31 BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka teori
Gambar 10. Kerangka teori Status mielosupresi
Kadar G-CSF
-Status nutrisi -Usia
-Frekuensi dan derajat radiasi -Gangguan status fungsi hepar -Abnormalitas gambaran sediaan darah hapus -Hipersplenisme -Dosis EPO eksogen -Dosis TPO eksogen Dosis meloxicam
Kadar GM-CSF
Kadar EPO Dosis cyclophosphamide
pada penyakit keganasan
Jumlah eritrosit
Jumlah leukosit total
Jumlah neutrofil
Dosis filgrastim
kadar phospharamide
mustard
Jumlah sel yang mengalami
Jumlah sel darah tepi
Jumlah limfosit
32 3.2. Kerangka konsep
Gambar 11. Kerangka konsep
3.3. Hipotesis
3.3.1. Hipotesis mayor
Pemberian meloxicam dapat meningkatkan jumlah sel darah tepi pasca pemberian cyclophosphamide
3.3.2. Hipotesis minor
1. Terdapat peningkatan jumlah eritrosit pada tikus Wistar yang diberikan
cyclophosphamide dan meloxicam dibandingkan dengan yang diberikan
cyclophosphamide saja.
2. Terdapat peningkatan jumlah leukosit total, neutrofil dan limfosit pada tikus Wistar yang diberikan cyclophosphamide dan meloxicam dibandingkan dengan yang diberikan cyclophosphamide saja.
Dosis meloxicam
Jumlah eritrosit
Jumlah leukosit total
Jumlah limfosit Jumlah
neutrofil
33 3. Terdapat peningkatan jumlah trombosit pada tikus Wistar yang diberikan
cyclophosphamide dan meloxicam dibandingkan dengan yang diberikan
cyclophosphamide saja.
4. Terdapat peningkatan jumlah eritrosit pada tikus Wistar yang diberikan
cyclophosphamide dan meloxicam dibandingkan dengan yang diberikan
cyclophosphamide dan filgrastim.
5. Terdapat peningkatan jumlah leukosit total, neutrofil, dan limfosit pada tikus Wistar yang diberikan cyclophosphamide dan meloxicam dibandingkan dengan yang diberikan cyclophosphamide dan filgrastim.
6. Terdapat peningkatan jumlah trombosit pada tikus Wistar yang diberikan
cyclophosphamide dan meloxicam dibandingkan dengan yang diberikan