SKRIPSI
Oleh:
SINGGIH ROBIUL FAJAR
NIM : C04211121
UIN SUNAN AMPELSURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
SINGGIH ROBIUL FAJAR
NIM : C04211121
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya”. ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang Bagaimana manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?, Bagaimana faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningktan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?
Peneliti menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif analitis, dengan jenis penelitian studi kasus pada objek. Dengan metodologi ini, peneliti berusaha memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan, menyusun, mengklarifikasi serta menganalisis data mengenai manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Manajemen operasional Dalam Peningkatan Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang. Dalam bidang usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn & Training Center, UINSA Tour & Travel, UINSA Press dan Property Management danTarif. Sedangkan dalam bidang usaha barang terdiri dari beberapa produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan Gallery UINSA serta UINS@mart. (2) Hambatan-hambatan dalam operasional bisnis pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, Pertama, Kurangnya sumber daya manusia dalam operasional bisnis, sehingga dalam hal ini Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya menjalankan operasional tidak dapat berjalan sesuai target dan harapan manajemen karena kurangnya dalam hal sumber daya manusianya. Selain itu Pengaturan pelarangan belanja internal UIN Sunan Ampel dalam membeli produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya dalam hal ini menyulitkan pihak Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mendapatkan laba yang tinggi.
SAMPUL DALAM ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
ABSTRAK ... iv
3. Pengertian Pengembangan Produk…………...……….. 25
B. Manajemen Operasional ... 26
1. Penengertian Manajemen Operasional ... 26
BAB III MANEJEMEN OPERASIONAL DALAM PENINGKATAN MUTU RODUK
PADA PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL 36
A. Profil Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel ... 36
1. Sejarah Berdirinya Pusat Pengembangan Bisnis Surabaya ... 36
2. Visi Dan Visi ... …… 38
3. Struktur Organisasi ... 39
4. Produk- produk dalam Pusat Pengembangan Bisnis ... 41
B. Manajemen Operasional Produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 46
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 50
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL ... 51
A. Analisis Manajemen Operasional Produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 51
B. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 56
BAB V PENUTUP ... 58
A. Kesimpulan ... 58
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara pendidikan bagi mahasiswa, tidak
hanya mempunyai tanggung jawab sampai dengan mahasiswa itu di wisuda, akan
tetapi mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan lulusannya mandiri. Artinya
kurikulum di perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya untuk mandiri. Salah satu
solusinya adalah memperkaya aspek kewirausahaan dalam kurikulum perguruan tinggi
atau memberikan praktik kuliah kewirausahaan secara lebih intensif. Sebab, dengan
memperkaya aspek kewirausahaan bagi mahasiswa baik dalam teori maupun praktik,
mahasiswa diharapkan mempunyai bekal cukup untuk berpikir kreatif dan inovatif
sesuai dengan jiwa dan semangat kewirausahaan. Sehingga setelah lulus dari perguruan
tinggi, mahasiswa tidak hanya menjadi job seeker (pencari kerja), namun dapat
menjadi job creator (menciptakan pekerjaan), lebih-lebih mahasiswa yang program
studinya berhubungan dengan dunia kewirausahaan seperti mahasiswa Prodi Ekonomi
Di samping itu, saat ini, pertumbuhan lapangan kerja sangat lamban dan arus
modal dari luar negeri juga rendah, sementara setiap tahunnya perguruan-perguruan
tinggi di Indonesia memproduksi ribuan sarjana. Fakta-fakta diatas menuntut para
lulusan PT (perguruan tinggi) untuk membekali diri dengan ilmu kewirausahaan.
Dengan ilmu kewirausahaan akan tercipta mindset dalam diri para lulusan perguruan
tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada job seeker (pencari kerja), namun dapat
menjadi job creator (menciptakan pekerjaan), terutama mahasiswa yang konsentrasi
jurusannya adalah ekonomi syariah yang notabene dalam mata kuliahnya sering
berhubungan dengan materi kewirausahaan. Wirausaha merupakan potensi
pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutunya, tetapi realita saat ini, jumlah
wirausahawan Indonesia masih sangat sedikit dan dari segi mutupun masih belum bisa
dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan
persoalan yang mendesak bagi suksesnya pembangunan. Selain itu semakin
kompetitipnya lingkungan bisnis yang ditandai dengan adanya hyperompetition dan
perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak pasti, menjadikan kreatifitas dan
inovasi sebagai modal dasar untuk dapat memelihara kualitas pertumbuhan ekonomi.
Namun perlu ditekankan bahwa wirausaha bukanlah merupakan ilmu ajaib yang dapat
mendatangkan uang atau keuntungan dalam waktu sekejap, melainkan merupakan
informasi, dan dana yang ada gunanya untuk mempertahankan hidup, mencari nafkah,
atau meraih posisi puncak dalam karir.
Dalam menunjang kualifikasi diri para mahasiswa Ekonomi Syariah dibidang
entrepreneur khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel
Surabaya, selain membekali para civitas akademika dengan teori-teori entrepreneur
pihak akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya Program Study
Ekonomi Syariah, sedikit banyak juga harus mempunyai andil yang jelas terhadap
kesempatan praktik mahasiswa Ekonomi Syariah dalam dunia wirausaha khususnya
dilingkungan kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kabar baiknya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tidak mau
tertinggal jauh dari perguruan tinggi lainnya dalam prosespengembangan
kewirausahaan. Dikampus ini berdiri suatu lembaga yang bertugas khusus untuk
mengembangkan kewirausahaan bagi civitas akademikanya, lembaga tersebut bernama
Pusat Pengembangan Bisnis. Salah satu tujuan didirikannya Pusat Pengembangan
Bisnis ini ialah untuk mencetak alumni/lulusan yang berjiwa entrepreneur dan mandiri.
Pada saat ini, Pusat pengembangan bisnis mengembangkan usahanya dengan
bergerak pada tiga sektor usaha :
2. Sektor Penyediaan Barang, meliputi : UINSA Fresh, Merchandise & Gallery
UINSA, dan UINS@Mart.
3. Sektor yang bergerak dalam penumbuh kembangan jiwa entrepreneur civitas
akademika UIN Sunan Ampel.
Dari ketiga sektor bisnis ini, seharusnya mahasiswa UIN Sunan Ampel
Surabaya, khususnya Mahasiswa Ekonomi Syariah, mampu memanfaatkan peluang ini
sebaik mungkin, minimal untuk memperaktikkan teori-teori bisnis (entrepreneur) yang
telah dipelajarinya selama studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi
Ekonomi Syariah, dengan ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan
yang dilaksanakan Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
Sayangnya, dari sekian bisnis yang sudah berjalan dan dilaksanakan oleh pusat
pengembangan bisnis, peneliti amati minim sekali mahasiswa UIN Sunan Ampel
Surabaya terlibat didalamnya, lebih-lebih Mahasiswa Ekonomi Syariah, bahkan hanya
untuk sekedar praktik ataupun magangpun sangat jarang kalau tidak mau dikatakan
tidak ada.
