16 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ... THE CORRELATION BETWEEN VISCERAL F AT LEVELS AND LIPID
PROF ILE IN OBESE ADULTS
Sumarni
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako,Palu. Email : [email protected]
Abstract
This study aims to find out the correlation between visceral fat levels and lipid profile in obese adults. The research was conducted by using the cross-sectional design with 67 samples, including 34 obese adults and 33 nonobese adults aged 25-50 years old. The visceral fat levels were measured by using Body Impedance Analysis; while the lipid profile was examined through a standardized test. The results reveal that in terms of visceral fat parameter, there is a significant difference between obese adults and non-obese adults groups (p< 0.000); while in terms of lipid profile, there is no any significant difference (p> 0.05). The bivariate correlation analysis shows that there is a significant positive correlation between visceral fat levels a nd total cholesterol (r = 0.392; p = 0.001), LDL cholesterol (r = 0.286; p = 0.019), triglycerides (r = 0.475; p = 0.000) and the ratio of TG / HDL (r = 0.463; p = 0.000). The linear regression multivariate analysis shows that only total cholesterol and triglyceride have big contribution to the change of visceral fat levels (27.2%).
17 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ... HUBUNGAN ANTARA DERAJAT LEMAK VISERAL DENGAN PROFIL
LIPID PADA DEWASA OBES
Sumarni
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UniversitasTadulako,Palu. Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara derajat lemak viseral
dengan profil lipid pada dewasa obes. Desain penelitian adalah cross-sectional
dengan sampel 67 orang, terdiri dari 34 dewasa obes dan 33 dewasa nonobes,
berumur 25-50 tahun. Derajat lemak viseral diukur dengan Body Impedance
Analysis dan profil lipid diperiksa dengan pengukuran yang terstandarisasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan derajat lemak viseral yang bermakna pada kelompok dewasa obes dan nonobes
(p=0,001). Adapun pada profil lipid tidak berbeda bermakna antara dua
kelompok (p>0,05). Analisis korelasi bivariat menunjukkan adanya korelasi
positif yang bermakna antara derajat lemak viseral dengan kolesterol total (r =
0,392 ; p = 0,001), kolesterol LDL (r = 0,286 ; p = 0,019), trigliserida (r =0,475
; p = 0,000) dan rasio TG/HDL (r = 0,463 ; p = 0,000). Sedangkan antara
derajat lemak viseral dengan kolestrol LDL tidak terdapat korelasi yang bermakna. Analisis multivariat regresi linear menunjukkan bahwa hanya kolesterol total dan trigliserida yang berkonstribusi besar pada perubahan derajat lemak viseral sebesar 27,2%.
18 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ...
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan masalah kesehatan
yang besar di negara maju dan prevalensinya
meningkat pesat di seluruh dunia termasuk
negara berkembang dalam dua dekade terakhir
ini (CDC, 2009). Berdasarkan data NHCS
2011-2012, prevalensi dewasa berumur 20
tahun ke atas yang mengalami obesitas di
Amerika Serikat yang terdiri dari laki-laki
sekitar 33,5% dan perempuan sekitar 36,1%
(NHCS, 2013). Di Indonesia, berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013, prevalensi obesitas untuk penduduk
laki-laki dewasa (>18 tahun) sebanyak 19,7%
dan perempuan dewasa 32,9%. Secara
nasional, prevalensi obesitas sentral pada
penduduk dewasa berdasarkan indikator
lingkar perut sekitar 26,6%. Khusus untuk
propinsi Sulawesi Selatan termasuk dalam 18
propinsi yang memiliki prevalensi obesitas
sentral di atas angka nasional sekitar 31%.
Obesitas dapat disebabkan oleh banyak
hal, faktor genetik dan faktor lingkungan.
Perubahan pola makan dan kurangnya
aktifitas sangat menentukan terjadinya
penimbunan lemak tubuh. Penimbunan lemak
tubuh terutama dalam organ interabdominal
atau lemak viseral sangat berhubungan
dengan terjadinya aktifitas metabolik dan
risiko penyakit kronik seperti diabetes,
kardiovaskular dan kanker (Freedman dkk.,
2002).
