• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK 304 Thn 2017 ttg IL.PT.PLN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SK 304 Thn 2017 ttg IL.PT.PLN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 188.45/304/KUM/2017

TENTANG IZIN LINGKUNGAN

KEGIATAN OPERASIONAL GARDU INDUK 150 KV KAYU TANGI PT. PLN (PERSERO) UIP KALIMANTAN BAGIAN TENGAH DI KELURAHAN HANDIL BAKTI, KECAMATAN

ALALAK, KABUPATEN BARITO KUALA, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BARITO KUALA,

Menimbang : a. bahwa rencana kegiatan Operasional Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH);

b. bahwa terhadap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) dan dinyatakan layak ditinjau dari aspek lingkungan hidup, wajib diterbitkan izin lingkungan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Barito Kuala tentang izin lingkungan pada Operasional Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak,Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tahun Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);

5. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4374) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401);

6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

(3)

8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

12. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

(4)

17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001Nomor153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45Tahun2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5056);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

(5)

Republik Indonesia Nomor 4858 );

24. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5282);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

27. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah;

28 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

29. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

30. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan;

(6)

Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;

32. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2012 Nomor 6);

34.

35.

36.

37.

Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 15 Tahun 2016 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 Nomor 33);

Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 Nomor 34); Peraturan Bupati Barito Kuala Nomor 35 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah, Tugas dan Fungsi Dinas-Dinas (Berita Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 Nomor 35);

Peraturan Bupati Barito Kuala Nomor 19 Tahun 2017 tentang Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup (Berita Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2017 Nomor 19);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Bupati tentang Izin Lingkungan Operasional Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak,Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan;

KEDUA : Memberikan Izin Lingkungan kepada : 1

. Nama Pemrakarsa : General ManagerPT. PLN (Persero)UIP Kalimantan Bagian Tengah. 2

(7)

3

. Penanggungjawab : DENDI KUSUMAWARDANASelaku General ManagerPT. PLN (Persero)UIP Kalimantan Bagian Tengah.

4

. Alamat Kantor : Jl. Mistar Cokrokusumo KM. 39,Banjarbaru – Kalimantan Selatan 70733.

5

. Status Permodalan : Milik Pemerintah. 6

. Lokasi Kegiatan : Jl. Trans Kalimantan Rt.001 Rw.001Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

KETIGA : Ruang lingkup kegiatan dalam Izin Lingkungan ini mencakup keseluruhan kegiatan yang tercantum dalam Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup kegiatan Operasional Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, yang meliputi ;

1) Lokasi keseluruhan tapak proyek kegiatan di seluas adalah ± 3.3 ha yang terletak di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

2) Kegiatan Operasional Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi meliputi beberapa tahap yaitu Tahap Operasi meliputi Pengoperasian Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi dan Pemeliharaan Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi.Tahap Pasca Operasi meliputi Kajian kelayakan.

3) Kegiatan pengoperasian Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan merupakan kegiatan pokok dalam Rencana Kegiatan Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi. Pada penyaluran energi listrik akan terjadi induksi medan magnet dan medan listrik. Adanya induksi medan magnet dan medan listrik telah diredam dengan komposisi kabel yang terbungkus secara berlapis – lapis mulai dari logam, polimer dan minyak, sehingga kegiatan penyaluran tenaga listrik tidak menimbulkan dampak yang akan bersifat negatif terhadap lingkungan maupun masyarakat setempat.

KEEMPAT : PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah, dalam melaksanakan kegiatannya harus memenuhi persyaratan memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk tahapan Operasi dan Pasca Operasi yang terdiri atas Izin usaha dan/atau Izin lainnya yang terkait dengan kegiatannya ;

(8)

KEENAM : PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah,dalam melaksanakan kegiatannya harus memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan pemantauan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH), sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.

KETUJUH : Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan dampak dengan pendekatan sosial ekonomi dan institusi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.

KEDELAPAN : Instansi Pemberi Izin wajib mencantumkan segala persyaratan dan kewajiban baik yang tertulis dalam Keputusan ini maupun di dalam Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) sebagai ketentuan dalam Izin melakukan Operasional Gardu Induk 150 kV Kayu Tangi PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

KESEMBILAN : Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya masa izin usaha dan/atau kegiatan.

KESEPULUH : Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

KESEBELAS : Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan persyaratan dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I, setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal ditetapkannya Keputusan Izin Lingkungan ini kepada :

1. Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Up. Deputi Bidang Tata Lingkungan, di Jakarta;

2. Bupati Barito Kuala, Up. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;

3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;

4. Kepala Dinas PerhubunganKabupaten Barito Kuala, di Marabahan;

5. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Barito Kuala.

6. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Barito Kuala;

7. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala.

KEDUABELAS : Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan di kemudian hari timbul dampak lingkungan di luar dari dampak yang dikelola sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada instansi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS untuk diambil langkah-langkah yang diperlukan.

(9)

kegiatan Operasional Gardu Induk 150 KV Kayu Tangi PT. PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Tengah di Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, dalam Izin Lingkungan ini dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPATBELAS : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan/atau apabila tidak melaksanakan kegiatan/usaha selama 3 (tiga) tahun maka penanggung jawab wajib mengajukan permohonan Izin Lingkungan kembali sesuai dengan rencana kegiatan.

BUPATI BARITO KUALA,

H. HASANUDDIN MURAD Ditetapkan di

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Sultra dan sesuai dengan hasil evaluasi Kelompok Kerja 44 Biro Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan ini kami mengundang saudara untuk

Both from the production and areal perspective, East Java is the biggest contributing province with 37.3% of total national figure(3.94 million ton in average).. The 2nd and

[r]

According to data from BPS(2000) which was excerpted by CIC(2006), the advantages of investment in Indonesia are low operational cost relative to other countries and that there is

[r]

Nama Pimpinan Perusahaan : HERLIN ROMANINGSIH. Alamat :

Indonesia CPO average export is 620 thousand ton (80.7mill dolar US).Today, palm oil export in crude form is about 20 %, while 80 % is in processed form such as frying oil,

Saudara diminta untuk menyiapkan seluruh data/dokumen kualifikasi perusahaan asli yang sah dan dapat menunjukannya saat pembuktian untuk diteliti kebenaran