• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. PT. Elangperdana Tyres Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. PT. Elangperdana Tyres Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT. Elangperdana Tyres Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan ban mobil yang didirikan tanggal 15 november 1993 di atas tanah 18 hektar dengan lokasi yang strategis, yaitu berada pada deretan gunung sebelah wilayah citeureup, kota Bogor, tiga kilometer sebelah utara dari sirkuit sentul internasional.

Pabrik ini didesain sedemikian rupa dari tempat produksi, mesin dengan teknologi mutahir dan peralatan yang berasal dari dari eropa, ini merupakan suatu standarisasi dalam proses pembuatan ban. Dalam proses pembuatan ban, PT Elangperdana menggabungkan unsur keselamatan, innovasi, kreatifitas, dan orientasi terhadap konsumen, agar selama proses produksi perusahaan mendapatkan hasil yang terbaik dari proses produski tersebut.

Pada awalnya PT. Elangperdana Tyres Industry bekerja sama dengan Vredestein Tyre company yang berasal dari belanda. Vredestein Tyre company merupakan salah satu perusahaan pembuat ban terbesar didunia. Modal dasar yang digunakan dalam mendirikan perusahaan berasal dari modal sendiri atau PMDN ( penanaman modal dalam negeri ) sebesar USD 40.000.000. awal berdirinya PT. Elangperdana Tyres Industry berada di bawah Elang Group. Dan pada 4 Desember 1997, PT. Elangperdana Tyres Industry baru mampu memproduksi ban dengan merek sendiri yaitu: accelera, forceum dan epco.

Produk yang dihasilkan oleh PT. Elangperdana Tyres Industry adalah ban radial (ban untuk mobil penumpang) dan ban bias (ban untuk bus dan truk). Seiring dengan

(2)

perkembangan pasar, PT. Elangperdana Tyres Industry mulai meningkatkan kapasitas produksi dari 5000 ban per hari menjadi 10000 ban per hari. Pabrik PT. Elangperdana Tyres Industry untuk produk-produk bannya ini telah mendapatkan beberapa sertifikat yaitu: ECE, DOT, In Metro, SAGO, GCC, dan SNI. Untuk itu perusahaan berusaha untuk memperluas marketnya untuk pasar domestic dan pasar internasional. Perusahaan tidak berhenti sampai disini saja, perusahaan tetap menjaga komitmen dengan innovating dalam produksi dan terus menerus untuk memberikan hasil yang terbaik bagi kepuasaan pelanggan.

4.1.1 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi dari PT. Elangperdana Tyres Industry adalah :

“selalu memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha untuk melampuinya” maksud dari visi diatas adalah perusahaan berorientasi pada pelanggan, sehingga perusahaan harus mengetahui dan memahami keinginan pelanggan, baik saat ini maupun yang akan datang.

Selain visi, PT. Elangperdana Tyres industry mempunyai misi untuk memenuhi visi yang ada yaitu :

“menghasilkan produk akhir tanpa cacat yang harus diberikan kepada pelanggan”

Untuk melaksanakan misi tersebut, PT. Elangperdana Tyres Industry melakukan beberapa cara yaitu:

- penerapan system manajemen mutu yang mengacu pada standard internasional - seluruh karyawan dalam perusahaan harus mendukung dan terlibat langsung sesuai

fungsinya

- peningkatan dan perbaikan mutu harus selalu dilaksanakan

(3)

4.1.2 Sistem Manajemen

System manajemen adalah sebuah system yang mengatur dan merencanakan sebuah organisasi dalam hal tugas serta tanggung jawab dari setiap tenaga kerja yang ada dan pembagian jam kerja yang teratur demi kelancaran jalannya suatu organisasi.

Berikut ini adalah deskripsi Struktur organisasi yang terdapat di PT. Elangperdana Tyres Industry:

1. Presiden Direktur

Tugas dan tanggung jawab:

- Bertanggung jawab baik kedalam maupun keluar perusahaan yang menyangkut seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

- Mengawasi wakil presiden direktur dalam melaksanakan tugasnya.

