• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAKIP | Inspektorat Kota Dumai BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SAKIP | Inspektorat Kota Dumai BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Penyusunan Renja ini dilakukan melalui dua tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, mencakup:

1. Tahap perumusan rancangan Renja; dan 2. Tahap penyajian rancangan Renja.

Penyusunan rancangan Renjadimulai dengan fokus melakukan pengajian terhadap kondisi eksisting, evaluasi pelaksanaan Renja tahun-tahun sebelumnya, dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian RenstraInspektorat Kota Dumai.

1.2 Landasan Hukum

DalampenyusunanRencanaStrategisInspektorat Kota Dumai, peraturanperundang-undangan yang dipergunakansebagairujukanadalah: 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3829);

2. Undang-UndangNomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang bersihdanbebasKorupsi, KolusidanNepotisme(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4286);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4400);

5. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437); sebagaimana telah diubahbeberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. PeraturanPemerintahNomor 25 tahun 2000 tentangKewenanganPemerintahdanKewenanganProvinsisebagai

Daerah Otonom.

9. Paraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594).

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(3)

11. PeraturanPemerintahNomor 41 Tahun 2007 tentangOrganisasiPerangkat Daerah.

12. PeraturanPemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, TatacaraPenyusunan, Pengendalian, danEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan Daerah.

13. PeraturanPemerintahNomor60 Tahun 2008tentangSistemPengendalian Intern Pemerintah.

14. InstruksiPresidenNomor 7 Tahun 1999

tentangAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah.

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten/Kota.

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturanPemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, TatacaraPenyusunan, Pengendalian, danEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Dumai, (Lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2008 Nomor 8 seri D).

20. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 25 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011 - 2015, (Lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2011 Nomor 7seri D).

21. Peraturan Walikota Dumai Nomor 32 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Inspektorat Kota Dumai

(4)

1.3 MaksuddanTujuan

1.3.1 Maksud

PenyusunanRenjaInspektoratKota

Dumaidimaksudkanuntukmemberikanacuanbagipelaksanaantugasdanfungs iInspektoratuntukkurunsatutahun(tahun2015).

1.3.2 Tujuan

TujuanPenyusunanRenjainiadalahuntukmemberikanarah yang jelasbagishareholder maupunstakeholderInspektoratKota Dumaidalammenentukanhasilakhir yang ingindicapaipadaakhirtahun 2015.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Laludan CapaianRenstra 2.2 AnalisisKinerjaPelayanan

2.3 Isu-isuPentingPenyelenggaraanTugasdanFungsi

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 TujuandansasaranRenja

3.2 Program danKegiatan

BAB IV PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Observasi kondisi sekolah dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2014, yaitu dengan mengamati lingkungan sekolah baik fisik maupun non fisik, termasuk guru – guru, karyawan,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya pada pengeringan dengan Solar Tunnel Dryer (STD) terhadap mutu produk ditinjau

yang memanjang. 2) Erupsi sentral: magma keluar melalui lubang yang kecil. 3) Erupsi areal: membentuk kawah yang sangat luas. c) Gempa bumi (seisme): getaran kulit bumi akibat

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola sebaran panas di Kolam Pelabuhan Tambak Lorok Semarang menuju ke arah timur pada bulan Agustus 2012, kemudian ke arah

Sehubungan dengan Surat Penetapan Pemenang Nomor : 027/011/E-Llng.12/Thp-IV/ULP-K.I/2014 tanggal 08 Agustus 2014 dan Berita Acara hasil Pelelangan Nomor

Kurang mampu menyampaikan dan memahami dengan baik gagasan dan pesan yang disampaikan secara verbal Mampu menyampaikan dan. memahami dengan baik gagasan dan pesan

[r]

[r]