• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Penulangan Dinding Geser (Shear Wall) Berdasarkan Tata Cara Sni 03-2847-2002

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Penulangan Dinding Geser (Shear Wall) Berdasarkan Tata Cara Sni 03-2847-2002"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PENULANGAN DINDING GESER (SHEAR

WALL) BERDASARKAN TATA CARA SNI 03-2847-2002

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :

FEBRY ANANDA MS

07 0404 136

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

A B S T R A K

Struktur bangunan bertingkat rawan terhadap gaya lateral, terutama akibat gaya yang ditimbulkan gempa. Indonesia juga termasuk ke dalam wilayah yang memiliki instensitas terjadi gempa yang tinggi. Dalam menghitung struktur bangunan bertingkat ada 2 cara, yakni dengan Open Frame dan kombinasi Open Frame dengan shear wall.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja struktur bangunan tingkat tinggi yaitu dengan pemasangan dinding geser (shear wall) untuk menambah kekakuan struktur dan menyerap gaya geser seiring dengan semakin tingginya struktur. Dinding geser (shear wall) adalah dinding yang berfungsi sebagai pengaku yang menerus sampai ke pondasi dan juga merupakan dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan yang dirancang untuk menahan gaya geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi (lendutan) horizontal menjadi kecil. Untuk mengetahui kuat geser dari dinding geser dilakukan sebuah desain bangunan dengan struktur kombinasi open frame dan dinding geser (shear wall). Direncanakan bangunan dengan komponen-komponen strukturnya yaitu balok (20x30)cm, kolom (30x30)cm, shear wall dengan tebal dinding 30 cm dan tebal pelat 12 cm. Dari hasil perhitungan menggunakan program SAP2000 didapat Vmax yang

terjadi pada shear wall adalah 2875,46 kN, dan direncanakan tulangan shear wall secara konvensional menggunakan dua layer ∅ 16-300 mm. Kuat geser dinding geser (shear wall) Vn = 5015,179 kN, maka dinding geser cukup kuat menahan gaya geser

yang terjadi pada struktur. Struktur kombinasi open frame dan shear wall dibandingkan dengan struktur open frame. Struktur open frame menggunakan balok (45x45)cm, kolom (45x55)cm, menggunakan dinding bata sebagai struktur pendukung dan tebal pelat 12cm. Dari hasil perhitungan volume pekerjaan didapat volume pekerjaan struktur open frame dengan shear wall = 645 m3 dan volume pekerjaan struktur open frame = 759,66 m3.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga tugas akhir ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil

bidang struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara, dengan judul “PERENCANAAN PENULANGAN DINDING GESER

(SHEAR WALL) BERDASARKAN TATA CARA SNI 03-2847-2002 ”.

Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas

dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang berperan

penting yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara sekaligus pembimbing yang telah

banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada

(4)

5. Teristimewa dihati buat keluarga saya, terutama kepada kedua orang tua saya,

Ayahanda Marlis. A dan Ibunda Sariati yang telah memberikan doa, motivasi,

semangat dan nasehat kepada saya. Terima kasih atas segala pengorbanan,

cinta, kasih sayang dan do’a yang tiada batas untuk saya. Adik-adik tercinta

Oktrymolvi MS dan Suci Indah Sari yang telah banyak membantu dan

mendukung saya selama ini, terima kasih atas doanya.

6. Teristimewa dihati buat Ayu Silvia Delisa, yang banyak memberikan doa,

motivasi, semangat, nasehat dan membantu saya dalam menyelesaikan tugas

akhir ini, terima kasih atas doanya.

7. Buat saudara/i seperjuangan 07 Dimas, Arsad, Tomo, Sam, Inchen, Jora, Hafiz,

Arul, Agung, Muna, Diki, Deddy, Dipa, Gufran, Faiz, Sadikin, Vina, Dina, Ina,

Dita, serta teman-teman mahasiswa/i angkatan 2007 dan mahasiswa sipil lainnya

yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan

bantuannya selama ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari

kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahaman saya

dalam hal ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi lebih baik.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Mei 2013

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Mekanisme Pengujian ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Umum ... 5

2.1.1. Tipe Struktur ... 5

2.2. Dinding Geser (Shear Wall) ... 7

2.2.1. Jenis Dinding Geser ... 9

2.2.2. Fungsi Dinding Geser ... 11

2.2.3. Perilaku Dinding Geser Akibat gempa ... 11

2.3. Struktur Beton Bertulang ... 14

2.3.1. Pembebanan Struktur ... 14

(6)

2.3.3. Detail Tulangan Tahan Gempa ... 18

2.4. Perencanaan Dinding Geser ... 22

2.4.1. Konsep Gaya Dalam ... 24

2.4.2. Konsep Desain Kapasitas... 25

2.5. Persyaratan Dinding Geser... 26

BAB III. Analisa ... 29

3.1. Umum ... 29

3.2. Analisa Dinding Geser ... 29

3.2.1. Pemodelan Dinding Geser (Shear Wall) ... 30

3.2.2. Perhitungan Gaya-gaya Pada Struktur dan Kombinasi Pembebanan ... 32

3.2.2.1. Berat Sendiri/Beban Mati (Wbs) ... 32

3.2.2.2. Beban Hidup (WL) ... 32

3.2.2.3. Beban Gempa (Analisa Statik Ekivalen) ... 32

3.2.2.4. Kombinasi Pembebanan untuk Desain ... 33

3.2.3. Analisa Struktur untuk Mendesain Tulangan Dinding Geser ... 33

BAB IV. APLIKASI ... 35

4.1.Umum ... 35

4.2.Struktur Dinding Geser (shear wall) ... 38

(7)

