• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 6.1 Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan PT. Tirta Fresindo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tabel 6.1 Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan PT. Tirta Fresindo"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

6-5 Hidup

n Hidup Hidup Dampak Penting Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan Adendum ANDAL)

Tahap Kontruksi 1 Persepsi

Masyarakat

kegiatan survei lokasi

Tidak adanya unjuk rasa warga terkait kegiatan survei lokasi

Pendekatan Teknologi : - Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :

-

Melakukan sosialisasi mengenai kegiatan pengembangan yang dilakukan kepada

masyarakat sekitar lokasi kegiatan

-

Menyediakan posko pengaduan masyarakat sebagai tempat

masyarakat

menyampaikan keluhan dan sebagai sarana memberi masukan terkait rencana proyek

Pendekatan Institusi : -

Masyarakat sekitar lokasi kegiatan (Desa Kurung)

Periode pengelolaa n adalah Selama masa pra konstruksi berlangsun g

Pelaksa na : PT.

Tirta Fresindo Jaya

Pengawas : - DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : - DLH

Kab.Pasuruan

Tahap Konstruksi

(2)

6-6 1 Kerusakan

Jalan

kegiatan mobilisasi alat berat dan material

Tidak terjadinya kerusakan jalan akibat kegiatan mobilisasi alat berat dan material

Pendekatan Teknologi :

-

Melakukan pemasangan rambu – rambu sesuai kebutuhan dan sesuai arahan dan rekomendasi Dinas atau Instansi terkait

-

Penempatan petugas jaga di akses keluar masuk proyek

-

Melakukan pembatasan tonase truk yang akan dipakai untuk mengangkut alat dan material

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : Pendekatan Institusi : Melakukan koordinasi dengan aparat Desa Kurung, Dinas Bina Marga Kab. Pasuruan, Dishub dan Satlantas Kab.

Pasuruan dalam hal pengaturan lalu lintas

Jalan jalan di sekitar pabrik PT. Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah Selama masa konstruksi berlangsun g

Pelaksa na : PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas Bina Marga Kab.

Pasuruan

-

Dinas

Perhubungan Kab. Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(3)

6-7 2 Peningkatan

Getaran

kegiatan pekerjaan pondasi

Tingkat getaran yang timbul tidak melebihi baku mutu tingkat getaran menurut Kep-

49/MENLH/11/1996 tentang baku mutu tingkat getaran untuk kategori tidak mengganggu dan tidak menimbulkan kerusakan

Pendekatan Teknologi :

-

Mendokumentasikan seluruh bangunan di sekitar lokasi proyek sebelumnya dilakukan pelaksanaan

pemancangan sebagai acuan kondisi awal

-

Melakukan penjadwalan pelaksanaan konstruksi

-

Pembuatan pondasi dengan struktur tiang pancang yang

menggunakan metoda ramah lingkungan

-

Sistem konstruksi pondasi tiang pancang mengacu hasil uji tes tanah

-

Penempatan genset pada lokasi enklosur/ tertutup dan memiliki bantalan elastik yang meredam getaran

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :

Pengelolaan dilakukan pada lokasi tapak proyek

Periode pengelolaa n adalah Selama kegiatan pembuatan pondasi berlangsun g

PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas PU Cipta Karya Kab.

Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(4)

6-8

-

Melakukan ganti rugi

apabila terdapat kerusakan bangunan rumah

penduduk yang memang diakibatkan oleh kegiatan pemancang dari

pemrakarsa berdasarkan data awal dokumentasi bangunan

Pendekatan Institusi : -

3 Gangguan K3

kegiatan finishing, mechanical dan electrical

Tidak adanya kecelakaan kerja, dan gangguan kesehatan pada pekerja maupun gangguan kesehatan pada masyarakat yang diakibatkan karena pelaksanaan kegiatan proyek

Pendekatan Teknologi :

-

Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (SMK3)

-

Menyiapkan (SOP) Pelaksanaan Proyek dan Prosedur Kerja

-

Memasang rambu rambu dan poster atau spanduk keselamatan kerja sesuai dengan kebutuhan

-

Memberikan jalur khusus untuk alat alat berat yang

Lokasi pengelolaan berada di area pengembanga n/ konstruksi dimana pada pekerja proyek melakukan kegiatan konstruksi

Periode pengelolaa n adalah Selama masa konstruksi berlangsun g

Pelaksa na : PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Disnaker Kab.

Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(5)

6-9 digunakan pada proyek,

sehingga lalu lintas alat berat ini tidak mengganggu sirkulasi kegiatan di dalam kawasan proyek dan operasional pabrik

-

Menempatkan lokasi proyek sebagai area terlarang bagi yang tidak berkepentingan

-

Menempatkan pos dan petugas jaga di lokasi proyek

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :

-

Implementasi SMK3 sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku secara bersungguh sungguh

-

Mengkampanyekan budaya keselamatan kerja sebagai hal utama

Pendekatan Institusi : Berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan

(6)

6-10 Transmigrasi Kesehatan

dan atau instansi terkait serta Puskesmas terdekat/

balai pengobatan atau dokter praktek apabila terjadi kecelakaan atau gangguan kesehatan pekerja proyek maupun gangguan pada

masyarakat yang

disebabkan oleh kegiatan proyek

Tahap Operasional 1 Peningkata

n Air Limpasan

operasional bangunan dan maintenance bangunan

Tidak terjadinya luapan banjir yang disebabkan kegiatan operasional dan maintenance bangunan

Pendekatan Teknologi :

-

Pembuatan sumur resapan di sekitar lokasi kegatan

-

Pemisakan antara saluran air limbah dengan saluran air drainase

-

Penambahan volume ruang terbuka hijau Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi : -

Lokasi pengelolaan berada di area lokasi kegiatan

Periode pengelolaa n adalah Selama masa operasional berlangsun g

Pelaksa na : PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(7)

6-11 2 Timbulan

Limbah Padat

aktivitas karyawan

-

Tidak terdapat ceceran sampah disekitar area pabrik

-

Terdapat kegiatan pengelolaan sampah mandiri di lokasi kegiatan, sebagai upaya mereduksi timbulan sampah

Pendekatan Teknologi :

-

Penyediaan sarana pewadahan sampah pada tiap tiap ruangan. Model pewadahan direncanakan dengan sistem pemilahan sampah basah/ kering jika untuk peletakan di ruangan terbuka

-

Pengumpulan sampah menggunakan bak atau plastik hitam kemudian diletakkan di TPS untuk dilakukan pengelolaan selanjutnya

-

Memasang rambu dilarang membuang sampah sembarangan

-

Melakukan pengelolaan sampah anorganik dengan melibatkan pihak ketiga sebagai bentuk upaya 3R

-

Sampah organic seperti daun-daun kering diolah menjadi kompos dan

Lokasi pengelolaan berada di area lokasi kegiatan

Periode pengelolaa n adalah Selama masa operasional berlangsun g

Pelaksa na : PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuran Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuran

(8)

6-12 digunakan untuk

pemeliharaan taman

-

Melakukan upaya daur ulang dan mengelola botol reject menjadi preform, bekerjasama dengan pihak ketiga sesuai Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012

-

Karton bekas yang masih memiliki nilai ekonomis dijual kepihak ketiga

-

Produsen bertanggung jawab terhadap kemasan produk yang sudah ada di konsumen sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2008

-

Memfasilitasi pembentukan kelembagaan pengelolaan sampah domestik warga desa Kurung (Dusun Jatianom dan Dusun Sukorejo) melalui program CSR Bank Sampah Pendekatan Sosial

(9)

6-13 Ekonomi Budaya : -

Pendekatan Institusi :

-

Melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pasuruan terkait dalam penempatan TPS dan pengangkutan sampah menuju TPA 3 Penurunan

Kualitas Air Tanah

kegiatan pengambilan air tanah

-

Kualitas air tanah tidak melebihi baku mutu sesuai Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/90

-

Tidak terdapat keluhan masyarakat mengenai kontaminasi air tanah dengan air laut akibat penurunan muka air tanah, penurunan air tanah

Pendekatan Teknologi :

-

Penempatan saringan (screen) dalam konstruksi sumur sebagai bagian pada akuifer dalam tidak kurang dari kedalaman 60 m

-

Grouting dilakukan sampai kedalaman dimana

kedalaman penurapan air bawah tanah untuk mencegah keruntuhan formasi batuan dan mencegah masuknya air tanah dangkal ke sumur produksi

-

WWTP sebagai

Lokasi pengelolaan berada di wilayah sekitar proyek yang terpengaruh pengambilan air tanah

Periode pengelolaa n adalah Selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

(10)

6-14 pendekatan teknologi

untuk mencegah

pencemaran air badan air dan pencemaran air tanah lebih lanjut dengan mengacu baku mutu kualitas lingkungan terkait Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

-

Melakukan koordinasi dengan Dinas Pengairan dan Pertambangan Kab.

Pasuruan untuk

mengetahui kondisi dan penyebaran potensi akuifer di kab. Pasuruan

-

Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait dengan pemanfaatan air sumur untuk konsumsi air minum danDinas ESDM Prev. Jawa Timur terkait cadangan dan cekungan air tanah

(11)

6-15 Penurunan

Kuantitas Air Tanah

kegiatan pengambilan air tanah

-

Tidak terdapat keluhan masyarakat mengenai kontaminasi air tanah dengan air laut akibat penurunan muka air tanah, penurunan air tanah

-

Tidak Terjadi penurunan muka air tanah yang signifikan

Pendekatan Teknologi :

-

Penguatan akuifer dangkal dengan memperbanyak RTH dan penyediaan sumur resapan dan biopori sesuai ketentuan yang berlaku

-

Pengoperasian meter air dan pendataan secara kontinyu

-

Penanaman pohon di wilayah catchment area untuk menjaga

ketersediaan air tanah Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

-

Melakukan koordinasi dengan Dinas Pengairan

Lokasi pengelolaan berada di wilayah sekitar proyek yang terpengaruh pengambilan air tanah

Periode pengelolaa n adalah Selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

(12)

6-16 dan Pertambangan Kab.

Pasuruan untuk

mengetahui kondisi dan penyebaran potensi akuifer di kab. Pasuruan

-

Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait dengan pemanfaatn air sumur untuk konsumsi air minum danDinas ESDM Prov. Jawa Timur terkait cadangan dan cekungan air tanah

4 Penurunan Potensi dan muka air tanah

kegiatan pengambilan air tanah

-

Tidak terdapat keluhan masyarakat terkait terjadinya penurunan muka air tanah

-

Tidak terjadinya penurunan muka air tanah secara drastic dari hasil pemantauan level air tanah pada sumur pantau

Pendekatan Teknologi :

-

Konstruksi sumur bor mengacu arahan teknis sesuai ketentuan teknik yang telah ditetapkan pada Izin SIPA

-

Penurapan dengan melakukan pengeboran air tanah hendaknya

dilakukan pada akuifer dalam yaitu lebih dari 70 m

- Lokasi pengelolaan berada pada sumur bor di area pabrik PT. Tirta Fresindo yang terletak pada sistem akuifer dalam

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

Pelaporan :

-

DLH

(13)

6-17

-

Melakukan konservasi

berupa penanaman pohon pada daerah imbuhan (recharge area) di zona imbuhan

-

Penguatan akuifer dangkal di lokasi pabrik untuk meningkatkan penyerapan air larian ke dalam tanah dengan menyediakan sumur resapan dan ruang terbuka hijau sesuai dengan ketentuan yang berlaku

-

Pemasangan AWLR di sumur pantau sehingga dapat dipantau MAT secara rutin dan akurat

-

Upaya mengurangi water reject yang dihasilkan dengan cara pemeliharaan mesin mesin produksi, pembuatan sumur resapan secara bertahap yang dapat diletakkan di dalam

Kab.Pasuruan

(14)

6-18 maupun diluar lokasi

kegiatan (1 sumur resapan diperuntukkan untuk 300 m2 lahan tertutup).

-

Pembuatan drainase lingkungan sekitar PT Tirta Fresindo Jaya untuk mengurangi limpasan dan genangan

-

Melakukan penanaman pohon di daerah

tangkapan air (catchment area) berupa lahan konservasi seluas 253,84 Ha. Berdasarkan “Evaluasi Manfaat Ekologis Kanopi Pohon Perkotaan dan Ruang Terbuka Hijau dengan Menggunakan Teknik GIS” oleh

Mohammad Isrok Nugroho, Sekolah Pasca Sarjana IPB, 2011 dapat diketahui bahwa RTH dengan luas minimal 0,5 Ha mampu

(15)

6-19 menahan aliran air ke

permukaan akibat hujan dan meresapkan air ke dalam tanah sejumlah 10.219 m3/thn (American Forest, 2002). Dengan jumlah perhitungan air tanah dengan total 165 liter/detik yang diambil, maka luasan lahan yang harus dikonservasi oleh PT. Tirta Fresindo Jaya adalah :

10.2019 m3/thn = 10.219.000 lt/thn = 0,325 lt/dtk

Jumlah debit sumur yang keluar adalah 165

liter/detik maka luas lahan yang harus dikonservasi 165 lt/dtk / 0,325 lt/dtk = 507,7

507,7 x 0,5 Ha = 253. 84 Ha

-

Dalam setiap 1 Ha lahan konservasi, pohon yang

(16)

6-20 harus ditanam oleh PT.

Tirta Fresindo Jaya adalah sekitar ± 400 pohon.

Rekomendasi untuk jumlah tanaman yang harus ditanam di dalam wilayah konservasi seluas 253,84 Ha adalah sebanyak 101.536 pohon.

Berdasarkan jumlah pohon yang telah ditanam oleh PT. Tirta Fresindo Jaya, telah tertanam sebanyak 43.700 bibit pohon.

Dengan asumsi 85% bibit pohon yang dapat tumbuh maka kekurangan jumlah tanaman yang harus ditanam di dalam wilayah konservasi = 101.536 – (85%x43.700) = 64.391 pohon

-

Jenis pohon yang dapat ditanam pada lahan konservasi tersebut adalah jenis pohon yang memiliki

(17)

6-21 fungsi ekologis. Pohon

yang ditanam dalam program reboisasi adalah sesuai dengan standart bibit yang ditentukan oleh DLH Kab. Pasuruan Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

-

Koordinasi dengan Dinas ESDM Prov. Jawa Timur untuk mengetahui cadangan air tanah di cekungan Pasuruan dan wilayah sekitarnya

-

Melakukan kerjasama dengan dinas Pengairan dan Pertambangan Kab.

