• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.LANDASAN TEORI

MASYARAKAT DI di Indonesia yang mengonsumsi beraneka ragam pangan pokok yaitu: sagu, jagung, singkong,gayong,umbi umbian serta buah jali sebagai sumber karbohidrat. Namun seiring dengan kemajuan jaman, bangsa Indonesia mulai tergantung dengan beras dan gandum untuk memenuhi   sumber   karbohidratnya.   Ketergantungan   terhadap   beras   dan   gandum   menimbulkan masalah tersendiri. Masalah tersebut timbul jika dua sumber pangan pokok tersebut mengalami krisis ketersediaan sehingga  menyebabkan timbulnya masalah kerawananan pangan.

Referensi

Dokumen terkait

Jika dihubungkan dengan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka mengonsumsi pangan yang beraneka ragam tidak hanya akan memenuhi kebutuhan tubuh zat gizi

Sesuai dengan data yang tersedia pada Tabel I-O BPS, jenis tanaman pangan yang dicakup dalam analisis ini adalah padi, jagung, kedelai, umbi-umbian, kacang tanah dan kacang

Singkong merupakan komoditas yang penting setelah komoditas padi dan jagung sebagai hasil sumber pangan karbohidrat dan bahan baku industri makannan, kimia dan

Komoditi pangan yng memiliki peluang untuk hilirisasi industri adalah karet, kelapa sawit, kakao, kopi, gula, teh, singkong, jagung, dan sagu .Hilirisasi industri

Preferensi pangan lainnya yaitu jagung, mie, bihun, singkong, ubi jalar, talas, sagu, daging ayam, telur bebek, kelapa, kenari, oncom, gula merah, sirup, dan minuman jadi

Beberapa jenis tanaman umbi-umbian yang banyak ditanam masyarakat di Kabupaten Jember adalah berbagai jenis tanaman talas yang bepotensi sebagai pangan, namun umbi talas

Umbi-umbian merupakan salah satu potensi lokal yang perlu dikembangkan dan memiliki berbagai keunggulan, diantaranya : mempunyai kandungan gizi dan karbohidrat yang tinggi sebagai

Biasakan mengkonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro