• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MUHAMMAD IQBAL D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MUHAMMAD IQBAL D"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

MUHAMMAD IQBAL DAN MUHAMMAD ALI JINNAH

SERTA TERBENTUKNYA NEGARA PAKISTAN

Makalah

Disampaikan Pada Seminar Kelas Mata Kuliah Pemikiran Politik Islam Semester 3

Program Pascasarjana (S2)

Oleh :

N U R D I N

NIM. 80100213100

Dosen Pemandu :

Prof. Dr. H. Usman Jafar, M.Ag Prof. Dr. Darussalam Syamsuddin, M.Ag

PROGRAM PASCASARJANA (S2)

▸ Baca selengkapnya: hasil karya muhammad iqbal

(2)

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah

Sejarah Islam yang telah berusia 15 abad lamanya telah dapat dikategorikan ke dalam tiga periode Klasik hingga 1250, pertengahan (hingga 1800), modern 1800 hingga sekarang). Pekembangan pemikiran politik dan ketatanegaraan pun dapat dibagi ke dalam periodesisasi seperti in. terdapat perbedaan dan ciri khas pada masing-masing pemikiran dalam periode-periode tersebut.

Pemikiran politik ketatanegaraan Islam pada masa klasik dan pertengahan ditandai oleh pandangan mereka yang bersifat khalifah sentris. Kepala Negara memeagang peranan penting dan terkesan memiliki kekuasaan yang sangat luas. Rakyat dituntut untuk mematuhi kepala Negara, bahkan dikalangan sebagian pemikir sunni terkadang sangat berlebihan. Biasa mereka mencari legitimasi keistimewaan kepala Negara atas rakyatnya pada Alqur’an dan hadis.

Pemikiran tersebut tentu tidak terlepas dari realitas historis dan setting social politik umat Islam serta kecenderungan dan aktivitas tokoh-tokoh pemikir politik tersebut. Selain itu, pemikiran para tokoh tersebut juga tidak bisa dipisahkan dari kedekatan hubungan mereka dengan kekuasaan. Pemikir-pemikir yang dekat dengan kekuasaan dan bahkan terlibat dalam setting pemerintahan sebagai pelaku politik, biasanya cenderung sangat akomodatif terhadap penguasa, walaupun kemungkinan juga tikih yang tidak terlibat dalam kekuasaan politik tidak akan bersikap oposisi dan mengambil sikap akomodatif pula. Namunsikap akomodatif mereka yang terlibat kekuasaan biasanya akan lebih tegas daripada tokoh yang tidak ikut dalam proses pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah

Dari latarabelakang masalah diatas, maka penulis menarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

(3)

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Riwayat Singkat Muhammad Iqbal

Iqbal dilahirkan di Sialkot-India (suatu kota tua bersejarah di perbatasan Punjab Barat dan Kashmir) pada tanggal 9 November 1877/ 2 Dzulqa'dah 1294.1 dan wafat pada tanggal 21 April 1938. Ia terlahir dari keluarga miskin,

tetapi berkat bantuan beasiswa yang diperlolehnya dari sekolah menengah dan perguruan tinggi, ia mendapatkan pendidikan yang bagus. Setelah pendidikan dasarnya selesai di Sialkot ia masuk Government College (sekolah tinggi pemerintah) Lahore. Iqbal menjadi murid kesayangan dari Sir Thomas Arnold. Iqbal lulus pada tahun 1897 dan memperoleh beasiswa serta dua medali emas karena baiknya bahasa inggris dan arab, dan pada tahun 1909 ia mendapatkan gelar M.A dalam bidang filsafat.2

Ia lahir dari kalangan keluarga yang taat beribadah sehingga sejak masa kecilnya telah mendapatkan bimbingan langsung dari sang ayah Syekh Mohammad Noor dan Muhammad Rafiq kakeknya.3 Pendidikan dasar sampai

tingkat menengah ia selesaikan di Sialkot untuk kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Lahore, di Cambridge-Inggris dan terakhir di Munich-Jerman dengan mengajukan tesis dengan judul The Development Of Metaphysics in Persia. Sekembalinya dari Eropa tahun 1909 ia diangkat menjadi Guru Besar di Lahore dan sempat menjadi pengacara.4