Salah satu morbiditas yang disebabkan
oleh obesitas adalah penyakit kardiovaskular
yang berkaitan dengan dislipidemia. Penyakit
kardiovaskular merupakan penyebab utama
kematian di seluruh dunia dan 80%nya terjadi
di negara dengan pendapatan menengah ke
bawah. Dari 17,3 juta kematian akibat
penyakit kardiovaskuler di tahun 2008, 7,3
juta akibat penyakit jantung koroner dan 6,2
juta akibat strok dan angka ini akan terus
meningkat. Diperkirakan pada tahun 2030
akan mencapai 23,3 juta kematian akibat
penyakit kardiovaskuler (Van Cover, 2013).
Dislipidemia yang berhubungan dengan
obesitas dikarakteristikkan oleh tiga kelainan
profil lemak, yaitu meningkatnya trigliserida,
meningkatnya partikel-partikel kecil
kolesterol low density lipoprotein (LDL) dan menurunnya kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL) (Slypher, 1998). Salah satu penelitian yang berhubungan dengan penyakit
kardiovaskular antara lain rasio
Trigliserida/HDL (TG/HDL) sebagai
prediktor penyakit kardiovaskular yang baik.
Rasio TG/HDL dapat menggambarkan ukuran
partikel LDL (Santos dkk., 2011, da Luz dkk.,2008). Rasio TG/HDL C yang tinggi
menggambarkan ukuran partikel LDL yang
19 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ... pengukuran partikel LDL menggunakan NMR
(Nuclear Magnetic Resonance) telah terbukti lebih baik dalam memprediksi risiko
kardiovaskular dibandingkan dengan
penilaian enzimatik kolesterol LDL. Namun
penggunaan NMR membutuhkan waktu
minimal dua hari dan cukup mahal, sehingga
diperlukan metode untuk menilai partikel
LDL yang mudah, praktis dan murah. Untuk
itu penting dilakukan penelitian untuk
mendapatkan gambaran profil lipid yang
merupakan faktor risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler sehingga dapat dilakukan
pencegahan secara dini.
Beberapa penelitian menunjukkan
kelebihan lemak viseral berhubungan dengan
faktor risiko metabolik karena menyebabkan
abnormalitas metabolisme lipoprotein yang
dapat mengakibatkan dislipidemia aterogenik.
Salah satu pengukuran untuk menilai lemak
viseral adalah pengukuran lingkar pinggang
(Weden dkk., 2012). Pada beberapa penelitian
didapatkan LP pada obesitas merupakan
prediktor penyakit kardiovaskular yang lebih
baik dibandingkan dengan IMT dan rasio LP
dengan TB (Maffeis dkk., 2001).
Selain pengukuran lingkar pinggang,
penggunaan Computer Tomography (CT)
dapat menjadi alternatif pemeriksaan secara
akurat dalam menentukan distribusi lemak
viseral. Pemeriksaan melalui MRI dapat pula
digunakan dengan hasil yang kurang lebih
sama dengan CT-Scan. Sedangkan
pemeriksaan melalui Bioelectrical Impedance
Analysis (BIA) lebih menguntungkan.
Keuntungan dari alat ini yaitu alat yang
mudah dibawa, biaya lebih murah, lebih
mudah dilakukan dan menunjukkan hasil yang
lebih akurat dalam memprediksi lemak viseral
seperti halnya CT-Scan (Weden dkk., 2012).
Sehubungan dengan hal ini perlu dilakukan
penelitian menggunakan BIA untuk
pemeriksaan derajat lemak viseral untuk
memprediksi profil lipid yang murah, mudah
dan sederhana.
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk
menilai hubungan pengukuran antropometri
dengan profil lipid pada dewasa obes, akan
tetapi belum ada penelitian yang mendalam
dalam hal membandingkan penilaian
hubungan antara pengukuran antropometri
dengan profil lipid pada dewasa obes dan
nonobes. Oleh karena itu, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
derajat lemak viseral dengan profil lipid pada
dewasa obes, sebagai prediktor profil lipid
yang bermanfaat bagi penilaian faktor risiko
20 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ...
BAHAN DAN METODE
Lokasi dan Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah
Sakit Universitas Hasanuddin, Makassar.
Jenis penelitian adalah observasional
analitik dengan cross-sectional study.
Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel penelitian ini
adalah yang memenuhi kriteria inklusi
yaitu dewasa umur 25 - 50 tahun pada saat
pemeriksaan, bersedia ikut dalam
penelitian dan telah menandatangani
informed consent. Penelitian ini telah
mendapat persetujuan Komite Etik
Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin. Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah adanya riwayat
menderitadiabetes, hipotiroid, ginjal,
penyakit jantung, mengkonsumsi obat
hipolipidemik dan wanita menopause.
Dari 81 total sampel, 14 orang dieksklusi
yang terdiri 8 sampel yang datanya tidak
lengkap, 4 orang masuk kategori gizi
kurang, 1 orang karena faktor umur dan
seorang menolak ikut penelitian. Total
jumlah sampel kelompok dewasa obes dan
dewasa nonobes adalah 67 orang.
Metode Pengumpulan data
Sampel yang ikut penelitian
dilakukan pemeriksaan fisik, anamnesis,
pengukuran antropometri, pengukuran
komposisi tubuh yaitu pengukuran derajat
lemak viseral dengan menggunakan alat
Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)
bersamaan dengan pemeriksaan kadar
lipid darah. Pengambilan darah dilakukan
oleh petugas terlatih setelah sebelumnya
puasa selama 10 jam. Pemeriksaan
trigliserida dan kolesterol total dilakukan
dengan metode Enzymatic Colorimetric,
kolesterol LDL dan kolesterol HDL
dengan metode Homogenous Enzymatic
Colorimetric.
Analisis Data
Data yang telah diperoleh diolah
dengan menggunakan SPSS versi 17.
Terlebih dahulu semua data dilakukan uji
normalitas untuk membandingkan data
karakteristik antropometri, hasil
laboratorium. Data yang berdistribusi
normal di uji dengan independent T-Test
sedangkan data yang tidak berdistribusi
normal diuji dengan Mann Whitney Utest.
21 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ... kelamin antara kelompok dewasa obes
dan nonobes di uji dengan Chi-Square
test. Untuk analisis korelasi antara derajat
lemak viseral dengan profil lipid
digunakan analisis Spearmann correlation
karena data tidak berdistribusi normal.
Analisis multivariat untuk data numerik
digunakan uji regresi linear untuk
menentukan variabel profil lipid yang
berkonstribusi terhadap pengukuran
derajat lemak viseral.
HASIL
Karakteristik sampel
Tabel 1. Karakteristik kelompok dewasa obes dan nonobes
Tabel 1 memperlihatkan
karakteristik antara kelompok dewasa
obes dan nonobes. Terdapat beberapa data
yang tidak berbeda bermakna secara
statistik antara kelompok obes dan
nonobes yaitu umur (p = 0,720) dan profil
lipid yaitu kolesterol total (p = 0.144),
kolesterol HDL (p = 0.656), kolesterol
LDL (p = 0.475), TG (p = 0.053) dan rasio
TG/HDL (p = 0.083). Parameter
antropometri yaitu lingkar pinggang (p =
0,000), persentase lemak tubuh (p =
0.000) dan derajat lemak viseral (p =
0.000) terdapat perbedaan bermakna
secara statistik antara kelompok obes dan
kelompok nonobes.
Tabel 2. Karakteristik jenis kelamin kelompok dewasa obes dan nonobes
Tabel 2 memperlihatkan karakteristik
jenis kelamin antara kelompok dewasa
obes dan nonobes. Pada kelompok dewasa
obes terdiri dari 13 orang laki-laki
(38,2%) dan 21 orang perempuan
(61,8%), sedangkan kelompok dewasa
nonobes terdiri dari 12 orang laki-laki
(36,4%) dan 21 orang perempuan
(63,6%). Hasil analisis statistik
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
22 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ... kelompok dewasa obes dan nonobes,
dengan nilai (p = 0,874).
Analisis bivariat
Tabel 3. Analisis Korelasi bivariat
Tabel 3 memperlihatkan korelasi
antara derajat lemak viseral dengan profil
lipid. Terdapat korelasi yang sangat
bermakna antara derajat lemak viseral
dengan kolesterol total (r=0.392, p =
0.001), trigliserida (r = 0.475, p = 0.000),
rasio TG/HDL (r = 0.463, p = 0.000),
kolesterol LDL (r = 0.286, p = 0.019),
sedangkan hubungan antara derajat lemak
viseral dengan kolesterol HDL tidak
terdapat korelasi yang bermakna.
