• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl1_3101409081_R112_1346291177. 1.39MB 2013-07-11 22:13:06

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl1_3101409081_R112_1346291177. 1.39MB 2013-07-11 22:13:06"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 DI SMA NEGERI 1 KENDAL

Disusun oleh: 1. Riski Rian Azan (3101409081)

2. Laily Fuadah (3101409070) 3. Dhimas Aries P (3201409062) 4. Alif Purwoko (3201409064) 5. Eka Setyawati (3301409006) 6. Didit Shela N D (3301409083) 7. Puji Wulansari (3401409042) 8. Ricky Hidayat (3401409077) 9. Dewi Indah Lestari (4101409118)

10. Phaksi Nirwana (4101409145) 11. Akhmad Musyafak (4201409003) 12. Asna Lutfa (4201409109) 13. Fera Emilia Sari (4301409021) 14. Rina Lailatul M (4301409053) 15. Nina Mahardani (7101409080) 16. Kholia Efrina (7101409119) 17. Via Amalia (7101409213) 18. Noviana (7101409264)

(2)
(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga mahasiswa PPL Universitas Negeri Semarang program kependidikan strata I periode 2012/2013, dapat menyelesaikan laporan hasil orientasi dan observasi Praktik Pengalaman Lapangan di SMA N 1 Kendal.

Laporan ini memuat segala sesuatu yang penulis dapatkan melalui kegiatan orientasi, observasi, diskusi, dan latihan-latihan di SMA N 1 Kendal selama PPLI dari tanggal 4 Agustus hingga tanggal 11 Agustus 2012.

Dalam kegiatan penyusunan laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmojo, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Masugino, M.Pd selaku kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES. 3. Dra. Dwi Yulianti, M.Si selaku dosen koordiator PPL di SMA N 1 Kendal. 4. Drs. Iskandar selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Kendal.

5. Rokhani, S.Pd selaku koordiator guru pamong di SMA N 1 Kendal. 6. Bapak dan Ibu guru pamong di SMA N 1 Kendal.

7. Bapak dan Ibu guru di SMA N 1 Kendal.

8. Segenap karyawan dan staf Tata Usaha di SMA N 1 Kendal.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Kendal, 11 Agustus 2012

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 1

C. Manfaat ... 2

D. Metode Pndekatan ... 3

E. Pelaksanaan ... 3

F. Profil SMA 1 Kendal ... 3

BAB II Hasil Pengamatan... 5

A. Kondisi Fisik Sekolah ... 5

B. Keadaan Lingkungan Sekolah ... 6

C. Fasilitas Sekolah ... 7

D. Pengunaan Sekolah ... 9

E. Keadaan Guru dan Siswa ... 10

F. Interaksi Sosial ... 11

G. Tata Tertib dan Pelaksanaanya ... 12

H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi ... 13

BAB III PENUTUP ... 15

A. Kesimpulan ... 15

(5)

v DAFTAR LAMPIRAN

1. Refleksi Diri

2. Daftar Mahasiswa Praktikan 3. Struktur Komite SMA N 1 Kendal 4. Struktur Organisasi SMA N 1 Kendal

5. Struktur Organisasi Tata Usaha SMA N 1 Kendal

6. Daftar jumlah perlengkapan kegiatan administrasi dan perlengkapan kegiatan belajar mengajar, Ruang

7. Tata Tertib Laboratorium IPA SMA N 1 Kendal 8. Penggunaan Laboratorium SMA N 1 Kendal 9. Denah Sekolah

10. Rekapitulasi Data Ketenagaan 11. Data Guru

12. Daftar Staf Tata Usaha 13. Rekap Jumlah Siswa

14. Daftar Siswa Tahun 2011 / 2012

15. Tata Tertib Pesrta Didik SMA N 1 Kendal 16. Tata Tertib Guru

17. Tata Tertib Pegawai 18. Jadwal Ekstrakurikuler

19. Susunan Pengurus OSIS Sma Negeri 1 Kendal 20. Susunan Pengurus MPK Sma Negeri 1 Kendal

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan proses pendidikan secara garis besar mengaitkan tiga komponen, yaitu input berupa potensi siswa dan guru, ketersediaan sarana dan prasarana, dan penggunaan kurikulum yang ditransformasikan dalam suatu proses belajar mengajar, melalui pemilihan metode pembelajaran yang tepat, penggunaan media, kemampuan guru dalam manajemen kelas, serta pelaksanaan evaluasi yang nantinya menghasilkan output berupa lulusan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.

Selain siswa, guru merupakan subjek didik yang memegang peranan penting dan strategis dalam proses belajar mengajar. Universitas Negeri Semarang merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional, melalui program kependidikan, melaksanakan pendidikan akademik dan pendidikan vokasi atau profesi melalui suatu kurikulum yang disusun sesuai dengan kebutuhan serta ruang lingkup program studi yang terkait dengan gelar akademik maupun gelar profesional.

Bagi mahasiswa kependidikan, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah muara dari dari seluruh program pendidikan yang dihayatinya sepanjang masa belajarnya. Ini semua berarti, semua kegiatan, baik yang diselenggarakan dalam bentuk kuliah, praktek, maupun kegiatan mandiri diarahkan bagi terbentuknya kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial dan kompetensi yang secara terjadwal dan sistematis dibina pembentukannya pada Praktik Pengalaman Lapangan.

B. Tujuan

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan I memiliki beberapa tujuan antara lain: a. Membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan

yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi.

(7)

2 c. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang model-model pembelajaran. d. Memantapkan pelaksanan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

C. Manfaat

Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

 Bagi Mahasiswa :

1. Sebagai bekal diri agar menjadi guru yang profesional.

2. Sebagai persembahan pengetahuan dan sumbangan dalam mengembangkan proses belajar dan mengajar.

3. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan dan perumusan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah praktikan.

4. Berkesempatan mempraktekkan teori-teori yang telah didapat selama perkuliahan, untuk dipraktekkan disekolah latihan secara optimal dalam KBM.

 Bagi Sekolah:

1. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Membantu proses belajar mengajar.

3. Membantu pembenahan media belajar.

 Manfaat Bagi Universitas Negeri Semarang (UNNES):

1. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan pertimbangan penelitian.

2. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan lembaga terkait.

3. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL sehingga kurikulum, metode dan pengolahan proses belajar mengajar di Universitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

D. Metode Pendekatan

(8)

3 E. Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan I ini dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus sampai dengan 11 Agustus 2012 di SMA N 1 Kendal.

F. Profil SMA N 1 Kendal

SMA 1 Kendal didirikan bulan Juli 1961, atas instruksi Menteri P dan K kepada Direktur SMA 1 Semarang, dan merupakan filial dari SMA 1 Semarang. Maka pada awal Agustus 1961 Bapak Kartono, Direktur SMA 1 Semarang mengadakan peninjauan di Kendal dan membentuk Panitia Pendiri SMA yang kemudian menjadi Panitia Pendiri SMA 1 Kendal dengan susunan:

Ketua I : Bapak R.S Danoesoegito

Ketua II : Bapak R. Kaolan Brotosiswoyo Penulis I : Bapak Soemardi Tjarjohartono

Penulis II : Bapak Riyadi

Bendahara I : Bapak S. Kartowikromo Bendahara II : Bapak Dwijososoesastro Seksi Pendidikan : Nyonya O. Sahid

Seksi Teknik Pembangunan : Bapak Sahid

Penasihat : Bapak R. Soeprapto Atmodirejo

Mula-mula panitia menyiapkan gedung "Bhakti" yang terletak di jalam Notomudigdo, sebelah timur Pendopo Kabupaten Kendal. Tetapi, karena tidak memenuhi syarat pada tanggal 2 Oktober 1962 panitia memindahkan SMA Kendal yang waktu itu jumlah muridnya 25 orang ke gedung bekas asrama SGB N Kendal di Jalan Pemuda 58 (sekarang tidak dipakai lagi). Dengan banyak perbaikan akhirnya mulai 1 Agustus 1962, SMA 1 Kendal di Nkan. Sejak tahun 1977 SMA 1 Kendal pindah ke daerah Kecamatan Patebon menempati gedung baru milik sendiri yang dibangun oleh pemerintah melalui Proyek Pelita. Sampai sekarang SMA 1 Kendal bertempat di Jl. Soekarno-Hatta Kendal. SMA N 1 Kendal telah menjadi sekolah RSBI sejak tahun 2008/2009, dan sampai sekarang SMA N 1 Kendal telah menjadi RSBI pada tahun ke 4. Dengan usia yang sekarang SMA 1 Kendal sejak berdiri 1961 mengalami beberapa kali pergantian pimpinan sebagai berikut :

1. R. Soeprapto Atmodirejo : 1961− 1974

(9)

