• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SRP 1206347 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SRP 1206347 Chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Pendidikan anak usia dini merupakan dasar dalam upaya pembentukan

manusia Indonesia yang seutuhnya dan berkarakter unggul, karena pada masa

ini anak paling kritis dan rasa ingin tahunya tinggi. Apabila anak

mendapatkan pendidikan yang tidak tepat, akan menyulitkan pada pendidikan

tahap-tahap selanjutnya. Anak usia dini merupakan masa perkembangan

emas, yang tingkat keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak di masa

depan. Pada masa tersebut seluruh aspek perkembangan anak sangat peka,

sehingga perlu dikelola secara optimal melalui upaya berbagai stimulasi yang

mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Wiyani (2010) Perkembangan anak usia dini adalah pada kelompok usia 4-6 tahun, pemenuhan kebutuhan anak untuk berekspresi pada usia ini perlu mendapat bimbingan dan pembinaan secara sistematis dan berencana agar kesempatan berekspresi yang diberikan kepada anak benar-benar mempunyai arti dan bermanfaat baginya.

Jika mulai sejak dini anak diberikan bimbingan dan pembinaan yang

sebaik-baiknya untuk berekspresi, maka daya imajinasi, daya kreasi serta

perasaan estetis anak akan memperoleh rangsangan untuk berkembang

dengan baik.

Setiap anak normal mempunyai keinginan untuk menciptakan sesuatu.

Hasrat dan kemampuan yang ada dirangsang dan dibina sehingga

memperoleh kesanggupan untuk menciptakan sesuatu dan merasa puas akan

hasil ciptaannya. Rasa puas akan hasil ini merupakan dorongan bagi anak

untuk ingin selalu menciptakan sesuatu yang baru yang mendorong anak

menjadi lebih kreatif.

Pemberlakuan Kurikulum PAUD 2013 berimplikasi pada perlunya

pengembangan pembelajaran. Guru PAUD, sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran perlu mempersiapkan diri. Salah satu bentuk persiapan adalah

menyusun model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

(2)

dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan. Dalam beberapa setting

pembelajaran, hal tersebut penting untuk dipastikan, agar anak-anak dapat

berkembang dalam proses pembelajaran tanpa harus diberikan tugas dan

kegiatan berlebihan yang berujung pada perasaan gagal.

Pembelajaran bertujuan untuk memberikan anak-anak berbagai

pengalaman dan pujian serta perasaan yang positif saat mereka menunjukkan

keinginan untuk mencoba dan mencapai kesuksesan. Kita harus membantu

mereka dengan membuat langah-langkah selanjutnya yang dapat diatur dan

mendorong mereka untuk dapat mengapresiasi bahwa mereka sedang

berkembang. Dengan merayakan kesuksesannya, kita berharap mereka

menemukan perasaan senang dalam belajar dan menikmatinya dengan

evaluasi yang positif akan dirinya sendiri.

Dari berbagai pembelajaran yang perlu disusun oleh guru, diantaranya

adalah dalam bidang perkembangan kemampuan seni. Kemampuan seni

merupakan salah satu dari bidang kemampuan dasar yang dikembangkan

untuk meningkatkan kreativitas anak yang bermuara ke arah pembentukan

watak bangsa dan kehalusan budi.

Yeni dan Euis (2010, hlm. 47) menjelaskan bahwa guru pengembang kreativitas adalah seorang pecinta seni dan keindahan. Banyak hasil karya kreativitas berbentuk karya seni. Jika saja guru pengembang kreativitas tidak memahami atau bahkan tidak menyukai seni dan keindahan bagaimana mereka dapat mengetahui kalau karya tersebut memiliki arti penting baik bagi pembuat maupun bagi orang lain. Konsep-konsep dasar menegnal estetika memang selayaknya dimiliki oleh guru pengembang kreativitas.

Berkaitan dengan pengembangan kreativitas guru, maka akan

berpengaruh terhadap kemampuan seni bagi anak usia dini, maka

pembelajaran seni merupakan sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh anak

dengan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik, khususnya motorik

halus.

(3)

Kemampuan motorik halus anak akan terus berkembang sesuai dengan

masa pertumbuhannya apabila dibarengi dengan stimulus yang baik,

diantaranya melalui kegiatan seni rupa.

Seni rupa merupakan suatu kegiatan yang sangat menarik dan

mengasikkan bagi anak. Dengan seni anak bisa mengekspresikan semua yang

dirasakan dan semua hal yang dia ketahui. Pada masa anak-anak kegiatan

seni rupa memang sangat cocok dilakukan untuk melatih semua

perkembangan anak, asal dengan kegiatan seni yang terarah dan disesuaikan

dengan karakteristik masa perkembangan anak khususnya melalui seni rupa.

