• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktik pemberian hadiah pada contest photo dalam akun Instagram @violetphotocontest : Studi analisis hukum islam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Praktik pemberian hadiah pada contest photo dalam akun Instagram @violetphotocontest : Studi analisis hukum islam."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM)

SKRIPSI

Oleh

Diska Febriyanti Putri NIM. C32213086

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Fakultas Syariah dan Hukum

Jurusan Hukum Perdata Islam

Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) Surabaya

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

v

hadiah pada contest photo dalam akun instagram @violetphotocontest dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap praktik pemberian hadiah pada contest photo dalam akun instagram @violetphotocontest.

Untuk menjawab pertanyaan di atas peneliti mengumpulkan data melalui beberapa tehnik pengumpulan data, yang terdiri dari teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya, pengolahan data dilakukan menggunakan tehnik organizing, editing, dan analyzing. Analisis data ini menggunakan tehnik deskriptif analisis dengan pola pikir induktif yaitu menganalisa data khusus kemudian ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum tentang praktik pemberian hadiah pada contest photo berbayar dalam akun Instagram @Violetphotocontest.

Berdasarkan temuan penelitian pada kontes foto yang telah diikuti oleh beberapa pengguna Instagram, dalam praktiknya pemenang yang telah dipilih oleh admin Instagram @violetphotocontest diwajibkan menebus biaya hadiah termasuk ongkos kirim ke alamat pemenang dengan cara mentransfer. Menurut analisis hukum Islam, kontes foto tersebut hukumnya tidak sah, karena terdapat syarat dan rukun yang belum terpenuhi yaitu terjadi adanya ketidakjelasan dalam penilaian dan beberapa peserta yang mengikuti kontes tidak paham bahwa dalam pengambilan hadiah tersebut diharuskan membayar. Sedangkan dalam pemberian hadiah, pada prakteknya pemenang diharuskan mentransfer dana sesuai dengan harga hadiah yang dipilih serta ongkos kirim ke tujuan alamat pemenang dan hadiah akan dikirim oleh admin. Hal tersebut dalam hukum Islam termasuk muamalah yaitu jual beli salam. Kejelasan dalam musabaqah sangat penting agar tidak terjadi kebohongan dan kecurangan dalam penyelenggaraannya. Seharusnya sebuah hadiah tidak memiliki kewajiban untuk ditebus dalam pemberiannya. Jika dalam pemberian hadiah terdapat transaksi diantara kedua belah pihak maka hadiah tersebut merupakan proses jual beli.

Penulis menyarankan kepada pihak admin akun Instagram @violetphotocontest dalam menyelenggarakan sebuah kontes foto sebaiknya sesuai dengan hukum Islam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan kejelasan mengenai bagaimana mekanisme penentuan pemenang. Penulis juga menyarankan kepada pihak peserta kontes foto akun Instagram @violetphotocontest agar terlebih dahulu membaca tata cara mengikuti kontes foto tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya tidak terjadi kesalahpahaman dan kerugian diantara pihak penyelenggara dan peserta lomba dalam mengikuti kontes foto.

(7)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TRANSLITERASI ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 9

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Kajian Pustaka ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 15

(8)

x

G. Definisi Operasional ... 16

H. Metode Penelitian ... 17

I. Sistematika Pembahasan ... 21

BAB II : Pemberian Hadiah, Lomba dan Salam Dalam Hukum Islam A. Hadiah ... 23

1. Pengertian Hadiah ... 23

2. Dasar Hukum Hadiah ... 26

3. Rukun dan Syarat Hadiah ... 27

4. Menarik Kembali Pemberian ... 28

B. Lomba ... 29

1. Pengertian Lomba ... 29

2. Syarat Musabaqah ... 31

3. Macam Musabaqah ... 32

4. Hukum Mengeluarkan Harta (Hadiah) Dalam Perlombaan ... 33

C. As-Salam ... 37

1. Pengertian Salam ... 37

2. Dasar Hukum Salam ... 39

3. Rukun Salam ... 41

4. Syarat Salam ... 42

5. Jenis Salam ... 44

BAB III : DESKRIPSI Praktik Pemberian Hadiah Pada Contest Photo Di Akun Instagram @violetphotocontest ... A. Gambaran Umum Instagram ... 48

1. Pengertian Instagram ... 48

2. Sejarah Instagram ... 52

(9)

xi

4. Fitur-Fitur Instagram ... 57

B. Profil Akun Instagram @violetphotocontest... 63

1. Tata Cara ... 67

2. Tata Cara Penentuan Pemenang ... 69

3. Praktik Pemberian Hadiah ... 70

BAB IV : ANALISIS Hasil Pengelitian Tentang Praktik Pemberian Hadiah Pada Contest Photo Di Akun Instagram @violetphotocontest ... A. Analisis Praktik Pemberian Hadiah Pada Contest Photo Di Akun Instagram @violetphotocontest ... 76

B. Analisis Hukum Islam terhadap Praktik Pemberian Hadiah Pada Contest Photo Di Akun Instagram @violetphotocontest ... 78

BAB V : PENUTUP ... A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di jaman modern ini sosial media sangat digemari oleh masyarakat. Mulai

dari anak-anak, remaja, sampai kalangan orang tua sudah pasti mengenal yang

namanya media sosial seperti facebook, twitter, instagram, bbm, path, dan

lain-lain. Sosial media adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Sosial

media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi

dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara

lain : Blog, Twitter, Facebook dan Wikipedia, Instagram. Definisi lain dari sosial

media juga di jelaskan oleh Antony Mayfield (2008). Menurutnya sosial media

adalah media di mana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya,

berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia

online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter

3D).1

Terkait dengan media sosial, yang mendukung interaksi sosial salah satu

dari beberapa ayat diantaranya Surat Al-Hujurat ayat 13:

                            

1 Lihat di http://prezi.com/vddmcub_-ss_/social-media-definisi-fungsi-karakteristik/ diakses pada

(11)

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.2

Dalam penggunaan sosial media pasti ada sisi positif dan sisi negatif.

Dampak positif dari media sosial yaitu:

1. Media sosial dapat menyambung tali silaturahmi dengan saudara,

teman, ataupun kerabat yang sudah lama tidak bertemu. 2. Dengan media sosial

kita dapat berbisnis tentunya yang sesuai dalam hukum-hukum Islam. 3. Media

sosial sebagai jalan dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam. 4. Dapat

mengetahui informasi-informasi ataupun berita yang di butuhkan. Dan masih

banyak lagi hal-hal positif dalam media sosial.

Sedangkan, dampak negatifnya, yaitu: 1. Dari media sosial sering terjadi

tindak kejahatan, seperti penipuan, pembunuhan, pornografi maupun pornoaksi.

2. Membuat seorang menjadi malas dan kurang bersosialisasi dalam dunia nyata.

3. Lupa beribadah karena terlalu asyik dengan sosial media.

Seperti yang telah diuraikan di atas salah satu dampak positif sosial media

kita juga dapat berbisnis tentunya yang sesuai dalam hukum-hukum Islam.

Berbisnis dalam hukum Islam disebut muamalah. Bermuamalah ada sejak ada

2

(12)

jaman Rasulullah, yang mana pada saat itu pertukaran barang. Hingga seiring

berkembangnya zaman saat ini adalah pertukaran bukan lagi barang dengan

barang tetapi barang dengan uang. Sebagaimana firman Allah surat an-Nisa ayat

29 sebagai berikut:

                                   

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.3

Adapun Macam-macam kegiatan muamalah dalam Islam di antaranya

meminjam, sewa-menyewa, simpanan barang, hadiah, warisan, nafkah, barang

titipan, pesanan dan lain-lain.

Dalam perlombaan adanya hadiah merupakan hal yang wajar. Hadiah

dianggap sebagai reward yang telah diperoleh oleh pemenang. Selain itu

pemberian reward kepada pemenang juga merupakan ungkapan terimakasih

panitia kepada pemenang yang telah mengikuti perlombaan tersebut.