4 3. Drs. Muchsin : 1975− 1977

4. Drs. Mintoro Hadisusanto : 1977− 1989

5. Soebari, B.A Sidik : 1989− 1991

6. Drs. Purnomo Sidik : 1991− 1992

7. Muchtomi, B.A : 1992− 1994

8. Mahjudi, B.A : 1994− 1998

9. Dra. Supiyatun : 1998− 2001

10. Drs. Kurniyanto Sukirman : 2001− 2003

11. Drs. Sutopo : 2003− 2009

(10)

5 BAB II

HASIL PENGAMATAN

A. Keadaan Fisik Sekolah 1. Identitas Sekolah

Nomor Statistik Sekolah/Madrasah (NSS/NSM) : 301032415001

NPSN : 20321907

a. Nama Sekolah : SMA N 1 Kendal b. Alamat

1) Jalan : Soekarno- Hatta

2) Desa/Kelurahan : Purwokerto 3) Klasifikasi Geografis : Perkotaan

4) Kecamatan : Patebon

5) Kabupaten/Kota : Kendal

6) Provinsi : Jawa Tengah

7) Kode Pos : 51351

8) No Telpon : (0294) 381136

No Fax : (0294) 383970

E-mail : [email protected]

Website : sma1kendal.sch.id c. Jarak Sekolah Sejenis/setingkat terdekat : 2 km

d. Sekolah dibuka tahun : 1962

e. Status Sekolah : N

f. Keliling tanah : 708.2 meter

Yang sudah dipagar pemanen : 451.2 meter g. Luas Tanah

1) Milik (belum sertifikat) : 1340 m2

2) Bukan Milik : 20000 m2

h. Waktu Penyelenggaraan : Pagi

(11)

6 j. Fasilitas

1) Perlengkapan

a) Perlengkapan Kegiatan Administrasi. (terlampir)

b) Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar (R. Teori dan Praktek).

(terlampir)

c) Ruang menurut jenis, status kepemilikan, kondisi dan luas. (terlampir)

d) Penggunaan Laboratorium. (terlampir)

e) Denah Sekolah SMA N 1 Kendal. (terlampir)

B. Keadaan Lingkungan Sekolah

1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah 1. Sebelah Selatan : Perumahan Penduduk 2. Sebelah Barat : Perumahan Penduduk 3. Sebelah Timur : SMK N 1 Kendal

4. Sebelah Utara : Jalan Raya, SMP N 3 Patebon 2. Kondisi Lingkungan Sekolah

1. Tingkat Kebersihan

SMA N 1 Kendal memiliki kondisi lingkungan yang bersih. Selain itu di SMA N 1 Kendal terdapat tata tertib yang dapat menunjang kebersihan lingkungan sekolah seperti adanya jadwal piket kelas.

2. Tingkat Kebisingan

SMA N 1 Kendal memiliki tingkat kebisingan yang rendah walaupun terletak disekitar perumahan, jalan raya, SMK N 1 Kendal, dan SMP N 3 Patebon. Secara garis besar kondisi atau keadaan SMA N 1 Kendal cukup nyaman dan tidak terganggu dengan suara-suara yang berasal dari luar.

3. Sanitasi

Sanitasi di SMA N 1 Kendal sudah sangat baik. Hal ini bsa dilihat dari setiap ruang di SMA N 1 Kendal termasuk kelas, ruang guru, perpustakaan, lab, maupun ruang guru dan kepala sekolah sudah menggunakan pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner)dan selalu bersih.

4. Jalan Penghubung dengan sekolah

(12)

7 dengan jalan raya, perumahan penduduk dan pusat perkotaan) sehingga untuk mencapai sekolah tidaklah sulit.

5. Masyarakat sekitar

Masyarakat sekitat SMA N 1 Kendal mempunyai pekerjaan yang bervariasi seperti : pegawai, pedagang, petani, dan lain-lain. Selain itu mempunyai lingkungan yang bersih dan mayoritas mayarakatnya beragama islam.

C. Fasilitas Sekolah

SMA N 1 Kendal merupakan sekolah yang berbasis Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang terletak di Jl. Sukarno Hatta Kabupaten Kendal. Dalam menunjang kelancaran kegiatan proses belajar mengajar maka di SMA N 1 Kendal memiliki berbagai sarana dan prasarana, diantaranya :

1. Ruang Kepala Sekolah( Head Master Room)

Ruangan ini terdapat di gedung utama terletak di lantai 2, menghadap ke arah utara. Ruangan ini terletak ditengah–tengah antara ruang guru dan ruang tata usaha dan merupakan ruang kerja terpisah dari ruang yang lain, dengan luas 26m2.

2. Ruang Wakil Kepala Sekolah(Vice Head Master Room)

Ruangan ini bertempat seruang dengan ruangan kepala sekolah. 3. Ruang Guru (teacher room)

Ruang kerja guru berada di sebelah timur ruang kepala sekolah, dengan luas kurang lebih 72 m².

4. Ruang Tata Usaha(Administration Room)

Merupakan ruang kerja yang berfungsi sebagai pusat administrasi sekolah. Ruang tata usaha berada di sebelah barat ruang kepala sekolah, sebagai tempat atau ruang administrasi sekolah luasnya kurang memadai karena terlalu sempit. 5. Ruang BK(Career and Guidance Room)

(13)

8 6. Ruang OSIS(OSIS Room)

Ruang OSIS di sekolah ini tidak berfungsi dan terbengkalai. Ruang seluas 21 m2 terletak di belakang koperasi siswa ruangan ini sangat kotor dengan perlengkapan di dalamnya berantakan, penuh debu, sepertinya ruangan ini sudah tidak digunakan lagi.

7. Ruang Aula(Auditorium)

Ruang aula merupakan ruang serbaguna yang terletak di atas perpustakan dan ruang kesenian, terdiri dari satu ruang gedung menghadap ke timur. Di sisi kanan terdapat tangga utama yang merupakan jalan menuju ke ruangan ini. Luas ruang Aula ini adalah : 180 m², di dalamnya terdapat banyak jendela-jendela sebagai fentilasi. Ruangan ini dapat di gunakan untuk berbagai kegiatan sekolah seperti olahraga atau pertemuan.

8. Perpustakaan dan Laboratorium(Library and Laboratory)

Perpustakaan sebagai ruang baca siswa SMA N 1 Kendal. Ruang perpustakaan disini cukup luas yaitu 120 m2 sehingga cukup nyaman untuk membaca dan belajar didalam ruang ini, semua buku didalam ruangan ini tertata rapi dan dilengkapi juga dengan fasiulitas internet sebagai penunjang kegiatan pembelajaran.

Laboratorium merupakan sarana pendukung kegiatan praktikum siswa. Di SMA N 1 Kendal laboratoriumnya cukup lengkap. Diantaranya :

 Laboratorium kimia (117 m2), dengan alat penunjang praktikum yang lengkap.  Laboratorium fisika (117 m2 ), dengan alat penunjang praktikum yang lengkap.  Laboratorium biologi (117 m2), dengan alat penunjang praktikum yang lengkap.  Laboratorium bahasa (80 m2), dengan alat penunjang pembelajaran lengkap.  Laboratorium computer yang berjumlah 2 buah dengan luas masing – masing

44 m2 dan di dalamnya terdapat 40 buah computer. Fasilitas Penunjang yang lain:

(14)

9 b. Koperasi Sekolah (School Cooperation): Tempat yang menyediakan beberapa barang kebutuhan siswa. Terletak di samping lapangan basket dan menghadap ke utara.

c. Toilet (Toilet): Toilet yang tersedia, yaitu toilet khusus untuk guru dan staf karyawan, yang berjumlah 4 buah. Serta di setiap kelompok bangunan terdapat toilet untuk siswa yang berjumlah 20 buah.

d. Kantin (Canteen): Terdapat satu tempat dengan beberapa warung makan pada satu tempat yang luas. Berada di depan perpustakan, tepatnya dibelakang gudang.

e. Pos Satpam (Security room): Pos keamanan yang berada di halaman depan sekolah setelah pintu gerbang.

f. Lapangan Olah Raga(Sport Field): Terdapat satu lapangan basket yang terletak di belakang perpustakaan yang terdapat di belakang sekolahan.

g. Masjid(mosque): Masjid terdapat di bagian depan menghadap kearah timur dan berlantai 2.

h. UKS(Healthy Room): UKS berada didepan ruang BK, terdapat satu dokter jaga, 3 tempat tidur dan obat-obatan lengkap.

i. Tempat Parkir(Park): Tempat parkir terdapat dua tempat yaitu di sayap sebelah kiri dan sayap sebelah kanan dengan ruang yang luas dan aman.

j. Ruang Musik (Music Room): Ruang music berada didepan perpustakaan dan berisi alat-alat music untuk praktek atau latihan siswa-siswa.

