• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV RKPD 2016 final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV RKPD 2016 final"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2015

Prioritas pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah, mengingat keterdesakan dan daya ungkit bagi kinerja pembangunan daerah. Perumusan prioritas pembangunan dilakukan dengan mengevaluasi lebih lanjut permasalahan pembangunan daerah terkait, dihubungkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD) pada tahun rencana dan kemungkinan perubahannya.Untuk kepentingan pendanaan pembangunan daerah, rencana pembangunan daerah menggunakan jenjang atau tingkat prioritas menjadi tiga yaitu Prioritas I, Prioritas II, dan Prioritas III.

Prioritas sasaran pembangunan daerah menempati prioritas dan perhatian manajemen pemerintahan paling utama yang dikategorikan pada prioritas I. Selengkapnya, kriteria tiga prioritas tersebut adalah sebagai berikut:

Prioritas I:

Prioritas I merupakan prioritas paling utama yang dikelola ditingkat pemerintah daerah, berhubungan langsung dengan kinerja Kepala Daerah pada aspek kebijakan. Prioritas I dituangkan dalam program pembangunan daerah yang bersifat jangka menengah, sedangkan prioritas dan sasaran pembangunan secara tahunan. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016, terdapat 15 prioritas pembangunan

Prioritas II:

Prioritas II merupakan prioritas program ditingkat SKPD yang berhubungan dengan pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang didalamnya terkandung penghitungan alokasi pagu kewilayahan, dengan memperhatikan Prioritas I yang berhubungan dengan SKPD terkait. Prioritas II berhubungan dengan tema/program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani.

Prioritas III:

Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa, serta belanja tidak terduga.

Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat didasarkan pada hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2015, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.

Pada bagian ini dirumuskan:

(2)

a. Korelasinya terhadap pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, seperti terhadap MDGs, Standar Pelayanan Minimal, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja.

b. Korelasinya terhadap pencapaian visi dan misi Kepala Daerah yang dituangkan dalam RPJMD.

c. Korelasinya terhadap pengembangan sektor/bidang yang terkait keunggulan kompetitif daerah.

d. Korelasinya terhadap isu strategis daerah.

2. Prioritas pembangunan daerah untuk tahun rencana sebagai arahan bagi SKPD dalam menjabarkan program dan kegiatan yang dibutuhkan pada tahun rencana.

3. Untuk masing-masing prioritas pembangunan, selanjutnya dirumuskan sasaran yang hendak dicapai dan fokus/agenda pokok, nama program, SKPD pelaksana serta rincian indikasi kegiatan prioritas.

4. Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah tersebut.

5. Untuk dasar perhitungan pagu indikatif setiap program prioritas, maka masing-masing kegiatan prioritas dilengkapi dengan tolok ukur kinerja keluaran setiap kelompok program, serta kebutuhan pembiayaannya.

6. Kerangka pendanaan disusun bersifat indikatif dan disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah.

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan 4.1.1 Visi dan Misi Pembangunan Daerah 1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah

Visi Kabupaten Kotawaringin Barat adalah “Terwujudnya Kabupaten Kotawaringin Barat Yang Sejahtera, Berkeadilan, dan Jaya“. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Daerah sebagaimana tersebut di atas, maka Misi yang harus dilaksanakan meliputi :

a. Melanjutkan Pembangunan Kotawaringin Barat Sebagai Daerah Pengembangan Pembangunan.

b. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang. c. Menuju Kejayaan Kotawaringin Barat.

2. Tujuan dan Sasaran

Sebagai tindak lanjut dan visi dan misi, dirumuskan Tujuan dan Sasaran, yaitu : a. Agenda Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat :

Tujuan :

1. Meningkatkan PDRB dan Income Perkapita 2. Meningkatkan kapasitas lembaga ekonomi 3. Meningkatkan daya saing ekonomi

(3)

Sasaran :

1. Meningkatnya sumbangan masing-masing sector terhadap PDRB 2. Meningkatnya pendapatan perkapita penduduk

3. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah

4. Meningkatnya kemampuan teknis, manajerial dan permodalan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi.

5. Meningkatnya kerjasama antar pelaku usaha

6. Keberpihakan pada usaha ekonomi mikro, kecil dan menengah 7. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk local

8. Meningkatnya promosi dan pemasaran produk lokal 9. Penataan pedagang kaki lima

10. Tercukupinya saran dan prasarana umum secara integrative dan komprehensif dalam rangka peningkatan daya dukung terhadapa pemabngunan daerah

11. Terwujudnya pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan yang berorientasi agribisnis untuk pengembangan agroindustri dan ketahanan pangan berkelanjutan.

b. Agenda Tata kelola Pemerintahan Tujuan :

1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih dan baik Sasaran :

1. Meningkatnya tertib administrasi, transparasi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan

2. Meningaktnya kedisiplinan, profesionalisme dan produktivitas aparatur 3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

4. Meningkatnya kinerja perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pemelliharaan hasil-hasil pembangunan

c. Agenda Pembangunan Yang Inklusif dan Berkeadilan Tujuan :

1. Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat

2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia 3. Mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran 4. Meningkatkan ketahanan pangan

5. Mengendalikan pertumbuhan penduduk 6. Meningkatkan moralitas dan kepedulian social

7. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pengarusutamaan gender Sasaran :

1. Terwujudnya layanan kesehatan yang berkualitas, murah dan merata 2. Meningaktnya kesehatan lingkungan

(4)

5. Meningkatnya layanan pendidikan yang berkualitas, murah dan merata 6. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan 7. Menurunnya jumlah penduduk miskin

8. Menurunnya jumlah pengangguran usia produktif 9. Stabilitas ketersediaan pangan masyarakat 10. Meningkatnya moralitas masyarakat

11. Meningkatnya kepedulian masyarakat

12. Terwujudnya kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan d. Agenda Penegakan Pilar dan Penegakan Hukum.

Tujuan :

1. Menciptakan suasana yang kondusif bagi stabilitas keamanan, politik dan pemerintah.

Sasaran :

1. Menurunnya kriminalitas dan konflik di masyarakat 2. Terciptanya stabilitas politik dan masyarakat

3. Berjalannya pemerintahan yang berdasarkan hukum, birokrasi yang professional dan netral, massyarakat sipil, masyarakat politik dan masyarakat ekonomi, serta adanya kemandirian daerah.

4.1.2 Strategi Pembangunan Daerah Tahun 2015

Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk mencapai visi-misi yang telah ditetapkan.Strategi pembangunan daerah tersebut terdiri dari kebijakan dan program pembangunan serta program janji bupati.

1. Arah Kebijakan Daerah Tahun 2015

Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan selama periode RPJMD tahun 2012 – 2016 berdasarkan urusan pemerintahan.

Misi 1:

Melanjutkan pembangunan Kotawaringin Barat sebagai Daerah Pengembangan Pembangunan

Untuk melaksanakan misi ini didukung dua agenda kebijakan yaitu (1) pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dan (2) perbaikan tata kelola pemerintahan. Agenda pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat, didukung dengan kebijakan sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan perijinan usaha

2. Pengembangan pertanian berwawasan agribisnis

3. Menumbungkembangkan koperasi dan asosiasi-asosiasi usaha 4. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha

(5)

6. Mendorong peningkatan mutu produk 7. Mendorong peningkatan mutu produk

8. Mendorong legalitas dan sertifikasi produk local 9. Peningkatan promosi produk unggulan daerah

10. Peningkatan sarana prasarana perdagangan dan kegiatan ekonomi lainnya 11. Penataan PKL

12. Peningkatan penguasaan dan apresiasi masyarakat terhadap IPTEK dan jiwa kewirausahaan

13. Peningkatan kemampuan menghasilkan, mengolah dan memasarkan berbagai jenis produk pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan yangmampu berdaya saing nasional dan internasional.

14. Mempertahankan keseimbangan ekosistem sehingga mampu menjaga kelestarian alam sebagai sumber dari segala sumber daya manusia yang berkelanjutan.

15. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam mendukung ekonomi dengan memperhatikan dan tetap menjaga kelestariannya.

16. Pemanfaatan sumberdaya hutan secara efisien, optimal, adil dan terjaganya kesimbangan ekosistem sehingga mampu menjaga kelestarian alam sebagai sumber dari segala sumber daya manusia yang berkelanjutan.

17. Peningkatan kualitas fasilitas dan sarana fisik penunjang sektor-sektor perekonomian.

Agenda perbaikan tata kelola pemerintahan, didukung dengan kebijakan sebagai berikut : 1. Meningkatkan tertib admisitrasi dan kearsipan

2. Meningkatkan kedisiplinan, profeionalime dan produktifitas aparatur 3. Meningkatkan kualitas pelayanan public

4. Menata dan mengembangkan wilayah administrative melalui pemekaran wilayah 5. Meningkatkan kinerja perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan

pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.

6. Mengupayakan peningkatan anggaran pendapatan daerah

7. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas anggaran belanja daerah.

Misi 2:

Memperkuat Dimensi Keadilan Di Semua Bidang.

Untuk mendukung misi ini didukung dengan agenda pembangunan yang inklusif dan berkeadilan dengan kebijakan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan

2. Meningkatkan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat untuk keluarga miskin.

(6)

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggara pendidikan formal dan informal.

5. Meningkatkan pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar dan menengah

6. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pembanguna pendidikan.

7. Memberdayakan fakir miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 8. Mensinergikan berbagai program pengentasan kemiskinan.

9. Mengurangi kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) antar wilayah 10. Menjaga kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat

11. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan kesalehan sosial 12. Mengoptimalkan peran dan fungsi lembaga-lembaga sosial

13. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pembangunan

14. Meningkatkan keterwakilan dan peran serta perempuan dalam sector public 15. Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja

16. Mengembangkan seni budaya, olah raga dan peranan pemuda dan wanita. Misi 3:

Program Penegakan Hukum.

Untuk mendukung misi ini didukung dengan agenda penegakan pilar demokrasi dan penengakan hukum dengan kebijakan sebagai berikut:

1. Penataan peraturan hukum 2. Perlindungan HAM

3. Konsolidasi demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik 4. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat

5. Menekan angka kasus kiriminalitas dan konflik di masyarakat 6. Menjaga angka kasus kiriminalitas dan konflik di masyarakat

7. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat.

Tabel 4.1.

Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan.

No Visi/Misi Tujuan Sasaran

Visi:

Terwujudnya Kabupaten

Kotawaringin Barat Yang Sejahtera, Berkeadilan, dan Jaya

1. Melanjutkan Pembangunan Kotawaringin Barat Sebagai Daerah

1. Meningkatkan PDRB dan Income Perkapita

2. Meningkatkan

1. Meningkatnya sumbangan masing-masing sektor terhadap PDRB

(7)

No Visi/Misi Tujuan Sasaran Pengembangan

Pembangunan.

kapasitas lembaga ekonomi

3. Meningkatkan daya saing ekonomi 4. Mengembangk

an infrastruktur perekonomian

perkapita penduduk

3. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah 4. Meningkatnya kemampuan

teknis, manajerial dan

permodalan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi. 5. Meningkatnya kerjasama antar

pelaku usaha

6. Keberpihakan pada usaha ekonomi mikro, kecil dan menengah

7. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk lokal 8. Meningkatnya promosi dan

pemasaran produk lokal 9. Penataan pedagang kaki lima 10.Tercukupinya saran dan

prasanrana umum secara integrative dan komprehensif dalam rangka peningkatan daya dukung terhadap pembangunan daerah

2. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang.

1. Meningkatkan derajat kesejahteraan

masyarakat 2. Meningkatkan

kualitas pendidikan dan sumber daya manusia

3. Mengurangi jumlah penduduk miskin dan

1. Terwujudnya layanan kesehatan yang berkualitas, murah dan merata

2. Meningaktnya kesehatan lingkungan

3. Meningkatnya peranserta

masyarakat dalam pembangunan kesehatan

4. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia

5. Meningkatnya layanan pendidikan yang berkualitas, murah dan merata

(8)

No Visi/Misi Tujuan Sasaran kepedulian sosial

7. Meningkatkan

peran serta

masyarakat dan pengarusutamaan gender

1. Menurunnya jumlah penduduk miskin

2. Menurunnya jumlah

pengangguran usia produktif 3. Stabilitas ketersediaan pangan

masyarakat

4. Meningkatnya moralitas masyarakat

5. Meningkatnya kepedulian masyarakat

6. Terwujudnya kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan 3. Menuju Kejayaan

Kotawaringin Barat.

1. Menciptakan suasana yang kondusif bagi stabilitas keamanan, politik dan pemerintah.

1. Menurunnya kriminalitas dan konflik di masyarakat

2. Terciptanya stabilitas politik dan masyarakat

3. Berjalannya pemerintahan yang berdasarkan hokum,

(9)

4. 2 Prioritas Pembangunan

Dalam Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan, maka terdapat beberapa prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015 menyangkut aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek pemerintahan, aspek fisik dan prasarana wilayah.

4.2.1 Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat

Berdasarkan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2012-2016, berbagai masalah dan tantangan pokok yang harus dipecahkan dan dihadapi pada tahun 2015, sehingga prioritas dan sasaran pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2015 ditetapkan sebagai berikut:

Prioritas 1 : Program peningkatan kualitas pendidikan

Dalam jangka panjang, peningkatan kesejahteraan masyarakat hanya akan dicapai jika kualitas dan akses pendidikan meningkat.

Fokus Program aksi Pendidikan adalah :

1. Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi gedung sekolah, sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan menambah prasarana fisik sekolah, serta penggunaan teknologi informatika.

2. Pemanfaatan alokasi anggaran minimal 20 persen dari APBD, pemantapan pendidikan gratis dan terjangkau sampai dengan pendidikan 12 tahun pada tingkatan pendidikan lanjutan di tingkat SMA.

3. Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan buku-buku dan membentuk karakter siswa yang beriman, berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka bekerja keras.

4. Meneruskan perbaikan kualitas guru, agar menjadi pilar pendidikan yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan lingkungan yang inovatif, serta mampu menularkan kualitas intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus berkembang kepada anak didiknya. Diupayakan sebelum 2015 seluru guru telah berpendidikan S1.

5. Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.

6. Mendorong partisipasi masyarakat (terutama orang tua murid) dalam menciptakan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi dan tantangan jaman saat ini dan kedepan.

7. Mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada keluarga berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal.

8. Meningkatkan peran pendidikan kejuruan.

Prioritas 2 : Program peningkatan kualitas kesehatan

(10)

manusia.

Oleh karena itu, fokus utama program bidang kesehatan adalah sebagai

berikut:

1. Menyempurnakan dan memantapkan peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat baik dari segi kualitas pelayanan,akses pelayanan, akuntabilitas anggaran, maupun penataan administrasi yang transparan dan bersih.

2. Peningkatan pembudayaan pola hidup sehat

3. Menyediakan obat dalam kuantitas yang memadai

4. Meneruskan dan meningkatkan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanudin melalui BLU.

5. Meningkatkan kualitas ibu dan anak di bawah lima tahun dengan memperkuat program yang sudah berjalan seperti Posyandu yang memungkinkan imunisasi dan vaksinasi masal seperti DPT dapat dilakukan secara efektif. Diharapkan dalam lima tahun mendatang, semua anak sudah mendapatkan vaksin DPT dan campak sehingga tingkat kematian bayi dan balita lebih cepat dari sasaran dalam MDG’s.

6. Penurunan tingkat kematian ibu yang melahirkan, pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria dan TBC.

7. Mengurangi tingkat prevelansi gizi buruk balita menjadi di bawah 15% pada tahun 2015 8. Revitalisasi program keluarga berencana. Pengendalian pertumbuhan penduduk ini

diharapkan mengubah paradigma kuantitas menjadi kualitas dalam keluarga.

9. Pengembangan sistem insentif bagi tenaga medis dan paramedis yang bertugas di daerah terpencil

10. Meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek kedokteran yang sesuai dengan etika profesi dan perlindungan masyarakat

11. Mengembangkan sistem peringatan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah dan cara pencegahannya untuk mencegah kepanikan dan jatuhnya banyak korban.

Prioritas 3 : Program Penanggulangan Kemiskinan

Pertumbuhan ekonomi sesungguhnya tidak cukup untuk mengatasi kemiskinan secara menyeluruh.Oleh karena itu, di samping terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka sejumlah intervensi yang efektif dan terarah perlu terus dilakukan.

Kebijakan diarahkan untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin yang mencakup terpenuhinya 10 (sepuluh) hak dasarbagi penduduk dalam menjalankan kehidupannya meliputi : (1) kecukupan dan mutu pangan, (2) akses dan mutu Iayanan kesehatan, (3) akses dan mutu layanan pendidikan, (4) akses layanan air bersih, (5) kesempatan kerja dan pengembangan usaha, (6) akses layanan perumahan dan sanitasi, (7) kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah, (8) kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam, (9) jaminan rasa aman dan (10) partisipasi dalam kebijakan publik.

(11)

1. Meneruskan, meningkatkan dan menyempurnakan pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan sebagai inti dari program penanggulangan kemiskinan yang bercirikan program yang memberdayakan masyarakat, terdesentralisasi dan implementasi program disesuaikan dengan kebutuhan lokal dengan perencanaan yang bersifat bottom-up pada tingkat akar.

2. Mengembangkan program Desa Mandiri yang difokuskan pada desa desa tertinggal agar tidak terjadi kesenjangan kemajuan yang semakin luas, melalui sektor sektor pembangunan utama, seperti infrastruktur dasar,pendidikan, kesehatan, serta menumbuhkan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal.

3. Penyempurnaan data keluarga miskin dan memutakhirkan data rumah tangga sasaran. Data rumah tangga sasaran akan diintegrasikan untuk semua program afirmasi dan subsidi sehingga berbagai duplikasi dapat dihindari.

4. Pemantapan dan penyempurnaan Program Jagung Hibrida yang difasilitasi pemerintah daerah meliputi penyediaan akses modal, bimbingan teknis pertanian, pengolahan hasil, sampai dengan pemasaran.

5. Penyediaan beras murah bagi keluarga miskin untuk menjamin ketahanan pangan. 6. Melaksanakan dan memperkuat program nasional seperti : Program Jamkesmas, BOS,

PKH, BLT, PNPM, Raskin yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. 7. Pemihakan kepada Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi, antara lain dengan

penguatan peran dan kemampuan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Marunting Sejahtera untuk memberikan akses modal bagi masyarakat kecil.

8. Dukungan dan partisipasi Program PM2L

Prioritas 4 : Program Penciptaan Lapangan Kerja

Empat masalah utama dalam pasar yaitu: (i) persentase sektor informal yang relatif tinggi; (2) adanya kesenjangan upah sektor formal informal; (3) penurunan produktivitas tenaga kerja, terutama di sektor manufaktur; dan (4) kecenderungan peningkatan pengangguran terbuka pada kelompok umur muda.Upaya untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 2% pada akhir tahun 2014,maka program ketenagakerjaan akan menekankan pada:

1. Peningkatan kualitas pekerja baik dilihat dari upah yang diterima, produktivitas dan standar kualifikasinya untuk dapat memperluas peningkatan kesempatan di sektor formal, serta mengurangi jumlah pengangguran terbuka usia muda, dengan mengintegrasikan program prioritas ini dengan program prioritas bidang pendidikan. 2. Peningkatkan investasi melalui perbaikan iklim investasi sehingga kesempatan kerja

baru dapat tercipta.

(12)

4. Membangun infrastruktur fisik yang dapat memperlancar arus lalu-lintas barang dan informasi, serta mendorong program industrialisasi yang dapat menarik industri lanjutan (PMDN, PMA) untuk berinvestasi.

5. Memperluas dan meningkatkan industri kreatif dan pariwisata sebagai sumber potensi perekonomian rakyat.

6. Penciptaan program berbasis rakyat yang mampu memandirikan masyarakat.

Prioritas 5 : Program Pembangunan Infrastruktur dasar

Infrastruktur mempunyai peran strategis baik dalam mewujudkan kesejahteraan maupun dalam memperkecil kesenjangan dan memperbaiki keadilan. Selama lima tahun terakhir, pemerintah daerah telah berusaha untuk mengejar ketertinggalan dan kesenjangan infrastruktur. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar ke depan akan diarahkan sebagai berikut :

1. Mempercepat pembangunan jalan darat untuk membuka keterisolasian.

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan wilayah kecamatan.

3. Melanjutkan pengembangan pelabuhan multipurpose, pelabuhan roro, dan serta pelabuhan samudera guna mendukung percepatan perekonomian daerah.

4. Pembangunan Bandara Internasional secara bertahap mengantisipasi kemajuan perekonimian daerah.

5. Peningkatan fasilitas Kabupaten dan Kecamatan

6. Peningkatan dan Perluasan Pasar Kabupaten, Kecamatan dan Desa.

7. Pelayanan dan akses air bersih dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

Prioritas 6 : Program Ketahanan Pangan

Pemerintah akan memberikan perhatian lebih besar kepada upaya peningkatan produksi pangan beras dan bahan pangan lainnya, serta diversifikasi konsumsi pangan. Program aksi peningkatan pangan meliputi antara lain:

1. Memperbaiki infrastruktur pertanian meliputi pembanguan dan perbaikan irigasi, saluran air, dan pelabuhan yang menghubungkan produksi pangan dan tujuan pasar.

2. Meningkatkan kualitas input baik dengan dukungan penelitian dan pengembangan bibit unggul, dan penyuluhan untuk penggunaan secara tepat dan akurat dengan resiko yang dapat dijaga.

3. Menjamin pelaksanaan subsidi pupuk, agar tidak terjadi kelangkaan, dan penggunaan pupuksubsidi kepada yang tidak berhak.

4. Peningkatan dan penyempurnaan program Jagung Hibrida agar petani memperoleh peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.

(13)

memberikan keuntungan pada petani namun tidak memberatkan konsumen yang berpendapatan rendah.

6. Melaksanakan kebijakan pengembangan industri hilir pertanian Melalui Badan Usaha Milik Daerah Agrotama Mandiri yang telah dibentuk dua tahun yang lalu.

7. Peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan petani melalui program peningkatan penyuluh pertanian.

Prioritas 7 : Program Energi

Program dalam sektor energi diarahkan pada upaya Peningkatan diversifikasi, distribusi serta akses energi sehingga masyarakat mampu memperoleh energi sesuai kebutuhan dan kemampuan daya belinya. Perhatian lebih besar ditujukan untuk menyediakan energi listrik desa desa tertinggal.

Prioritas 8 : Program Tata Kelola Pemerintahan

Perbaikan dan pelaksanaan tata kelola pemerintahan, secara garis besar ditujukan untuk peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur pemerintah daerah dan pelayanan publik, serta penguatan aksi anti korupsi, dilakukan antara lain:

1. Penguatan kelembagaan satuan kerja perangkat daerah untuk peningkatan kualitas kinerja aparatur daerah.

2. Program perbaikan peraturan yang menyangkut rekrutmen, perkembangan karier secara transparan, akuntabel dan berdasarkan prestasi (merit based), serta aturan disiplin dan pemberhentian pegawai negeri sispil.

3. Meningkatkan kinerja dengan memperbaiki prosedur kerja (business process), pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kecepatan dan keakuratan layanan, dan mengatur kembali struktur organisasi agar makin efisien dan efektif dalam menjalankan fungsi pelayanan publik, regulasi, pengawasan dan penegakan aturan.

4. Melakukan pengawasan kinerja dan termasuk pemberantasan korupsi dan penerapan disiplin dan hukuman yang tegas bagi pelanggaran sumpah jabatan, aturan, disiplin, dan etika kerja birokrasi.

5. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas layanan pemerintahan dengan perumusan standar pelayanan minimum.

6. Penyesuaian dan perbaikan kesejahteraan pegawai.

Prioritas 9 : Program Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi

Implementasi agenda reformasi penegakan hukum akan dilakukan ke dalam dua aksi yaitu reformasi penegakan hukum (rule of law) dan penegakan ketertiban umum.

(14)

Program ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan ketidakadilan baik di antara kelompok masyarakat dan kelompok penghasilan, antar daerah, dan antar jender. Program aksi yang inklusif dan berkeadilan meliputi :

1. Penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah dengan perluasan akses kredit untuk UMKM termasuk dan utamanya melalui fasilitasi pemerintah daerah mengakses modal, Penguatan Bank Perkreditan Rakyat untuk membantu usaha mikro, penciptaan dan pendidikan bagi para pengusaha dan enterpreneur baru di tingkat kecil dan menengah di daerah-daerah, mendukung inovasi dan kreativitas masyarakat dan pengusaha dalam menciptakan produk, mengemas, memasarkan dan memelihara kesinambungan dalam persaingan yang sehat. Menciptakan kebijakan yang berpihak pada usaha kecil menengah baik dalam kebijakan produksi, distribusi, dan penggunaan anggaran pemerintah pusat dan daerah, termasuk aktivitas BUMD.

2. Mengurangi kesenjangan antar desa dengan melakukan terus menerus perbaikan kebijakan Alokasi Dana Desa

3. Mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal dan daerah perbatasan terluar dan terpencil.

4. Mengurangi kesenjangan jender dengan meningkatkan kebijakan pengarusutamaan jender dalam strategi pembangunan. Meningkatkan partisipasi perempuan di segala bidang baik dalam proses pembuatan kebijakan, proses pelaksanaan kebijakan.

Prioritas 11 : Program Lingkungan Hidup

Progam di bidang lingkungan hidup bertujuan untuk memperbaiki kerusakan lingkungan, menjaga kelestarian alam, dan menjaga kesinambungan daya dukung alam terhadap aktivitas ekonomi dan masyarakat.

1. Memperbaiki lingkungan yang mengalami kerusakan dan mencegah bencana alam dengan melakukan reboisasi, penghutanan kembali, dan perbaikan daerah aliran sungai.

2. Mengembangkan strategi pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable) sesuai dengan tujuan untuk mengurangi ancaman dan dampak perubahan iklim global khususnya melalui upaya pengurangan emisi karbon baik di sektor kehutanan, energi, transportasi, kelautan, dan pertanian.

3. Mengajak seluruh masyarakat luas, rumah tangga maupun dunia usaha untuk aktif menjaga lingkungan untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Prioritas 12 : Program Pengembangan Budaya

Pengembangan budaya ditujukan untuk menciptakan masyarakat yang memiliki budaya dan peradaban luhur dan mampu menjaga jati diri ditengah pergaulan global:

1. Menjaga suasana kebebasan kreatif dibidang seni dan keilmuan.

(15)

3. Memberikan insentif kepada kegiatan kesenian dan keilmuan untuk mengembangkan kualitas seni dan budaya serta melestarikan warisan kebudayaan lokal dan nasional, modern dan tradisional.

Prioritas 13 : Program Pengembangan Agribisnis berbasis Agropolitan

Latar belakang pelaksanaan program pengembangan agribisnis berbasis agropolitan adalah bersumber dari beberapa permasalahan sistem agribisnis, yakni: (1) belum terintegrasi dan berkembang optimalnya sistem agribisnis; (2) masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap sistem agribisnis; dan (3) kurang sesuainya model agribisnis yang dikembangkan dengan karakter masing-masing daerah pertanian akibat keterbatasan partisipasi petani dalam perencanaan model agribisnis, sisa-sisa pola pengembangan yang bersifat top-down yang masih dipertahankan; serta generalisasi model yang kurang tepat.

Pertanian di Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan sektor utama pertanian jika dilihat dari produktivitas pertaniannya yang cukup besar dan kontribusinya terhadap PDRB. Langkah dari program pengembangan agribisnis berbasis agropolitan:

1. Meningkatkan produktivitas kualitas dan produksi komoditas pertanian yang dapat dipasarkan sebagai bahan baku industri pengolahan maupun untuk komoditas ekspor. 2. Mensinergikan potensi dari setiap sistem usaha agribisnis mulai dari sub-sistem

hulu, on-farm, hilir, pemasaran, dan usaha penunjangnya, secara maju, berkelanjutan, dan terdesentralisasi, melalui pengembangan agropolitan yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah.

3. Menetapkan pusat agribisnis dan unit-unit kawasan pengembangannya yang terintegrasi dalam bentuk keterkaitan antar wilayah (pergerakan barang, modal dan manusia).

4. Menyediakan infrastruktur pendukung.

Prioritas 14 : Program Peningkatan Iklim Investasi

Perkembangan investasi pada sektor industri di Kabupaten Kotawaringin Barat mengalami peningkatan signifikan. Namun demikian masih banyak sektor lain yang masih potensial untuk dikembangkan, sehingga sangat membutuhkan investor untuk menanamkan modalnya dalam rangka pengembangan potensi daerah.

Salah satu kendala pelaksanaan investasi di daerah adalah adanya aturan dari pusat yang sampai saat ini masih dalam proses sehingga daerah mengalami kesulitan dalam menetapkan regulasi yang tepat untuk lebih memberikan daya tarik bagi investor.

(16)

Prioritas 15 : Program Penataan Ruang Wilayah

Penataan ruang adalah merupakan kerangka strategis dalam mengelola dan mengatur sumber daya alam dan sumber daya lainnya, serta sebagai upaya untuk mentransformasikan ruang yang ada serta tendensinya menuju ke arah suatu struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang wilayah yang kondusif guna mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan.

Struktur dan pola penataan ruang wilayah pada dasarnya merupakan pedoman dalam merumuskan kebijakan pokok pemanfaatan ruang wilayah, mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah serta keserasian antar sektor.Dari sisi pengembangan wilayah, perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat memperlihatkan beberapa fenomena antara lain belum selarasnya hubungan perkotaan dan perdesaan, ketidakseimbangan perkembangan antar wilayah/disparitas yang terjadi antar wilayah.

Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong pelaksanaan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan peruntukannya, pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan pembangunan antar fungsi, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan mengoptimalkan peran penataan ruang sebagai media koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan antar sektor dan antar wilayah.

Program–program prioritas lima tahunan dalam RPJMD dituangkan dalam pelaksanaan progam tahunan (RKPD) seperti dalam tabel 4.2.

Tabel. 4.2.

Prioritas Pembangunan Daerah

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

1. Program peningkatan kualitas pendidikan

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini 2. Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun

3. Program Pendidikan Menengah 4. Program Pendidikan Non Formal 5. Program Pendidikan Luar Biasa 6. Program Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan

7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

2. Program peningkatan kualitas kesehatan

(17)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat 6. Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 8. Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

9. Program pengadaan,

peningkatan dan perbaikan sarana dan

prasaranapuskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

10. Program pengadaan,

peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 11. Program pemeliharaan sarana

dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

12. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 13. Program peningkatan

pelayanan kesehatan lansia

14. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan 15. Program peningkatan

keselamatan ibu melahirkan dan anak

(18)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

pelayanan kesehatan

3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 4. Program Pemberdayaan Fakir

Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

5. Program pembinaan anak terlantar 6. Program pembinaan para

penyandang cacat dan trauma 7. Program Penguatan Kelembagaan

Masyarakat

8. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

9. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

10. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo

11. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

12. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 13. Program Fasilitasi Pengembangan

Masyarakat dan Desa;

14. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat;

4. Program Penciptaan Lapangan Kerja 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

3.

Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

5. Program Pembangunan Infrastruktur dasar

1. Program

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan jembatan;

(19)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

dan Penggantian Jembatan;

3. Program Pembangunan Jalan dan jembatan;

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; 5. Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Air lainnya serta air baku;

6. Program Pengendalian Banjir; 7. Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Perkotaan dan Perdesaan;

8. Program peningkatan kinerja pengelolaan air minum dan sanitasi;

9. Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

10. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

11. Program peningkatan pelayanan angkutan

12. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

13. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

14. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 15. Program Pengembangan

Perumahan

16. Program Lingkungan Sehat Perumahan

17. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan

(20)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

19. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

20. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.

21. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi

22. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi

23. Program kerjasama informsi dan media massa

6. Program Ketahanan Pangan 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan.

2. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

3. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan 4. Program peningkatan penerapan

teknologi pertanian/perkebunan

5.

Program pemberdayaan penyuluh

pertanian/perkebunan lapangan

7. Program Energi 1. Program pembinaan dan

pengawasan bidang pertambangan. 2. Program pengawasan dan

penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan 3. Program pembinaan dan

pengembangan bidang

ketenagalistrikan.

8. Program Tata Kelola Pemerintahan 1. Program Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah.

2. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum;

(21)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

Daerah;

4. Program Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintahan;

5. Program Peningkatan Kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah Daerah;

6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

7. Program Pengembangan data/informasi

8. Program Kerjasama Pembangunan 9. Program Pengembangan Wilayah

Perbatasan

10. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

11. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

12. Program perencanaan pembangunan daerah

13. Program perencanaan pembangunan ekonomi

14. Program perencanaan sosial budaya

15. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 16. Program perencanaan

pembangunan daerah rawan bencana

17. Program administrasi kependudukan 18. Program Penyusunan Data /

Informasi / Statistik daerah

19. Program Penyelematan dan pelestarian Dokumen / Arsip Daerah.

(22)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan.

22. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 23. Program Pembinaan dan

peningkatan Kapasitas Perpustakaan.

