Konsep Dasar Psikodiagnostik
Model Konseptual Proses Psikodiagnostik (Groth-Marnat, 1984)
• Klarifikasi dari masalah subjek
• Pendayagunaan pengetahuan dan kemampuan yg berkaitan dengan tujuan pemeriksaan
• Pengambilan data
• Interpretasi data
• Setiap tahapan dalam asesmen
menuntut pengetahuan & ketrampilan, seperti :
– Cara mengadministrasikan tes – Teknik observasi & interview
– Cara menginterpretasikan hasil tes, dll
• Semua langkah ini sampai dengan
memperoleh deskripsi kepribadian
individupsikodiagnostik
Kepribadian
• Tujuan dalam proses psikodiagnostik
mendeskripsikan kepribadian seseorang
dibutuhkan pemahaman mengenai kepribadian (struktur, perkembangan, dinamika & aspek2 yang
menjadi determinan pembentukan suatu tingkah laku pada situasi tertentu)
• Aliran besar yang dijadikan acuan dalam mendeskripsikan kepribadian :
– Psikoanalisa – Behavioristik
– Eksistensialisme
Aliran Pertama : Psikoanalisis Klasik
• Struktur Kepribadian : id, ego dan Superego
• Id : primary process sbg impuls/dorongan yg selalu
membutuhkan obyek bagi pemuasannya
& merupakan hal ketidaksadaran dlm isi kepribadian
• Ego memiliki fungsi meregulasi dorongan yg mencari pemuasan kebutuhan itu dgn cara mencari jalan & pilihan ketika
berinteraksi dgn lingkungan atas dasar prinsip realitas & kesadaran
• Superego : struktur yg berisi hasil internalisasi norma & aturan yg telah terbentuk melalui pengalaman hidup individu, yg memberi dukungan/menjadi hambatan pd struktur ego ketika
berfungsi dlm proses regulasi dorongan
Aliran Kedua : Behaviorisme
• Menggunakan prinsip proses
belajar dlm pembentukan perilaku.
• Inti aspek yg membentuk perilaku : drive (motif) yg selalu bergerak
mencari keseimbangan (kondisi homeostatis) pd individu.
• Asosiasi yg terbentuk antara
perangsangan eksternal maupun internal (stimulus) yg dihadapi individu dgn responnya, selalu diartikan dlm rangka mencari kondisi yg homeostatis itu.
• Asosiasi ini akan menjadi habit
sedangkan efektivitas hubungan ini disebut sbg habit strength.
Aliran Ketiga : Eksistensialisme
• Menggambarkan pembentukan perilaku manusia ketika berada di lingkungan.
• Manusia berhubungan scr dialektis dgn lingkungan eksternal.
• Dialektis perubahan akan
terjadi secara dinamis, manusia berpotensi untuk mencari pilihan
& mengembangkan potensi2nya itu utk mencapai makna
kehidupan.
PEMERIKSAAN PSIKOLOGI, TUJUAN
& STRATEGI OPERASIONAL
Tujuan pemeriksaan psikologi memberi arah pd hal berikut ini :
• Perencanaan pemeriksaannya yg mencakup : – Setting
– Stratum
– Format laporan
• Konsep psikodinamika yg akan digambarkan : – Informasi dari lingkungan/faktor eksternal – Kriteria & norma yg dipakai
– Konsep & operasionalisasi psikodiagnostiknya
SPONSOR
PERENCANAAN PEMERIKSAAN
TUJUAN PEMERIKSAAN
KRITERIA &
NORMA INFORMASI LINGKUNGAN
STRATUM SETTING
LAPORAN PSIKODIAGNOSTIK
FORMAT LAPORAN
PSIKODINAMIKA
= subyek
Dengan demikian,...
• Tujuan pemeriksaan :
– Menggambarkan kepribadian subjek (untuk aplikasi klinis artinya sampai mendapatkan
diagnosa gangguan kepribadian yang dialami), yang dapat dipakai sbg dasar memberikan
intervensi bagi perubahan perilaku subjek, bila hal
ini diperlukan.
Aspek Kepribadian yang Diurai dalam Laporan :
Kecerdasan, struktur & dinamikanya
Dorongan, impuls, motivasi
Emosi, kepekaan & ekspresinya
Relasi sosial, kepekaan, penampilan, ketrampilan sosial dsb.
• Gambaran tersebut dipaparkan dalam Laporan
Pemeriksaan Psikologis dengan sistematika penulisan
yang baku.
Ketrampilan dlm
Pelaksanaan Pemeriksaan
Psi
Process Skill
Content Skill Cognitive
skill
• Integrasi ketrampilan ini dipertajam melalui : – Pengalaman terapan terus menerus
– Tidak mengabaikan ikut berperan serta
penghayatan perasaan pemeriksa, melalui
pembiasaan berempati & ketajaman mengamati
simptom/simbol diagnostik
Process Skill
• Ketrampilan dlm mengadministrasikan pemeriksaan
• Kemahiran utk menjalin relasi & berkomunikasi dgn subjek ketika mengadministrasikan pemeriksaan psi melalui keruntutan prosedur yg baku & teratur, sesuai dgn tujuan pemeriksaan itu dgn pertimbangan isi
pemeriksaan (kaitannya dgn content skill) :
– Apa yg diharapkan sbg hasil akhir dr pemeriksaan psi – Bagaimana hasil itu dpt dicapai melalui perangkat
psikodiagnostik yg tersedia
– Siapa yg berkompeten melakukannya
• Ketrampilan ini memberikan hasil pemeriksaan yg dpt dipercaya, sahih & reliabelshg dpt ditarik
kesimpulan yg tepat
Content Skill
• Ketrampilan mengkaji aspek kepribadian yg diukur
• Kemahiran utk memahami isi informasi yg diperoleh pd setiap pemeriksaan psi, ditinjau dr segi aspek
psikologis yg diperiksa.
• Aspek apa yg digali menentukan alat diagnostik apa yg akan digunakan
• Arti nilai angka hasil tes tdk diperlakukan dgn single sign approach/cookbook (primbon) tetapi hanya sbg hipotesis yg akan diuji kebenarannya dgn
melihat, membandingkan/mempertimbangkan hasil tes/pemeriksaan lainnya.
• Aspek yg digali, meliputi : – Riwayat hidup
– Keluhan/problemnya – Riwayat sakit
– Latar belakang keluarga – Latar belakang pendidikan – Latar belakang pekerjaan – Status perkawinan
– Premorbid personality
– Asesmen ttg potensi & kelemahan
Cognitive Skill
• Ketrampilan menganalisis data pemeriksaan
• Kemahiran pemeriksa mengolah, menganalisa, mengintegrasikan & mengabstraksikan hasil integrasi pemeriksaan psi yg beragam mjd satu gambaran kepribadian ttg subjek.
• Melibatkan kognitif & dukungan dr intuisi &
perasaan si pemeriksa (seninya psikodiagnostik/art)
• Kemahiran ini berhubungan dgn : a. Integritas diri pemeriksa
b. Keluasan pandangan & wawasan ttg konsep2 psikologi yg mencakup pengetahuan, baik yg teoritik-konseptual maupun praktis terapan.
Gambar Grafik Tahapan Perkembangan Ketrampilan Psikodiagnostik
COGNITIVE SKILL
CONTENT SKILL
PROCESS SKILL
TAHAP AWAL Pembiasaan
(TESTER)
TAHAP MADYA Pematangan
TAHAP AKHIR Profesional (PSIKOLOG)