D. Penggunaan Sekolah

Penggunaan area sekolah di SMA N 1 Kendal digunakan secara intern atau bersifat pribadi untuk kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah. Dengan kata lain, area dan semua fasilitas SMA N 1 Kendal tidak digunakan untuk beraktifitas oleh sekolah lain. Penggunaan sekolah digunakan penuh oleh SMA N 1 Kendal.

(15)

10 E. Keadaan Guru Dan Siswa

1. Jumlah Guru dan Sebarannya Tiap Kelas Jumlah Guru Tetap : 54 orang Jumlah Guru Tidak Tetap : 13 orang Jumlah Guru Bantu : 1 orang Jumlah Mata Pelajaran : 24 mapel Jumlah Jam Belajar : 1430 jam

Jumlah Total Guru : 68 orang (daftar terlampir) 2. Jumlah Siswa Dan Sebarannya Tiap Kelas

Jumlah siswa : 1027 siswa Jumlah siswa kelas X : 337 orang Jumlah siswa kelas XI : 338 orang Jumlah siswa kelas XII : 352 orang

Total kelas : 30 kelas (daftar terlampir) 3. Jumlah Staf Tata Usaha Dan Tenaga Kependidikan Lainnya

Jumlah Staf TU : 20 orang Jumlah Pegawai PNS : 4 orang Jumlah Pegawai Non PNS : 18 orang Jumlah Penjaga : 3 orang

Jumlah Pesuruh : 7 orang (daftar terlampir)

4. Jenjang Pendidikan Terakhir Kepala Sekolah, Guru, Dan Tenaga Kependidikan a. Jenjang pendidikan kepala sekolah : Pasca Sarjana/UNNES/IPA

b. Jenjang Pendidikan Staf TU - SMA : 7 orang

- SMEA : 5 orang - SMP : 1 orang - SD : 3 orang - D3 : 5 orang c. Jenjang Pendidikan Guru

- S1 : 60 orang

- S2 : 6 orang

(16)

11 F. Interaksi Sosial

1. Hubungan antara kepala sekolah dengan guru

Hubungan antara kepala sekolah dengan guru di SMA N 1 Kendal berlangsung sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada terkoordinasinya kegiatan belajar mengajar dan semua kegiatan yang ada disekolah. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah selalu diketahui kepala sekolah dan dibawah pengawasan kepala sekolah secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi kepala sekolah dengan guru juga berlangsung dalam bidang non akademik (administrasi) yang dibantu oleh beberapa wakil kepala sekolah yang terbagi menjadi beberapa waka, yaitu waka kesiswaan, waka humas, waka sarana prasarana, dan seluruh komponen sekolah yang lain.

2. Hubungan antara guru dengan guru

Hubungan antar guru di SMA N 1 Kendal sangat harmonis dan diwarnai dengan suasana kekeluargaan. Hubungan ini tercipta karena adanya komunikasi yang baik antara guru dengan guru. Adanya koordinasi antar guru di SMA N 1 Kendal juga terjadi dalam hal peningkatan mutu sekolah dalam rangka pelaksanaan RSBI di sekolah ini.

3. Hubungan antara guru dengan siswa

Hubungan guru dengan siswa secara umum berlangsung dengan baik. Hal ini terlihat baik saat jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran. Suasana ini dapat dilihat saat terjadinya interaksi dalam proses belajar mengajar di kelas yang sangat harmonis. Selain itu, pada saat diluar jam pelajaran terasa sekali sikap saling menghormati dan terjalin kekeluargaan yang erat. Siswa selalu menyapa dan bersalaman dengan para guru pada waktu pagi hari.

4. Hubungan antara siswa dengan siswa

(17)

12 5. Hubungan guru dengan staf TU

Hubungan yang terjalin antara pihak guru dengan staf TU adalah hubungan kerja sama yang proporsional dan sekaligus professional. Maksudnya adalah kedua belah pihak dalam menjalin kerja sama didasarkan pada tugas, kewajiban dan haknya masing-masing tanpa adanya perbedaan strata sosial. Permasalahan administrasi yang sekiranya dialami guru dapat diselesaikan dengan bantuan dari staf TU.

6. Hubungan sosial secara menyeluruh

Secara keseluruhan, hubungan sosial antar semuacivitas academicayang ada di SMA N 1 Kendal serta masyarakat sekitar telah terjalin dengan baik. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMA N 1 Kendal, pihak sekolah menjalin kerja sama yang baik dengan pihak ketiga baik lembaga pendidikan maupun non kependidika. Beberapa lembaga tersebut adalah Henderson Secondary School Singapore, CV Wahana Professional Indonesia/ Institut Bahasa Inggris Worldpro Semarang, UKSW, UNDIP, UNNES, SMAN 3 Semarang, dan SMA Semesta Billingual Boarding School, selain itu hubungan sekolah dengan instansi lain juga terlihat cukup baik, dintandai dengan adanya pemberian beasiswa, missal dariBlack Grant, Bapelurzam, Telkomsel, GNOTA Kab. Kendal, yayasan jasa psikologi Bina Asih Jogjakarta dalam penyelenggaraan tes IQ, BKM Dinas Pendidikan Se Jawa Tengah, dan lain-lain. G. Tata Tertib dan Pelaksanaannya

SMA N 1 Kendal memiliki tata tertib yang ditujukan untuk semua warga sekolah seperti guru, siswa, staf TU, tenaga pendidik, dan kepala sekolah. Tata tertib untuk siswa dibuat dalam bentuk buku tata tertib yang masing-masing siswa mendapatkannya. Sedangkan untuk kepala sekolah guru, staf TU, dan karyawan dibuat sama. Tata tertib sekolah terlampir.

(18)

13 Apabila siswa sudah mencapai point maksimal maka siswa tersebut akan dikeluarkan dari sekolah. Setiap hari jumat ada pengawasan khusus kepada siswa dengan adanya operasi oleh guru piket.

Hambatan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran siswa seperti pakaian seragam yang tidak rapi, umumnya dilakukan oleh siswa laki-laki. Kantor guru berada di lantai atas sehingga pengawasan menjadi kurang maksimal. Operasi yang dilakukan setiap hari jumat pun terkadang tidak dijalankan oleh guru piket. Akan tetapi pelanggaran siswa mudah dilacak atau pasti ketahuan seperti siswa yang merokok, terlambat, dll.

H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi 1. Komite Sekolah

Komite sekolah ini ada berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 April 2002 yang memiliki peran: a). Pemberi timbangan

(advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan disatuan pendidikan. b). Pendukung (supporting agency), baik financial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. c). Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat disatuan pendidikan.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai pendidik (educator), pemimpin (manager), penyelenggara administrasi (administrator), dan pembina/pengawas atau penyedia (supervisor), pemimpin (leader), pembaharu (innovator) dan motivator.

3. Wakil kepala sekolah

Tugas wakil kepala sekolah adalah membantu dalam urusan tugas kepala sekolah.

4. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum

(19)

14 5. Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan

Tugas wakil kepala sekolah urusan kesiswaan adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan misalnya pembinaan OSIS, pengarahan, menegakkan disiplin dan tatatertib sekolah.

6. Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana

Urusan tugas wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan menyusun program tahunan, semesteran dan bulanan tentang kegiatan perawatan dan perbaikan serta pengadaan peralatan kebutuhan sekolah, menerima usulan kebutuhan alat, menyiapkan kesiapan sarana dan prasarana, menyusun data pengadaan alat, membuat daftar inventaris, daftar hadir guru, serta menganalisis kebutuhan guru. 7. Wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat.

Tugas wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat/hubungan industri mencakup membantu kepala sekolah mengenai kebijakan sekolah, menampung saran dan pendapat masyarakat, membina hubungan kerja sama dengan lembaga pemerintah, dengan orang tua menyusun laporan secara berkala.

8. Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas utama melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

9. Wali kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan pengelolaan kelas, penyelenggaraan administrasi kelas, penyusunan statistik bulanan, daftar nilai siswa, catatan khusus siswa, buku rapor.

10. Guru bimbingan dan konseling

(20)

15 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMA N 1 Kendal telah berjalan dengan baik. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari pelaksanaan PPL I yang di laksanakan di SMA N 1 Kendal, antara lain:

1. Mahasiswa praktikan lebih mengerti tentang keadaan fisik sekolah, administrasi, fasilitas atau sarana dan prasarana, keadaan hubungan kepala sekolah dengan guru, hubungan guru dengan murid, tata tertib guru dan siswa, organisasi kesiswaan, kalender akademik sekolah, serta jenis-jenis aktivitas yang ada di sekolah. Terkait dengan hal ini penulis menyimpulkan bahwa secara fisik dan nonfisik kondisi sekolah sudah bagus, terutama dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang KBM. Kualitas guru di SMA N 1 Kendal juga sudah bagus, sebagian besar lulusan sarjana (S1) PTN dan sekarang beberapa diantaranya sedang mengambil studi S2. Hal ini sesuai dengan status sekolah sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

2. Pembelajaran di SMA N 1 Kendal menggunakan berbagai metode pembelajaran, tidak terpaku pada satu metode saja.

B. Saran

Dalam kegiatan PPL I, mahasiswa praktikan dapat memberikan saran yang sekiranya berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 1 Kendal, yaitu:

1. Peningkatan fasilitas berupa alat-alat laboratorium dan alat peraga pembelajaran. 2. Saat guru mata pelajaran bersangkutan tidak bisa mengajar karena tugas sekolah, sebaiknya di limpahkan kepada guru lain untuk mata pelajaran yang sama sehingga siswa tidak ketinggalan materi jika dibandingkan dengan kelas lainnya. 3. Lebih memaksimalkan media pembelajaran yang ada di sekolah, sehingga

(21)

Lampiran 1

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya serta tidak lupa terima kasih atas doa dan dukungan dari orang-orang terdekat, orang tua dan teman-teman, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan I (PPL I).

Praktik Kerja Lapangan (PPL) dilaksanakan sebagai upaya menerapkan teori yang selama ini telah diperoleh sehingga mahasiswa praktikan memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL I ini memberikan manfaat yang besar kepada praktikan sebagai bekal ketika terjun dalam masyarakat, terutama dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Hal ini dikarenakan mahasiswa sebagai calon pendidik tidak dibekali dengan teori-teori saja, tetapi mahasiswa juga dibekali dengan mata kuliah yang menuntut mahasiswa untuk menerapkan segala ilmu yang didapat selama kuliah dan untuk melihat secara konkret pelaksanaan pendidikan disekolah latihan. Kegiatan ini memiliki nilai positif karena sesuai profesi yang ditekuniolehmahasiswa program pendidikan. Keprofesionalan dan kompetensi calon pendidik menjadi hal terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam PPL 1 mahasiswa wajib melakukan observasi di sekolah latihan.

Observasi yang dilakukan meliputi kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah, administrasi kelas, keadaan siswa dan guru, tata tertib, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstrakurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender pendidikan serta jadwal kegiatan sekolah latihan dan lingkungannya. Melalui kegiatan observasi ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal dan memahami proses pendidikan yang berlangsung di sekolah

1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Sejarah a. Keunggulan Pembelajaran Sejarah

Pelajaran Sejarah merupakan pelajaran yang sangat penting karena dengan mempelajari sejarah kita dapat memberikan arti pemahaman hidup bagi siswa, bahwa sejarah merupakan guru kehidupan. Selain itu juga dapat menanamkan rasa nasionalisme serta patriotisme pada diri siswa melalui materi yang diajarkan dalam mata pelajaran sejarah. b. Kelemahan Pembelajaran Sejarah

(22)

2. Ketersedian Sarana dan Prasarana PBM

Sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA Negeri 1 Kendal cukup memadai. SMA Negeri 1 Kendal mempunyai ruangan kelas yang representatif serta kondusif untuk di adakanya suatu proses kegiatan belajar mengajar. Di tiap-tiap kelas sudah tersedia LCD dan juga AC guna menunjang kegiatan akademik di SMA Negeri 1 Kendal. terdapat juga labolatorium bahasa, IPA serta ruang TIK dengan beberapa jumlah computer yang memadai yang dapat di gunakan untuk praktik, sehingga kondisi belajar mengajar semakin kondusif.

3. Kualitas Pembelajaran

SMA Negeri 1 Kendal untuk tahun pendidikan 2012/2013 sudah memulai kurikulum baru yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Proses kegiatan belajar mengajar pun terjadi secara baik dan berkesinambungan dengan mengutamakan kwalitas dalam pengajarannya karena di dukung oleh guru-guru yang berkompeten serta sarana pra sarana yang memadai. Selain itu SMA N 1 Kendal sudah bertaraf Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sehingga dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA Negeri 1 Kendal menggunakan bilingual, terkecuali 3 pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Pkn dan Sejarah ditambah dengan muatan lokal Bahasa Jawa.

4. Kualitas Guru Pamong

Setiap sekolah yang di tunjuk guna pelaksanaan praktek pengalaman lapangan pasti sudah menunjuk beberapa guru mata pelajaran guna menjadi Guru pamong untuk membimbing praktikan selama melaksanakan PPL I di SMA Negeri 1 Kendal. Adapun tugas dan fungsi Guru pamong ialah membimbing, mengawasi dan mengarahkan mahasiswa praktikan dalam melaksakan proses belajar mengajar sehingga dapat melaksanakan dan menyampaikan materi dengan baik, sehingga siswa dapat memahami, mengikuti pembelajaran dengan baik.

Cara pembelajaran mata pelajaran sejarah yang di lakukan oleh guru pamong mengedepankan sisi kritisme terhadap suatu materi dan fenomena terjadi dalam sejarah. Dengan mengajak siswa untuk berfikir kritis dalam proses pembelajaran siswa akan lebih mampu memahami suatu sub bahasan sejarah. Pembelajaran berlangsung santai tetapi tetap konsentrasi dan terkadang di selingi oleh guyonan-guyonan segar hal ini bertujuan agar siswa tidak jenuh dalam menerima pelajaran. Hal ini juga merupakan salah satu strategi agar siswa dapat dengan mudah menangkap maksud dari pelajaran yang disampaikan.

5. Kemampuan Diri Praktikan

Dalam PPL I, praktikan berperan hanya sebagai pengamat dalam melaksanakan PBM di kelas dan tidak melakukan praktik mengajar. Selain itu praktikan juga mengamati guru mengajar serta segala jenis kegiatan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kendal. Melalui pengamatan tersebut, praktikan mendapat berbagai pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat berguna bagi praktikan sekaligus dapat dijadikan bekal dalam PPL II selanjutnya.

6. Saran Pengembangan

(23)

Kesimpulan saya Secara keseluruhan, SMA Negeri 1 Kendal ini sudah baik dari sisi manajemen sekolahnya maupun cara kegiatan proses belajar. Hal ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan supaya bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya. Demikian refleksi diri yang praktikan bisa sampaikan. Semoga apa yang telah praktikan tulis bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang baik bagi semua pihak.

7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes a. Bagi SMA Negeri 1 Kendal

Hendaknya dapat mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada dan menciptakan inovasi di berbagai bidang terutama dalam pembelajaran termasuk di dalamnya adalah pembelajaran matematika. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berjalan lebih baik dan menyenangkan.

Tetap fokus dan konsisten dalam meningkatkan kualitas sehingga SMA Negeri 1 Kendal dapat menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang unggul di berbagai bidang.

b. Bagi Unnes

Melaksanakan pendidikan akhlak dan karakter kepada semua civitas akademika khususnya kepada program studi kependidikan. Hal ini sangat dibutuhkan dalam melaksanakan program PPL dan sekaligus sebagai bekal menjadi tenaga pendidik profesional.

Melakukan koordinasi yang baik kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan PPL, terutama pihak sekolah sehingga membantu untuk menimba ilmu dan pengalaman di sekolah tempat latihan dengan lancar.

Demikian refleksi diri yang dapat penulis paparkan sebagai hasil pengamatan dalam kegiatan PPL 1. Semoga dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak. Terimakasih.

Kendal, 10 Agustus 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Sejarah Guru Praktikan

Enny Boedi Utami, S.Pd Laily Fu’adah

(24)

REFLEKSI DIRI

Nama : Riski Rian Azan NIM : 3101409081

Prodi/Fakultas : Pend. Sejarah, S1/ Fakultas Ilmu Sosial

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya serta tidak lupa terima kasih atas doa dan dukungan dari orang-orang terdekat, orang tua dan teman-teman, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan I (PPL I).

Pada PPL I ini mahasiswa praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan keadaan fisik sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib di sekolah, melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru pamong, dll.PPL I ini dilakukan di SMA N 1 Kendal yang bertempat di Jl. Soekarno Hatta no. 11 Kendal. SMA N 1 Kendal ini termasuk sekolah yang mempunyai lokasi strategis, karena berada di tepi jalan raya Pantura yang sangat mudah dijangkau.

Pada PPL 1 praktikan berada di sekolah selama kurang lebih 2 minggu untuk melakukan observasi sebagai bekal untuk pelaksanaan PPL 2. Berdasarkan pengalaman yang dilakukan praktikan, keadaan fisik sekolah dan keadaan lingkungan sekolah sudah baik. Adapun kegiatan yang dilakukan praktikan PPL I yang dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus yakni penerjunan mahasiswa ke sekolah dan berahir pada tanggal 11 Agustus 2011 kegiatan adalah melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu, administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, adiministrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah,dll.

