P
ENDAFTARAN
P
ANGAN
O
LAHAN
Direktorat Penilaian Keamanan Pangan Badan POM RI
▸ Baca selengkapnya: contoh produk olahan non pangan hewani
(2)Outline
Pendahuluan
Pendaftaran Akun
Pendaftaran Pangan
Olahan
Pendaftaran Baru
Pendaftaran Variasi
1
2
3
Pendaftaran Ulang
Label Pangan
Olahan
Pendaftaran Single
MD
4
5
Penutup
Latar
Belakang
Pendaftaran
Pangan Olahan
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004
Pasal 42 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan
Ayat (1)Dalam rangka pengawasan keamanan, mutu dan gizi pangan, setiap pangan olahan baik yang diproduksi di dalam negeri atau yang di-masukkan ke dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan dalam ke-masan eceran sebelum diedarkan wajib memiliki surat persetujuan pen-daftaran.
Ayat (3)
Dasar
Hukum
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 12
Tahun 2016 tentang
Pendaftaran
Ketentuan
Umum
Setiap Pangan Olahan baik yang
diproduksi di dalam negeri atau
yang
diimpor untuk diperdagangkan
dalam kemasan eceran
wajib
memiliki Izin Edar
.
Dikecualikan
dari ketentuan tersebut,
Pangan Olahan yang:
a. diproduksi oleh industri rumah tangga
pangan;
b. mempunyai masa simpan kurang dari 7
hari;
c. dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia
dalam jumlah kecil untuk keperluan:
1. sampel dalam rangka permohonan
pendaftaran;
2. penelitian;
3. konsumsi sendiri; dan/atau
d. digunakan lebih lanjut sebagai bahan
baku dan tidak dijual secara langsung
kepada konsumen akhir.
e. yang dikemas dalam jumlah besar dan
tidak dijual secara langsung kepada
konsumen akhir; dan/atau
f. pangan yang dijual dan dikemas langsung
di hadapan pembeli dalam jumlah kecil
sesuai permintaan konsumen.
Berdasarkan kelompoknya
• Pangan olahan yang diproduksi sendiri
PRODUKSI
INDONESIA
• Pangan olahan yang diproduksi berdasarkan kontrak
Kedua jenis ini harus memenuhi:
• Kriteria keamanan, mutu, dan gizi
• Persyaratan label
Kriteria
Pangan
Olahan
• Cara produksi pangan olahan yang baik
Jenis Pangan
Jenis Kemasan
Komposisi
Nama dan/atau Alamat
Produsen wilayah
Indonesia
Nama dan/atau Alamat
Produsen asal luar
negeri
Nama dan/atau Alamat
Importir/Distributor
Desain Label
Pendaftaran
diajukan untuk setiap
Pangan Olahan, termasuk yang
JENIS PANGAN PENGAJU
PENDAFTARAN PERSYARATAN MD
Produksi sendiri
MD
Diproduksi berdasarkan kontrak
Produsen Pihak yang memproduksi
Pemberi kontrak
Produsen &
Pemberi / Penerima Kontrak:
• Memiliki IUI;
• Memenuhi persyaratan CPPOB untuk jenis pangan yang
didaftarkan
Importir/distributor:
• Memiliki izin di bidang importasi/distribusi pangan;
• Memiliki surat penunjukkan dari perusahaan asal di luar negeri;
• Memenuhi persyaratan CDPOB
ML Importir/distribu tor
Permohona
n
Audit
Sarana
Produksi/Distr
i-busi sesuai
dg pe-doman
CPPOB ke
Balai
setempat
Hasil
audit
diterbitkan
oleh Kepala
Balai
setempat,
tembusan ke
Dit insert
Sebagai
syarat untuk
pendaf-taran
akun
perusahaan
*Audit sarana dalam rangka Pendaftaran hanya dilakukan 1 (satu) kali untuk setiap Pendaftaran untuk jenis Pangan Olahan yang sama.
**Jika berbeda jenis Pangan, dilakukan audit sarana kembali
Sebelum
melakukan Pendaftaran Pangan
Olahan,
Kriteria
dan Tanggung
Jawab Perusahaan
Kriteria
Perusahaan dan
Pendaftar
Sesuai pasal 16 Perka BPOM No. 12 tentang
Pendaftaran Pangan Olahan
Ayat (1)
Pelaksanaan Pendaftaran Pangan Olahan dilakukan oleh pendaftar.
