• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA MAGANG

3.1. Kedudukan dan Koordinasi

Pada masa praktek kerja magang di PT. Movio Kreasi Indonesia, penulis bertugas dalam divisi motion graphic artist. Dalam mengerjakan proyek ketika menjalani praktek kerja magang, penulis bekerjasama dengan berbagai rekan dari divisi lain, senior di divisi motion graphic, serta rekan mahasiswa yang juga sedang menjalankan praktek kerja magang.

1. Kedudukan

Selama masa praktek kerja magang di PT. Movio Kreasi Indonesia, penulis bekerja dalam tim produksi dan menjabat kedudukan sebagai motion graphic artist. Sebelum menjalankan praktek kerja magang, mahasiswa DKV yang mengajukan lamaran kerja magang kepada PT. Movio diberikan pilihan untuk mengambil posisi pada divisi illustrator atau motion graphic artist. Karena penulis menekuni penjurusan animasi, maka penulis memilih untuk menjabat pada divisi motion graphic artist sebagai motion designer.

Sebagai motion designer, penulis harus dapat mendesain gerakan dari elemen-elemen dalam animasi sehingga dapat terlihat menarik serta dapat menyampaikan pesan dengan baik. Krasner (2013) mengatakan bahwa motion design penting karena gerakan dari sebuah elemen visual dapat membantu memicu persepsi penonton terhadap pesan yang ingin disampaikan. Misalnya sebuah elemen yang digerakkan secara lambat dan diberi transisi memudar dapat menciptakan kesan misterius atau ketenangan. Namun ketika elemen tersebut digerakkan secara cepat dan tidak beraturan, maka dapat menciptakan kesan ceria atau spontanitas (hal. 137).

Taylor (2011) mengatakan bahwa seorang motion graphic artist atau

motion designer harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut (hal. 144):

(3)

a. Pertimbangan spasial

Pertimbangan spasial memperhatikan ruang atau tempat (frame) dimana elemen berada. Dalam mendesain gerakan perlu diperhatikan posisi, ukuran, dan orientasi elemen. Selain itu perlu diperhatikan juga kemana arah elemen bergerak serta relasi gerakannya dengan gerakan elemen- elemen lain dalam satu frame.

b. Pertimbangan waktu

Pertimbangan waktu memperhatikan ketepatan waktu pergerakan elemen.

Untuk menciptakan gerakan yang menarik, maka motion designer harus dapat menentukan kecepatan gerakan elemen untuk menunjukkan kesan yang ingin disampaikan.

c. Koordinasi gerakan

Dalam menggerakkan elemen-elemen visual, motion designer harus memahami prinsip dasar gerakan dalam animasi seperti: squash and stretch, anticipation, follow through and overlapping, pause, timing, acceleration and deceleration, secondary action, exaggeration. Selain menguasai prinsip dasar tersebut, motion designer juga harus memperhatikan bagaimana mengatur koreografi gerakan ketika beberapa elemen dikombinasikan. Selain itu, motion designer juga harus dapat mengatur transisi kemunculan serta transisi hilangnya sebuah elemen.

2. Koordinasi

Proses pengerjaan proyek di PT. Movio Kreasi Indonesia sama seperti pada

umumnya, yaitu proses pra-produksi, produksi, dan paska produksi. Mula-

mulanya pada proses pra-produksi, bagian marketing PT. Movio menerima

tawaran pekerjaan dari klien. Brief dari klien dapat berupa brief lengkap yang

langsung dilanjutkan ke bagian produksi, atau juga dapat berupa brief yang

berisi gambaran umum saja sehingga PT. Movio yang membuat konsep dari

awal. Setelah brief diterima, pihak marketing berdiskusi dengan produser

untuk menentukan harga berdasarkan tingkat kesulitan proyek.

(4)

Setelah tercapai kesepakatan dengan klien, maka brief dari proyek diteruskan kepada divisi produksi. Pada divisi produksi, creative director bertugas untuk membuat konsep proyek. Dalam proses pembuatan konsep, creative director bekerjasama dengan produser agar konsep yang dibuat dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui dengan klien. Sebelum memulai pembuatan proyek, terlebih dahulu ditentukan staf dari masing- masing divisi yang akan menangani proyek tersebut. Dari konsep yang telah ditentukan, divisi ilustrasi kemudian membuat storyboard. Jika storyboard yang dibuat sudah disetujui oleh klien, maka pengerjaan proyek diteruskan ke dalam proses produksi

Selama proses produksi, produser berperan mengawasi dan memastikan proyek dikerjakan sesuai dengan brief dan dapat diselesaikan tepat waktu.

Proses produksi dimulai dari pembuatan aset, jika berbentuk 2D maka dikerjakan oleh divisi ilustrasi. Sedangkan jika dalam berbentuk 3D maka dikerjakan oleh 3D artist. Setelah itu aset dipresentasikan kepada klien untuk dilihat dan disetujui atau diberi revisi jika diperlukan.