24. Program Penyelamatan dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan. 25. Program Pengembangan dan

Keserasian Kebijakan Pemuda 26. Program peningkatan peran serta

kepemudaan

27. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

28. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba

29. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

30. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

31. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

9. Program Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi

1. Program Penyelenggaraan Administrasi Keuangan Daerah; 2. Program Pengelolaan Aset Daerah; 3. Program Peningkatan system

internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah

4. Program peningkatan

profesiaonalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

5. Program Peningkatan

pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 6. Program penataan peraturan

(23)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

7. Program pembinaan dan pelayanan hukum

10. Program Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan

1. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 2. Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 3. Program Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

5. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

6. Program Transmigrasi lokal. 7. Program Transmigrasi Regional 8. Program keserasian kebijakan

peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

9. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 10. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 11. Program Peningkatan peran serta

dan kesetaraan jender dalam pembangunan

12. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak 13. Program Keluarga Berencana

14. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

15. Program pelayanan kontrasepsi 16. Program pembinaan peran serta

masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

(24)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

pelayanan informasi dan konseling KRR

19. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS

20. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak 21. Program penyiapan tenaga

pendamping kelompok bina keluarga

22. Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU 23. Program Perlindungan Konsumen

dan pengamanan perdagangan 24. Program Pembinaan pedagang kaki

lima dan asongan

25. Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

26. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

11. Program Lingkungan Hidup 1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2. Program Perlindungan

dan Konservasi Sumberdaya Alam; 3. Program Rehabilitasi dan

Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam;

4. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup;

5. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

6. Program Pengembangan Jasa Lingkungan di Kawasan kawasan Konservasi Hutan

(25)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

8. Program rehabilitasi hutan dan lahan

9. Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 12. Program Pengembangan Budaya 1. Program Pengembangan Nilai

Budaya

2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

4. d) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya

13. Program Pengembangan Agribisnis berbasis Agropolitan

1. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 2. Program peningkatan

pemasaran hasilproduksi pertanian/perkebunan

3. Program peningkatan

penerapan teknologi

pertanian/perkebunan

4.

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

5. Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Ternak 6. Program Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Pesisir

7. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan 8. Program Pengembangan

budidaya perikanan

9. Program Pengembangan sistem penyuluhan perikanan

10. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.

(26)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

dan air tawar.

12. Program Pengembangan perikanan tangkap

13. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

14. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri 15. Program Peningkatan

Kemampuan Teknologi Industri

16. Program Penataan

Struktur Industri

17. Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial 14. Program Peningkatan Iklim Investasi 1. Program Peningkatan Promosi

dan Kerjasama Investasi

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 3. Program Penyiapan potensi

sumberdaya, sarana dan prasarana daerah

4. Program Promosi Pariwisat 5. Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata.

6. Program Pengembangan kemitraan

7. Program peningkatan

keamanan dan kenyamanan lingkungan

8. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal

9. Program pengembangan wawasan kebangsaan

10. Program kemitraan

pengembangan wawasan kebangsaan

(27)

No. Program Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)

Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD)

12. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)

13. Program pendidikan politik masyarakat

14. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

15. Program Penataan Ruang Wilayah 1. Program Perencanaan Tata Ruang

2. Program Pemanfaatan Ruang

3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

4. Program pembangunan sistem pendaftaran tanah

5. Program Penataan

penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

6. Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan

7. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

4.2.2 Prioritas Kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Maka dalam pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2015 akan dilaksanakan 14 (empat belas) SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang akan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, prioritas dan kemampuan keuangan daerah serta kemampuan kelembagaan personil daerah dalam bidang bersangkutan, dengan rincian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai berikut:

(28)

2. Bidang Lingkungan Hidup, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

3. Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Kabupaten/Kota.

4. Bidang Sosial, berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

5. Bidang Perumahan Rakyat, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

6. Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

7. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, berdasarkan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/Hk-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota.

8.

Bidang Pendidikan Dasar, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.

9. Bidang Pekerjaan Umum, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tanggal 25 Oktober 2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum. 10. Bidang Ketenagakerjaan, berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15/MEN/X/2010 tanggal 29 Oktober 2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan.

11. Bidang Ketahanan Pangan, berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/)T.140/12/2010 tanggal 22 Desember 2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota

12. Bidang Komunikasi dan Informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Informasi dan Komunikasi Nomor 22/PER/M.Kominfo/12/2010 tanggal 20 Desember 2010 tentang SPM Bidang Komunikasi dan Informasi.

13.

Bidang Kesenian, berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM 106/HK.501/MKP/2010 tentang SPM Bidang Kesenian.

(29)

4.2.3 Sasaran Pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2015

(30)

Tabel 4.3.

Penetapan Indikator Kinerja Daerah Berdasarkan Aspek Pelayanan Umum

1.1.1 Perbandingan guru dan siswa

SD/Mts 1:27 1:28

1.1.2 Angka Partisipasi Sekolah 86,00 94,81 1.1.3 Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah 190,95 202,58 SMP/MTs

1.1.1 Perbandingan guru dan siswa

SMP/Mts 1:14 1:14

1.1.2 Angka Partisipasi Sekolah 93,55 99,25 1.1.3 Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah 322,52 342,16 1.2 Pendidikan Menengah

1.2.1 Rasio guru terhadap murid 1:14 1:13

1.2.2 Angka Partisipasi Sekolah 89,89 95,37 1.2.3 Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah 700,35 743,00

1.3 Fasilitas Pendidikan

1.3.1 Persentase SD/MI yang memiliki

ruang kelas sesuai SPM 99,07 100,00

1.3.2 Persentase SMP/Mts yang

memiliki ruang kelas sesuai SPM 96,59 100,00 1.3.3 Persentase SMA/MA/SMK yang

memiliki ruang kelas sesuai SPM 94,00 98,20

1.4 Angka Putus Sekolah

1.4.1 Angka Putus Sekolah (APS)

SD/MI 0,19 0,14

1.4.2 Angka Putus Sekolah (APS)

SMP/MTs 1,75 1,54

1.4.3 Angka Putus Sekolah (APS)

SMA/SMK/MA 1,03 0,70

1.5 Guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV 73,40 1.5.1 Guru SD/SDLB yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV 75,16 83,54

1.5.2 Guru SMP/SMPLB yang

memenuhi kualifikasi S1/D-IV 96,75 98,45 1.5.3 Guru SMA/SMALB/SMK yang

memenuhi kualifikasi S1/D-IV 92,84 98,00 1.6 Angka Kelulusan

1.6.1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 96,32 97,87 1.6.2 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 69,22 83,76 1.6.3 Angka Kelulusan (AL)

SMA/SMK/MA 73,71 81,26

1.6.4 Angka Melanjutkan (AM) dari

(31)

No. FOKUS/BIDANG URUSAN /INDIKATOR KINERJA 1.6.5 Angka Melanjutkan (AM) dari

SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 96,03 96,99

2. Kesehatan

2.1 Rasio rumah sakit per satuan

penduduk 0,014 0,016

2.2 Rasio dokter per satuan

penduduk 0,14 1,45

2.3 Rasio tenaga para medis per

satuan penduduk 1,43 1,45

2.4 Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani 80 80

2.5 Cakupan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan 90 90

yang memiliki kompetensi kebidanan

2.6 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100 100

2.7 Cakupan Balita Gizi Buruk

mendapat perawatan 100 100

2.8 Cakupan penemuan &

penanganan penderita penyakit TBC/BTA

85 85

2.9 Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit DBD

100 100

2.10 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100 100

2.11 Cakupan Kunjungan Bayi 96 98

2.12 Angka Kematian Bayi /1000

Kelahiran Hidup 17 17

2.13 Angka Kematian Ibu /100.000

Kelahiran Hidup 102 102

2.14 AKABA per 1000 Balita 7 6

3. Pekerjaan Umum

3.1 Proporsi Panjang jalan dalam

kondisi baik 0,24 0,27

3.2 Rasio Jaringan Irigasi 0,73 0,79

3.3 Persentase rumah tinggal

bersanitasi (%) 96,78 97,79

3.4 Rasio tempat pemakaman umum

persatuan penduduk 771,8 771,8

3.5 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk

6,2 7,5

3.6 Rasio rumah layak huni 0,64 0,65

3.7 Rasio permukiman layak huni (%) 0,99 0,99 3.8 Panjang jalan dilalui Roda 4 (Km) 2.600,00 2.650,00 4. Perumahan

4.1 Rumah Tangga Pengguna Air

(32)

No. FOKUS/BIDANG URUSAN /INDIKATOR KINERJA

5.1 Rasio bangunan ber-IMB per

satuan bangunan 0,12 0,14

6. Perencanaaan Pembangunan 6.1 Tersedianya dok. perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda (Dokumen)

1 1

6.2 Tersedianya Dok. Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA (Dokumen)

1 1

6.3 Tersedianya Dok.perencanaan RKPD yang telah ditetapkan

dengan PERKADA (Dokumen) 1 1

6.4 Penjabaran Program RPJMD

kedalam RKPD (Dokumen) 100 100

7. Perhubungan

7.1 Jumlah Bandara (Buah) 1 1

7.2 Jumlah Dermaga Sungai (Buah) 4 4

7.3 Jumlah Pelabuhan Laut (Buah) 3 4

8 Lingkungan Hidup

8.1 Persentase Penanganan sampah 72,61 75,81

8.2 Jumlah Duta Lingkungan 2 2

8.3 Jumlah Kader lingkungan 50 50

8.4 Jumlah Adhiwiyata (orang) 376 426

8.5 Pencemaran status mutu air 2 2

8.6 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

600 600

8.7 Penegakan Hukum Lingkungan 5 5

9 Kependudukan dan Catatan Sipil

9.1 Kepemilikan akta kelahiran per

1000 penduduk 31 33

9.2 Ketersediaan database

kependudukan skala Kabupaten 100 100

9.3 Presentase jumlah penduduk

yang memiliki KTP Nasional 86 88

9.4 Persentase jumlah penduduk

dengan KK Nasional 86 88

9.5 Persentase jumlah penduduk yang memiliki Elektronik KTP (e-KTP)

76 78

10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

10.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%)

10.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%)

(33)

No. FOKUS/BIDANG URUSAN /INDIKATOR KINERJA 10.4 Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan

dananak dari tindakan kekerasan (%)

60 70

11 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 11.1 Rata-rata jumlah anak per

keluarga 3 3

11.2 Rasio akseptor KB 80,69 80,69

11.3 Cakupan peserta KB aktif (orang) 43.917 46.112 11.4 Keluarga Pra Sejahtera dan

Keluarga Sejahtera I 11.000 10.500

12 Sosial

12.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan Panti Rehabilitasi (unit)

18 18

12.2 PMKS yang memperoleh bantuan

sosial (orang) 79,00 80,00

12.3 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (kasus)

68,42 68,42

13 Ketenagakerjaan

13.1 Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (%) 79,00 80,00

13.2 Tingkat pengangguran terbuka

(%) 2,10 2,00

14 Koperasi Usaha Kecil dan Menegah

14.1 Persentase koperasi aktif (%) 74,45 75,32

14.2 Jumlah BPR/LKM (unit) 24 26

14.3 Usaha Mikro dan Kecil (Unit) 64 62

15 Penanaman Modal 15.1 Jumlah investor berskala

nasional (PMDN/PMA) (unit) 67 67

15.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional

15.2.1 - PMDN 3.500.000.000.000 3.500.000.000.000

15.2.2 - PMA (US $ ) 650.000.000 650.000.000

15.3 Kenaikan / penurunan Nilai

Realisasi PMDN 1.500.000.000.000 1.500.000.000.000 16 Kebudayaan

16.1 Penyelenggaraan festival seni

dan budaya (kali) 10 15

16.2 Sarana penyelenggaraan seni

dan budaya**** 94 94

16.3 Benda, situs dan kawasan Cagar

Budaya yang dilestarikan 36 36

17 Kepemudaan dan Olahraga

17.1 Jumlah organisasi pemuda 112 110

17.2 Jumlah organisasi olah raga 14 15

(34)

No. FOKUS/BIDANG URUSAN /INDIKATOR KINERJA 18 Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri

18.1 Kegiatan pembinaan terhadap

LSM, Ormas dan OKP 18 20

18.2 Kegiatan pembinaan politik

daerah 10 10

19 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat

Daerah, Kepegawaian dan Persandian

19.1 Rasio jumlah Polisi Pamong

Praja per 10.000 penduduk 9 10

19.2 Jumlah Linmas per Jumlah

10.000 Penduduk (orang) 210 210

19.3 Rasio Pos Siskamling per jumlah

Desa/Kel 90 100

19.4 Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan administrasi pemerintah

Ada Ada

19.5 Penegakan PERDA Ada Ada

19.6 Assesmen manajer (orang) 120 120

20 Ketahanan Pangan

20.1 Regulasi ketahanan Pangan

(Perbup) Ada Ada

20.2 Ketersedian pangan utama Ada Ada

21 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

21.1 Jumlah desa yang terperbaharui

rofil desanya 94 94

21.2 Jumlah Musyawarah

pembangunan Desa/Kelurahan yang dapat difasilitasi

94 94

21.3 Terlaksanayan bulan bhakti

gotong royong masyarakat 1 1

21.4 Jumlah Kader Pemberdayaan

Masyarakat yg Terlatih 188 188

21.5 Jmlah Desa/Kelurahan yg

mendapat akses TTG 1 1

22 Statistik

22.1 Buku “Kotawaringin Barat Dalam

Angka” Ada Ada

22.2 Buku “PDRB Kotawaringin Barat” Ada Ada 23 Kearsipan

23.1 Pengelolaan arsip secara baku Ada Ada 24 Komunikasi dan Informatika

24.1 Jumlah surat kabar nasional/lokal 10 10

24.2 Jumlah penyiaran radio/TV lokal 6 6

24.3 Website milik pemerintah daerah

(buah) 1 1

24.4 Pameran/expo Ada Ada

(35)

No. FOKUS/BIDANG URUSAN /INDIKATOR KINERJA 25.1 Jumlah Perpustakaan

25.1.1 Anggota 1997 2247

25.1.2 Pengunjung 11017 11767

25.1.3 Peminjam 9657 10407

25.1.4 Jumlah koleksi bahan

pustaka(eksemplar) 22743 24743

II Pelayanan Urusan Pilihan 1. Pertanian dan Peternakan 1.1. Luas tanam tanaman pangan

1.1.1. Padi sawah (Ha) 8.453 9.065

1.1.2. Padi ladang (Ha) 3.881 3.981

1.1.3 Jagung (Ha) 1.472 1.546

1.2. Luas Panen Tanaman Pangan

1.2.1 Padi sawah (Ha) 8.030 8.612

1.2.2 Padi ladang (Ha) 3.687 3.782

1.2.3 Jagung (Ha) 1.399 1.469

1.3 Produktivitas tanaman pangan

1.3.1 Padi sawah (Kwintal/Ha) 3,79 4,10

1.3.2 Padi ladang (Kwintal/Ha) 2,12 2,13

1.3.3 Jagung (Ton/Hektar) 3.25 3.30

1.4 Produksi tanaman pangan

1.4.1 Padi sawah (Ton) 30.435 35.308

1.4.2 Padi ladang (Ton) 7.816 8.056

1.5 Populasi Ternak

1.5.2 Kerbau (ekor) 0 0

1.5.2 Kambing /Domba(ekor) 2,530 2,699

1.5.3 Babi (ekor) 6.177 6.625

1.5.4 Ayam buras (ekor) 451,038 508,771

1.7.7 Ayam ras petelur (ekor)

1.5.5 Ayam ras pedaging (ekor) 224.984 249.148 1.6 Produksi Ternak

1.8.2 Kerbau (Ton) 0,00 0,00

1.6.2 Kambing / Domba(Ton) 57,79 61,16

1.6.3 Babi (Ton) 115,14 122,16

1.6.4 Ayam buras (Ton) 433.61 479.58

1.8.7 Ayam Ras Petelur (Ton) 0,00 0,00

1.6.5 Ayam Ras Pedaging (Ton) 1004.56 1099.19

1.6.6 Itik (Ton) 15.12 15.88

1.7 Produksi Telur

1.7.1 Ayam buras(Ton) 281.84 316.09

1.7.2 Itik(Ton) 161.17 174.10

1.8 Kontribusi sub sektor tanaman

pangan terhadap PDRB (%) 3,80 3,85

1.9 Kontribusi Sub sektor peternakan

terhadap PDRB (%) 4,68 4,78

1.10 Peningkatan pertumbuhan sektor

pertanian dalam PDRB Kobar (%) 4 4

(36)

No. FOKUS/BIDANG URUSAN /INDIKATOR KINERJA

2.2 Kontribusi PDRB sub-sektor perkebunan terhadap sektor pertanian (%)

81,5 82,5

2.3 eksport per tahun dari komoditas

perkebunan (US$ ) 169.306.735,49 173.306.735,49 2.4 Penyerapan tenaga kerja baru di

sektor perkebunan (jumlah tenaga kerja baru/tahun)

79.820 81.320

2.5 Jumlah Industri pengolahan

turunan CPO 1 1

2.6 Sumbangan sektor perkebunan

terhadap PAD (Milyar Rupiah) 13 13

2.7 Kemitraan/Plasma 2.500 2.500

2.8 Pengembangan/perluasan areal perkebunan

2.8.1 Karet 18.284 18.684

2.8.2 Kelapa sawit 204.909 209.909

2.8.3 Kelapa 1.205 1.220

2.8.4 Lada 1.042 1.052

2.9 Produksi komoditi perkebunan

2.9.1 Karet (lump) 15.600 16.100

2.9.2 Kelapa (kopra) 347 350

2.9.3 Kelapa Sawit (Tbs) 4.550.000 4.760.000

2.9.4 Lada (putih/hitam) 432 435

3. Kehutanan

3.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

(Ha) 3.041 3.078

3.2 Kontribusi sektor kehutanan

terhadap PDRB 2 2

3.3 Penataan kawasan KPHP

(peruntukan kawasan KPHP)(Ha) ₋ ₋

3.4 Hutan Rakyat dan Lahan Terbuka

Hijau (Ha) 100 100

4. Energi dan Sumber Daya Mineral

4.1 Kontribusi sektor pertambangan

terhadap PDRB 1 1

5. Pariwisata

5.1 Kunjungan Wisata 28.100 29.400

6. Kelautan dan perikanan

6.1 Produksi perikanan 13.207,34 13.925,99

6.2 Perikanan tangkap 10.682,26 10.895,90

6.3 Perikanan Budi daya 2.525,08 3.030,09

6.4 Konsumsi ikan 38,36 38,75

6.5 Peningkatan produksi perikanan

budidaya (ton) 11.595,69 26.903,60

6.6 Peningkatan hasil tangkapan alam setiap upaya penangkapan

(37)

No. FOKUS/BIDANG URUSAN /INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Target Capaian Tahun 2015

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD

2016 6.7 Peningkatan tingkat konsumsi

ikan masyarakat (Kg) 38,36 46,33

6.8 Peningkatan produksi benih ikan

(juta ekor) (2009) 0,90 1,00

7. Perdagangan

7.1 Kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB (%) 17,,5 18

7.2 Ekspor bersih perdagangan (US

$) 390.000 400.000

8. Perindustrian

8.1 Kontribusi sektor industri

terhadap PDRB 15,40 15,50

8.2 Kontribusi industri rumah tangga

terhadap 1,45 1,5

PDRB sektor industri****

8.3 Pertumbuhan industri (unit) 2,20 2,20

8.4 Cakupan bina kelompok

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel. 4.2.
Tabel 4.3.Penetapan Indikator Kinerja Daerah Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Chaos yang digunakan memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap kunci dekripsi yang digunakan. Artinya, jika terjadi perubahan pada kunci yang digunakan untuk melakukan

Kepala MTs Negeri Batu lebih menekankan pada Model Supervisi Klinis Face to Face , sedangkan kepala SMP Ar-Rohmah Putri Malang menekankan pada Model Supervisi

PUNDARIKA ATMA SEMESTA Direktur Penjualan : DIAN NOVITA. Alamat

Adapun urgensi perencanaan pembelajaran adalah: (1) menunjukkan arah kegiatan, (2) memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pembelajaran, (3) menentukan cara terbaik untuk

Peserta lelang sudah melakukan registrasi dan telah terdaftar pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Muara Enim di situs internet

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016 ~ Universitas Kanjuruhan Malang | 267 konteks pemecahan masalah; (d) Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and

[r]

Upaya pendekatan lingkungan di wilayah pelayanan Puskesmas Bosnik adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan melalui pembentukan Pos Malaria Desa (Posmaldes)