• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN

PEKALONGAN

A.Gambaran umum Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupatan Pekalongan

1. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo

Pendidikan yang mengajarkan ilmi-ilmu agama adalah dasar bagi pembentukan kepribadian dan watak anak menjadi pribadi-pribadi yang Islami. Oleh karenanya nilai-nilai luhur Islam hendaknya dapat diaktualisasikan dalam pendidikan formal berupa pendidikan agama Islam yang tepat dan dapat menjawab keinginan masyarakat yang ingin memperoleh hasil nyata dari suatu proses pendidikan keagamaan Islam

dalam satuan pendidikan atau lembaga pendidikan.1

Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah atau madrasah yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar untuk membimbing, mendidik, melatih serta mengembangkan kreatifitas anak didiknya dlam penguasaan ilmu pengtahuan dan ilmu keagamaan. Keberadaan sekolah atau madrasah terutama di tingkat menengah pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) sangat penting sekali dalam membentuk

generasi penerus yang cerdas, berkualitas, dan berakhlakul karimah.2

1

Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015.

2 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal

(2)

Berangkat dari arti pentingnya sebuah lembaga pendidikan terutama pendidikan yang bercirikan Islam, maka sekitar tahun 1950 muncul gagasan dari tokoh agama di Desa Rowokembu Kecamatan Wonopringgo yang diprakasai oleh KH Buchori, H. Achwan dan H. Achmad Ilyas menyelenggarakan Sekolah Rakyat Islam yang kemudian berkembang menjadi beberapa sekolah dan madrasah di bawah naungan Yayasan

Madrasah Islamiyah (YMI).3

Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo Kabupaten Pekalongan mengawali dengan pendirian Sekolah Rakyat (SR) sebagai cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI). Sekolah tersebut sejak berdirinya telah menggunakan metode salafiyah, yaitu dengan memisahkan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam kegiatan pembelajarannya, di mana siswa-siswa putra di SD Islam YMI Wonopringgo 01 dan siswa-siswa putri di SD Islam YMI Wonopringgo 02. Selanjutnya berkembang dengan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang sampai sekarang sudah ada 4 MI, mendirikan sekolah lanjutan pertama berupa SMP Islam YMI Wonopringgo dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) YMI Wonopringgo dan juga tingkat lanjutan atas

berupa Madrasah Aliyah (MA) YMI Wonopringgo.4

Pada awal tahun 1978, pengurus YMI mendirikan MTs Wonopringgo yang menampung siswa-siswa lulusan SD/MI yang ingin

3 Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,

Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015.

4 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal

(3)

memperoleh materi pelajaran umum yang berimbangan dengan materi pendidikan agama Islam. Hal ini dikembangkan dengan juga mendirikan Madrasah Aliyah (MA) YMI Wonopringgo untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya sekolah yang berimbang antara pendidikan umum

dan pendidikan agama.5

Sejak MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan berdiri telah mengalami perkembangan pasang surut dalam perolehan siswanya. Hal ini yang menuntut pengelola MTs YMI Wonopringgo untuk terus berupaya mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kepercayaan

masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya di MTs YMI tersebut.6

MTs YMI Wonopringgo adalah salah satu dari dua sekolah atau madrasah untuk lanjutan tingkat menengah pertama yang berada di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) yang di Kampus YMI Wonopringgo Pekalongan yang diketuai oleh H. Anwar Khan, S.Ag. Sedangkan yang menjabat sebagai Kepala MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan sejak Tahun Pelajaran 1978-1979 telah mengalami empat kali pergantian, yaitu:

1. Mustain Syadeli (1978-1985)

2. Drs. Musthofa Makmur (1985-2004) 3. Muhammad Nafidz. Lc (2004-2010)

4. Drs. Urip Udiyono (2010-sekarang)7

5 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal

20 September 2015.

6 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal

20 September 2015.

7Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal

(4)

Di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI), MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan mengalami banyak kemajuan. Hal ini ditunjukkan dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih giat, tertib, dan terarah, jumlah siswa pun semakin bertambah pesat dan yang lebih penting lagi dana operasional sekolah dapat terpenuhi dengan baik.8

Perkembangan MTs YMI Wonopringgo sebagai sekolah lanjutan pertama yang menekankan keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan agama Islam terus melakukan inovasi dalam meningkatkan mutu sekolah, melalui peninghkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik, pengembangan sarana prasarana dan keterampilan melalui program life skill seperti otomotif, salon/tata rias kecantikan, pengembangan seni marawis dan sebagainya. Ternyata melalui progam-program tersebut mampu meningkatkan minat calon para siswa untuk

belajar di MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.9

Demikianlah tinjauan historis atau sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang terletak di Sedayu Desa Pegaden Tengah Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Meskipun saat ini banyak bermunculan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta yang baru, namun MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan akan terus eksis

8Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,

Wawancara Pribadi, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015.