Setelah aset selesai dibuat, animator atau motion graphic artist menganimasikan aset yang telah dibuat. Pada tahap inilah penulis mulai bekerja. Selama pengerjaan proyek penulis dibimbing oleh produser selaku pembimbing lapangan penulis, dan juga bekerjasama dengan divisi ilustrasi selaku pembuat aset. Jika proyek yang dikerjakan mengharuskan lebih dari satu orang motion graphic artist, maka penulis juga bekerjasama dengan rekan motion graphic artist.

Setelah selesai menganimasikan aset, penulis menyerahkan video kepada

pembimbing lapangan. Pembimbing lapangan kemudian memberikan revisi

dan masukan. Setelah melalui proses revisi dan mencapai hasil yang

diinginkan, proyek memasuki proses paska produksi. Dalam PT. Movio,

motion graphic artist biasanya juga merangkap sebagai editor. Oleh karena

itu, setelah selesai menganimasikan aset, maka motion graphic artist

(5)

memasukkan sound effect maupun voice over yang diperlukan, lalu menyesuaikan timing-nya dengan video.

Setelah audio dimasukkan ke dalam video, kemudian video dikirimkan kepada klien untuk dilihat. Klien kemudian memberikan masukan dan revisi jika diperlukan. Jika sudah sesuai dengan keinginan klien, maka proyek selesai dikerjakan.

Gambar 3.1. Bagan Alur Koordinasi PT. Movio Kreasi Indonesia (Dokumentasi Pribadi)

3.2. Tugas yang Dilakukan

Berikut adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh penulis per minggu selama masa kerja magang di PT. Movio Indonesia:

Tabel 3.1. Detail Pekerjaan Yang Dilakukan Selama Magang

No. Minggu Proyek Keterangan

1. 1 (13-15 Sept 2016)

Infographic “6 Penyakit Disebabkan oleh Banjir” untuk Beritagar.id

- Briefing, pembuatan stillomatic, dan penganimasian proyek video

Infographic mengenai penyakit yang disebabkan oleh banjir untuk

Beritagar.id 2. 2 (19-22 Sept

2016)

Infographic “6 Penyakit Disebabkan

- Sound dan finishing video

Infographic untuk Beritagar.id

(6)

oleh Banjir” untuk Beritagar.id

- Membantu divisi aset menyiapkan aset video tutorial BCA Online

Banking untuk dipresentasikan kepada klien

3. 3 (26-29 Sept 2016)

- GIF HALO BCA - Video tutorial BCA Online Banking

- Brief dan pembuatan looping animation dalam bentuk GIF untuk program HALO BCA

- Test animate BCA Online Banking 4. 4 (3-6 Okt

2016)

Video tutorial BCA Online Banking

- Brief dan penganimasian proyek video tutorial BCA Online Banking 5. 5 (10, 11, 13

Okt 2016)

Video tutorial BCA Online Banking

- Revisi dan penganimasian proyek video tutorial BCA Online Banking 6. 6 (17, 18, 20

Okt 2016)

- Video tutorial BCA Online Banking - BCA LAKU

- Revisi dan penganimasian proyek video tutorial BCA Online Banking - Penganimasian logo Inklusi Keuangan untuk video BCA LAKU 7. 7 (24, 26, 27

Okt 2016)

BCA LAKU - Penganimasian logo BCA LAKU - Penganimasian logo OJK

- Penganimasian supers untuk video BCA LAKU

8. 8 (1 Nov 2016)

Infographic “6 Penyakit Disebabkan oleh Banjir” untuk Beritagar.id

- Penyesuaian (edit) ukuran dan audio pada video Infographic Beritagar.id untuk ditayangkan di KRL

- Pembuatan subtitle untuk video promosi PT. Movio Kreasi Indonesia 9. 9 (8-10 Nov

2016)

BCA KPR - Brief dan penganimasian video Infographic untuk program BCA KPR

10. 10 (14-17 Nov 2016)

BCA KPR - Revisi dan finishing video

Infographic BCA KPR

(7)

11. 11 (21, 23, 24 Nov 2016)

GIF APAJA - Brief dan pembuatan aset untuk video looping animation dalam bentuk GIF mengenai etika menggunakan kendaraan umum untuk APAJA 12. 12 (28-30

Nov 2016)

GIF APAJA - Penganimasian GIF APAJA

13. 13 (5, 7, 8 Des 2016)

GIF APAJA - Revisi dan finishing GIF APAJA

3.3. Uraian Pelaksanaan Kerja Magang

Secara umum tugas utama penulis pada saat kerja magang adalah menganimasikan aset yang telah dibuat oleh divisi ilustrasi. Di PT. Movio Kreasi Indonesia, divisi motion graphic artist tidak membuat konsep dan aset, tetapi langsung menganimasikan aset yang telah dibuat. Oleh karena itu, pada saat melaksanakan praktek magang di PT. Movio, penulis tidak membuat konsep maupun aset pada tiap proyek yang dikerjakan.

Pada awal pengerjaan proyek, penulis diberikan brief oleh produser selaku pembimbing magang penulis. Setelah itu, penulis membuat stillomatic, yaitu semua aset disusun dan diberi jeda sesuai dengan voice over dummy. Hal ini dilakukan agar penulis dapat menentukan perkiraan durasi video. Setelah itu, penulis mulai menganimasikan aset sesuai dengan brief. Setelah selesai menganimasikan, penulis menyerahkan video yang telah dikerjakan kepada pembimbing lapangan untuk dilihat dan diberikan masukan serta revisi. Selain tugas utama tersebut, penulis juga mendapat tugas-tugas tambahan seperti memasukkan audio, menyiapkan tampilan aset untuk dipresentasikan kepada klien, dan juga membantu divisi ilustrasi ketika diperlukan.

3.3.1. Proses Pelaksanaan

Pada saat pelaksanaan kerja magang, penulis mendapatkan beberapa proyek, baik

proyek besar maupun proyek kecil. Proyek besar yang telah penulis kerjakan

antara lain video Infographic layanan sosial masyarakat dan video Infographic

(8)

iklan program perusahaan klien. Sedangkan proyek kecil yang penulis kerjakan antara lain video looping animation berbentuk GIF dan penganimasian logo.

Dari proyek-proyek yang telah penulis kerjakan selama praktek kerja magang, beberapa dari proyek tersebut akan penulis jelaskan proses pengerjaanya dalam pembahasan ini. Proyek-proyek tersebut antara lain: video Infographic mengenai “6 Penyakit yang Disebabkan oleh Banjir” untuk Beritagar.id, video tutorial BCA Online Banking untuk PT. BCA, dan video Infographic program BCA KPR untuk PT. BCA.

3.3.1.1. Infographic “6 Penyakit yang Disebabkan oleh Banjir”

Proyek “6 Penyakit yang Disebabkan oleh Banjir” adalah proyek pembuatan sebuah video Infographic untuk situs Beritagar. Beritagar merupakan sebuah portal berita Indonesia yang memanfaatkan teknologi dalam mengumpulkan dan menganalisa beragam konten untuk pemberitaan.

Sebelumnya situs Beritagar telah mengunggah sebuah poster

Infographic mengenai 6 penyakit yang disebabkan oleh banjir dalam

artikel berjudul “Banjir datang, 6 penyakit menjelang”. Beranjak dari

poster Infographic tersebut, Beritagar berkeinginan untuk membuat versi

video untuk Infographic tersebut agar dapat menyampaikan informasi

dengan lebih jelas.

(9)

Gambar 3.2. Poster Infographic “6 Penyakit Bonus Banjir”

(https://beritagar.id/artikel/infografik/banjir-datang-6-penyakit-menjelang)

Pada awal pengerjaan proyek video ini penulis membuat sebuah stillomatic terlebih dahulu, yaitu video berisi gambar-gambar yang akan dianimasi beserta voice over dummy. Hal ini dilakukan untuk menentukan perkiraan durasi video yang akan dibuat. Dari video stillomatic tersebut, penulis mendapatkan video yang akan dibuat berdurasi kurang-lebih 1 menit 30 detik. Setelah itu, penulis mulai menganimasikan aset yang telah dibuat. Pada proyek ini penulis menggunakan dua video referensi:

1. “Wood Naturally – Wood Wise” oleh Kasra Design (https://www.youtube.com/watch?v=X_93H_60Pls)

2.

“KemenPU Taman Cerdas Kota Bandung” oleh Posan Studio (https://www.youtube.com/watch?v=cLlgZ93biTE)

Secara garis besar video ini terbagi menjadi 8 bagian, yaitu bagian

pembuka, 6 bagian isi, dan bagian penutup. Pada bagian pembuka terdapat

ilustrasi perkotaan yang terendam banjir. Untuk bagian kemunculan

(10)

perkotaan tersebut penulis menggunakan gerakan pop-up dari ‘tanah’, seperti pada video referensi “KemenPU Taman Cerdas Kota Bandung”.

Gambar 3.3. Pop-up Pada Video “KemenPU Taman Cerdas Kota Bandung”

(https://www.youtube.com/watch?v=cLlgZ93biTE)

Gambar 3.4. Pop-up Perkotaan (Dokumentasi Pribadi)

Setelah pop-up perkotaan, di bagian atas dan bawah perkotaan

dimunculkan tulisan ‘Kerugian Materi’ dan ‘Sumber Penyakit’ bersamaan

dengan narasi. Sementara itu, aset awan hujan dibuat bergerak-gerak

secara acak agar tidak terlihat statis. Awan hujan yang menitikkan air

(11)

hujan kemudian mengakibatkan banjir di perkotaan. Penulis kemudian menggerakkan kemunculan air yang perlahan naik menggenangi gedung dan pepohohan di perkotaan tersebut.

