• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF) Pada File Citra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF) Pada File Citra"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Steganografi

Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk

menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang

dituju, orang lain tidak akan menyadari keberadaan dari pesan rahasia tersebut.

Pada ilmu komputer, steganografi digunakan untuk menyamarkan sebuah

pesan rahasia berupa file txt, dokumen dan sebagainya ke dalam suatu media

penampung seperti gambar ataupun audio. Tujuannya agar keberadaan pesan

tersebut tidak akan diketahui oleh siapapun kecuali orang yang dituju.

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Steganografi

Kata steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata steganos

(tersembunyi atau terselubung) dan graphien (tulisan) yang berarti tulisan

tersembunyi. Dalam penyembunyian data, steganografi menyembunyikan data

rahasia kedalam sebuah wadah (media) sehingga data yang disembunyikan sulit

diketahui orang lain.

Herodotus adalah seorang sejarawan Yunani pertama yang menulis

tentang steganografi, yaitu ketika seorang raja kejam Yunani bernama Histaeus

dipenjara oleh Raja Darius di Susa pada abad ke-5 sebelum Masehi. Histaeus

harus mengirim pesan rahasia kepada anak laki-lakinya, Aristagoras, di Militus.

Histaues menulis pesan dengan cara menato pesan pada kulit kepala seorang

budak. Ketika rambut budak itu mulai tumbuh, Histaues mengutus budak itu ke

(2)

Cerita lain yang ditulis oleh Herodotus, yaitu Demeratus seorang Yunani

yang akan mengabarkan berita kepada Sparta bahwa Xerxes bermaksud menyerbu

Yunani. Agar tidak diketahui pihak Xerxes, Demartus menulis pesan dengan cara

mengisi tabung kayu dengan lilin dan menulis pesan dengan cara mengukirnya

pada bagian bahwah kayu. Papan kayu tersebut dimasukkan ke dalam tabung

kayu, kemudian tabung kayu ditutup kembali dengan lilin.

Teknik steganografi yang lain adalah tinta yang tak terlihat. Teknik ini pertama

digunakan pada zaman Romawi kuno, yaitu dengan menggunakan air sari buah

jeruk, urin, atau susu sebagai tinta untuk menulis pesan. Cara membacanya adalah

dengan dipanaskan di atas nyala lilin. Tinta yang sebelumnya tidak terlihat, ketika

terkena panas akan berangsur – angsur menjadi gelap sehingga pesan dapat dibaca

(Sutoyo, 2009).

Pada era ini, steganografi diaplikasikan pada pengiriman pesan berupa

text, citra, audio dan video. Dan pesan tersebut disembunyikan kedalam media

penampung seperti citra, audio dan video. Steganografi yang dibahas pada skripsi

ini adalah penyembunyian pesan rahasia kedalam suatu citra digital.

2.1.2 Konsep Dasar Steganografi

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi (Munir, 2006) yaitu:

1. Embedded Message

Pesan atau informasi yang disembunyikan. Contohnya dapat berupa teks

gambar, suara, video, dll.

2. Cover object

(3)

dan sebagainya yang terlihat tidak mencurigakan untuk menyimpan pesan rahasia.

Arsip kedua adalah pesan yang ingin disembunyikan yaitu media penampungnya

berupa citra yang disebut cover-image dan citra yang telah disisipi pesan disebut

stego-image

Gambar 2.1 Proses penyembunyian pesan rahasia ke dalam media digital dengan

teknik steganografi

Secara umum, terdapat dua proses didalam steganografi, yaitu proses

embedding untuk menyisipkan pesan ke dalam cover object dan proses decoding

untuk ekstraksi pesan dari stego object. Kedua proses ini mungkin memerlukan

kunci rahasia yang dinamakan stegokey agar hanya pihak yang berhak saja yang

dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan.

(a) (b)

Gambar 2.2 (a) Skema embedding; (b) Skema extraction

(4)

2.2 Metode Steganografi

2.2.1 Least Significant Bit (LSB)

Metode Least Significant Bit (LSB) merupakan metode steganografi yang paling

sederhana dan paling mudah diimplementasikan. Untuk menjelaskan metode LSB

ini kita menggunakan citra digital sebagai cover – object. Setiap pixel di dalam

citra berukuran 1 sampai 3 byte. Kekurangan dari metode LSB ini adalah jika citra

penampung dimanipulasi (misalnya kompresi, mengubah kontras gambar, dan

sebagainya), maka bit – bit LSB dari stego – object menjadi rusak sehingga pesan

tidak dapat diungkap kembali.

Sebagai ilustrasi, misalkan segmen pixel - pixel citra sebelum disisipkan pesan

adalah

00110010 10100010 11100011 01101111

dan misalkan pesan rahasia (yang telah dikonversi ke biner) adalah 1001. Setiap

bit pesan menggantikan posisi LSB dari segmen pixel –pixel citra menjadi:

00110011 10100010 11100010 10010001

Kekurangan dari metode LSB ini adalah jika citra penampung

dimanipulasi (misalnya kompresi, mengubah kontras gambar, dan sebagainya),

maka bit – bit LSB dari stego object menjadi rusak sehingga pesan tidak dapat

(5)

2.2.2 End Of File (EOF)

End Of File (EOF) adalah salah satu metode atau teknik steganografi untuk

menyembunyikan atau menyisipkan pesan pada akhir file secara horizontal.

