sebagaimana terlihat pada table berikut ini :

Tabel 6

Pengamatan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Kalimat Sederhana pada Siklus II

No Kategori Penilaian

Aspek yang dinilai Ketepatan

Huruf Kebersihan Keindahan

Jumlah

Siswa % Jumlah

Siswa % Jumlah

Siswa %

1 Sangat Baik 13 52% 5 20% 9 36%

2 Cukup 8 32% 20 80% 16 64%

3 Kurang Baik 4 16% - 0% - 0%

Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:

Pada aspek penilaian yang pertama yakni penggunaan huruf dengan tepat, terdapat 13 siswa atau 52% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 8 siswa atau 32%, sedangkan kurang baik terdapat 4 siswa atau 16%.

(15)

50

Pada aspek penilaian yang kedua yakni kebersihan, terdapat 5 siswa atau 20% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 20 siswa atau 80%, dan pada kategori penilaian yang ke tiga yaitu kurang baik tidak terdapat siswa yang mempeoleh kategori penilaian kurang baik.

Pada aspek penilaian yang ketiga yakni keindahan, terdapat 9 siswa atau 36% dari jumlah siswa yang memperoleh kategori penilaian sangat baik. kategori penilaian yang ke dua yakni cukup, terdapat 16 siswa atau 64%, sedangkan kurang baik, seperti halnya pada aspek penilaian ketiga, tidak terdapat siswa yang memperoleh kategori penilaian kurang baik.

Hasil pengamatan peneliti pada aktifitas dan hasil evaluasi belajar siswa tentang keterampilan siswa menulis kalimat sederhana dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dapat dikatakan tuntas atau telah memenuhi indicator kinerja yang diharapkan, karena kenaikan angka hasil observasi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yakni telah mencapai 80%. (dokumen terlampir)

Sama halnya dengan hasil pelaksanaan tindakan siklus I, selain hasil belajar siswa, perlu pula menguraikan aktifitas guru dan siswa. Sesuai pengamatan yang dilakukan oleh guru yang bertindak sebagai supervisor bahwa dalam tahap ini guru telah melaksanakan seluruh aktifitas proses belajar mengajar dengan baik, sehingga berdampak positif pula pada keaktifan siswa dan hasil belajar siswa.

(16)

51 4). Refleksi

Pada tabel 6 telah jelas bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus II guru telah melakukan atau melaksanakan semua tahapan pembelajaran dengan baik sesuai dengan aspek-aspek yang diamati oleh guru mitra dalam lembar aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Dilihat juga pada hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pemberian materi oleh guru telah baik hal ini digambarkan oleh pengamat satu dan dua, masing-masing oleh pengamat satu menemukan 20 item pada masing-masing indikator pembelajaran atau 90% yang telah dilaksanakan dengan baik oleh guru dan pengamat dua berjumlah 21 item atau 95% indikator pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan baik oleh guru,

Berdasarkan hasil refleksi dengan supervisor dalam proses pembelajaran telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang diamati dalam hal keterampilan menulis kalimat sederhana diantaranya :

a) Penerapan huruf tegak bersambung dalam proses pembelajaran sudah maksimal.

b) Terjadi perubahan positif situasi kelas.

c) Siswa yang aktif meningkat.

d) Pembelajaran sudah didominasi siswa.

e) Siswa yang memperoleh hasil belajar yang baik sebanyak 20 orang atau 80% dari 25 siswa.

(17)

52 4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil tes yang peneliti lakukan pada siklus I dan siklus II tentang kemampuan siswa menulis kalimat sederhana di kelas I SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat diuraikan sebagai berikut :

Setelah dilakukan analisis terhadap hasil pengamatan hasil belajar mengajar dan hasil belajar siswa pada observasi awal kemampuan mengarang siswa kelas I SDN 2 Motilango hanya mencapai 50% atau 12 siswa.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti telah menempuh langkah-langkah berikut ini :

1) Peneliti melakukan pemantapan pembelajaran materi melalui huruf tegak bersambung dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana.

2) Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, peneliti berusaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif.

3) Mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan memperhatikan komponen-komponen kegiatan belajar mengajar yang masih memerlukan perbaikan.

Langkah-langkah ini diupayakan semaksimal mungkin agar dapat mengatasi kendala atau kelemahan-kelemahan pada siklus berikutnya.

Hasil perolehan pada pelaksanaan tindakan siklus I telah ditemukan bahwa siswa yang memperoleh nilai di bawah 6,5 keatas sebanyak 16 siswa dengan persentase sebesar 64% dari jumlah siswa, hal ini menunjukkan bahwa persentase

(18)

53

capaian belum memenuhi target berdasarkan indikator kinerja sebesar 80% dari jumlah siswa sebanyak 25 orang dengan skala penilaian 10.

Pada siklus II hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya perubahan, baik dari informasi balikan yang dipantau oleh supervisor dalam pengajaran serta hasil belajar siswa yang diuji melalui tes unjuk kerja. Hal ini terlihat pada data berikut ini : siswa yang memperoleh nilai di atas 6,5 sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 80% dari jumlah siswa 25 orang, siswa yang memperoleh nilai di bawah 6,5 sebanyak 5 orang atau 20%. Berdasarkan hasil capaian tersebut maka tindakan dianggap selesai karena hasil capaian setelah pelaksanaan tindakan siklus II telah memenuhi indikator kinerja.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti bahwa kemampuan siswa menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus II sebesar 80%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai target sebesar 20%. Hasil belajar siswa tersebut telah mencapai target dari indicator kinerja sebesar 80% dari jumlah siswa sebanyak 25 orang.

Memperhatikan data tentang hasil belajar siswa siklus I dan II, dapat disimpulkan bahwa melalui huruf tegak bersambung kemampuan menulis kalimat sederhana di kelas I SDN 2 Motilango Kecamatan Tibawa dapat ditingkatkan. Dengan pengertian siklus I ke siklus II mencapai pengkatan 80%. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas ini terbukti dan dapat diterima.

Gambar

Tabel  di  atas  menjelaskan bahwa pada aspek penilaian  yang pertama  yakni  penggunaan huruf dengan tepat, terdapat 9 siswa atau 36% dari jumlah siswa yang  memperoleh kategori penilaian sangat baik

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat sebuah bintang masif meledak menjadi sebuah supernova, maka bintang tersebut akan bertambah terang dalam waktu yang singkat dengan luminositasnya 40 milyar kali lebih

Untuk meningkatkan kinerja karyawan banyak sekali faktor atau aspek yang mempengaruhi, salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan kepada karyawan, sehingga karyawan akan

Harga pokok produksi pada saat kenaikan produksi bertambah 2000 menjadi 4000 bibit dengan metode variable costing memiliki nilai terkecil bila dibandingkan dengan metode

Penelitian mengenai “Pemodelan Arahan Fungsi Kawasan Lahan untuk Evaluasi Penggunaan Lahan Eksisting Menggunakan Data Penginderaan Jauh di sub Daerah Aliran Sungai

The Effectiveness of a Group Psycho-educational Program on Family Caregiver Burden of Patients with Mental Disorder.. BMC Research

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja sistem dalam melakukan proses perhitungan menu favorit dan terbaik menggunakan algoritma Analytical

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Pengurangan Resiko adalah tindakan dini terhadap anak dan keluarganya yang berada dalam situasi rentan atau beresiko mengalami berbagai bentuk tindak kekerasan, perlakuan