Praktik Kerja Lapangan (PPL) dilaksanakan sebagai upaya menerapkan teori yang selama ini telah diperoleh sehingga mahasiswa praktikan memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL I ini memberikan manfaat yang besar kepada praktikan sebagai bekal ketika terjun dalam masyarakat, terutama dalam berhubungan atau berkomunikasi serta bersosialisasi dengan orang lain. PPL merupakan sarana bagi mahasiswa menambah pengalaman, keahlian dan mengoreksi diri ketika berada di lapangan. Dari observasi yang telah dilaksanakan oleh praktikan selama kurang lebih dua minggu maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Sejarah

a. Keunggulan Pembelajaran Sejarah

Pelajaran Sejarah merupakan pelajaran yang sangat penting karena pelajaran sejarah dapat menanamkan rasa nasionalisme dan juga patriotisme pada diri siswa melalui materi yang diajarkan dalam mata pelajaran sejarah. Pelajaran sejarah juga memberikan manfaat bagi siswa berupa kebijaksanaan, karena sejarah dapat membuat manusia menjadi bijaksana. Hal ini terjadi karena sejarah mengandung tiga aspek waktu yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

b. Kelemahan Pembelajaran Sejarah

(25)

lain. Misalnya, pada pembelajaran diskusi. Sebagian siswa masih menyepelekan pelajaran sejarah dikarenakan pelajaran sejarah materinya cenderung hafalan..Mereka menganggap pelajaran ini membosankan dan kurang menarik.Dengan penyampaian materi yang kurang baik menimbulkan kelemahan bagi siswa sehigga kurang menyukai pelajaran sejarah. Selain itu, kurangnya jam pelajaran bagi kelas IPA membuat Guru sering kewalahan dalam menyampaikan materi, karena materi yang sangat banyak sedangkan waktu yang tersedia sedikit sekali.

2. Ketersedian Sarana dan Prasarana PBM

Sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA Negeri 1 Kendal cukup memadai. SMA Negeri 1 Kendal mempunyai ruangan kelas yang representatif serta kondusif untuk di adakanya suatu proses kegiatan belajar mengajar.setiap kelas sudah tersedia LCD sekaligus komputernya guna menunjang kegiatan akademik di SMA Negeri 1 Kendal. terdapat juga labolatorium bahasa, IPA serta ruang TIK dengan beberapa jumlah komputer yang memadai yang dapat di gunakan untuk praktik, sehingga kondisi belajar mengajar semakin kondusif.

3. Kualitas Pembelajaran

SMA Negeri 1 Kendal untuk tahun pendidikan 2012/2013 sudah memulai kurikulum baru yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Kurikulum ini mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Proses kegiatan belajar mengajar pun terjadi secara baik dan berkesinambungan dengan mengutamakan kwalitas dalam pengajarannya karena di dukung oleh guru-guru yang berkompeten serta sarana pra sarana yang memadai. Selain itu SMA N 1 Kendal sudah bertaraf Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Sehingga dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA Negeri 1 Kendal menggunakan bilingual, terkecuali 3 pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Pkn dan Sejarah ditambah dengan muatan lokal Bahasa Jawa.

4. Kualitas Guru Pamong

Setiap sekolah yang di tunjuk guna pelaksanaan praktek pengalaman lapangan pasti sudah menunjuk beberapa guru mata pelajaran guna menjadi Guru pamong untuk membimbing praktikan selama melaksanakan PPL I di SMA Negeri 1 Kendal. Adapun tugas dan fungsi Guru pamong ialah membimbing, mengawasi dan mengarahkan mahasiswa praktikan dalam melaksakan proses belajar mengajar sehingga dapat melaksanakan dan menyampaikan materi dengan baik, sehingga siswa dapat memahami, mengikuti pembelajaran dengan baik.

Cara pembelajaran mata pelajaran sejarah yang di lakukan oleh guru pamong yakni Ibu Enny Boedi Utami, S.Pd mengedepankan sisi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Dengan begitu diharapkan siswa tidak menghafal materi-materi yang disampaikan oleh guru akan tetapi memahaminya. Pembelajaran berlangsung santai tetapi tetap konsentrasi dan terkadang di selingi oleh guyonan-guyonan segar hal ini bertujuan agar siswa tidak jenuh dalam menerima pelajaran. Hal ini juga merupakan salah satu strategi agar siswa dapat dengan mudah menangkap maksud dari pelajaran yang disampaikan.

5. Kemampuan Diri Praktikan

(26)

6. Nilai tambah yang diperoleh guru praktikan setelah melaksanakan PPL I

Mahasiswa praktikan mendapat pencerahan untuk bisa menjalankan tugas mengajarnya dengan baik, profesional dan bisa diterima sebagai keluarga besar sekolah latihan selama kegiatan PPL berlangsung dengan mematuhi segala peraturan yang ada di dalamnya. Karena orang bijak selalu mengatakan bahwa “guru terbaik adalah pengalaman”.

7. Saran Pengembangan

Kaitanya dengan pembelajaran bidang studi Sejarah di SMA Negeri 1 Kendal, saran yang dapat diberikan antara lain, sarana dan prasarana pendukung pembelajaran agar lebih dipelihara dengan baik dan digunakan serta dimanfaatkan demi kemajuan belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang lebih bervariasi akan mendukung siswa untuk dapat mencapai kemampuan yang optimal, dan sebaiknya guru lebih kreatif memanfaatkan seluruh lingkungan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran Sejarah.

Kesimpulan saya Secara keseluruhan, SMA Negeri 1 Kendal ini sangat baik jika dilihat dari sisi manajemen sekolahnya maupun cara kegiatan belajarnya. Hal ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan supaya bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya. Demikian refleksi diri yang praktikan dapat disampaikan. Semoga apa yang telah praktikan lakukan dan tulis bermanfaat dan dapat menjadi masukan bagi semua pihak.

Kendal, 10 Agustus 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

Enny Boedi Utami, S.Pd. Riski Rian Azan

(27)

REFLEKSI DIRI Nama : Dhimas Aries Prasetya

NIM : 3201409062

Prodi/Fak : Pendidikan Geografi / Fakultas Ilmu Sosial

Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL adalah semua kegiatan kulikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa dalam hal ini sebagai mahasiswa praktikan. Praktik ini dilaksanakan sebagai pelatihan untuk menerapkan serta mengimplementasikan teori-teori yang telah diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah menengah atas, atau tempat latihan pendidikan pada umumnya.

Praktik pengalaman lapangan terdiri dari dua tahapan,yaitu PPL I dan PPL II. Pada tahapan PPL I mahasiswa praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi tentang sekolah yang bersangkutan, sedangkan PPL II praktikan diberi wewenang oleh guru pamong untuk berhadapan langsung dengan peserta didik. Pada kesempatan ini mahasiswa praktikan ditempatkan di SMA Negeri 1 Kendal yang menempati lokasi di jalan Sukarno Hatta Kota Kendal. Dalam pelaksanaan PPL I, praktikan baru mendapatkan beberapa tugas diantaranya adalah mengobservasi pada mata pelajaran geografi, kemudian sesekali mendampingi sekaligus memberikan tugas yang diberikan oleh guru pamong. Tugas-tugas yang diberikan meliputi beberapa kelas yang terdiri dari kelas X dan kelas XI. Dalam proses pembelajaran inilah praktikan diharapkan untuk dapat mengamati dan mempelajari sifat dan karakter tiap siswa dikelas, dengan tujuan dapat mengkondisikan kelas dengan baik.

Setelah hampir dua minggu praktikan mengamati pembelajaran di SMA N 1 Kendal, dapat ditarik beberapa simpulan yaitu:

1. Kunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Geografi a. Keunggulan Pembelajaran Geografi

Bidang studi Geografi mempunyai beberapa keunggulan dalam proses pembelajarannya, yaitu dapat mengenal fenomena dan gejala geosfer yang berkaitan dengan kehidupan di muka bumi. Gejala dan fenomena yang dibahas merupakan hal-hal yang bersifat fisik, namun juga membahas sedikit mengenai hal non fisik. Pembelajaran geografi meningkatkan kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis terhadap kerusakan yang terjadi di lingkungan alam. Memudahkan siswa untuk mampu membuat pilihan-pilihan secara rasional, logis dan membuat siswa dapat menggunakan konsep-konsep geografi untuk menganalisis persoalan-persoalan lingkungan hidup yang kompleks.

b. Kelemahan Pembelajaran Geografi

(28)

2. Ketersediaan sarana dan Prasarana Proses Pembelajaran

SMA N 1 Kendal merupakan sekolah menegah atas yang memiliki berbagai macam sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana teresbut di antaranya yaitu ruang kelas yang nyaman dan canggih dengan peralatan pembelajaran yang memadai, perpustakaan, ruang UKS, ruang OSIS, ruang Pramuka, ruang guru, ruang kepala sekolah, kantin, lapangan upacara, ruang tata usaha, tempat parkir, lab.komputer, lab.biologi, lab. Fisika, lap kimia, lab.Bahasa, gudang serba guna, dan Masjid. Ditambah lagi untuk tahun ini adanya perubahan sedikit pada bangunan fisik SMA Negeri 1 Kendal, yaitu penambahan beberapa ruang diantaranya ada ruang kesenian. Pada dasarnya sarana dan prasarana yang dimiliki SMA N 1 Kendal sudah cukup lengkap, akan tetapi ada beberapa sarana dan prasarana yang perlu perbaikan, salah satunya adalah kamar mandi.

3. Kualitas Guru Pamong

Guru pamong saya di SMA N 1 Kendal adalah Ibu Dra. Hartiningsih. guru pamong yang cerdas, terampil dan memiliki hubungan cukup dekat dengan semua siswa, ibu hartiningsih sangat halus sekali jika memperlakukan siswanya. Kepeduliannya terhadap siswa yang besar terlihat dari cara beliau memperlakukan siswanya dengan akrab namun tetap mengedepankan etika serta penyampaian materi pembelajaran yang variatif. Beliau mampu menyampaikan materi dengan memberi penguatan terhadap siswa dengan cara yang cukup efektif. Beliau juga mampu menguasai dan mengkondisikan siswanya dalam proses pembelajaran. Sehingga interaksi antara guru dan siswa tidak terasa canggung atau cenderung otoriter, sebaliknya siswa merasa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pandapat mereka

4. Kualitas Pembelajaran

Setelah melaksanakan PPL I di SMA N 1 Kendal, mahasiswa praktikan dapat menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran geografi sudah cukup baik dan proses pembelajaran pun berjalan dengan efektif dan kondusif.Dimana pembelajaran yang dilakukan di SMA N 1 Kendal bertujuan untuk mencapai keberhasilan baik secara kelompok maupun individual.

5. Kemampuan Diri Mahasiswa Praktikan

Kemampuan diri praktikan perlu diperdalam kembali, mengingat pengalaman yang belum seberapa. Selain itu timbul sedikit kekhawatiran di hati jika tidak mampu menjawab pertanyaan siswa yang relatif lebih kritis. sehingga mental yang sebelumnya sudah dipersiapkan ketika akan memulai pembelajaran menjadi down dan berpengaruh pada pembelajaran selanjutnya. Beberapa kekurangan tersebut menimbulkan semangat untuk memperbaiki diri secara fisik maupun mental, kiat-kiat yang saya lakukan adalah selalu memperdalam materi dengan membaca informasi yang update mengenai geografi.

(29)

6. Nilai Tambah Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah melaksanakan PPL I

Pelaksanaan PPL 1 yang dilakukan oleh praktikan di SMA Negeri 1 Kendal selama kurang lebih 2 minggu, mendapatkan banyak sekali pengalaman terutama dalam hal pembelajaran ,meskipun masih sebatas observasi dan mengikuti guru dalam proses pembelajaran sendiri, selain itu praktikan juga banyak sekali mengenal siswa dengan berbagai karakter dan menjalin silaturahmi dengan mereka.

7. Saran Pengembangan

1. Bagi pihak SMA NEGERI 1 Kendal

Pengembangan pembelajaran bersifat tidak terbatas. Kualitas pembelajaran di SMA N 1 Kendal sudah baik, namun pengembangan harus selalu ada agar menjadi sekolah yang lebih maju baik di bidang akademik maupun non akademik.

2. Bagi pihak UNNES

Bagi pihak UNNES sebaiknya tetap menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terutama dengan SMA N 1 Kendal. Dengan demikian dapat memperlancar proses pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahun berikutnya. Di samping itu, diharapkan pembelajaran yang disesuaiakan dengan kurikulum yang berlaku pada sekolah yang bersangkutan.

Kendal,10 Agustus 2012

Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

Dra Hartiningsih. Dhimas Aries Prasetya

(30)

REFLEKSI DIRI

Nama : Alif Purwoko NIM : 3201409064

Prodi/Fakultas : Pendidikan Geografi/ FIS

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya.

Praktik pengalaman lapangan terdiri dari dua tahapan,yaitu PPL I dan PPL II. Pada tahapan PPL I praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi tentang sekolah yang bersangkutan, sedangkan PPL II praktikan diberi wewenang oleh guru pamong untuk berhadapan langsung dengan peserta didik.Pada kesempatan ini mahasiswa praktikan ditempatkan di SMA Negeri 1 Kendal yang menempati lokasi di jalan Sukarno Hatta Kota Kendal.Dalam pelaksanaan PPL I, praktikan baru mendapatkan tugas untuk mengobservasi pada mata pelajaran geografi yang diajarkan pada kelas X,dan XI Dalam proses pembelajaran inilah praktikan diharapkan untuk dapat mengamati dan mempelajari sifat dan karakter tiap siswa dikelas, dengan tujuan dapat mengkondisikan kelas dengan baik.

Setelah satu minggu praktikan mengamati pembelajaran di SMA N 1 Kendal, dapat ditarik beberapa simpulan yaitu:

1. Kunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Geografi a. Keunggulan Pembelajaran Geografi

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer yang sangat menarik untuk dipelajari siswa. Hal ini dikarenakan geografi selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan kejadian alam yang ada di muka bumi seperti gempa bumi, gunung meletus, vulkanisme, tsunami dan kejadian alam lainnya.

Meningkatkan kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis terhadap kerusakan yang terjadi di lingkungan alam.Memudahkan siswa untuk mampu membuat pilihan-pilihan secara rasional dan membuat siswa dapat menggunakan konsep-konsep geografi untuk menganalisis persoalan-persoalan lingkungan hidup.

b. Kelemahan Pembelajaran Geografi

Sebagai mata pelajaran di sekolah, Geografi pun memiliki kelemahan dalam pembelajarannya di kelas. Mata pelajaran ini sering dianggap mudah sehingga terkadang siswa menganggap remeh, sehingga hasil belajar dan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran gegrafi rendah. Dengan demikian, dituntut adanya upaya kreatif dari guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga lebih menarik. Di samping itu guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih bersemangat dalam memperhatikan pembelajaran Geografi.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Pembelajaran

(31)

telah dilengkapi dengan AC..Adapun sarana dan prasarana tersebut di antaranya yaitu ruang kelas, perpustakaan, ruang UKS, ruang OSIS, ruang Pramuka, ruang guru, ruang kepala sekolah, kantin, lapangan upacara, ruang tata usaha, tempat parkir, lab.komputer, lab.biologi, lab. Fisika, lap kimia, lab.Bahasa, gudang serba guna, dan Masjid. Pada dasarnya sarana dan prasarana yang dimiliki SMA N 1 Kendal sudah cukup lengkap, akan tetapi ada beberapa sarana dan prasarana yang perlu perbaikan, diantaranya lapangan olahraga dan kamar mandi. Sekolah ini belum memiliki laboratium Geografi.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Guru pamong saya di SMA N 1 Kendal ialah Ibu Dra. Hartiningsih.guru pamong yang cerdas, terampil dan memiliki hubungan cukup dekat dengan semua siswa. Kepeduliannya terhadap siswa yang besar dari cara beliau memperlakukan siswanya dengan akrab namun tetap mengedepankan etika serta penyampaian materi pembelajaran yang variatif. Beliau mampu menyampaikan materi dengan memberi penguatan terhadap siswa dengan cara yang cukup efektif. Beliau juga mampu menguasai dan mengkondisikan siswanya dalam proses pembelajaran. Sehingga interaksi antara guru dan siswa tidak terasa canggung atau cenderung otoriter, sebaliknya siswa merasa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pandapat mereka.

Dosen pembimbing saya adalah Bapak Moch Arifien, seorang dosen yang senior di geografi. Beliau memberikan arahan yang baik sebelum terjun ke lapangan, memberikan nasihat dan petuah yang cukup untuk bekal praktikan selama PPL I.

4. Kualitas Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran di RSMABI 1 Kendal dalam mata pelajaran geografi saya nilai sangat baik, dimana para siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan. Siswa juga paham dengan apa yang diajarkan, hal ini ditunjukkan dengan hasil evaluasi siswa terhadap pemberian tugas yang telah diberikan kepada siswa, dan hasilnya siswa mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik.