Pasuruan untuk

mengetahui potensi akuifer di Kab. Pasuruan

-

Melakukan kerjasama dengan Perhutani dan LMDH (Lembaga

Masyarakat Desa Hutan)

(18)

6-22 dalam rangka konservasi

daerah tangkapan air Melakukan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pasuruan untuk mengetahui kondisi potensi akuifer Kab.

Pasuruan 5 Melemahnya

Kestabilan Lapisan Tanah

kegiatan pengambilan air tanah

-

Tidak terjadinya longsoran tanah

-

Tidak terjadinya pergerakan tanah

-

Tidak terjadinya kerusakan bangunan

Pendekatan Teknologi :

-

Pengambilan air tanah dalam jumlah besar harus diimbangi dengan

pembuatan daerah resapan

-

Pembuatan sumur resapan

-

Penambahan lahan konservasi yang dapat menampung air hujan Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

-

Melakukan kerjasama dengan Dinas Pengairan dan Pertambangan Kab.

Pasuruan untuk

Lokasi pengelolaan berada di wilayah sekitar proyek yang terpengaruh pengambilan air tanah

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

(19)

6-23 mengetahui kondisi dann

penyebaran potensi akuifer di kab. Pasuruan

-

Koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait pembuatan sumur resapan

6 Penurunan Kualitas Udara

kegiatan proses produksi serta kegiatan transportasi dan

pengangkutan

Tidak ada parameter kualitas udara yang melebihi baku mutu yang diizinkan :

- Pergub Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009 tentang baku mutu udara ambient dan emisi sumber tidak bergerak – PerMenLHK P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2 019 tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Thermal

Pendekatan Teknologi : Pengelolaan gas

buangan dari sumber tidak bergerak

-

Melakukan kegiatan perawatan dan pemeliharaan berkala terhadap peralatan boiler dan kendaraan bermotor serta pembangkit listrik cadangan (genset)

-

Pengaturan dan penjadwalan kerja sehingga unit unit yang digunakan bisa lebih optimal dengan tujuan meminimalkan gas buang yang dihasilkan

Lokasi pengelolaan berada di wilayah sekitar lokasi kegiatan

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(20)

6-24

-

Semua operasional

peralatan, khususnya yang menghasilkan gas

buangan supaya dilengkapi dengan SOP

-

Pada saat shut down, semua peralatan dilakukan perawatan dan dilakukan pemeriksaan secara rutin

-

Peningkatan penghijauan di RTH pabrik, dengan jenis kanopi rimbun seperti Angasana, Sawa, Bambu

-

Melakukan penyiraman lahan secara berkala pada lokasi sekitar tempat penyimpanan batubara Pengelolaan Debu

-

Melengkapi setiap ruang produksi dengan peralatan penyedot dan pengumpul debu (dust collecting system)

-

Menjaga agar dust

collector berfungsi dengan

(21)

6-25 baik, antara lain dengan

pemeliharaan dan pembersihan

-

Debu yang terkumpul dalam dust collector dikumpulkan di TPS limbah B3

-

Bangunan penyimpanan sementara TPS B3 sesuai dengan ketentuan teknis dalam peraturan yang berlaku

Pengelolaan gas buangan dari sumber bergerak

-

Pemeliharaan mesin alat angkut dalam pabrik secara berkala

-

Pembatasan usia mesin hingga 5 tahun atau mengganti dengan mesin elektrik

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

(22)

6-26

-

Bekerjasama dengan

instansi/ lab yang ditunjuk untuk pengukuran dan pengamatan kualitas udara

7 Gangguan K3

kegiatan proses produksi

Tidak adanya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pada pekerja maupun gangguan kesehatan pada masyarakat yang diakibatkan karena pelaksanaan kegiatan produksi

Pendekatan Teknologi :

-

Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (SMK3)

-

Menyiapkan (SOP) Pelaksanaan Proyek dan Prosedur Kerja

-

Memasang rambu rambu dan poster atau spanduk keselamatan kerja sesuai dengan kebutuhan

-

Memberikan jalur khusus untuk alat alat berat yang digunakan pada proyek, sehingga lalu lintas alat berat ini tidak mengganggu sirkulasi kegiatan di dalam kawasan proyek dan

Lokasi pengelolaan berada di area proyek PT.

Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Disnaker Kab.

Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(23)

6-27 operasional pabrik

-

Menempatkan lokasi proyek sebagai area terlarang bagi yang tidak berkepentingan

-

Menempatkan pos dan petugas jaga di lokasi proyek

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :

-

Implementasi SMK3 sesuai ketentuan dan peraturan yangberlaku secara bersungguh sungguh

-

Mengkampanyekan budaya keselamatan kerja sebagai hal utama

Pendekatan Institusi :

-

Berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan atau instansi terkait serta puskesmas terdekat/ balai pengobatan atau dokter praktek apabila terjadi

(24)

6-28 kecelakaan atau gangguan

kesehatan pekerja maupun gangguan pada

masyarakat yang

disebabkan oleh kegiatan produksi

8 Timbulan Limbah B3

kegiatan proses produksi

Tidak terdapat ceceran limbah B3 di sekitar lokasi kegiatan

Pendekatan Teknologi :

-

Membuat TPS LB3 yang sesuai dengan PP 101 Tahun 2014 dan telah memiliki izin dari DLH Kab.

Pasuruan

-

Ketentuan teknis TPS B3 harus sesuai dengan KEP- 1//BAPPEDAL/09/1995 tentang tatacara dan persyaratan teknis penyimpanan dan

pengumpulan Limbah B3

-

Pengelolaan tempat penyimpanan limbah B3 yang wajib dilengkapi dengan sistem tanggap darurat dan prosedur

Lokasi pengelolaan berada di area kegiatan PT.

Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(25)

6-29 penanganan limbah B3

sesuai dengan MSDS

-

Menyediakan Oil catcher untuk menampung ceceran limbah cair B3

-

Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki izin KLH-K untuk pengelolaan limbah B3 Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi : - 9 Timbulan

Limbah Padat

kegiatan proses produksi

-

Tidak terdapat ceceran limbah padat/sampah di sekitar lokasi kegiatan

-

Terdapatnya pengelolaan sampah dilokasi kegiatan sebagai salah satu upaya mereduksi timbulan sampah

Pendekatan Teknologi :

-

Penyediaan sarana pewadahan sampah pada tiap ruang kantor PT. Tirta Fresindo Jaya, area kerja lainnya, serta tempat tempat umum

-

Model pewadahan menggunakan sistem pemilahan sampah basah/

sampah kering jika untuk peletakan di ruang terbuka, sedangkan untuk yang

Lokasi pengelolaan berada di area kegiatan PT.

Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksa na : PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(26)

6-30 ditempatkan di dalam area

kantor PT. Tirta Fresindo Jaya disediakan dengan sistem tertutup dan mudah dikosongkan

-

Pengumpulan sampah dari setiap ruang menggunakan bak atau plastik hitam yang kemudian diletakkan di TPS kantor PT. Tirta Fresindo Jaya untuk dilakukan pengelolaan lanjutan

-

Melakukan dan memasang larangan pembuangan sampah sembarangan

-

Melakukan pengelolaan sampah anorganik dengan melibatkan pihak ketiga

-

Melakukan upaya daur ulang dan mengelola sampah produk/ kemasan yang tidak dapat didaur ulang sesuai dengan Peraturan Pemerintah

(27)

6-31 Nomor 81 Tahun 2012

Pasal 12 -15

-

Limbah padat dari ampas teh yang dihasilkan dari proses penyeduhan teh pada tahap produksi dikelola dengan cara digunakan untuk bahan bakar boiler bersama batu bara

-

Sludge padat yang berasal dari hasil proses

pemisahan air limbah (air dan padatan)

menggunakan mesin filter press dimanfaatkan sebagai pupuk organik Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

-

Melakukan koordinasi dengan DLH Kab.

Pasuruan terkait dalam penempatan TPS (kontainer sampah) dan

(28)

6-32 pengangkutan sampah

menuju TPA

10 Timbulan Air limbah

kegiatan proses produksi

Effluent IPAL tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan Pergub Jawa Timur No. 72 tahun 2013 tentang baku mutu air limbah bagi industri dan/atau kegiatan usaha lainnya

Pendekatan Teknologi :

-

Pemeriksaan secara berkala sarana

pengelolaan air limbah, meliputi : jumlah limbah yang diolah, lama waktu proses pengelolaan limbah, zat – zat yang dibutuhkan untuk

pengelolaan limbah, jumlah dan kualitas air hasil olahan dan kondisi unit pengolahan limbah

-

Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi dikelola menggunakan WWTP 1, WWTP 2, WWTP 3, dan WWTP 4

-

Air limbah domestik

Lokasi pengelolaan berada di area kegiatan PT.

Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(29)

6-33 berasal dari kegiatan

karyawan, pengunjung dan rumah tangga PT. Tirta Fresindo Jaya. Sistem instalasi pengelolaan air limbah diantaranya dengan bioseptic tank untuk black water yang berasal dari kegiatan kamar mandi.

Limbah domestik akan dimasukkan ke sumur resapan dengan bantuan pipa tersendiri. Pipa air buangan yang menuju sumur resapan menggunakan sistem gravitasi. Letak pipa air buangan berada disisi terpisah dengan pipa air bersih dan air minum untuk mencegah terjadinya kebocoran pipa buangan yang bisa

mengkontaminasi pipa air bersih.

-

Pemeriksaan secara

(30)

6-34 berkala sarana

pengelolaan air limbah domestik

-

Saluran pembuangan air limbah harus

menggunakan sistem tertutup, kedap air, dan dapat mengalir dengan lancar

-

Menyediakan tenaga yang mampu mengoperasikan IPAL secara baik

-

Melakukan pemeriksaan hasil olahan air limbah secara rutin

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi : -

-

Bekerja sama dengan laboratorium yang terakreditasi KAN dalam melakukan pengujian kualitas air limbah

(31)

6-35 11 Peningkatan

volume lalu lintas

kegiatan pengangkutan dan

transportasi

Tidak terjadi kemacetan terutama di pintu keluar dan masuk PT. Tirta Fresindo Jaya

Pendekatan Teknologi :

-

Akses keluar masuk dan mobilisasi kendaraan dan karyawan perusahaan menggunakan 1 akses pintu keluar masuk pada pintu sebelah barat dengan lebar 10,5 m dengan radius tikungan minimal 20 m.

-

Pembuatan lajur perlambatan dan

percepatan (tapper) pada sisi selatan jalan sebelah barat akses pintu keluar masuk sepanjang 50 m, sebelah timur akses pintu keluar masuk sepanjang 25 m dan pembuatan lajur perlambatan dan

percepatan pada sisi utara sepanjang 85 m dengan lebar masing masingn 1,5 m dan diperkeras

-

Memasang alat berupa warning light dengan

Lokasi pengelolaan berada di jalan jalan sekitar pabrik PT.

Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas

Perhubungan Kab. Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(32)

6-36 spesifikasi dua aspek dua

arah sebelum akses pintu keluar masuk perusahaan sebelah barat

-

Membuat marka zebra cross di sebelah kanan (sisi timur) akses pintu keluar masuk perusahaan, pita penggaduh sebelum dan sesudah akses pintu keluar masuk dan marka lurus (larangan menyalip) di sepanjang jalan depan persil

-

Memasang rambu lalu lintas peringatan untuk berhati hati, serta rambu peringatan penyebrangan

-

Memasang rambu lalu lintas larangan parkir, rambu larangan mendahului

-

Memasang rambu larangan berjalan terus apabila mengakibatkan

(33)

6-37 gangguan/hambatan bagi

lalu lintas dari arah lain yang wajib diprioritaskan

-

Menyediakan tempat parkir yang cukup untuk

kendaraan pegawai perusahaan maupun kendaraan yang digunakan untuk mengangkut hasil produksi dalam kawasan yang dibangun dilengkapi dengan rambu petunjuk tempat parkir

-

Memasang papan larangan berjualan di tepi jalan depan perusahaan sepanjang persil

-

Mengatur jadwal

pengiriman barang/ keluar masuk kendaraan barang diluar puncak/ jam sibuk sehingga tidak

mengganggu kelancaran lalu lintas dan mengurangi lalu lintas di depan

(34)

6-38 perusahaan

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi : -

-

Melakukan kerjasama dengan jasa transportasi dalam pengangkutan hasil produk PT. Tirta Fresindo Jaya

-

Melakukan kerjasama dengan Dinas

Perhubungan Kab.

Pasuruan

-

Penempatan petugas pengatur arus kendaraan keluar masuk pabrik oleh petugas keamanan pabrik dibawah pembinaan Polsek Kejayan 12 Peningkatan

Kebisingan

kegiatan pengangkutan dan

transportasi

Tidak terjadi kebisingan yang melebihi ambang batas kebisingan yang diizinkan untuk kawasan industri menuru Kepmen LH no.

48/MENLH/11/1996 yaitu sebesar 70 dBA

Pendekatan Teknologi :

-

Melakukan perawatan mesin produksi secara berkala

-

Menempatkan

peralatan/mesin sumber

Lokasi pengelolaan berada di area produksi dan area

pengangkutan

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(35)

6-39 kebisingan dalam

lingkungan enklosur (tertutup)

-

Menerapkan/

mengimplementasikan SMK3 sehingga aplikasi penggunaan APD kepada seluruh karyawan sesuai dengan tempat dan fungsi tugas

-

Penyiapan SOP untuk bekerja dalam ruang bising Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

-

Bekerjasama dengan instansi / laboratorium yang terakreditasi KAN untuk pengukuran dan pengamatan tingkat kebisingan

produk PT.

Tirta Fresindo Jaya

berlangsun g

Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

Dampak Tidak Penting Dikelola dan Dipantau Tahap Konstruksi

(36)

6-40 1 Penurunan

Kualitas Udara

• Mobilisasi Alat Berat dan Material

• Demobilisasi Alat Berat dan Pembersihan sisa material

• Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan Eksplorasi

Konsentrasi debu yang timbul tidak melebihi baku mutu udara ambien untuk parameter debu berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jatim No.10 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Provinsi Jawa Timur

Pendekatan Teknologi :

-

Seluruh kegiatan konstruksi dilakukan secara bertahap sesuai jadwal proyek dan tidak dilakukan pada saat jam puncak (peak hour) lalu lintas

-

Pengaturan arus lalu lintas oleh petugas

kemanan proyek sehingga kegiatan mobilisasi peralatan dan material ini berlangsung singkat dan tidak menimbulkan akumulasi pencemaran kualitas udara

-

Pemberian rambu yang jelas tentang keberadaan proyek sehingga tujuan kendaraan pengangkut jelas

-

Pemilihan kendaraan pengangkut alat berat dan pengangkut material yang

Lokasi pengelolaan adalah di area PT. Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah Selama kegiatan konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH Kab.

Pasuruan

(37)

6-41 masih layak pakai dengan

kondisi mesin yang masih memadai, untuk

mengurangi emisi gas buang kendaraan

bermotor dan menghindari adanya pembakaran tidak sempurna kendaraan bermotor yang dapat menghasilkan gas CO

-

Truk pembawa material dilengkapi dengan tutup/terpal sehingga material tidak mudah diterbangkan angin atau tercecer di jalan.

Penutupan terutama untuk material yang mudah terdispersi dan terbawa oleh angin atau material sumber debu

-

Pembersihan ban truk pengangkut material keluar proyek sehingga tidak mengotori jalan dan

(38)

6-42 menimbulkan debu apabila

kotoran tersebut telah mengering

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : Pendekatan Institusi 2 Peningkatan

Kebisingan

• Mobilisasi Alat Berat dan Material

• Demobilisasi Alat Berat dan Pembersihan sisa material

• Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan Eksplorasi

Tidak terjadi peningkatan

kebisingan melebihi nilai ambang batas sesuai dengan parameter Kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Kebisingan yaitu 70 dBA

Pendekatan Teknologi :.

-

Menggunakan peralatan konstruksi dengan tingkat getaran rendah

-

Menggunakan peralatan konstruksi layak pakai dengan tingkat kebisingan rendah

-

Maintenance secara teratur pada peralatan konstruksi yang digunakan

-

Penanaman pohon sebagai buffer zone dalam kawasan industri untuk meminimalisasi tingkat kebisingan

-

Pemilihan kendaraan pengangkut alat berat dan

Lokasi pengelolaan adalah lokasi pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah Selama masa konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(39)

6-43 pengangkut material yang

masih layak pakai dengan kondisi mesin yang masih memadai, untuk

mengurangi getaran dari suara-suara mesin Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : Pendekatan Institusi 3 Peningkatan

Volume Lalu Lintas

• Mobilisasi Alat Berat dan Material

• Demobilisasi Alat Berat dan Pembersihan sisa material

• Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan Eksplorasi

Tidak terjadi kemacetan di jalan raya Pasuruan - Malang, dan pintu masuk menuju lokasi proyek

Pendekatan Teknologi :

-

Pemberian rambu-rambu (lampu flash,rambu tanda adanya kegiatan

proyek,zebra cross) pada area masuk dan keluar lokasi proyek

-

Menyediakan petugas untuk mengatur arus lalu lintas di depan pintu masuk lokasi proyek

-

Mobilisasi kendaraan berat diutamakan untuk

dilaksanakan diluar jam-jam sibuk, diusahakan pada malam hari

Lokasi pengelolaan adalah sepanjang jalan akses keluar masuk PT. Tirta Fresindo Jaya dan Jalan Raya Pasuruan - Malang.

Periode pengelolaa n adalah Selama masa konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(40)

6-44

-

Pengaturan interval

kedatangan kendaraan pengangkut/truk yang masuk/keluar lokasi proyek sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :

Pendekatan Institusi :

-

Berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan dan Prov.Jatim Berkoordinasi dengan Polsek Kejayan dalam pengaturan arus lalu lintas

4 Timbulan Limbah Padat

Pembanguna n dan

Pengoperasia n Base Camp

▪ Tidak adanya ceceran sampah yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp

▪ Tingkat kenyamanan warga sekitar terkait timbulnya bau sampah dan bersarangnya vektor penyakit

Pendekatan Teknologi :

▪ Memanfaatkan kembali limbah padat yang masih dapat digunakan kembali

▪ Memanfaatkan kembali limbah padat yang masih memiliki nilai ekonomi menjadi barang – barang bermanfaat yang dilakukan oleh pemrakarsa dan bekerja

Lokasi kegiatan kontruksi

Periode pengelolaa n adalah Selama masa konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(41)

6-45 sama dengan pihak ketiga

atau bank sampah dan masyarakat setempat

▪ Melakukan himbauan kepada karyawan untuk melakukan pengurangan sampah dengan meminimalisasi penggunaan plastik, makanan dan

minuman dalam kemasan dan sebagainya

▪ Menyediakan tempah sampah yang sudah melakukan pemilahan mengacu pada PP 81 Tahun 2013, sampah dikelompokan menjadi 5, terdiri dari :

- Sampah B3

- Sampah mudah terurai - Sampah yang dapat

digunakan kembali

- Sampah yang dapat didaur ulang

- Sampah lainnya

▪ Menyediakan tempah sampah sementara (TPS) dengan prinsip 3R yang tidak

(42)

6-46 terbuat dari beton permanen,

tidak terjadi tempat perindukan serangga dan binatang pengerat serta terhindar dari gangguan binatang lain dan mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah

▪ Pemeriksaan secara berkala terhadap sarana dan

prasarana pengolahan sampah, dapat berwujud pengamatan visual yang meliputi : jumlah limbah yang diolah, lama waktu proses pengolahan limbah.

▪ Menyesuaikan jumlah dan volume tempat sampah dengan produk sampah yang dihasilkan untk setiap

kegiatan

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi : Bekerja sama dengan pihak

(43)

6-47 ketiga dalam pengangkuta

sampah menuju Tempat Pengolahan Akhir Sampah

5 Timbulan Air Limbah Domestik

Pembanguna n dan

Pengoperasia n Base Camp

▪ Volume air limbah domestic dari kegiatan konstruksi diprakirakan±

0,105 m3/hari terkelola dengan baik

Pendekatan Teknologi :

▪ Pengolahan air limbah domestik dari aktivitas toilet dengan bioseptic tank Saluran pembuangan air limbah harus menggunakan sistem tertutup, kedap air, dan air dapat mengalir dengan lancar

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :-

Pendekatan Institusi :-

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

6 Penurunan Kualitas Udara

• Penyiapan Lahan

• Pembangun an Struktur Bangunan

Konsentrasi debu yang timbul tidak melebihi baku mutu udara ambien untuk parameter debu berdasarkan pada Peraturan Gubernur Jatim No.10 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Emisi

Pendekatan Teknologi :

-

Menggunakan peralatan konstruksi dengan tingkat emisi udara rendah

-

Pemberian himbauan dan peringatan kepada tenaga kerja untuk menggunakan

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

(44)

6-48 Sumber Tidak Bergerak di Provinsi

Jawa Timur

APD dan masker, disertai dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggaraan dalam penggunaannya Pendekatan Sosial

Ekonomi Budaya : Pendekatan Institusi

DLH Kab.