Setelah itu pada bagian selanjutnya, perkotaan tersebut di scale menjadi kecil, lalu di sebelah kanannya dimunculkan judul video Infographic, yaitu ‘6 Penyakit Diakibatkan Oleh Banjir’. Tiap teks pada judul tersebut dimunculkan satu persatu menggunakan masking. Pada teks di bagian bawah, yaitu ‘oleh’ dan ‘banjir’, penulis menambahkan gerakan menyerupai air untuk kemunculannya.

Gambar 3.5. Teks Judul Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

Setelah bagian pembuka selesai, penulis menganimasikan bagian pertama dari isi video. Bagian ini menunjukkan infeksi yang terjadi pada kulit. Untuk menunjukkan infeksi, dibuat kemunculan panel yang menunjukkan perbesaran gambar (zoom in) bagian tangan figur manusia.

Untuk menunjukkan kesan dramatis, lingkaran-lingkaran sebagai penunjuk

infeksi dibuat berkedip-kedip dan di scale kecil-besar berulang-ulang.

(12)

Gambar 3.6. Bagian Pertama Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

Setelah bagian pertama selesai, penulis menganimasikan bagian kedua. Pada bagian ini ditunjukkan seekor nyamuk yang sedang menghisap darah figur manusia. Penulis membuat pergerakan lingkaran yang menunjukkan letak nyamuk, lalu dari lingkaran tersebut muncul garis yang menunjukkan perbesaran gambar dari nyamuk. Untuk menunjukkan gigitan nyamuk, digunakan garis-garis merah yang muncul dan hilang.

Gambar 3.7. Perbesaran Gambar Pada Bagian Kedua Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

(13)

Setelah pergerak perbesaran gambar gigitan nyamuk, pergerakan selanjutnya adalah penggambaran figur manusia yang terkena demam berdarah. Untuk menunjukkan figur manusia yang telah terkena penyakit, digunakan ilustrasi termometer dan bintik-bintik pada tubuh. Penulis menggerakan indikasi suhu pada termometer yang perlahan naik. Selain pergerakan indikasi suhu, penulis juga menambahkan gerakan bergetar pada termometer untuk menunjukkan kesan suhu yang panas dan berbahaya. Seiring dengan naiknya suhu, penulis memunculkan bintik- bintik pada tubuh figur manusia untuk menunjukkan kondisi yang memburuk karena penyakit.

Gambar 3.8. Kenaikan Suhu Pada Bagian Kedua Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

Selanjutnya pada bagian ketiga digambarkan figur manusia yang mengalami masalah pencernaan karena masuknya bakteri akibat banjir.

Untuk menggambarkan masuknya bakteri, penulis menggerakkan ilustrasi

bakteri ke dalam tenggorokan figur manusia. Setelah bakteri tersebut

masuk, untuk menunjukkan infeksi pada lambung, penulis mengganti

warna lambung menjadi lebih keruh seiring dengan masuknya bakteri.

(14)

Gambar 3.9. Bagian Ketiga Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

Pada bagian keempat ditunjukkan figur manusia yang mengalami sakit pernafasan karena udara lembab. Sama seperti bagian sebelumnya, untuk menunjukkan perbesaran gambar penulis menggerakkan lingkaran pada paru-paru lalu memunculkan detail gambarnya. Untuk menunjukkan kesan sakit, penulis membuat warna paru-paru terlihat kemerahan dan berkedip-kedip. Untuk menonjolkan rasa sakit, penulis memunculkan tanda menyerupai simbol petir yang berkedip-kedip di sekitar paru-paru.

Gambar 3.10. Bagian Keempat Infographic Beritagar

(15)

Pada bagian kelima ditunjukkan figur manusia yang mengalami penyakit Leptospirosis pada ginjal dan hati karena kotoran dan urine hewan yang terbawa banjir. Penulis membuat gerakan pop-up untuk kotoran hewan yang kemudian diperbesar. Bakteri dari kotoran tersebut kemudian digerakkan masuk ke dalam pernafasan figur manusia. Sama seperti bagian-bagian sebelumnya, untuk menunjukkan organ yang terkena penyakit maka penulis mengganti warna organ tersebut menjadi keruh dan menambahkan kemunculan simbol petir untuk menunjukkan kesan sakit.

Gambar 3.11. Bagian Kelima Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

Pada bagian keenam ditunjukkan figur manusia yang memakan makanan yang terkontaminasi kotoran dan terkena penyakit Hepatitis A.

Sama seperti bagian-bagian sebelumnya, untuk menunjukkan detail makanan digunakan lingkaran dan garis yang menunjukkan perbesaran gambar. Penulis menggerakkan gumpalan nasi yang masuk ke dalam kerongkongan figur manusia. Untuk menunjukkan organ hati yang terkena penyakit, penulis mengganti warna menjadi berkedip keruh-cerah dan memunculkan simbol petir di sekitarnya untuk menunjukkan kesan sakit.

Penulis juga menggerakkan simbol menyerupai lingkaran berduri sebagai

simbol kotoran dan lingkaran-lingkaran putih untuk menunjukkan kesan

terkontaminasi dan tidak sehat.