- Membuat dan mengembangkan visi dan misi perusahaan 2. Wakil Presiden Direktur

Tugas dan tanggung jawab:

- Membantu presiden direktur dalam membuat kebijakan perusahaan

- Membantu presiden direktur dalam mengoperasikan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan perusahaan

- Mengawasi secara langsung kinerja departemen yang dibawahinya 3. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab:

- Mengawasi dan menangani keuangan perusahaan - Mengawasi keluar masuknya kas dan biaya produksi

- Menghitung keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan

(4)

- Mengawasi kinerja bagian-bagian yang dibawahinya yakni bagian accounting, finance, MIS yang masing-masing memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. bagian accounting

Tugas dan tanggung jawab:

- tugasnya lebih condong kea rah transaksi

- membantu direktur keuangan untuk menghitung keuntungan dan kerugian perusahaan

2. bagian finance

Tugas dan tanggung jawab:

- tugasnya lebih condong ke arah keuangan perusahaan

- membantu direktur keuangan untuk menangani keuangan perusahaan - menangani keluar masuknya uang dan biaya produksi dengan pengawasan direktur keuangan

3. bagian MIS

Tugas dan tanggung jawab:

- menangani manajemen system informasi perusahaan yang sangat mendukung alur informasi perusahaan khususnya untuk bagian keuangan

- mengawasi alur informasi perusahaan agar lebih cepat dan terarah 4. Direktur Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab:

- melakukan riset pasar dan perencanaan penjualan

- melakukan promosi dan penjualan produk kepada masyarakat

- merencanakan strategi umum pemasaran baik luar negeri dan dalam negeri - mengawasi pemasaran luar negeri dan dalam negeri

(5)

direktur pemasaran dibantu oleh 2 bagian yaitu bagian ekspor dan domestik yang memiliki tugas sebagai berikut:

1. bagian ekspor

tugas dan tanggung jawab:

- menangani pemasaran, transaksi dan customer service bagi pelanggan yang berada diluar negeri

- melaksanakan strategi pemasaran untuk target pasar internasional 2. domestik

tugas dan tanggung jawab:

- menangani pemasaran, transaksi dan customer service bagi pelanggan yang berada didalam negeri

- melaksanakan strategi pemasaran untuk target pasar nasional 5. Direktur Manajemen Bahan Baku

Tugas dan tanggung jawab:

- bertanggung jawab terhadap pembelian mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku - bertanggung jawab terhadap persediaan mesin-mesin, peralatan dan bahan baku - melakukan survey dan adaptasi terhadap supplier bahan baku yang baru

- mengawasi kinerja bagian-bagian yang dibawahinya yakni bagian distribution, purchasing dan bahan baku control

Direktur manajemen bahan baku dibantu oleh 3 bagian dan memiliki tugas sebagai berikut:

1. bagian distribution

tugas dan tanggung jawab:

(6)

- menangani distribusi dan transportasi untuk setiap bahan baku dan alat-alat yang dipesan perusahaan

- menangani jalur distribution dan transportasi untuk produk yang akan dikirimkan kepada pelanggan

2. bagian purchasing

tugas dan tanggung jawab:

- menangani pembelian bahan baku dan peralatan untuk kelangsungan daur produksi perusahaan

- mengatur transaksi dengan supplier bahan baku dan peralatan 3. bagian bahan baku control

tugas dan tanggung jawab:

- mengawasi penggunaan bahan baku untuk produksi - menyediakan bahan baku untuk produksi

- bertanggung jawab dengan persediaan bahan baku perusahaan 6. Direktur Pabrik

Tugas dan tanggung jawab:

- bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur terhadap kinerja departemen yang dibawahi

- mengkoordinasikan departemen-departemen yang berada dibawahnya agar dapat menjalankan tugasnya masing-masing

- mengawasi departemen-departemen yang berada dibawahnya seperti departemen PPC/IE, departemen QA/TS, departemen R & D, departemen produksi dan departemen engineering

(7)

7. Management Representative Tugas dan tanggung jawab:

- membantu direktur pabrik dalam menjalankan system pengendalian kualitas serta mengkoordinasikanmya

- mengadakan perencanaan untuk departemen QA dan mengkonfirmasikan pada semua bagian manajemen

- mengimplementasikan dan mengikuti instruksi dari top level management dalam system pengembangan kualitas