Pasuruan

7 Peningkatan Kebisingan

• Penyiapan Lahan

• Kegiatan Pondasi

• Pembangun an Struktur Bangunan

Tidak terjadi peningkatan kebisingan melebihi nilai ambang batas sesuai dengan parameter Kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Kebisingan yaitu 70 dBA

Pendekatan Teknologi :.

-

Menggunakan peralatan konstruksi dengan tingkat getaran rendah

-

Menggunakan peralatan konstruksi layak pakai dengan tingkat kebisingan rendah

-

Menggunakan silence genset dengan intensitas kebisingan rendah

-

Maintenance secara teratur pada peralatan konstruksi yang digunakan

-

Penanaman pohon sebagai buffer zone

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(45)

6-49 dalam kawasan industri

untuk meminimalisasi tingkat kebisingan

-

Menjalankan program SHE(safety, helath and environment) induction

-

Pemilihan kendaraan pengangkut alat berat dan pengangkut material yang masih layak pakai dengan kondisi mesin yang masih memadai, untuk

mengurangi getaran dari suara-suara mesin Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : Pendekatan Institusi 8 Timbulan

Retakan

• Pekerjaan Pondasi

Jumlah bangunan yang retak akibat dari kegiatan konstruksi

Pendekatan Teknologi :.

- Melakukan semua

pendokumentasian kondisi bangunan sebelum dimulainya kegiatan pada bangunan yang dilalui kendaraan pengangkut

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

(46)

6-50 - Melakukan SOP penggantian

kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh pekerjaan pondasi

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : Pendekatan Institusi

Pasuruan

9 Gangguan K3

• Pekerjaan Struktur Bangunan

Tidak adanya kecelakaan kerja, dan gangguan kesehatan pada pekerja maupun gangguan kesehatan pada masyarakat yang diakibatkan karena pelaksanaan kegiatan proyek

Pendekatan Teknologi :.

• pekerja proyek untuk menggunakan APD (alat pelindung diri) seperti helm, masker, sarung tangan, sepatu dan lain-lain sesuai SOP saat berada di lokasi proyek

• Memberlakukan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di seluruh lokasi proyek dan memberlakukan sanksi kepada pekerja yang tidak mematuhinya

• Memberikan bimbingan K3 dan memotivasi pekerja agar selalu berdisiplin dan

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(47)

6-51 waspada dalam

melaksanakan pekerjaan, khususnya pekerja yang beresiko terjadi kecelakaan

• Menyediakan kotak P3K di lokasi proyek sebagai pertolongan pertama

• Melakukan seluruh ketentuan/SOP untuk pengoperasian alat berat

• Memberikan penggantian biaya pengobatan apabila ada gangguan kesehatan akibat kecelakaan kerja kegiatan proyek

• Peralatan keselamatan kerja yang digunakan tenaga kerja harus mendapat pengesahan sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : Pendekatan Institusi : Melakukan kerjasama/

(48)

6-52 koordinasi dengan Disnaker

Kab. Pasuruan

Tahap Operasional 1 Kesempatan

Kerja

Terdapat tenaga lokal yang terlibat sebagai tenaga kerja sesuai kualifikasi

▪ Aktivitas Karyawan PPendekatan teknologi:

- - Menyampaikan

pengumuman lowongan kerja kepada warga sekitar lokasi kegiatan diantaranya dengan menggunakan papan pengumuman di Kantor Desa Kurung Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan - Memanfaatkan semaksimal

mungkin dan

memprioritaskan tenaga lokal sesuai dengan ketrampilan, pendidikan serta potensi tenaga kerja wilayah studi yakni Kecamatan Kejayan

Pemukiman disekitar lokasi kegiatan

Selama tahap rekrutmen berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas Tenaga Kerja Kab.

Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(49)

6-53 - Jumlah tenaga kerja yang

diambil disesuaikan dengan kebutuhan

Pendekatan sosekbud:

Melakukan koordinasi dengan pihak Desa Kurung dan tenaga kerja Kabupaten Pasuruan

Pendekatan institusional: - 1 Timbulan Air

Limbah Domestik

• Aktivitas Karyawan

▪ Volume air limbah domestic dari aktivitas karyawan diprakirakan±

126 m3/hari terkelola dengan baik

Pendekatan Teknologi :

▪ Pengolahan air limbah domestik dari aktivitas toilet dengan bioseptic tank Saluran pembuangan air limbah harus menggunakan sistem tertutup, kedap air, dan air dapat mengalir dengan lancar

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :-

Pendekatan Institusi :-

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(50)

6-54 2 Persepsi

Masyarakat

• Pengambila n Air Tanah

▪ Tolok ukur dampak adanya keresahan masyarakat adalah sikap masyarakat yang kurang baik terhadap keberadaan kegiatan pengambilan air tanah oleh PT. Tirta Fresindo Jaya.

Sikap resah tersebut diwujudkan dalam bentuk protes atau kritikan terhadap kegiatan pengambilan air tanah PT. Tirta Fresindo Jaya

Pendekatan Teknologi :

▪ Melakukan pengawasan secara intensif terhadap kegiatan pengambilan air tanah

▪ Melakukan pengukuran kondisi muka air tanah di sumur masyarakat sekitar dan memantau kondisi masyarakat sekitar terkait ketercukupan kebutuhan air

▪ Memberikan penyuluhan mengenai kondisi geologi dan hidrogeologi setempat secara global kepada masyarakat terkait dengan kemungkinan keterdapatan air tanah dengan

pengaruhnya terhadap sumur penduduk

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya :

▪ Memberikan kompensasi proporsional (community development) sesuai

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(51)

6-55 kesepakatan yang pernah

dibuat

▪ Memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada warga sekitar terutama saat momen keaagamaan

Pendekatan Institusi :-

3 Peningkatan Kebisingan

• Kegiatan produksi

▪ Tidak terjadi peningkatan

kebisingan melebihi nilai ambang batas sesuai dengan parameter Kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor KEP-

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Kebisingan yaitu 70 dBA

Pendekatan Teknologi :

-

Melakukan perawatan mesin produksi secara berkala

-

Menempatkan

peralatan/mesin sumber kebisingan dalam lingkungan enklosur (tertutup)

-

Menerapkan/

mengimplementasikan SMK3 sehingga aplikasi penggunaan APD kepada seluruh karyawan sesuai dengan tempat dan fungsi tugas

-

Penyiapan SOP untuk

Lokasi Pengelolaan berada di area pengembanga n PT. Tirta Fresindo Jaya

Pengelolaa n dilakukan selama tahap konstruksi berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan : DLH Kab.