(16)

Gambar 3.12. Bagian Keenam Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

Pada bagian penutup ditunjukkan karakter yang berada di depan ilustrasi perkotaan. Setelah narasi ‘berhat-hati selama musim hujan’, awan putih berubah menjadi awan hujan berwarna abu-abu dan karakter kemudian membuka payung. Pada bagian ini penulis menggunakan referensi dari video “Wood Naturally – Wood Wise” untuk kemunculan karakter yang seolah-olah meloncat dari bawah tanah.

Gambar 3.13. Kemunculan Karakter Pada Video “Wood Wise”

(https://www.youtube.com/watch?v=X_93H_60Pls)

(17)

Gambar 3.14. Bagian Penutup Infographic Beritagar (Dokumentasi Pribadi)

Setelah penulis selesai mengerjakan video sampai bagian penutup, penulis kemudian menyerahkannya pada pembimbing magang untuk dilihat. Setelah itu, pembimbing magang penulis memberikan beberapa revisi pada penulis. Untuk detail-detail aset diberi revisi agar dibuat lebih menarik dengan digerakkan perlahan menggunakan wiggle, tidak hanya diam agar tidak terlihat kaku. Selain itu, untuk bagian-bagian organ yang terkena penyakit juga dibuat pergerakan scale besar-kecil agar menambah kesan dramatis dan dinamis. Untuk keseluruhan video juga diberi wiggle agar lebih menarik. Selain itu, penulis juga diberi revisi agar memperbaiki timing pergerakan tiap bagian agar tidak terlalu cepat.

Untuk gerakan pada bagian judul di pembukaan, penulis mengganti

gerakan angka 6 dari pop-up setelah scale perkotaan menjadi pop-up pada

saat perkotaan sebelum di scale agar pergerakannya terlihat lebih menarik.

(18)

Gambar 3.15. Gerakan Angka Pada Judul Setelah Revisi (Dokumentasi Pribadi)

Untuk bagian penutup, gerakan karakter masih terlihat kaku karena hanya bagian mata saja yang bergerak. Oleh karena itu, penulis memperbaiki gerakan karakter dengan membuat pergerakan kecil secara perlahan pada bagian-bagian tubuh karakter seperti kaki, tangan, dan kepala. Selain itu, warna kulit karakter diganti menjadi coklat.

3.3.1.2. BCA KPR

Proyek BCA KPR adalah proyek video yang menjelaskan program Kredit

Pemilikan Rumah oleh PT. BCA. Pada proyek ini PT. Movio membuat

tiga video Infographic yang menjelaskan tiga cara mengajukan kredit

tersebut. Tiga cara pengajuan tersebut adalah melalui cabang BCA,

melalui broker, dan melalui developer.

(19)

Pada proyek ini penulis bertugas menganimasikan video Infographic yang menjelaskan bagian pengajuan kreedit melalui cabang BCA. Untuk dua video lainnya dianimasikan oleh rekan motion graphic artist lain. Dalam pengerjaan proyek ini penulis menggunakan video

“Animated Explainer Video for Mad Fliers App” oleh Kasra Design (https://www.youtube.com/watch?v=5KLf_hapcm4). Untuk bagian teks pada video ini dianimasikan oleh rekan mahasiswa magang, sedangkan penulis menganimasikan aset-aset gambar dan gerakan transisi.

Dalam video ini terdapat 7 bagian tahap informasi. Untuk perpindahan tiap tahap sebagian besar menggunakan transisi yang sama, yaitu pergerakan beberapa roll cat di sepanjang layar. Agar tidak terlihat monoton, penulis mengganti arah pergerakan roll cat pada tiap transisi dan membedakan kecepatan pergerakan tiap roll tersebut.

Gambar 3.16. Transisi Menggunakan Roll Cat (Dokumentasi Pribadi)

Pada bagian pertama video, karakter berjalan ke gedung BCA

untuk mengajukan kredit. Sebagai latar belakang digambarkan ilustrasi

perkotaan. Di sekitar gedung BCA digambarkan gelembung untuk kesan

cerah. Penulis menggunakan referensi pop-up dinamis serta pergerakan

karakter pada video “Animated Explainer Video for Mad Fliers App”.

(20)

Gerakan pop-up tersebut penulis terapkan pada gelembung sedangkan gerakan karakter untuk karakter yang berjalan ke arah gedung BCA.

Gambar 3.17. Pop-up Pada Video “Mad Fliers App”

(https://www.youtube.com/watch?v=5KLf_hapcm4)

Gambar 3.18. Gerakan Karakter Pada Video “Mad Fliers App”

(https://www.youtube.com/watch?v=5KLf_hapcm4)

(21)

Gambar 3.19. Bagian Pertama Infographic BCA KPR (Dokumentasi Pribadi)

Pada bagian kedua ditunjukkan dokumen-dokumen yang diperlukan dan tangan karakter yang sedang mengisi formulir. Penulis memunculkan pergerakan dokumen-dokumen dan formulir satu persatu.