Akan tetapi, profesinya sebagai dosen tidak berlangsung lama, karena pada tahun 1905, atas dorongan Arnold, Iqbal berangkat ke Eropa untuk melanjutkan studi di Trinity College, Universitas Cambridge, London, sambil ikut kursus advokasi di Lincoln Inn. Di lembaga ini ia banyak belajar pada James Wird

1 Herry Mohammad (dkk), Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20 (Jakarta, Gema

Insani, cet.1, 2006), h. 237

2 H.A Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung, Mizan

1998), Cet. III h.174. Lihat juga: Azzumardi Azra dan Syafi’i Ma’arif dalam Ensiklopedi Tokoh Islam, h. 256. Lihat juga: Musthafa Muhammad Hilmi, Manhaj 'Ulama' al-Hadits wa as-Sunnah Fii Ushuul ad-Diin, Kairo, Daar Ibn Jauzi, Cet. 1, 2005), h. 334. Lihat juga: Ensiklopedi Umum, Penerbit Yayasan Kanisius, tahun 1977, hal. 473

3 Herry Mohammad (dkk), Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20 (Jakarta, Gema

Insani, cet.1, 2006), h. 237

(4)

4

dan JE. McTaggart, seorang neo-Hegelian. Juga sering diskusi dengan para pemikir lain serta mengunjungi perpustakaan Cambridge, London dan Berlin. Untuk keperluan penelitiannya, ia pergi ke Jerman mengikuti kuliah selama dua semester di Universitas Munich yang kemudian mengantarkannya meraih gelar doctoris philosophy gradum, gelar doctor dalam bidang filsafat pada Nopember 1907, dengan desertasi The Development of Metaphysics in Persia, di bawah bimbingan Hommel. Selanjutnya, balik ke London untuk meneruskan studi hukum dan sempat masuk School of Political Science.5

B. Ide dan Pemikiran Pembaharuan Muhammad Iqbal

Setelah Iqbal menyelesaikan studinya di eropa, pada tahun 1908 ia kembali ke Lahore, disana ia kembali menjadi dosen, sekaligus menjadi pengacara, selain itu ia juga masuk ke arena politik, dan pada tahun 1930 ia ditunjuk sebagai presiden Liga Muslimin yang berlangsung di Allahabad, yang menelorkan gagasan untuk mendirikan negara Pakistan sebagai alternatif atas persoalan antara masyarakat muslim dan Hindu. Selama di Lahore Iqbal juga sering melakukan ceramah-ceramah di berbagai universitas di India. Dan sejak itulah ide pembaharuannya terkait dengan kondisi Islam ia sampaikan6.

Suatu hal yang menarik tentang ide pemabaharuan iqbal ialah meskipun ia memiliki latar belakang pendidikan eropa ia tidak berpendapat bahwa baratlah yang harus dijadikan contoh, menurutnya yang harus diambil umat Islam dari barat hanyalah ilmu pengetahuannya. Sementara kapitalisme dan imperialisme barat ditentangnya, karena Barat menurutnya sangat dipengaruhi oleh materialisme dan telah meninggalkan agama.7

Pemikiran Iqbal yang dikenal sebagai seorang filosof sekaligus penyair perihal kondisi Islam mempunyai pengaruh yang luas terhadap gerakan pembaharuan dalam Islam. Sebagaimana para pembaharu lain, Iqbal juga

5 Muhammad Iqbal, dkk, Pemikiran Politik Islam ; Dari Masa Klasik Hingga Indonesia

Kontemporer, 2010, Ed. Revisi, h. 87 – 88. Lihat Juga

http://www.referensimakalah.com/2012/08/biografi-muhammad-Iqbal.html?m=1.

6 Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003, cet. XIV)

lihat juga, Bilgrami, Iqbal Sekilas Tentang Hidup dan Pikiran-Pikirannya, terj. Djohan Effendi. (Jakarta : Bulan Bintang, 1982).

7 Wilfred Cantwell Smith, Modern Islam in India, (Princeton : Princeton University Press,

(5)

5

beranggapan bahwa kemunduran umat Islam yang berlangsung sangat panjang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah :8

Pertama, kebekuan dalam pemikiran umat Islam, hukum dalam Islam

telah bersifat statis, padahal menurutnya Hukum dalam Islam sebenarnya tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, dan pintu ijtihad tidak pernah tertutup.

