Dr. Triyanto, S.H., M.Hum. Lahir di Sukoharjo, 08 April 1983. Sebagai Staf Pengajar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan NIP 198304082006041002. Riwayat Pendidikan tinggi yang telah ditempuh adalah pada tahun 2005 lulus sarjana (S-1) Fakultas Hukum dari Universitas Sebelas Maret dengan konsentrasi: Hukum Perdata, pada tahun 2007 lulus Magister (S-2) dari Universitas Gadjah Mada dengan konsentrasi: Hukum Bisnis, dan pada tahun 2011 berhasil menyelesaikan profesi Advokat dari Fakultas Hukum UGM serta studi Doktornya (S-3) di Universitas Pendidikan Indonesia pada bidang ilmu: Civic Hukum. Judul dan ringkasan Disertasi disajikan dalam 2 (dua) versi bahasa Indonesia dan English sebagai berikut.
PENGUATAN PENEGAKAN HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (STUDI KRITIS TERHADAP PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN). Penegakan hukum HKI belum berhasil disebabkan dominasi upaya represif daripada pre-emtif, dan preventif. Penelitian ini membahas tentang peran PKn dalam memperkuat penegakan hukum HKI. Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) efektivitas penegakan hukum HKI; (2) Kendala-kendalanya; (3) Upaya-upaya mengatasi kendalanya; (4) Program PKn Timnas HKI; (5) Kelemahan program PKn Timnas HKI; (6) Upaya mengatasi kelemahan kegiatan PKn Timnas HKI; (7) Peran PKn untuk memperkuat penegakan hukum HKI.
Penegakan hukum dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Teori Talcott Parsons, sistem bekerjanya hukum dipengaruhi oleh sistem sosial yang lain. Penegakan hukum perlu dilihat secara menyeluruh dari aspek substansi, struktur, maupun kultur masyarakat. Budaya hukum masyarakat yang berbeda dengan budaya HKI menyebabkan pentingnya pendekatan pendidikan. PKn merupakan salah satu pendekatan untuk memperkuat penegakan hukum HKI.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode sampling (subyek penelitian) yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, wawancara, dan focus group discussion (FGD). Analisis data menggunakan interactive model dan bottom up model.
enforcement on IPR, (3) the efforts to deal with the constraints; (4) the CE model of IPR National Team, (5) the weaknesses of the CE model of IPR National Team; (6) the efforts to deal with the weaknesses of the CE model of IPR National Team; and (7) the role of CE in the strengthening of the law enforcement of IPR.
The law enforcement is influenced by many factors. According to the theory claimed by Talcott Parsons, the working system of a law is influenced by other social systems. The law enforcement shall be throughly viewed from such aspects as substance, structure, and culture of the community. The legal culture of the community which is different from the culture of IPR encourages the importance of an educational approach. CE is one of the approaches in the strengthening of the law enforcement of IPR.
The research used a qualitative method. The samples of the research were gathered by using purposive sampling and snowball sampling techniques. Its data were gathered through library research, in-depth interview, observation, and focus group discussion. They were then analyzed by using interactive and bottom up models of analysis.