Ayat (2)
Pendaftar bertanggung
jawab
terhadap
kelengkapan,
kebe-naran, dan keabsahan
doku-men
yang
diajukan
saat
Pen-daftaran Pangan Olahan
Jika yang diajukan saat
Pendaftaran merupakan
doku-men
palsu
/
yang dipalsukan
permohonan
Pendaftaran
di-tolak
dan Perusahaan yang
bersangkutan
tidak
dapat
me-lakukan
Pendaftaran Pangan
Olahan
selama
3
(tiga) tahun sejak
tanggal
surat
penolakan
Terjadinya peningkatan permohonan
pendaftaran pangan olahan, baik dalam
negeri maupun luar negeri sejak tahun
2008
Untuk meningkatkan pelayanan
pendaftaran produk pangan lebih cepat,
efektif, efisien,transparan dan akuntabel
Layanan
e-registration
(peraturan Kepala Badan POM No. 1
tahun 2013 tentang Penerapan
Pendaftaran Pangan Olahan Secara
Elektronik)
Hanya satu kali pendaftaran perusahaan
paperless
Web-based, dapat diakses dari mana saja. Hanya
hardcopy Hasil Analisa dikirim ke Dit. PKP
Tidak ada pembatasan jumlah pendaftaran per perusahaan per hari (pada jam kerja)
Persyaratan sudah ditetapkan per jenis pangan (self
assessment by sistem)
Persyaratan sudah tercantum dalam sistem perbedaan persepsi minimal
Data administrasi perusahaan Akses pendaftaran Jumlah pengajuan
pendaftaran Persyaratan pendaftaran per jenis pangan Persepsi petugas
ELEKTRONIK
Kelebihan Pendaftaran
secara
Perusahaan yang akan mengajukan
pendaftaran pangan olahan harus
melakukan pendaftaran pemohon terlebih
dahulu untuk mendapatkan user ID dan
password.
User ID dan Password
merupakan
data rahasia perusahaan. Penyalahgunaan
User ID dan Password merupakan
tanggung jawab
perusahaan sepenuhnya.
Pendaftaran pemohon hanya dilakukan
1 (satu)
kali
sepanjang tidak terjadi perubahan data
pemohon. Jika terjadi perubahan data, pemohon
harus menyampaikan pemberitahuan
perubahan data atau mengajuakn pendaftaran
kembali.
Perusahaan yang telah mendapatkan User ID
dan Password dapat melakukan Pendaftaran
melalui aplikasi e-Registration Pangan Olahan di
http://www.e-reg.pom.go.id
Pendaftaran
Akun
Pendaftaran
Pangan
Olahan
Nomor Izin
Edar
Cara
Mendapatkan Nomor
Pendaftaran
Akun
#
Dilakukan di Direktorat Inspeksi
dan Sertifikasi Pangan
Telepon 021-4241781
E-mail:
registrasi.inspeksi@yahoo.com
1. Izin Usaha Industri
2. NPWP
3. PSB
(Hasil
Audit
Sarana Produksi)
4. Akte Notaris
1. SIUP / API
2. NPWP
3. PSB
(Hasil
Audit
Sarana Distribusi)
4. Akte Notaris
5. Surat
Penunjukkan
dari pabrik asal
Persyaratan
dan Pendaftaran
Akun Perusahaan
PRODUKSI DALAM
NEGERI
PRODUKSI LUAR
NEGERI
# Notifikasi pemberitahuan diterima/ditolak melalui e-mail
M
Pendafta ran Baru
Pendafta ran
Variasi
Pendafta ran Ulang
Pendaftaran
Pangan Olahan
terdiri dari:
Pendaftaran
Baru
#
Persyaratan
Pendaftaran Baru
#
Persyaratan pendaftaran Pangan Olahan
dibedakan berdasarkan tingkat risiko penilaian
yang terdiri atas:
TINGGI
SEDANG
RENDAH
Persyaratan
Teknis untuk
#1 Peruntukan (target konsumen pro-duk)
Penetapan Tingkat Risiko
Penilaian
#2 Penjelasan tentang nilai pH
dan aw produk
#3 Informasi suhu & waktu
proses pemanasan (jika
diproses dgn pe-manasan yg bertujuan untuk
me-ngurangi/mengontrol mikroba patogen)
#4 Informasi proses tertentu seperti organik, iradiasi, rekayasa genetik,
ozonisasi, dan teknologi hurdle
#5 Pencantuman klaim pada label seperti klaim kesehatan, fungsi gizi, fungsi lain,
kandungan gizi, perbandingan gizi, dan lainnya
#6 Penggunaan BTP
Persyaratan
Teknis Berdasarkan
Tingkat Risiko Penilaian
(manual&elektronik)
No
Kelengkapan Data
1
Komposisi atau daftar bahan yang digunakan
termasuk keterangan asal bahan baku tertentu dan
atau BTP*
2
Proses produksi atau Sertifikat
GMP/HACCP/ISO22000/sertifikat serupa yang
diterbitkan/terakreditasi dan/atau hasil audit dari
pemerintah setempat**
3
Informasi tentang masa simpan
4
Informasi tentang kode produksi
5
Rancangan label
6
Hasil uji produk akhir (Certificate of Analysis)**
* tidak berlaku untuk komposisi tunggal
TINGGI
Pangan
olahan
dengan
tingkat
risiko
penilaian
tinggi
•
Diperuntukkan bagi konsumen atau
penyakit tertentu
•
Mencantumkan klaim kesehatan meliputi
klaim fungsi zat gizi, fungsi lain, penurunan
risiko penyakit, dan/atau
•
Merupakan pangan sterilisasi komersial
dengan ketentuan sebagai berikut:
•
Pangan berasam rendah (pH > 4,6 dan >
a
w0,85)
•
Dikemas secara hermetis
•
Disterilisasi komersial, dan
SEDANG
• Mencantumkan tabel informasi nilai gizi dan klaim gizi meliputi klaim kandungan dan perbandingan zat gizi,
• Mencantumkan klaim lainnya meliputi klaim isotonik, tanpa penambahan gula, klaim
laktosa dan klaim gluten
• Menerapkan proses tertentu pada proses
produksinya: pas-teurisasi, ozonisasi, pangan organik, pangan rekayasa gene-tika, pangan iradiasi.
• Menggunakan bahan baku tertentu yang
memiliki batasan penggunaan seperti herbal,
• Menggunakan BTP yang memiliki batas maksimum,
• Menggunakan perisa dan/atau bumbu,
SEDANG
Jenis pangan
olahan
dengan
tingkat risiko
penilaian
sedang
• Susu dan hasil olahnya meliputi susu
diasamkan, susu fermentasi, susu bubuk berlemak, susu skim bubuk, susu dan krim bubuk analog, susu bubuk lemak/minyak
nabati, susu bubuk, yogurt dan bahan untuk es krim.
• Air mineral alami.
• Air minum dalam kemasan (Air Minum pH Tinggi dan Air Embun) terutama yang tidak melalui
proses ozonisasi.
• Air minum beroksigen, terutama yang tidak melalui proses ozonisasi.
• Minuman Beralkohol
• Pangan yang mengandung alkohol
RENDAH
Pangan
olahan
dengan
tingkat
risiko
penilaian
rendah
•
Definisi: Pangan olahan yang tidak
memenuhi kriteria pangan olahan dengan
tingkat risiko penilaian tinggi maupun
sedang, dan
menggunakan bahan
tambahan pangan yang tidak memiliki
batas maksimum.
SANGAT
RENDAH
Pangan
olahan
dengan
tingkat
risiko
penilaian
sangat
rendah
•
Definisi: Pangan olahan yang tidak
memenuhi kriteria pangan olahan dengan
tingkat risiko penilaian tinggi, sedang,
maupun rendah, dan
tidak menggunakan
bahan tambahan pangan.
VERIFIKASI
JENIS
PANGAN
TINGGI
SEDANG
RENDAH
SANGAT
RENDAH
EVALUASI
30 HK
NOTIFIKASI
10 HK
EVALUA
TOR KASIE
KASU BDIT
DIREK TUR
KASIE KASUBDIT DIREKTUR
Pendaftaran
Variasi
#
Perusahaan
dapat
melakukan perubahan
data
perusahaan
maupun data pangan
olahan
yang
telah
memiliki Izin Edar
Pendaftaran
variasi
dapat
dilakukan
sepanjang
tidak
menyebabkan
perubahan
no-mor
izin edar dan/atau
per-ubahan
biaya
evaluasi dan
pen-daftaran
• perubahan nama produsen; • perubahan nama dan/ atau
alamat Importir/Distributor; • perubahan nama dagang; • perubahan nama jenis; • perubahan dan/atau
penambahan berat/isi bersih; • pencantuman tulisan halal;
dan/atau tanda SNI;
• perubahan untuk kepentingan promosi dalam waktu
tertentu.
• Perubahan masa simpan; dan/ atau;
• Perubahan format kode produksi.
• perubahan desain label;
• pencantuman dan atau perubahan Informasi Nilai Gizi;
• perubahan dan/atau penambahan klaim; dan/atau
• perubahan komposisi dan/atau proses
produksi;
Jenis
Perubahan
PERUBAHAN DATA
MINOR
PERUBAHAN DATA
MAYOR
0 1
Pendaftaran Variasi dengan perubahan minor diajukan dengan mengisi Formulir (Lampiran 7) dan melam-pirkan dokumen sesuai de-ngan jenis perubahan yang diajukan (DAPAT DI-DOWNLOAD PADA SISTEM)
Tanpa harus
menunggu persetujuan
pendaftaran variasi, Pendaftar dapat mulai melakukan perubahan sejak tanggal penyerahan dokumen pendaftaran va-riasi yang dilengkapi
dengan bukti
pembayaran Bank. Dalam hal formulir
dan dokumen
pendaftaran va-riasi dinyatakan lengkap dan benar, paling
Persyaratan
Pendaftaran Variasi
Minor (1)
(Perubahan / Tambahan)
No Kelengkapan Data
Jenis Pelayanan Manual Elektroni
k
Perubahan nama produsen dalam negeri 1.
2.
Izin usaha industri atau tanda daftar industri Akte notaris yang menjelaskan status perubahan
√ √
-Perubahan nama produsen luar negeri
1. 2. 3.
Surat penunjukan dari perusahaan asal di luar negeri
Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) atau Sertifikat Bebas Jual (Certificate of Free Sale)
Surat penjelasan perubahan nama produsen di luar negeri dari pabrik asal
√
Perubahan nama dan / atau alamat Importir dan/atau Distributor
1.
Surat Penunjukan dari pabrik asal dengan nama dan/atau alamat importir/distributor yang terbaru
√ √
Persyaratan
Pendaftaran Variasi
Minor (2)
(Perubahan / Tambahan)
No Kelengkapan Data
Jenis Pelayanan Manual Elektroni
k
Perubahan nama dagang
1.
2. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) untuk produk SNI wajib atau untuk produk yang mencantumkan tanda SNI pada label. Sertifikat Merek (jika label mencantumkan ® atau ™)
√ √
-Perubahan untuk kepentingan promosi dalam waktu tertentu
1.
2.
Surat pernyataan atau keterangan dari perusahaan yang menjelaskan tujuan dan batas waktu untuk promosi
Izin promosi dari instansi yang berwenang (untuk hadiah langsung dan undian
Pencantuman logo Halal dan/atau Tanda SNI
1. Sertifikat Halal dan/atau SPPT-SNI √ √ Perubahan masa simpan
1. Hasil uji stabilitas produk yang baru √ √ Perubahan format kode produksi
Persyaratan
Pendaftaran Variasi
Mayor
(Perubahan / Tambahan)
No Kelengkapan Data
Jenis Pelayanan Manual Elektroni
k
Perubahan desain label
1. Rancangan label baru √ √
Pencantuman dan/atau perubahan Informasi Nilai Gizi
1. 2.
Hasil analisa terbaru untuk zat gizi dan atau komponen fungsional Perhitungan % AKG
√ √
√
-Perubahan dan/atau penambahan klaim
1.
2.
Hasil analisa terbaru untuk zat gizi dan atau komponen fungsional yang klaimnya diubah
atau ditambahkan Perhitungan % AKG
√
√
√
-Perubahan komposisi dan/atau Proses Produksi
1. 2. 3. 4.
Komposisi dan/atau Proses Produksi lama dan baru Hasil uji terbaru
Pendaftaran
Ulang
#
Persyaratan
Pendaftaran Ulang
#
Pendaftaran Ulang Pangan Olahan hanya
dapat dilakukan untuk Pangan Olahan yang
sama dengan yang disetujui sebelumnya.
Apabila Pangan Olahan yang didaftarkan ulang
telah mengalami perubahan Pendaftaran
Variasi terlebih dahulu atau mengajukan
Pendaftaran Baru
Pendaftaran Ulang Pangan Olahan hanya dapat
dilakukan
paling cepat 6 (enam) bulan dan
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sebelum
tanggal masa berlaku izin edar berakhir.
Pendaftaran Elektronik
30 HARI
(time to
response)
Drafting
: 1 bulan
Pemenuhan
keleng-kapan
data
: 30 hari
TIMELINE
PETUGAS
TIMELINE
PENDAFTAR
Keputusan:
• Persetujuan
• Penolakan, atau
• Permintaan kelengkapan data
Timeline
Penerbitan
Izin edar dapat diambil oleh pendaftar setelah
menyerahkan rancangan label akhir yang telah
disetujui dan asli bukti pembayaran jika pembayaran
dilakukan secara manual.
Pengambilan Izin Edar
Izin
Edar
IZIN EDAR
Persetujuan hasil penilaian
pangan olahan yang diterbitkan oleh Kepala
Badan dalam rangka peredaran Pangan
Olahan
NOMOR IZIN EDAR
Nomor yang
diberikan bagi Pangan Olahan dalam
rangka peredaran pangan yang
tercantum pada izin edar
Contoh
Rancangan Label
Akhir
IZIN EDAR
PANGAN
OLAHAN
Identitas Produk
Masa Berlaku Izin Edar
Di sahkan oleh Direktur
Penilaian Keamanan Pangan, a.n KaBadan POM
Nomor Izin Edar
No Surat Izin Edar
Izin Edar berlaku selama 5 tahun dan
dapat diperpanjang melalui Pendaftaran
Ulang
Izin Edar yang
telah habis masa berlakunya dinyatakan tidak
berlaku
Pangan olahan
yang masa berlaku Izin Edarnya telah
Contoh
Izin Edar
Produk Dalam Negeri dan
Luar Negeri
Peraturan
terkait
Label Pangan
• UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan• PP No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
• Peraturan Kepala Badan POM No. 12 Tahun 2016 Tentang Pendaftaran Pangan Olahan
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
• Peraturan No. HK. 03.1.23.11.11.09605 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Ditempel
pada
kemasan
Dimasukkan
ke dalam
kemasan
Dicetak pada
kemasan
Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.
0
Diwajibkan
pada
setiap pangan olahan
yang dike-mas untuk
diperdagangkan
Ditampilkan
secara
benar,
tidak
menyesatkan, jelas,
mudah
dibaca,
teratur
dan
tidak
berdesak-desakan
Melekat kuat , jika
dilepas akan merusak
label/kemasan
luntur, atau rusak
Terletak pada bagian
yang mudah dilihat
dan dibaca
Ketentuan
Pencantuman
Keterangan
Pada Label
*
*
Sesuai dengan UU No. 18 tahun 2012 tentang
Pangan
Nama Produk
Komposisi
Berat Bersih
Nama & Alamat
Produsen /
Importir
Halal bagi
yang
dipersyaratka
n
Tanggal & Kode
Produksi
Tanggal, Bulan,
& Tahun
Kadaluarsa
Komposisi: gula 1. Masukkan 25 ml sirup
ke dalam gelas 2. Tambahkan 150 ml air 3. Aduk hingga rata 4. Sajikan
Baik Digunakan Sebelum : 16 Des 16 Kode Produksi: 150216 ACD01
Sirup Markisa
Diproduksi oleh: PT Elvyra Mandiri Makassar 90141 Indonesia
BPOM RI MD 123456789000
Isi Bersih 500ml
Elvyr
a
Saran Penyajian
Bagian Utama
Label
Bagian Lain
Nama Jenis
Isi/berat bersih
Nomor Izin Edar
Nama dan Alamat
Produsen Tanggal
• Menggunakan bahasa Indonesia
• Istilah asing dapat digunakan sepanjang tidak ada padanannya, tidak dapat diciptakan padanannya atau digunakan untuk kepentingan perdagangan pangan ke luar negeri
• Ukuran huruf minimal = huruf kecil “o” huruf Arial 1 mm (6 point).
• Kemasan kecil (≤ 10 cm2) : ukuran huruf
tidak boleh lebih kecil dari 0.75 mm
• memuat keterangan paling sedikit nama dan alamat pihak yang memproduksi; dan
• pangan tersebut dimasukkan ke dalam kemasan yang lebih besar yang memungkinkan untuk memuat keterangan yang harus dicantumkan
Tulisan
Tulisan
Gambar
Gambar
orenji meng-andung bahan tersebut, bu-kan perisa
• Pada komposisi: dicantumkan jumlah (%) bahan tersebut
• Contoh: ”Komposisi : air, gu-la, ekstrak buah jeruk (2%), perisa artifisial jeruk”
• Dikecualikan, gambar sebagai sa-ran penyajian (sesuai kewajaran)
Huruf Arial 1 mm (6 point) : font jenis “arial” dengan ukuran font 6
Keterangan tentang
Berat Bersih atau Isi Bersih
62
Berat bersih atau isi bersih pernyataan pada label yang
memberikan keterangan mengenai kuantitas atau jumlah pangan olahan yang terdapat di dalam kemasan atau wadah.
Bobot tuntas atau berat tuntas ukuran berat untuk pangan
padat yang menggunakan medium cair dihitung dengan cara pengurangan berat bersih dengan berat medium cair.
ditempatkan pada bagian utama label.
Persyaratan pencantuman berat bersih atau isi bersih yaitu :
1) Pangan padat berat bersih;
2) Pangan semi padat /kental berat bersih /isi bersih; 3) Pangan cair isi bersih.
Penulisan satuan dalam satuan metrik. contoh:
Padat : miligram (mg), gram (g), kilogram (kg) Cair : mililiter (ml), liter (L)
Semi padat : miligram (mg), gram (g), kilogram (kg), mililiter (ml) atau liter (L)
Penulisan untuk menerangkan bentuk butiran /bijian sbb:
Keterangan
tentang Nama dan
Alamat
Pangan olahan yang diproduksi di wilayah
Indonesia
:
•
Harus dicantumkan nama dan alamat produsen
(
nama kota, kode pos
, dan
Indonesia
)
Pangan olahan yang dimasukkan ke wilayah
Indonesia
•
harus dicantumkan nama dan alamat pihak yang
memproduksi di luar negeri. paling sedikit
mencantumkan nama kota dan nama negara.
•
harus dicantumkan nama dan alamat importir.
Keterangan
Kode Produksi dan
Kadaluwarsa
•
Penjelasan riwayat produksi pangan
olahan yang diproses pada kondisi dan
waktu yang sama
•
Dapat dicantumkan dalam bentuk
nomor bets
•
Dapat disertai dengan atau berupa
tanggal produksi, yaitu tanggal, bulan
tahun dimana pangan olahan tersebut
diproduksi
Keterangan
Kode Produksi dan
Kadaluwarsa
•
Batas akhir pangan olahan dijamin mutunya
sepanjang penyimpanannya mengikuti
petunjuk produsen.
•
Keterangan kedaluwarsa dicantumkan pada
label dengan didahului tulisan
“Baik
digunakan sebelum : tanggal, bulan,
tahun”
, sesuai dengan umur simpannya
Keterangan Kadaluwarsa
Umur simpan
Penulisan Contoh penulisan
≤ 3 bulan Tanggal, bulan, dan
tahun Baik digunakan sebelum : 10 JAN 13 ˃ 3 bulan Bulan dan tahun Baik digunakan sebelum :
66
Pangan olahan yang tidak perlu mencantumkan
keterangan tanggal kedaluwarsa, yaitu :
Minuman beralkohol jenis anggur (
wine
);
Minuman yang mengandung alkohol lebih dari 10
(sepuluh) persen;
Cuka;
Gula (sukrosa); dan
Roti dan kue yang mempunyai masa simpan
kurang dari atau sama dengan 24 (dua puluh
empat) jam.
Pangan olahan diatas tetap harus mencantumkan
tanggal pembuatan dan atau tanggal pengemasan.
Best Before
VS
Used by
Date
Best Before
•
best before = baik
digunakan sebelum;
•
Setelah tanggal Best
before, pangan masih
dapat dipasarkan
Used by date/exp
date
•
use by date =
expiration date =
kedaluwarsa
•
setelah tanggal use by
Best Before
VS
Used by
Date
•
peraturan yang berlaku di Indonesia,
tidak ada perbedaan dalam
penggunaan istilah “baik digunakan
sebelum” dan “kedaluwarsa”.
•
Keterangan kedaluwarsa
Best Before
VS
Used by
Date
• Dalam Food Standards Australia New Zealand (FSANZ), dijelaskan perbedaan antara best before dan use by date sebagai berikut:
– Pangan yang harus dikonsumsi sebelum waktu tertentu karena alasan kesehatan atau keamanan , harus ditandai “use by date”. Setelah tanggal tersebut, pangan sudah tidak dapat dikonsumsi dan tidak boleh dijual karena berisiko terhadap kesehatan atau keamanan.
– Setelah tanggal “best before”, pangan masih aman dikonsumsi namun kualitas sudah berkurang dan masih dapat dijual.
– Untuk pangan yang mempunyai masa simpan lebih dari 2 tahun, missal makanan kaleng, tidak perlu dilabel dengan “best before” karena sulit memberikan pedoman yang akurat bagi konsumen seberapa lama pangan tersebut terus bertahan kualitasnya selama beberapa tahun dan dapat dikonsumsi.
– Kedua tanggal tersebut dipersyaratkan untuk pangan yang harus disimpan pada kondisi khusus, misalnya yogurt yang harus disimpan pada suhu beku.
• Dalam Codex stan 1-1985 yang telah diamandemen terakhir tahun 2010 tentang General Standard for the Labelling of Prepackaged Foods, dijelaskan perbedaan antara best before dan use by date sebagai berikut:
Keterangan
Halal
•
Pencantuman keterangan Halal dilakukan
ketika bahan atau pangan tidak mengandung
bahan yang diharamkan dan diproses
menurut cara yang halal.
•
Syarat pencantuman keterangan Halal
Keterangan
berkaitan dengan asal dan
sifat pangan
ALAMI
untuk pangan olahan yang tidak
dicampur & tidak diproses atau pangan
olahan yang diproses secara fisika tetapi
tidak merubah sifat dan kandungannya
MURNI
untuk pangan olahan yang tidak
ditambahkan sesuatu apapun, misal AMDK
DARI…
Bahan tsb merupakan salah satu
bahan baku utama (minimal 50%
Keterangan
berkaitan dengan asal dan
sifat pangan
100%
untuk pangan olahan yang tidak
ditambahkan/dicampur dengan bahan lain
ASLI
tidak dapat digunakan untuk pangan
olahan yang dicampur dengan bahan yang
dapat mengaburkan keasliannya, seperti
penggunaan perisa. Misal : Susu cokelat
menggunakan cokelat dan perisa cokelat
tidak dapat mencantumkan kata “Dengan
Cokelat Asli”
SEGAR
Tidak boleh bagi pangan yang
terbuat dari bahan setengah jadi atau bahan
jadi
Keterangan Lain
73
Penggunaan istilah untuk membedakan mutu suatu pangan olahan dapat digunakan dengan ketentuan sbb :
Istilah yang dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan suatu jenis
pangan olahan antara lain “spesial”, “premium”, “gold”,
“platinum”, “ekstra”, “plus (+)”, “advanced” atau kata lain yang semakna.
memiliki perbedaan yang jelas terkait mutu dan/atau gizi dengan pangan olahan sejenis.
Perbedaan kandungan gizi harus memenuhi ketentuan berlaku. Pangan sejenis pangan olahan yang diproduksi oleh perusahaan yang
sama dengan nama jenis yang sama dan telah memiliki izin edar.
disertai dengan tanda asterik (“*”) dan penjelasan tanda bintang dicantumkan pada bagian utama label.
Penjelasan mencakup pembeda dan jika perlu dicantumkan pangan
Tulisan
dan Peringatan
Pangan olahan yang mengandung bahan berasal dari
babi beralkoholMinuman
Pangan olahan yang mengandung
alkohol
Susu Kental Manis Formula Bayi
Pangan yang mengandung
alergen
Pangan olahan yang mengandung
pemanis
Sediaan Bahan Tambahan Pangan
(BTP)
Tulisan dan gambar terkait
Pangan Olahan
yang
Mengandung
Susu
Kental Manis
Pangan Olahan
yang
Mengandung Alergen
Komposisi
:
………..
Informasi
Alergen
:
Mengandung sulfit
• Mengandung pemanis buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima) tahun, ibu hamil dan ibu menyusui;
• Pada label pangan olahan yang menggunakan gula dan pemanis buatan wajib dicantumkan tulisan ”Mengandung gula dan pemanis buatan”.
• Pada label pangan olahan yang menggunakan pemanis buatan aspartam, wajib dicantumkan peringatan “Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk penderita fenilketonurik”.
Pangan Olahan
yang
Mengandung Pemanis
(1)
Contoh pangan yang
• Pada label pangan olahan yang menggunakan pemanis poliol, wajib dicantumkan peringatan “Konsumsi berlebihan
mempunyai efek laksatif”.
Pangan Olahan
yang
Mengandung Pemanis
(2)
Informasi Nilai Gizi (ING) adalah daftar kandungan zat gizi pangan pada label pangan sesuai dengan format yang dibakukan.
Informasi
Nilai Gizi pada Label
Pangan
TIDAK WAJIB
WAJIB, jika
• Disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yang ditambahkan; atau • Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang mutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya
Informasi yg Wajib Dicantumkan
Zat Gizi yg Wajib Dicantumkan Takaran saji Energi total
Jumlah sajian per kemasan
Lemak total
Catatan kaki Protein
Ketentuan
Informasi
Nilai Gizi
pada
•
Harus mencakup informasi tentang jumlah energi
berdampingan dengan jumlah lemak, lemak jenuh
dan garam (natrium),
•
Pencantuman gula dapat dicantumkan berdampingan
dengan zat gizi (energi, lemak, lemak jenuh, natrium)
•
Pencantumkan zat gizi lainnya dapat dicantumkan
sepanjang meme-nuhi persyaratan klaim yang
ditetapkan,
•
Pencantuman nilai gizi meliputi jumlah dan %AKG zat
gizi per kemas-an sesuai dengan yang tercantum
pada Tabel Informasi Nilai Gizi (ING).