5. Kemampuan Diri Mahasiswa Praktikan

Kemampuan diri praktikan perlu diperdalam kembali, mengingat pengalaman yang belum seberapa. Selain itu timbul sedikit kekhawatiran di hati jika tidak mampu menjawab pertanyaan siswa yang relatif lebih kritis dan menjadi ajang ‘perploncoan’ bagi siswa karena mahasiswa PPL adalah guru baru mereka. Beberapa kekurangan tersebut menimbulkan semangat untuk memperbaiki diri secara fisik maupun mental, kiat-kiat yang saya lakukan adalah sering berkomunikasi dengan guru pamong, mempelajari buku-buku pegangan siswa, referensi, penelusuran informasi yang ‘up to date’ berkaitan dengan geografi, pendekatan dengan siswa melalui obrolan seputar motivasi, hobi, aktivitas harian, serta observasi lingkungan sekitar untuk mendapatkan inspirasi dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

Praktikan telah mendapat mata kuliah yang berhubungan dengan mata pelajaran geografi. Selain itu praktikan juga telah menempuh mata kuliah SPG serta microteaching bilingual yang diadakan oleh UNNES. Sekolah ini merupakan sekolah RSBI dimana pengantar pelajaran juga menggunakan bahasa Inggris maka praktikan juga harus belajar berbicara bahasa Inggris karena praktikan sadar kemampuan bahasa Inggris belum baik. 6. Nilai Tambah Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah melaksanakan PPL I

(32)

7. Saran Pengembangan

1. Bagi pihak SMA NEGERI 1 Kendal

Pengembangan pembelajaran bersifat tidak terbatas. Kualitas pembelajaran di SMA N 1 Kendal sudah baik, namun pengembangan harus selalu ada agar menjadi sekolah yang lebih maju baik di bidang akademik maupun non akademik.

2. Bagi pihak UNNES

Untuk pihak UNNES, kegiatan yang bermanfaat seperti PPL ini agara dilaksanakan, direncanakan, dan diawasi lebih baik lagi. Sehingga hubungan UNNES dan sekolah latihan tidak putus yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Kendal, 10 Agustus 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

Dra Hartiningsih. Alif Purwoko

(33)

REFLEKSI DIRI

Nama : Eka Setyawati NIM : 3301409006

Prodi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program pendidikan yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip kependidikan yang professional berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Ucapan syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatNya sehingga kegiatan PPL 1 di SMA Negeri I Kendal dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pada PPL I ini mahasiswa praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan keadaan fisik sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib di sekolah, melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru pamong,dll. PPL I ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kendal yang bertempat di Jl. Soekarno Hatta no. 11 Kendal. SMA Negeri 1 Kendal ini termasuk sekolah yang mempunyai lokasi strategis, karena berada di tepi jalan raya Pantura yang sangat mudah dijangkau.

Praktik Pengalaman Lapangan 1 yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kendal dapat terlaksanakan dengan baik tanpa adanya hambatan yang berarti. Pada PPL 1 praktikan berada di sekolah selama 1 minggu untuk melakukan observasi sebagai bekal untuk pelaksanaan PPL 2. Berdasarkan pengalaman yang dilakukan praktikan, keadaan fisik sekolah dan keadaan lingkungan sekolah sudah baik. Adapun kegiatan yang dilakukan praktikan PPL I yang dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus dan berakhir pada tanggal 11 Agustus 2012 adalah melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu, administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, adiministrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah,dll.

Berkaitan dengan mata pelajaran yang praktikan ampu yaitu PKn, proses Observasi berlangsung dengan baik. Adapun hal yang dapat dilaporkan dalam refleksi diri PPL 1 adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan dan Kelemahan Bidang Studi yang Ditekuni

(34)

materi menghafal, sehingga bila tidak menggunakan media yang sesuai siswa akan merasa bosan atau sulit memerima materi yang disampaikan.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar dan Mengajar

Sarana dan prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA Negeri 1 Kendal cukup memadai. SMA Negeri 1 Kendal mempunyai ruangan kelas yang representatif serta kondusif untuk di adakanya suatu proses kegiatan belajar mengajar. Setiap kelas sudah tersedia LCD dan CC TV guna menunjang kegiatan akademik di SMA Negeri 1 Kendal. Terdapat juga labolatorium bahasa, IPA serta ruang TIK dengan beberapa jumlah computer yang memadai yang dapat di gunakan untuk praktik, sehingga kondisi belajar mengajar semakin kondusif.

3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

Guru pamong mata pelajaran PKn adalah Bapak Eko Budi Setiyarso Beliau melakukan pembelajaran dengan metode ceramah dan presentasi yang diselingi dengan tanya jawab sehingga siswa dituntut untuk aktif dan siswa yang tidak paham dapat langsung bertanya. Dari observasi yang praktikan lakukan, beliau adalah sosok guru yang berpenampilan baik, kritis, sederhana, ramah, sabar dan dapat menghubungkan berbagai konsep tentang PKn dan dapat mengaplikasikannya dengan baik. Sebelum melaksanakan tugas mengajar, terlebih dulu guru menyusun perangkat pembelajaran guna mempersiapkan diri dalam mengajar. Sekiranya dapat dikatakan bahwa Guru pamong sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dimulai dari guru membuka pelajaran, penyampaian materi dan pengelolaan kelas.

Dosen pembimbing banyak memberikan arahan, bimbingan dan memberi masukan kepada praktikan dalam melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Berbagai arahan dari Guru pamong dan Dosen Pembimbing sangat membantu praktikan dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri I Kendal , sehingga dapat membuka wawasan praktikan mengenai kegiatan belajar mengajar.

4. Kualitas pembelajaran

SMA Negeri 1 Kendal untuk tahun pendidikan 2012/2013 sudah memulai kurikulum baru yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Proses kegiatan belajar mengajar pun terjadi secara baik dan berkesinambungan dengan mengutamakan kualitas dalam pengajarannya karena di dukung oleh guru-guru yang berkompeten serta sarana pra sarana yang memadai. Selain itu SMA N 1 Kendal merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berstandar Internasional. Sehingga dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA Negeri 1 Kendal menggunakan bahasa ingris, terkecuali 3 pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Pkn dan Sejarah ditambah dengan muatan lokal Bahasa Jawa.

5. Kemampuan diri praktikan

Sebelum mengikuti PPL praktikan telah mendapatkan mata kuliah yang mendukung profesi sebagi guru, antara lain, teori pembelajaran, Strategi Belajar Mengajar, Microteaching, dan lain-lain. Selain itu praktikan juga telah pembekalan PPL, namun demikian praktikan belum terbiasa menghadapi peserta didik secara nyata kondisi siswa yang berbeda, sehingga praktikan masih perlu banyak belajar. Praktikan menyadari bahwa kemampuan mengajar dan mengelola kelas praktikan masih sangat kurang karena praktikan belum terbiasa menghadapi peserta didik. Namun dengan bimbingan dari guru pamong dan guru-guru lain praktikan menerima banyak masukan untuk peningkatan kemampuan diri praktikan untuk menghadapi situasi di lapangan.

6. Nilai tambah yang diperoleh setelah mengikuti PPL 1

(35)

masih sangat jauh dari sempurna. Keterampilan-keterampilan dalam hal mengajar sedikit banyak semakin bertambah dan praktikan juga semakin mengerti akan peran, fungsi, dan tanggung jawab seorang tenaga pendidik. Guru berperan untuk menjadi teladan yang baik secara karakteristik, ucapan, maupun perilaku sehingga seorang guru mampu menjalankan fungsinya untuk membimbing peserta didik dan mencerdaskannya baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik serta bertanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan padanya serta bertanggungjawab terhadap peserta didiknya.

7. Saran Pengembangan bagi sekolah latihan dan Universitas Negeri Semarang

Praktikan sangat berterima kasih kepada SMA Negeri 1 Kendal yang telah memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melakukan observasi di sekolah terkait. Saran untuk SMA Negeri 1 Kendal adalah mempertahankan apa yang sudah baik dan menjadi yang terbaik adalah yang paling utama dan selalu rendah diri, lebih mendisiplinkan siswa, kualitas pembelajaran terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman sehingga apa yang sudah tertulis dalam visi dan misi dapat terwujud, serta harapannya kedepan dapat menjadi sekolah yang lebih maju dengan mengunggulkan kualitas. Saran untuk UNNES adalah hendaknya koordinasi antara UNNES dengan sekolah latihan lebih ditingkatkan lagi dan selalu menjalin hubungan baik sehingga mahasiswa dapat menjalankan PPL dengan nyaman, aman, tentram dan menyenangkan. Selain itu UNNES harus lebih meningkatkan pelatihan-pelatihan bagi para guru praktikan untuk diterjunkan di sekolah-sekolah, sehingga nantinya tidak akan menemui banyak kesulitan.

Kendal, 10 Agustus 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa Praktikan

Drs. Eko Budi Setiyarso Eka Setyawati

(36)

REFLEKSI DIRI

NAMA : Didit Shela Nurfatul Daniar NIM : 3301409083

PRODI : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan JURUSAN : Pendidikan Kewarganegaraan

Praktik Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan sebagai upaya menerapkan teori yang selama ini telah diperoleh sehingga mahasiswa praktikan memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL I ini memberikan manfaat yang besar kepada praktikan sebagai bekal ketika terjun dalam masyarakat, terutama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Hasil dari pelaksanaan PPL I yang telah dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni.

Mata pelajaran PKn merupakan pelajaran yang memiliki kekhasan tersendiri jika dibanding dengan mata pelajaran yang lain. Dalam mata pelajaran PKn merupakan pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang mampu memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, yang berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945, selain itu untuk melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku di dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat dan mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu dalam pembelajaran PKn dapat menggunakan media yang beragam baik yang diperoleh dari sekitar lingkungan sekolah maupun dengan media yang bersifat audiovisual. Selain kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan di atas mata pelajaran PKn juga memiliki kelemahan.Kelemahan itu adalah banyaknya konsep yang bersifat abstrak sehingga siswa beranggapan bahwa PKn hanya materi menghafal, sehingga bila tidak menggunakan media yang sesuai siswa akan merasa bosan atau sulit memerima materi yang disampaikan.

Disamping itu mata pelajaran Bahasa Inggris juga memiliki kelemahan dalam penyampaiannya dikarenakan mayoritas siswa-siswa meremehkan dan menganggap kurang begitu penting sehingga untuk membuat siswa mengikuti pelajarn dengan baik lebih susah dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran lainnya. Oleh karena itu, perlunya metode/model pembelajaran PAIKEM dalam proses belajar mengajarnya.

2. Ketersediaan sarana dan prasarana.

(37)

pelajaran, koran maupun majalah-majalah yang dapat menjadi sumber materi bagi siswa dan guru.

3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing.

Guru pamong dan dosen pembimbing praktikan selama PPL di SMA N 1 KENDAL mempunyai kualitas yang baik. Dosen pembimbing, Drs. Slamet Sumarto, M.Pd berasal dari jurusan Pendidikan Kewarganegaraan sangat baik, ramah dan terbuka terhadapat para mahasiswa yang dibimbing dalam PLL serta memberikan informasi-informasi bagi para mahasiswa yang dibimbing dalam PPL. Sedangkan guru pamong, Drs. Eko Budi Setiyarso sangat baik, beliau sangat terbuka, memberikan arahan bagi saya dalam menyusun Perangkat Pembelajaran (RPP, Silabus, Penilaian, Materi Pelajaran, Media, Metode Pembelajaran) dan memberikan arahan dalam mengajar PKn. Selain itu beliau juga bersedia meminjamkan buku ajar Pkn Kususnya kelas XI dan memberi contoh RPP dan Silabus Pkn dari SMA N 1 KENDAL untuk dijadikan referensi dalam menerangkan materi dan memberikan informasi-informasi keadaan diri siswa didalam kelas. Selain itu Bapak Eko Budi Setiyarso, juga merupakan sosok guru berpengalaman yang baik, berwibawa dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan pendidikan. Dalam kegiatan modeling yang diikuti oleh praktikan, dapat dilihat bahwa guru pamong berpengalaman dalam pembelajaran PKn dan mempunyai kemampuan mengelola kelas dengan baik. Terbukti bahwa Guru pamong dapat membimbing siswa dalam belajar dan mampu mentransfer materi kepada siswa dengan baik. Beliau selalu berusaha mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan segenap potensi dan bakat yang dimiliki.

Dosen pembimbing banyak memberikan arahan, bimbingan dan memberi masukan kepada praktikan dalam melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Berbagai arahan dari Guru pamong dan Dosen Pembimbing sangat membantu praktikan dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA N 1 KENDAL, sehingga dapat membuka wawasan praktikan mengenai kegiatan belajar mengajar

4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan

Kualitas pembelajaran di SMA N 1 Kendal sangat bagus, hal ini ditandai dari prestasi yang dimiliki SMA ini, sehingga SMA N 1 Kendal sudah berstatus RSBI dan menjadi SMA favorit di Kendal. Siswa SMA N 1 Kendal merupakan siswa-siswa yang kritis sehingga selalu mempunyai kemauan untuk selalu maju, demikian juga dalam proses pembelajaran, siswa selalu ingin menggali pengetahuan yang banyak dari gurunya.

Proses pembelajaran di SMA N 1 KENDAL menggunakan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan KKM yang cukup tinggi pada tiap mata pelajaran yang diharapkan dengan penerapan itu dapat meningkatkan kualitas peserta didik dan memacu agar memperoleh nilai yang lebih baik.

5. Kemampuan diri praktikan.

Sebelum diterjukan untuk mengukuti kegiatan PPL, praktikan di bangku kuliah sudah menempuh 134 sks dan mengikuti mata kuliah MKDU (mata kuliah dasar umum), MKDK (mata kuliah dasar kependidikan), SBM 1 dan SBM 2, evalusi pengajaran. Selain itu praktikan juga telah melaksanakan microteaching dan pembekalan PPL. Namun praktikan masih harus belajar banyak dari guru pamong, karena kemampuan praktikan masih terbatas belum bisa dikatakan sempurna serta masih banyak kekurangan. Dengan adanya PPL ini praktikan bisa belajar untuk menjadi guru Pendidikan Kewarganegaraan yang profesional. Melalui kegiatan PPL1 inilah saatnya saya untuk berani tampil didepan kelas dan mengaplikasikan semua ilmu yang saya peroleh.

6. Nilai tambah yang diperolah mahasiswa setelah melaksanakan PPL I.

(38)

Selain itu praktikan juga mengetahui karakter siswa-siswa dikelas tempat praktikan melakukan observasi. Dari kegiatan PPL I ini memacu praktikan untuk mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik kedepannya.

Nilai tambah yang diperoleh dari PPL1 yaitu saya dapat mengetahui kondisi fisik dan lingkungan sekolah, dapat memperoleh data sekolah, dapat melihat dan memahami administrasi pembelajaran yang dibuat guru khususnya guru PKn, dapat mengetahui guru dan staf yang ada disekolah, dapat mengamati model-model-model pengajaran guru,dapat mengamati guru dalam mengelola kelas,dapat memahami cara-cara penanganan masalah siswa dalam pembelajaran, dapat menjalin hubungan kesejawatan dengan masyarakat sekolah, dapat mematuhi tata-tertib PPL disekolah latihan, dapat menjalin keakraban dengan siswa, dapat (performance) praktikan sebagai calon guru dengan memperkenalkan diri dengan murid-murid dikelas.

7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes.

Saran praktikan untuk SMA Negeri 1 Kendal adalah perlu adanya optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana untuk media pembelajaran, selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi siswa dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran. Saran kepada pihak Unnes agar lebih mempersiapkan praktikan sebelum terjun dalam kegiatan PPL, sehingga praktikan akan lebih matang dan siap.

Demikian uraian refleksi diri dari praktikan setelah melakukan observasi dan berbagai kegiatan selama PPL di SMA N 1 Kendal.

Kendal, 10 Agustus 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

Drs. Eko Budi Setiyarso Didit Shela N D

Referensi

Dokumen terkait

Dengan bekal yang telah praktikan peroleh baik ketika di perkuliahan, mengikuti microteaching dan pembekalan, serta melaksanakan PPL 1, praktikan menyadari bahwa

Dengan bimbingan dari guru pamong, praktikan mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi siswa pada saat praktik mengajar nanti. Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah Mengikuti

Bimbingan dilakukan oleh guru pamong setiap saat mahasiswa PPL membutuhkan. Mahasiswa yang membutuhkan bimbingan bisa langsung menemui guru pamong. Sebagian besar

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dibagi menjadi dua tahap yaitu PPL I dan PPL II. Pada tahap awal PPL I praktikan melakukan observasi guna memperoleh gambaran

Selama lebih kurang dua minggu, praktikan mengikuti kegiatan PPL 1 diharapkan dapat melaksanakan PPL 2 dengan baik, karena telah mendapat banyak pengalaman selama mengukuti PPL

Selama lebih kurang 6 minggu, praktikan mengikuti kegiatan PPL 2 dengan baik, karena telah mendapat banyak pengalaman mengajar selama mengikuti PPL 2 dengan berhubungan

Guru pamong mata pelajaran seni tari di SMP Negeri 11 Magelang sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan PPL 1 dan PPL 2. Ibu Suhartini sebagai guru pamong

Setelah mengikuti PPL 1, praktikan mengetahui kondisi kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya di dalam kelas meliputi bagaimana cara mengajar yang baik serta