• Tidak ada hasil yang ditemukan

moda 2016 edisi 3 small

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "moda 2016 edisi 3 small"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

1

(2)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

2

11

12

BERANDA

Integritas Pelayan Publik Menghasilkan Pelayanan Publik Berkualitas

Kerjakan Yang Terbaik, Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Pendapat Mereka Tentang Integritas Pelayanan

4-5

8-9

SEREMONIA

3

6

UDEKA

Survei Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN)

WARTA KARSA

Ignasius Jonan: “Apa Yang Kita Berikan Itulah Milik Kita, Bukan Sebaliknya”

SAMBUNG RASA

Integritas Menentukan Kualitas Pelayanan Transportasi

7

10

PROFILE

Memberi Pelayanan Terbaik Dalam Pelayanan Keselamatan Pelayaran

14

P3K

Menjadi Lansia yang Berkualitas

15

16

TRANSIT

Belajar Ikhlas Dari Bapak Satiman

LENSAWAN

Penanggung Jawab

J. A. Barata

Redaktur Eksekutif

Israfulhayat

Redaktur Pelaksana

Tinitah Sri Amrantasi

Editor

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, dan Revi Yohana.

Penulis

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, Yosephin P, M. Mifdhal, dan Revi Yohana.

Fotografer

Herdin, Hari S, Hariyadi D. P. H, Deni Hendra, dan Daniel P

Sekretariat Redaksi

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, dan Revi Yohana

Email

newsletter@dephub.go.id modakemenhub@gmail.com

Alamat Redaksi

Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Gedung Karya Lt. 7

Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta Telp/Fax : 021-350 4631

SALAM

REDAKSI

MODA kembali hadir di edisi 3 dengan tema terkait integritas pelayanan yang tetap menjadi isu hangat. Apalagi jika dikaitkan dengan tugas dan fungsi kementerian teknis seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator dalam melayani publik terkait sektor transportasi. Menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang layak dan bermartabat bagi masyarakat, khususnya di daerah, membenahi berbagai regulasi secara simultan, menyederhanakan perijinan, meluncurkan berbagai pelayanan perijinan secara online adalah beberapa bentuk perbaikan pelayanan publik yang dilakukan Kemenhub guna menghadirkan layanan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan.

Memiliki integritas mutlak bagi seluruh para pelayan publik sebab tanpa integritas maka tidak akan guna motivasi serta kehadiran kita dalam masyrakat. Menhub Ignasisu Jonan dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan agar seluruh jajaran Kemenhub untuk bersama-sama menjadi pelayan publik yang berkomitmen dengan memberikan apa yang kita miliki terhadap masyarakat. Sebab menjadi PNS itu adalah pilihan dan abdi negara sewajarnya melayani bukan dilayani. Integritas dalam berorganisasi haruslah berorientasi pada peningkatan kualitas kerja dengan

memberikan yang terbaik dari dalam diri kita.

Redaksi mengucapkan selamat membaca MODA bagi seluruh pegawai Kemenhub di seluruh Indonesia. Kami berharap MODA sebagai media komunikasi dan sambung rasa antara organisasi dan karyawan dapat tercapai.

(3)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

3

INTEGRITAS

PELAYAN PUBLIK

Menghasilkan Pelayanan

Publik Berkualitas

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

3

K

erja pelayanan publik

adalah implementasi atas kebijakan publik. Tuntutan yang kini disoroti oleh masyarakat adalah tersedianya pelayanan publik yang berkualitas baik. Rasa-rasanya bukan hal yang aneh jika kita melihat atau mendengar berita mengenai kualitas layanan publik yang tidak baik setiap hari muncul di media massa. Bahkan tidak jarang stereotype yang disematkan masyarakat kepada pegawai instansi pemerintah cenderung negatif, istilahnya makan gaji buta. Bahkan tidak jarang masyarakat sudah sinis bahwa jika urusan yang terkait dengan aparat pemerintah terkenal dengan pameo

“Kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah?” atau “wani piro?”.

Salah satu hasil survei yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang pernah dilakukan pada tahun 2014 lalu, dari dua layanan yang diberi rapor merah salah satunya adalah layanan izin penyelenggaraan angkutan pariwisata oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Cukup mencengangkan, tapi itu adalah hasil survei data yang dilakukan secara nasional.

Pelayanan publik yang baik dan berkualitas akan sangat

dalam pelayanan publik sektor transportasi juga digambarkan dengan penyederhanaan perizinan diseluruh sub-sektor transportasi. Beberapa layanan perizinan telah diaplikasikan secara online sehingga meminimalisir terjadinya pungutan-pungutan liar.

Mewujudkan layanan publik yang berkualitas dengan aparatur sipil negara yang berintegritas memanglah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi tidak akan pernah ada kata berhasil jika tidak “dipaksa” untuk berubah. Semakin tinggi tingkat kecerdasan masyarakat maka akan semakin tinggi tuntutan terhadap pelayan publik yang berkualitas.

Kini pembangunan jasa

transportasi diharuskan menjangkau masyarakat dari daerah terluar menuju ke dalam bukan sebaliknya. Istilahnya kalau dulu Jawa sentris, maka sekarang harus Indonesia sentris. Bahkan demi mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah, Ignasius Jonan mengumpulkan para pemimpin daerah untuk berdiskusi dengan pihak Kemenhub guna mengetahui apa yang dibutuhkan oleh daerahnya. Melalui forum tersebut diharapkan pembangunan layanan publik sector transportasi di daerah dapat dipetakan dan dianggarkan sesuai kebutuhan yang diminta sehingga tepat guna. (RF)

berbanding lurus dengan kualitas sumber daya manusia yang memiliki integritas yakni rasa batin keutuhan yang dinilai dari kualitas diri manusia untuk kebaikan seperti kejujuran dan konsistensi karakter. Untuk konteks organisasi, integritas secara institusional adalah integritas personal ditambah dengan

nilai-nilai yang dianut organisasi sehingga menciptakan karakter personel yang diinginkan dalam rangka mencapai terpenuhinya tugas pokok dan fungsi organisasi.

Memang peningkatan kualitas sumber daya manusia di beberapa unit kerja saat ini sudah semakin diperketat. Tidak lagi sembarangan dalam menempatkan seseorang pada posisi jabatan tertentu hanya karena senioritas ataupun lobi sana-sini tapi sudah berdasarkan hasil assessment. Pelayanan publik yang baik juga berhubungan langsung dengan pembangunan infrastruktur yang merata sehingga kemajuan tidak hanya fokus di satu daerah atau wilayah tertentu.

(4)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

4

P

elayanan publik yang

handal, profesional, dan transparan, harus bersumber dari tata kerja organisasi dan aparatur yang kompeten dan memiliki integritas tinggi. Semangat reformasi birokrasi Kementrian Perhubungan

(Kemenhub), diharapkan mampu mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan dengan penuh integritas.

Dalam setiap kesempatan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tak pernah bosan

menegaskan betapa pentingnya perbaikan pelayanan sektor transportasi kepada publik. “Saya selalu menyarankan yang praktis saja, kita kerjakan yang terbaik. Secara moralitas kita bisa bertanggung jawab kepada diri kita sendiri”, ujar Jonan dalam suatu kesempatan. Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi

nilai-nilai luhur dan keyakinan. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.

Saat meresmikan pelabuhan penyebrangan Kendal dan Amolengo beberapa waktu lalu, Jonan menyatakan bahwa dalam upaya pemerintah untuk pembangunan Sabang sampai Merauke, Presiden Joko Widodo telah berpesan pada tahun 2017 program kerja pembangunan tidak boleh hanya terpusat di Pulau Jawa namun harus menyebar ke seluruh bagian Indonesia, “pengertiannya bahwa semua daerah di Indonesia ini harus dibangun sesuai dengan kebutuhan”, ungkapnya.

Bahkan

penyebrangan Amolengo dibangun karena

pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas dari Sabang sampai Merauke agar di kemudian hari tidak ada pulau yang dihuni oleh masyarakat menjadi terlupakan karena minim konektivitas. “Peningkatan kualitas untuk pelayanan itu dimulai dari sarana dan prasarana yang baik”, tandas Jonan.

Lebih lanjut Jonan

mengingatkan bahwa semangat untuk membangun dengan baik itu harus ada sebab dari waktu ke waktu tantangan pembangunan sektor transportasi semakin berat dan kompleks sehingga peningkatan kualitas

KERJAKAN YANG

TERBAIK

,

Tingkatkan

Kualitas Pelayanan Publik

pelayanan publik yang optimal juga harus dilakukan. “Kami akan terus membangun infrastruktur transportasi”, tegasnya.

Selain berkomitmen untuk mengembangkan dan membangun infrastruktur trasnportasi yang layak serta merata, hingga kini Ignasius Jonan tetap fokus meningkatan kualitas pelayanan berbasis

Semangat untuk membangun dengan baik harus ada sebab

dari waktu ke waktu tantangan pembangunan di sektor

transportasi semakin berat dan kompleks sehingga

tantangan dalam memberikan pelayanan publik yang optimal

juga harus dilakukan

F

Menhub Ignasius Jonan, Meresmikan Pelabuhan Penyebrangan Amolengo, Pelabuhan Penyebrangan Labuhan, dan Kapal Penyebrangan KMP Bahteramas II di Kendari, pada tanggal 20/2/2016.

F

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

4

(5)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

5

teknologi informasi. Komitmen dan konsistensi untuk

memanfaatkan Information Technology (IT) dalam memberikan kemudahan pelayanan publik diaplikasikan melalui peluncuran beberapa

perijinan secara online di sub-sektor transportasi.

Ditjen Perhubungan Darat telah melakukan penyederhanaan perizinan melalui sistem online uji tipe kendaraan bermotor. Beberapa waktu yang lalu Ditjen Perhubungan Laut telah meluncurkan Persetujuan Syahbandar (SPS) secara online

pada 16 Unit Kantor Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Sementara itu, pada sektor transportasi udara pengujian Lisensi Personel Keamanan Penerbangan Berbasis Web (online) baru saja diluncurkan setelah pada tahun 2015 diluncurkan layanan perijinan persetujuan terbang

bagi maskapai atau Flight Approval Online (FAO).

Kemenhub telah memiliki

contact centre 151 sebagai tempat bertanya perihal informasi terkait trasnportasi. Pengadaan

barang dan jasa yang diimplementasikan melalui e-procurement

atau sistem

pengadaan barang dan jasa secara elektronik melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). “Kalau yang bisa dibuat menggunakan teknologi informasi, itu harus dibuat menggunakan teknologi informasi”, himbaunya saat berbicara dalam Raker Ditjen Perhubungan Laut Tahun 2016 beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ignasius Jonan juga menyinggung bahwa sejak tahun lalu sudah mulai banyak pengurusan perijinan secara manual yang dikurangi dan dilakukan penyederhanaan perijinan. Hal tersebut merupakan salah satu wujud komitmen Kemenhub untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat. “Sebagai aparatur negara, Kementerian Perhubungan harus mampu melaksanakan fungsi pelayanan publik yang dituntut oleh masyarakat, yaitu memberikan pelayanan

yang eisien, terjangkau dan

dapat melayani seluruh lapisan mayarakat”,tegasnya.

Ignasius Jonan bertekad agar seluruh jajaran Kemenhub

menjadi efektif dan eisien

sebagai penyelenggara negara dibidangnya untuk menghindari birokrasi dan regulasi yang rumit. Menurut Jonan, setiap lembaga itu harus ada manfaatnya, “itu harus dipertanggungjawabkan dengan membuat kemanfaatan kita itu ada,” pesan Jonan.

Kita adalah pelayan publik dan abdi negara yang memiliki karakter dan sifat hasil bentukan dari lingkungan tempat kita dibesarkan. Menjadi karakter berintegritas adalah pilihan yang tidak dapat dipaksakan, namun seyoganya sebagai pelayan publik hendaknya sifat itu perlu dipupuk sedini mungkin agar dapat diaplikasikan. Integritas dalam sebuah organisasi harus dapat mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kinerja organisasi sehingga berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

Melayani publik adalah tanggung jawab yang harus kita jalankan saat memutuskan menjadi PNS. Namun menjadi pelayan publik yang berintegritas adalah pilihan serta komitmen untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dalam organisasi serta bertanggung jawab secara moril kepada orang lain. (RF)

Bandara Wamena

Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Foto by BKIP/Deni

Peresmian Pelabuhan Penyebrangan Kendal, Pelabuhan Penyebrangan Kumay, dan Pengoperasian KMP Kalibodri di Kendal, Jawa Tengah, pada tanggal 21/02/2016 Foto by BKIP/Harsu

F

(6)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

6

2. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 17 TAHUN 2016

Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2014 Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 69 (Civil Aviation Safety Regulations Part 69) Tentang Lisensi, Rating, Pelatihan, dan Kecakapan Personel Navigasi Penerbangan

Tanggal Disahkan : 12 Februari 2016 Tanggal Berlaku : 16 Februari 2016

3. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 18 TAHUN 2016

Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

Tanggal Disahkan : 18 Februari 2016 Tanggal Berlaku : 22 Februari 2016

PERATURAN DAN INSTRUKSI MENTERI TERBARU

Pendapat Mereka Tentang

INTEGRITAS

PELAYANAN

Menurut saya seseorang memiliki integritas apabila tindakannya sesuai dengan nilai dan prinsip yang dipegangnya, ditandai dengan kata-katanya dapat dipegang. Terkait dengan pekerjaan, integritas itu jika kita melakukan pekerjaan sesuai dengan yang dituntut dari instansi kita baik itu loyalitas kepada atasan, loyal terhadap pekerjaan dengan mennyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Integritas itu adalah satu antara kata dan tindakan yang artinya pelayanan harus sesuai dengan aturan yang sudah ada dan mengacu kepada kepuasan pelanggan/

publik. Jadi dengan memiliki integritas melayani harus sesuai dengan aturan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada customer

yakni publik pengguna transportasi.

Andi Ranreng

Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado

Rozalina

KSOP Teluk Bayur, Sumatera Barat

File dapat diunduh melalui website

http://www.dephub.go.id/ klik link regulasi atau website http://jdih.dephub.go.id.

1. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 15 TAHUN 2016

Konsesi dan Bentuk Kerjasama Lainnya Antara Pemerintah dengan Badan Usaha di Bidang Perkeretaapian Umum

Tanggal Disahkan : 21 Januari 2016 Tanggal Berlaku : 28 Januari 2016

4. INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR IM 3 TAHUN 2016

Pelaksanaan Monitoring dan Pengendalian

Pelaksanaan Anggaran Melalui Sistem E-Monitoring dan Reporting di Lingkungan Kementerian Perhubunga Tanggal Disahkan : 1 Februari 2016

Tanggal Berlaku : 1 Februari 2016

5. INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR IM 4 TAHUN 2016

Pemeriksaan keamanan Penerbangan Terhadap Orang Perseorangan, Karyawan, dan Awak Pesawat Udara Yang Akan Memasuki Daerah Keamanan Terbatas di Bandar Udara Tanggal Disahkan : 25 Februari 2016

Tanggal Berlaku : 25 Februari 2016

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

(7)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

7

Ignasius Jonan:

“Apa Yang Kita Berikan Itulah

Milik Kita, Bukan Sebaliknya”

K

arena memiliki integritas

untuk memberikan

pelayanan kepada publik, Ignasius Jonan berani bertindak tanpa terlalu banyak berpikir memperbaiki banyak hal terkait perbaikan pelayanan dan sistem perkeretaapian di Indonesia. Salah satunya adalah menghilangkan perilaku para penumpang kereta yang naik di atap kereta. Selain itu, Jonan pun membuktikan tekadnya untuk memodernisasi kereta api di Indonesia menjadi transportasi publik yang layak. Atas sumbangsih dan kerja kerasnya baru-baru ini Menhub Ignasius Jonan diganjar

penghargaan berupa lencana bintang jasa “Chevalier de la Legion d’Honneur” dari presiden Perancis Y.M Francois Holland yang diberikan oleh Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuze di Jakarta.

“Dalam hidup itu tidak penting apa yang kita punya sebab kalau menurut kepercayaan semua agama bahwa apa yang kita punya cuma titipan, tapi apa yang kita berikan itulah milik kita. Namun yang terjadi justru sebaliknya, apa yang dimiliki justru dianggap hak milik dan apa yang diberikan adalah milik orang lain”, ungkap Jonan saat menghadiri acara syukuran atas penghargaan yang

baru saja didapatnya tersebut.

Tanpa sungkan, dia pun mengungkapkan kekagumannya kepada para pejabat serta pegawai Perhubungan yang sudah sekian lama mengabdi sebagai abdi negara karena semenjak mulai berinteraksi banyak dengan para abdi negara, Jonan masih mempertanyakan sebenarnya apa yang dicari oleh para abdi negara ini.

Kenapa banyak orang yang mau jadi abdi negara baik di militer ataupun sipil tapi masih berharap menjadi kaya dan lupa hakekatnya abdi negara adalah memberikan pelayanan kepada publik? “Seharusnya ketika telah menjatuhkan pilihan di masa muda maka itu sudah menjadi komitmen seumur hidup apapun yang terjadi”, kata Jonan.

Bukan tanpa alasan Jonan berbicara demikian sebab dahulu ayahnya juga adalah seorang abdi negara dengan gaji kecil tapi kebutuhan hidup keluarganya cukup. Namun sekarang sudah rusak, sebab meskipun kini besaran gaji para abdi negara sudah jauh lebih baik tapi tetap saja tidak cukup sehingga menjadikannya parah.

Jonan mengisahkan bahwa dirinya pernah mendaftar di Kementerian Luar Negeri tapi akhirnya waktu mulai proses keluar ketika mengetahui gajinya terlalu kecil. “Saya tidak pernah mau memilih jalan itu. Selisih gaji sama biaya kostan cuma sedikit, bagaimana nanti saya hidup? Ada yang bilang bisa minta orang tua tapi saya bilang itu bukan tipe saya”, kisahnya.

Menurut Jonan sebenarnya ketika memilih menjadi abdi negara, tidak boleh berharap jadi kaya sebab itu adalah pilihan. Bahkan dengan tegas Jonan menyampaikan dia sangat berharap agar para abdi negara yang berharap kaya suatu hari akan berurusan dengan hal - hal yang tidak diinginkan seperti terjerat hukum atau bahkan tersandung KPK namun pilihan itu kembali kepada moralitas individu para abdi negara tersebut.

“Kalau bertanggung jawab secara hukum nantinya akan debat, jadi tanyakan kepada diri sendiri saja apakah kira - kira yang sudah kita lakukan itu pantas atau tidak, kalau misalnya tidak pantas jangan dilakukan”, tegasnya. (RF)

Tanyakan kepada diri sendiri,

apakah kira - kira yang sudah kita lakukan itu

(8)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

8

F

o

to

b

y

B

K

IP

/

H

e

rd

in

F

o

to

b

y

B

K

IP

/

H

e

rd

in

Presiden Jokowi

Resmikan

Bandara Rembele

di Bener Meriah

M

enteri Perhubungan Ignasius

Jonan mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bandara Rembele, di

Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Selasa (2/3/2016). Pengembangan fasilitas Bandara Rembele telah dimulai sejak 2014 hingga 2015 baik pada sisi udara maupun sisi darat. Pada sisi udara yaitu perpanjangan landasan dari semula 30 meter x 1.400 meter menjadi 30 meter x 2.250 meter dan perluasan apron dari 80 meter x 106 meter menjadi 95 meter x 150 meter, pelapisan landasan pacu dan taxi way. Pada sisi darat, dilakukan perluasan terminal dari 400 m2 menjadi 1.000 m2 untuk menampung 200.000 penumpang per tahun. Saat ini Bandara Rembele baru mampu didarati oleh pesawat sebesar Fokker 50 atau CN 235.

F

o

to

b

y

d

e

p

h

u

b

.g

o

.i

d

Peluncuran Aplikasi Lisensi Personil

Kemanan Penerbangan Berbasis

Web (Online)

D

irektorat Jenderal

Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, meluncurkan aplikasi Lisensi Personel Keamanan Penerbangan Berbasis Web (online), di Jakarta, pada Rabu (24/2) oleh Dirjen Perhubungan Udara, Suprasetyo. Melalui mekanisme tersebut, maka proses penerbitan lisensi personel kemanan penerbangan lebih mudah

dan lebih eisien.

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

(9)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

9

F

o

to

b

y

B

K

IP

/H

e

rd

in

F

o

to

b

y

B

K

IP

/H

e

rd

in

Peresmian

Pelabuhan

Penyeberangan

Kendal dan Kumai

P

elabuhan Penyeberangan

Kendal di Provinsi Jawa Tengah dan Pelabuhan Penyeberangan Kumai di Provinsi Kalimantan Tengah beserta lintasan penyeberangannya resmi beroperasi. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bupati Kendal, dan Bupati Kotawaringin Barat meresmikan pengoperasiannya pada Minggu (21/2) di Pelabuhan Penyeberangan Kendal.

Rapat Kerja

Ditjen Hubla 2016

D

irektorat Jenderal

Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) menggelar Rapat Kerja Tahun 2016 dengan mengambil tema Mewujudkan Nawa Cita Melalui Pembangunan Transportasi Laut Dari Kawasan Terisolasi Perbatasan/ Terluar Dan Kawasan Strategis Dengan Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran Serta Pelayanan di Sektor Transportasi Laut pada Rabu (2/3/2016) di Merlyn Park Hotel. Rapat kerja tesebut ditutup oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dengan berpesan bahwa di Ditjen Perhubungan Laut penting ada koordinasi sebab pemimpin yang baik harus bisa bekerjasama dengan unit kerja lain dan harus tahu apa yang dikerjakan oleh anak buahnya.

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

9

F

o

to

b

y

B

K

IP

/H

a

rs

u

F

o

to

b

y

B

K

IP

/

H

a

ri

S

u

p

ri

y

o

n

(10)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

10

INTEGRITAS

Menentukan Kualitas

Pelayanan Transportasi

P

eningkatan kualitas

pelayanan transportasi tetap menjadi salah satu fokus kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator sektor transportasi negeri ini. Meningkatkan kualitas layanan transportasi yang sangat

lekat dengan aktiitas masyarakat

menjadi tantangan tersendiri bagi para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah selaku regulator, operator hingga masyarakat selaku pengguna jasa transportasi itu sendiri. Sehingga tidak tertutup kemungkinan bahwasanya persoalan-persoalan yang ada pada sektor transportasi selama ini muncul tidak hanya sebatas pada permasalahan teknis semata, namun juga bisa muncul karena sisi manusianya.