Analisis multivariat
Tabel 4. Analisis Regresi Linear
Tabel 4 menunjukkan bahwa
kolesterol total dan trigliserida sangat
berpengaruh terhadap perubahan derajat
lemak viseral (berturut-turut, p = 0.031
dan p = 0.004).
PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat korelasi positif yang bermakna
antara derajat lemak viseral dengan
kolesterol total. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan di India pada
120 partisipan dengan menggunakan
CT-Scan untuk mengukur lemak viseral dan
lemak abdominal subkutan. Hasil analisis
regresi mendapatkan hubungan yang
signifikan antara lemak viseral dengan
kolesterol total, tetapi tidak berkorelasi
setelah dilakukan penyesuaian umur, jenis
kelamin dan IMT (Sandeep dkk., 2010).
Hasil penelitian lain dengananalisis
ANOVA menunjukkan terdapat hubungan
yang signifikan antara lemak viseral
dengan kolesterol total (Zamboni dkk.,
1994).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa tidak terdapat korelasi yang
bermakna antara kolesterol HDL dengan
23 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ... denganpenelitian yang dilakukan pada 118
partisipan, menunjukkan lemak viseral
tidak berkorelasi signifikan dengan
kolesterol HDL(Xu dkk., 2012). Hasil
penelitian terdahulu juga tidak
mendapatkan korelasi yang signifikan
antara lemak viseral dengan kolesterol
HDL (Zamboni dkk., 1997). Hasil
berbeda didapatkan dengan analisis
regresi linear setelah mengontrol umur,
jenis kelamin dan IMT pada 120 subyek
dengan gula darah normal, terdapat
hubungan antara lemak viseral dengan
kolesterol HDL(Sandeep dkk., 2010).
Penelitian lainnya menjelaskan bahwa
lemak viseral berkorelasi dengan marker
lain seperti kolesterol HDL, koleserol
VLDL dan TG, tetapi tidak berkorelasi
secara signifikan dengan kolesterol
non-HDL, dan berkorelasi positif dengan
kolesterol sintesis (desmosterol,
lathosterol) serta berkorelasi negatif
dengan absorption maker (cholestanol)
(Hoenig dkk., 2011).
Selanjutnya, hasil penelitian ini juga
menunjukkan terdapat korelasi yang
bermakna antara derajat lemak viseral
dengan kolesterol LDL. Pada suatu
penelitian pada populasi laki-laki,
didapatkan lemak viseral berkorelasi
signifikan dengan tekanan darah diastolik,
kolesterol total dan kolesterol LDL dan
secara umum lemak viseral
memperlihatkan hubungan yang
signifikan dengan penyakit sindrom
metabolik (Sandeep dkk., 2010).
Penelitian lain pada 713 subyek laki-laki
dan perempuan tidak didapatkan korelasi
yang signifikan antara lemak viseral
dengan kolesterol LDL(Demerath dkk.,
2008). Sedangkan pada sebuah penelitian
lain mendapatkan lemak viseral
berkorelasi terbalik dengan kolesterol
LDL yang mengindikasikan potensi
kejanggalan antara kolesterol LDL
dengan risiko kardiovaskular (Hoenig
dkk., 2011).
Pada penelitian ini juga mendapatkan
korelasi positif yang signifikan antara
derajat lemak viseral dengan trigliserida.
Trigliserida merupakan salah satu faktor
risiko kardiovaskular yang berhubungan
erat dengan derajat lemak viseral
(Sandeep dkk., 2010, Zamboni dkk.,
1994). Hasil berbeda dengan penelitian
yang dilakukan di Cina yang tidak
mendapatkan korelasi antara lemak viseral
24 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ... Hasil terakhir dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat korelasi
positif yang bermakna antara derajat
lemak viseral dengan rasio TG/HDL.