Setelah itu muncul tangan karakter yang memegang pulpen. Untuk gerakan menulis pada formulir, penulis menyesuaikan scale pada tangan untuk menunjukkan tekanan ketika menulis pada kertas. Sedangkan untuk kemunculan tulisan, penulis menggunakan masking pada tiap tulisan agar terlihat benar-benar seperti sedang menulis.

Gambar 3.20. Bagian Kedua Infographic BCA KPR (Dokumentasi Pribadi)

(22)

Pada bagian ketiga, ditunjukkan karakter yang sedang melakukan interview dan validasi data melalui telepon. Untuk bagian ini, penulis memunculkan karakter customer terlebih dahulu, kemudian karakter analis BCA. Penulis menggerakkan kepala, mata, serta mulut karakter agar terlihat sedang melakukan pembicaraan.

Gambar 3.21. Bagian Ketiga Infographic BCA KPR (Dokumentasi Pribadi)

Pada bagian keempat, ditunjukkan tangan karakter yang menerima

Surat Pemberitahuan Persetujuan Permohonan Kredit dari BCA. Untuk

bagian ini penulis menggunakan referensi pergerakan kemunculan tangan

pada video referensi. Penulis menggerakkan tangan karakter muncul dari

bagian bawah layar secara lurus ke arah kertas lalu mengambil kertas

tersebut. Pergerakan kertas yang diambil dibuat sederhana, yaitu dengan

mengikutkan kertas pada tangan karakter setelah tangan karakter

menyentuh kertas tersebut.

(23)

Gambar 3.22. Gerakan Tangan Pada Video “Mad Fliers App”

(https://www.youtube.com/watch?v=5KLf_hapcm4)

Gambar 3.23. Bagian Keempat Infographic BCA KPR (Dokumentasi Pribadi)

Pada bagian kelima, ditunjukkan dua tangan karakter yang

nelakukan serah-terima persyaratan akad kredit. Pada bagian ini gerakan

dibuat sederhana, yaitu tangan yang memberi kertas, kemudian kertas

yang berpindah ke tangan satunya, dan kedua tangan keluar dari layar.

(24)

Gambar 3.24. Bagian Kelima Infographic BCA KPR (Dokumentasi Pribadi)

Transisi dari bagian keenam ke bagian ketujuh agak berbeda dengan bagian-bagian sebelumnya karena tahapan pada bagian keenam berkesinambungan dengan bagian ketujuh. Pada bagian keenam ditunjukkan dua tangan karakter yang berjabat tangan ketika melakukan akad kredit KPR. Untuk bagian ini penulis menggerakkan tangan saling menjabat lalu bergerak ke atas dan ke bawah untuk menunjukkan kesan dicapainya kesepakatan antara customer dengan pihak BCA.

Setelah itu transisi yang digunakan adalah ‘membuka’ latar belakang dengan menggerakkan masing-masing bagian latar ke atas dan ke bawah. Setelah itu kamera di zoom out dan memperlihatkan karakter yang berada di depan rumah dan telah berhasil melakukan kredit KPR.

Transisi bagian keenam menuju bagian ketujuh dibuat demikian agar

menimbulkan kesan berkelanjutan (continuity) pada video sehingga

terlihat lebih menarik.

(25)

Gambar 3.25. Transisi Bagian Keenam Menuju Bagian Ketujuh (Dokumentasi Pribadi)

(26)

Pada bagian terakhir video, yaitu bagian ketujuh, ditunjukkan karakter customer dan karakter pihak BCA yang berjabat tangan setelah customer berhasil mendapatkan dana KPR untuk rumahnya. Pada bagian ini penulis menggerakkan karakter yang saling berjabat tangan. Ketika kedua karakter berjabat tangan, muncul balon-balon berterbangan dan confetti bertebaran di sekitar karakter untuk menunjukkan kesan perayaan.

Selain itu, ditambahkan gerakan cahaya yang muncul dari langit dan menyinari rumah yang berhasil dibeli oleh karakter. Lalu, muncul sebuah label bertanda ‘sold out’ pada rumah tersebut.

Gambar 3.26. Bagian Ketujuh Infographic BCA KPR (Dokumentasi Pribadi)

Setelah menyelesaikan semua bagian video, pembimbing magang

penulis kemudian melihat dan memberikan revisi. Revisi yang diberikan

antara lain lebih memvariasikan timing transisi masing-masing roll cat

agar lebih menarik, memperbaiki timing gerakan karakter pada bagian

pertama agar tidak terlalu lambat, memperbaiki kemunculan karakter pada

bagian ketiga menjadi karakter BCA terlebih dahulu lalu karakter

customer, memperbaiki gerakan tangan pada bagian keempat agar tidak

lurus sehingga lebih dinamis, membuat cahaya pada bagian ketujuh lebih

terang dengan mengurangi value warna pada bagian selain cahaya.

(27)

3.3.1.3. Video BCA Online Banking Tutorial

Proyek BCA online banking tutorial adalah proyek video Infographic berupa tutorial yang menjelaskan prosedur online banking dalam program KlikBCA Bisnis. Proyek ini merupakan proyek besar yang mengharuskan pembuatan video sebanyak 70-80 video. Hal ini dikarenakan banyak fitur yang disediakan dalam KlikBCA Bisnis, dan di tiap fiturnya diperlukan video tutorial untuk menjelaskan penggunaan fitur tersebut. Bagian-bagian fitur tersebut antara lain: login awal, informasi rekening, transfer dana, multi transfer, pembayaran tagihan, dan B2B Pertamina. Tiap fitur tersebut kemudian dibagi lagi menjadi bagian-bagian kecil sesuai menu pada online banking.

Pada proyek ini penulis berkesempatan mengerjakan bagian B2B Pertamina. Fitur B2B Pertamina dibagi menjadi tunai produk umum, tunai alokasi produk, kredit, otorisasi transaksi, dan status transaksi. Penulis membuat 3 buah video tutorial untuk bagian alokasi produk. B2B Pertamina sendiri adalah fitur online banking pada KlikBCA Bisnis yang ditujukan kepada pengusaha SPBU dan pelanggan Pertamina. Fitur ini digunakan untuk memesan produk Pertamina secara online.

Di bagian alokasi produk pada B2B Pertamina terdapat 4 bagian:

intro, input data, otorisasi transaksi, dan status transaksi. Bagian intro

adalah bagian penjelasan produk B2B Pertamina dan dibuat oleh senior

motion graphic artist menggunakan program Cinema4D. Bagian ini

berbeda dengan bagian tutorial yang benar-benar hanya menjelaskan cara

melakukan transaksi. Oleh karena itu, bagian intro bukanlah bagian yang

dikerjakan oleh penulis.

(28)

Pengerjaan video pada proyek ini dapat terbilang sederhana karena untuk video tutorial lebih mementingkan kejelasan informasi dan kesan kemudahan penggunaan fitur yang ditampilkan. Oleh karena itu, motion pada video ini pun dibuat sederhana. Sebagai penunjuk pemakaian fitur, digunakan ilustrasi sebuah kursor dan sebuah text box yang menjelaskan langkah yang sedang dilakukan.

Gerakan-gerakan yang digunakan pada video-video ini sebagian besar sama, yang membedakan hanya data-data yang ditampilkan sesuai dengan fitur yang digunakan. Gerakan-gerakan tersebut antara lain:

gerakan memilih (click), highlight pada saat memilih fitur, dan gerakan scroll pada layar. Untuk gerakan-gerakan tersebut penulis melihat referensi dari video Infographic berjudul “Care to Click” oleh Brandon Wall (https://www.youtube.com/watch?v=QViCXgkcBRM). Gerakan tersebut antara lain ketika melakukan click, muncul penanda yang membantu memperjelas gerakan click tersebut. Lalu pada gerakan memilih fitur-fitur yang tersedia, muncul highlight pada menu yang sedang berada di bawah kursor.

Gambar 3.27. Click Pada Video “Care to Click”

(https://www.youtube.com/watch?v=QViCXgkcBRM)

(29)

Gambar 3.28. Highlight Pada Video “Care to Click”

(https://www.youtube.com/watch?v=QViCXgkcBRM)

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, gerakan-gerakan yang penulis buat pada ketiga video tutorial dalam proyek ini hampir sama. Hanya mengulang-ngulang gerakan click, highlight, scroll, dan pergantian tampilan layar. Perbedaan hanya sedikit terlihat di bagian video otorisasi yang menggunakan alat keyBCA dalam transaksinya. Oleh karena itu, penulis tidak akan membahas satu persatu tiap langkah dalam video, tetapi lebih menjelaskan gerakan berulang yang telah disebutkan sebelumnya.

Pada ketiga video, tampilan awal menu online banking selalu sama, yaitu dari menu B2B Pertamina. Dari menu tersebut, kursor melakukan click, lalu muncul fitur-fitur B2B Pertamina. Untuk gerakan click pada proyek ini, digunakan bentuk lingkaran sebagai bantuan visual agar memperjelas bahwa kursor memilih menu yang sedang dipilih kursor.

Lingkaran tersebut muncul dari ujung panah kursor lalu di-scale hingga menghilang menggunakan opacity yang dikecilkan.

Sebagai penjelasan tahap yang sedang dilakukan, digunakan

sebuah text box berisi informasi. Text box pada tahap pertama dibuat diam,

sedangkan untuk tahap lainnya dibuat mengikuti kursor.

(30)

Gambar 3.29. Click Pada Video BCA Online Banking (Dokumentasi Penulis)

Untuk gerakan memilih menu yang diinginkan, diberi highlight di bawah kursor. Setiap kursor bergerak berpindah pilihan menu, maka penulis juga memindahkan hightlight tersebut. Sedangkan untuk menu yang muncul setelah di click, penulis membuat kemunculannya dengan gerakan pop-up ke bawah.