Demi meningkatnya kualitas layanan transportasi, beragam langkah telah dan terus dilakukan. Tidak ketinggalan berbagai regulasi secara simultan juga dikeluarkan oleh Kemenhub. Dari sisi pembangunan sarana dan prasarana, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir beberapa fasilitas perhubungan mulai dari transportasi darat, perkeretaapian, laut hingga udara telah dilakukan dan diselesaikan. Pembangun dan pengembangan fasilitas-fasilitas tersebut dilakukan dalam kerangka pemenuhan kebutuhan yang tentunya juga berujung pada peningkatan hasil dari layanan tersebut.

Untuk lebih mengakselerasi peningkatan pelayanan, faktor manusia tentunya tidak boleh terlewatkan. Mulai dari masyarakat yang ada pada tatanan regulator,

operator hingga pengguna jasa. Dari sisi regulator dan operator, fasilitas-fasilitas baik sarana maupun prasarana yang telah dibangun akan mempunyai “cita rasa” yang berbeda ketika berada di tangan-tangan SDM berintegritas. Sedang dari sisi pengguna jasa, akan berbeda cerita tatkala berada ditangan masyarakat yang “sadar” akan manfaat dan pentingnya hasil pembangunan.

Tantangan baru muncul dalam menciptakan layanan berkualitas pada sektor transportasi ditengah masyarakat yang kritis. Kemajuan teknologi informasi semakin memberikan ruang bagi masyarakat dalam menyampaikan kritik-kritiknya bagi regulator maupun penyelenggara jasa transportasi dilapangan. Terlebih hampir semua instansi baik pemerintah maupun swasta kini mempunyai saluran pengaduan mulai dari saluran telepon hingga media sosial. Hal ini semakin mempermudah masyarakat dalam menyampaikan keluhan-keluhan mereka. Adanya masukan hingga keluhan dari masyarakat seharusnya dapat bermanfaat sebagai bahan mulai menentukan hingga merumuskan kebijakan yang diperlukan.

Apapun kondisi yang ada di Kementerian saat ini. Sejak dibukanya layanan contact center seharusnya telah terkumpul banyak informasi, masukan hingga keluhan yang dapat dijadikan bahan dalam merumuskan kebijakan. Bisa dibayangkan

jika harus melakukan studi guna mengumpulkan data dengan melibatkan banyak responden untuk mengetahui tanggapan masyarakat

terhadap layanan yang diberikan. Tentu ada biaya tidak sedikit yang harus dikeluarkan.

Ujung dari perumusan kebijakan yang dihasilkan tentunya harus bisa menjawab apa yang selama ini masyarakat sampaikan selaku pengguna jasa. Sehingga nantinya yang lebih layak memberikan penilaian kualitas layanan

transportasi yang dihasilkan adalah masyarakat itu sendiri.

Mungkin salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur layanan yang dihasilkan dari jasa transportasi adalah dengan menempatkan diri selaku pengguna jasa. Sebagai individu yang bekerja pada institusi yang bertanggung jawab pada layanan transportasi seharusnya bisa memahami jika kondisi layanan publik pada sektor transportasi masih membutuhkan sinergi antar institusi dan upaya lebih untuk meningkatkan kualitas layanannya.

Untuk meningkatkan kinerja pelayanan pada institusi ini tentunya akan berbalik pada adanya tuntutan peningkatan kinerja individu -

individu yang terlibat didalamnya. Sehingga tanpa disadari atau tidak, ketika sebagai pengguna jasa kita menuntut layanan yang baik dalam penyelenggaraan jasa transportasi hal ini berarti kita juga dituntut untuk dapat berkinerja lebih baik.

(11)
(12)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

12

Unit kerja yang memiliki personil sebanyak 222 orang ini dipimpin oleh Sudarwedi, S.H, MM telah berkomitmen mempertahankan dan akan selalu berupaya meningkatkan integritas pelayanan yang sudah baik menjadi lebih baik. Hal ini menurutnya sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 30 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi, Disnav Kelas II Benoa mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengadaan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran

P

ada tahun 2015 Distrik

Navigasi (Disnav) Kelas II Benoa merupakan salah satu UPT dengan kinerja terbaik pada tingkat eselon III di lingkungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berdasarkan hasil penilaian Inspektorat Jenderal (ITJEN). Pada tahun yang sama, Disnav Kelas II Benoa juga memperoleh penghargaan sebagai satker dengan daya serap terbaik di wilayah kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Denpasar karena ketaatan dan kepatuhan pada pelaporan keuangan.

(SBNP), telekomunikasi pelayaran, kapal negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel serta kegiatan pengamatan laut,

survei hidrograi, pemantauan

alur dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan keselamatan pelayaran.

“Disnav Kelas II Benoa memiliki tanggung jawab moral sebagai ujung tombak dalam menciptakan keselamatan dan keamanan pelayaran. Penyelenggaraan kenavigasian pelayaran yang baik merupakan faktor yang sangat vital

PELAYANAN KESELAMATAN

Pelayaran Harus Terjamin

F

o

to

b

y

B

K

IP

/D

e

n

i

“Disnav Kelas II Benoa memiliki tanggung jawab moral sebagai ujung tombak dalam

menciptakan keselamatan dan keamanan pelayaran. Penyelenggaraan kenavigasian pelayaran

yang baik merupakan faktor yang sangat vital dibutuhkan demi menunjang kelancaran

transportasi laut, oleh karena itu harus tetap terjamin”

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

12

(13)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

13

dibutuhkan demi menunjang kelancaran transportasi laut, oleh karena itu harus tetap terjamin,” ujar Sudarwedi.

Tidak dipungkiri olehnya bahwa melaksanakan fungsi navigasi pelayaran bukanlah hal yang mudah, hingga kini Disnav

Kelas II Benoa masih mengalami kendala dalam operasional pekerjaan khususnya kuantitas dan mobilitas SDM yang sulit dilalui untuk mencapai SBNP di tempat terpencil tertentu, namun hal tersebut tidaklah menjadi alasan untuk menghindari tanggung jawab.

Sebagai salah satu destinasi wisata tersohor, Bali memiliki pesona dan magnet menarik para wisatawan domestik dan luar negeri. Oleh karena itu, Sudarwedi mengungkapkan Kantor Distrik Navigasi Kelas II Benoa memiliki program untuk mengembangkan VTS dan menjadikan SBNP sebagai objek wisata tersendiri. “Kami memiliki pioritas program untuk menjadikan Bali menjadi ikon navigasi pelayaran dan

mengembangkan menara suar yang ada dengan sentuhan ornamen khas Bali sehingga menjadi objek wisata tersendiri yang nantinya dapat menjadi pemasukan bagi negara.”ujarnya

Sudarwedi menambahkan melalui perpaduan unsur teknologi dan informasi, VTS mampu menghadirkan peralatan kenavigasian bukan hanya sekedar alat untuk memudahkan kegiatan pengamatan laut dalam memantau keamanan dan keselamatan laut namun dapat juga digunakan sebagai alat komunikasi dan transmisi data untuk mengetahui identitas dan posisi kapal serta dapat menuntun kapal apabila terjadi kondisi darurat (emergency).

Untuk mendorong

pendapatan negara semaksimal mungkin maka Disnav Kelas II Benoa berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa memberlakukan tarif atas pelayanan VTS sesuai peraturan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 11 tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kemenhub.

Meskipun tidak melayani publik secara langsung, Disnav Kelas II Benoa tetap menjalankan tugasnya dengan senantiasa berkoordinasi bersama semua

pihak dan instansi terkait setempat dengan memberikan pengawasan dan rekomendasi apabila dibutuhkan. Hal ini juga mengacu kepada konvensi IMO pada Mei 1998, bahwa terdapat standard penggunaan suatu sistem pelaporan kapal - kapal di laut kepada operator di darat pemantau lalu lintas untuk memantau keselamatan pelayaran.

Kantor Disnav Kelas II Benoa memiliki wilayah kerja di Provinsi Bali dan NTB meliputi beberapa pulau seperti Pulau Bali, Lombok, Sumbawa dan beberapa pulau-pulau kecil disekitarnya. Luas wilayah operasionalnya adalah 76.775 Mil2 laut dengan panjang garis pantai 955 Mil laut dengan alur pelayaran (keluar/ masuk dari/ke Pelabuhan Benoa) memiliki panjang 3.500 Meter, lebar 150 Meter, dan kedalaman antara –10 s/d -12 M LWS. Kantor ini memiliki Sarana Bantu Navigasi Pelayaran sejumlah 169 unit terdiri dari 123 unit milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) dan 46 unit milik Non DJPL. Dalam melaksanakan tugas pemetaan/survei kenavigasian sesuai KM nomor 30 tahun 2006, Distrik Navigasi Kelas II Benoa dilengkapi dengan laboratorium pengamatan laut yang

dilaksanakan oleh kelompok Pengamatan Laut yang terdiri dari 3 orang tenaga Surveyor Hidrograi Kenavigasian. (FH/RF) Peralatan VTS milik Disnav Kelas II Benoa, Bali

Foto by BKIP/Deni

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

13

Kantor Disnav Kelas II Benoa, Bali

(14)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

14

sementara pada usia 85 tahun, 50% lansia mengalami penyakit ini.

Infeksi, Beberapa faktor penyebabnya adalah kekurangan gizi, kekebalan tubuh menurun, berkurangnya fungsi berbagai organ tubuh, juga memiliki beberapa penyakit sekaligus sehingga daya tahan tubuh berkurang.

Gangguan panca indera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit. Akibat proses

penuaan isik, semua panca indera pada

otak, saraf, otot-otot yang digunakan untuk berbicara juga mulai berkurang fungsinya serta kulit yang menjadi kering.

Sulit buang air besar/konstipasi. Beberapa faktor penyebab konstipasi adalah

kurangnya gerakan isik, makanan yang

kurang serat, kurang minum, serta konsumsi obat-obat tertentu.

Depresi. Perubahan status sosial, bertambahnya penyakit serta berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia seperti perasaan sedih, tidak bahagia, sering menangis, merasa kesepian, tidur

terganggu, pikiran dan gerakan lamban, dll. Kurang gizi. Penyebabnya karena tidak tepat memilih makanan yang bergizi, terasing dan gangguan panca indera, kemiskinan, dan hidup seorang diri tanpa pendamping.

Menderita penyakit akibat obat-obatan. Sebagian lansia sering menggunakan obat dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain. Gangguan tidur. Ini bisa terjadi karena tubuh yang mulai menua sehingga membuat diri tidak nyaman, maupun kondisi lansia yang membuatnya lebih sensitif terhadap gangguan luar saat tidur. Daya tahan tubuh yang menurun. Pertambahan usia dapat membuat salah satu fungsi tubuh terganggu atau menurunnya daya tahan tubuh yang biasanya diperparah jika lansia kekurangan gizi dan mengkonsumsi banyak obat sehingga rentan sakit.

Menjadi Lansia

yang Berkualitas

S

etiap orang, mau tidak mau, jika memiliki umur yang panjang akan memasuki masa tuanya atau sering disebut masa lanjut usia (lansia). Pada masa inilah, gangguan kesehatan kerap mengganggu. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika sejak muda, kita memahami dan mempersiapkan diri dalam memasuki masa lansia.

Masa memasuki lanjut usia dimulai sejak usia 49 tahun hingga 59 tahun. Pada rentang usia ini, manusia memasuki masa pre-lansia. Kondisi tubuh mulai mengalami penurunan. Selanjutnya sejak usia 60 tahun dan seterusnya, manusia sudah berada pada masa lansia. Pada masa ini, sejumlah masalah kesehatan kerap kali dialami.

Masalah kesehatannya tidak hanya isik,

tetapi juga mental.

Menurut Robert L. Kane dan Joseph G. Ouslander, dalam buku Essentials of Clinic Geriatrics, secara umum, ada 14 jenis masalah kesehatan yang diderita lansia yang disarikan dengan istilah 14 I. Berikut ini penjabarannya:

Kurang bergerak, adanya gangguan

isik, jiwa, dan faktor lingkungan dapat

menyebabkan lansia kurang bergerak akibat adanya gangguan tulang, sendi dan otot, gangguan saraf, dan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Berdiri dan berjalan tidak stabil atau

mudah terjatuh, penyebabnya karena isik

yang mulai menua atau pengaruh obat yang dikonsumsi dan faktor lingkungan. Tidak bisa menahan buang air kecildan besar, yakni tidak bisa menahan buang air hingga keluarnya air seni tanpa disadari yang seringkali mengakibatkan masalah kesehatan maupun sosial. Lansia dengan gangguan ini kerap kali mengurangi minum untuk mengurangi kebiasaan ini namun akibatnya kekurangan cairan dan gangguan kandung kemih.

Gangguan intelektual/dementia, kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Pada usia 60-74 tahun, 5% lansia mengalami kepikunan berat,

Dok, bagaimana dengan para pendamping Lansia? Apa yang perlu mereka lakukan dalam mendampingi para lansia?

Tidak mudah dan tidak semua orang bisa mendampingi lansia. Ada tiga hal yang para pendamping lansia perlu beri kepada para lansia.

Pertama, empati. Mengerti dan pahamilah kondisi para lansia yang sudah banyak keterbatasan. Jangan ikut mudah emosi dalam menghadapi lansia. Kedua, berikan kasih sayang. Terkadang, yang dibutuhkan para lansia hanyalah kasih sayang dari orang-orang terdekat

dan keberadaan mereka secara isik.

Kunjungi lansia dan dengarkan mereka bercerita.

Ketiga, beri perhatian. Perhatikan psikis mereka, makanan dan obat-obatan yang harus mereka konsumsi dan kesehatan mereka secara keseluruhan.

Tanya :

Jawab :

Oleh : dr. Jalaluddin Pasha

Keterbatasan dana. Dikarenakan sudah meninggalkan masa produktif, lansia cenderung mengalami keterbatasan dana yang berpengaruh pada

kesehatan isik dan mental.

Impotensi. Penyebabnya adalah hambatan aliran darah ke dalam alat kelamin yang membuat kekakuan pada dinding pembuluh darah. Pada wanita lansia juga mungkin mengalami gangguan seksual akibat mengeringnya cairan pada vagina ataupun hasrat seksual yang menurun.

Dari masalah-masalah di atas ada lima persiapan yang dapat dilakukan dalam menghadapi dan menikmati masa lansia. Pertama, persiapan spiritual

dengan meningkatkan ibadah dan pemahaman agama agar bijak dalam menyikapi masalah-masalah dan dapat menerima kondisi menjadi lansia.

Kedua, persiapan emosional yang mulai dipersiapkan saat tahap pre-lansia dengan mulai menerima keadaan agar manajemen stres lebih baik.

Ketiga, persiapan sosial dengan bersosialisasi, beraktivitas dan belajar berbagai hal dengan banyak membaca dan mengikuti perkembangan berita terkini. Keempat, persiapan keterampilan

dengan menggali potensi bakat yang ingin ditekuni sebab masa lansia ini justru masa yang tepat untuk menyalurkan hobi dan kesenangan yang mungkin tertunda pada masa-masa produktif.

(15)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

15

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 03 MARET 2016

15

P

alang pintu kereta api... Kita mungkin sering melewatinya, namun pernahkah kita meperhatikan bagaimana bila palang pintu itu tidak

berpenjaga? Tentu akan sangat rawan terjadi kecelakaan. Sebagian masyarakat yang belum menyadari peran penjaga palang pintu perlintasan kereta api mungkin akan cenderung marah-marah ketika melewati suatu perlintasan karena jalanannya sering ditutup oleh palang kereta tersebut. Tapi bila kita menyadari pentingnya peran si penjaga palang pintu perlintasan kereta, pasti akan berpikir beda dan berterima kasih. Pentingnya palang pintu tersebuat dapat menyelamatkan nyawa kita, coba bayangkan jika tidak ada palang pintu bagaimana caranya kita mengetahui bahwa jalan yang kita tuju akan dilewati oleh kereta?

Untuk lebih mengenal sosok penjaga palang pintu kereta, yuk kita coba kenalan dengan Bapak Satiman, lelaki berusia 53 tahun yang bertugas di pos 40, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Pusat. Meski jadwal kerjanya mulai pukul 07.00 WIB, Pak Satiman yang tinggal di daerah pemukiman padat di Utan Kayu, Jakarta Timur, setiap hari berangkat kerja menuju posnya pukul 06.00 WIB. Ia sengaja berangkat sedini mungkin untuk memastikan kondisi tempatnya kerja tidak berkendala.

Tempat kerja Satiman hanya bangunan kecil. Ukuran dan bentuknya tidak berbeda dengan pos keamanan kebanyakan.

Posisinya persis di pinggir rel kereta pada jalur yang menuju ke arah Salemba, Jakarta Pusat. Kesigapan Satiman di dalam menjaga palang pintu kereta api cukup bagus. Itu terlihat ketika sedang berbincang dengannya, Satiman bergegas membunyikan sirine pelintasan kereta api saat mendengarkan sinyal dari suara alarm petanda kereta api mau melintas di pos jaganya.

Sirene yang dibunyikannya untuk mengingatkan para pengguna jalan agar berhati-hati dan berhenti karena kereta api mau melintas. Selain menyalahkan sirine, di saat bersamaan dia menekan tombol gate yang berfungsi untuk menurunkan pintu secara otomatis. Alarm sinyal pemberitahuan kereta api berada menempel pada dinding ruangan sebelah kanan di pos Satiman bertugas. Ukuran alat itu sekitar 30 cm x 30 cm.

Tidak hanya berbunyi, di alarm itu terdapat sinyal lampu yang ikut berkedip bila alarm berbunyi. Selain memantau dari sirine, mata Satiman selama bertugas terlihat tidak bisa diam. Matanya bergerak ke kiri dan ke kanan memantau kereta api. Tidak hanya mengandalkan teknologi, untuk memastikan kereta api melintas sekaligus menjaga keselamatan para pengguna jalan, Satiman tidak letih-letih meniupkan pluit sambil tangannya mengatur kendaraan lalu lintas yang banyak yang tidak tertib

Pekerjaan Pak Satiman ini jarang sekali libur. Sabtu, Minggu, dan hari Libur nasional tetap masuk untuk menjalankan tugasnya. Bahkan di

Hari Raya Idul Fitri, saat orang lain berkumpul bersama keluarga, Pak Satiman tetap harus menjalankan tugasnya. Selama mengabdi sejak tahun 1982, hanya beberapa kali saja pernah mendapatkan libur pada hari pertama Lebaran. Motivasi yang menguatkan Pak Satiman dalam menjalankan tugas, yang patut kita contoh yaitu upayanya menepis rasa sedih dengan selalu mengingat bahwa pekerjaannya adalah amanah yang harus dijalankan. Dengan mengingat itu maka ia bisa menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan.

Kisah penuh warna tentu banyak pula dialaminya. Ketika anak-anaknya masih kecil, mereka sering protes karena tidak bisa berkumpul dengan ayahnya pada saat Hari Raya Idul Fitri seperti teman-teman mereka. Selain itu, anak-anaknya pun memimpikan bisa jalan-jalan bersama ayahnya layaknya keluarga lengkap lainnya. Tapi protes itu menurutnya berangsur-angsur berkurang seiring anak-anak tumbuh dewasa. Di lain waktu, kisah lain yang menghampirinya ketika ada pengguna jalan yang kadang marah-marah karena jalannya harus tertutup akibat ada kereta lewat.

Menurut Pak Satiman, mendapat teriakan pengendara mobil itu sudah biasa. Mensiasati hal ini, Pak Satiman selalu berupaya memberikan semangat kepada diri sendiri bahwa pekerjaan yang dilakukan untuk kebaikan semua orang, terutama pengguna jalan. Dia pun selalu bersyukur masih diberikan pekerjaan oleh yang maha kuasa. Menjadi ikhlas dan tulus dalam menjalani pekerjaan tidaklah mudah, apalagi jika jerih payah kita seringkali tidak sepadan dengan imbalan yang didapat.

Namun, memberikan apa yang dimiliki yakni kemampuan dan kemauan untuk menjaga palang pintu kereta demi menghindarkan orang lain dari kecelakaan kereta api menjadi sikap yang patut dicontoh dari Pak Satiman. Sudahkah kita mau memberikan apa yang kita miliki demi kepentingan orang lain dengan ikhlas? Mari sama-sama kita belajar….. (iis/dari berbagai sumber)

BELAJAR IKHLAS

(16)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 03 MARET 2016

16

Redaksi menerima foto dari para karyawan Kementerian Perhubungan untuk ditampilkan dalam rubrik “LENSAWAN”. Tema foto berkaitan dengan

Transportasi ataupun aktiitas karyawan Kementerian Perhubungan, yang

memiliki daya tarik untuk ditampilkan.

File foto agar dikirimkan ke redaksi dalam format RAW atau JPEG ile utuh

tanpa dikompres. Apabila tidak dapat dikirimkan melalui email, dapat dikirim dalam bentuk CD/DVD dengan disertai data teknis pemotretan.

Email : newsletter@dephub.go.id / modakemenhub@gmail.com

Alamat Redaksi:

Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Gedung Karya Lt. 7, Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta

Telp./Fax. : 021-350 4631

CAMERA

XIAOMI

Size 3,35 MB

4208 x 2368 Pixels Iso : 72 4mm f/2.2 | 1/100

CAMERA

NIKON D4

Size 6,88 MB

4928 x 3280 Pixels

Iso : 300 28mm

- 0.3 step| f/3.5 | 1/125

Menunggu KRL

di Tengah Hujan

Lokasi: Stasiun Manggarai

Foto by BKIP/Gatut Aribowo

Senja di Silangit

Lokasi: Bandara Silangit Siborong borong, Tapanuli Uta

ra

Referensi

Dokumen terkait

# Dengan menggunakan Area $isnis dalam mengendalikan, Anda dapat membuat laporan %ntung dan Rugi, 9era+a, dll. %ntuk area bisnis. =leh karena itu digunakan untuk

Berdasarkan teori di atas maka peneliti menyimpulkan pengukuran sikap antara pemilik dana dan pengelola dana terhadap condition of economic dalam pola pembiayaan bagi hasil

Pembangunan sebuah sub sektor harus mulai dikembangkan ke dalam proses yang lebih dinamis; mempertimbangkan isu terkini serta berupaya mengantisipasi tantangan di masa

16 Alfyah S.Pd D Bahasa Inggris Kepala SMP 3 Sewon, 5 Endang Sri utami, S.Pd.. 17 Tyas

Hubungan  kerja  dan  pembagian  kewenangan  yang  tidak  jelas  antara  Badan Kepegawaian Daerah Propinsi dengan Badan Kepegawaian Daerah  Kabupaten/Kota  dalam 

bahwa untuk mengakomodasi ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Rakyat tersebut dan penataan kelembagaan Inspektorat

masyarakat belajar dengan menjelaskan cara belajar dengan menggunakan model CTL tipe masyarakat belajar yaitu dengan berkelompok, kemudian siswa berdiskusi dengan

Sejak tahun 2010, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan karakter bagi semua tingkat pendidikan, baik sekolah dasar