- mengelola keluhan pelanggan

- memberikan jaminan kualitas mutu dan pertimbangan kepada direktur dan top management secara periodik disaat pelaksanaan rapat dalam direksi

- menyediakan saran bagi tamu dan unsur luar perusahaan atau audit pelanggan dan mengkoordinasikan pada semua bagian atau unit manajer yang terlibat

- mengimplementasikan system kualitas manajemen dan pelatihan khusus secara periodik untuk staff QA

8. HR (Human Resources) & GA (General Affair) General Manager Tugas dan tanggung jawab:

- melakukan perekrutan tenaga kerja baru

- bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (k3) - bertanggung jawab terhadap perawatan dan kebersihan fasilitas pabrik - bertanggung jawab terhadap kesejahteraan tenaga kerja

- mengadakan pelatihan kerja dan pendidikan bagi tenaga kerja

dalam kerjanya, HR & GA dibantu oleh dua bagian yang berada dalam pengawasannya yaitu bagian training dan safety yang bertugas mengatur pelatihan dan pendidikan

(8)

tenaga kerja berikut keamanan dan keselamatan tenaga kerja serta bagian human resources dan general affair yang memiliki tugas seperti yang sudah disebutkan diatas 9. Departemen PPC/IE (plan production control / industrial engineering)

Tugas dan tanggung jawab:

- melakukan pengontrolan perencanaan pada bagian produksi. Perencanaan pembuatan produk dibuat oleh departemen ini

- menangani masalah mesin industri yang dipakai oleh perusahaan dan juga teknologi mesin yang digunakan

dalam kerjanya, departemen PPC/IE dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian plan production control dan bagian industrial engineering.

10. Departemen QA/TS (quality assurance / technical support) Tugas dan tanggung jawab

- menetapkan dan mengendalikan system kualitas

- bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh setiap lini produksi - melaksanakan inspeksi terhadap produk akhir

- memberikan bantuan teknik pada penggunaan alat-alat produksi

dalam kerjanya, departemen QA/TS dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian quality assurance dan bagian technical support.

11. Departemen R&D (Research & Development) Tugas dan tanggung jawab:

- melakukan penelitian untuk mengembangkan prosese produksi yang meliputi penetapan standar atau spesifikasi yang dituangkan dalam kartu proses.

- Melakukan perancangan dan inovasi terhadap produk baru

(9)

- Melaksanakan inspeksi terhadap bahan baku, bahan baku setengah jadi dan barang jadi

Dalam kerjanya, departemen R&D dibantu oleh 3 bagian yang berada dalam pengawasan departemen ini yaitu bagian process control yang bertugas mengawasi kinerja proses departemen ini, bagian laboratium untuk membantu dalam hal penelitian dan bagian R&D.

12. Departemen Produksi Tugas dan tanggung jawab:

- menjalankan produksi berdasarkan order yang telah ditetapkan sebelumnya

- melakukan perbaikan – perbaikan akibat kesalahan produksi, scrap dan biaya produksi yang berlebihan

- mengadakan perbaikan terhadap kapabilitas proses sehingga hasil yang didapat lebih optimal

- menyusun rencana produksi untuk jangka panjang dan jangka pendek

- mengontrol persediaan dan waktu pemuatan untuk mesin bahan baku dan tenaga kerja

Dalam kerjanya, departemen produksi dibagi 2 bagian yaitu bagian bus team A yang menangani produksi ban radial dan bagian bus team B yang menangani produksi ban bias.

13. Departemen Engineering Tugas dan tanggung jawab:

- bertanggung jawab terhadap perbaikan dan pemeliharaan mesin produksi maupun sarana utilitas pabrik

- membuat penjadwalan mengenai pemeliharaan mesin dan peralatan produksi

(10)

- merancang mesin baru dan instalansinya

Dalam kerjanya, departemen engineering dibantu oleh 3 bagian yang berada didalam pengawasan departemen ini yaitu bagian mechanic yang menangani peralatan dan mesin pabrik, bagian electric yang menangani listrik perusahaan dan yang berhubungan dengan electric dan bagian utility yang menangani sarana pendukung seperti bahan bakar, tangki gas, instalasi pengolahan dan lain-lain.

4.1.3 Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang penting dalam menjalankan suatu usaha. Untuk itu PT. Elangperdana memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1642 orang, terdiri dari:

- Tenaga kerja tetap : 585 orang - Tenaga kerja kontrak : 206 orang - Tenaga kerja produksi : 667 orang - Tenaga kerja kantor : 184 orang 4.1.4 Pengaturan Jam Kerja

PT.Elangperdana Tyres Industry untuk bagian produksi beroperasi selama 24 jam selama 7 hari dalam seminggu. Untuk itu PT.Elangperdana melakukan pengaturan jam kerja yang terbagi atas 3 shift yaitu :

- shfit 1 : 08.00 – 16.00 - shift 2 : 16.00 – 00.00 - shift 3 : 00.00 – 08.00

untuk bagian jam kerja kantor, hari senin sampai jumat dari pukul 08.00 – 16.00 dan hari sabtu dari pukul 08.00 – 12.00

(11)

4.2 Hasil Survei

Sebanyak 110 kuesioner disebarkan di wilayah Jakarta dan Tangerang, hanya 100 kuesioner saja yang dapat diolah. Sedangkan sisanya tidak dapat dianalisis karena tidak melengkapi pengisian kuesioner.

4.3 Analisis Data 4.3.1 Profil Responden

Berikut ini hasil analisis mengenai profil respoden yang terlibat selama pengisian kuesioner, beberapa variabel demografi yaitu: jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan.

4.3.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari penelitian terhadap 100 responden yang mengisi kuesioner dengan lengkap, terdapat 90 responden pria (90.0%) yang mengisi kuesioner dengan lengkap. Dan terdapat 10 orang responden wanita (10%) yang mengisi kuesioner dengan lengkap.

Tabel 4.1

Profil respoden bedasarkan jenis kelamin

No Jenis kelamin Absolut (orang) Persentase (%) 1

2

Pria Wanita

90 10

90,0 10,0

Total 100 100

Sumber : Hasil pengolahan data 4.3.1.2 Bedasarkan Usia

Sebagian besar responden yang mengisi kuesioner dengan lengkap berada pada usia 17-26 tahun yaitu sebanyak 9 responden. Responden yang berusia 27-36 tahun 56 responden. Responden yang berusia 37-46 tahun sebanyak 35 responden.

(12)

Tabel 4.2

Profil responden bedasarkan usia

No Usia Absolut (orang) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

17 – 26 Tahun 27 – 36 Tahun 37 – 46 Tahun

¾ 47 Tahun

9 56 35 0

9 56 35 0

Total 100 100

Sumber : hasil pengolahan data 4.3.1.3 Bedasarkan Pendidikan

Bedasarkan latar belakang pendidikan responden, sebagian besar pendidikan responden yaitu sarjana, sebanyak 74. pendidikan lain yang terdapat pada responden yaitu sma, sebanyak 16 dan diploma sebanyak 10.

Tabel 4.3

Profil responden bedasarkan pendidikan

No Tingkat pendidikan Absolut (orang) Persentase (%) 1.

2.

3.

4.

5.

Sekolah dasar Sltp Sma Diploma

Sarjana

0 0 14 10 75

0 0 14 10 75

Total 100 100

Sumber : hasil pengolahan data

(13)

4.3.1.4 Bedasarkan pekerjaan

Menurut latar belakang pekerjaan responden, sebagian besar pekerjaan responden adalah karyawan/pegawai yaitu sebanyak 48 responden. Sedangkan pekerjaan lain adalah wiraswasta yaitu sebanyak 44 responden, sebagaian lagi mahasiswa yaitu sebanyak 8 responden.

Tabel 4.4

Profil responden berdasarakan pekerjaan

No Pekerjaan Absolut (orang) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

Karyawan swasta Mahasiswa Wiraswasta Pelajar Lain-Lain

49 8 43

0 0

49 8 43

0 0

Total 100 100

Sumber : hasil pengolahan data.

4.3.2 Pengujian Validitas Dan Reliabilitas

Dalam pengujian validitas dan reliabilitas, metode yang dilakukan untuk menguji tingkat validitas adalah dengan membandingkan r hitung dengan r tabel antara butir- butir pertanyaan secara keseluruhan. Sedangkan metode yang dilakukan untuk menguji tingkat reliabilitas adalah dengan membaca tingkat dari alpha croancbach yang diukur berdasarkan skala 0 sampai 1. pengukuran validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS v16.0, FULL VERSION (SPSS 16.0).

4.3.2.1 Hasil Uji Validitas

(14)

Pada penelitian ini, pengujian tingkat validitas diukur dari butir pertanyaan kuesioner butir ke 1 sampai butir ke 32. Hasil uji tingkat validitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil pengujian tingkat validitas kuesioner

question Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

( R hitung ) ( R tabel )

Cronbach's Alpha if Item Deleted b1

b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 b17 b18 b19 b20 b21 b22 b23 b24 b25 b26 b27 b28 b29 b30 b31 b32

105.760 105.620 105.410 105.090 105.510 105.610 105.570 105.550 105.470 105.620 105.300 105.560 105.380 105.820 105.450 105.430 105.640 105.510 105.430 105.400 105.700 105.510 105.540 105.400 105.650 105.570 105.580 105.480 105.250 105.410 105.430 105.870

77.578 78.420 82.850 84.224 80.353 84.503 82.571 81.199 80.817 81.612 80.495 80.613 80.440 78.836 82.189 82.106 77.182 79.970 81.096 79.455 83.687 81.242 81.423 81.131 82.775 81.318 80.771 81.949 80.614 81.638 79.561 78.134

.546 .671 .323 .244 .566 .156 .373 .505 .555 .442 .581 .492 .597 .595 .397 .406 .737 .633 .461 .654 .288 .513 .439 .495 .379 .497 .540 .427 .561 .459 .642 .701

0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17

.921 .918 .923 .923 .920 .924 .922 .920 .920 .921 .919 .921 .919 .919 .922 .922 .917 .919 .921 .918 .923 .920 .921 .921 .922 .920 .920 .921 .920 .921 .919 .918

Sumber: hasil pengolahan data.

(15)

Jika dilihat dari tabel 4.5 diatas, nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5% ( p = 0,05 ) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Maka derajat bebasnya adalah N – 2 = 100 – 2 = 98. maka r tabel sebesar = 0,17. pada bagian Corrected Item-Total Correlation, ternyata hanya butir 6 yang memiliki r hitung < r tabel karena r = 0,156 < 0,17.

Kesimpulan : oleh karena hanya butir 6 yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation < r tabel dan butir 1, butir 2, butir 3, butir 4, butir 5, butir 7, butir 8….., butir 32 masing – masing memiliki Corrected Item-Total Correlation > r tabel, maka dapat diputuskan bahwa hanya butir 6 yang tidak valid, sedangkan butir 1, butir 2, butir 3, butir 4, butir 5, butir 7, butir 8….., butir 32 dapat dinyatakan valid.

4.3.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Setelah melakukan pengujian tingkat validitas kuesioner, maka kuesioner tersebut diuji tingkat reliabilitasnya. Pengujian tingkat reliabilitas diukur dari butir pertanyaan kuesioner butir ke 1 sampai butir ke 32. Hasil uji tingkat reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil tingkat pengujian reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.923 .920 32

(16)

Dalam pengujian reliabilitas perlu diketahui, bahwa skala 0 – 1 untuk mengukur tingkat reliabilitas. Berdasarkan tabel 4.6 pada tabel diatas menunjukan tingkat nilai Cronbach's Alpha adalah 0.923 > r tabel = 0,17 maka dari hasil pengujian reliabilitas untuk semua butir pertanyaan dari kuesioner menyatakan bahwa tingkat reliabilitas adalah sangat reliabel (0,80 – 1,00).

Kesimpulan dari hasil uji validitas dan reliabilitas adalah bahwa butir pertanyaan, dari butir ke 1 sampai butir ke 32, dapat dinyatakan memiliki tingkat validitas yang valid dan memiliki tingkat reliabilitas yang sangat reliabel.

4.3.3 Pengujian Regresi Dan Korelasi

Dalam pengujian regresi dan korelasi, metode yang dilakukan untuk melakukan pengujian regresi adalah dengan melihat tingkat (sig) pada tabel anova (tingkat sig < 0,05 maka dapat dikatakan signifikan regresi). Sedangkan untuk melakukan pengujian korelasi adalah dengan melihat tingkat r dan r square (untuk melihat kuat dan searah) berdasarkan koefisien determinasinya. Pengukuran regresi dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS v16.0, FULL VERSION (SPSS 16.0).