Hadiah (reward) tidak boleh bersifat upah, karena upah merupakan sesuatu

yang mempunyai nilai sebagai ganti rugi dari suatu pekerjaan atau suatu jasa

yang telah dilakukan oleh seseorang. Jika hadiah tersebut berubah menjadi upah,

3

(13)

maka hadiah itu tidak lagi bernilai sebagai reward dalam perlombaan melainkan

termasuk ijarah. Maksud pemberian hadiah adalah pemberi memberikan sesuatu

secara sukarela kepada penerima hadiah tanpa ganti rugi yang mengakibatkan

berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada penerima, dan hal

semacam ini dilakukan semata-mata mendekatkan diri kepada Allah tanpa

mengharapkan imbalan apapun.4 Hadiah (reward) merupakan sesuatu yang

disenangi dan digemari oleh pemenang. Sehingga, pemberi hadiah memberikan

kepada siapa dan mencapai tujuan, dimana besar kecilnya reward ditentukan

sesuai dengan tingkat pencapaian yang diraih.5

Dalam agama Islam juga menganal hadiah (reward), ini terbukti dengan

adanya pahala. Pahala adalah bentuk penghargaan yang diberikan oleh Allah

SWT kepada hambanya yang mengerjakan perintahnya. Sebagaimana terdapat

dalam surat al-Baqarah ayat 261:

                                 

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.6

(14)

Berdasarkan ayat diatas jelaslah bahwa hadiah mendidik berbudi luhur,

selalu berbuat baik dalam upaya mencapai prestasi dalam hidup dan kehidupan

manusia. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan setiap orang yang berbuat baik

akan mendapat pahala. Lebih lanjut mengenai hadiah, ada beberapa ulama dan

sahabat yang mengemukakan pendapatnya mengenai hadiah.

Menurut Sayyid Sabiq, hadiah tergolong sebagai hibah dengan pengertian

yang umum yaitu pemberian yang tidak menuntut orang yang diberi hibah untuk

memberi imbalan kepada pemberi hibah. Sedangkan hibah sendiri secara khusus

diberi pengertian bahwa pemberian hibah mutlak tidak menghendaki imbalan.7

Pengertian tentang hadiah ini didasari oleh hadis Nabi Saw. Yang diriwayatkan

oleh Al-Bukhari:

ع

ْن

َا ِِ

ُ َ

ر ْ ي َر َة

َر ِض

َى

ُها

َع ْ

ُه

َ ي .

ُق ْو

ُل

َر ُس

ْو ُل

ِها

َص َل

ُها ى

َع َل

ْي ِه

َو َس

َل َم

َ ت"

َه

ُدا ْ

وا

َََ

ّ با ْوا

يراخبلا اور(

)

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw, bersabda: “Saling memberi hadialah, maka kamu akan saling mencintai”. (HR. Al-Bukhari)8

Sedangkan menurut Syeh Faishal bin Abdul Aziz, hadiah diartikan sebagai

pemberian yang baik kepada seseorang bukan karena ingin mendapat pujian

7 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 14, terj. Mahyuddin Syaf (Bandung: PT.Alma’rif,1978), 168.

(15)

(imbalan) dan bukan karena diminta. Sebagaimana dalam hadis Ahmad dari

Khalid Bin ‘Adi, bahwa Nabi Saw, bersabda:

َو

َع

ِدِلاَخ ْن

ْب

ِن

َع

ُها ىَلَص ََِِلا َنَأ ْيِد

َع

َلَسَو ِهْيَل

َق َم

ا

ْنِم َُءاَج ْنَم" :َل

َأ

ََِْْ ْنِم ٌفْوُرْعَم ِهْيِخ

ِإ

َرْشا

ٍف

ْسَم َََو

َأ

َدُرَ ي َََو ,ُهْلَ بْقَ يْلَ ف ٍةَل

ِهْيَلِا ُها ُهَقاَس ٌقْزِر َوُ اَََِاَف ُ

)دمأ اور(

Artinya: Dan dari Khalid Bin ‘Adi bahwasanya Nabi SAW bersabda:

barang siapa mendapat kebaikan dari saudaranya yang bukan karena mengharap-harap atau meminta-minta, maka hendaklah ia menerimanya,dan tidak menolaknya, karena ia adalah riski yang

diberikan Allah kepadanya.” (HR.Ahmad)9

Dari definisi tentang hadiah, hadiah dapat digolongkan dalam dua jenis

yakni hadiah yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, baik dari segi

pemberian maupun penerimaannya. Hadiah yang diperbolehkan adalah hadiah

yang murni diberikan kepada seseorang tanpa mengharapkan imbalan berupa

apapun tanpa diminta sebelumnya. Maka pemberian seperti ini menjadi makruh

untuk ditolak. Pemberian hadiah itu dapat menghilangkan kebencian hati

sehingga dapat menumbuhkan rasa kecintaan antar individu dalam masyarakat.

Sehingga akan dapat terjalin hubungan sosial yang harmonis dan terbentuklah

suatu tatanan masyarakat yang saling peduli satu sama lain. Sedangkan hadiah

yang tidak diperbolehkan adalah hadiah yang berkaitan dengan pelanggaran

suatu kewajiban atau yang berhubungan dengan kekuasaan / jabatan yang

9 Faishol ibn Abdul Aziz, Himpunan Hadis-hadis Hukum terjemahan Nauilul Authar, terj. Mu’ammal

(16)

dimiliki oleh objek atau subjek dari pemberian hadiah. Dalam kaedah syar’iyah menyatakan bahwa “pemberian itu bisa menjadi haram,” karena bahaya yang

akan timbul lebih besar dari maslahatnya.

Dari jenis hadiah diatas, permasalahan yang terjadi saat ini adalah

pemberian hadiah pada Akun Instagram @Violetphotocontest. Akun Instagram

@Violetphotocontest adalah salah satu akun Instagram yang mengadakan

contest foto anak. Dengan meng-follow akun Instagram @Violetphotocontest

semua orang yang mempunyai anak, keponakan, cucu dapat mengikuti contest

foto tersebut. Pada profil akun Instagram @Violetphotocontest terdapat tulisan

“start akhir from 100 + JNE (Winner).

Dalam praktiknya, peserta mengirim foto dan menandai akun Pada profil

@Violetphotocontest terdapat tulisan “start akhir from 100 + JNE (Winner).

Tidak lama setelah mengirim foto, pengirim foto atau peserta mendapatkan

nomer urut contest tersebut. Tidak ada batas waktu dalam penentuan pemenang,

dan tidak ada syarat apapun dari panitia (juri) dalam pemilihan pemenang.

Peserta yang telah dipilih sebagai pemenang diinformasikan lewat postingan dari

akun @Violetphotocontest dan lewat pesan pribadi yang menyatakan bahwa

peserta telah dipilih oleh panitia dan salah satu keberuntungan peserta dari

sekian peserta yang lain. Postingan tersebut menampilkan beberapa pemenang

(17)

favorite (1,2,3), best of the best (1,2,3). Dan pemenang tersebut ditetapkan

berdasarkan kondisional peserta yang ikut.10

Pada awalnya semua peserta berharap menang dan mendapatkan hadiah

tanpa adanya syarat pembayaran jika lomba dimenangkan. Tetapi, dalam

praktiknya peserta yang menang diwajibkan mengisi formulir (nama, alamat,

no.tlp, katagori pemenang, no kontest, jenis kelamin, event ke berapa dan tema

event, pilihan model piala). Setelah mengisi formulir, pemenang diwajibkan

memilih piala, ada 7 pilihan piala:

1. Piala standart 42 cm harga 100k

2. Piala marmer 42 cm harga 110k

3. Piala crystal 42 cm harga 110k

4. Piala boneka mini harga 120k (pilihan: Minions, Hello Kitty, Doraemon,

Winnie The Pooh, Mickey Mouse)

5. Piala boneka besar harga 140 (pilihan: Minions, Hello Kitty, Doraemon,

Winnie The Pooh, Mickey Mouse)

6. Piala import Boy/Girl mini harga 135k

7. Piala import Boy/Girl big harga 165k

Meskipun dalam profil akun Instagram @Violetphotocontest terdapat

tulisan pada akhir start from 100 + JNE (winner). Ketentuan tersebut membuat

pihak pemenang merasa dirugikan karena adanya kesamaan dalam memilih

10 Nurul Hikmah, Wawancara, Desesa Wedoro Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 10 September

(18)

hadiah, sedangkan dalam perlombaan pemenang dipilih dengan 4 katagori juara

umum boy/girl (1,2,3) dan juara favorite (1,2,3), best of the best (1,2,3). Namun

dalam pengambilan hadiah semua berhak memilih tanpa adanya perbedaan dari

katagori juara 1,2,3.

Berdasarkan praktik pemberian hadiah tersebut jika disesuaikan dengan

syarat-rukun sahnya hadiah dalam Islam, terdapat hal yang tidak sesuai karena

pengertian hadiah dalam Islam tidak boleh bersifat transaksi, karena transaksi

merupakan sesuatu yang mempunyai nilai sebagai pertukaran. Jika hadiah

tersebut berubah menjadi transaksi, maka hadiah itu tidak lagi bernilai sebagai

Reward dalam perlombaan melainkan jual beli.

Dari sinilah penulis tertarik untuk menelusuri dan meneliti pemberian

hadiah yang terjadi di Instagram @Violetphotocontest dengan judul “Praktik

Pemberian Hadiah Contest Photo Berbayar Dalam Akun Instagram

@Violetphotocontest” (Studi Analisis Muamalah).

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah

dalam penelitian ini. Adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi

sebagai berikut :

1. Praktik dan tatacara dalam mengikuti lomba contest photo pada akun

(19)

2. Standar penentuan pemenang pada masing-masing katagori pada akun

Instagram @Violetphotocontest

3. Praktik pemberian hadiah berbayar pada Instagram akun

@Violetphotocontest

4. Praktik hadiah dalam pandangan hukum Islam

5. Analisis hukum Islam terhadap praktik pemberian hadiah contest photo

berbayar dalam akun Instagram @Violetphotocontest

Mengingat luasnya masalah yang tercangkup dalam penelitian ini, maka

perlu adanya pembatasan masalah agar pembahasan lebih fokus. Oleh karena itu

penulis membatasi permasalahan yang hendak diteliti, yaitu:

1. Praktik pemberian hadiah contest photo berbayar dalam akun Instagram

@Violetphotocontest?

2. Analisis hukum Islam terhadap praktik pemberian hadiah contest photo

berbayar dalam akun Instagram @Violetphotocontest?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat dirumuskan beberapa pokok masalah yaitu :

1. Bagaimana praktik pemberian hadiah contest photo berbayar dalam akun

(20)

2.Bagaimana analisis hukum Islam terhadap praktik pemberian hadiah contest

photo berbayar dalam akun Instagram @Violetphotocontest?

D. Kajian Pustaka

Kajian Pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian

yang sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga

terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan

atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada.11

Kemudian, dari hasil pengamatan peneliti tentang kajian-kajian

sebelumnya, peneliti temukan beberapa kajian di antaranya:

1. Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Pemberian Hadiah Kepada Klien CV. Total Cipta Mandiri Konsultan Di Surabaya”. Menjelaskan

bahwa praktik pemberian hadiah kepada klien CV. Total Cipta Mandiri

Konsultan Surabaya dilatarbelakangi oleh penunjukan CV. Total Cipta

Mandiri Konsultan Surabaya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah

menjadi program kerja dalam perusahaan tempat klien bekerja. Hadiah

diberikan kepada klien oleh pegawai bagian administrasi CV. Total Cipta

Mandiri Konsultan Surabaya, hadiah diberikan setelah klien menandatangani

berita acara serah terima pekerjaan. Penulis tersebut menyimpulkan bahwa

11 Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi,

(21)

dalam hukum Islam praktik pemberian hadiah keapda klien yang telah lama

dipraktikkan oleh CV. Total Cipta Mandiri Konsultan Surabaya memang

tidak termasuk risywah (suap), akan tetapi tergolong sebagai pemberian yang

tidak diperbolehkan.12

2. Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Obat Pertanian Secara Bayar Tunda dengan Iming-Iming hadiah (Studi Kasus Jual Beli Obat

Pertanian di Desa Campur Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk). Skripsi

ini menjelaskan tentang praktek jual beli obat pertanian secara bayar tunda

dengan Iming-Iming, pihak penjual selalu menawarkan kepada pembeli agar

memilih melakukan pembelian obat pertanian secara bayar tunda, dengan

memberi hadiah yang menarik daripada hadiah bayar tunai. Harga bayar tunda

lebih mahal dan penjual tidak menjelaskan hal itu. Keterlambatan pembayaran

tunda dikenai tambahan harga. Kesimpulan dari skripsi ini menjelaskan

menurut hukum Islam terhadap jual beli obat pertanian secara bayar tunda

dengan Iming-Iming hadiah, pemberian hadiah diperbolehkan dan sah baik

secara langsung maupun diundi dengan syarat hadiah yang diberikan harus

halal dan sesuai dengan yang dijanjikan. Namun terdapatnya unsur tadlis

harga, adanya dua syarat yang berbeda antara bayar tunai dan tunda serta

adanya penambahan harga bagi yang jatuh tempo, menurut hukum Islam, jual

12

(22)

beli tersebut tidak diperbolehkan. Jual beli obat pertanian tersebut

diperbolehkan dan sesuai syariat Islam jika menggunakan akad ba’i bisaman

ajil dengan adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli.13

3. Skripsi berjudul “Bisnis Investasi Online www.profitclicking.com Dalam

Perspektif Hukum Islam”. Dalam skripsi tersebut menjelaskan sistem kerja

profit clicking yang menggunakan program migration dari suatu program ke

program lain, dan dari setiap program tersebut profit yang didapatkan member

akan berubah, hal ini merupakan kebijakan perusahaan, sistem yang lebih

sering berubah dari waktu kewaktu ini banyak memangkas ad package

member dan member merugi tanpa ada penjaminan apapun termasuk dari segi

hukum atas saham mereka. Kesimpulan dari skripsi ini, menurut hukum Islam

sistem migration tersebut mengandung unsur gharar dalam pembagian

profitnya serta tidak ada jaminan kerugian member. Bisnis investasi online di

www.profitclicking.com tidak diperbolehkan karena kerjasama ini disertai

dengan unsur gharar.14

4. Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Transaksi Jual Beli Dengan

Sistem Online”. Dalam skripsi tersebut menjelaskan bahwa praktek transaksi

13Henti Amin Natin,

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Obat Pertanian Secara Bayar Tunda Dengan Iming-Iming Hadiah (Studi Kasus Jual Beli Obat Pertanian Di Desa Campur Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk), (Skiripsi-- UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2013), 62.

(23)

jual beli dengan sistem online merupakan proses pertukaran dan distribusi

informasi antara dua pihak di dalam satu perusahaan online denngan

menggunakan internet dengan cara melakukan browsing pada situs-situs

perusahaan yang ada, memilih suatu produk, menganyakan harga, membuat

suatu penawaran, sepakat untuk melakukan pembayaran, mengecek identitas

dan validitas mekanisme pembayaran, penyerahan barang oleh penjual dan

penerimaan oleh pembeli. Kesimpulan dari skripsi ini ialah sistem jual beli

online (e-commerce) dalam konteks hukum islam diperbolehkan karena dalam

sistem jual beli ini tidak mengandung unsur penipuan, barang yang dijual

sesuai dengan informasi yang telah ada pada website yang disediakan oleh

penjual. Dan sistem online ini sama dengan sistem jual beli salam karena

sudah memenuhi syarat dan rukun dalam jual beli salam yaitu barang hanya

dilihat dan disebutkan ciri-cirinya, serta sama ada yang bertanggung jawab

atas barang yang dijual, adanya ketentuan harga yang telah disepakati dengan

membayar terlebih dahulu sebelum menerima barang.15

Dalam penelitian terdahulu dan penelitian yang penulis lakukan, adanya

kesamaan yaitu sama-sama mengkaji tentang hadiah dan berhubungan dengan

sistem transaksi online. Sedangkan yang membedakan penelitian yang penulis

15Mochammad Choirul Huda,

(24)

lakukan yaitu dalam pembahasan penelitian lebih fokus pada pemberian hadiah

dalam akun Instagram.