FORMAT
INFORMASI
NILAI GIZI
Biru : wajib dicantumkan (mandatory)
Merah : wajib dicantumkan dengan persyaratan
Merah : wajib dicantumkan dengan persyaratan protein, dan
karbohidrat
Persentase AKG : Jumlah zat gizi per saji dibandingkan dengan acuan label gizi dikali 100%
Persentase AKG : Jumlah zat gizi per saji dibandingkan dengan acuan label gizi dikali 100%
Vitamin dan mineral
Catatan kaki
Takaran saji dan energi
total
Jumlah gizi dan persentase
Format
Tabular/Horizont al
Format Linier
FORMAT LAIN
FORMAT
INFORMASI
Tulisan
yang Dilarang
Dicantumkan
Mengandung zat gizi lebih unggul
dari produk lain
Dapat
menyehatkan Berfungsi sebagai obat
Merendahkan produk lain
Pernyataan bebas bahan tertentu tetapi meng-andung
bahan
tertentu tersebut
Dapat meningkatkan kecerdasan atau IQ
Tidak mengandung zat tertentu yang secara alami tidak
ada.
Pernyataan dari tenaga kesehatan
atau
yang menyerupai.
Gambar
yang Dilarang
Dicantumkan
•
Tenaga kesehatan atau berpenampilan
sebagai tenaga kesehatan
Single MD
adalah satu
nomor
pendaftaran
yang
sama
yang
diberikan untuk satu pangan olahan
yang diproduksi oleh perusahaan yang
memiliki beberapa sarana produksi di
lokasi berbeda sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan
Pengertian
Tujuan
0
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan Pengawas Obat dan Makanan
Kriteria
Single MD
Single MD hanya dapat diajukan oleh perusahaan yang
memproduksi pangan di wilayah Indonesia.
Pendaftaran diajukan sesuai dengan jenis produk
(manual atau elektronik)
Pemberian single MD hanya dapat dilakukan apabila
terdapat kesamaan dalam hal :
a. Semua bahan baku termasuk asal bahan baku
dengan standar yang sama,
b. Proses produksi,
c. Nama perusahaan yang mendaftarkan dengan nama
perusahaan yang memiliki sarana produksi, dan
Tata Cara Pengajuan
Single MD
Nomor Izin Edar Single MD
diberikan untuk masing-masing lokasi
pabrik
nama lokasi sarana produksi
masing-masing
nomor pendaftaran yang sama
,
serta
nomor surat persetujuan
Masa berlaku nomor pendaftaran (Nomor MD)
mengikuti masa berlaku surat persetujuan
pendaftaran yang pertama diterbitkan (nomor
induk)
Pendaftaran ulang dilakukan pada saat yang
bersamaan untuk semua lokasi sarana produksi
dan diberikan surat persetujuan pendaftaran
dengan masa berlaku yang sama (5 tahun)
Label Pangan Olahan yang menggunakan single MD harus
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di bidang pelabelan pangan.
Label pangan sekurang-kurangnya harus mencantumkan
keterangan tentang :
– nama pangan (nama jenis dan nama dagang)
– berat/isi bersih
– nomor pendaftaran (BPOM RI MD ……)
– nama dan alamat pihak yang memproduksi
– komposisi / daftar bahan yang digunakan
– kode produksi
– baik digunakan sebelum
Nama dan alamat pabrik induk dicantumkan
pada bagian utama label
Alamat sarana produksi dapat dicantumkan
pada bagian lain berupa penambahan
kode
khusus kota pada kode produksi.
Kode khusus kota tersebut sesuai dengan SNI
dan akan menjadi acuan pengawasan post
market
INDUK
ANA
K
Akses
Informasi dan Pengaduan
Direktorat Penilaian Keamanan
Pangan
Email : ditpkp_bpom@yahoo.com penilaianpangan@pom.go.id ereg_pkp@pom.go.id
pengaduankonsumenpkp@pom.go.id
Konsultasi : ditpkp_konsulmakmin_ereg@yahoo.com ditpkp_konsukpk@yahoo.com
ditpkp_konsulpot@yahoo.com
Subsite : http://registrasipangan.pom.go.id Kontak Kami : melalui Sistem e-registration Kotak Saran : di ruang pelayanan
Alamat surat menyurat :
Direktorat Penilaian Keamanan Pangan