PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan bahan pangan berkadar protein tinggi sehingga dibutuhkan sebagai sumber gizi, khususnya sebagai protein penunjang pertumbuhan dan kesehatan penduduk di Indonesia. Menurut Shafrudin, dkk. (2006) ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena permintaannya terus meningkat setiap tahunnya. Ikan lele banyak disukai masyarakat karena rasa dagingnya yang khas. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat, maka diperlukan peningkatan intensifikasi usaha budidaya didukung oleh adanya ketersediaan benih yang memadai.
Menurut Hermawan, dkk. (2014) intensifikasi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi komoditas perikanan yang didasarkan dengan meningkatkan padat penebaran dengan penggunaan lahan yang terbatas, manajemen lingkungan yang baik dan penggunaan pakan buatan. Namun walaupun demikian intensifitas tetap memiliki kendala. Masalah yang dihadapi dalam budidaya secara intensif adalah padat penebaran akan mempengaruhi kualitas air media pemeliharaan. Semakin tinggi padat penebaran maka semakin tinggi kemungkinan air untuk mengalami penurunan kualitas air. Hal ini diakibatkan jumlah ikan yang semakin banyak akan menghasilkan jumlah hasil ekskresi yang semakin banyak pula.
yang berbahaya bagi ikan (Shafrudin, dkk., 2006). Kondisi tersebut akan berakibat terhadap kesehatan ikan yang kemudian akan mempengaruhi kelangsungan hidup, pemanfaatan makan dan laju pertumbuhan, sehingga perlu dilakukan penjagaan lebih terhadap kondisi air pada wadah.
Menurut Kordi (2012) secara biologis, dialam sebenarnya dapat terjadi perombakan ammonia menjadi nitrat (NO3), suatu bentuk yang tidak berbahaya dalam proses nitrifikasi, terutama bakteri Nitromonas dan Nitrobacter. Meskipun demikian tinggginya tingkat amoniak di dalam budidaya intensif memberikan gambaran bahwa jumlah Nitrobacter yang ada masih belum dapat mengimbangi jumlah amoniak yang dihasilkan.
Oleh karena itu penambahan Nitrobacter dalam sistem budidaya intensif diharapkan mampu memperbaiki kualitas air akibat kepadatan ikan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat tebar tinggi dengan penggunaan
Nitrobacter terhadap pertumbuhan ikan lele.
Perumusan Masalah
Pemeliharaan ikan lele secara intensif dengan padat tebar tinggi dapat meningkatkan banyaknya jumlah kotoran pada wadah. Penerapan pemberian
1. Apakah penggunaan Nitrobacter dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan lele dengan sistem padat tebar tinggi?
2. Berapakah padat penebaran optimal pada benih ikan lele dengan penggunaan Nitrobacter dalam sistem padat tebar tinggi pada ikan lele ?
Kerangka Pemikiran
Komoditi air tawar yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi adalah ikan lele (Clarias sp.) (Guntur, 2011). Ikan lele merupakan ikan yang dikenal memiliki rasa daging yang gurih dan lezat sehigga disukai olehm asyarakat.Informasi tersebut menunjukkan bahwa permintaan pasar ikan lele yang tinggi mengakibatkan perlu dilakukannya budidaya intensif.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Permintaan Pasar
Ikan Lele Tinggi
Budidaya Ikan Lele
Intensif Ekstensif
Pengoptimalan Padat Penebaran
Penambahan Hormon
Peningkatan Kualitas Air
Peningkatan Kadar Amoniak
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari peneilitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian Nitrobacter dengan sistem padat tebar tinggi terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang dan pertumbuhan bobot ikan lele (Clarias sp.).
2. Menentukan padat tebar optimal ikan lele (Clarias sp.) dengan pemberian
Nitrobacter.
Manfaat Penelitian