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami praktik pemberian hadiah pada contest

photo berbayar dalam akun Instagram @Violetphotocontest

2. Untuk mengetahui dan memahami analisis hukum Islam terhadap praktik

pemberian hadiah pada contest photo berbayar dalam akun Instagram

@Violetphotocontest

F. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Praktik Pemberian Hadiah Contest Photo Berbayar Dalam Akun Instagram

@Violetphotocontest diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun

praktis, yaitu:

1. Teoritis

Adalah sebagai tambahan untuk mengembangkan hazanah pengetahuan

tentang pemberian hadiah dalam hukum Islam sehingga dapat dijadikan

informasi bagi para pembacanya.

(25)

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna

bagi masyarakat, khususnya masyarakat pengguna sosial media terhadap

penerima hadiah pada kontes-kontes yang diselenggarakan oleh akun-akun sosial

media.

G. Definisi Operasional

Supaya pembahasan dalam penelitian ini dapat dipahami secara

mendalam dan dapat mencegah adanya kesalah pahaman terhadap isi tulisan

ini,maka peneliti sebelumnya akan menjelaskan definisi operasional yang

berhubungan dengam judul tulisan ini, yaitu “Praktik Pemberian Hadiah Pada Contest Photo Berbayar Dalam Akun Instagram @Violetphotocontest (Study

Analisis Hukum Islam)”.

1. Hadiah adalah suatu akad pemberian hak milik oleh seseorang kepada orang

lain di waktu ia masih hidup tanpa mengharapkan imbalan dan balas jasa,

namun dari segi kebiasaan, hadiah lebih dimotivasi oleh rasa terima kasih

dan kekaguman seseorang.16 Pada skripsi ini hadiah yang dimaksud adalah

hadiah untuk kontes foto pada akun instagram @Violetphotocontest.

2. Hukum Islam adalah firman Allah untuk umat-Nya atau sabda Nabi

Muhammad Saw yang berhubungan dengan segala amal perbuatan mukallaf,

16

(26)

baik mengandung perintah, larangan, pilihan, atau ketetapan dalam hal ini

yang berhubungan dengan mukallaf.17

3. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya

ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Dalam

hal ini pemilik profil pemilik akun contest photo bernama

@Violetphotocontest.

4. Berbayar adalah memberikan uang sebagai pengganti barang yang akan

diterima. yang dimaksud skripsi ini yaitu penggantian atas biaya hadiah.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan penelitian lapangan (field

research) untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.18

Metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data yang dikumpulkan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas :

a. Data mengenai bagaimana praktik pemberian hadiah pada contest photo

berbayar dalam akun instagram @violetphotocontest. Karakteristik penilis

dalam kasus ini ialah: 1. Kasus ini merupakan kaus yang unik yaitu dalam

17

Moh. Rifa’I, Ushul Fiqh, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1973), 11.

(27)

pemberian hadiah tersebut. 2. Adanya ketidak jelasan hukum dalam

peyelenggara lomba yang harus ditelusuri bagaiaman penentuan

pemenangnya.

b. Data mengenai hukum Islam yang berkenaan dengan pemberian hadiah.

2. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Adalah data yang diterima langsung dari subjek yang akan diteliti

dengan tujuan untuk mendapatkan data yang kongkrit. Sumber primer

dalam penelitian ini yaitu wawancara kepada pihak pemilik akun

@Violetphotocontest dan dalam hal ini diwakili oleh admin, pihak peserta

kontes foto pada akun instagram @Violetphotocontest, profil dan isi akun

instagram @Violetphotocontest

b. Data sekunder

Adalah data yang didapatkan dari sumber secara tidak langsung

kepada pengumpul data. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

adalah buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

Adapun buku-buku dan kitab yang terkait penelitian ini, diantaranya:

1. Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah

2. Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah

(28)

4. TeknikPengumpulan Data

a. Observasi

Observasi ialah pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial untuk kemudian dilakukan

pencatatan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini penulis langsung terjun

ke lapangan menjadi partisipan untuk menemukan dan mendapatkan data

yang berkaitan dengan fokus penelitian, yaitu praktik pemberian hadiah

pada contest photo berbayar dalam akun instagram @Violetphotocontest

b. Interview

Interview yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan

pada para responden. Metode interview digunakan oleh penulis dalam

pengumpulan data, yaitu untuk memperoleh data mengenai dari pemilik

profil akun dan pemenang dari kontes foto berbayar pada akun instagram

@violetphotocontest.

c. Dokumentasi

Adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan

dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan

sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan, wasiat, buku,

(29)

penelitian ini, ialah data mengenai profil akun Instagram

@Violetphotocontest.

5. Teknik pengolahan data

Untuk memudahkan analisis, data yang sudah diperoleh akan diolah

dengan sebagai berikut:

a. Organizing yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam penelitian

yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah direncanakan dengan

rumusan masalah secara sistematis terkait dengan pemberian hadiah pada

akun Instagram @Violetphotocontest.19

b. Editing yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh terutama

dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara data yang ada

dan relevansi dengan penelitian terkait dengan pemberian hadiah pada akun

Instagram @Violetphotocontest.20

c. Analyzing yaitu menganalisa data yang telah tersusun secara sistematis untuk

memperoleh kesimpulan tentang praktik pemberian hadiah pada contest Photo

berbayar dalam akun instagram @Violetphotocontest.

6. Teknik Analisis Data

Setelah tahapan pengolahan data, langkah selanjutnya yaitu

menganalisa data. Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan teknik deskriptif

analisis, yakni menggambarkan kondisi, situasi, atau fenomena yang tertuang

19Ibid., 245.

(30)

dalam data yang diperoleh tentang praktik pemberian hadiah pada contest photo

berbayar dalam akun Instagram @Violetphotocontest.21

Proses Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pola pikir

induktif, yaitu menganalisa data khusus yang telah dikumpulkan sebagai dasar

membangun sebuah hipotesis yang kemudian ditarik suatu kesimpulan yang

bersifat umum tentang praktik pemberian hadiah pada contest photo berbayar

dalam akun Instagram @Violetphotocontest.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan disusun secara sistematis, tujuannya agar

pembaca mudah memahami karya tulis ini, adapun sistematika tersebut dibagi

dalaam bab per bab meliputi :

Bab pertama Pendahuluan, dalam bab ini akan diuraikan gambaran umum

yang berupa pola dasar penulisan skripsi ini meliputi latar belakang masalah,

identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, metode penelitian yang meliputi

jenis penelitian, data yang akan dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan

data, metode analisis data dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, dalam bab ini berisi tentang landasan teori yang membahas

mengenai pemberian hadiah yang meliputi pengertian hadiah, dasar hukum

(31)

hadiah, rukun dan syarat hadiah, menarik kembali pemberian , serta pengertian

lomba, syarat musa<baqah, macam musa<baqah, hukum mengeluarkan harta

musa<baqah.

Bab ketiga, dalam Bab ini memuat mengenai data-data yang diperoleh

dari lapangan yaitu, pada point pertama menjelaskan gambaran umum Instagram

meliputi pengertian Instagram, sejarah Instagram, keuntungan dan kerugian

Instagram, serta fitur-fitur Instagram. Pada point kedua menjelaskan profil akun

Instagram yang meliputi, tata cara mengikuti contest photo, syarat penentuan

pemenang dari setiap katagori, dan praktik pemberian hadiah pada contest photo

pada akun Instagram @Violetphotocontest.