Teknik ini dapat digunakan untuk menyisipkan pesan yang ukurannya sesuai

dengan kebutuhan. Ukuran file yang telah disisipkan pesan sama dengan ukuran

file sebelum disisipkan pesan ditambah dengan ukuran pesan yang disisipkan ke

dalam file tersebut. Dalam teknik ini, pesan disisipkan pada akhir file dengan

diberi tanda khusus sebagai pengenal awal dari pesan tersebut dan pengenal akhir

dari data tersebut.

Agar tidak menimbulkan kecurigaan, tetap harus dipertimbangkan agar

pesan yang disisipkan tidak terlalu mengubah ukuran dan bentuk fisik citra pada

saat ditampilkan. Teknik EOF atau End Of File merupakan salah satu teknik yang

digunakan dalam steganografi. Teknik ini menggunakan cara dengan menyisipkan

data pada akhir file.

2.3 Citra

2.3.1 Pengertian Citra

Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu

objek. Citra yang berupa keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat

optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal – sinyal video seperti gambar

pada monitor televisi atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada

(6)

2.3.2 Pengertian Citra Digital

Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh komputer

yang merupakan suatu array dari bilangan yang merepresentasikan intensitas

terang pada point yang bervariasi (pixel). Citra ini dapat dihasilkan melalui

kamera digital dan scanner ataupun citra yang telah mengalami proses digitalisasi.

Citra digital disimpan juga secara khusus di dalam file 24 bit atau 8 bit. Citra 24

bit menyediakan lebih banyak ruang untuk menyembunyikan informasi (Sutoyo,

2009).

2.3.3 Jenis Jenis Citra Digital

Berdasarkan warna – warna penyusunannyan, citra digital dapat dibagi menjadi

tiga macam (Wildan, 2010) yaitu:

1. Citra Biner

Citra biner adalah citra yang hanya memiliki 2 warna, yaitu hitam dan putih. Oleh

karena itu, setiap pixel pada citra biner cukup direpresentasikan dengan 1 bit.

(a) (b)

Gambar 2.3 (a) Citra biner; (b) Representasi citra biner

(7)

2. Citra Grayscale

Citra grayscale adalah citra yang nilai pixel-nya merepresentasikan derajat

keabuan atau intensitas warna putih. Nilai intensitas paling rendah

merepresentasikan warna hitam dan nilai intensitas paling tinggi

merepresentasikan warna putih. Pada umumnya citra grayscale memiliki

kedalaman pixel 8 bit (256 derajat keabuan), tetapi ada juga citra grayscale yang

kedalaman pixel-nya bukan 8 bit, misalnya 16 bit untuk penggunaan yang

memerlukan ketelitian tinggi. Gambar 2(a) adalah contoh citra grayscale.

3. Citra Warna

Citra warna adalah citra yang nilai pixel-nya merepresentasikan warna tertentu.

Setiap pixel pada citra warna memiliki warna yang merupakan kombinasi dari tiga

warna dasar RGB (red, green, blue). Setiap warna dasar menggunakan

penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna mempunyai gradasi

sebanyak 255 warna. Berarti setiap pixel mempunyai kombinasi warna sebanyak

28.28.28= 224 = 16 juta warna lebih. Itulah yang menjadikan alasan format ini

disebut dengan true color karena mempunyai jumlah warna yang cukup besar

sehingga bisa dikatakan hampir mencakup semua warna di alam. Gambar 2(b)

adalah contoh citra warna.

(a) (b)

Gambar

Gambar 2.1 Proses penyembunyian pesan rahasia ke dalam media digital dengan
Gambar 2.3 (a) Citra biner; (b) Representasi citra biner
Gambar 2.4 (a) Citra grayscale; (b) Citra warna

Referensi

Dokumen terkait

Perangkat Lunak yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi e-learning terdiri dari 2.. komponen

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti tentang pengaruh Dana Pihak x Ketiga (DPK), Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy x Ratio, Non Performing Loan,

Pola ~lahan tanaman Tabu di  Jawe. Perban~ produkl;ivitas beberapa pabrik

bahwa untuk melaksanakan butir a tersebut maka perlu dikeluarkan Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam Keputusan

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antibiotik profilaksis terhadap kejadian infeksi luka operasi bersih pasien bedah di RSU PKU

Setiap mahasiswa yang mengikuti ujian sertifikasi wajib membawa laptop dan modem (dapat digunakan) masing-masing3. Setiap mahasiswa yang mengikuti ujian sertifikasi wajib membawa

PENGUM UM AN PEM ENANG LELANG TAHAP-XXI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN. POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI.