• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN NILAI EKONOMIS SAMPAH MELALUI PENGELOLAAN BANK SAMPAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN NILAI EKONOMIS SAMPAH MELALUI PENGELOLAAN BANK SAMPAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

103 PENINGKATAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN NILAI EKONOMIS

SAMPAH MELALUI PENGELOLAAN BANK SAMPAH

INCREASING ENVIRONMENTAL CONSERVATION AND ECONOMIC VALUE OF WASTE THROUGH WASTE BANK MANAGEMENT

Ikne Sabela, Winda Adhaeni, Aslikhatul Isti Azzah, Nur Ngazizah Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia

Email: iknesabela001@gmail.com

(Diterima: 02-08-2021; Ditelaah: 12-08-2021; Disetujui: 22-08-2021)

Abstrak: Pemerintah Desa Trirejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo telah berhasil untuk mengedukasi masyarakatnya agar sadar terhadap lingkungan yang bersh dan sehat.

mindset masyarakat perlu dirubah bahwa sampah akan bisa menjadi nilai ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan. Salah satu cara untuk merawat lingkungan yang bersih yaitu adanya pengelolaan bank sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai nilai ekonomis. Tujuan dari kegiatan tersebut yaitu untuk meningkatkan pelestarian lingkungan dan nilai ekonomis sampah melalui pengelolaan bank sampah. Strategi pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, dan recyle) berbasis masyarakat mampu mengubah imajinasi sebagai banyak orang terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomologi sebagai media untuk memeriksa dan menganalisis kehidupan individu yang berupa pengalaman mengenai fenomena atau penampakan sebagai mana adanya yang lazim disebut dengan kesadaran. Bank sampah TPST 3R mengelola sampah yang berasal dari sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. kemudian sampah-sampah tersebut juga dibedakan lagi antara sampah organic dan anorganik.

Kata kunci: bank sampah, daur ulang, nilai ekonomis, pelestarian lingkungan

Abstract: The Trirejo Village Government, Loano District, Purworejo Regency has succeeded in educating its people to be aware of a clean and healthy environment. The mindset of the community needs to be changed that waste will be of economic value to improve welfare.

One way to maintain a clean environment is the management of a waste bank that can be used as an economic value. The purpose of this activity is to increase environmental

(2)

104 conservation and the economic value of waste through waste bank management. The community-based 3R (reduce, reuse, and recycle) waste management strategy is able to change the imagination of many people towards waste that has no economic value. The type of research used is descriptive qualitative. The method used in this research is the phenomenological method as a medium to examine and analyze life. individual in the form of experience of phenomena or appearances as they are which is commonly referred to as consciousness. The TPST 3R waste bank manages waste originating from household waste and other types of household waste. then the waste is also distinguished again between organic and inorganic waste.

Keywords: waste bank, recycling, economic value, environmental preservation

PENDAHULUAN

Perubahan pola konsumsi masyarakat yang bervariatif mengakibatkan peningkatan volume sampah.

Meningkatnya volume sampah bukan hanya pada jumlahnya saja tetapi pada jenis sampah yang semakin bervariatif.

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Trirejo saat ini adalah cara pengelolaan sampah. Banyaknya sampah yang tercecer di lingkungan sekitar menimbulkan bau tidak sedap yang mengundang lalat dan nyamuk pembawa penyakit. Sebab, masyarakat perlu mengubah meanseat mengenai sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis.

Bank sampah menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk menangani permasalahan sampah. Strategi pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, dan recyle)

berbasis masyarakat mampu mengubah imajinasi sebagai banyak orang terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi.

Di kabupaten Purworejo sudah berdiri bank sampah dibeberapa daerah. Salah satunya bank sampah TPST 3R di Trirejo, Loano yang dipelopori oleh Vebrian Mahendra sekarang menjadi bank sampah Induk di Purworejo. Selain menjadi pelopor berdirinya bank sampah TPST 3R beliau juga menjadi pembicara diberbagai sosialisasi bank sampah.

Berdasarkan Pasal 1 Angka 5 UndangUndang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan Pasal 1 Angka 1 UndangUndang Nomor 18 Tahun 2008

(3)

105 tentang Pengelolaan Sampah, Sampah

adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

Menurut World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

Bank sampah dapat berbentuk koperasi atau yayasan (PERMEN LH No.

13 Tahun 2012, Pasal 8) dengan cakupan wilayah pelayanan paling sedikit 1 kelurahan (PERMEN LH No. 13 Tahun 2012, Lampiran I, bagian B, No 4.e.).

Setiap penabung di bank sampah dapat menabung 3 jenis sampah yaitu: (a) Kertas, sampah kertas mencakup koran, majalah, kardus, dan dupleks; (b) Plastik, sampah plastik mencakup plastik bening, botol plastik, dan plastik keras lainny; (c) Logam, sampah logam mencakup besi, aluminium, dan timah.

Melihat persoalan ini peneliti juga ingin meneliti bagaimana keadaan ekonomi masyarakat desa Sejiwan, Laono setelah adanya Bank sampah TPST 3R dan bagaimana cara yang dilakukan Bank Sampah TPST 3R dalam rangka meningkat nilai ekonomis sampah.

Bank sampah menurut Bapak Vebrian Mahendara merupakan tempat untuk mengumpulkan sampah yang sudah terbelah dalam arti kondisi keadaan bersih

dan nantinya sampah tersebut akan meningkatkan nilai ekonomis.

Pembangunan bank sampah TPST 3R diawali dengan semangat pemuda karang taruna desa Trirejo membuat kegiatan sedekah sampah. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara mengambil sampah dari masyarakat secara berkeliling dari rumah ke rumah, respon dari masyarakat mengenai kegiatan tersebut sangat baik.

Melalui kegiatan sedekah sampah menjadi dasar berdirinya Bank Sampah TPST 3R.

Ada banyak jenis sampah yang bisa diambil berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang- undang 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah dapat dikelola menjadi 3 jenis, yaitu: (a) Sampah Rumah Tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik; (b) Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya; (c) Sampah Spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah Spesifik meliputi: Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun; Sampah yang timbul akibat bencana; Puing bongkaran bangunan; Sampah yang secara

(4)

106 teknologi belum dapat diolah; dan/atau

Sampah yang timbul secara tidak periodik.

Jenis-jenis sampah dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu berdasarkan sifat, sumber, bentuknya. Jenis sampah berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. a. Sampah organik - dapat diurai (degradable) Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daundaun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos, contohnya : daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, sisa manusia. kardus, kertas dan lainlain.

Sampah anorganik tidak terurai (undegradable) Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.10 Jenis sampah berdasarkan sumbernya, dapat dibedakan menjadi: sampah alam, sampah manusia, sampah rumah tangga, sampah konsumsi,

sampah perkantoran, sampah industri, dan sampah nuklir.

Pada bank sampah TPST 3R mengelola sampah yang berasal dari sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. kemudian sampah- sampah tersebut juga dibedakan lagi antara sampah organic dan anorganik. untuk pengelola sampah organic dan anorganik di bedakan.

Bank sampah TPST 3R Trirejo, Loano berdiri sejak 2014 dengan jumlah nasabah sebesar 300 nasabah. Kemudian pada tahun 2016 mendapat bantuan dana dari provinsi untuk mengelola sampah organik dan anorganik. Pada tahun 2017 dinyatakan sebagai Bank Sampah Induk dan sudah ada sekitar 30 bank sampah unit yang tergabung, sehingga total nasabah Bank sampah TPST 3R saat ini sekitar 9000 nasabah. Setiap satu unit bank sampah terdapat 100 nasabah.

Untuk meningkatkan jumlah nasabah di bank sampah TPST3R perlu meningkatkan pengelolaan bank sampah dan mengubah meanseat masyarakat mengenai sampah, perlu dilakukan peneltiian faktor yang mempengaruhi keikutsertaan menjadi nasabah sehingga hasil penelitian tersebut bisa menjadi acuan pengelolaan bank sampah TPST 3R,oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai peningkatan pelesetarian lingkungan dan nilai ekonomis

(5)

107 sampah melalui pengelolaan bank sampah

TPST 3R di desa Trirejo, Loano.

METODE

Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono ( 2018, hlm. 15) metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme yang biasa digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana penelitian berperan sebagai instrument kunci dan melakukan melukiskan suatu keadaan secara objektif atau berdasarkan fakta-fakta yang tampak.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Fenomologi.Menurut Schutz, fenomenologi sebagai metode dirumuskan sebagai media untuk memeriksa dan menganalisis kehidupan bathinia individu yang berupa pengalaman mengenai fenomena atau penampakan sebagai mana adanya yang lazim disebut dengan kesadaran ( Champbell, 1994:233).

Penelitian dilakukan didesa Sejiwan, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, tempat Bank Sampah TPST 3R pada bulan Oktober tahun 2021. Teknik pengambila data dilakukan dengan observasi dan wawancara terhadap petugas pengelolaan bank sampah. Menurut Suharsimi Arikunto observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan baik yang sedang

berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan pengindraan. Tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau sadar dan sesuai urutan. Obervasi dilakukan langsung di bank sampah TPST 3R untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan sampah mulai dari pemilihan sampai dengan pengepresan.

Menurut Koentjaraningrat, wawancara merupakan metode yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk memperoleh informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi secara langsung.

Wawancara yang kami lakukan dengan menggunakan angket wawancara. Angket wawancara yang kami buat digunakan untuk mengetahui beberapa data dari narasumber, seperti: (1) Sejarah awal berdirinya bank sampah TPSP 3R; (2) Apa tujuan awal berdirinya bank sampah TPST 3R; (3) Kendala yang dihadapi bank sampah dalam melakukan pemberdayaan untuk meningkatkan perekonomian; (4) Solusi apa yang diberikan oleh bank sampah untuk mengatasi kendala yang ada;

(5) Bagaimana sistem pengelolaan buku tabungan nasabah bank sampah; (6) berapa banyak (volume) sampah yang didapat dalam hitungan per hari, per bulan, dan per tahun; (7) bagaimana potensi peningkatan masyarakat melalui bank sampah; (8)

(6)

108 dampak sosial apa yang ditimbulkan

setelah adanya bank sampah; dan (9) ada berapa jenis sampah yang dikelola dan bagaimana cara mengelolanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa warga Desa tidak memiliki tingkat kesadaran yang rendah mengenai kebersihan lingkungan.

Hal ini dilihat dari kebiasaan membuang sampah, kondisi lingkungan Desa dan pemahaman warga mengenai pengelolaan sampah serta keterbatasan fasilitas TPS untuk menampung sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya. Bank sampah menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk menangani permasalahan sampah. Strategi pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, dan recyle) berbasis masyarakat mampu mengubah imajinasi sebagai banyak orang terhadap sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi.

Karakteristik sampah yang dapat di reuse (digunakan kembali) seperti kertas, botol plastik, kardus dan lain-lain yang dapat dijual kembali dengan harga yang berbeda-beda. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Vabian : “, gelas plastik, botol kaca sirup, botol kaca kecap ini bisa dijual lagi, macam-macam harganya dari harga Rp. 500 sampai Rp. 2.000 per kilo nya”. Jenis sampah yang bisa di reduce

(dikurangi) seperti penggunaan sampah plastik namun masyarakat masih belum sadar dampak bahaya dari sampah plastik.

Hampir lebih 60% sampah yang dihasilkan dari rumah tangga adalah sampah plastik.

Sedangkan sampah yang di recycle (di daur ulang) seperti, daun-daun kering, sayur mayur yang tidak terpakai, nasi-nasi bekas dan lain-lain.

Pembahasan

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan sampah yang dianggap sebagai penghambat sistem adalah penyebaran dan kepadatan penduduk, sosial ekonomi dan karakteristik lingkungan fisik, sikap, perilaku serta budaya yang ada di masyarakat (Sahil, 2016). Permasalahan lingkungan yang seringkali terjadi adalah penumpukan sampah- sampah rumah tangga. Semua rumah tangga menghasilkan sampah, baik organik dan anorganik yang berpotensi untuk mencemari lingkungan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan sampah yang dianggap sebagai penghambat sistem adalah penyebaran dan kepadatan penduduk, sosial ekonomi dan karakteristik lingkungan fisik, sikap, perilaku serta budaya yang ada di masyarakat (Sahil, 2016).

Kondisi Awal Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di Desa Trirejo dari sumber sampah yaitu sampah rumah tangga yang masih tercampur.

(7)

109 Pola Pengumpulan

Pengumpulan dilakukan dimasing- masing rumah, sedangkan teknis pengangkutan dengan cara door to door petugas sampah mengambil sampah ke rumah-rumah warga. Pengambilan sampah dilakukan setiap 1 bulan sekali.

Pengelolaan Sampah

Program pengelolaan sampah melalui jenis sampah atau sampah yang bernilai ekonomis dimasukkan ke karung-karung bekas kemudian disimpan disamping rumah. Sampah plastik seperti botol dikumpulkan berdasarkan warna dan dipres menggunakan alat berat lalu diikat, setiap ikatan 70 kilogram. Untuk sampah jenis organic di olah menjadi pupuk. Dengan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama sampah organic dimasukan ke mesin cacah.

Setelah di cacah dicampur dengan tanah dan didiamkan selama 2 minggu. Setelah 2 minggu difilter dan kemudian dikemas.

Penggunaan pupuk organic dari bank sampah TPST 3R itu bisa langsung digunakan untuk media penanaman tanaman.

Berdirinya bank sampah di Desa Trirejo telah membuka kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah sendiri dan membawa dampak positif bagi masyarakat dalam mengelola berbagai macam sampah. Masyarakat menganggap sampah adalah barang yang tidak berguna dan membuangnya dimana saja. Seperti

dihalaman rumah dilahan kosong yang membuat lingkungan menjadi kumuh. Bank sampah mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah, menumbuhkan kesadaran masyarakat mengolah sampah secara bijak agar dapat mengurangi sampah. Manfaat dari kemampuan warga mengelola sampah dengan menerapkan prinsip 3R dan menabung sampah telah memberikan manfaat langsung, tidak hanya secara ekonomi, juga terwujudnya kesehatan lingkungan, dengan kondisi komunitas yang bersih, hijau, nyaman, dan sehat.

Tujuan bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia dan menyadarkan masyarakat akan lingkungan serta merubah paradigma masyarakat mengenai sampah (Setyaningrum, 2015).

Dalam pengolahan sampah 3R terdapat jumlah pekerja yang pembagian tugas dalam TPS yaitu terdiri atas pengurus dan pekerja. Adapun di dalam pengurus terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara.

Sedangkan untuk para pekerja terbagi antara lain pengangkut, pemilah, dan pengepres. Keseluruhan aktivitas dikhususkan pada masyarakat agar mampu memilah sampah organik, anorganik dan residu dari sumbernya terlebih dahulu.

Sehingga peran serta masyarakat dalam pengetahuan memilah sampah dapat sejalan dengan program 3R dari pemerintah.

(8)

110 Lingkungan yang terjaga

kelestariannya juga harus dilatarbelakangi oleh tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga dan memelihara lingkungan.

Masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungan (Riswan & Agus, 2011). Kesadaran tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan dan berperilaku positif terhadap lingkungan merupakan nilai luhur yang harus terus dikembangkan dalam pemeliharaan dan pelestarian lingkungan (Mancha & Yoder, 2015).

Berdasarkan wawancara yang sudah di lakukan oleh peneliti dapat di ketahui awal mula berdirinya bank sampah TPST 3R diawali dari kegiatan sedekah sampah oleh pemuda karang taruna dan diambil dari warga secara gratis kemudian ditabung di basecamp karang taruna, setelah terkumpul banyak sampah tersebut dijual dan hasil yang diperoleh itu dimasukan ke dalam kas karang taruna dan digunakan untuk kegiatan karang taruna. Seiring berjalannya waktu pemuda karang taruna desa Trirejo, Kecamatan Loano ingin mengubah dari kegaitan sedekah sampah ke program bank sampah dan mendapat bantuan pada tahun 2014. Dari program bank sampah tersebut masyarakat di beri tabungan, dengan alasan agar masyarakat bisa merasakan manfaat lingkungan menjadi bersih juga manfaat ekonomis dari

sampah. Pengelolaan buku tabungan untuk masyarakat itu menggunakan sistem bagi hasil dan akan dibagikan satu tahun sekali menjelang hari raya idul fitri dinamakan tabungan hari raya. Pembagian hasil tabungan tersebut menggunakan sistem 90

% untuk masyarakat 10% untuk karang taruna.

Pada tahun 2017 Bank sampah TPST 3R dijadikan bank sampah induk. Sudah ada sekitar 30 unit bank sampah yang tergabung. Untuk sampah yang diambil dari bank sampah unit itu menggunakan sistem list harga. Sebelum membeli sampah biasanya diberikan list harga perkilonya sampah berdasarkan jenis sampah. Jadi untuk pembelian sampah di bank sampah unit setelah di ambil dan di timbang langsung dibayar tidak menggunakan sistem tabungan.

Dengan terciptanya bank sampah TPST 3R masyarakat semakin peduli dengan lingkungan. Salah satunya dengan mengumpulkan sampah dari plastik untuk diberikan ke bank sampah. nantinya akan mengelola dan membuang sampah pada tempatnya/tempat penampungan sementara (TPS) yang disediakan. Merubah pola pikir (mindset) dari masyarakat tidaklah mudah dikarenakan ada hal-hal yang dianggap mistis, dan sudah membudaya. Adanya pelestarian lingkungan ini merupakan upaya yang membutuhkan dorongan dan support yang luar biasa terutama dari

(9)

111 dirinya sendiri. Ketika ada keinginan maka

semuanya pasti bisa. Kemudian akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar yang mana bisa memperkuat keyakinan atau malah melemahkan keyakinan.

KESIMPULAN

Pelestarian lingkungan bersih dan meningkatkan nilai ekonomis sampah dapat dilakukan melalui kegiatan pengelolaan sampah. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di bank sampah TPST 3R sejiwan. Loano dapat diketahui setelah adanya bank sampah keadaan lingkungan sekitar sejiwan itu menjadi lebih meningkat, masyarakat menjadi lebih peduli mengenai sampah tidak ada warga yang membuang sampah sembarang.

Pengelolaan sampah di bank sampah TPST 3R itu dibedakan menjadi 2 yaitu sampah organic dan anorganik. Untuk sampah organic itu diolah menjadi pupuk sedangkan untuk sampah anorganik itu dikelola dengan cara melakukan pemilahan sampah kemudian sampah yang sudah dipilah dipres kemudian setelah terkumpul banyak diambil pabrik untuk diolah lagi menjadi barang baru. Selain itu masyarakat juga mengalami peningkat perekonomia dari hasil tabungan bank sampah. Bahkan saat ini desa sejiwan, loano menjadi desa lebih maju karena adanya bank sampah TPST 3R.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, B., Ihsan, T., Tetra, O. N., Nofrita, N., Goembira, F., & Adegustara, F.

(2020).

Pengelolaan Bank Sampah Dalam Mendukung Go Green Concept Di Desa Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Hilirisasi IPTEKS, 3(2), 169–178.

https://doi.org/10.25077/jhi.v3i2.423 Maya, S., Haryono, S., & Kholisya, U.

(2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Menjadi Nilai Ekonomis dan Pembentukan Bank Sampah di Kelurahan Tanjung Barat. Proceeding of Community Development, 1(2), 157.

https://doi.org/10.30874/comdev.201 7.21

Aryenti. (2011). Peningkatan Peran Serta Masyarakat Melalui Gerakan Menabung Pada Bank Sampah Di Kelurahan Babakan Surabaya, Kiaracondong Bandung. Jurnal Permukiman, 6(1), 40–46.

Maya, S., Haryono, S., & Kholisya, U.

(2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Menjadi Nilai Ekonomis dan Pembentukan Bank Sampah di Kelurahan Tanjung Barat. Proceeding of Community Development, 1(2), 157.

(10)

112 https://doi.org/10.30874/comdev.201

7.21

Sanusi, R., & Istanti, E. (2020). Pengolahan sampah melalui bank sampah guna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Journal Community Development and Society, 2(2), 109–

118.

https://doi.org/10.25139/cds.v2i2.299 0

Solihin, M. M., -, P. M., & -, D. S. (2019).

Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah di Desa Ragajaya, Bojonggede-Bogor Jawa Barat.

Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(3), 388.

https://doi.org/10.14710/jil.17.3.388- 398

Fitria, L., & Kadaria, U. (2019). Analisis Bibliometrik dari Penelitian Bank Sampah untuk Pengelolaan Persampahan : 2008 - 2018 (Bibliometric Analysis of Waste Bank Research for Solid Waste Management: 2008 – 2018). Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah,

6(2), 40.

https://doi.org/10.26418/jtllb.v6i2.37 076

Astrid Febiola. (2021). Efektivitas Inovasi Program Bank Sampah (Gerbang Sampah) Di Kota Malili. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sumaryadi, I. N. (n.d.). Efektivitas kebijakan sistem pengelolaan sampah berbasis bank sampah di kecamatan kadia kota kendari provinsi sulawesi tenggara. 5, 537–550.

Handaratri, A., & Yuniati, Y. (n.d.).

Pelestarian lingkungan melalui tatajer.

Safiah, S. N., & Julipriyanto, W. (2017).

Manfaat Bank Sampah Bagi Masyarakat Di Dusun Semali Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. (Study Bank Sampah Semali Berseri). Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan), 2(2), 165–184.

https://doi.org/10.31002/rep.v2i3.528 Asteria, D., & Heruman, H. (2016). Bank

Sampah Sebagai Alternatif Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 23(1), 136.

Referensi

Dokumen terkait

1) Sampah rumah tangga: sampah yang berasal dari kehidupan sehari-hari dalam keluarga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. 2) Sampah sejenis sampah rumah tangga:

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagimana pengeloaan bank sampah; (2) Mengetahui bagaimana peran pemerintah kelurahan terhadap pengelolaan Bank Sampah;

(3) Sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas

(2) Sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas

pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Tandang adalah dengan melalui program Bank Sampah Sari. Pada mulanya Bank Sampah Sari Asri

Program bank sampah dengan tingkat pendapatan keluarga nasabah bank sampah di Kecamatan Ciputat Timur memiliki korelasi sangat lemah (0.001%) dan tingkat kepuasan

PENGERTIAN BANK SAMPAH Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi tempat untuk mengelola

Hasil uji reliabilitas data responden 1 dan 2 pengelola sampah tentang kepraktisan penggunaan produk sampah melalui program atau metode 3R Bank Sampah Permata Bunda Pangkalan Kerinci..