• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI final rancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB VI final rancangan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2009 BAB VI - 1

BAB VI

KAIDAH PELAKSANAAN

6.1. KAIDAH-KAIDAH PELAKSANAAN

Setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur wajib

menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan, pemerataan, demokratis,

desentralistik, transparansi, akuntabel, responsif dan partisipatif dengan

melibatkan seluruh unsur lembaga negara, lembaga pemerintah, masyarakat

dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatannya untuk

pencapaian sasaran program-program yang tertuang dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Propinsi Jawa Timur Tahun 2009. Selanjutnya

RKPD tahun 2009 merupakan pedoman dalam menyusun Kebijakan Umum

Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

Pemerintah Propinsi Jawa Timur tahun 2009 yang kemudian digunakan

sebagai pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) tahun 2009. Selain itu dokumen ini menjadi acuan dalam penyusunan

Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Pelaksanaan semua kegiatan, baik dalam kerangka regulasi maupun

dalam kerangka anggaran (budget intervention), mensyaratkan pentingnya

keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik di antara kegiatan dalam

satu program maupun kegiatan antar program, dalam satu instansi dan antar

instansi, dengan tetap memperhatikan peran/tanggung-jawab/tugas yang

melekat pada masing-masing SKPD, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Propinsi Jawa Timur, Pemerintah

Kabupaten/Kota, serta masyarakat termasuk dunia usaha agar

melaksanakan program-program dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(2)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2009 BAB VI - 2 2. Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Propinsi Jawa Timur,

berkewajiban untuk menyusun rencana kerja yang memuat antara lain :

- gambaran pelayanan SKPD;

- isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi;

- visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi, dan kebijakan;

- Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan

pendanaan indikatif; dan

- Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

(program transisi/indikatif);

3. Agar tercipta harmonisasi perencanaan program antara pemerintah Propinsi

Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapatnya RKPD

menjadi acuan dalam penyusunan RKPD pemerintah Kabupaten/Kota

Tahun 2009;

4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2009, Badan Perencanaan

Pembangunan Propinsi Jawa Timur berkewajiban untuk melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program maupun kegiatan

yang dijabarkan Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Tahun 2009.

5. Oleh karena tahun 2008 merupakan masa transisi berkaitan dengan

pergantian kepemimpinan daerah melalui Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur secara langsung, maka RPJMD definitif baru akan ditetapkan

setelah pelantikan Guberur/Wakil Gubernur terpilih, maka sebagai acuan

dalam penyusunan RKPD 2009 mengikuti ketentuan berlaku sebgaaimana

PP 8 Tahun 2008, dan apabila sudah ditetapkan RPJMD definitif, maka

akan dilakukan penyesuaian mengacu pada perundangan yang berlaku.

6. Berkaitan dengan penataan struktur organisasi perangkat daerah

sebagaimana amanat Peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, maka

struktur program dan kegiatan pada RKPD 2009 yang masih memuat

urusan bidang yang dilaksanakan oleh SKPD yang nantinya mengalami

re-strukturisasi, maka rencana kerja dan pagu indikatif akan disesuaikan

(3)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2009 BAB VI - 3

6.2. KAIDAH-KAIDAH PEMBIAYAAN

Aspek pembiayaan RKPD Propinsi Jawa Timur Tahun 2009 ini tidak

saja mencakup pembiayaan yang bersumber dari dana pemerintah saja, tetapi

juga masyarakat dan swasta, baik yang dilakukan secara sendiri-sendiri

maupun dalam skema kemitraan.

Secara umum prinsip-prinsip aspek pembiayaan RKPD Tahun 2009 ini antara

lain:

a. Peningkatan sumber-sumber pendapatan pemerintah daerah baik melalui

upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi berdasarkan peraturan

perundangan-undangan yang ada, maupun yang dapat dikembangkan lebih

lanjut oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.

b. Pembinaan untuk mewujudkan suatu iklim yang semakin kondusif bagi

peningkatan swadaya masyarakat dan investasi swasta

c. Pembinaan untuk mewujudkan iklim yang semakin kondusif bagi

peningkatan pembiayaan melalui skema/ pola kemitraan, baik antara

pemerintah daerah dengan masyarakat, antara masyarakat dengan swasta

atau ketiganya.

Dalam rangka perwujudan prinsip-prinsip di atas, maka diperlukan upaya–

upaya peningkatan kemampuan pembiayaan daerah maupun upaya–upaya

peningkatan pengelolaan sumber keuangan daerah, terus menerus dilakukan

secara berkesinambungan antara lain:

1. Peningkatan Kemampuan Pembiayaan Pembangunan Daerah

a. Peningkatan penggalian pendapatan daerah melalui intensifikasi dan

eksentifikasi sumber–sumber penerimaan daerah.

b. Optimalisasi dana perimbangan, dana dekonsentrasi serta sumber dana

lain dari Pemerintah Pusat.

c. Peningkatan kemampuan pembiayaan investasi publik melalui pola

kemitraan dengan masyarakat dan swasta.

d. Peningkatan investasi swasta melalui berbagai instrumen fiskal dan

berbagai insentif dalam penanaman modal.

e. Pendayagunaan potensi pinjaman dan obligasi daerah serta

(4)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2009 BAB VI - 4 2. Peningkatan kemampuan pengelolaan Keuangan Daerah

a. Perencanaan APBD yang efisien dan efektif baik belanja aparatur

maupun belanja pelayanan publik.

b. Transparansi APBD.

c. Kerjasama pembangunan, baik antar Pemda dan antar negara, dengan

masyarakat dan swasta, maupun lembaga–lembaga donor.

d. Privatisasi berbagai pelayanan publik maupun BUMD/ Perusda.

e. Revitalisasi aset–aset Pemda.

f. Pengembangan berbagai kebijakan program/proyek pembangunan yang

layak jual terhadap investasi swasta, baik domestik maupun

internasional.

g. Penurunan kebocoran pengelolaan keuangan daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang

Within 10 (ten) years, the Agung Podomoro has completed more than 50 property projects, with majority addressed to middle class segments of society, with projects ranging

Within 10 (ten) years, the Agung Podomoro has completed more than 50 property projects, with majority addressed to middle class segments of society, with projects ranging from low

Pesatnya proses modernisasi di Kota Semarang tidak hanya menghadirkan perubahan dalam pembangunan fisik perkotaan, seperti hadirnya pasar-pasar modern dengan segala fasilitas

Within 10 (ten) years, the Agung Podomoro has completed more than 50 property projects, with majority addressed to middle class segments of society, with projects ranging

Hubungan antara kadar Pb udara dengan kondisi tulang ditampilkan pada gambar 4.4. Data pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa rerata kadar Pb udara pada lokasi kerja subyek

dan kota Semarang juga mempunyai curah hujan yang tinggi setiap tahunnya. tetapi belum diketahui bagaimana profil pH (tingkat keasaman) air hujan

Dokumentasi ini berisikan informasi mengenai cara menggunakan aplikasi e-proposal agar pengguna kabupaten/kota, pengguna provinsi dan pengguna pusat dapat dengan