• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Location-Allocation (L-A) Models pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Location-Allocation (L-A) Models pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN LITERATUR 2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Pengertian perpustakaan umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum dapat di artikan juga sebagai lembaga informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas dengan perpustakaan sekolah, kampus, kantor, pribadi atau yang lainnya, meski berkonsep serta pengelolaannya sama. Hanya saja perpustakaan non umum biasanya cenderung untuk lingkungan terbatas dan mempunyai peraturan khusus serta koleksi terbatas yang disesuaikan dengan lingkungannya.

Menurut Reitz (2004),“A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported wholly or in part by publics funds”.Dapat diartikan dalam definisi yang sederhana bahwa sebuah perpustakaan atausistem perpustakaanyang menyediakanakses tidak terbataske sumber dayaperpustakaandan layanangratis bagisemuapenduduk dari suatukomunitastertentu, seperti kota atau kabupaten, dengan wilayahgeografis, dan biasanya didukungolehdanapublik atau pemerintahan daerah.

Menurut Hermawan dan Zen (2010, 30) yang termasuk dalam kategori Perpustakaan Umum adalah:

(a) Perpustakaan Umum yang diselenggarakan oleh Pemerintahan Provinsi, Kabupaten dan Kota, termasuk Perpustakaan Keliling;

(b) Perpustakaan Desa/Kelurahan;

(c) Perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat, lembaha-lembaga keagamaan;

(d) Taman Bacaan, Rumah Baca, Pondok Baca dan sebagainya, baik yang diselenggarakan oleh masyarakat maupun perorangan.

(2)

untuk laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, perpustakaan umum mempunyai nilai strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa karena fungsinya melayani semua lapisan masyarakat sebagai saran

Menurut Hermawan dan Zen (2010, 30) adalah “Perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya.”

Sedangkan menurut Syahrial-Pamuntjak (2000, 13) adalah:

Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat.Setiap warga dapat menggunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda kenggotaan dari perpustakaan tersebut.

Perpustakaan Nasional RI memberikan batasan bahwa Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (Kabupaten/Kota atau Desa) diperuntukan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan dengan dana umum yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi secara menyukuruh tanpa membedakan tingkat usia, tingkat social, tingkat pendidikan dan lain-lain.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum memiliki tujuan khusus. Dalam manifesto Uniesco (Sulistyo-Basuki, 1993) tujuan Perpustakaan Umum yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kea rah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

(3)

masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

4. Bertindak selaku agent cultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Adapun menurut Hermawan dan Zen (2010, 31) tujuan Perpustakaan Umum adalah:

(a) Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraannya;

(b) Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat, dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari;

(c) Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

(d) Bertindak selaku agen kultural, sehingga pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya;

(e) Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Dari uraian diatas, dapat diartikan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan layanan dalam bentuk informasi kepada masyarakat umum sehingga dapat membantu pengembangan informasi masyarakat melalui penyedian bahan pustaka dan informasi.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentapkan, perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya.Dalam Pedoman umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Perpustakaan Nasional RI 2000, 6) perpustakaan umum harus melaksanakan fungsinya yaitu:

a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui

pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain. c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

e. Pendayagunaan koleksi.

f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang dating langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximail dan lain-lain. g. Pemasyarakatan perpustakaan.

h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya.

(4)

k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan. 2.1.4 Kriteria Perpustakaan Umum

Setiap jenis Perpustakaan memiliki kriteria yang berbeda.Perpustakaan Umum memiliki kriteria tertentu. Menurut Hasugian (2009, 77) ada beberapa kriteria Perpustakaan Umum yaitu:

a. Koleksi Perpustakaan Umum harus terbuka bagi semua warga untuk keperluan rujukan maupun untuk peminjaman.

b. Seluruh atau sebahagian besar anggran perpustakaan umum diperoleh dari dana masyarakat umum, baik dari tingkat lokal maupun nasional. Dana masyarakat umum yang dimaksud adalah diperoleh dari ajak.

c. Jasa pelayanan yang diberikan kepada semua warga adalah Cuma-Cuma atau gratis.

d. Koleksinya mencakup semua jenis bahan perpustakaan bagi semua warga dan dalam semua subjek atau topik.

