• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITIK INDONESIA MENJADI TANGGUNGJAWAB MUHAMMADIYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLITIK INDONESIA MENJADI TANGGUNGJAWAB MUHAMMADIYAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Emha Ainun Nadjib

POLITIK INDONESIA MENJADI TANGGUNGJAWAB MUHAMMADIYAH

Bangsa Indonesia ini menghadapi masalah besar. Termasuk masalah politik nasional. Dalam hal ini politik nasional Indonesia merupakan tanggungjawab Muhammadiyah untuk ikut

merembugnya. Mengapa? Berikut kita ikuti wawancara Ton Martono dari SM dengan

budayawan yang lahir dari keluarga Muhammadiyah Jombang, Emha Ainun Nadjib, di rumahnya Yogyakarta belum lama.

Dari perjalanan Anda bersilaturahmi dengan berbagai kalangan, apa sesungguhnya yang menjadi keinginan masyarakat terhadap masa depan Indonesia?

Hampir semua masyarakat menginginkan Indonesia ini segera keluar dari krisis dan segera ada penggantian kepemimpinan nasional. Saya kira kita harus segera mengerucut, harus jelas dalam melakukan identifikasi masalah yang kita hadapi. Disini fungsi saya selama ini adalah

menemani berfikir obyektif, berfikir jernih dan berfikir matang. Siapapun Anda, silakan di PAN di PKB di PKS tetapi kita harus berfikir Islam dan berfikir tentang Indonesia. Jadi semua harus berfikir tentang masa depan bangsa Indonesia ini sesuai dengan keinginan masyarakat

Sepanjang yang Anda dengar dan rasakan, apa sesungguhnya yang diinginkan oleh umat Islam Indonesia terutama pada masalah perpolitikan nasional?

Umat Islam itu penginnya ingin menjadi satu. Maka ketika saya mengisi pengajian saya mengundang dari berbagai partai politik, agar mereka semua melebur, ada yang di PKB, PAN, PKS, PPP dan lain-lain. Lepas dari perdebatan apakah PAN itu partai umum atau partai Islam pokoknya melebur jadi satu. Umat Islam itu asal diberikan contoh oleh Bapak-bapaknya, mesti mereka menurut. Misalnya setelah ada pemilihan anggota legislatif dulu kan ada koalisi bersih yang di situ ada Pak Amien ada Gus Dur ada Cak Nur dan lain-lain. Reaksi mereka sangat positif, lho mbok kemarin-kemarin, kalau dua hari saja sebelum Pemilu Pak Amien dengn Gus Dur itu berangkulan bareng di TV , umat mesti menang La kok sekarang setelah ada mapping politik yang kurang menguntungkan dari parpol mereka baru akan gandengan, itupun setelah gagal gandengan kemudian tidak gandengan lagi. Kenapa sampai kalah? Kalau para pemimpin itu punya kelegaan hati dan memiliki rencana bareng, memiliki perjanjian-perjanjian tertentu atau perjanjian terbatas dan tawar-menawar menuju kesepakatanyang juga rasional, itu sudah cukup. Tidak benar-benar bersatu dalam arti sama segala sesuatunya. Tapi kan umat akan memilih mereka, baik atau buruk itu sudah maksimal. Jadi umat tidak terbagi-bagi, satu ke Gus Dur satu ke Amien atau tidak kedua-duanya. Mungkin ke PDIP atau ke Golkar yang itu

jumlahnya lebih banyak daripada yang kedua itu.

Melihat fenomena tersebut sesungguhnya posisi umat Islam Indonesia itu bagaimana? Sebagai obyek atau sebagai subyek?

(2)

kohesi aspiratif, maka langkah-langkah mereka itu adalah langkah-langkah yang tidak merangkum. Ibarat drama, mereka tidak memproyeksi ke semua gedung suaranya itu, maka hanya gema-gemanya saja yang sampai ke bawah yang ini mudah ditunggangi oleh pimpinan-pimpinan lokal.

Muhammadiyah sekarang ini sedang bereksperimen secara politik, yakni mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden, apa maknanya?

Kalau saya jadi orang Muhammadiyah, saya akan mengambil pendapat bahwa politik Indonesia atau politik umat Islam adalah bagian dari tanggungjawab Muhammadiyah, apalagi politik, tahi wedus itu juga tanggungjawabmu, yang harus kamu urusi.Udkhulufissilmi kaffah. Gitu.

Jadi kalau saya jadi orang Muhammadiyah, Muhammadiyah itu tetap ormas tetapi dia boleh dan sebaiknya bisa membidani politik, yang diberikan panduan-panduan yang tingkat

kenegarawannya ada di Muhammadiyah. Jadi rokhaninya itu ada di Muhammadiyah, Majelis Tarjih, Majelis Hikmah dan majelis lain yang di dalamnya harus memiliki fatwa-fatwa dan panduan politik. Politik ini bukan barang kotor, politik ini seperti api dan api itu jangan dibuang tetapi harus dikendalikan. Jangan tanggung-tanggung. Rosulullah tidak hanya pintar dalam berpolitik tetapi Rosulullah itu juga panglima perang dan lebih dari separo peperangan yang dia pimpin langsung. Jadi politik itu memang merupakan tangggungjawab dunia akhirat nya

Muhammadiyah.

Jadi saya kira Muhammadiyah harus bikin partai politik namanya apa terserah dan harus selalu diawasi dengan aturan main yang ketat. Jadi seperti berumah tangga anak saya dodolan apa, tapi saya tidak ikut-ikutan tetapi harus memberikan dukungan dan tanggungjawab apa yang

dilakukan oleh anak saya, jadi kalau saya berpendapat Muhammadiyah harus lebih dari itu. Jadi memang harus begitu, tinimbang pura-pura tidak mau tetapi bernafsu, kan malah tidak baik. Apa sebab? Karena wacana kita ini masih selalu terganggu oleh pola sekularisme, dan rasa terganggu oleh rasa tidak jenak kalau agama dan politik itu selalu dipersentuhkan. Karena dalam sekularisme harus ada pemisahan antara agama dengan politik, lalu kenapa para intelektual Muhammadiyah bisa terkontaminasi oleh sekularisme itu? Di dalam Islam semua kan included , wong kalau anda ditanya Nabi Musa itu itu sipil atau militer, nabi Musa itu militer sekali dan semua sahabat nabi militer, jangankan Umar bin Khotob dan Khalid bin Walid, Abu Bakar, Umar, Usman dan Sayidina Ali semua militer. Jadi sekarang yang harus kita olah apa, yakni apa yang dimaksud dengan militer. Setiap manusia adalah militer ketika dia dibutuhkan untuk membela diri. Arek-arek Suroboyo letika 10 Nopember dia militer karena sedang dibutuhkan untuk membela diri dari serangan musuh. Kalau tidak jadi militer nggak mungkin Indonesia jadi negara. Jadi sayangnya setiap kali kita ini terjebak dalam idiom-idiom, isu-isu tetapi kita tidak pernah memperdalam dan melakukan kontekstualisasi yang jernih, termasuk politik. Saya ini juga berpolitik, cuma tidak berpolitik kekuasaan, politik saya adalah politik kesadaran rakyat. Jadi yang saya lakukan adalah pendidikan politik murni untuk rakyat, saya tidak membawa misi pribadi dan misi golongan apapun. Yang saya lakukan adalah memandu masyarakat untuk tradisi berfikir agar memahami dirinya sebagai warganegara. Jadi saran saya untuk Muhammadiyah harus resmi membuat parpol, tapi dipandu betul dan diawasi betul dengan fatwa. Jadi Muhammadiyah punya kekuatan fatwa, punya kekuatan hak veto terhadap parpol yang

(3)

Muhammdaiyah itu memiliki kewajiban untuk membuat parpol dan itu merupakan tanggung jawab Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh Muhammadiyah jika Amien Rais terpilih jadi Presiden, dan manakala tidak terpilih Muhammadiyah sebaiknya harus melakukan apa?