Gambar 3.30. Highlight dan Pop-up Pada Video BCA Online Banking (Dokumentasi Penulis)

(31)

Dalam beberapa tahap tutorial terdapat bagian dimana pop-up yang muncul adalah berbentuk kotak dialog. Pada bagian ini gerakan yang digunakan untuk kemunculan kotak dialog tersebut menggunakan gerakan pop-up dari bawah ke atas dan mengatur opacity agar kemunculannya terlihat tidak tiba-tiba.

Gambar 3.31. Pop-up Kotak Dialog Pada Video BCA Online Banking (Dokumentasi Penulis)

(32)

Kemudian seperti telah dijelaskan sebelumnya, tahapan yang agak berbeda terdapat pada bagian otorisasi. Pada bagian ini terdapat tahap validasi dengan menggunakan alat keyBCA. Oleh karena itu pada bagian ini dibuat pop-up ilustrasi keyBCA. Sedangkan untuk penjelasan penggunaan keyBCA tersebut, digunakan pop-up kotak dialog yang menjelaskan apa yang harus dilakukan. Untuk memperjelas keyBCA yang digunakan, pada tahapan memasukkan angka-angka, digunakan highlight pada tiap tombol angka yang ditekan.

Gambar 3.32. KeyBCA Pada Video BCA Online Banking (Dokumentasi Penulis)

3.3.2. Kendala yang Ditemukan

Selama menjalani praktek kerja magang, penulis menemukan beberapa kendala ketika mengerjakan proyek-proyek yang diberikan. Misalnya, pada awal masa kerja magang penulis langsung mendapatkan proyek besar yaitu video Infographic untuk Beritagar. Pada pengerjaan video ini, penulis masih belum begitu familiar dengan pengerjaan menggunaan After Effect. Kualitas pergerakan animasi yang penulis buat pun masih kurang dinamis dan terkesan kaku.

Lalu pada pengerjaan video BCA KPR, penulis harus bekerja sama dengan

rekan-rekan mahasiswa magang lain. Hal ini menjadi tantangan bagi penulis

karena penulis harus menyesuaikan kualitas gerakan animasi dan juga harus

(33)

berkomunikasi dengan baik dengan rekan mahasiswa magang tersebut. Karena jika penulis tidak dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan baik, maka pergerakan animasi dalam video akan terlihat berbeda satu sama lain dan tidak menyatu dengan baik.

Pentingnya bekerja sama juga kembali terlihat pada saat pengerjaan video tutorial online banking KlikBCA Bisnis. Pada proyek ini jumlah video yang harus dikerjakan mencapai 70-80 video. Oleh karena itu, pengerjaan proyek ini harus dibagi ke beberapa motion designer. Dalam pengerjaan video ini, penulis harus bisa menyesuaikan timing pergerakan dengan timing pergerakan yang dikerjakan oleh rekan-rekan lain. Karena pada akhirnya video-video tersebut akan dimuat pada satu situs yang sama. Oleh karena itu, timing pergerakan animasi harus dibuat sama.

3.3.3. Solusi Atas Kendala yang Ditemukan

Dalam menghadapi kendala yang penulis hadapi selama pengerjaan proyek- proyek dalam kerja magang, penulis menemukan solusi-solusi atas kendala tersebut. Solusi yang pertama adalah untuk tidak segan bertanya kepada senior motion graphic artist di tempat magang. Penulis menyadari bahwa kemampuan penulis dalam menjadi motion designer masih kurang, oleh karena itu penulis harus berani bertanya ketika menemukan kendala, meminta pendapat serta saran, dan menerima revisi dari senior maupun pembimbing magang.

Dari hasil bertanya tersebut, penulis mendapati bahwa penulis harus memperhatikan detail-detail dalam pergerakan animasi. Misalnya ketika menggerakkan karakter yang diam di satu tempat, walaupun ia tidak berjalan, namun penulis harus menggerakkan bagian-bagian tubuhnya walau sedikit agar karakter terlihat lebih hidup. Atau ketika dalam sebuah scene berfokus pada sebuah bagian tertentu, bukan berarti bagian-bagian lainnya dibiarkan diam saja.

Dengan menggerakkan bagian-bagian lain tersebut, justru animasi akan terlihat

lebih hidup. Pergerakan animasi yang penulis buat pun harus lebih dinamis, tidak

statis dan lurus, agar lebih menarik.

(34)

Solusi ketiga yang penulis temukan adalah untuk selalu berkomunikasi

dengan baik dengan rekan kerja. Sebuah proyek animasi tidak selalu dikerjakan

oleh hanya satu orang motion graphic artist. Oleh karena itu, penulis harus bisa

berkomunikasi dengan rekan sesama motion designer agar dapat mengerjakan

proyek dengan baik. Penulis harus dapat menyesuaikan timing dan kualitas

pergerakan agar pergerakan dalam video terlihat harmonis. Selain dengan rekan

sesama motion designer, penulis juga harus dapat berkomunikasi dengan rekan

dari divisi lain. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengerjaan video.

Referensi

Dokumen terkait

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter