i Abstrak
Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan di setiap sektor, maka
dituntut adanya keandalan sistem penyaluran tenaga listrik yang harus dipenuhi
untuk pelayanan kepada konsumen. Dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik
tersebut, terjadi pembagian-pembagian beban yang pada awalnya merata tetapi
karena ketidakserempakan waktu penyalaan beban-beban dan juga pengkoneksian
yang tidak seimbang pada fasa R, S dan T menimbulkan ketidakseimbangan
beban yang berdampak pada penyediaan tenaga listrik.
Akibat dari ketidakseimbangan beban tersebut maka timbul arus di netral
pada transformator. Arus yang mengalir di netral tranformator ini menyebabkan
terjadinya losses (rugi-rugi), yaitu losses akibat adanya arus netral pada
penghantar netral trafo dan losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah.
Semakin besar arus netral yang mengalir di penghantar netral
transformator distribusi dan arus netral yang mengalir ke tanah, maka semakin
besar losses pada penghantar netral transformator dan juga losses akibat arus
netral yang mengalir ke tanah.Salah satu cara untuk menekan kehilangan energi
akibat ketidakseimbangan beban pada transformator distribusi adalah dengan
melakukan penyeimbangan beban.Besarnya efek kerugian (losses)
setelahmelakukanpenyeimbanganbebanadalahsangatsignifikandimanajumlahpeng
uranganrugi-rugipadamasing-masingtransformatordistribusiyaitupadatransformator BL-100 sebesar 27040 watt,
transformator BL-315 sebesar 27060 watt, transformator BL-25 sebesar 35540
watt, dantransformator BL-13 sebesar 8100 watt.
Kata Kunci: ketidakseimbangan beban,arus netral, losses