Bab keempat, dalam bab ini menjelaskan tentang analisis penulis

mengenai, praktik pemberian hadiah pada contest photo berbayar dalam akun

Instagram @Violetphotocontest dan analisis hukum Islam terhadap praktik

pemberian hadiah pada contest photo berbayar dalam akun Instagram

@Violetphotocontest

Bab Kelima, dalam bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang

kesimpulan dan saran yang merupakan upaya memahami jawaban-jawaban atas

rumusan masalah.

BAB II

(32)

A.Hadiah

1. Pengertian Hadiah

Hadiah menurut kamus umum bahasa Indonesia, berarti pemberian

penghormatan atau disebut juga ganjaran yang diberikan kepada seseorang.22

Pengertian Hadiah adalah pemberian suatu barang oleh seseorang kepada orang

lain, untuk dijadikan hak miliknya, adanya suatu sebab, dan adanya maksud

tertentu. Hadiah juga mengandung faedah untuk mempererat hubungan batin,

mengandung isyarat agar sesama manusia saling menghargai, sehingga timbullah

rasa harga menghargai dalam dada masing-masing. Dan tambah eratlah rasa

persaudaraan atas dasar kecintaan dan penghargaan yang murni.23

Hadiah bisa juga berarti kenang-kenangan yang diajukan untuk guru,

teman, orang tua, atau sahabat dekat. Hadiah bisa juga sebagai penghargaan,

reward karyawan yang telah tercapai target pekerjaan, atau reward kepada murid

oleh guru yang telah rajin menjalankan tugas sekolah dan hadiah juga bisa

didapatkan oleh pemenang pada suatu perlombaan/kompetisi.

Hadiah tidak boleh bersifat upah, karena upah merupakan sesuatu yang mempunyai nilai sebagai ganti rugi dari suatu pekerjaan atau suatu jasa y

(33)

23 BAB II

AKAD PEMBERIAN HADIAH, LOMBA DALAM HUKUM ISLAM

A.Hadiah

1. Pengertian Hadiah

Hadiah menurut kamus umum bahasa Indonesia, berarti pemberian

penghormatan atau disebut juga ganjaran yang diberikan kepada seseorang.1

Pengertian Hadiah adalah pemberian suatu barang oleh seseorang kepada orang

lain, untuk dijadikan hak miliknya, adanya suatu sebab, dan adanya maksud

tertentu. Hadiah juga mengandung faedah untuk mempererat hubungan batin,

mengandung isyarat agar sesama manusia saling menghargai, sehingga timbullah

rasa harga menghargai dalam dada masing-masing. Dan tambah eratlah rasa

persaudaraan atas dasar kecintaan dan penghargaan yang murni.2

Hadiah bisa juga berarti kenang-kenangan yang diajukan untuk guru,

teman, orang tua, atau sahabat dekat. Hadiah bisa juga sebagai penghargaan,

reward karyawan yang telah tercapai target pekerjaan, atau reward kepada murid

oleh guru yang telah rajin menjalankan tugas sekolah dan hadiah juga bisa

didapatkan oleh pemenang pada suatu perlombaan/kompetisi.

Hadiah tidak boleh bersifat upah, karena upah merupakan sesuatu yang

mempunyai nilai sebagai ganti rugi dari suatu pekerjaan atau suatu jasa yang

(34)

telah dilakukan oleh seseorang. Jika hadiah tersebut berubah menjadi upah, maka

hadiah itu tidak lagi bernilai sebagai reward melainkan ijarah, jika hadiah

tersebut bersifat transaksi maka hadiah tersebut bukanlah hadiah melainkan jual

beli. Maksud pemberian hadiah adalah pemberi memberikan sesuatu secara

sukarela kepada penerima hadiah tanpa ganti rugi yang mengakibatkan

berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada penerima, dan hal

semacam ini dilakukan semata-mata mendekatkan diri kepada Allah tanpa

mengharapkan imbalan apapun.3 Hadiah merupakan sesuatu yang disenangi dan

digemari oleh pemenang. Sehingga, pemberi hadiah memberikan kepada siapa

dan mencapai tujuan, dimana besar kecilnya reward ditentukan sesuai dengan

tingkat pencapaian yang diraih.4

Beberapa ulama dan sahabat yang mengemukakan pendapatnya mengenai

hadiah. Menurut Sayyid Sabiq, hadiah tergolong sebagai hibah dengan

pengertian yang umum yaitu pemberian yang tidak menuntut orang yang diberi

hibah untuk memberi imbalan kepada pemberi hibah. Sedangkan hibah sendiri

secara khusus diberi pengertian bahwa pemberian hibah mutlak tidak

menghendaki imbalan.5 Pengertian tentang hadiah ini didasari oleh hadis Nabi

Saw. Yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari:

(35)

َع

ِهْيَلَع ُها ىَلَص ِها ُلْوُسَر ُلْوُقَ ي .ُهَْع ُها َىِضَرَةَرْ يَرُ َِِا ْن

يراخبلا اور( اْوّ باَََ اْوُداَهَ ت" َمَلَسَو

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw, bersabda: “Saling memberi hadiahlah, maka kamu akan saling mencintai”. (HR. Al-Bukhari dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad dan Abu Ya’la dengan Sanad Hasan).6

Sedangkan menurut Syeh Faishal bin Abdul Aziz, hadiah diartikan sebagai

pemberian yang baik kepada seseorang bukan karena ingin mendapat pujian

(imbalan) dan bukan karena diminta. Sebagaimana dalam hadis Ahmad dari

Khalid Bin ‘Adi, bahwa Nabi Saw, bersabda:

ْنِم ٌفْوُرْعَم ِهْيِخَأ ْنِم َُءاَج ْنَم" :َلاَق َمَلَسَو ِهْيَلَع ُها ىَلَص ََِِلا َنَأ ْيِدَع ِنْبِدِلاَخ ْنَع َو

ََِْْ

)دمأ اور( ِهْيَلِا ُها ُهَقاَس ٌقْزِر َوُ اَََِاَف َُدُرَ ي َََو ,ُهْلَ بْقَ يْلَ ف ٍةَلَأْسَم َََو ٍفاَرْشِإ

Artinya: Dan dari Khalid Bin ‘Adi bahwasanya Nabi Saw bersabda:

barang siapa mendapat kebaikan dari saudaranya yang bukan karena mengharap-harap atau meminta-minta, maka hendaklah ia menerimanya,dan tidak menolaknya, karena ia adalah riski yang diberikan Allah kepadanya.” (HR.Ahmad).7

Dari definisi tentang hadiah, hadiah dapat digolongkan dalam dua jenis

yakni hadiah yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, baik dari segi

pemberian maupun penerimaannya. Hadiah yang diperbolehkan adalah hadiah

yang murni diberikan kepada seseorang tanpa mengharapkan imbalan berupa

apapun tanpa diminta sebelumnya. Maka pemberian seperti ini menjadi makruh

6 Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan’ani, Subulus SalamSyarah Bulughul Maram terjemahan Al-Fauzan Darwis , terj. Muhammad Isnan, Jilid 2, (Jakarta: Cipinang Muara, 2010), 555.

7 Faishol ibn Abdul Aziz, Himpunan Hadis-hadis Hukum terjemahan NauilulAuthar, terj. Mu’ammal

(36)

untuk ditolak. Pemberian hadiah itu dapat menghilangkan kebencian hati

sehingga dapat menumbuhkan rasa kecintaan antar individu dalam masyarakat.

Sehingga akan dapat terjalin hubungan sosial yang harmonis dan terbentuklah

suatu tatanan masyarakat yang saling peduli satu sama lain. Sedangkan hadiah

yang tidak diperbolehkan adalah hadiah yang berkaitan dengan pelanggaran

suatu kewajiban atau yang berhubungan dengan kekuasaan / jabatan yang

dimiliki oleh objek atau subjek dari pemberian hadiah. Dalam kaidah syar’iyah menyatakan bahwa “pemberian itu bisa menjadi haram,” karena bahaya yang

akan timbul lebih besar dari maslahatnya.

Dalam Islam hadiah termasuk dalam hibah, sehingga syarat dan rukunnya

dan dasar hukumnya sama. Perbedaan terletak pada masalah maksudnya saja.

Maksudnya disini, hibah adalah memberikan sesuatu hak milik kepada orang lain

untuk memilikinya dengan maksud berbuat baik yang telah dilakukan dalam

masa hidup. Sedangkan hadiah adalah pemberian pemberian sesuatu kepada

seseorang dengan maksud untuk memuliakan atau memberikan penghargaan.

2. Dasar Hukum Hadiah

Adapun hukum memberikan hadiah adalah Sunnah. Dalam ajaran Islam

kita disuruh untuk saling memberikan hadiah, bahkan memberikan hadiah

kepada orang yang tidak beragama Islam pun diperbolehkan. Dalam firman Allah

(37)

                                                               

177. ……….dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang

bertakwa……8

3. Rukun dan Syarat

a. Ada yang memberi, maka dia adalah pemilik barang.

b. Ada yang diberi. Syaratnya yaitu berhak memiliki. Tidak sah memberi kepada

anak yang masih berada di dalam kandungan ibunya dan pada binatang, karena

keduanya tidak dapat memiliki.

c. Ada ijab dan qabul, misalnya orang yang memberi berkata “Saya berikan ini kepada engkau.” Jawab yang diberi, “Saya terima”.

d. Ada barang yang diberikan. Syaratnya, hendaklah barang itu dapat dijual,

kecuali:

a. Barang-barang yang kecil. Misalnya dua atau tiga butir biji beras, tidak sah

dijual, tetapi sah diberikan.

8

(38)

b. Barang yang tidak diketahui banyaknya, beratnya, atau ukuran-ukuran

lainnya tidaklah sah dijual, tetapi sah diberikan.

c. Kulit bangkai sebelum disamak tidaklah sah dijual, tetapi sah diberikan.

4. Menarik Kembali Pemberian

Menarik kembali pemberian itu dilarang, karena kemungkinan akan

menyakitkan hati orang yang diberi dan lain sebagainya. Oleh karena itu diwaktu

memberikan itu hendaklah dengan segala keikhlasan (tidak karena sesuatu).

Berdasarkan sabda nabi: Yang artinya:

ُئْيِقَي ِبِلَكْل اَك ِهِتَبِ ِ ُدِئ اَعْلا

م( ِهِئْيَ ق ِ ُدْوُعَ ي َُ

ّت

)هيلع قف

“Orang yang menarik kembali pemberiannya (hibahnya), itu ibarat anjing

yang memuntahkan sesuatu kemudian menelan kembali muntahannya itu”- (Bukhari dan Muslim)

Karenanya jangan memberikan sesuatu apabila tidak ada keikhlasan dalam

hati dalam memberikannya. Sedangkan hadiah yang tidak boleh ditolak adalah

bantal, minyak wangi, dan susu. Sebagaimana hadist Rasulullah Saw:

ُدِئ اَسَوْلا .ّدَرُ ت ََ ٌث َََث :َمَلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىَلَص ِهّللا ُلْوُسَر َلاَق :َلاَق َرَمُعِْبا ْنَع

َُبَللاَو ُنْ ّدلاَو

Dari ibnu ‘umar, dia berkata : telah bersabda Rasulullah Saw. :”Tiga

pemberian tidak ditolak: bantal,minyak wangi dan susu.”

َدُرَ ي َََف ٌن اََْْر ِهْيَلَع َضِرُع ْنَم .َمَلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىَلَص ِهّللا ُلْوُسَر :َلاَق َةَرْ يَرُ َِِْا ْنَعَو

ُ

(39)

Dari Abu Hurairah, dia berkata : telah bersabda rasul Allah Saw.

:”Barangsiapa diberi wewangian, maka janganlah dia menolak; karena

wewangian itu enteng dibawa dan harum baunya.”

َبْيِطلا ّدُرَ ي ََ َناَك َمَلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىَلَص ََِِلا َنَا ٍسَنَا ْنَع

Dari Anas, bahwa Nabi Saw. Tidak pernah menolak hadiah yang berupa wewangian.9

B.Lomba

1. Pengertian Lomba

Perlombaan merupakan salah satu bentuk hiburan bagi manusia.

Hubungan yang terjalin dalam perlombaan bukanlah antara makhluk dengan

penciptanya melainkan terjadi di antara manusia. Maka dari itu berlaku kaidah

umum bahwa segala sesuatu pada dasarnya adalah diperbolehkan hingga ada

dalil yang mengharuskan melakukan atau meninggalkannya. Pada dasarnya,

perlombaan diperbolehkan selama tidak melanggar aturan aturan shari’>ah.10

Dalam Islam merebut atau mendapatkan hadiah salah satunya disebut

Musa<baqah, secara etimologis berarti mendahului dan mengalahkan dalam suatu

hal. Adapun Musa<baqah secara terminologis berarti transaksi antara dua orang,

dua klub, atau lebih untuk saling mengalahkan agar diketahui yang menang dan

yang kalah dalam berbagai cabang kompetisi yang mubah.

9Dja’far, Ilmu Fiqh, ……, 189.

10 Imrotul Azizah, Perjudian Dan Spekulasi Dalam Bisnis Tinjauan Etika Bisnis Islami, (Surabaya:

(40)

Di zaman Rasulullah Saw pun sering diadakan perlombaan-perlombaan,

seperti balap kuda, memanah, lomba lari, dan lain-lain. Seperti suatu ketika

Rasulullah Saw lomba lari dengan Aisyah rad}iyallah> u‘anha> dalam hadith

riwayat Ahmad dan Abu Dawud.

َق َةَشِئ اَع ْنَع

ا

ُمْحَللا َِِْقَْرأ اًذِأ َََح اَْ ثِبَلَ ف ُهُتْقَ بَسَف َمَلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىَلَص ِهّللا ُلْوُسَر َِِْقَ باَس ْتَل

َِِقَ بَسَف َِِقَ ب اَس

)دوادوبا دما اور( َكْلِتِب ِِذَ َل اَقَ ف

Artinya: Dari Aisyah r.a., ia berkata: Aku pernah diajak lari (cepat) oleh Rasulullah Saw dan aku menang. Dan kami biasa (lari cepat itu) sampai badanku menjadi gemuk, maka Rasulullah Saw dapat mengalahkan aku.

Maka (ketika itu) beliau bersabda: “Ini dengan itu” (kemenanganku ini

menebus kekalahanku dulu itu). (H.R.Ahmad dan Abu Dawud).11

Pada zaman modern sekarang ini, banyak dilaksanakan

kompetisi-kompetisi yang mempunyai cabang yang sangat bervariasi dan tujuan yang

beragam. Ada yang bertujuan mendatangkan manfaat, semata-mata

mendapatkan keuntungan materi, dan menyebarluaskan informasi kepada

khalayak umum. Bermula dari suatu permainan yang umum dilakukan oleh

masyarakat, kemudian beralih bentuk dan sifat menjadi hiburan yang

dipertunjukkan pada acara tertentu. Pada perkembangan selanjutnya, permainan

tersebut beralih karakter dan motivasinya, yang akhirnya, dipertandingkan

11 Faishol ibn Abdul Aziz, Himpunan Hadis-hadis Hukum terjemahan NauilulAuthar, terj. Mu’ammal

(41)

dengan transaksi berhadiah.12 Semua kompetisi itu diatur dalam prinsip-prinsip

mu’amalah sehingga pada dasarnya hukumnya boleh jika tidak mengandung riba, kecurangan, judi, dan kezhaliman. Oleh karena itu, jika peserta menang dan

mendapatkan hadiah serta tidak membayar jika kalah, hukumnya boleh-boleh

saja. Namun, jika peserta mendapatkan hadiah apabila menang dan harus

membayar apabila kalah, hukumnya jelas tidak boleh.

2. Syarat Musa<baqah

a. Dalam mengikuti musabaqah tidak ada paksaan.

b. Tidak boleh ada unsur perjudian dan taruhan, berjudi adalah suatu aktifitas

yang direncanakan ataupun tidak untuk mendapatkan kesenangan dengan

menggunakan jaminan atau taruhan, sehingga yang menang akan diuntungkan

dan yang kalah akan merasa dirugikan.

c. Tidak melalaikan kewajiban agama, dalam mengikuti lomba tidak

menghalangi dari ibadah kepada Allah

d. Tidak muncul ditengah permainan hal-hal yang bertentangan dengan syari’at Allah. Dalam mengikuti lomba adanya kejelasan tentang peraturan lomba dan

penilaian sehingga tidak menimbulkan kebencian dan permusuhan kepada

lawan/musuh.

12 Hamid Laonso dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap Masalah

(42)

3. Macam Musa<baqah

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: “perlombaan ada tiga macam:

a. Perlombaan yg dicintai oleh Allah SWT dan RasulNya seperti lomba berkuda,

memanah dan sebagainya yg tujuannya adalah persiapan untuk jihad.

Dasarnya adalah sabda Nabi: “Tidak ada perlombaan kecuali pada khuff (unta) atau panah atau hafir (kuda)”. Madzhab Hanafiyah memasukkan dalam

golongan ini perlombaan menghafal Al Qur’an, hadits dan fiqh dan dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

b. Perlombaan yg dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya Saw yaitu yang dapat

menimbulkan kebencian dan permusuhan dan menghalangi dari dzikir kepada

Allah SWT dan shalat. Seperti maen kartu remi dan sebagainya.

c. Perlombaan yang tidak dicintai oleh Allah SWT tidak juga dimurkai,

hukumnya mubah seperti lomba lari, lomba renang, adu gulat dan sebagainya.

4. Hukum Mengeluarkan Harta (hadiah) Dalam Perlombaan

Dalam pemberian hadiah pada Perlombaan berhadiah ada yang

diperbolehkan dan ada juga yang dilarang. Perlombaan berhadiah yang

diperbolehkan adalah sebagai berikut:

a. Hadiah itu datang dari penguasa atau yang lain

Diperbolehkan mengambil hadiah perlombaan apabila hadiah itu diberikan

oleh pemerintah atau pihak lain yang tidak ikut dalam perlombaan (sponsor).

(43)

diriwayatkan oleh Ahmad bahwa Rasulullah Saw mengadakan lomba kuda dan

beliau memberi hadiah kepada pemenangnya. Misalnya perlombaan-perlombaan

yang mendapat dana dari sponsor dan hadiah yang diberikan kepada peserta

berasal dari dana sponsor tersebut.

b. Hadiah dikeluarkan oleh hanya salah satu pihak yang berlomba

Mengambil hadiah dalam perlombaan diperbolehkan apabila salah seorang

dari dua orang yang berlomba atau salah satu pihak dari beberapa pihak yang

berlomba yang mengeluarkan hadiah. Misalnya salah satu pihak berkata,”Barang

siapa yang menang dalam perlombaan ini, maka dia akan memperoleh hadiah

dariku. Tetapi apabila aku yang menang, maka kalian tidak akan memperoleh

apapun dariku dan aku tidak akan mendapatkan apapun dari kalian”.

Perlombaan berhadiah semacam ini tidak merugikan pihak manapun.

Pemain yang akan memberikan hadiah tidak merasa dirugikan karena memang

sudah berniat untuk memberikan hadiah kepada pemenang lomba. Pihak yang

lain pun tidak dirugikan karena sekali pun mereka kalah dalam perlombaan,

mereka tidak harus menanggung beban hadiah untuk diberikan kepada peserta

yang menang.

c. Hadiah dikeluarkan oleh beberapa pihak yang berlomba dengan adanya

Muh}allil

Hadiah dalam perlombaan boleh diambil apabila datang dua orang (pihak)

(44)

terdapat salah seorang atau salah satu pihak yang berhak menerima hadiah itu

bila dia menang dan tidak berutang bila dia kalah. Orang yang berhak menerima

hadiah bila menang dan tidak berutang bila kalah itu lah yang disebut Muh}allil.

Muh}allil harus memiliki karakter, keadaan fisik, dan kemampuan yang sama

dengan para peserta lainnya. Dia tidak boleh orang yang sudah diyakini akan

menang atau akan kalah dalam perlombaan tersebut. Dengan adanya Muh}allil

semacam itu,maka perlombaan terhindar dari maysir.13 Sedangkan, perlombaan

berhadiah yang dilarang:

Pada masa Rasulullah, pertandingan terhadap suatu permainan bermotif

pada hiburan dan untuk meningkatkan kualitas pemainnya. Peningkatan kualitas

tersebut sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peperangan

melawan musuh-musuh Islam. Pertandingan yang diadakan pun untuk

mempersiapkan mereka maju ke medan jihad, seperti lomba lari, lomba balap

kuda, dan lomba memanah. Dalam perspektif itu, Allah SWT berfirman QS.

an-Anfal: 60                                                          

60. dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang

13

(45)

dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). 14

Selain itu, hadiah yang ada bernilai rangsangan atau memberi motivasi

kepada para pemain. Hal ini dilakukan agar pemain yang kalah bertanding terus

berlatih meningkatkan kemampuannya. Begitu juga agar pemain yang menang

selalu berlatih untuk mempertahankan prestasinya. Hadiah ini tidak memiliki

motif mencari keuntungan dan tidak ada pihak yang dirugikan dalam pemberian

hadiah ini. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa pada dasarnya

perlombaan adalah hibu ran yang dibolehkan oleh agama Islam. Namun tetap

saja harus memperhatikan aturan-aturan shari’> ah agar tidak sampai terjerumus

pada hal-hal yang dilarang. Karena pada dasarnya perlombaan adalah permainan

yang bermotif hiburan, maka tidak boleh melakukan permainan yang bisa

menimbulkan marabahaya tanpa adanya tuntutan ke arah itu.

Permainan juga tidak diperbolehkan jika memperlihatkan bagian tubuh

atau aurat yang seharusnya ditutupi. Terutama bagi seorang wanita, diharamkan

untuk memainkan permainan yang memperlihatkan bagian tubuh atau aurat

mereka di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Tidak terkecuali untuk

pemain laki-laki, tidak boleh memperlihatkan aurat yang seharusnya ditutupinya

14

(46)

di hadapan perempuan yang bukan mahramnya. Seperti dalam olah raga renang

yang menggunakan kostum ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuh

pemakainya. Selain itu, dalam permainan tidak boleh melibatkan binatang, baik

unggas atau binatang lainnya, yang dapat menyebabkan tersakitinya

binatang-binatang tersebut. Misalnya dalam permainan sabung ayam dan aduan kambing,

kedua permainan tersebut dilarang karena menyebabkan ayam atau kambing

yang diadu saling menyakiti. Termasuk dalam latihan memanah atau menembak,

tidak boleh menggunakan binatang sebagai sasaran. Perlu diperhatikan pula agar

permainan terhindar dari unsur perjudian (maysir) dan mengundi nasib (azla>m).

Dan jangan sampai permainan tersebut melewati batas dengan mengorbankan

hal-hal yang lebih penting.15

15

(47)

BAB III

DESKRIPSI PRAKTIK PEMBERIAN HADIAH PADA CONTEST PHOTO DI AKUN INSTAGRAM @VIOLETPHOTOCONTS

A.Gambaran Umum Instagram

1. Pengertian Instagram

Di jaman modern ini sosial media sangat digemari oleh masyarakat.

Mulai dari anak-anak, remaja, sampai kalangan orang tua sudah pasti mengenal

yang namanya media sosial seperti facebook, twitter, instagram, bbm, path, dan

sebagainya. Sosial media adalah media online yang mendukung interaksi sosial.

Sosial media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi

menjadi dialog interaktif. Definisi lain dari sosial media juga di jelaskan oleh

Antony Mayfield (2008). Menurutnya sosial media adalah media dimana dalam

penggunanya kita dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan

menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online,

forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D).1

Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara lain: Blog,

Twitter, Facebook dan Wikipedia, Instagram. Dari beberapa situs media sosial

tersebut Intagram saat ini paling populer. Bergitu populernya Instagram sebagai

sebuah media sosial, banyak orang yang tak tahu arti sebenarnya dari pemakaian

kata tersebut. Disusun dari dua kata, yaitu “Insta” dan “Gram”. Arti dari kata

1 Lihat di http://prezi.com/vddmcub_-ss_/social-media-definisi-fungsi-karakteristik/ diakses pada

(48)

pertama diambil dari istilah “Instan” atau serba cepat/mudah. Namun dalam

sejarah penggunaan kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain dari

kamera Polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa langsung mencetak foto beberapa

saat setelah membidik objek. Sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram”

yang maknanya dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat.

Dari penggunaan dua kata tersebut arti dan fungsi sebenarnya dari Instagram.2

Kegunaan UtamaInstagramadalah sebagai tempat untuk mengunggah

dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin

diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada di

album foto di iDevice tersebut. Foto yang telah diambil melalui aplikasi

Instagram dapat disimpan di dalam iDevice tersebut. Penggunaan kamera

melalui Instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk

mengatur pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh sang pengguna. Ada juga

efek kamera tilt-shift yang fungsinya adalah untuk memfokuskan sebuah foto

pada satu titik tertentu. Setelah foto diambil melalui kamera di dalam Instagram,

foto tersebut pun juga dapat diputar arahnya sesuai dengan keinginan para

pengguna. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas

jumlah tertentu, melainkan Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto.

Ukuran yang digunakan di dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya

sebatas berbentuk kotak saja. Para pengguna hanya dapat mengunggah foto

2 Lihat di http://www.dumetdevelopment.com/blog/pengertian-instagram-dan-keistimewaannya/

(49)

dengan format itu saja, atau harus menyunting foto tersebut dulu untuk

menyesuaikan format yang ada. Setelah para pengguna memilih sebuah foto

untuk diunggah di dalam Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman

selanjutnya untuk menyunting foto tersebut.

tampilan Instagram

Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman

selanjutnya, dimana foto tersebut akan diunggah ke dalam Instagram sendiri

ataupun ke jejaringan sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada

pilihan untuk mengunggah pada jejaringan sosial atau tidak, tetapi juga untuk

memasukkan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut. Sebelum

mengunggah sebuah foto, para pengguna dapat memasukkan judul untuk

menamai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada dipikiran para pengguna.

Judul-judul tersebut, para pengguna dapat menyinggung pengguna Instagram

(50)

dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk

mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori.

Pengguna Instagram tidak hanya kalangan anak muda saja, melainkan

orang tua pada zaman sekarang telah memeliki akun Instagram. Karena dengan

memiliki akun Instagram semua orang dapat berbagi foto atau video

pengalaman, kegiatan, aktifitas di sekolah, kantor dan tempat-tempat menurut

mereka tempat yang indah dan menarik. Selain berfungsi membuat foto dan

mengirimkannya, Instagram ini juga berfungsi memuat informasi-informasi

terkait agama, berita, kejadian-kejadian di dunia, dan hal yang sedang populer.

Instagram juga ampuh sebagai media promosi, dibandingkan dengan media sosial

lainnya, karena pengguna sosial media biasanya lebih suka dengan bahasa visual

sehingga Instagram lebih memaksimalkan fiturnya untuk komunikasi melalui

gambar atau foto. Ketika bahasa visual mendominasi dunia internet, dari situlah

para pelaku bisnis telah memanfaatkan peluang yang terhampar di depan mata.

Gaya-gaya promosi dengan Instagram pun sangat unik dan variatif.

Kadang, kita bisa menikmati rangkaian foto yang dibuat secara estetis dan

sangat menarik perhatian. Penerapan promosi pun bisa diterapkan, misalnya

dengan promosi menjual dagangan, Para penjual biasanya mempepromosikan

barang yang dijual yaitu baju, sepatu, tas, dan lain-lain. Selain itu,

menyelenggarakan sebuah kompetisi khusus bagi para penggemar fotografi.

(51)

bisa dihasilkan dan seolah-olah seperti karya para fotografer profesional. Foto

yang di lombakan beragam foto, misal foto panorama, foto berhijab, foto baby,

dan lain-lain.

2. Sejarah Instagram

Penemu akun Instagram ialah Kevin SystromdanMike Krieger. Kevin

Systrom lahir pada tanggal 30 Desember 1993 Holliston, Massachusetts. Pernah

kuliah di Stanford University. Kevin Systrom adalah seorang pemrogram

komputer dan pengusaha Internet. Ia dibesarkan di sebuah kota kecil bernama

Holliston di Massacahusetts, Amerika Serikat. Ia merupakan anak dari Diane

(Pels), seorang eksekutif pemasaran, dan Douglas Systrom, wakil presiden

sumber daya manusia.

Setelah lulus SMA, ia masuk ke Stanford University mengambil jurusan

Management Science and Engineering dan lulus pada tahun 2006. Pada saat di

Stanford, Systrom pernah bekerja paruh waktu di perusahaan startup, bernama

Odeo. Di kemudian hari Odeo semakin berkembang dan dikenal sebagai

penyedia layanan microblogging, Twitter. Lulus dari Stanford, ia sempat bekerja

di Google sebagai manajer pemasaran produk. Ia bekerja pada produk seperti

Gmail, Google Calendar, Docs, dan Spreadsheets. Tidak lama Kevin kemudian

meninggalkan Google untuk bergabung dengan Nextstop, sebuah startup yang

(52)

pemasaran, tidak jarang dia juga membantu membuat ide-ide dalam bentuk

pemrograman.

Sedangkan Mike Krieger lahir 4 Maret 1986 São Paulo, Brazil. Michel

"Mike" Krieger adalah pengusaha dan insinyur perangkat lunak asal Brasil, yang

dikenal sebagai co-founder dari Instagram bersama dengan Kevin Systrom. Pada

tahun 2004 Krieger pindah ke California untuk belajar di Stanford University.

Saat ia belajar sistem simbol di Stanford, ia bertemu dengan Kevin Systrom.

Mereka berdua mendirikan Instagram pada tahun 2010. Dia membuat update

untuk Instagram selama 3 tahun pertama itu publik. Mike Krieger pernah

menjadi master jurusan interaksi manusia komputer dari universitas Stanford

pada tahun 2008 dan pernah magang di Microsoft. Selain itu dirinya juga pernah

bekerja di Mountain View yaitu perusahaan pengembang aplikasi Meebo dalam

waktu 17 bulan.3

Mereka berdua sepakat membuat Perusahaan Burbn, Inc pada tahun

2010, Burbn merupakan sebuah teknologi startup yang hanya berfokus kepada

pengembangan aplikasi untuk telepon genggam. Pada awalnya Kevin dan Mike

menciptakan aplikasi mobile web bernama Burbn. Aplikasi ini punya fitur

semacam check-in lokasi, pengguna akan mendapatkan poin di aplikasi ini setiap

kali mereka check-in saat bergaul dengan teman, posting foto, dan banyak lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Istarani (2012:1) menyatakan, “Model adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang atau sesudah pembelajaran yang dilakukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Hastopo, dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan pidana tindak pidana pemerasan adalah Pasal 368 Ayat (1) KUHP, yang mengandung

Konsolidasi Pemandu Pelatihan khusus untuk Fasilitator. Pelatihan khusus

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dapat disimpulkan bahwa peserta didik melihat pornografi dengan motif yaitu: 1) Rasa ingin tahu atau penasaran dimana

Untuk memasuki siklus I pertemuan kedua, guru akan memotivasi siswa lagi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan menjelaskan lagi metode kooperative learning

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk Mengetahui pendapatan yang diperoleh dari pendapatan industri rumah tangga penyulingan minyak daun cengkeh di Desa

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis linier berganda dan metode korelasi yang bertujuan untuk menguji seberapa besar hubungan antara

Mellisa mudah jatuh hati kepada Syahid kerana wajah dan perwatakannya persis Hisyam yang telah meninggal dunia pada rusuhan kaum 13 Mei 1969. Jika Hisyam masih hidup,