Belajar seni rupa tidak hanya bertujuan untuk berproses berkarya seni saja, karena selain itu juga dapat memberikan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional serta kemandirian pada anak. Jadi dengan bimbingan yang tepat, seorang anak akan dapat melatih potensi-potensi yang bermanfaat. (Khoiriah, 2006, hlm. 11)

Dalam berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada

yang mengatakan salah pada karya yang telah diciptakan. Namun demikian,

di dalam proses berkarya seni, karena yang dipentingkan adalah proses

belajar, sesuai dengan tujuan dari pembelajaran.

B. Bembatasan dan Perumusan Masalah Penciptaan

Agar penulisan dan penciptaan karya ini lebih terarah serta fokus pada

masalah yang akan dipecahkan. Dalam penulisan dan penciptaan karya ini,

penulis membatasinya pada perancangan media komunikasi visual cetak

berupa buku mengenal dunia seni rupa untuk anak usia dini.

Setelah dibatasi, maka dapat dirumuskan masalah penciptaan karya

sebagai berikut.

1. Bagaimana proses penciptaan buku mengenal dunia seni rupa untuk anak

usia dini ?

2. Bagaimana visualisasi dan analisis bentuk buku mengenal dunia seni

(4)

C. Tujuan Penciptaan

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah, maka tujuan

penulisan ini adalah untuk:

1. Mengetahui dan mendeskripsikan proses penciptaan buku mengenal

dunia seni rupa untuk anak usia dini.

2. Memvisualisasi dan mendeskripsikan analisis bentuk buku mengenal

dunia seni rupa untuk anak usia dini.

D. Manfaat Penciptaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi penulis :

a. Menambah wawasan mengenai pembuatan media pembelajaran

khususnya buku pembelajaran anak.

b. Menambah kemampuan pengalaman membuat karya dan diharapkan

dapat menunjang kompetensi serta profesi sebagai pendidik seni

rupa di masa yang akan datang.

2. Bagi dunia pendidikan khususnya jurusan pendidikan seni rupa :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan

kajian yang memperkaya perbendaharaan ilmu kesenirupaan maupun

pendidikan seni rupa.

b. Sebagai referensi bagi mahasiswa dan dosen departemen pendidikan

seni rupa dalam kegiatan media pembelajaran untuk anak usia dini.

3. Bagi pihak umum

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai proses penciptaan buku mengenal dunia seni rupa untuk

anak usia dini.

b. Materi dan penyajian buku mengenal dunia seni rupa untuk anak

(5)

mengenai isi perancangan buku mengenal dunia seni rupa untuk anak usia

dini, maka penulis menyusun sistematika penulisannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi mengenai latar belakang penciptaan, rumusan

masalah penciptaan, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN

Pada bab ini mengungkapkan landasan-landasan teori yang digunakan

sebagai acuan dalam penciptaan karya, secara garis besar pembahasan bab ini

meliputi: proses penciptaan desain media pembelajaran dalam bentuk buku,

yang mengenalkan seni rupa untuk anak usia dini. Dengan

mempertimbangkan kajian pustaka yang mendukung dan dianggap relavan

dengan permasalahan yang akan diteliti.

BAB III METODE PENCIPTAAN

Pada bab ini meliputi uraian. Proses perancangan ide karya, pengolahan

ide, dan proses penciptaan, dimulai dari kelengkapan alat dan bahan,

pembuatan sketsa, pengerjaan karya yang menjelaskan metode dan

tahap-tahap yang dilakukan dalam proses penciptaan karya buku ini.

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA

Pada bab ini memaparkan buku mengenal dunia seni rupa untuk anak

usia dini beserta analisisnya, yaitu analisis desain media pembelajaran dan

konsep penciptaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penciptaan karya dan saran

Referensi

Dokumen terkait

Malem ateta, kita enggo ngidah dingen ngaloken kemuliaan Dibata e ibas Yesus Kristus si enggo milih kita sebage anak-anakNa guna encidahken kemuliaan Dibata i doni enda,

Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II ( PPL II ) yang dalam jurusan Bimbingan dan Konseling sering disebut dengan Praktik Lapangan Bimbingan dan Konseling (

tepi pantai termasuk salah satu kota yang berbentuk kipas (the fan shaped cities), sehingga kegiatan lalu-lintas pada kota seperti disebutkan di atas memiliki ciri-ciri antara lain

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam mengumpulkan datanya karena untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan siswa menggunakan kalimat verbal dalam simple

Praktik Pengalaman lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan materi yang

Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai kopetensi inti kurikulum 2013 pendidikan anak usia

menggeliat macam ni…(sambil mengayakan kembali) semuanya akan menjadi lebih baik.. Orang Tua I : Sungguh

In the midst of the rapid flow of social changes due to modernization, the indigenous community of Kasepuhan Banten Kidul are still able to maintain and