Dari sepuluh ribu tiga ratus mahasiswa UIN Sunan Ampel, yang terdaftar ikut
berpartisipasi dalam program-program yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan
Bisnis hanyalah 12 mahasiswa, dan itu berasal dari beberapa Fakultas yaitu ; Fakultas
dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tak seorangpun terdaftar di data partisipasi
pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya. Misalnya dalam kegiatan
every day market yang berlokasi di samping gedung Maqha UIN Sunan Ampel Terdata
11 mahasiswa yang sudah berpartisipasi yang berasal dari Fakultas Dakwah, Ushuludin
dan Syariah, sementara di GreenSA Inn terdata satu mahasiswa UIN sunan Ampel
Surabaya yang menjadi pegawai yaitu mahasiswa yang berasal dari fakultas tarbiyah
dengan nama Syahri Romadhon. Padahal sasaran utama dari pusat pengembangan
bisnis sendiri adalah semua civitas akademika UIN Sunan Ampel, baik itu Dosen,
Pegawai, maupun Mahasiswa.
Menurut Soerjono Soekanto peranan (role) merupakan aspek dinamis
kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya maka dia telah menjalankan peranan. Setiap individu memiliki
berbagai peranan dalam pergaulan hidupnya, peranan tersebut menjadi penentu
terhadap apa yang mesti diperbuatnya dalam masyarakat serta
kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarkat kepadanya. Peranan diatur oleh
norma-norma yang berlaku yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
masyarakat. Peranan disini lebih menunjukkan pada suatu fungsi, penyesuaian diri, dan
Pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan suatu
wadah yang didirikan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk
mengembangkan bisnis di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya dengan tujuan untuk
pengembangan kampus yang kompetitif dan unggul dan bertaraf internasional.
Yang dimaksud dengan peran pusat pengembangan bisnis disini ialah peran
atau fungsi atau kontribusi atau kewajiban yang seharusnya dilaksanakan atau
diberikan oleh pusat pengembangan bisnis terhadap elemen-elemen yang berada di
bawah cakupan area pusat pengembangan bisnis, dalam hal ini civitas akademika UIN
Sunan Ampel Surabaya pada umumnya dan Mahasiswa Ekonomi Syariah pada
khususnya sesuai amanah pendirian pusat pengembangan bisnis itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian “Analisis
Manajemen Operasional Dalam peningkatan mutu Produk Pada Pusat Pengembangan
Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya”.
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas penulis memaparkan beberapa
masalah yang berkenaan dengan penelitian ini antara lain;
1. Manajemen operasional tentang produk pusat pengembangan bisnis UIN Sunan
2. Faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan
mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
3. Program-program pusat pengembangan bisnis yang bisa dimanfaatkan mahasiswa
Ekonomi Syariah untuk mempraktekkan teori kewirausahaan
4. Tugas Utama Pusat pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
5. Program-program dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan
bisnis yang bisa dimanfaatkan mahasiswa Ekonomi Syariah untuk
mempraktekkan teori kewirausahaan.
6. Peran Pusat Pengembangan Bisnis Terhadap Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN
Sunan Ampel
Dari beberapa indetifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah
pada penelitian ini yaitu;
1. Manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat
pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
2. Faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan
mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat
pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?
2. Bagaimana analisis manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada
pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ?
D. Kajian Pustaka
Untuk penelaahan yang lebih komprehensif maka penyusun berusaha untuk
melakukan kajian-kajian terhadap penelitihan terdahulu yang mempunyai relevansi
terhadap topik yang diteliti oleh penulis, dan juga menggunakan sumber yang relevan
termasuk menggunakan literature guna memperkuat penelitian.
Penelitian yang berkenaan dengan pembahasan manajemen operasional
diantaranya dijelaskan oleh Dina Inayati pada tahun 2009 dengan judul “Mamajemen
Operasional Pamella Swalayan Umbulharjo kota Yogjakarta”. Penelian ini dilakukan
untuk mengetahui; bagaimana sistem manajemen operasional yang diterapkan di
Pamella Swalayan yang meliputi perencanaan operasional, administrasi pengelolaan,
pengendalian mutu terpadu, pemeliharaan fasilitas, teknik merancang jaringan kerja
dalam menghadapi persaingan antar swalayan di Yogjakarta?, bagaimana penerapan
Tujuan penelitian tersebut adalah ingin mengetahui penerapan manajemen
operasional yang ada di Pamella Swalayan Umbulharjo II Yogjakarta. Penelitian ini
menggunakan metodekualitatif dengan menggunakan studi lapangan (field reseach)
dalam menggumpulkan data. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan; manajemen
operasional Pamella Swalayan Umbulharjo II Yogjakarta sudah sesuai dengan teori
D.T. John Harding, hanya saja masih ada item-item yang belum dilaksanakan. Pamella
Swalayan semakin meningkat dan sukses, karena manajemen operasional di Pamella
swalayan berjalan secara alamiah sesuai dengan kondisi masyarakat, berikutnya
pimpinan pamella Swalayan dalam membuka usaha memiliki tujuan yang muliah
yaitu untuk mencari ridho Allah SWT, berdakwa dengan berwirausaha yaitu berusaha
dan beribadah.
Implementasi nilai-nilai Islam dari manajemen operasional khususnya quality
control produk yang masuk seperti rokok, ataupun produk yang diragukan
kehalalannya yang tidak diperjualbelikan, memiliki ketentuan sertifikat halal MUI,
serta memperoleh SP (Sertifikat Penyuluhan) dari Departemen Kesehatan.
Penelitian lain yang berkenaan dengan pembahasan tour and trevel yaitu Erika
Gris Martanti pada tahun 2010 dengan judul Analisis pengaruh harga dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Fullmoon expres tour and trevel.
layanan terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa trevel PT fullmoon
expres tour end trevel.
Dalam penelitian ini menggunakan variable harga (X1), Kualitas (X2) sebagai
variable babas dan kepuasan pelanggan (Y) sebagai variable terikat. Teknik
pengukuran variabel dengan mengguanakan skala interval, tanggapan pendapat
pertanyaan tersebut dinyatakan dengan memberikan skor yang berada pada rentang
nilai 1 sampai dengan 7 pada masing-masing skala.
Berdasarkan hasil analisis untuk mengkaji apakah terdapat pengaruh negative
antara harga dan kepuasan pelanggan, dapat diterima sedangkan apakah terdapat
pengaruh posistif antara pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
Selain itu, terdapat penelitian yang memiliki hubungan dengan pembahasan
peningkatan mutu adalah Heru Utawan tahun 2014 dengan judul “Upaya Guru Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Kelas VII Di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung Tahun ajaran 2013/2014”
Dalam penelitian tersebut membahas Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan
mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru
Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014?, Faktor- faktor apa yang mempengaruhi guru
dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama
upaya guru terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung tahun ajaran 2013/2014?.
Adapaun tujuan dalam penelitian ini adalah: Mendiskripsikan secara jelas
bagaimana upaya guru dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung. Mendiskripsikan secara jelas
faktor apa saja yang mempengaruhi upaya guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung.
Mendiskripsikan sejauh mana manfaat dari upaya guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan agam Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung.
Penelitian ini menggunakan pola dan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara
mendalam, serta teknik dokumentasi. Untuk analisa data digunakan teknik analisis
deskriptif dalam upaya untuk membuat kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Upaya Guru Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Agama Islam yaitu dengan penggunaan kurikulum yang tepat,
menyiapkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum, tenaga pengajar yang
professional, penerapan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa. Faktor yang
mempengaruhinya adalah faktor kesiapan guru, faktor pribadi siswa, faktor keluarga,
meningkatkan mutu pendidikan agama Islam ada tiga manfaat yaitu terhadap
kepribadian siswa, terhadap keluarga, terhadap kehidupan sehari-hari siswa.
E.Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari perumusan masalah diatas adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis manajemen operasional dalam peningkatan mutu
pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat dan pendukung manajemen
operasional dalam peningkatan mutu pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan
Ampel Surabaya
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian dari studi kasus diatas adalah :
1. Manfaat teoritis
a. Menambah keilmuan tentang manajemen operasional pusat pengembangan
bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, yang mana dapat digunakan sebagai
rujukan dalam mengerjakan tugas atau skripsi lain.
b. Memberikan masukan para akademisi untuk melakukan kontribusi terhadap
bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya berdasarkan persepsi dan minat
masyarakat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pusat pengembangan bisnis uin sunan ampel surabaya, sebagai masukan
dan bahan intropeksi terhadap pusat pengembangan bisnis khususnya pada
produk
b. Bagi masyarakat, sebagai masukan dan evaluasi dalam memilih produk pusat
pengembangan bisnis
G. Definisi Operasional
Konsep-konsep perlu didefinisikan secara jelas oleh peneliti agar pembaca atau
orang orang lain mengetahui maksud dari konsep yang dipakai peneliti dalam
penelitian tersebut. Konsep-konsep yang sama bisa jadi dapat diartikan berbeda oleh
pembaca. Definisi operasional merupakan suatu langkah yang dapat memberitahukan
bagaimana cara mengukur variabel untuk memudahkan pengukuran masing-masing
variable berdasarkan kenyataan di lapangan.
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai kalimat dan menjelaskan
1. Manajemen Operasional
Manajemen operasional merupakan pembelajaran dari suatu organisasi
dimana kita diharuskan untuk mengerti, menjelaskan, menebak, serta merubah
suatu organisasi dan pengaruh strategi dari proses transformasi atau perubahan.
Dengan kata lain, manajemen operasional merupakan efektifitas dan efisiensi
manajemen dari suatu proses perubahan atau transformasi.
2. Produk
Produk adalah: suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak
diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan
pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan.
3. Peningkatan Mutu
Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam
pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada
umumnya orang menilai restoran yang mahal atau mobil yang mewah. Dalam
kontek manajemen mutu terpadu mutu bukan hanya merupakan suatu gagasan,
melainkan suatu filosofi dan metodologi dalam membantu lembaga untuk
mengelola perubahan secara totalitas dan sistemik, melalui perubahan nilai, visi,
4. Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Yang mengelolah suatu pusat pengembangan bisnis merupakan suatu
progam yang ada di lingkungan kampus UIN Sunan Ampel Surabaya untuk
mengembangkan suatu potensi usaha yang bisa dikembangkan di dalam atau pun
di luar UIN Sunan Ampel Surabaya.
H. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang digunakan untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu dengan menggunakan
metode ilmiah.
1. Jenis Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian
Deskriptif kualitatif, Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek ilmiah, dalam hal ini penulis adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1 Penelitian deskriptif adalah
suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Penelitian ditujukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fonemena yang bersifat ilmiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji
bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, dan perbedaannya dengan
fenomena lain.2
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian deskriptif kualitatif
penulis berusaha untuk mencari tahu, menggambarkan data, mendeskripsikan
suatu kejadian atau informasi yang kemudian diidentifikasi dan dievaluasi. Oleh
karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana Manajemen Operasional Dalam
Peningkatan Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabaya
2. Jenis Data
Data yang perlu dihimpun untuk penelitian ini adalah data terkait
Management Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabaya. Data terdiri data primer dan data sekunder. Data tersebut sebagai
berikut:
1Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Bandung Alfabeta, 2010) 1
a. Data Primer
Data primer berupa buku Manajemen Operasional Pusat Pengembangan
Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
b. Data Sekunder
Data Sekunder berupa teori Manajemen Operasional Pusat Pengembangan Bisnis
UIN Sunan Ampel Surabaya
3. Sumber data
Untuk menggali kelengkapan data tersebut, maka diperlukan
sumber-sumber data sebagai berikut:
a. Sumber Primer
Sumber data primer yaitu subyek penelitian yang dijadikan sebagai sumber
informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan
data secara langsung. Sumber primer yang dimaksud adalah Kepala pusat
Pengembangan Bisnis dan Staf Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Penelitian menggunakan sumber data sekunder ini untuk memperkuat
penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan dari data primer.
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah data yang
diperoleh dari literature-literature kepustakaan seperti buku-buku, internet,
artikel, surat kabar, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulis
skripsi ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data
skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
a. Penelitian kepustakaan (library research), merupakan data sekunder yang
digunakan untuk mendukung data primer, dan dalam hal ini penulis
mengadakan penelitian terhadap literature yang ada kaitannya dengan skripsi
ini, literature ini berupa buku, majalah, surat kabar, internet, dan lain-lain yang
berkaitan dengan tema skripsi tersebut.
b. Penulisan lapangan (field research), yaitu data yang dibutuhkan dalam
peneitian ini adalah jenis primer, yaitu data yang didapatkan dari lapangan
atau pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak-pihak yang
memperoleh data dan informasi yang berkaitan tentang tema skripsi dengan
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1) Obsevasi yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang terselidik
2) Wawancara (interview), sumber data yang didapatkan dari lapangan atau
pengumpulan data dengan melakukan interview kepada Pegawai Pusat
5. Teknik Pengelolahan Data
Sedangkan tahapan-tahapan pengelohan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:3
a. Editing
Editing adalah Proses editing dilakukan setelan penulis mendapatkan data dari
hasil wawancara lapangan. Dalam hal ini, penulis akan mengambil data yang
akan dianalisis dengan rumusn masalah saja.
Organizing adalah proses penyusun kembali data yang telah didapt dalam
penelitian yang diperlukan dalam rangka paparan yang telah direncakan
dengan rumusan masalah secara sistematis.
c. Analize
Analize adalah proses menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian
untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ditemuakan.
6. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis ini mengunakan teknik Deskriptif Analisis,4 yaitu untuk
memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan,
menyusun, atau mengklarifisikan, menganalisis data dan menjelaskan gambaran
mengenai Analisis Manajemen Operasional Dalam Peningkatam Mutu Pada Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Yang dimaksud penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan
secara mendalam mengenai Analisis Manajemen Operasional Dalam Peningkatam
Mutu Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
I. Sistematika Pembahasan
Bab Pertama, Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan
batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika pembahasan.
Bab Kedua, Pada bab ini berisi tentang literatur atau referensi pendukung mengenai
teori manajemen operasional, teori peningkatan mutu dan teori produk
.
Bab Ketiga, Pada bab ini membahas tentang latar belakang Tour and Travel Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, Visi dan Misi Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, struktur organisasi Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, produk Tour and Travel Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya dan hasil penelitian.
Bab Keempat , Pada bab ini akan membahas tentang Bagaimana manajemen
operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya, Bagaimana faktor penghambat dan pendukung manajemen
operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya.
BAB II
MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK
A. Produk
1. Pengertian Produk
Produk adalah Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan
barang dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”.1 Produk
adalah:”suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk
bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer,
yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dankebutuhan”.Produk sebagai: “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar
yang bersangkutan”.2Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide.
Konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label,
harga,kualitas, pelayanan dan jaminan. Selama ini banyak penjual melakukan
kesalahan dengan memberikan perhatian lebih banyak pada produk fisik dari pada
manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari
sebagai penjual dari pada memberikan pemecahan kebutuhan. Padahal
perusahaan harus berpusat pada kebutuhan pelanggan, bukan hanya pada
keinginanyang sudah ada. Hal ini dikarenakan produk merupakan alat untuk
memecahkan masalah konsumen.
Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami
lima tingkatan produk:3
a. Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan
dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk.
b. Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling
dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi.
c. Produk harapan (expected product) yaitu produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk
dibeli.
d. Produk pelengkap (equipmented product) yaitu berbagai atribut produk yang
dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan
tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.
e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
2. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut
pandang, namun secara umum produk dapat dibagi dua yaitu:
a. Barang
Barang adalah “produk yang berwujudfisik mulus sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,dan perlakuan fisik lainnya”.
Ditinjau dari daya tahannya,terdapat dua macam barang yaitu:4
1) Barang tahan lama (durable goods). Merupakan barang berwujud yang
biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau umur ekonomisnya
untuk pemakaian normal satu tahun atau lebih.
Contoh: lemari es dan televisi.
2) Bahan tidak tahan lama (non durable goods). Merupakan barang berwujud
yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian, atau umur
ekonomisnya dalam pemakaian normalkurang dari satu tahun. Contoh: sabun
mandi dan makanan.
b. Jasa
Jasa adalah “setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
tidak.Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk
apa produk tersebut dikonsumsi.5
3. Pengertian Pengembangan Produk
Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus melakukan
pengembangan produk, sesuai pula dengan perkembangan teknologi dan
perubahan kebutuhan, selera konsumen. Penulis akan mengemukakan beberapa
pengertian pengembangan produk dari beberapa ahli.
Pengembangan produk adalah sebagai berikut :
“Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan mengembangkan produknya, memperbaiki
produk lama, memperbanyak kegunaan dari produk yang sudah ada dan
mengurangi biaya produksi dan biaya pembungkus”.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk itu perusahaan membuat
produk yang baru atau berbeda dari produk yang telah dipasarkan perusahaan
tersebut.
B. Manajemen Operasional
1. Pengertian Manajemen Operasional
Agar kita memahami tentang manajemen operasional maka perlu terlebih
dahulu kita paparkan tentang pengertian manajemen. Manajemen berasal dari kata
to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah,
problem, proses, dan pertanyaan tentang yang diatur, siapa yang mengatur,
mengapa harus diatur dan apa tujuan pengaturan tersebut. Manajemen juga
menganalisa, menetapkan tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan
kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisien. Jadi pengertian manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.6
Definisi diatas hampir sama dengan definisi yang diungkapkan oleh Kusnadi
bahwa manajemen adalah setiap kerja sama dua orang atau lebih guna mencapai
tujuan bersama dengan cara seefektif dan seefisien mungkin.7
Manajemen operasional merupakan pembelajarandari suatu organisasi
dimana kita diharuskan untuk mengerti, menjelaskan,menebak, serta merubah suatu
organisasi dan pengaruh strategi dari proses transformasi atau perubahan. Dengan
dari suatu proses perubahan atau transformasi. Menurut Constable, manajemen
operasi lebih difokuskan pada kebutuhan untuk produksi. Walaupun produk tersebut
merupakan produk manufakturmaupun jasa.8
Pada dasarnya manajemen operasional termasuk dalam manajemen
produksi, namun lebih difokuskan pada distribusi dan pada supply manajemen.
Manajemen operasional pada prinsipnya lebih fokus pada arus fasilitas yang
tersedia seperti tenaga kerja dan modal untuk menjamin bahwa mereka akan
bertemu dengan arus kebutuhan pasar. Hal ini juga difokuskan oleh desain
yangoriginal atau perluasan pada semua fasilitas dimana selama pengaruh
tersebutmerupakan sistem operasi.9
Inti dari manajemen operasi dapatdijabarkan sebagai berikut :10
a. Operasional bertanggung jawab pada penyediaan produk atau jasa dari suatu
organisasi Manajer operasional membuat keputusan mengenai fungsi operasi
dan hubungannya dengan fungsi yang lain.
b. Manajer operasional merencanakan dan memantau proses produksi dan
interfensi itu sendiri antara organisasi dan dengan pihak luar
Dalam Manajemen operasional membahas bagaimana membangun dan
mengelola oprasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistem operasi,
Operasi sebagai ilmu sangat penting untuk dipelajari mengingat
Manajemen Operasi adalah satu dari tiga fungsi utama organisasi selain fungsi
pemasaran dan fungsi keuangan, dimana fungsi operasi sangat berhubungan
dengan fungsi lainnya termasuk kedua, mempelajari Manajemen Operasi adalah
untuk mengetahui bagaimana cara mempraduksi barang dan jasa.
Ketiga porsi dana organisasi terbesar ditanamkan untuk kegiatan operasi ,
sehingga kegiatan operasi merupakan bagian termahal dalam suatu organisasi.
Dengan demekian, untuk kepentingan operasi jangka panjang, pengetahuan
manajemen operasi sangat sangat penting untuk diketahui dan diterapkandalam
suatu organisasi.
Manajemen Operasi sebagai ilmu sangat dipengaruhi oleh
perkembangan dunia usaha. Oleh sebab itu aspek operasi organisasi jasa
merupakan hal penting yang juga harus dipelajari oleh mahasiswa sehingga
pengetahuan mahasiswa tidak terbatas pada aspek operasi organisasi manufaktur
saja.
2. Fungsi Manajemen Operasi dalam Organisasi
Perusahaan besar umumnya memberikan tugas suatu fungsi pada
departemen-departemen yang terpisah yang berarti menuntun tanggung jawab
melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini sangat diperlukan tidak hanya untuk
produksi tapi juga untuk kelangsungan hidup organisasi.11
a. Fungsi Pemasaran. Fungsi ini membuat adanya permintaan atau paling tidak
mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa.
b. Fungsi Produksi/Operasi. Fungsi ini menghasilkan produk
c. Keuangan /akutansi. Fungsi ini memantau apakah perusahaan berjalan
dengan baik membayar seluruh tagihan dan mencari sumber dana.
Institusi apapun, universitas, pemerintahan dan seluruh bisnis melakukan
fungsi ini.
Departemen operasi umumnya brtanggung jawab atas tranformasi input
menjadi barang jadi atau jasa. Pada organisasi yang kecil, pemilik bias jadi akan
mengelola sendiri satu atau lebih fungsi, misalnya pemasaran dan operasi.
Dalam melaksanakan tugasnya Manajer Operasi juga perlu memiliki
banyak bidang keahlian: analisis kualitatif untuk menyelesaikan masalah,
pengetahuan system informasi untuk mengelola data yang sangat banyak, konsep
perilaku organisasi untuk membantu mendisain pekerjaan dan mengatur
karyawan dan memahami bisnis internasional untuk memperoleh ide-ide tentang
3. Teori Peningkatan Mutu
Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Seperti yang dinyatakan Nomi
Pfeffer dan Anna Coote setelah mereka berdiskusi tentang konsep mutu dalam
jasa kesejahteraan, bahwa ”Mutu merupakan konsep yang licin”. Mutu
mengimplikasikan hal-hal yang berbeda pada masing-masing orang. Tak dapat
dipungkiri bahwasannya setiap orang setuju terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan. Mutu merupakan suatu ide yang dinamis, sedang definisi-definisi
yang kaku sama sekali tidak akan membantu.12
Mutu memilki dua konsep yang berbeda yakni antara konsep absolut dan
konsep relatif. Dalam konsep absolut sesuatu disebut berkualitas bila memenuhi
standar tinggi dan sempurna. Sedang dalam konsep relatif, mutu bukan
merupakan atribut dari produk atau jasa. Sesuatu dianggap bermutu jika barang
atu jasa memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Definisi mutu dalam konsep
relatif memiliki dua aspek, yaitu dilihat dari sudut pandang produsen maka mutu
adalah mengukur berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan dan dari sudut pandang
pelanggan maka mutu untuk memenuhi tuntutan pelanggan.13
Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam
pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada
umumnya orang menilai restoran yang mahal atau mobil yang mewah. Dalam
kontek manajemen mutu terpadu mutu bukan hanya merupakan suatu gagasan,
melainkan suatu filosofi dan metodologi dalam membantu lembaga untuk
mengelola perubahan secara totalitas dan sistemik, melalui perubahan nilai, visi,
misi dan tujuan.14
Untuk melaksanakan program mutu diperlukan beberapa dasar yang kuat,
yaitu sebagai berikut 15:
a. Komitmen pada perubahan
Pemimpin atau kelompok yang ingin menerapkan program mutu harus
memiliki komitmen atau tekad untuk berubah. Pada intinya, peningkatan mutu
adalah melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan lebih berbobot.
Lazimnya, perubahan tersebut menimbulkan rasa takut sedangkan komitmen
dapat menghilangkan rasa takut.
b. Pemahaman yang jelas tentang kondisi yang jelas
Banyak kegagalan dalam melaksanakan perubahan karena melakukan sesuatu
c. Mempunyai visi yang jelas tentang masa depan
Hendaknya perubahan yang akan dilakukan berdsarkan visi tentang
perkembangan, tantangan, kebutuhn masalah dan peluang yang akan dihadapi
pada masa yang akan datang. Pada awalnya, visi tersebut hanya dimiliki oleh
seorang pimpinan atau inovator, kemudian dikenalkan kepada orang-orang yang
terlibat dalam perubahan tersebut. Visi dapat menjadi pedoman yang akan
membimbing tim dalam perjalanan pelaksanaan program mutu.
d. Mempunyai rencana yang jelas
Mengacu pada visi, sebuah tim menyusun rencana dengan jelas. Rencana
menjadi pegangan dalam proses pelaksanaan program mutu. Pelaksanaan
program mutu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal.
Faktor-faktor internal dan eksternal tersebut akan selalu berubah. Rencana harus selalu
di up-dated sesuai dengan perubahan-perubahan. Tidak ada program mutu yang
terhenti (stagnan) dan tidak ada dua program yang identik karena program mutu
selalu berdasarkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan.
4. Sistem Operasi yang Produktif
Manajemen operasi sebagai manajemen system transformasi yang
menkonversi (merubah
) input
menjadi barang atau jasa. Pendekatan iniproduktif adalah proses pengubahan masukan-masukan sumber daya menjadi
barang atau jasa yang lebih berguna.
Input
ini kemudian diubah menjadi barangatau jasa dengan proses tekologi, yaitu suatu metode yang umumnya digunakan
untuk melakukan transformasi. Umpan balik informasi dalam sistem digunakan
sebagai control proses teknologi maupun
input
agar sistem dapat menghasilkanbrang atau jasa yang diinginkan informasi umpan balik essensial untuk
maksud-maksud pengawasan output. Informasi umpan balikperlu digunakan untuk
menyesuaikan secara terus menerus
input
dan teknologi yang dierlukan untukmenghasilkan
output
yang diinginkan. Pemantauan terhadap lingkungan jugaharus dilakukan karena jika terjadi perubahan lingkungan , misalnya akibat
kondisi ekonomi atau lainnya maka manajemen akan merubah
input
,output,
sistem control bahkan sistem tranformasi itu sendiri.
5. Keputusan Operasi
Manajer operasi dalam dan mengkoordinasikan penggunaan
sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
sesuai dan tepat waktu yang direncanakan , serta dengan biaya rendah.
masalah tertentu. Pembutan keputusan merpakan keseluruhan proses pencapaian
suatu keputusan, dari identifikasi masalah awal melalui pengembangan dan
penilaian aternatif-aternatif sampai pemilihannya. Pembuatan keputusan
diperluas untuk emncangkup implementasi jeputusn dan pengawasan hasil-hasil
keputusan untuk menentuksn apakah keputusan tambahan diperlukan.
Mengingat manajer operasi bersangkutan dengan pembuatan keputusan
dalam fungsi operasi-operasi, maka diperlukan suatu kerangka yang
mengkatagorikan dan merumuskan keputusan-keputusan dalam berbagai operasi.
Berdasarka beberapa kerangka yang disusun oleh Rader dan Haizer
(2004,32) atau yang disusun oleh Schroeder (2004,16) pada dasarnya berasal dari
tiga kelompok keputusan, seperti yang disusun oleh Krajewski(2002,17).
Dengan demikian, jika dibuat suatu ringkasan, maka kerangka keputusan
akan menjadi sebagai berikut:16
a .Strategic Decision
1) Strategi Operasi
2) Quality Management (Kualitas)
3) Control Method (Metodologi Pengawasan Operasi)
5) Proses dan kapasitas
b. Desaign Decision
1). Lokasi
2). Tata Letak
3). Manusia dan Sistem kerja
c.
Operating Decision
1).
Forecasting
2).
Material Management
3).
Scheduling
(Penjadwalan)4).
Management
(Pemeliharaan)6. Organisasi untuk Menghasilkan Produk dan Jasa
Untuk merencanakan Produk dan jasa, dalam organisasi yang
mempunyai peran adalah:17
1. Marketing, yang menagani permintaan atau order untuk produk dan jasa
3.
Finace/accounting
, yang mencatat bagaimana organisasi bekerja,BAB III
MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM PENINGKATAN MUTU PADA PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
A. Profil Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
1. Sejarah Berdirinya Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Perubahan paradigm dalam pendidikan modern yang menuntut
prefesionalitas tinggi dan pemenuhan saran dan prasarana berbasis ICT yang
lengkap serta kemandirian lembaga dalam sistem pengelolaan keuangan yang tidak
mutlak harus bertumpu pada anggaran pemerintah menjadi pemicu utama
bangkitnya setiap lembaga pendidikan baik negeri terlebih swasta untuk merubah
tata kelola sistem keuangannya.
Perubahan tata kelola sistem keuangan dengan mengedapankan kemandirian
lembaga yang kemudian mendorong pemerintah Indonesia untuk menentukan
beberap perguruan tinggi negeri baik PTU maupun PTAI sebagai perguruan tinggi
yang sisitem pengololaan keuangannya menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
Sistem BLU ini akan mendorng perguruan tinggi dimaksud untuk mandiri dan
memberikan hak penuh dalam pengaturan keuangan kampus sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga campus asset management dan pengembangan jiwa
Berlatar belakang hal diatas yang mendorong UIN Sunan Ampel Surabaya
melalui Pusat Pengembangan Bisnis mencoba mengembangkan bisnis untuk
pengembangan kampus yang mandiri dan professional serta menjadi finalcial
supporter kampus.
Sejak ditetapkannya IAIN Sunan Ampel Surabaya paada tahun 2009 sebagai
perguruan tinggi negeri yang sistem pengelolaan keuangannya menjadi Badan
Layanan Umum oleh Kementrian Keuangan, maka secara otomatis kampus harus
menyiapkan diri menjadi kampus yang mandiri dari sisi pengelolaan keuangan.
Kemandirian pengelolaan keuangan dimaksud dijawab dengan didirikannya
sebuah Unit Pengembangan Usaha (UPU) oleh Rektor yang saat itu masih dijabat
oleh Prof. Dr. H. Nur Syam,M. Si. Unit Pengembangan Usaha tersebur merupakan
salah satu unit non struktural dikelola secara mandiri baik yang berhubungan
dengan pengelolaan keuangan, pengangkatan pegawai dan sistem managerial
mengingat belum masuk pada ortaker IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Perjalanan panjang Unit Pengembangan Usaha (UPU) dari tahun 2009- 2013
Pusat Pengembangan Bisnis dengan tiga unit usaha yang dirintis diantaranya
penerbitan sunan ampel press, air mineral gelas IAIN Fresh dan sub agent ticketing
pesawat online. Ketiga unit usaha yang dirintis selama 4 tahun tersebut secara
mengingat seluruh kebutuhan operasional dan belanja pegawai menjadi beban unit
itu sendiri.
Perubahan besar yang sangat signifikan baru dapat dirasakan sejak Juni 2013
ketika organisasi dan tata kerja IAIN Sunan Ampel Surabaya mengalami
perubahan dengan memasukkan beberapa unit baru di Ortaker di antaranya adalah
Pusat Pengembangan Bisnis yang secara structural langsung dibawah koordinasi
Wakil Rektor 11 bidang Umum, Keuangan, Kepegawaian dan Perencana.
2. Visi Dan Misi1
Visi :
“Mengembangkan Bisnis untuk Pengembangan Kampus yang Unggul dan
Kompetitif Bertaraf Internasional”
Misi :
Sedangkan misi didirikannya Pusat Pengembangan Bisnis diantaranya
adalah:
a. Mengembangkan educational business yang professional dan kompetitif
b. Mengelola asset kampus yang amanah dan produktif
3. Struktur Organisasi2
Struktur organisasi pusat pengembangan bisnis Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Company Profil & Business Plan tahun 2014- ”, Pusat Pe ge ba ga Bis is UIN Su a Ampel Surabaya
Berikut jajaran penjabat dan staf Pusat Pengembangan Bisnis Periode 2014 – 2018:
Rektor : Prof.Dr.H.Abd. A’la, M.Ag.
Wakil Rektor : Dr. Hj. Zumrotul Mukaffah, M. Ag.
Kepala Pusat : Taufik Siraj, M. Pd. I
Koordinator Bid.Usaha Jasa :
Koordinator Bid. Usaha Barang :
Staf Keuangan :
Staf Keuangan : Luliana Ariwidayati, SE
Staf Administrasi :
a. Staf Administrasi : Drs. Goentoer Sugiarto
b. Staf Informasi dan IT : Nurul Qomar, S. Psi.
a. GreenSA Inn & Training Centre : Drs. Imron Rosyadi
b. UINSA Tour & Trevel : Nailul Inayah, S. THi
c. UINSA Press : Desi Wulan Sari, S.I.Kom
d. Property Management : Drs.Goentoer Sugiarto
Staf Koord. Bidang Usaha Barang :
a. UINSA Fresh : M. Mubasir, S.Pd.I
b. Merchandise & Gallery UINSA : Desi Wulan Sari, S.I.Kom
c. UINS@Mart : Nurul Qomar,S.I.Kom
4. Produk- produk dalam Pusat Pengembangan Bisnis3
a. GreenSA Inn & Training Centre
Green Sunan Ampel Inn & Training Centre yang disingkat GreenSA Inn
merupakan pengembangan bisnis di bidang perhotelan dan penyediaan pusat
pelatihan yang menyediakan 69 kamar standart dan 19 meeting romm yang
tersebar dibangunan berlantai
Hotel dan pusat peatihan ini berlokasi di Jl. Raya Juanda Sidoarjo yang
sangat strategis mengingat jarak antara hotel dengan Bandara Juanda Lama untuk
penerbangan domestic Garuda dan internasional sangat dekat 500 m dari dan ke
arah bandara serta 1,5 km dari dan kearah Bandara Baru Juanda.
Lokasi yang sangat strategis tidaklah membuat harga kamar dan paket
meeting di GreenSA in kemudian menjadi mahal karena disamping kanan dan kiri
kearah bandara berdiri beberapa hotel konvensional yang telah beroperasi lebih
dulu.
b. UIN Sunan Ampel SurabayaTour & Travel
Kebutuhan untuk perjalanan dinas pimpinan, penjabat, dosen, dan pegawai
UIN Sunan Ampel Surabaya yang dalam satu tahun nominalnya bisa mencapai
lebih dari 1 milyar, yang menginspirasi Pusat Pengembangan Bisnis ini sementara
hanya bergerak pada penyediaan jasa ticketing pesawat udara baik domestic
maupun internasional.
Dari sisi keagenan, selama ini proses ticketing Tour & Travel UIN Sunan
Ampel Surabaya dikelompokkan menjadi beberapa jenis :
1) Corporate Online Sytem(COS)
Corporate Online Sytem yang dikenal dengan istilah COS merupakan
fasilitas keagenan yang diberikan oleh maskapai Garuda Indonesia kepada
Perguruan Tinggi Negeri sebagai corporate partner. Keagenan dengan Corporate
Online Sytem ini banyak memberikan keuntungan bagi UIN Sunan Ampel
Surabaya, disamping mendapatkan potongan 25% dari harga dasar (basic fare),
Kerja sama Corporate Online Sytem dengan maskapai Garuda Indonesia
sudah berlangsung sejak bulan Juni 2013 dengan omset hamper ratusan juta rupiah
setiap bulan. Pemesanan tiket pesawat garuda ini berlaku untuk siapa saja
termasuk penjabat, dosen dan pegawai di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya
setra keluarganya.
Potongan 25% basic faredari harga dasar tiket tidak diberikan langsung
kepada UIN Sunan Ampel Surabaya Tour & Travel Pusat Pengembangan Bisnis
sebagaimana potongan tiket untuk travel agent, akan tetapi harga pembelian tiket
dengan system COS ini sudah lebih murah 25% dari tiket yang dibeli travel agent
non COS, sehingga UIN Sunan Ampel SurabayaTravel & Tour akan ditambah
2,5% dari harga tiket yang tercetak khusus untuk perjalan dinas sebagai servicefee
dan keuntungan Pusat Pengembangan Bisnis dan 5% untuk umum.
2) Travel Agent
Sistem pengolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pada perguruan
tinggi demekian itu juga dirasakan oleh Pusat Pengembangan Bisnis ketika
mencoba untuk mengurus ijin untuk menjadi travel agent pada beberapa maskapai
penerbangan yang ada di Indonesia.
Hanya maskapai Citilink anak perusahaan Garuda Indonesia yang
merupakan atu-satunya maskapai yang menerima UIN Sunan Ampel Surabaya
domestic maupun internasional dengan prosedur yang sangat mudah dan tidak
rumit. Dari maskapai ini, UIN Sunan Ampel Surabaya Travel disamping
memperoleh keuntungan dari potongan harga tiket yang tertulis di sytem yang
dikenal dengan Nett to agent (NTA) yang harganya sama dengan agen-agen lain,
juga memperoleh tambahan Rp. 10.000 per-penumpangan yang dikenal dengan
istilah literary incentive yang diberikan setiap 15 hari transaksi.
3) Sub Agent
Setelah berpengalaman menjadi sub-agent dari 2 travel diantaranya Praktis
Travel & Tour Pasuruan dan Araya Tour & Travel Surabaya yang biasanya hanya
memperoleh Rp. 5.000 – 15.000 dari setiap transaksi yang dilakukan di samping itu
UIN Sunan Ampel Surabaya travel hanya bias booking Ticket, dan tidak secara
otomatis bias issuedticket. Ketergantungan yang sedemikian rumit itulah yang
kemudian menyemangati Pusat Pengembangan Bisnsi untuk menjalin kerja sama
operasional (KSO) dengan PT. Darmawisata Indonesia Tour & Travel.
4) UIN Sunan Ampel Surabaya Press
Unit bisnis Penerbitan Sunan Ampel Press (SAP Press) yang kemudian
hanya bergerak dibidang penerbitan buku ber-ISBN yang sudah menjadi anggota
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sejak tahun 2010 dan anggota Asosiasi Penerbit
Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) sejak tahun 2011.
Untuk mencetak buku-buku terbitan SAP Press bekerja sama dengan
beberapa percetakan ternama di Surabaya, Malang, dan Semarang yang dituangkan
dalam pakta Kerja Sama Operasional (KSO) yang ditandatangani Rektor dan
pimpinan perusahaan percetakan.
5) Property Management dan tariff
Bisnis pelayanan jasa property management ini merupakan usaha yang baru
dirintis oleh Pusat Pengembangan Bisnis dalam rangka memanfaatkan dan
mengelola lahan dan asset kampus secara professional dan transparan yang
sebelumnya menjadi tanggungjawab langsung Bagian Umum Kantir Posat UIN
Sunan Ampel Surabaya.
Property management yang dimaksud dalam hal ini adalah segala macam
asset kampus baik berupa tanah lahan kosong, udara maupun bangunan berserta
prabot rumah tangga yang ada di dalamnya, pengolaannya menjadi hak Pusat
Pengembangan Bisnis sedangkan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab Bagian
B. Manajemen Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabaya terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang.
Dalam bidang usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn &
Training Center, UIN Sunan ampel Surabaya Tour & Travel, UIN Sunan Ampel
Surabaya Press dan Property Management dan Tarif. Sedangkan dalam bidang
usaha barang terdiri dari beberapa produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan
Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart. 4
Berikut manejemen operasional produk-produk bidang usaha jasa tersebut
berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi dan penulis di Pusat Pengembangan
Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.
a) Manajemen operasional GreenSA Inn & Training Center5
GreenSA Inn & Training Center merupakan salah satu produk Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak dibidang
perhotelan dan penyedi pusat pelatihan. GreenSA Inn & Training Center memiliki
69 kamar untuk perhotelan dan 19 ruang rapat.
Dalam operasionalnya, GreenSA Inn & Training Center dikelola oleh
seorang Manajer Hotel dan 3 unit staff yaitu House keeping, Front Office, dan
Mechanical Engginering yang berjumlah 15 orang. Dalam operasionalnya seorang
manajer bertugas sebagai kepala dalam pelaksanaan aktifitas di GreenSA Inn &
Training Center sekaligus sebagai evaluator dan penanggungjawab dalam
operasional GreenSA Inn & Training Center.
Sedangkan staff pendukung yaitu House keeping bertugas sebagai cleaning
service yang bertanggungjawab atas kebersihan semua kamar hotel maupun ruang
rapat serta restauran di GreenSA Inn & Training Center. Selain Housekeeping,
Front Office bertugas sebagai resepsionis yang menerima tamu dan juga
pembukuan di GreenSA Inn & Training Center. Setelah Housekeeping dan Front
Office, Mechanical Engginering bertugas sebagai pengelola dan penanggungjawab
jalannya aktifitas kelistrikan dan mekanik yang ada di Housekeeping, Front Office.
b) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel6
UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel merupakan salah satu produk
Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada
bidang ticketing perjalanan serta wisata. Dalam operasionalnya UIN Sunan Ampel
Surabaya Tour and Travel dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel, serta dibantu
dengan seorang staf yang bertugas sebagai petugas pemesanan tiket serta sekaligus
pembukuan keuangan di UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel.
Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel
memiliki tiga bagian yaitu Corporate Online Sytem yang merupakan sebuah
fasilitas keagenan yang diberikan oleh sebuah maskapai kepada Perguruan Tinggi
Negeri sebagai corporate partner. Dalam hal ini Garuda Indonsia sebagai
perusahaan maskapai bekerjasama dengan UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai
Perguruan Tinggi Negeri.
c) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Press7
UIN Sunan Ampel Surabaya Press merupakan salah satu produk dari Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang
percetakan. Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dipimpin
seorang manajer yang bertugas sebagai kepala pelaksana serta penanggungjawab
atas operasional pecetakan di UIN Sunan Ampel Surabya Press. Dalam
operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press bekerjasama dengan
percetakan-percetakan di Surabaya, Malang, dan Semarang yang telah bekerja
sama dalam percetakan dan penerbitan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press.
Property Management dan Tarif merupakan salah satu produk dari pusat
pengembangan bisnis yang bergerak dibidang pelayanan jasa property. Dalam
operasionalnya Property Management dan Tarif bertugas sebagai manajemen
pengelolaan lahan dan asset kampus secara profesional berupa tanah lahan kosong,
maupun bangunan berserta perabot rumah tangga yang ada di dalamnya.
Dalam operasionalnya Property Management dan Tarif dipimpin oleh
seorang manajer yang memiliki tugas sebagai pelaksanaan di Property
Management dan Tarif berupa pemesanan dan menyiapkan asset UIN Sunan
Ampel Surabaya yang akan disewa dan melakukan perawatan asset tesebut.
Setelah memaparkan bidang usaha jasa pusat pengembangan bisnis UIN
Sunan Ampel, setelah ini penulis memaparkan hasil penelitian bidang usaha barang
pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya berdasarkan wawancara
dan observasi sebagai berikut.9
Dalam bidang jasa barang pusat pengembangan bisnis memilki tiga produk
barang yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya Fresh, Merchandise dan Gallery UIN
Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart. Dalam operasionalnya produk UIN Sunan
Ampel Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta
UINS@mart masing-masing dipimpin seorang manajer yang bertugas sebagai
pelaksana evaluator serta penanggungjawab produk UIN Sunan Ampel Surabaya
Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart.
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan
Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
Dalam menjalankan suatu bisnis, pasti terdapat sebuah hambatan-hambatan
dalam operasional bisnis. Seperti halnya pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya, dalam menjalani operasional bisnisnya seperti berikut10
a. Kurangnya sumber daya manusia dalam operasional bisnis, sehingga dalam hal
ini Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya menjalankan
operasional tidak dapat berjalan sesuai target dan harapan manajemen karena
kurangnya dalam hal sumber daya manusianya. Sedangkan untuk mengatasi
hambatan tersebut Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
melakukan perekrutan pegawai baru untuk menambah kekuatan sehingga dapat
mencapai target dan harapan manajemen.
b. Pengaturan pelarangan belanja internal UIN Sunan Ampel Surabaya dalam
membeli produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabayadalam hal ini menyulitkan pihak Pusat Pengembangan Bisnis UIN
mengatasi hal tersebut Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel
Surabaya melakukan usulan pengaturan spj (Surat Pertanggung Jawaban)
BAB IV
ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK PUSAT PENGEMBANGAN
BISNIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
A. Analisis Manajemen Operasional Produk
Manajemen operasional merupakan sebuah konsep manajemen yang membahas
bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan
sistem operasi, perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem operasinya. Selain
itu, Manajemen Operasional menjadi penting untuk sebuah perusahaan atau organisasi
mengingat Manajemen Operasiaonal salah satu dari tiga fungsi utama perusahaan atau
organisasi yaitu fungsi pemasaran dan fungsi keuangan, dimana fungsi operasi sangat
berhubungan dengan fungsi lainnya
Berdasarkan hal tersebut, manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya sebagai berikut
Manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya
terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang. Dalam bidang
usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn & Training Center, UIN Sunan
Ampel Surabaya Tour & Travel, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dan Property
produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta
UINS@mart.32
Berikut manejemen operasional produk-produk bidang usaha jasa tersebut
berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi dan penulis di Pusat Pengembangan Bisnis UIN
Sunan Ampel Surabaya.
a) Manajemen operasional GreenSA Inn & Training Center33
GreenSA Inn & Training Center merupakan salah satu produk Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak dibidang perhotelan
dan penyedia pusat pelatihan. GreenSA Inn & Training Center memiliki 69 kamar
untuk perhotelan dan 19 ruang rapat.
Dalam operasionalnya, GreenSA Inn & Training Center dikelola oleh seorang
Manajer Hotel dan 3 unit staff yaitu House keeping, Front Office, dan Mechanical
Engginering yang berjumlah 15 orang. Dalam operasionalnya seorang manajer
bertugas sebagai kepala dalam pelaksanaan aktifitas di GreenSA Inn & Training
Center sekaligus sebagai evaluator dan penanggungjawab dalam operasional GreenSA
Inn & Training Center.
Sedangkan staff pendukung yaitu House keeping bertugas sebagai cleaning
service yang bertanggungjawab atas kebersihan semua kamar hotel maupun ruang
Office bertugas sebagai resepsionis yang menerima tamu dan juga pembukuan
di GreenSA Inn & Training Center. Setelah House keeping dan Front Office,
Mechanical Engginering bertugas sebagai pengelola dan penanggungjawab jalannya
aktifitas kelistrikan dan mekanik yang ada di Housekeeping, Front Office.
b) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel1
UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel merupakan salah satu produk
Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang
ticketing perjalanan serta wisata. Dalam operasionalnya UIN Sunan Ampel Surabaya
Tour and Travel dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel, serta dibantu dengan
seorang staf yang bertugas sebagai petugas pemesanan tiket serta sekaligus
pembukuan keuangan di UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel.
Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel memiliki
tiga bagian yaitu Corporate Online Sytem yang merupakan sebuah fasilitas keagenan
yang diberikan oleh sebuah maskapai kepada Perguruan Tinggi Negeri sebagai
corporate partner. Dalam hal ini Garuda Indonsia sebagai perusahaan maskapai bekerja
c) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Press2
UIN Sunan Ampel Surabaya Press merupakan salah satu produk dari Pusat
Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang
percetakan. Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dipimpin
seorang manajer yang bertugas sebagai kepala pelaksana serta penanggungjawab atas
operasional pecetakan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press. Dalam operasionalnya,
UIN Sunan Ampel Surabaya Press bekerjasama dengan percetakan-percetakan di
Surabaya, Malang, dan Semarang yang telah bekerjasama dalam percetakan dan
penerbitan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press.
d) Manajemen operasional Property Management dan Tarif3
Property Management dan Tarif merupakan salah satu produk dari pusat
pengembangan bisnis yang bergerak dibidang pelayanan jasa property. Dalam
operasionalnya Property Management dan Tarif bertugas sebagai manajemen
pengelolaan lahan dan asset kampus secara professional berupa tanah lahan kosong,
maupun bangunan berserta perabot rumah tangga yang ada di dalamnya.
Dalam operasionalnya Property Management dan Tarif dipimpin oleh seorang
manajer yang memiliki tugas sebagai pelaksanaan di Property Management dan Tarif
2
Nurul Qomar,Staf Informasi dan IT, Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, wawancara, Surabaya, 27 Juli 2015