Tetapi dari kriteria di atas, dapat dijelaskan satu persatu beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah perpustakaan umum, seperti lokasi, koleksi dan fasilitasnya.

a. Lokasi

Lokasi sebuah perpustakaan umum menjadi sebuah faktor yang cukup penting dalam pelaksanaan tujuan dan fungsi perpustakaan umum tersebut.Lokasi perpustakaan umum sebaiknya berada ditempat yang strategis sehingga mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakatnya.Menurut Siregar (2011, 49),“Lokasi fasilitas berkaitan dengan pemodelan dan solusi masalah tentang penempatan berbagai fasilitas terutama untuk meminimalkan biaya transportasi dan faktor-faktor lainnya”.

Dapat diartikan bahwa faktor lokasi Perpustakaan Umum yang tepat dan strategis sangat menentukan penggunaan perpustakaan umum dan menjadi sangat penting jika dikaitkan dengan fungsi optimal perpustakaan umum karena alasan keterjangkauan baik karena jarak, waktu, dan dana.

(5)

a. Lokasi strategis

b. Mudah diakses oleh masyarakat baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum

c. Memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi masyarakat pengunjung d. Dapat mendukung program pembelajaran bagi masyarakat

b. Koleksi

Salah satu unsur yang terpenting dalam sebuah perpustakaan umum adalah koleksi. Tanpa adanya koleksi, maka tujuan dan fungsi perpustakaan umum tidak akan bisa terlaksana dengan baik. Menurut Hermawan dan Zen (2010, 17), “Koleksi adalah inti sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan.Bukanlah perpustakaan namanya bila tidak memiliki koleksi”.

Ada banyak jenis koleksi perpustakaan umum. Didalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Perpustakaan Nasional RI 2000) menyatakan bahwa “Koleksi Perpustakaan Umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti: buku, majalah, dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti: kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain”.

Koleksi bahan pustaka harus mencakup bahan pustaka yang terpilih, sehingga dapat bermanfaat secara efektif untuk seluruh masyarakat.Bahan pustaka tidak hanya buku saja, tetapi ada juga dalam bentuk elektronik, seperti kaset, piringan, dan lain-lain.

2.1.5 Fasilitas dan Layanan Perpustakaan

Penyediaan fasilitas dalam perpustakaan umum sangat menentukan penggunaan perpustakaan.Ada beberapa fasilitas dan layanan yang disediakan oleh sebuah perpustakaan umum, berupa pemberian layanan bahan pustakan dan informas-informasi yang dibutuhkan pengguna.

a. Layanan Sirkulasi

(6)

kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan”.

Pelayanan sirkulasi merupakan ujung tombak pelayanan, Lasa Hs (1993, 1) menyatakan bahwa jenis pelayanan yang dekat dan dengan pengunjung ini merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan, yang bertujuan:

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan.

2. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya, kapan koleksi kembali.

3. Terjadinya pengembalian pinjaman dalam waktu yang lelas.

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui

Dapat diartikan bahwa layanan sirkulasi merupakan layanan yang cukup penting pada sebuah perpustakaan umum untuk memenuhi proses peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan lain-lain.

b. Layanan Referensi

Layanan referensi merupakan salah satu layanan yang ada di perpustakaan umum.Pelayanan referensi adalah salah satu layanan pokok yang disediakan sebuah perpustakaa untuk melanyankan bahan pustaka tertentu.

Sumardji (1992) menyatakan bahwa layanan referensi adalah Suatu kegiatan pelayanan untuk membantupara pemakai pengunjung perpustakaan menemukan informasi dengan cara :

• Menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai/pengunjung perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi referensi;

(7)

• Memberi bimbingan kepada para pemakai tentang penggunaan bahan pustaka koleksi referensi.

c. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca yaitu layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan. Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang akan tetapi mereka cukup membacanya di perpustakaan.

d. Layanan Audio Visual

Layanan audio visual adalah layanan perpustakaan yang disediakan khusus untuk bahan audio visual.Layanan ini meliputi peminjaman dan pemutaran film, video, slide, filmstrip.Bahan yang disediakan berupa film cerita, film dokumenter, atau film pengetahuan.

2.2 Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Models)

2.2.1Pengertian Konsep Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Models)

Lokasi merupakan tempat dimana suatu bangunan berada.Menurut Tjiptono (2002, 41), “Lokasi fasilitas seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena lokasi erat sekali kaitanya dengan pasar potensial suatu perusahaan”.Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa lokasi merupakan tempat atau kedudukan secara fisik suatu lembaga atau instansi (perpustakaan) tersebut berada.

