• Tidak ada hasil yang ditemukan

Christianto Norma Kesusilaan Abstract 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Christianto Norma Kesusilaan Abstract 2010"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Norma Kesusilaan sebagai Batasan Pornografi

menurut Undang-undang No. 44 Tahun 2008

Oleh Hwian Christianto

Abstrak

The launching of UU. No.44 Tahun 2008 about pornography in one side is providing a standard of law for a pornography-taking measures comprehensively. But in another side, this pornography law actually does not formulate clearly and firmly about how they will decide if it is categorized as pornography or not. In verse 1 of 1 UU. No. 44 Tahun 2008, just provides a labeling some materials of moral act-breaking, categorized as pornography criminal act. The interpretation about what and how the moral norm considered as, can play its role as an examiner of pornography’s judgment. In order to handle it, a judge and a lawyer need to know what is the moral norm about, and how it is considered as a law historically or normatively.

Keywords: norm, pornography, law

Pendahuluan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini sudah berhasil mengimplementasikan sinkronisasi data dengan metode sinkron, yaitu sinkronisasi data yang dilakukan pada antarmuka pengguna, serta me- tode asinkron

“ Persepsi Peserta Didik Tentang Kepribadian Guru BK Dalam Pelaksanaan Konseling Perorangan ( Studi Terhadap Peserta Didik Kelas VIII dan IX di SMP Negeri

Berdasarkan nilai absolut yang terbesar pada pendiskripsian teknis dan perancangan HOQ, maka dapat diketahui prioritas utama yang diperbaiki dari segi mutu pelayanann siswa

Maka dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari,

Hak non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas