• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM PENINGKATAN MUTU PRODUK PADA PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM PENINGKATAN MUTU PRODUK PADA PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

SINGGIH ROBIUL FAJAR

NIM : C04211121

(2)

UIN SUNAN AMPELSURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

SINGGIH ROBIUL FAJAR

NIM : C04211121

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(3)
(4)
(5)
(6)

Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya”. ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang Bagaimana manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?, Bagaimana faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningktan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?

Peneliti menggunakan metodologi pendekatan deskriptif kualitatif analitis, dengan jenis penelitian studi kasus pada objek. Dengan metodologi ini, peneliti berusaha memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan, menyusun, mengklarifikasi serta menganalisis data mengenai manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Manajemen operasional Dalam Peningkatan Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang. Dalam bidang usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn & Training Center, UINSA Tour & Travel, UINSA Press dan Property Management danTarif. Sedangkan dalam bidang usaha barang terdiri dari beberapa produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan Gallery UINSA serta UINS@mart. (2) Hambatan-hambatan dalam operasional bisnis pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, Pertama, Kurangnya sumber daya manusia dalam operasional bisnis, sehingga dalam hal ini Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya menjalankan operasional tidak dapat berjalan sesuai target dan harapan manajemen karena kurangnya dalam hal sumber daya manusianya. Selain itu Pengaturan pelarangan belanja internal UIN Sunan Ampel dalam membeli produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya dalam hal ini menyulitkan pihak Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mendapatkan laba yang tinggi.

(7)

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

ABSTRAK ... iv

3. Pengertian Pengembangan Produk…………...……….. 25

B. Manajemen Operasional ... 26

1. Penengertian Manajemen Operasional ... 26

(8)

BAB III MANEJEMEN OPERASIONAL DALAM PENINGKATAN MUTU RODUK

PADA PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL 36

A. Profil Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel ... 36

1. Sejarah Berdirinya Pusat Pengembangan Bisnis Surabaya ... 36

2. Visi Dan Visi ... …… 38

3. Struktur Organisasi ... 39

4. Produk- produk dalam Pusat Pengembangan Bisnis ... 41

B. Manajemen Operasional Produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 46

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 50

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL ... 51

A. Analisis Manajemen Operasional Produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 51

B. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ... 56

BAB V PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara pendidikan bagi mahasiswa, tidak

hanya mempunyai tanggung jawab sampai dengan mahasiswa itu di wisuda, akan

tetapi mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan lulusannya mandiri. Artinya

kurikulum di perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya untuk mandiri. Salah satu

solusinya adalah memperkaya aspek kewirausahaan dalam kurikulum perguruan tinggi

atau memberikan praktik kuliah kewirausahaan secara lebih intensif. Sebab, dengan

memperkaya aspek kewirausahaan bagi mahasiswa baik dalam teori maupun praktik,

mahasiswa diharapkan mempunyai bekal cukup untuk berpikir kreatif dan inovatif

sesuai dengan jiwa dan semangat kewirausahaan. Sehingga setelah lulus dari perguruan

tinggi, mahasiswa tidak hanya menjadi job seeker (pencari kerja), namun dapat

menjadi job creator (menciptakan pekerjaan), lebih-lebih mahasiswa yang program

studinya berhubungan dengan dunia kewirausahaan seperti mahasiswa Prodi Ekonomi

(10)

Di samping itu, saat ini, pertumbuhan lapangan kerja sangat lamban dan arus

modal dari luar negeri juga rendah, sementara setiap tahunnya perguruan-perguruan

tinggi di Indonesia memproduksi ribuan sarjana. Fakta-fakta diatas menuntut para

lulusan PT (perguruan tinggi) untuk membekali diri dengan ilmu kewirausahaan.

Dengan ilmu kewirausahaan akan tercipta mindset dalam diri para lulusan perguruan

tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada job seeker (pencari kerja), namun dapat

menjadi job creator (menciptakan pekerjaan), terutama mahasiswa yang konsentrasi

jurusannya adalah ekonomi syariah yang notabene dalam mata kuliahnya sering

berhubungan dengan materi kewirausahaan. Wirausaha merupakan potensi

pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutunya, tetapi realita saat ini, jumlah

wirausahawan Indonesia masih sangat sedikit dan dari segi mutupun masih belum bisa

dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan

persoalan yang mendesak bagi suksesnya pembangunan. Selain itu semakin

kompetitipnya lingkungan bisnis yang ditandai dengan adanya hyperompetition dan

perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak pasti, menjadikan kreatifitas dan

inovasi sebagai modal dasar untuk dapat memelihara kualitas pertumbuhan ekonomi.

Namun perlu ditekankan bahwa wirausaha bukanlah merupakan ilmu ajaib yang dapat

mendatangkan uang atau keuntungan dalam waktu sekejap, melainkan merupakan

(11)

informasi, dan dana yang ada gunanya untuk mempertahankan hidup, mencari nafkah,

atau meraih posisi puncak dalam karir.

Dalam menunjang kualifikasi diri para mahasiswa Ekonomi Syariah dibidang

entrepreneur khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel

Surabaya, selain membekali para civitas akademika dengan teori-teori entrepreneur

pihak akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya Program Study

Ekonomi Syariah, sedikit banyak juga harus mempunyai andil yang jelas terhadap

kesempatan praktik mahasiswa Ekonomi Syariah dalam dunia wirausaha khususnya

dilingkungan kampus UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kabar baiknya Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tidak mau

tertinggal jauh dari perguruan tinggi lainnya dalam prosespengembangan

kewirausahaan. Dikampus ini berdiri suatu lembaga yang bertugas khusus untuk

mengembangkan kewirausahaan bagi civitas akademikanya, lembaga tersebut bernama

Pusat Pengembangan Bisnis. Salah satu tujuan didirikannya Pusat Pengembangan

Bisnis ini ialah untuk mencetak alumni/lulusan yang berjiwa entrepreneur dan mandiri.

Pada saat ini, Pusat pengembangan bisnis mengembangkan usahanya dengan

bergerak pada tiga sektor usaha :

(12)

2. Sektor Penyediaan Barang, meliputi : UINSA Fresh, Merchandise & Gallery

UINSA, dan UINS@Mart.

3. Sektor yang bergerak dalam penumbuh kembangan jiwa entrepreneur civitas

akademika UIN Sunan Ampel.

Dari ketiga sektor bisnis ini, seharusnya mahasiswa UIN Sunan Ampel

Surabaya, khususnya Mahasiswa Ekonomi Syariah, mampu memanfaatkan peluang ini

sebaik mungkin, minimal untuk memperaktikkan teori-teori bisnis (entrepreneur) yang

telah dipelajarinya selama studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi

Ekonomi Syariah, dengan ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan

yang dilaksanakan Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sayangnya, dari sekian bisnis yang sudah berjalan dan dilaksanakan oleh pusat

pengembangan bisnis, peneliti amati minim sekali mahasiswa UIN Sunan Ampel

Surabaya terlibat didalamnya, lebih-lebih Mahasiswa Ekonomi Syariah, bahkan hanya

untuk sekedar praktik ataupun magangpun sangat jarang kalau tidak mau dikatakan

tidak ada.

Dari sepuluh ribu tiga ratus mahasiswa UIN Sunan Ampel, yang terdaftar ikut

berpartisipasi dalam program-program yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan

Bisnis hanyalah 12 mahasiswa, dan itu berasal dari beberapa Fakultas yaitu ; Fakultas

(13)

dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tak seorangpun terdaftar di data partisipasi

pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya. Misalnya dalam kegiatan

every day market yang berlokasi di samping gedung Maqha UIN Sunan Ampel Terdata

11 mahasiswa yang sudah berpartisipasi yang berasal dari Fakultas Dakwah, Ushuludin

dan Syariah, sementara di GreenSA Inn terdata satu mahasiswa UIN sunan Ampel

Surabaya yang menjadi pegawai yaitu mahasiswa yang berasal dari fakultas tarbiyah

dengan nama Syahri Romadhon. Padahal sasaran utama dari pusat pengembangan

bisnis sendiri adalah semua civitas akademika UIN Sunan Ampel, baik itu Dosen,

Pegawai, maupun Mahasiswa.

Menurut Soerjono Soekanto peranan (role) merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya maka dia telah menjalankan peranan. Setiap individu memiliki

berbagai peranan dalam pergaulan hidupnya, peranan tersebut menjadi penentu

terhadap apa yang mesti diperbuatnya dalam masyarakat serta

kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarkat kepadanya. Peranan diatur oleh

norma-norma yang berlaku yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam

masyarakat. Peranan disini lebih menunjukkan pada suatu fungsi, penyesuaian diri, dan

(14)

Pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan suatu

wadah yang didirikan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk

mengembangkan bisnis di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya dengan tujuan untuk

pengembangan kampus yang kompetitif dan unggul dan bertaraf internasional.

Yang dimaksud dengan peran pusat pengembangan bisnis disini ialah peran

atau fungsi atau kontribusi atau kewajiban yang seharusnya dilaksanakan atau

diberikan oleh pusat pengembangan bisnis terhadap elemen-elemen yang berada di

bawah cakupan area pusat pengembangan bisnis, dalam hal ini civitas akademika UIN

Sunan Ampel Surabaya pada umumnya dan Mahasiswa Ekonomi Syariah pada

khususnya sesuai amanah pendirian pusat pengembangan bisnis itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian “Analisis

Manajemen Operasional Dalam peningkatan mutu Produk Pada Pusat Pengembangan

Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya”.

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas penulis memaparkan beberapa

masalah yang berkenaan dengan penelitian ini antara lain;

1. Manajemen operasional tentang produk pusat pengembangan bisnis UIN Sunan

(15)

2. Faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan

mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.

3. Program-program pusat pengembangan bisnis yang bisa dimanfaatkan mahasiswa

Ekonomi Syariah untuk mempraktekkan teori kewirausahaan

4. Tugas Utama Pusat pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

5. Program-program dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan

bisnis yang bisa dimanfaatkan mahasiswa Ekonomi Syariah untuk

mempraktekkan teori kewirausahaan.

6. Peran Pusat Pengembangan Bisnis Terhadap Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN

Sunan Ampel

Dari beberapa indetifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah

pada penelitian ini yaitu;

1. Manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat

pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Faktor penghambat dan pendukung manajemen operasional dalam peningkatan

mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

C. Rumusan Masalah

(16)

1. Bagaimana manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat

pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya?

2. Bagaimana analisis manajemen operasional dalam peningkatan mutu produk pada

pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya ?

D. Kajian Pustaka

Untuk penelaahan yang lebih komprehensif maka penyusun berusaha untuk

melakukan kajian-kajian terhadap penelitihan terdahulu yang mempunyai relevansi

terhadap topik yang diteliti oleh penulis, dan juga menggunakan sumber yang relevan

termasuk menggunakan literature guna memperkuat penelitian.

Penelitian yang berkenaan dengan pembahasan manajemen operasional

diantaranya dijelaskan oleh Dina Inayati pada tahun 2009 dengan judul “Mamajemen

Operasional Pamella Swalayan Umbulharjo kota Yogjakarta”. Penelian ini dilakukan

untuk mengetahui; bagaimana sistem manajemen operasional yang diterapkan di

Pamella Swalayan yang meliputi perencanaan operasional, administrasi pengelolaan,

pengendalian mutu terpadu, pemeliharaan fasilitas, teknik merancang jaringan kerja

dalam menghadapi persaingan antar swalayan di Yogjakarta?, bagaimana penerapan

(17)

Tujuan penelitian tersebut adalah ingin mengetahui penerapan manajemen

operasional yang ada di Pamella Swalayan Umbulharjo II Yogjakarta. Penelitian ini

menggunakan metodekualitatif dengan menggunakan studi lapangan (field reseach)

dalam menggumpulkan data. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan; manajemen

operasional Pamella Swalayan Umbulharjo II Yogjakarta sudah sesuai dengan teori

D.T. John Harding, hanya saja masih ada item-item yang belum dilaksanakan. Pamella

Swalayan semakin meningkat dan sukses, karena manajemen operasional di Pamella

swalayan berjalan secara alamiah sesuai dengan kondisi masyarakat, berikutnya

pimpinan pamella Swalayan dalam membuka usaha memiliki tujuan yang muliah

yaitu untuk mencari ridho Allah SWT, berdakwa dengan berwirausaha yaitu berusaha

dan beribadah.

Implementasi nilai-nilai Islam dari manajemen operasional khususnya quality

control produk yang masuk seperti rokok, ataupun produk yang diragukan

kehalalannya yang tidak diperjualbelikan, memiliki ketentuan sertifikat halal MUI,

serta memperoleh SP (Sertifikat Penyuluhan) dari Departemen Kesehatan.

Penelitian lain yang berkenaan dengan pembahasan tour and trevel yaitu Erika

Gris Martanti pada tahun 2010 dengan judul Analisis pengaruh harga dan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Fullmoon expres tour and trevel.

(18)

layanan terhadap kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa trevel PT fullmoon

expres tour end trevel.

Dalam penelitian ini menggunakan variable harga (X1), Kualitas (X2) sebagai

variable babas dan kepuasan pelanggan (Y) sebagai variable terikat. Teknik

pengukuran variabel dengan mengguanakan skala interval, tanggapan pendapat

pertanyaan tersebut dinyatakan dengan memberikan skor yang berada pada rentang

nilai 1 sampai dengan 7 pada masing-masing skala.

Berdasarkan hasil analisis untuk mengkaji apakah terdapat pengaruh negative

antara harga dan kepuasan pelanggan, dapat diterima sedangkan apakah terdapat

pengaruh posistif antara pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.

Selain itu, terdapat penelitian yang memiliki hubungan dengan pembahasan

peningkatan mutu adalah Heru Utawan tahun 2014 dengan judul “Upaya Guru Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Kelas VII Di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung Tahun ajaran 2013/2014”

Dalam penelitian tersebut membahas Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan

mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru

Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014?, Faktor- faktor apa yang mempengaruhi guru

dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Pertama

(19)

upaya guru terhadap peningkatan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung tahun ajaran 2013/2014?.

Adapaun tujuan dalam penelitian ini adalah: Mendiskripsikan secara jelas

bagaimana upaya guru dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung. Mendiskripsikan secara jelas

faktor apa saja yang mempengaruhi upaya guru dalam meningkatkan mutu pendidikan

agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung.

Mendiskripsikan sejauh mana manfaat dari upaya guru dalam meningkatkan mutu

pendidikan agam Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ngantru Tulungagung.

Penelitian ini menggunakan pola dan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan

data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara

mendalam, serta teknik dokumentasi. Untuk analisa data digunakan teknik analisis

deskriptif dalam upaya untuk membuat kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Upaya Guru Dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan Agama Islam yaitu dengan penggunaan kurikulum yang tepat,

menyiapkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum, tenaga pengajar yang

professional, penerapan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa. Faktor yang

mempengaruhinya adalah faktor kesiapan guru, faktor pribadi siswa, faktor keluarga,

(20)

meningkatkan mutu pendidikan agama Islam ada tiga manfaat yaitu terhadap

kepribadian siswa, terhadap keluarga, terhadap kehidupan sehari-hari siswa.

E.Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari perumusan masalah diatas adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis manajemen operasional dalam peningkatan mutu

pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat dan pendukung manajemen

operasional dalam peningkatan mutu pada pusat pengembangan bisnis UIN Sunan

Ampel Surabaya

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian dari studi kasus diatas adalah :

1. Manfaat teoritis

a. Menambah keilmuan tentang manajemen operasional pusat pengembangan

bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, yang mana dapat digunakan sebagai

rujukan dalam mengerjakan tugas atau skripsi lain.

b. Memberikan masukan para akademisi untuk melakukan kontribusi terhadap

(21)

bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya berdasarkan persepsi dan minat

masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pusat pengembangan bisnis uin sunan ampel surabaya, sebagai masukan

dan bahan intropeksi terhadap pusat pengembangan bisnis khususnya pada

produk

b. Bagi masyarakat, sebagai masukan dan evaluasi dalam memilih produk pusat

pengembangan bisnis

G. Definisi Operasional

Konsep-konsep perlu didefinisikan secara jelas oleh peneliti agar pembaca atau

orang orang lain mengetahui maksud dari konsep yang dipakai peneliti dalam

penelitian tersebut. Konsep-konsep yang sama bisa jadi dapat diartikan berbeda oleh

pembaca. Definisi operasional merupakan suatu langkah yang dapat memberitahukan

bagaimana cara mengukur variabel untuk memudahkan pengukuran masing-masing

variable berdasarkan kenyataan di lapangan.

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai kalimat dan menjelaskan

(22)

1. Manajemen Operasional

Manajemen operasional merupakan pembelajaran dari suatu organisasi

dimana kita diharuskan untuk mengerti, menjelaskan, menebak, serta merubah

suatu organisasi dan pengaruh strategi dari proses transformasi atau perubahan.

Dengan kata lain, manajemen operasional merupakan efektifitas dan efisiensi

manajemen dari suatu proses perubahan atau transformasi.

2. Produk

Produk adalah: suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak

diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan

pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan

kebutuhan.

3. Peningkatan Mutu

Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam

pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada

umumnya orang menilai restoran yang mahal atau mobil yang mewah. Dalam

kontek manajemen mutu terpadu mutu bukan hanya merupakan suatu gagasan,

melainkan suatu filosofi dan metodologi dalam membantu lembaga untuk

mengelola perubahan secara totalitas dan sistemik, melalui perubahan nilai, visi,

(23)

4. Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

Yang mengelolah suatu pusat pengembangan bisnis merupakan suatu

progam yang ada di lingkungan kampus UIN Sunan Ampel Surabaya untuk

mengembangkan suatu potensi usaha yang bisa dikembangkan di dalam atau pun

di luar UIN Sunan Ampel Surabaya.

H. Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang digunakan untuk

menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu dengan menggunakan

metode ilmiah.

1. Jenis Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian

Deskriptif kualitatif, Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek ilmiah, dalam hal ini penulis adalah sebagai

instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi

(24)

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1 Penelitian deskriptif adalah

suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Penelitian ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik

fonemena yang bersifat ilmiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji

bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, dan perbedaannya dengan

fenomena lain.2

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian deskriptif kualitatif

penulis berusaha untuk mencari tahu, menggambarkan data, mendeskripsikan

suatu kejadian atau informasi yang kemudian diidentifikasi dan dievaluasi. Oleh

karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana Manajemen Operasional Dalam

Peningkatan Mutu Produk Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

Surabaya

2. Jenis Data

Data yang perlu dihimpun untuk penelitian ini adalah data terkait

Management Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

Surabaya. Data terdiri data primer dan data sekunder. Data tersebut sebagai

berikut:

1Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Bandung Alfabeta, 2010) 1

(25)

a. Data Primer

Data primer berupa buku Manajemen Operasional Pusat Pengembangan

Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

b. Data Sekunder

Data Sekunder berupa teori Manajemen Operasional Pusat Pengembangan Bisnis

UIN Sunan Ampel Surabaya

3. Sumber data

Untuk menggali kelengkapan data tersebut, maka diperlukan

sumber-sumber data sebagai berikut:

a. Sumber Primer

Sumber data primer yaitu subyek penelitian yang dijadikan sebagai sumber

informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan

data secara langsung. Sumber primer yang dimaksud adalah Kepala pusat

Pengembangan Bisnis dan Staf Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

Surabaya.

(26)

Penelitian menggunakan sumber data sekunder ini untuk memperkuat

penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan dari data primer.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah data yang

diperoleh dari literature-literature kepustakaan seperti buku-buku, internet,

artikel, surat kabar, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulis

skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data

skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

a. Penelitian kepustakaan (library research), merupakan data sekunder yang

digunakan untuk mendukung data primer, dan dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian terhadap literature yang ada kaitannya dengan skripsi

ini, literature ini berupa buku, majalah, surat kabar, internet, dan lain-lain yang

berkaitan dengan tema skripsi tersebut.

b. Penulisan lapangan (field research), yaitu data yang dibutuhkan dalam

peneitian ini adalah jenis primer, yaitu data yang didapatkan dari lapangan

atau pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak-pihak yang

(27)

memperoleh data dan informasi yang berkaitan tentang tema skripsi dengan

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1) Obsevasi yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang terselidik

2) Wawancara (interview), sumber data yang didapatkan dari lapangan atau

pengumpulan data dengan melakukan interview kepada Pegawai Pusat

5. Teknik Pengelolahan Data

Sedangkan tahapan-tahapan pengelohan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:3

a. Editing

Editing adalah Proses editing dilakukan setelan penulis mendapatkan data dari

hasil wawancara lapangan. Dalam hal ini, penulis akan mengambil data yang

akan dianalisis dengan rumusn masalah saja.

(28)

Organizing adalah proses penyusun kembali data yang telah didapt dalam

penelitian yang diperlukan dalam rangka paparan yang telah direncakan

dengan rumusan masalah secara sistematis.

c. Analize

Analize adalah proses menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian

untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ditemuakan.

6. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis ini mengunakan teknik Deskriptif Analisis,4 yaitu untuk

memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan,

menyusun, atau mengklarifisikan, menganalisis data dan menjelaskan gambaran

mengenai Analisis Manajemen Operasional Dalam Peningkatam Mutu Pada Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

Yang dimaksud penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan

secara mendalam mengenai Analisis Manajemen Operasional Dalam Peningkatam

Mutu Pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

I. Sistematika Pembahasan

(29)

Bab Pertama, Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika pembahasan.

Bab Kedua, Pada bab ini berisi tentang literatur atau referensi pendukung mengenai

teori manajemen operasional, teori peningkatan mutu dan teori produk

.

Bab Ketiga, Pada bab ini membahas tentang latar belakang Tour and Travel Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, Visi dan Misi Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, struktur organisasi Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, produk Tour and Travel Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya dan hasil penelitian.

Bab Keempat , Pada bab ini akan membahas tentang Bagaimana manajemen

operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN

Sunan Ampel Surabaya, Bagaimana faktor penghambat dan pendukung manajemen

operasional dalam peningkatan mutu produk pada pusat pengembangan bisnis UIN

Sunan Ampel Surabaya.

(30)

BAB II

MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK

A. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan

barang dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yang

ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”.1 Produk

adalah:”suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk

bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer,

yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dankebutuhan”.Produk sebagai: “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar

yang bersangkutan”.2Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide.

Konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label,

harga,kualitas, pelayanan dan jaminan. Selama ini banyak penjual melakukan

kesalahan dengan memberikan perhatian lebih banyak pada produk fisik dari pada

manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari

(31)

sebagai penjual dari pada memberikan pemecahan kebutuhan. Padahal

perusahaan harus berpusat pada kebutuhan pelanggan, bukan hanya pada

keinginanyang sudah ada. Hal ini dikarenakan produk merupakan alat untuk

memecahkan masalah konsumen.

Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami

lima tingkatan produk:3

a. Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan

dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk.

b. Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling

dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi.

c. Produk harapan (expected product) yaitu produk formal yang ditawarkan dengan

berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk

dibeli.

d. Produk pelengkap (equipmented product) yaitu berbagai atribut produk yang

dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan

tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.

e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin

(32)

2. Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut

pandang, namun secara umum produk dapat dibagi dua yaitu:

a. Barang

Barang adalah “produk yang berwujudfisik mulus sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,dan perlakuan fisik lainnya”.

Ditinjau dari daya tahannya,terdapat dua macam barang yaitu:4

1) Barang tahan lama (durable goods). Merupakan barang berwujud yang

biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau umur ekonomisnya

untuk pemakaian normal satu tahun atau lebih.

Contoh: lemari es dan televisi.

2) Bahan tidak tahan lama (non durable goods). Merupakan barang berwujud

yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian, atau umur

ekonomisnya dalam pemakaian normalkurang dari satu tahun. Contoh: sabun

mandi dan makanan.

b. Jasa

Jasa adalah “setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

(33)

tidak.Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk

apa produk tersebut dikonsumsi.5

3. Pengertian Pengembangan Produk

Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus melakukan

pengembangan produk, sesuai pula dengan perkembangan teknologi dan

perubahan kebutuhan, selera konsumen. Penulis akan mengemukakan beberapa

pengertian pengembangan produk dari beberapa ahli.

Pengembangan produk adalah sebagai berikut :

“Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan mengembangkan produknya, memperbaiki

produk lama, memperbanyak kegunaan dari produk yang sudah ada dan

mengurangi biaya produksi dan biaya pembungkus”.

Dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk itu perusahaan membuat

produk yang baru atau berbeda dari produk yang telah dipasarkan perusahaan

tersebut.

(34)

B. Manajemen Operasional

1. Pengertian Manajemen Operasional

Agar kita memahami tentang manajemen operasional maka perlu terlebih

dahulu kita paparkan tentang pengertian manajemen. Manajemen berasal dari kata

to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah,

problem, proses, dan pertanyaan tentang yang diatur, siapa yang mengatur,

mengapa harus diatur dan apa tujuan pengaturan tersebut. Manajemen juga

menganalisa, menetapkan tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan

kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisien. Jadi pengertian manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.6

Definisi diatas hampir sama dengan definisi yang diungkapkan oleh Kusnadi

bahwa manajemen adalah setiap kerja sama dua orang atau lebih guna mencapai

tujuan bersama dengan cara seefektif dan seefisien mungkin.7

Manajemen operasional merupakan pembelajarandari suatu organisasi

dimana kita diharuskan untuk mengerti, menjelaskan,menebak, serta merubah suatu

organisasi dan pengaruh strategi dari proses transformasi atau perubahan. Dengan

(35)

dari suatu proses perubahan atau transformasi. Menurut Constable, manajemen

operasi lebih difokuskan pada kebutuhan untuk produksi. Walaupun produk tersebut

merupakan produk manufakturmaupun jasa.8

Pada dasarnya manajemen operasional termasuk dalam manajemen

produksi, namun lebih difokuskan pada distribusi dan pada supply manajemen.

Manajemen operasional pada prinsipnya lebih fokus pada arus fasilitas yang

tersedia seperti tenaga kerja dan modal untuk menjamin bahwa mereka akan

bertemu dengan arus kebutuhan pasar. Hal ini juga difokuskan oleh desain

yangoriginal atau perluasan pada semua fasilitas dimana selama pengaruh

tersebutmerupakan sistem operasi.9

Inti dari manajemen operasi dapatdijabarkan sebagai berikut :10

a. Operasional bertanggung jawab pada penyediaan produk atau jasa dari suatu

organisasi Manajer operasional membuat keputusan mengenai fungsi operasi

dan hubungannya dengan fungsi yang lain.

b. Manajer operasional merencanakan dan memantau proses produksi dan

interfensi itu sendiri antara organisasi dan dengan pihak luar

Dalam Manajemen operasional membahas bagaimana membangun dan

mengelola oprasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistem operasi,

(36)

Operasi sebagai ilmu sangat penting untuk dipelajari mengingat

Manajemen Operasi adalah satu dari tiga fungsi utama organisasi selain fungsi

pemasaran dan fungsi keuangan, dimana fungsi operasi sangat berhubungan

dengan fungsi lainnya termasuk kedua, mempelajari Manajemen Operasi adalah

untuk mengetahui bagaimana cara mempraduksi barang dan jasa.

Ketiga porsi dana organisasi terbesar ditanamkan untuk kegiatan operasi ,

sehingga kegiatan operasi merupakan bagian termahal dalam suatu organisasi.

Dengan demekian, untuk kepentingan operasi jangka panjang, pengetahuan

manajemen operasi sangat sangat penting untuk diketahui dan diterapkandalam

suatu organisasi.

Manajemen Operasi sebagai ilmu sangat dipengaruhi oleh

perkembangan dunia usaha. Oleh sebab itu aspek operasi organisasi jasa

merupakan hal penting yang juga harus dipelajari oleh mahasiswa sehingga

pengetahuan mahasiswa tidak terbatas pada aspek operasi organisasi manufaktur

saja.

2. Fungsi Manajemen Operasi dalam Organisasi

Perusahaan besar umumnya memberikan tugas suatu fungsi pada

departemen-departemen yang terpisah yang berarti menuntun tanggung jawab

(37)

melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini sangat diperlukan tidak hanya untuk

produksi tapi juga untuk kelangsungan hidup organisasi.11

a. Fungsi Pemasaran. Fungsi ini membuat adanya permintaan atau paling tidak

mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa.

b. Fungsi Produksi/Operasi. Fungsi ini menghasilkan produk

c. Keuangan /akutansi. Fungsi ini memantau apakah perusahaan berjalan

dengan baik membayar seluruh tagihan dan mencari sumber dana.

Institusi apapun, universitas, pemerintahan dan seluruh bisnis melakukan

fungsi ini.

Departemen operasi umumnya brtanggung jawab atas tranformasi input

menjadi barang jadi atau jasa. Pada organisasi yang kecil, pemilik bias jadi akan

mengelola sendiri satu atau lebih fungsi, misalnya pemasaran dan operasi.

Dalam melaksanakan tugasnya Manajer Operasi juga perlu memiliki

banyak bidang keahlian: analisis kualitatif untuk menyelesaikan masalah,

pengetahuan system informasi untuk mengelola data yang sangat banyak, konsep

perilaku organisasi untuk membantu mendisain pekerjaan dan mengatur

karyawan dan memahami bisnis internasional untuk memperoleh ide-ide tentang

(38)

3. Teori Peningkatan Mutu

Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Seperti yang dinyatakan Nomi

Pfeffer dan Anna Coote setelah mereka berdiskusi tentang konsep mutu dalam

jasa kesejahteraan, bahwa ”Mutu merupakan konsep yang licin”. Mutu

mengimplikasikan hal-hal yang berbeda pada masing-masing orang. Tak dapat

dipungkiri bahwasannya setiap orang setuju terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan. Mutu merupakan suatu ide yang dinamis, sedang definisi-definisi

yang kaku sama sekali tidak akan membantu.12

Mutu memilki dua konsep yang berbeda yakni antara konsep absolut dan

konsep relatif. Dalam konsep absolut sesuatu disebut berkualitas bila memenuhi

standar tinggi dan sempurna. Sedang dalam konsep relatif, mutu bukan

merupakan atribut dari produk atau jasa. Sesuatu dianggap bermutu jika barang

atu jasa memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Definisi mutu dalam konsep

relatif memiliki dua aspek, yaitu dilihat dari sudut pandang produsen maka mutu

adalah mengukur berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan dan dari sudut pandang

pelanggan maka mutu untuk memenuhi tuntutan pelanggan.13

(39)

Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam

pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada

umumnya orang menilai restoran yang mahal atau mobil yang mewah. Dalam

kontek manajemen mutu terpadu mutu bukan hanya merupakan suatu gagasan,

melainkan suatu filosofi dan metodologi dalam membantu lembaga untuk

mengelola perubahan secara totalitas dan sistemik, melalui perubahan nilai, visi,

misi dan tujuan.14

Untuk melaksanakan program mutu diperlukan beberapa dasar yang kuat,

yaitu sebagai berikut 15:

a. Komitmen pada perubahan

Pemimpin atau kelompok yang ingin menerapkan program mutu harus

memiliki komitmen atau tekad untuk berubah. Pada intinya, peningkatan mutu

adalah melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan lebih berbobot.

Lazimnya, perubahan tersebut menimbulkan rasa takut sedangkan komitmen

dapat menghilangkan rasa takut.

b. Pemahaman yang jelas tentang kondisi yang jelas

Banyak kegagalan dalam melaksanakan perubahan karena melakukan sesuatu

(40)

c. Mempunyai visi yang jelas tentang masa depan

Hendaknya perubahan yang akan dilakukan berdsarkan visi tentang

perkembangan, tantangan, kebutuhn masalah dan peluang yang akan dihadapi

pada masa yang akan datang. Pada awalnya, visi tersebut hanya dimiliki oleh

seorang pimpinan atau inovator, kemudian dikenalkan kepada orang-orang yang

terlibat dalam perubahan tersebut. Visi dapat menjadi pedoman yang akan

membimbing tim dalam perjalanan pelaksanaan program mutu.

d. Mempunyai rencana yang jelas

Mengacu pada visi, sebuah tim menyusun rencana dengan jelas. Rencana

menjadi pegangan dalam proses pelaksanaan program mutu. Pelaksanaan

program mutu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal.

Faktor-faktor internal dan eksternal tersebut akan selalu berubah. Rencana harus selalu

di up-dated sesuai dengan perubahan-perubahan. Tidak ada program mutu yang

terhenti (stagnan) dan tidak ada dua program yang identik karena program mutu

selalu berdasarkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan.

4. Sistem Operasi yang Produktif

Manajemen operasi sebagai manajemen system transformasi yang

menkonversi (merubah

) input

menjadi barang atau jasa. Pendekatan ini

(41)

produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan sumber daya menjadi

barang atau jasa yang lebih berguna.

Input

ini kemudian diubah menjadi barang

atau jasa dengan proses tekologi, yaitu suatu metode yang umumnya digunakan

untuk melakukan transformasi. Umpan balik informasi dalam sistem digunakan

sebagai control proses teknologi maupun

input

agar sistem dapat menghasilkan

brang atau jasa yang diinginkan informasi umpan balik essensial untuk

maksud-maksud pengawasan output. Informasi umpan balikperlu digunakan untuk

menyesuaikan secara terus menerus

input

dan teknologi yang dierlukan untuk

menghasilkan

output

yang diinginkan. Pemantauan terhadap lingkungan juga

harus dilakukan karena jika terjadi perubahan lingkungan , misalnya akibat

kondisi ekonomi atau lainnya maka manajemen akan merubah

input

,

output,

sistem control bahkan sistem tranformasi itu sendiri.

5. Keputusan Operasi

Manajer operasi dalam dan mengkoordinasikan penggunaan

sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan

usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa-jasa yang dihasilkan

sesuai dan tepat waktu yang direncanakan , serta dengan biaya rendah.

(42)

masalah tertentu. Pembutan keputusan merpakan keseluruhan proses pencapaian

suatu keputusan, dari identifikasi masalah awal melalui pengembangan dan

penilaian aternatif-aternatif sampai pemilihannya. Pembuatan keputusan

diperluas untuk emncangkup implementasi jeputusn dan pengawasan hasil-hasil

keputusan untuk menentuksn apakah keputusan tambahan diperlukan.

Mengingat manajer operasi bersangkutan dengan pembuatan keputusan

dalam fungsi operasi-operasi, maka diperlukan suatu kerangka yang

mengkatagorikan dan merumuskan keputusan-keputusan dalam berbagai operasi.

Berdasarka beberapa kerangka yang disusun oleh Rader dan Haizer

(2004,32) atau yang disusun oleh Schroeder (2004,16) pada dasarnya berasal dari

tiga kelompok keputusan, seperti yang disusun oleh Krajewski(2002,17).

Dengan demikian, jika dibuat suatu ringkasan, maka kerangka keputusan

akan menjadi sebagai berikut:16

a .Strategic Decision

1) Strategi Operasi

2) Quality Management (Kualitas)

3) Control Method (Metodologi Pengawasan Operasi)

(43)

5) Proses dan kapasitas

b. Desaign Decision

1). Lokasi

2). Tata Letak

3). Manusia dan Sistem kerja

c.

Operating Decision

1).

Forecasting

2).

Material Management

3).

Scheduling

(Penjadwalan)

4).

Management

(Pemeliharaan)

6. Organisasi untuk Menghasilkan Produk dan Jasa

Untuk merencanakan Produk dan jasa, dalam organisasi yang

mempunyai peran adalah:17

1. Marketing, yang menagani permintaan atau order untuk produk dan jasa

(44)

3.

Finace/accounting

, yang mencatat bagaimana organisasi bekerja,

(45)

BAB III

MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM PENINGKATAN MUTU PADA PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

A. Profil Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

1. Sejarah Berdirinya Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

Perubahan paradigm dalam pendidikan modern yang menuntut

prefesionalitas tinggi dan pemenuhan saran dan prasarana berbasis ICT yang

lengkap serta kemandirian lembaga dalam sistem pengelolaan keuangan yang tidak

mutlak harus bertumpu pada anggaran pemerintah menjadi pemicu utama

bangkitnya setiap lembaga pendidikan baik negeri terlebih swasta untuk merubah

tata kelola sistem keuangannya.

Perubahan tata kelola sistem keuangan dengan mengedapankan kemandirian

lembaga yang kemudian mendorong pemerintah Indonesia untuk menentukan

beberap perguruan tinggi negeri baik PTU maupun PTAI sebagai perguruan tinggi

yang sisitem pengololaan keuangannya menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Sistem BLU ini akan mendorng perguruan tinggi dimaksud untuk mandiri dan

memberikan hak penuh dalam pengaturan keuangan kampus sesuai dengan

kebutuhannya, sehingga campus asset management dan pengembangan jiwa

(46)

Berlatar belakang hal diatas yang mendorong UIN Sunan Ampel Surabaya

melalui Pusat Pengembangan Bisnis mencoba mengembangkan bisnis untuk

pengembangan kampus yang mandiri dan professional serta menjadi finalcial

supporter kampus.

Sejak ditetapkannya IAIN Sunan Ampel Surabaya paada tahun 2009 sebagai

perguruan tinggi negeri yang sistem pengelolaan keuangannya menjadi Badan

Layanan Umum oleh Kementrian Keuangan, maka secara otomatis kampus harus

menyiapkan diri menjadi kampus yang mandiri dari sisi pengelolaan keuangan.

Kemandirian pengelolaan keuangan dimaksud dijawab dengan didirikannya

sebuah Unit Pengembangan Usaha (UPU) oleh Rektor yang saat itu masih dijabat

oleh Prof. Dr. H. Nur Syam,M. Si. Unit Pengembangan Usaha tersebur merupakan

salah satu unit non struktural dikelola secara mandiri baik yang berhubungan

dengan pengelolaan keuangan, pengangkatan pegawai dan sistem managerial

mengingat belum masuk pada ortaker IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Perjalanan panjang Unit Pengembangan Usaha (UPU) dari tahun 2009- 2013

Pusat Pengembangan Bisnis dengan tiga unit usaha yang dirintis diantaranya

penerbitan sunan ampel press, air mineral gelas IAIN Fresh dan sub agent ticketing

pesawat online. Ketiga unit usaha yang dirintis selama 4 tahun tersebut secara

(47)

mengingat seluruh kebutuhan operasional dan belanja pegawai menjadi beban unit

itu sendiri.

Perubahan besar yang sangat signifikan baru dapat dirasakan sejak Juni 2013

ketika organisasi dan tata kerja IAIN Sunan Ampel Surabaya mengalami

perubahan dengan memasukkan beberapa unit baru di Ortaker di antaranya adalah

Pusat Pengembangan Bisnis yang secara structural langsung dibawah koordinasi

Wakil Rektor 11 bidang Umum, Keuangan, Kepegawaian dan Perencana.

2. Visi Dan Misi1

Visi :

“Mengembangkan Bisnis untuk Pengembangan Kampus yang Unggul dan

Kompetitif Bertaraf Internasional”

Misi :

Sedangkan misi didirikannya Pusat Pengembangan Bisnis diantaranya

adalah:

a. Mengembangkan educational business yang professional dan kompetitif

b. Mengelola asset kampus yang amanah dan produktif

(48)

3. Struktur Organisasi2

Struktur organisasi pusat pengembangan bisnis Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

(49)

Company Profil & Business Plan tahun 2014- ”, Pusat Pe ge ba ga Bis is UIN Su a Ampel Surabaya

Berikut jajaran penjabat dan staf Pusat Pengembangan Bisnis Periode 2014 – 2018:

Rektor : Prof.Dr.H.Abd. A’la, M.Ag.

Wakil Rektor : Dr. Hj. Zumrotul Mukaffah, M. Ag.

Kepala Pusat : Taufik Siraj, M. Pd. I

Koordinator Bid.Usaha Jasa :

Koordinator Bid. Usaha Barang :

Staf Keuangan :

Staf Keuangan : Luliana Ariwidayati, SE

Staf Administrasi :

a. Staf Administrasi : Drs. Goentoer Sugiarto

b. Staf Informasi dan IT : Nurul Qomar, S. Psi.

(50)

a. GreenSA Inn & Training Centre : Drs. Imron Rosyadi

b. UINSA Tour & Trevel : Nailul Inayah, S. THi

c. UINSA Press : Desi Wulan Sari, S.I.Kom

d. Property Management : Drs.Goentoer Sugiarto

Staf Koord. Bidang Usaha Barang :

a. UINSA Fresh : M. Mubasir, S.Pd.I

b. Merchandise & Gallery UINSA : Desi Wulan Sari, S.I.Kom

c. UINS@Mart : Nurul Qomar,S.I.Kom

4. Produk- produk dalam Pusat Pengembangan Bisnis3

a. GreenSA Inn & Training Centre

Green Sunan Ampel Inn & Training Centre yang disingkat GreenSA Inn

merupakan pengembangan bisnis di bidang perhotelan dan penyediaan pusat

pelatihan yang menyediakan 69 kamar standart dan 19 meeting romm yang

tersebar dibangunan berlantai

Hotel dan pusat peatihan ini berlokasi di Jl. Raya Juanda Sidoarjo yang

sangat strategis mengingat jarak antara hotel dengan Bandara Juanda Lama untuk

penerbangan domestic Garuda dan internasional sangat dekat 500 m dari dan ke

arah bandara serta 1,5 km dari dan kearah Bandara Baru Juanda.

(51)

Lokasi yang sangat strategis tidaklah membuat harga kamar dan paket

meeting di GreenSA in kemudian menjadi mahal karena disamping kanan dan kiri

kearah bandara berdiri beberapa hotel konvensional yang telah beroperasi lebih

dulu.

b. UIN Sunan Ampel SurabayaTour & Travel

Kebutuhan untuk perjalanan dinas pimpinan, penjabat, dosen, dan pegawai

UIN Sunan Ampel Surabaya yang dalam satu tahun nominalnya bisa mencapai

lebih dari 1 milyar, yang menginspirasi Pusat Pengembangan Bisnis ini sementara

hanya bergerak pada penyediaan jasa ticketing pesawat udara baik domestic

maupun internasional.

Dari sisi keagenan, selama ini proses ticketing Tour & Travel UIN Sunan

Ampel Surabaya dikelompokkan menjadi beberapa jenis :

1) Corporate Online Sytem(COS)

Corporate Online Sytem yang dikenal dengan istilah COS merupakan

fasilitas keagenan yang diberikan oleh maskapai Garuda Indonesia kepada

Perguruan Tinggi Negeri sebagai corporate partner. Keagenan dengan Corporate

Online Sytem ini banyak memberikan keuntungan bagi UIN Sunan Ampel

Surabaya, disamping mendapatkan potongan 25% dari harga dasar (basic fare),

(52)

Kerja sama Corporate Online Sytem dengan maskapai Garuda Indonesia

sudah berlangsung sejak bulan Juni 2013 dengan omset hamper ratusan juta rupiah

setiap bulan. Pemesanan tiket pesawat garuda ini berlaku untuk siapa saja

termasuk penjabat, dosen dan pegawai di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya

setra keluarganya.

Potongan 25% basic faredari harga dasar tiket tidak diberikan langsung

kepada UIN Sunan Ampel Surabaya Tour & Travel Pusat Pengembangan Bisnis

sebagaimana potongan tiket untuk travel agent, akan tetapi harga pembelian tiket

dengan system COS ini sudah lebih murah 25% dari tiket yang dibeli travel agent

non COS, sehingga UIN Sunan Ampel SurabayaTravel & Tour akan ditambah

2,5% dari harga tiket yang tercetak khusus untuk perjalan dinas sebagai servicefee

dan keuntungan Pusat Pengembangan Bisnis dan 5% untuk umum.

2) Travel Agent

Sistem pengolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pada perguruan

tinggi demekian itu juga dirasakan oleh Pusat Pengembangan Bisnis ketika

mencoba untuk mengurus ijin untuk menjadi travel agent pada beberapa maskapai

penerbangan yang ada di Indonesia.

Hanya maskapai Citilink anak perusahaan Garuda Indonesia yang

merupakan atu-satunya maskapai yang menerima UIN Sunan Ampel Surabaya

(53)

domestic maupun internasional dengan prosedur yang sangat mudah dan tidak

rumit. Dari maskapai ini, UIN Sunan Ampel Surabaya Travel disamping

memperoleh keuntungan dari potongan harga tiket yang tertulis di sytem yang

dikenal dengan Nett to agent (NTA) yang harganya sama dengan agen-agen lain,

juga memperoleh tambahan Rp. 10.000 per-penumpangan yang dikenal dengan

istilah literary incentive yang diberikan setiap 15 hari transaksi.

3) Sub Agent

Setelah berpengalaman menjadi sub-agent dari 2 travel diantaranya Praktis

Travel & Tour Pasuruan dan Araya Tour & Travel Surabaya yang biasanya hanya

memperoleh Rp. 5.000 – 15.000 dari setiap transaksi yang dilakukan di samping itu

UIN Sunan Ampel Surabaya travel hanya bias booking Ticket, dan tidak secara

otomatis bias issuedticket. Ketergantungan yang sedemikian rumit itulah yang

kemudian menyemangati Pusat Pengembangan Bisnsi untuk menjalin kerja sama

operasional (KSO) dengan PT. Darmawisata Indonesia Tour & Travel.

4) UIN Sunan Ampel Surabaya Press

Unit bisnis Penerbitan Sunan Ampel Press (SAP Press) yang kemudian

(54)

hanya bergerak dibidang penerbitan buku ber-ISBN yang sudah menjadi anggota

Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sejak tahun 2010 dan anggota Asosiasi Penerbit

Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) sejak tahun 2011.

Untuk mencetak buku-buku terbitan SAP Press bekerja sama dengan

beberapa percetakan ternama di Surabaya, Malang, dan Semarang yang dituangkan

dalam pakta Kerja Sama Operasional (KSO) yang ditandatangani Rektor dan

pimpinan perusahaan percetakan.

5) Property Management dan tariff

Bisnis pelayanan jasa property management ini merupakan usaha yang baru

dirintis oleh Pusat Pengembangan Bisnis dalam rangka memanfaatkan dan

mengelola lahan dan asset kampus secara professional dan transparan yang

sebelumnya menjadi tanggungjawab langsung Bagian Umum Kantir Posat UIN

Sunan Ampel Surabaya.

Property management yang dimaksud dalam hal ini adalah segala macam

asset kampus baik berupa tanah lahan kosong, udara maupun bangunan berserta

prabot rumah tangga yang ada di dalamnya, pengolaannya menjadi hak Pusat

Pengembangan Bisnis sedangkan pemeliharaannya menjadi tanggung jawab Bagian

(55)

B. Manajemen Operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

Manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

Surabaya terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang.

Dalam bidang usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn &

Training Center, UIN Sunan ampel Surabaya Tour & Travel, UIN Sunan Ampel

Surabaya Press dan Property Management dan Tarif. Sedangkan dalam bidang

usaha barang terdiri dari beberapa produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan

Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart. 4

Berikut manejemen operasional produk-produk bidang usaha jasa tersebut

berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi dan penulis di Pusat Pengembangan

Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya.

a) Manajemen operasional GreenSA Inn & Training Center5

GreenSA Inn & Training Center merupakan salah satu produk Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak dibidang

perhotelan dan penyedi pusat pelatihan. GreenSA Inn & Training Center memiliki

69 kamar untuk perhotelan dan 19 ruang rapat.

(56)

Dalam operasionalnya, GreenSA Inn & Training Center dikelola oleh

seorang Manajer Hotel dan 3 unit staff yaitu House keeping, Front Office, dan

Mechanical Engginering yang berjumlah 15 orang. Dalam operasionalnya seorang

manajer bertugas sebagai kepala dalam pelaksanaan aktifitas di GreenSA Inn &

Training Center sekaligus sebagai evaluator dan penanggungjawab dalam

operasional GreenSA Inn & Training Center.

Sedangkan staff pendukung yaitu House keeping bertugas sebagai cleaning

service yang bertanggungjawab atas kebersihan semua kamar hotel maupun ruang

rapat serta restauran di GreenSA Inn & Training Center. Selain Housekeeping,

Front Office bertugas sebagai resepsionis yang menerima tamu dan juga

pembukuan di GreenSA Inn & Training Center. Setelah Housekeeping dan Front

Office, Mechanical Engginering bertugas sebagai pengelola dan penanggungjawab

jalannya aktifitas kelistrikan dan mekanik yang ada di Housekeeping, Front Office.

b) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel6

UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel merupakan salah satu produk

Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada

bidang ticketing perjalanan serta wisata. Dalam operasionalnya UIN Sunan Ampel

Surabaya Tour and Travel dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab

atas pelaksanaan UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel, serta dibantu

(57)

dengan seorang staf yang bertugas sebagai petugas pemesanan tiket serta sekaligus

pembukuan keuangan di UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel.

Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel

memiliki tiga bagian yaitu Corporate Online Sytem yang merupakan sebuah

fasilitas keagenan yang diberikan oleh sebuah maskapai kepada Perguruan Tinggi

Negeri sebagai corporate partner. Dalam hal ini Garuda Indonsia sebagai

perusahaan maskapai bekerjasama dengan UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai

Perguruan Tinggi Negeri.

c) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Press7

UIN Sunan Ampel Surabaya Press merupakan salah satu produk dari Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang

percetakan. Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dipimpin

seorang manajer yang bertugas sebagai kepala pelaksana serta penanggungjawab

atas operasional pecetakan di UIN Sunan Ampel Surabya Press. Dalam

operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press bekerjasama dengan

percetakan-percetakan di Surabaya, Malang, dan Semarang yang telah bekerja

sama dalam percetakan dan penerbitan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press.

(58)

Property Management dan Tarif merupakan salah satu produk dari pusat

pengembangan bisnis yang bergerak dibidang pelayanan jasa property. Dalam

operasionalnya Property Management dan Tarif bertugas sebagai manajemen

pengelolaan lahan dan asset kampus secara profesional berupa tanah lahan kosong,

maupun bangunan berserta perabot rumah tangga yang ada di dalamnya.

Dalam operasionalnya Property Management dan Tarif dipimpin oleh

seorang manajer yang memiliki tugas sebagai pelaksanaan di Property

Management dan Tarif berupa pemesanan dan menyiapkan asset UIN Sunan

Ampel Surabaya yang akan disewa dan melakukan perawatan asset tesebut.

Setelah memaparkan bidang usaha jasa pusat pengembangan bisnis UIN

Sunan Ampel, setelah ini penulis memaparkan hasil penelitian bidang usaha barang

pusat pengembangan bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya berdasarkan wawancara

dan observasi sebagai berikut.9

Dalam bidang jasa barang pusat pengembangan bisnis memilki tiga produk

barang yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya Fresh, Merchandise dan Gallery UIN

Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart. Dalam operasionalnya produk UIN Sunan

Ampel Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta

UINS@mart masing-masing dipimpin seorang manajer yang bertugas sebagai

(59)

pelaksana evaluator serta penanggungjawab produk UIN Sunan Ampel Surabaya

Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta UINS@mart.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Opereasional Pusat Pengembangan

Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

Dalam menjalankan suatu bisnis, pasti terdapat sebuah hambatan-hambatan

dalam operasional bisnis. Seperti halnya pada Pusat Pengembangan Bisnis UIN

Sunan Ampel Surabaya, dalam menjalani operasional bisnisnya seperti berikut10

a. Kurangnya sumber daya manusia dalam operasional bisnis, sehingga dalam hal

ini Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya menjalankan

operasional tidak dapat berjalan sesuai target dan harapan manajemen karena

kurangnya dalam hal sumber daya manusianya. Sedangkan untuk mengatasi

hambatan tersebut Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

melakukan perekrutan pegawai baru untuk menambah kekuatan sehingga dapat

mencapai target dan harapan manajemen.

b. Pengaturan pelarangan belanja internal UIN Sunan Ampel Surabaya dalam

membeli produk Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

Surabayadalam hal ini menyulitkan pihak Pusat Pengembangan Bisnis UIN

(60)

mengatasi hal tersebut Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel

Surabaya melakukan usulan pengaturan spj (Surat Pertanggung Jawaban)

(61)

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK PUSAT PENGEMBANGAN

BISNIS UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

A. Analisis Manajemen Operasional Produk

Manajemen operasional merupakan sebuah konsep manajemen yang membahas

bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan

sistem operasi, perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem operasinya. Selain

itu, Manajemen Operasional menjadi penting untuk sebuah perusahaan atau organisasi

mengingat Manajemen Operasiaonal salah satu dari tiga fungsi utama perusahaan atau

organisasi yaitu fungsi pemasaran dan fungsi keuangan, dimana fungsi operasi sangat

berhubungan dengan fungsi lainnya

Berdasarkan hal tersebut, manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN

Sunan Ampel Surabaya sebagai berikut

Manajemen operasional Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya

terdiri atas dua segmen yaitu bidang usaha jasa dan bidang usaha barang. Dalam bidang

usaha jasa terdiri dari beberapa produk yaitu GreenSA Inn & Training Center, UIN Sunan

Ampel Surabaya Tour & Travel, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dan Property

(62)

produk yaitu UIN Fresh, Merchandise dan Gallery UIN Sunan Ampel Surabaya serta

UINS@mart.32

Berikut manejemen operasional produk-produk bidang usaha jasa tersebut

berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi dan penulis di Pusat Pengembangan Bisnis UIN

Sunan Ampel Surabaya.

a) Manajemen operasional GreenSA Inn & Training Center33

GreenSA Inn & Training Center merupakan salah satu produk Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak dibidang perhotelan

dan penyedia pusat pelatihan. GreenSA Inn & Training Center memiliki 69 kamar

untuk perhotelan dan 19 ruang rapat.

Dalam operasionalnya, GreenSA Inn & Training Center dikelola oleh seorang

Manajer Hotel dan 3 unit staff yaitu House keeping, Front Office, dan Mechanical

Engginering yang berjumlah 15 orang. Dalam operasionalnya seorang manajer

bertugas sebagai kepala dalam pelaksanaan aktifitas di GreenSA Inn & Training

Center sekaligus sebagai evaluator dan penanggungjawab dalam operasional GreenSA

Inn & Training Center.

Sedangkan staff pendukung yaitu House keeping bertugas sebagai cleaning

service yang bertanggungjawab atas kebersihan semua kamar hotel maupun ruang

(63)

Office bertugas sebagai resepsionis yang menerima tamu dan juga pembukuan

di GreenSA Inn & Training Center. Setelah House keeping dan Front Office,

Mechanical Engginering bertugas sebagai pengelola dan penanggungjawab jalannya

aktifitas kelistrikan dan mekanik yang ada di Housekeeping, Front Office.

b) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel1

UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel merupakan salah satu produk

Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang

ticketing perjalanan serta wisata. Dalam operasionalnya UIN Sunan Ampel Surabaya

Tour and Travel dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas

pelaksanaan UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel, serta dibantu dengan

seorang staf yang bertugas sebagai petugas pemesanan tiket serta sekaligus

pembukuan keuangan di UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel.

Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Tour and Travel memiliki

tiga bagian yaitu Corporate Online Sytem yang merupakan sebuah fasilitas keagenan

yang diberikan oleh sebuah maskapai kepada Perguruan Tinggi Negeri sebagai

corporate partner. Dalam hal ini Garuda Indonsia sebagai perusahaan maskapai bekerja

(64)

c) Manajemen Operasional UIN Sunan Ampel Surabaya Press2

UIN Sunan Ampel Surabaya Press merupakan salah satu produk dari Pusat

Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya yang bergerak pada bidang

percetakan. Dalam operasionalnya, UIN Sunan Ampel Surabaya Press dipimpin

seorang manajer yang bertugas sebagai kepala pelaksana serta penanggungjawab atas

operasional pecetakan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press. Dalam operasionalnya,

UIN Sunan Ampel Surabaya Press bekerjasama dengan percetakan-percetakan di

Surabaya, Malang, dan Semarang yang telah bekerjasama dalam percetakan dan

penerbitan di UIN Sunan Ampel Surabaya Press.

d) Manajemen operasional Property Management dan Tarif3

Property Management dan Tarif merupakan salah satu produk dari pusat

pengembangan bisnis yang bergerak dibidang pelayanan jasa property. Dalam

operasionalnya Property Management dan Tarif bertugas sebagai manajemen

pengelolaan lahan dan asset kampus secara professional berupa tanah lahan kosong,

maupun bangunan berserta perabot rumah tangga yang ada di dalamnya.

Dalam operasionalnya Property Management dan Tarif dipimpin oleh seorang

manajer yang memiliki tugas sebagai pelaksanaan di Property Management dan Tarif

2

Nurul Qomar,Staf Informasi dan IT, Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya, wawancara, Surabaya, 27 Juli 2015

Gambar

Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Tugas pokok Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) huruf e adalah mengolah dan menyusun bahan perumusan kebijakan,

Agar sinkronisasi penyidikan dan penuntutan dalam proses penegakan hukum tindak pidana psikotropika dapat berjalan dengan baik berdasarkan sistim peradilan di

matematika memiliki tipe keterlibatan penghindar resiko ( passive compliance ), yaitu siswa yang hanya memenuhi keterlibatan dari dimensi kognitif dan dimensi

Tingkat pemanfaatan koleksi dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan diperoleh dengan melakukan penyebaran angket kepada lima puluh (50) pemustaka

(3) hasil proyek berbasis digital sangat bermanfaat bagi mahasiswa terutama pada saat mahasiswa melakukan PPL di sekolah.Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa,mata kuliah

konformitas. Akan tetapi, kedua proses mental tersebut belum terbuk-ti benar peranannya terhadap perilaku ber-kendara berisiko khususnya pada remaja. Oleh sebab itulah

Dengan peran masyarakat dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT,. Banyak cara-cara yang menjadi sebuah permasalahan termasuk memberi utang piutang bersyarat,

Pengujian yang dilakukan pada alat uji kompetensi tenaga surya sistem DC adalah dengan menguji rangka panel surya, menguji tampilan hasil pembacaan sensor melalui