4.2.2.Perencanaan Penulangan Dinding Geser Secara Konvensional . 48

4.3.Perhitungan Beban dan Gaya-Gaya pada Struktur Dinding Geser

tanpa tulangan ... 61

4.4.Hasil dan Pembahasan ... 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2. Saran ... 68

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Dinding geser menerima gaya lateral

Gambar 2.2.a Dinding geser tunggal

Gambar 2.2.b Dinding geser core

Gambar 2.3. Dinding geser berdasarkan geometrinya

Gambar 2.4. Deformasi portal terbuka dan dinding geser

Gambar 2.5. Letak diding geser

Gambar 3.1. Denah Bangunan

Gambar 3.2. Pemodelan Dinding Geser

Gambar 4.1. Denah Bangunan

Gambar 4.2 Potongan D - D

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Faktor keutamaan bangunan

Tabel 2.2. Faktor reduksi kekuatan

Tabel 4.1. Berat Sendiri atau Beban Mati (wbs) tiap lantai

Tabel 4.2. Berat total tiap lantai

Tabel 4.3. Dimensi Bangunan

Tabel 4.4. Berat Bangunan per tingkat

Tabel 4.5. Perhitungan Gaya Gempa (statik ekivalen) per tingkat

Tabel 4.6. Analisa T Akibat Gempa

Tabel 4.7. Gaya-Gaya yang Terjadi pada Dinding Geser dari Hasil Program

SAP2000

Tabel 4.8. Perbandingan Beban Lateral pada Dinding Geser dan Seluruh Bangunan

Tabel 4.9. Perhitungan Gaya Gempa (statik ekivalen) per tingkat

Tabel 4.10. Analisa T Akibat Gempa

Tabel 4.11. Gaya-Gaya yang Terjadi pada Struktur Open Frame

Tabel 4.12. Hasil dan Pembahasan Struktur Dinding Geser dan Struktur Dinding

(10)

DAFTAR NOTASI

A : luas penampang, mm2

As : luas tulangan, mm2

Ac : luas penampang dinding geser beton, cm2

Acp : luas penampang dinding yang ditinjau, cm2

Acv : luas penampang total dinding structural, cm2

bw : panjang dinding geser beton, cm

Fi : beban gempa horizontal pada lantai ke-i, kN

f'c : kuat tekan beton, N/mm2

fy : kuat leleh baja, N/mm2

g : percepatan gravitasi ; g = 9810 mm/s2

hwt : tinggi bangunan, m

I : factor keutamaan gedung

L : beban hidup, kN

Lw : panjang dinding geser, m

Mu : momen ultimate, kNm

(11)

R : faktor reduksi gempa

sx : jarak sengkang (space hoops), mm

T1 : waktu getar alami fundamental, s

U : kuat perlu, kN

V : beban gempa horizontal, kN

Vc : kapasitas kemampuan beton untuk menahan gaya geser, kN

Vn : kuat geser nominal, kN

Vs : kuat geser tulangan, kN

Vu : gaya geser terfaktor, kN

W : beban angin, kN

Wbi : beban sendiri balok, kN

Wdi : beban sendiri dinding geser, kN

Wki : beban sendiri kolom, kN

Wpi : beban sendiri pelat, kN

Wt : berat total gedung, kN

Wi : berat lantai ke-i, kN

zi : tinggi lantai ke-I, m

Ø : faktor reduksi

γb : berat jenis beton ; γb = 24 kN/m3

γk : berat jenis keramik ; γk = 21 kN/m3

ρn : rasio tulangan arah horizontal (transversal)

Referensi

Dokumen terkait

Model bangunan yang dipakai adalah struktur rangka beton bertulang dengan struktur dinding bertingkat 6 pada gedung utama Rumah Sakit Universitas

Sehingga tugas akhir ini mencoba untuk mengkaji perencanaan bangunan struktur Dinding Geser Pelat Baja yang dianalsis dengan Strip Model , mengacu kepada Tata Cara

struktur beton bertulang tahan gempa dengan sistem rangka pemikul momen. khusus berdasarkan “Tata cara perencanaan ketahanan

Pada gambar pelaksanaan penulangan suatu elemen struktur dapat digambarkan baik pada d",nah, elevasi, atau potongan, atau disajikan dalam bentuk skedul. Dalam

Untuk itu penelitian ini dibuat untuk mengetahui permodelan posisi dinding geser (shear wall) yang efektif pada bangunan bertingkat tinggi dengan

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Simpangan Arah Y pada Model V1 dan Model V2 Perbandigan simpangan arah Y struktur Gedung Monde City Tower M2 tanpa menggunakan Shear Wall (Model

Pada tahapan ini penulis menganalisa penggunaan dinding geser sangatlah penting untuk meredam besarnya simpangan (drift) yang terjadi pada struktur gedung yang

Penyamaan potensial dicapai dengan konduktor ikatan atau Alat Proteksi Surja (APS) ke SPID, struktur rangka logam bangunan, instalasi logam dan saluran listrik din telekomunikasi