Kedua, anggapan kaum konservatif yang menganggap rasionalisme yang

dipelopori kaum mu’tazilah membawa kepada dis-intergrasi yang dapat mengganggu kestabilan Islam sebagai kesatuan politik. Iqbal mengkritik pendapat ini dengan menyatakan bahwa menurutnya Islam, pada hakikatnya mengajarkan dinanisme, dan sangat menganjurkan pemakaian akal. Paham dinamisme Islam yang ditonjolkan iqbal menjadikannya mendapat kedudukan penting dalam pembaharuan di India.

Ketiga, Iqbal juga menyatakan bahwa hancurnya bagdad sebagai pusat

kemajuan pemikiran umat Islam di pertengahan abad ke-3 adalah faktor dominan yang menyebabkan kemundura umat Islam, ia juga menyatakan bahwa Zuhud yang terdapat dalam ajaran tasawuf yang hanya mengharuskan pemusatan perhatian kepada Tuhan dan apa yang berada dibalik alam materi menjadikan umat Islam kurang mementingkan soal kemasyarakatan dalam Islam. Oleh karena itu, iqbal dalam ceramahnya sering menganjurkan agar ditingkatkan solidaritas antar umat dan persaudaraan Muslim untuk bisa melepaskan dari jajahan asing, ide ini didukung oleh sebagian besar rakayat negerinya, baik umat Islam maupun Hindu.

Akan tetapi, ide Iqbal terkait nasionalisme yang berupa solidaritas antar agama mengalami perubahan, nasionalisme India yang mencakup Muslim dan Hindu sangat bagus, tetapi sulit sekali untuk dapat diwujudkan, bahkan ia curiga akan adanya konsep new-hinduisme dibalik “Nasionalisme” yang mendapat dukungan dari umat Hindu. Menurut iqbal, di India terdapat dua umat besar, dan dalam pelaksanaan demokrasi barat di India, kenyataan itu harus diperhatikan, karena nasionalisme ala barat menurutnya akan melahirkan materialisme dan atheisme yang dapat mengancam bagi peri kemanusiaan.Hal itu selain disebabkan penolakan Iqbal terhadap ide-ide barat, juga dikarenakan adanya tuntutan umat Islam untuk membentuk sebuah pemerintahan sendiri. Sehingga

8 Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung: Mizan,1998, Ct.

(6)

6

kemudian terbentuklah pemerintahan Pakistan yang secara resmi merdeka pada tahun 1947.

Terkait dengan berdirinya Pakistan, Iqbal adalah seorang tokoh politik dan pembaharu yang memiliki peran besar bahkan disebut sebagai Bapak Pakistan, karena sejak ia menjabat sebagai presiden Liga Muslimin, ia banyak memaparkan tentang perlunya membentuk negara muslim, bahkan dalam pidato kepresidenannya ia menyatakan bahwa terbentuknya negara muslim itulah yang menjadi tujuan akhir umat Islam. Mukti Ali mengutip pidato kepresidenan tersebut sebagai berikut:

“Saya ingin melihat Punjab, Propinsi Nort-West Frontier, Sindh dan Baluchistan, bergabung menjadi satu negara. Berpemerintahan sendiri dalam kerajaan Inggris atau diluar kerajaan Inggris, pembentukan negara Muslim Barat laut India tampaknya mejadi tujuan akhir umat muslim,

paling tidak bagi umat Islam India Barat Laut”.9

Ide tentang Pembentukan negara muslim yang menjadi harapan Muhammad Iqbal diteruskan dan diperjuangkan serta diwujudkan oleh Muhammad Ali Jinnah dan baru terwujud 9 tahun setelah Iqbal meninggal pada tahun 1938, yaitu pada tahun 1947.

C. Riwayat Singkat Muhammad Ali Jinnah

Muhammad Ali Jinnah lahir pada tanggal 25 desember 1876 di Karachi, orang tuanya adalah seorang saudagar. Sejak kecil ia dikenal sebagai seorang yang memiliki kecerdasan pikiran yang lebih dari pada teman-temannya, sehigga teman ayahnya yang merupakan orang Inggris menganjurkan agar Jinnah melanjutkan pendidikannya ke Inggris. Atas nasehat tersebut, pada umur 16 tahun ia berangkat ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya, dan baru kembali ke India pada tahun 1896.10

Sepulang dari Inggris, Ali Jinnah memulai kariernya dengan menjadi seorang advokat di Bombay. Pada tahun 1906, Ali Jinnah bergabung dengan partai Kongres Nasional India, akan tetapi politik patuh dan setia kepada Inggris yang terdapat dalam partainya tidak sesuai dengan pendiriannya yang menginginkan penentangan terhadap Inggris untuk kepentingan nasional India.

9 Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung: Mizan,1998, Ct.

3), h.

10

(7)

7

Ia juga menjauhkan diri dari Liga Muslim sampai dengan tahun 1913, yaitu ketika organisasi tersebut merubah sikap dan menerima ide pemerintahan sendiri bagi India sebagai tujuan perjuangan. Pada saat itu ia masih mempunyai keyakinan bahwa kepentingan umat Islam India dapat dijamin melalui ketentuan-ketentuan tertentu dalam undang-undang Dasar, ia juga masih sepakat dengan ide nasionalisme India, sehingga ia masih mengadakan perundingan dan pembicaraan dengan pihak kongres nasional India terkait dengan nasionalisme India.11

Akan tetapi, kemudian ia melihat bahwa untuk memperoleh pandangan yang sama antara umat Islam dan hindu amat sangat sulit, bahkan ia menolak dan menentang konsep nasionalisme India Gandhi yang didalamnya umat Islam dan Hindu bergabung menjadi satu Bangsa, yang pada akhirnya mengharuskan ia keluar dari Partai Kongres.

Setelah ia mengikuti Konferensi Meja Bundar di London ia memutuskan untuk keluar dari arena politik dan menetap di inggris. Di sana ia menjadi advokat, tetapi pada tahun tahun 1934 atas permintaan teman-temannya termasuk Iqbal ia kembali ke India, dan pada tahun itu juga ia terpilih sebagai ketua tetap Liga Muslimin12.

Kali ini Liga Muslimin dibawah pimpinan Jinnah memiliki semangat baru, dan berubah menjadi gerakakan yang kuat. dengan adanya perkembangan ini umat Islam India mulai sadar, bahwa apa yang dikhawatirkan ulama terdahulunya telah menjadi kenyataan, dimana kekuasaan Hindu mulai terasa, umat Islam di daerah mayoritas mulai melihat perlunya adanya barisan kuat umat Islam di seluruh India.

D. Terbentuknya Negara Pakistan

Pemikiran pembaharuan Ali Jinnah sebenarnya lebih pada ranah politik, pada awalnya ia beranggapan dan menganjurkan adanya nasionalisme India, untuk melepaskan diri dari jajahan Inggris, akan tetapi dari hasil realitas dan pengalaman yang ia rasakan membuatnya merubah haluan politiknya sejak ia menemukan kekecewaan bersama partai kongres. sejak itulah ia beranggapan bahwa kepentingan umat Islam di India tidak bisa lagi dijamin melalui

11 E. I. J. Rosental, Islam in the Modern National State, dalam Abd. Rahman., Sosok Muhammad Ali Jinnah Sebagai Seorang Negarawan, Jurnal Adabiyah 7, no. 2 (2004): h. 12.

12 http://www.referensimakalah.com/2012/08/biografi-muhammad-ali-Jinnah.html?m=

(8)

8

perundingan dan terbentuknya sebuah undang-undang dasar India secara keseluruhan. Tetapi kepentingan umat Islam akan terjamin hanya melalui pembentukan negara tersendiri yang terpisah dari negara ummat Hindu di India.

Ali Jinnah mulai membahas masalah pembentukan negara Islam di rapat tahunan Liga Muslimin yang diadakan di Lahore pada tahun 1940, yang kemudian menghasilkan persetujuan bahwa pembentukan negara tersendiri bagi umat Islam sebagai tujuan perjuangan Liga Muslimin. Sejak itulah Jinnah mulai memperjelas tentang negara Islam yang akan dibentuk (Pakistan). Menurutnya negara tersebut ialah sebuah negara yang berada dibawah kekuasaan umat Islam, tetapi tidak melupakan peran serta non-muslim dalam pemerintahan dengan menyesuaikan jumlah mereka disetiap daerah.