Pemilihan lokasi merupakan faktor yang sangat penting dalam persaingan terhadap instansi atau tempat-tempat penyedia jasa seperti toko buku, perpustakaan umum, warung internet, dan lain-lain. Menurut Tjiptono (2002, 41) pertimbangan yang tepat dalam menentukan lokasi penyediaan jasa melipiti faktor-faktor sebagai berikut:

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas/keterlihatan, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

(8)

a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.

8. Peraturan pemerintah.

Adapun alokasi memiliki arti tersendiri.DalamKamus Besar Bahasa Indonesia(2014) Alokasi adalah:

1. Penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat (pembeli dan sebagainya); penjatahan;

2. Penentuan banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu keperluan;

Pengertian ‘mengalokasikan’ dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia(2014) adalah:

1. Menentukan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat (pembeli dan sebagainya);

2. Menentukan banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu keperluan (kegiatan);

Masalah Lokasi-alokasi telah dipelajari sejak Weber menimbulkan masalah lokasi fasilitas pertama di awal abad ke-20Reid (1966).Sekarang ini, Konsep Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Model) telah berkembang dalam banyak jenis dan klasifikasi. Lokasi-Alokasi (Location-Allocation) adalah proses menemukan lokasi yang terbaik untuk satu atau lebih fasilitas yang akan dilayankan. Dengan memberikan titik-titik dan kemudian menentukan titik-titik untuk fasilitas, dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti jumlah fasilitas yang tersedia, biaya, dan impedansi maksimum dari fasilitas tertentu.

(9)

sekolah, kantor pemadam kebakaran dan fasilitas medis, dalam situasi di mana suatu instansi perlu untuk mendapatkan distribusi yang paling efisien dari sistem fasilitas yang sesuai dengan standarnya.

Menurut Arifin (2011, 7), “Location-allocation can be based on onecriterion like optima distance or adding various combinations of criteria like optimal distance and capacity of the facility together or capacity of the facility or optimal cost together and so on”.Dapat diartikan bahwa lokasi-alokasi didasarkan pada sau kriteria seperti jarak optimal atau menambahkan berbagai kriteria kombinasi seperti jarak optimal, biaya dan fasilitas.

2.2.2Masalah dalam Lokasi-Alokasi (Location-Allocation Problems)

Dalammasalah konsep lokasi-alokasi (Location-Allocation Problem), jumlahoptimalfasilitasharusditempatkan diarea yang di inginkandalam rangka untuk memenuhipermintaan pelanggan. Luas total dapat dibagi lagi menjadi daerah dengan karakteristik yang berbeda. Namun, ada masalah lain yang dapat terjadi misalnya: jarak optimal, waktu tempuh, dana, kapasitas dari berbagai fasilitas dan lain sebagainya.

Menurut Suomalainen (2006,1):

Many practical location-allocation problems are multicriteria in nature and the chosen objective function consists thus of several weighted subfunctions. Besides these optimization targets, there can also be other interesting properties that are only used as constraints or even disregarded in the optimization process. After the optimization, it is necessary to compare the values and spatial distributions of the optimization subfunctions and of other interesting properties in order to find the most suitable location-allocation option.

Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa ada banyak masalah dalam lokasi-alokasi (location-allocation). Ada banyak cara mengatasi kendala-kendala tersebut, seperti mencari tau beberapa pertimbangan lain dari sebuah fasilitas atau membandingkan nilai-nilai fasilitas tersebut untuk menemukan lokasi terbaik dengan alokasi yang tepat dan sesuai.

Menurut Suomalainen (2006,2):

(10)

systems (GIS). The visualization is especially interesting in situations where differences in the spatial distributions of solution characteristics can have great consequences; furthermore, this spatial element is rarely accounted for in the optimization process where usually only global values are being compared.

Dapat diartikan bahwa solusi masalah lokasi-alokasi (location-allocation) sering memiliki interpretasi geografis dan dapat divisualisasikan dengan menggunakan sistem informasi geografis.Cara ini sangat menarik dalam situasi di mana perbedaan dalam distribusi khusus untuk solusi karakteristik dapat memiliki konsekuensi yang besar.