Penelitian yang menghubungkan antara
kedua variabel sampai saat ini belum
ditemukan publikasinya. Dari sebuah
penelitian yang dilakukan pada laki-laki
dan perempuan dari berbagai etnik
mendapatkan bahwa rasio TG/HDL
merupakan superior marker untuk
identifikasi sindrom metabolik dibanding
dengan rasio profil lipid yang lain
(Gasevic dkk., 2014)
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian ini disimpulkan
bahwa derajat lemak viseral pada dewasa
obes lebih tinggi dibanding dewasa
nonobes, dan kolesterol total, trigliserida,
kolesterol LDL serta rasio TG/HDL
berkorelasi bermakna dengan derajat
lemak viseral. Perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut baik penelitian epidemiologis
dengan jumlah sampel yang lebih besar
dan desain kohort untuk mencari
hubungan kausal faktor-faktor yang
berpengaruh seperti genetik, ras, aktivitas
fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control and
Prevention (CDC). (2009).
Obesity Prevalence among Low-Income, Preschool-aged Children
Triglycerides to
HDL-Cholesterol Ratio Predicts
Extensive Coronary Disease.
Clinics.63: 427-432.
Demerath, E.W., Reed, D., Rogers, N., Sun, S.S., Lee, M., Choh, A.C., dkk.(2008). Visceyndrome and
Cardiometabolic Risk Factor
Levels. AmJClinNutr.
88:1263-71.
Freedman, D., Khan, L., Mei, Z. (2002). Relation of Childhood Height to Obese Among Adults : The
Bogalusa Heart Study.
Pediatrics. 190: 1-7.
Gasevic, D., Frohlich, J., Mancini, GB.J.,
Lear, S.A. (2014). Clinical
Usefulness of Lipid Ratios to Identify Men and Women with Metabolic Syndrom: a
Cross-Sectional Study. Lipids. 13:159.
Hoenig, M.R., Cowin, G., Buckley, R., McHenery, C., Coulthard, A. (2011). Low Density Lipoprotein Cholesterol is Interversely Study. Lipids. 10:12.
Kwon, S.W, Yoon, S.J, Kang, T.S, Kwon,
H.M, Kim, J.H, Rhee, J.,
dkk.(2006). Significance of Small Dense Low-Density Lipoprotein as a Risk Factor for Coronary
25 Sumarni, Hubungan antara Derajat Lemak Viseral ...
Coronary Syndrome. Yonsei
JMed.47:405–14.
Maffeis, C., Pietrobelli, A., Grezzani, A., Provera, S., Tato, L. (2001).
Waist Circumference and
Cardiovascular Risk Factor in
Prepubertal Children. Obesity
Res. 9 (3): 179-87.
NHCS. (2013). Statistic on Obesity,
Physical Activity and Diet. England.
Riskedas, (2013). Riset Kesehatan Dasar
RI : Status Gizi Dewasa. Jakarta.
Sandeep, S., Gokulakrishnan, K.,
Velmurugan, K., Deepa, M., Mohan, V. (2010). Visceral and Subcutanneous Abdominal Fat in Relation to Insulin Resistance and Metabolic Syndrome in
Non-Diabetic South Indians.
IndianJMedRes. 131.629-635. Santos, C.G., Gallego, Badimón, J.J.
(2011). High-Density Lipoprotein
and Cardiovascular Risk
Reduction: Promises and
Realities. RevEspCardiol.
65(4):305–308.
Slypher, A.H. (1998). Childhood Obesity, Adipose Tissue Distribution, and
the Pediatric Practitioner.
Pediatrics. 102(1) :1-9.
Weden, W.K., Diaz, G.L, Convit, A.J. (2012). Prediction of Insulin Resistance with Anthropometric Measures : Lessons from a large
adolescent Population. Diabetics.
5: 219-225.
World Health Organization. (2013). Fact
sheet: Obesity and OverWeight. Xu, Li., Mitsuhiro, K., Takeshi, Y., Ji,
L.K. (2012). Visceral Fat Area,
Waist Circumference and
Metabolic Risk Factors in
Abdominally Obese Chinese
adults. BiomedEnvironSci.
25(2):141-148.
Zamboni, Armellini, F., Harris, T., Turcato, E., Tudesco, T., Bissoli, L., dkk. (1994). Obesity and Regional Body-Fat Distribution in Men: Separate and joint
Relationships to Glucose
Tolerance and Plasma
Lipoproteins. AmJClinNutr.
60:682-7.
Zamboni, Armellini, F., Harris, T.,
Turcato, E., Micciolo, R.,
Andreis, I.A.B., Bosello, O. (1997). Effect of Age on Body
Fat Distribution and
Cardiovascular Risk Factors in