4.3.3.1 Hasil Uji Regresi

Pada penelitian ini, pengujian pada regresi berdasarkan satu variabel dependen yaitu ( Y ), kemudian dilanjutkan dengan satu / lebih variabel independent yaitu (X 1), (X 2).

Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut :

(17)

Tabel 4.7

Hasil pengujian regresi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

y 3.5525 .30421 100

x1 3.3967 .30030 100

x2 3.3977 .29562 100

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 x2, x1a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: y

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .757a .574 .565 .20067

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 5.256 2 2.628 65.263 .000a

Residual 3.906 97 .040

1

Total 9.162 99

a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y

(18)

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .851 .238 3.574 .001

x1 .473 .142 .467 3.330 .001

1

x2 .323 .144 .313 2.237 .028

a. Dependent Variable: y

Jika dilihat dari tabel 4.7 diatas, maka : 1. Interpretasi pada model Model Summary :

- Pada variable entered / removed, variabel independent yang masuk adalah Positioning produk ( x1) dan diferensiasi produk ( x2 ) dengan variabel dependent brand.

- Nilai R = 0,757 dan R x R = R square = 0,574, menunjukan bahwa 0,574 atau 57,4 persen brand dipengaruhi oleh variabel positioning dan diferensiasi produk.

Sementara sisanya dipengaruhi oleh sebab – sebab lain.

- Standar error of estimate = 0,20067 lebih kecil dari standar deviasi = 0,30421. maka model regresi layak digunakan.

2. Interpretasi pada model Anova dan Coefficients :

- pada Anova, nilai F = 65.263 dengan P = 0,00. oleh karena P (0,000) < 0,05, maka regresi dapat dipakai untuk memprediksi pengaruh brand.

- Pada coefficients, nilai B ( constant ) 0,851, menyatakan bahwa jika positioning dan diferensiasi produk diabaikan, maka brand sebesar 0,851.

- Nilai B positioning ( x 1 ) 0,473, menyatakan bahwa setiap peningkatan positioning, brand akan meningkat sebesar 0,473.

- Nilai B diferensiasi ( x 2 ) 0,323, menyatakan bahwa setiap peningkatan diferensiasi, brand akan meningkat sebesar 0,323.

(19)

3. Interpretasi berdasarkan nilai t hitung :

- Jika t hitung < t tabel, maka H diterima atau tidak ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.

- Sebaliknya, jika t hitung > t tabel, maka H ditolak atau ada pengaruh signifikan dari sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat.

- T hitung ( x1 ) = 3,330 > t tabel ( 1,66 ), maka H ditolak atau positioning produk secara signifikan memberi pengaruh terhadap brand.

- T hitung ( x2 ) = 2,237 > t tabel ( 1,66 ), maka H ditolak atau diferensiasi produk secara signifikan memberi pengaruh terhadap brand.

4. Interpretasi berdasarkan nilai probabilitas :

- x1:p = 0,001. maka P < 0,05 maka H ditolak atau positioning produk secara signifikan berpengaruh terhadap brand.

- x2:p = 0,028. maka P < 0,05 maka H ditolak atau diferensiasi produk secara signifikan berpengaruh terhadap brand.

4.3.3.2 Hasil Pengujian Korelasi

Pada penelitian ini, pengujian pada korelasi mengunakan model korelasi bivariate dan partial. Pada penelitian ini, karena data bersifat ordinal maka perlu menggunakan korelasi kendall tau-b ( untuk model korelasi bivariate ). Sedangkan korelasi partial digunakan untuk menguji hubungan linear antara dua variabel dengan melakukan terhadap satu atau lebih variabel tambahan. Berikut koefisien korelasi :

Interval Nilai r * Interpretasi 0,001 – 0,200 Korelasi sangat lemah 0,201 – 0,400 Korelasi lemah 0,401 – 0,600 Korelasi cukup kuat 0,601 – 0,800 Korelasi kuat 0,801 – 1,000 Korelasi sangat kuat

Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut :

(20)

4.3.3.2.1 Pengujian Korelasi Bivariate

Tabel 4.8

Hasil pengujian korelasi bivariate

Correlations

y x1 x2

Correlation Coefficient 1.000 .612** .569**

Sig. (2-tailed) . .000 .000

y

N 100 100 100

Correlation Coefficient .612** 1.000 .720**

Sig. (2-tailed) .000 . .000

x1

N 100 100 100

Correlation Coefficient .569** .720** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .

Kendall's tau_b

x2

N 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Jika dilihat dari tabel 4.8 diatas, maka : interpretasi singkat korelasi kendall tau-b:

1. Korelasi brand ( Y ) dengan positioning produk ( X1 )

- pada output korelasi kendall tau-b terlihat angka 0,612 yang menunjukan korelasi yang kuat ( karena terletak pada 0,601 – 0,800 ).

- Tidak adanya tanda (-) didepan angka 0,612 pada tampilan output menunjukan bahwa korelasi, terbukti memiliki pola positif atau searah.

- Adanya tanda ** dibelakang angka koefisien korelasi berarti angka korelasi memenuhi kriteria signifikasi 1%, yang otomatis memenuhi taraf kepercayaan 95%.

Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak, atau hubungan antara positioning produk dan brand adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

(21)

2. Korelasi brand ( Y ) dengan diferensiasi produk ( X2 )

- pada output korelasi kendall tau-b terlihat angka 0,569 yang menunjukan korelasi yang cukup kuat ( karena terletak pada 0,401 – 0,600 ).

- Tidak adanya tanda (-) didepan angka 0,569 pada tampilan output menunjukan bahwa korelasi, terbukti memiliki pola positif atau searah.

- Adanya tanda ** dibelakang angka koefisien korelasi berarti angka korelasi memenuhi kriteria signifikasi 1%, yang otomatis memenuhi taraf kepercayaan 95%.

Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak, atau hubungan antara positioning produk dan brand adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

3. Korelasi positoning produk ( X1 ) dengan diferensiasi produk ( X2 )

- pada output korelasi kendall tau-b terlihat angka 0,720 yang menunjukan korelasi yang kuat ( karena terletak pada 0,601 – 0,800 ).

- Tidak adanya tanda (-) didepan angka 0,720 pada tampilan output menunjukan bahwa korelasi, terbukti memiliki pola positif atau searah.

- Adanya tanda ** dibelakang angka koefisien korelasi berarti angka korelasi memenuhi kriteria signifikasi 1%, yang otomatis memenuhi taraf kepercayaan 95%.

Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak, atau hubungan antara positioning produk dan brand adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

4.3.3.2.2 Pengujian korelasi Partial

(22)

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Korelasi Partial

Correlations

Control Variables y x1 x2

Correlation 1.000 .743 .725

Significance (2-tailed) . .000 .000

y

df 0 98 98

Correlation .743 1.000 .881

Significance (2-tailed) .000 . .000

x1

df 98 0 98

Correlation .725 .881 1.000

Significance (2-tailed) .000 .000 .

-none-a

x2

df 98 98 0

Correlation 1.000 .320

Significance (2-tailed) . .001

y

df 0 97

Correlation .320 1.000

Significance (2-tailed) .001 .

x2

x1

df 97 0

a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.

Jika dilihat dari tabel 4.9 diatas, maka :

- pada zero – order partial terlihat bahwa koefisien korelasi antara positioning produk ( X1 ) dan brand adalah 0,743. Nilai df = 98 merupakan hasil dari N – 2 = 98 atau 100 – 2 = 98. baris sig (2-tailed) menunjukan P = 0,000. oleh karena P < 0,05 maka dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak, atau hubungan antara positioning produk dan brand adalah signifikan.

(23)

- pada zero – order partial terlihat bahwa koefisien korelasi antara diferensiasi produk ( X2 ) dan brand adalah 0,725. Nilai df = 98 merupakan hasil dari N – 2 = 98 atau 100 – 2 = 98. baris sig (2-tailed) menunjukan P = 0,000. oleh karena P < 0,05 maka

dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak, atau hubungan antara positioning produk dan brand adalah signifikan.

- Pada tabel bagian bawah, terlihat bahwa setelah distribusi dikeluarkan atau konstan, koefisien korelasi antara positioning dan brand turun drastis dari 0,743 menjadi 0,320.

nilai df = 97 merupakan N – K – 1 = 97 atau 100 – 2 – 1 = 97. pada baris sig (2-tailed) menunjukan angka p meningkat dari 0,000 menjadi 0,001. Oleh karena P < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, apabila variabel diferensiasi produk dikeluarkan, maka hubungan antara positioning produk dan brand adalah signifikan.

- Dari hasil analisis korelasi partial diketahui bahwa variabel diferensiasi produk tidak boleh diabaikan dalam hubungan antara positioning produk dan brand. Bila diferensiasi produk meningkat akan semakin mengenalkan produk kepada public dan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk. Akan tetapi apabila hal tersebut tidak didukung dengan perhatian serius terhadap diferensiasi produk, maka upaya meningkatkan diferensiasi produk akan sia – sia dalam meningkatkan brand awareness.

4.3.4 Pengujian Brand Awareness

Pada penelitian ini, pengujian pada tingkatan brand awareness PT. Elangperdana tyres industry menggunakan model metode statisitk deskriptif. Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan terhadap obyek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut :

(24)

Tabel 5.0

Hasil pengujian brand awareness

b1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

3 14 14.0 14.0 14.0

4 86 86.0 86.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

b2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

3 48 48.0 48.0 48.0

4 52 52.0 52.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

b3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 6 6.0 6.0 6.0

3 55 55.0 55.0 61.0

4 39 39.0 39.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

b4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

2 1 1.0 1.0 1.0

3 51 51.0 51.0 52.0

4 45 45.0 45.0 97.0

5 3 3.0 3.0 100.0

Valid

Total 100 100.0 100.0

(25)

Jika dilihat pada tabel 4.9 diatas, maka kita dapat melihat pada butir 1 mewakili brand awareness dengan variabel “unaware of brand”, pada butir 2 mewakili brand awareness dengan variabel “brand recognition”, pada butir 3 mewakili brand awareness dengan variabel “brand recall”, dan pada butir 4 mewakili brand awareness dengan variabel “top of mind”. Dari hasil demikian kita dapat membuat kesimpulan bahwa tingkat pencapaian brand awareness yang yang dicapai oleh ban elangperdana dari PT. Elangperdana Tyres Industry adalah sebagai berikut :

- Top of mind : 45 persen - Brand recall : 39 persen - Brand recognition : 52 persen - Unaware of brand : 0 persen

Dan berdasarkan hasil analisis brand awareness (kesadaran merek), dari merek ban elangperdana dapat digambarkan dalam piramida brand awareness seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini :

Unaware Of Brand

0 % Brand Recognition

52 % Brand recall

39 % Top Of Mind

45 %

Gambar 4.1

Piramida Brand Awareness

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh positif terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Dharmasraya adalah pada variabel (XI) hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar

Adapun pokok-pokok penting tujuan penelitian ini, adalah untuk memahami un- sur visual (bentuk, warna, pola ornamen) pada acuk Kuda Renggong sebagai alat komu- nikasi

Diuretik (Tabel 4) adalah satu-satunya agen farmakologik yang dapat mengendalikan retensi cairan pada HF berat, dan sebaiknya digunakan untuk mengembalikan dan menjaga

Akibat dari adanya bencana gempa bumi dan tsunami, ada masyarakat yang mampu untuk menyelamatkan diri, namun apabila intensitasnya besar maka akan banyak terdapat

Nilai rata-rata efisiensi teknis tersebut masih dibawah 1, artinya bahwa usahatani yang padi organik oleh petani sampel masih belum efesien, masih terdapat peluang

(2012) ide judul “Pengembangan Hole Ball Sebagai Permainan Bola Kecil dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan bagi Siswa SD kelas V” dalam

Dari hasil penelitian dapat dipahami bahwa untuk keterampilan proses dasar pengamatan, pemahaman siswa kelas IV di 7 SD Piloting Kurikulum 2013 se-Kabupaten

Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan Angkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa PSH Jasa-jasa 53% Bersih Bangunan Perdagangan Angkutan