Pasuruan

(52)

6-56 bekerja dalam ruang bising

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi :

-

Bekerjasama dengan instansi / laboratorium yang terakreditasi KAN untuk pengukuran dan pengamatan tingkat kebisingan

4 Penurunan Kualitas Air Permukaan

• Proses Produksi

Effluent IPAL tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan Pergub Jawa Timur No. 72 tahun 2013 tentang baku mutu air limbah bagi industri dan/atau kegiatan usaha lainnya

Pendekatan Teknologi :

-

Pemeriksaan secara berkala sarana

pengelolaan air limbah, meliputi : jumlah limbah yang diolah, lama waktu proses pengelolaan limbah, zat – zat yang dibutuhkan untuk

pengelolaan limbah, jumlah dan kualitas air hasil olahan dan kondisi unit pengolahan limbah

-

Air limbah yang dihasilkan

Lokasi pengelolaan berada di area kegiatan PT.

Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n adalah selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(53)

6-57 dari kegiatan produksi

dikelola menggunakan WWTP 1, WWTP 2, WWTP 3, dan WWTP 4

-

Air limbah domestik berasal dari kegiatan karyawan, pengunjung dan rumah tangga PT. Tirta Fresindo Jaya. Sistem instalasi pengelolaan air limbah diantaranya dengan bioseptic tank untuk black water yang berasal dari kegiatan kamar mandi.

Limbah domestik akan dimasukkan ke sumur resapan dengan bantuan pipa tersendiri. Pipa air buangan yang menuju sumur resapan menggunakan sistem gravitasi. Letak pipa air buangan berada disisi terpisah dengan pipa air bersih dan air minum untuk mencegah terjadinya

(54)

6-58 kebocoran pipa buangan

yang bisa

mengkontaminasi pipa air bersih.

-

Pemeriksaan secara berkala sarana

pengelolaan air limbah domestik

-

Saluran pembuangan air limbah harus

menggunakan sistem tertutup, kedap air, dan dapat mengalir dengan lancar

-

Menediakan tenaga yang mampu mengoperasikan IPAL secara baik

-

Melakukan pemeriksaan hasil olahan air limbah secara rutin

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya : - Pendekatan Institusi : -

-

Bekerja sama dengan laboratorium yang

(55)

6-59 terakreditasi KAN dalam

melakukan pengujian kualitas air limbah

5 Potensi Kebakaran

• Proses Produksi

Tidak terjadi bencana kebakaran maupun ledakan dalam lokasi kegiatan operasional terutama saat proses produksi

Pendekatan Teknologi :

-

PT. Tirta Fresindo Jaya memiliki sistem hydrant serta sarana

penanggulangan bahaya kebakaran lainnya

-

Menempatkan alat pemadam kebakaran di tempat-tempat strategis yang mudah dijangkau dan dekat dengan sumber potensi adanya kebakaran

-

Melakukan perawatan secara rutin terhadap peralatan pemadam kebakaran baik digunakan maupun tidak

-

Melakukan pelatihan secara periodik terhadap

Lokasi pengelolaan adalah di area proses produksi

Periode pengelolaa n adalah Selama kegiatan operasiona l

berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(56)

6-60 penggunaan alat-alat

pemadam kebakaran yang diberikan kepada seluruh karyawan

-

Melakukan simulasi tanggap darurat bahaya kebakaran

-

Membuat sistem

manajemen keselamatan kerja (SMK3)

PendekatanSo sial Ekonomi Budaya:-

Pendekatan Institusi:- Berkoordinasi dengan PMK Kab. Pasuruan

6 Kerusakan Jalan

• Kegiatan Transportasi dan

Pengangkut an

▪ Tidak terjadinya kerusakan jalan adalah adanya kerusakan jalan yang diakibatkan kegiatan pengangkutan dan transportasi seperti kondisi jalan berlubang dan bergelombang

Pendekaatan Tekonologi :

▪ Menyesuaikan tonase alat angkut bahan baku maupun produk sesuai dengan kelas jalan

▪ Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap ruas jalan yang mengalami kerusakan

Lokasi pengelolaan berada di sepanjang jalan akses PT. Tirta Fresindo Jaya

Periode pengelolaa n selama masa operasional berlangsun g

Pelaksana : PT. Tirta Fresindo Jaya Pengawas :

-

DLH

Kab.Pasuruan

-

Dinas PU Bina Marga Kab.

Pasuruan

(57)

6-61

▪ Melakukan pemasangan rambu peringatan adanya ruas jalan yang rusak Pendekatan Sosial Ekonomi :-

Pendekatan Institusi :

• Melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satlantas Kabupaten Pasuruan dalam hal pengaturan lalu lintas

• Melakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan aparat setempat dalam upaya perbaikan jalan

-

Dinas

Perhubungan Kab. Pasuruan Pelaporan :

-

DLH

Kab.Pasuruan

(58)

6-65 Dampak

Yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data Frekuensi Laporan

Dampak Penting Yang Dipantau (Hasil Arahan Pemantauan Adendum Andal) Tahap Pra Kontruksi

1 Persepsi Masyarakat

Tidak adanya unjuk rasa warga terkait kegiatan survei lokasi

kegiatan survei lokasi

Data mengenai persepsi masyarakat dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara menggunakan kuisioner. Data – data tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif

Masyarakat sekitar lokasi kegiatan (Desa Kurung)

Periode pemantauan adalah sekali pada masa pra konstruksi

PT. Tirta Fresindo Jaya

DLH

Kab.Pasuruan

DLH Kab.Pasuru an

Tahap Konstruksi 1 Kerusakan

Jalan

Tidak terjadinya kerusakan jalan akibat kegiatan mobilisasi alat berat dan material

kegiatan mobilisasi alat berat dan material

Pengamatan langsung pada ruas jalan yang dilalui alat berat

Jika ditemui ada

Jalan jalan di sekitar pabrik PT. Tirta Fresindo Jaya

Periode pemantauan adalah satu kali pada masa konstruksi

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

Dinas Bina Marga Kab.

Pasuruan Dinas

-

DLH

Kab.Pasuru an

(59)

6-66 kerusakan jalan

maka perlu

dilakukan perbaikan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan

Perhubung an Kab.

Pasuruan

2 Peningkatan Getaran

Tingkat getaran yang timbul tidak melebihi baku mutu tingkat getaran menurut Kep-

49/MENLH/11/199 6 tentang baku mutu tingkat getaran untuk kategori tidak mengganggu dan tidak menimbulkan kerusakan

kegiatan pekerjaan pondasi

Data tingkat getaran diukur dengan seismometer.

Selanjutnya data tingkat getaran hasli

pengukuran

dibandingkan dengan baku mutu menurut KepMen LH No.

49/MENLH/11/1996 tentang baku mutu tingkat getaran

Pemantauan dilakukan pada lokasi tapak proyek

Periode pemantauan adalah sekali selama kegiatan pembuatan pondasi berlangsung

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

Dinas PU Cipta Karya Kab.

Pasuruan

-

DLH

Kab.Pasuru an

3 Gangguan K3 Tidak adanya kecelakaan kerja, dan

kegiatan finishing, mechanical dan

Melakukan dialog/

wawancara dengan tenaga kerja proyek/

Lokasi pemantauan berada di area pengembangan/

Periode pemantauan adalah sekali

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

DLH

Kab.Pasuru an

(60)

6-67 gangguan

kesehatan pada pekerja maupun gangguan kesehatan pada masyarakat yang diakibatkan karena pelaksanaan kegiatan proyek

electrical manajemen proyek secara langsung dan pengamatan lapangan pada saat jam kerja

konstruksi dimana pada pekerja proyek melakukan kegiatan konstruksi

selama masa konstruksi berlangsung

-

Dinas Kesehatan Kab.

Pasuruan

-

Disnaker Kab.

Pasuruan

Tahap Operasional 1 Peningkata

n Air Limpasan

Tidak terjadinya luapan banjir yang disebabkan kegiatan

operasional dan maintenance bangunan

operasional bangunan dan maintenance bangunan

Pengamatan secara langsung dilapangan terhadap peningkatan air limpasan (run off) yang terjadi

Lokasi pemantauan berada di area lokasi kegiatan

Periode pemantauan adalah setiap 6 bulan sekali

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

DLH

Kab.Pasuru an

2 Timbulan Limbah Padat

-

Tidak terdapat ceceran sampah disekitar area pabrik

aktivitas karyawan

Pengumpulan data timbulan limbah padat dilakukan dengan pengamatan

Lokasi pemantauan berada di area lokasi kegiatan

Periode pemantauan adalah setiap satu bulan sekali

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

-

DLH

Kab.Pasuran

-

DLH

Kab.Pasura n

(61)

6-68

-

Terdapat

kegiatan pengelolaan sampah mandiri di lokasi

kegiatan, sebagai upaya mereduksi timbulan sampah

secara langsung di lapangan

Data timbulan sampah dianalisis secara deskriptif kualitatif

3 Penurunan Kualitas Air Tanah

-

Kualitas air tanah tidak melebihi baku mutu sesuai Permenkes RI No.

416/MENKES /PER/IX/90

-

Tidak terdapat keluhan masyarakat mengenai

kegiatan pengambilan air tanah

• Melakukan uji laboratorium yang

terakreditasi KAN terhadap kualitas air tanah PT. Tirta

Fresindo Jaya dan air sumur penduduk

• Metode analisa dilakukan secara deskriptif

Lokasi pemantauan berdasarkan arah aliran air tanah dan lokasi kemungkinan terkena dampak yaitu pada sumur galian penduduk di Desa Kurung serta di sumur pantau PT. Tirta Fresindo Jaya

Periode pemantauan adalah minimal setiap 3 bulan sekali

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

-

DLH

Kab.Pasuru an

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

(62)

6-69 kontaminasi

air tanah dengan air laut akibat penurunan muka air tanah,

penurunan air tanah

-

Mencegah penurunan kesehatan masyarakat

kualitatif kuantitatif berdasarkan hasil sampling dan

perbandingan dengan baku mutu

Penurunan Kuantitas Air Tanah

-

Tidak terdapat keluhan masyarakat mengenai kontaminasi air tanah dengan air laut akibat penurunan muka air tanah,

kegiatan pengambilan air tanah

• Pencatatan debit dengan meteran air serta

pencatatan level muka air tanah melalui sumur pantau

• Metode analisa dilakukan secara deskriptif

kualitatif kuantitatif

Lokasi pemantauan sumur pantau di dalam lokasi kegiatan serta di luar lokasi kegiatan

Periode pemantauan adalah minimal setiap 3 bulan sekali

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

-

-

DLH

Kab.Pasuru an

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

-

(63)

6-70 penurunan air

tanah

-

Tidak terjadi penurunan muka air tanah yang signifikan

-

berdasarkan hasil sampling dan

perbandingan dengan baku mutu

4 Penurunan Potensi dan muka air tanah

-

Tidak terdapat keluhan masyarakat terkait terjadinya penurunan muka air tanah

-

Tidak terjadinya muka air tanah secara drastic dari hasil

pemantauan level air

kegiatan pengambilan air tanah

- Melakukan pengukuran dan pencatatan level muka air tanah secara berkala - Inventarisasi luas lahan dan jumlah pohon yang ditanam diarea

konservasi

- Sumur bor PT. Tirta Fresindo Jaya (12 sumur)

- Area Konservasi (Catchment Area)

Pemantauan level muka air tanah dilakukan setiap hari dan dilakukan evaluasi setiap 6 bulan sekali pemantauan terhadap ruang terbuka hijau maupun lahan konservasi yang telah dilakukan

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

-

DLH

Kab.Pasuru an

(64)

6-71 tanah pada

sumur pantau

5 Melemahnya Kestabilan Lapisan Tanah

-

Tidak terjadinya longsoran tanah

-

Tidak terjadinya pergerakan tanah

-

Tidak terjadinya kerusakan bangunan

kegiatan pengambilan air tanah

• Mengadakan pengamatan terhadap area lokasi

pengambilann air tanah

• Data hasil pengukuran dibandingkan dari waktu ke waktu

Lokasi pemantauan berada di lokasi pengambilan air tanah dan sekitarnya

Periode pemantauan adalah setiap 6 bulan sekali

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

-

DLH

Kab.Pasuru an

-

Dinas ESDM Prov. Jawa Timur

6 Penurunan Kualitas Udara

Tidak ada

parameter kualitas udara yang melebihi baku

mutu yang

diizinkan : - Pergub Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009 tentang baku

kegiatan proses produksi serta kegiatan

transportasi dan pengangkutan

Melakukan uji laboratorium yang terakreditasi KAN secara berkala dan melakukan analisa secara deskriptif kualitatif kuantitatif berdasarkan hasil sampling dan

perbandingan dengan baku mutu

Lokasi pemantauan :

• Pemukiman sekitar PT.

Tirta Fresindo Jaya (Desa Kurung)

• Tapak Proyek (emisi

cerobong dan Genset)

Periode pemantauan adalah setiap 6 bulan sekali

PT. Tirta Fresindo Jaya

-

-

DLH

Kab.Pasurua n

-

DLH

Kab.Pasuru an

Referensi

Dokumen terkait

25 hingga 27 April 2016 - Majlis Perwakilan Pelajar Politeknik Ibrahim Sultan telah mengadakan Program Pentas Samudera Malaysia-Indonesia di Tanjung Pinang, Riau

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi statistika siswa SMP dalam menyelesaikan soal Ujian Nasional yang memiliki 3 aspek, yaitu subjek

Line Fishing, merupakan teknik penangkapan ikan dengan menggunakan pancing, dengan istilah lainnya disebut hook and line atau angling yaitu alat

Siswa – siswi sebelum menghadapi ujian nasional dapat melakukan usaha untuk menambah pengetahuan agar sewaktu ujian nasional lebih siap dan tidak terjadi perasaan cemas

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Negara

Siregar; Analisis Stabilitas Atmosfer Pada Lapisan Troposfer Atas dan Stratosfer Bawah di atas Kototabang Menggunakan Data Equatorial Atmosphere Radar (EAR),

Mekanisme sulfit dalam pencegahan reaksi pencoklatan non-enzimatis yaitu sulfit akan membelokir gugus karbonil dari gula reduksi, akibatnya asam amino tidak dapat bereaksi dengan

Hal yang sama juga telah dilakukan Putra (2011) pada penelitian sebelumnya, yaitu benih ikan gurame yang diberi perlakuan perendaman rHP ikan gurame dengan dosis 20 mg/L dan 30