• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum • Info Hukum per 30 men 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum • Info Hukum per 30 men 2009"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 30/MEN/2009

TENTANG

PELIMPAHAN WEWENANG PEMBERIAN IZIN USAHA TETAP PENANAMAN MODALDI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANGKA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL

KEPADA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Pasal 7 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal, dipandang perlu mengatur pelimpahan wewenang pemberian izin usaha tetap penanaman modal di bidang kelautan dan perikanan dalam rangka pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;

b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan;

4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008;

5. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;

6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

7. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.04/MEN/2009;

(2)

2

-10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.05/MEN/2008 tentang Usaha Perikanan Tangkap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2009;

11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PEMBERIAN IZIN USAHA TETAP PENANAMAN MODAL DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANGKA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL KEPADA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL.

Pasal 1

Melimpahkan kewenangan pemberian izin usaha tetap penanaman modal asing dan/atau dalam negeri di bidang kelautan dan perikanan kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Pasal 2

Pelimpahan kewenangan pemberian izin usaha tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi:

a. Pemberian izin usaha tetap penanaman modal asing untuk bidang perikanan tangkap; dan

b. Pemberian izin usaha tetap penanaman modal asing dan dalam negeri untuk bidang perikanan budidaya.

Pasal 3

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam memberikan izin usaha tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berdasarkan rekomendasi teknis dari:

a. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk bidang perikanan tangkap; dan b. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk bidang perikanan budidaya.

Pasal 4

(3)

3

-Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 23 Desember 2009

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN R.I,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sebagai tindak lanjut Pasal 7 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, perlu mendelegasikan

Balai Riset Pemulihan Sumber Daya I kan Jatiluhur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan riset strategis di bidang pemulihan sumber daya

Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan riset kerentanan pesisir dan laut

Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan riset budidaya ikan hias dan

(2) Susunan keanggotaan Mitra Bahari Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil selaku Ketua Pelaksana

(2) Untuk memperoleh rekomendasi teknis tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), orang atau badan hukum I ndonesia wajib terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada

(2) Peran serta masyarakat dalam pengawasan terhadap PWP-3-K sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan melalui lembaga kemasyarakatan kepada para pemangku kepentingan utama

Seksi Sarana Teknik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melakukan penerapan tata kelola kawasan usaha, analisis jenis, dan tata guna