2.2.3 Penerapan Lokasi Alokasi (Location-Allocation) dalam PenentuanLokasi Layanan Umum

Ada banyak penerapan lokasi-alokasi (location-allocation) tertama dalam penentuan lokasi layanan umum. Penerapan Lokasi Alokasi (Location-allocation) memiliki aplikasi yang luas dalam masalah-masalah kehidupan nyata seperti lokasi pelayanan kesehatan, membangun jaringan telekomunikasi dan sebagainya. Sebuah keputusan yang tidak efisien dapat menyebabkan kualitas layanan yang buruk terhadap pelanggan dalam pelayanan umum, seperti waktu tempuh yang lama, jarak tempuh yang jauh dan menghabiskan dana yang jauh dari perhitungan.

Menurut Suomalainen (2006, 1):

(11)

2.3 Layanan Umum

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin sacara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan pengertian pelayanan bahwa “pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain”. Menurut Moenir (1992, 17) “Pelayanan merupakan serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan juga merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat”

Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan.

Selanjutnya Moenir (1992, 16) menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.Dari definifi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau suatu lembaga.

Dibidang pemerintahan tidaklah kalah pentingnya masalah fasilitas pelayanan umum tersebut, bahkan perannya lebih besar karena menyangkut kepentingan umum, bahkan kepentingan rakyat secara keseluruhan.Pelayanan telah meningkat kedudukannya di mata masyarakat menjadi suatu hak, yaitu hak atas pelayanan.

(12)

2.3.1 Karakteristik Layanan Umum

Layanan umum memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Wikipedia (April, 2014) Karakteristik Layanan Umum adalah sebagai berikut:

a. Adaptabilitas Layanan

Adaptabilitas layanan adalah derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna.

b. Posisi tawar pengguna

Maksud dari Posisi tawar pengguna adalah Semakin tinggi posisi tawar pengguna/klien, maka akan semakin tinggi pula peluang pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik.

c. Type Pasar

Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan yang ada, dan hubungannya dengan pengguna.

d. Locus Kontrol

Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol atas transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara pelayanan.

e. Sifat Pelayanan

Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.

2.3.2 Jenis-jenis Layanan Umum

Sesuai dengan pengertian layanan umum diatas, adapun jenis-jenis pelayanan umum. Adapun jenis-jenis pelayanan umum yang menurut Syamsuri(2012) yaitu sebagai berikut:

a. Pelayanan Administratif

(13)

Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan/Penguasaan Tanah dan sebagainya.

b. Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.

c. Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan lain sebagainya.

Adapun beberapa contoh tempat-tempat pelayanan umum antara lain: a. Sebuah tempat pemberhentian bus (Transits bus stop)

Sebuah tempat pemberhentian bus (transit bus stops) termasuk salah satu contoh layanan umum.Pemilihan lokasi yang tepat untuk sebuah tempat pemberhentian bus adalah hal yang sangat menentukan kepuasan masyarakat yang memanfaatkan layanan tersebut.

b. Pelayanan Jasa Pengiriman Barang/Kurir

Sebuah pelayanan jasa pengiriman barang termasuk sebagai pelayanan umum dimana pelayanan ini memberikan layanan pengiriman barang dari suatu lokasi ke lokasi yang dituju atau dari sebuah kota/Negara ke kota/Negara lain yang dituju. Layanan ini sangat memudahkan masyarakat untuk melakukan pengiriman barang ke lokasi yang sulit dijangkau.

c. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum dapat di artikan juga sebagai lembaga bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas. Lokasi yang tepat untuk sebuah perpustakaan umum akan sangat menentukan bagaimana tingkat kunjungan dan penggunaan perpustakaan umum tersebut.

Menurut Koontz (1997, 63):

(14)

economics, marketing geography, and urban and regional planning through the modelling process”.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penetapan pemenang seleksi sederhana pekerjaan Pengawasan Pembangunan Talud Lingkungan Kampus II IAIN Walisongo Semarang oleh Panitia Pokja ULP

Peker jaan Umum Kabupaten Klaten Tahun 2013, untuk Peker jaan : Perbaikan. Jalan Karanglo -

KEDUA Penetapan Harga tersebut dibuat dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam proses penunjukan langsung. Ditetapkan

KEDUA Penetapan Harga tersebut dibuat dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam proses penunjukan langsung. Ditetapkan

Menunjuk pada Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya Nomor : 603/12.K.40/IX/2012, tanggal 13 September 2012 dan Surat Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas

Content adalah semua dokumen, aplikasi, dan layanan yang akan “disajikan” kepada pemakai perpustakaan. Dokumen seperti buku, majalah, jurnal, prospektus, laporan keuangan, dan

Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015, Perubahan RKPD

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dan harga jual menurut perusahaan maupun menurut metode