Kalau menurut saya sekarang ini sudah mepet waktunya untuk melakukan sidang pleno lagi di PP Muhammadiyah untuk melakukan rekapitulasi politik, keagamaan, kebudayaan dan sosial kemasyarakatan agar bisa dirumuskan dan diantisipasi masalah-masalah yang akan dimunculkan jadi ataupun tidak jadi. Jadi harus ada gambaran yang jelas dan dibuat matrikulasi, karena selama ini tanggungjawab Muhammadiyah. Perjalanan hati dan fikiran serta kakinya umat ini kan menurut saya sangat keteteran, karena nomor satu tidak mempunyai dialektika dan tidak peka terhadap situasi dan kondisi bangsa sekarang ini. Karena mereka tidak diberi panduan. Orang sekarang kan tidak tahu kapan menangis dan kapan tertawa. Orang sekarang tidak mengerti kapan bangga dan kapan harus malu. PP Muhammadiyah wajib hukumnya untuk memberi wacana tersebut. Ibarat ada orang buta anda harus mampu memberikan cahaya, ibarat ada orang tuli anda harus mampu menyambung gendang telinganya. Wong saiki wis podo bingung kabeh sesuk nek Pak Amien dadi Presiden ki apik opo elek, wong bingung kabeh, begitu juga untuk Muhammadiyah itu bagus atau jelek masih bingung, makanya kalau saya, saya sekarang bikin mapping

.Jadi saya melakukan mapping mengenai capres dan mapping mengenai posisi pak Amien dimana dari segala sudut kecapresan, dan kalau ada yang tanya pada saya, saya kasih tahu, kalau tim suksesnya pak Amien tanya pada saya akan saya kasih tahu posisi pak Amin harus berada dimana. Tapi kan sayang nya saya ini orang yang tidak dihitung dan tidak diperhitungkan, tidak dibutuhkan dan tidak dikarohke. Kalaupun sekarang ini orang membutuhkan saya, pada

kebutuhan yang tidak tepat. Misalnya aku ini ban mobil ning ming dinggo nglangi, opo mung diguntingi bane nggo kerekan timbo utawo dinggo gawe sandal.Artinya orang tidak pernah punya akurasi menempatkan diri saya dalam peran-peran untuk mereka. Saya tidak menyesal dengan itu semua tapi kan jadinya kurang efektif.

Apa harapan anda terhadap kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah yang besar ini dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara?

AMM memiliki tanggungjawab politik. Lebih baik langsung bekerja saja sesuai dengan

profesionalisasi masing-masing dan sesuai dengan peran. Peran yang saya maksud adalah orang menghadapi pemilu 2004 itu kalau dalam saran saya cukup 30 persen saja dan jangan

(4)

Muhammadiyah jangan meneruskan yang semacam itu. Semisal untuk NU Syaifullah Yusuf ojo dadi peneruse Gus Dur, Laksamana Sukardi ojo dadi peneruse Megawati, Muhaimin Iskandar ojo pensiun muda atau menjadi ekornya orang tua di PKB. Jadi yang saya maksud anak-anak muda itu harus mencoba merebut kemandirian berfikirnya. Visinya kedepan itu tidak

terpengaruh oleh kontinuasi cara berfikirnya orang tua yang jumud, karena mereka itu semua sudah jelas gagal.

Yang kedua, harus melakukan net working di antara golongan angkatan muda di seluruh segmen dan elemen di Indonesia. Jadi Angkatan Muda Muhammadiyah ada IRM, IMM, NA, Pemuda Muhammadiyah dan segala macam itu harus memobilisasi untuk mengadakan simposium bersama untuk menentukan apa antisipasi dan determinasi kebangsaan yang bisa mereka lakukan pasca 2004. Mereka (AMM) harus bisa menghitung kalau Presidennya ini kita harus bersikap bagaimana, dan kalau Presidennya itu kita harus melakukan apa. Kita harus bisa mulai

menghitung dari sekarang, nanti saya ikut membantu menghitung, jadi senacam melakukan mobilisasi internal. Kalau ada perbedaan pendapat itu harus dipilih yang besar-besar saja

sementara yang kecil-kecil itu sementara kita tinggalkan saja. Jangan sampai mereka saling gelut karena ada perbedaan yang bukan prisipil itu. Jadi adanya perbedaan-perbedaan yang tidak prinsipil itu kita hapus saja, yang kita pikir sekarang adalah mari kita gugur gunung ke depan, bareng-bareng ndandani masa depan kehidupan bangsa secara bersama.

Yang ketiga adalah membuka pintu net working secara nasional Angkatan Muda

Muhammadiyah mulai mencoba melirik bersama Angkatan Muda NU atau Angkatan Muda dari kelompok-kelompok yang lain. Apa dari kalangan nasionalis, Kristen atau apa saja yang

pokoknya dari segala yang plural termasuk dari kalangan militer dan sipil. Misalnya Angkatan Muda Muhammadiyah harus melirik militer yang nasih muda yang masih berpangkat Kolonel, Letkol, Mayor, Kapten dan sebagainya, mereka itu kita lirik semua. Atau yang ada di birokrasi, karena di birokrasi bisa diselidiki, misalnya di departemen A kira-kira siapa yang suka maling banget, sopo sing isih apik itu bisa dilakukan setelah pasca 2004 ini dan kita harus bisa

menyelidiki itu agar kita memiliki kesempatan untuk merebut dan memenangkan kesempatan di tahun 1009. Anda harus tahu dan harus sudah bisa menentukan kesebelasan Anda untuk maju tahun 2006 keatas. Itu langkah-langkah yang harus anda lakukan. Kalau tidak jelas siapa lawan dan siapa kawan, terus le arep bal-balan piye? Ora ngerti gawange ning endi sing arep

dilebokke sopo musuhe sopo sing arep diserang? Jadi menurut saya harus ada pemetaan yang jelas dan membuat net working. Saya secara diam-diam melakukan sendiri, dan sudah mulai membuat patok-patok dan saya beri tanda-tanda itu bukan untuk kepentingan saya pribadi, tetapi itu untuk kepentingan semua bangsa Indonesia. Artinya saya sudah mulai menabung keadaan untuk menyumbangkan sesuatu untuk keperluan tadi. Karena anak-anak muda Muhammadiyah ini yang harus melahirkan zaman baru di Indonesia. Makanya Muhammadiyah harus mulai membuka pintu untuk gerakan anak-anak muda kita ini, untuk membuat cakrawala baru dan jangan melihat dirinya sendiri. Dalam filsafat setiap orang itu dipenuhi oleh dirinya masing-masing, Seharusnya awak ini dipenuhi dengan berbagai komponen, ada kepala, ada leher ada tangan, perut, kaki dan panca indera. Jangan hanya dipenuhi dengan kepala kita tok, karena kalau hanya dipenuhi dengan pikirannya sendiri itu namanya egosentrisme dan kalau dibiarkan terus namanya megalomania. Orang Muhammadiyah hanya akan ingat bahwa dirinya

(5)

itu, karena AMM nanti akan menjadi pelopor kebangkitan Indonesia yang baru. Katakanlah akan ada sumpah pemuda yang kedua umpamanya dan itu harus dirintis mulai sekarang, karena saya tahu bahwa Angkatan Muda Muhammadiyah nampak lebih siap dari pada Angkatan Muda NU. Kalau melihat latar belakang sosiologisnya, pendidikannya dan sebagainya nampak AMM lebih siap untuk itu.

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Pada Halaman ini user dapat melihat lokasi aset bangunan pada peta yang ditandai dengan poligon, serta dapat melihat informasi terkait dengan aset tersebut yaitu dengan klik pada

Hal ini menunjukkan bahwa adanya aktivitas antibakteri alkaloid Karpain pada ekstrak daun pepaya terhadap zona inhibisi Staphylococcus aureus, dimanak kadar

Sehingga kelompok usia 17-22 tahun dengan motivasi utilitarian dan hedonik, akan mengunjungi mall yang memiliki akses dan jarak yang mudah dari rumah, tempat

Abstrak-- Penelitian ini mengkaji konflik pertambangan di kawasan Torong Besi, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai konsekuensi dari protes masyarakat

Setelah melihat dan mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kelas saya berpikir saya juga dapat menguasai kelas, dengan materi saya dapatkan selama kuliah, pengalaman micro teaching

Guna keperluan pembuktian kualifikasi, diharapkan Saudara membawa semua Dokumen Penawaran yang di Upload ke LPSE, data dan informasi yang sah dan asli, termasuk

Perlakuan campuran pupuk organik cair sampah pasar dengan air berpengaruh terhadap parameter pertambahan tinggi bibit, pertambahan diameter bonggol, pertambahan jumlah

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah paket tes matematika berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi yang berisi soal uraian untuk kelas X SMK program keahlian