Pembentukan negara Islam (Pakistan) Jinnah dan Liga Muslimin mendapatkan dukungan umat Islam india, hal itu terlihat dari hasil pemilihan 1946, dimana Liga Muslimin memperoleh kemenangan di daerah-daerah yang nantinya masuk Pakistan. Kedudukan Ali Jinnah dalam perundingan dengan Inggris dan partai kongres Nasional India mengenai masa depan Islam semakin kuat. Dan pada tahun 1947 Inggris mengeluarkan putusan untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu untuk India. Pada tanggal 14 agustus 1947 dewan konstitusi Pakistan dibuka dan pada tanggal 15 agustus 1947 diresmikan, Ali Jinnah diangkat menjadi Gubernur Jendral atau Pemimpin besar bagi rakyat Pakistan, dan pada hari itulah Pakistan lahir sebagai sebuah Negara umat Islam yang merdeka baik dari Inggris ataupun India.13

13 Ahmad, Jamil, Hundred Greath Muslims. Diterjemahkan oleh Tim Pustaka Firdaus

dengan Judul Seratus Tokoh MuslimTerkemuka. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987. Lihat juga Ali, H.A. Mukti, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan. Bandung: Mizan, 1992. Lihat juga Departemen Agama R.I.,Ensiklopedi Islam di Indonesia. Jakarta: Proyek Peningkatan Prasarana

dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN, 1992/1993. Lihat juga

(9)

9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

(10)

10

DAFTAR PUSTAKA

Azzumardi Azra dan Syafi’i Ma’arif dalam Ensiklopedi Tokoh Islam

Ahmad, Jamil, Hundred Greath Muslims. Diterjemahkan oleh Tim Pustaka Firdaus dengan Judul Seratus Tokoh MuslimTerkemuka. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987.

Bilgrami, Iqbal Sekilas Tentang Hidup dan Pikiran-Pikirannya, terj. Djohan Effendi. (Jakarta : Bulan Bintang, 1982).

Departemen Agama R.I.,Ensiklopedi Islam di Indonesia. Jakarta: Proyek Peningkatan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN, 1992/1993.

Ensiklopedi Umum, Penerbit Yayasan Kanisius, tahun 1977

E. I. J. Rosental, Islam in the Modern National State, dalam Abd. Rahman., Sosok

Muhammad Ali Jinnah Sebagai Seorang Negarawan, Jurnal Adabiyah 7,

no. 2 (2004)

Herry Mohammad (dkk), Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20 (Jakarta, Gema Insani, cet.1, 2006)

H.A Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung, Mizan 1998), Cet. III

Herry Mohammad (dkk), Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20 (Jakarta, Gema Insani, cet.1, 2006)

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003, cet. XIV

http://www.referensimakalah.com

Musthafa Muhammad Hilmi, Manhaj 'Ulama' al-Hadits wa as-Sunnah Fii Ushuul

(11)

11

Muhammad Iqbal, dkk, Pemikiran Politik Islam ; Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer, 2010, Ed. Revisi

Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Aliyah, Kurikulum/GBPP 1994, (Jakarta : Toha Putra Semarang, 2003).

Referensi

Dokumen terkait

T ema Folding Architecture merupakan tema yang berhubungan dengan seni lipat-melipat, dan juga merupakan suatu proses yang menghasilkan bentukan dalam desain

Tujuan dari penelitian ini adalah mengedukasi Masyarakat Kabupaten Bantul agar tidak mempercayai hal-hal mistis dengan seiring berkembangnya zaman yang sudah

Hal ini dilakukan untuk mencegah percobaan akses ke sumber daya server oleh orang yang tidak berhak secara berulang -ulang.misahkan segment- segment dari jaringan komputer

Pada kondisi – kondisi tersebut, fluida yang di distribusikan didalam pipa dapat menyebabkan defleksi dan buckling pada pipa tersebut, besarnya gaya yang diterima oleh

Dalam surat tuntutannya, Jaksa menuntut terdakwa Sulisytowati dengan menyatakan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam Pasal 351 ayat 1 KUHP

Tampilan Setting User Merupakan tampilan menu yang memberikan informasi tentang siapa saja user yang mempunyai akun di aplikasi ini dan sebagai apa user tersebut administrator

Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilakukan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama siswa berlatih kecepatan membaca pemahaman menggunakan komputer yang sudah

Spesies serangga pengunjung bunga yang hanya ditemukan pada lahan pertanaman mentimun yang dekat dari habitat alami lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pertanaman mentimun