9 Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,

(5)

dan konsisten ikut mencerdaskan kehidupan bangsa yang memiliki dasar nilai-nilai Islami yang kuat. MTs YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan terus berupaya menciptakan kader-kader Islam yang handal dan berkulitas, baik fikir maupun dalam tindakan nyata.

2. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo

Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu Madrsah Tsanawiyah (MTs) swata Islam di bawah naungan Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo yang berlokasi di Kampus YMI, dusun Sedayu Desa Pegaden Tengah Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah. Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan telah menempati tanah serta gedung milik wakaf pengurus Yayasan Madrasah

Islamiyah (YMI). 10

Tanah tersebut telah dipergunakan untuk pergedungan seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang guru, gudang, halaman atau lapangan olah raga dan kegiatan lainnya, tempatnya sangat strategis tidak jauh dari jalan raya sehingga masalah transportasi tidak ada kendala, tepatnya di sebelah timur

100 M dari jalan raya Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.11

10 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang diamati pada tanggal

20 September 2015.

11Data Observasi diMadrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, pada tanggal 26 September

(6)

Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut12:

a. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk desa

Rowokembu Wonopringgo.

b. Sebelah timur berbatasan dengan area persawahan Desa Pegaden

Tengah

c. Sebelah utara berbatasan dengan perumahan penduduk desa Pegaden

Tengah Wonopringgo

d. Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya utama Kecamatan

Wonopringgo

3. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo

Terkait dengan profil Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Visi dan Misi

Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah YMI

Wonopringgo Pekalongan, sebagai berikut:

Visi : Membentuk Karakter Siswa yang Beriman, Berilmu, Beramal

dan Berakhlakul Karimah.13

Misi : 1) Menumbuhkan semangat mencari ilmu dengan pola pikir ilmiah bagi siswa sebagai kewajiban orang beriman.

12Data Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, pada tanggal 27 September

2015.

13Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal

(7)

2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efesien sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

3) Menumbuhkan pengamalan ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber akhlak mulia dalam bertindak.

4) Mendorong dan membatu setiap siswa untuk menggali potensi diri sehingga dapat tumbuh kembang secara optimal.

5) Menerapkan semangat partisipasi dan keunggulan secara intensif kepada seluruh warga madrasah dan masyarakat umumnya.

6) Meraih prestasi dengan cara disiplin belajar dan kerja berlandaskan akhlak mulia.

7) Mengelola pembelajaran siswa untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.

8) Melaksanakan amalan/kegiatan yang rasional, akuntabel dan tertib administrasi.

9) Melakukan keseimbangan, keserasian dan keharmonisan.14

14

Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 29 September 2015.

(8)

4. Tujuan dan Sasaran Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo

Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Wiradesa Pekalongan

1) Meningkatkan daya tamping sesuai dengan lulusan SD/MI.

2) Meningkatkan perolehan nilai UN rata-rata siswa 0,5 setiap tahun dengan lulus 100 %.

3) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

4) Melatih siswa memiliki ketrampilanwira usaha mandiri dan koperasi.

5) Meningkatkan kemampuan baca tulis Bahasa Arab dan al-Qur’an Hadits.

6) Meningkatkan fasilitas/sarana prasarana yang mencukupi kebutuhan.

7) Meningkatkan pelayanan prima terhadap prasarana pendidikan pada pengguna manfaat.

8) Menumbuhkan sifat gotong royong pengurus, kepala, guru, tata usaha dan siswa dalam kemajuan Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo

9) Mengimplementasikan moral/ akhlak dalam kehidupan.15

15

Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 29 September 2015.

(9)

5. Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari ketersediaannya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana mempunyai peranan yang sangat penting, agar tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara maksimal.

Adapun gedung serta fasilitas yang tersedia di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang berada di

atas tanah dengan luas 6540 M2 dengan luas bangunan 2985 M2 dan 2170

M2 yang terdiri dari Ruang Kelas, Ruang Kepala Sekolah dan guru, Ruang

Perpustakaan, Ruang UKS, Musholla, WC guru dan siswa.16 Adapun

keadaan sarana prasarana yang ada di MTs YMI Wonopringgo dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Sarana

Tabel 4

Sarana di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

No. Jenis barang Jumlah Ukuran Luas (m2)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ruag kelas Ruang Guru Ruang lap. IPA Ruang perpustakaan Ruang Kepala Sekolah Ruang TU Ruang Komputer Ruang UKS 18 1 1 1 1 1 1 1 7 x 9 7 x 12 7 x 9 7 x 9 2 x 6 7 x 9 8 x 9 3 x 5 1.242 84 63 63 12 63 72 35 16

Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, yang dikutip tanggal 26 Septemberi 2015.

(10)

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Kamar mandi / WC Guru Kamar mandi / WC Siswa Ruang Ibadah / Musola Ruang Dinas Kepala Sekolah Ruang BP / BK Ruang OSIS Gudang Kantin Dapur Tempat Parkir Lapangan Upacara Toko Koperasi 9 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 x 5 1,25 x 200 5 x 10 6 x 6 3 x 7 4 x 5 3 x 3 4 x 5 3 x 3 24 x 3 + 5 x 6 25 x 30 2 x 5 10 22, 50 50 36 21 20 9 20 9 102 750 10 b. Prasarana

Perlengkapan alat Kantor untuk memperlancar pelayanan dan peningkatan mutu disediakan 4 unit komputer dan 2 Laptop dengan 4 printer, 2 LCD, demikian pula kegiatan komputer untuk siswa hanya baru mencapai 10 unit, Kelengkapan perpustakaan disamping meja buku menampung 50 siswa dan buku sejumlah buku dari judul buku. Koperasi siswa dilengkapi dengan meja lemari etalase .

Ruang OSIS dilengkapi dengan meja untuk rapat, lemari penyimpanan barang, dan Komputer untuk keperluan administrasi OSIS. Ruang UKS dilengkapi dengan 2 tempat tidur permanen dari kayu yang dilengkapi dengan lemari penyimanan obat-obatan. Alat peraga IPA yang terdiri dari peralatan mapel Biologi maupun mapel Fisika yang masih minim sehingga mempengaruhi proses belajar bagi siswa. Apalagi belum

(11)

mempunyai tempat (ruang laborat) untuk mengadakan eksperimen percobaan terkait dengan pembelajaran IPA.

6. Keadaan Guru dan peserta didik Madrasah Tsanawiyah YMI

Wonopringgo

Guru merupakan unsur utama dalam sebuah lembaga pendidikan sama halnya dengan peserta didik yang bertugas sebagai tenaga pelaksana program kegiatan belajar-mengajar.17

Adapun jumlah guru dan karyawan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 42 orang termasuk kepala sekolah ditambah dengan 2 orang sebagai penjaga.18 Untuk lebih jelasnya kami sajikan data tabel tentang keadaan guru, karyawan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016 di bawah ini:

Tabel 2

Keadaan Guru dan Karyawan Madrasah Tsanaiwyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

Tahun Pelajaran 2015/201619

No. NAMA L/P TEMPAT TGL

LAHIR

IJAZAH TERAKHI

R

STATUS JABATAN MENGAJAR

BIDANG 1 Drs Urip Udiono / 19560802 198403 1 003 L Pml,02-08-56 S1/Tehnik Mesin NEGERI Kepala IPA ( Fisika ) 2 Akhmad Nurokhman, M.MPd L Pkl,08-05-61 STM " IMNI " SWS Wakil. Kepala Matematik

17 Data Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dikutip pada tanggal 24

September 2015

18 Wawancara dengan Bapak Urip Udiyono selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI

Wonopringgo, yang dilaksanakan tanggal 24 September 2015.

19Data Monografi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dikutip pada tanggal 24

(12)

3 Drs. Zainal Abidin L Jpr,09-02-67 IAIN SWS

GT/Ur.Kur ikulum

Fiqih – Ke NU an

4 N. Nur Ainis P Pkl,01-07-60 SMA SWS GT / BP. B. Indon

5 HM. Nafidz, Lc L Pkl,26-07-52 Unismad SWS GT./Ur. Humas Ke NU an / B. Arab 6 Syakiroh P Pkl,19-01-61 SMA SWS GT/Wali

kelas IPA Bio

7

Nurul Hatta L Pkl,01-01-60 SMA SWS

GT/Ur Sarpras Penjaskes, IPS 8 Mulazimah,S.Pd.I P Pkl,20-06-66 STAISA SWS GT*/Wali Kelas PPKn

9 Ir. M. Hani Hadiatno L Pkl,03-08-60 UNSOED SWS

GT*/Wali

Kelas IPA Fisika

10 Chamidah, S.Ag P Pkl,22-03-69 IAIN SWS

GT/Wali Kelas Qur'an Hadits 11 Dra Hj.Munasifah,M.S.I

/196607172000032 P Pkl,17-07-66 IAIN NEG. GAN

Fiqih, Aqidah Ahlaq 12 Inayah, S.Ag / 197703072005012002 P Pkl,07-03-77 IAIN NEG. GAN /Walas Bio,Fisik, Aqidah Ahlaq 13 M. Umar Mahmudi,SHI / 197708262007101001 L Pkl,26-08-77 STAIN NEG. GAN / Ur.

Kesiswaan TIK , Fiqih,

14

Yanti Khikmah,

S.Pd.I / 150404905 P Pkl,24-05-76 STAIN NEG.

GAN / Walas SKI , 15 Anna Sukmawati, A.Md / 197704122007012002 P

Pkl,12-04-77 IKIP NEG. GAN /

Walas Bahasa Inggris

16 Sodik Samiarso, S.Pd L Pkl,30-11-71 IKIP SWS GTT B. Indonesia

17 Taufik Chusnan,S.Pd.I L Pkl,16-12-67 STAISA SWS GT / Wali Kelas B. Arab , nahwu Sorof 18 Muhammad Widiyanto,S.Pd L Pkl,19-05-80 IKIP SWS GTT/Wa li Kelas IPS 19

Sodik Hari Purnomo,

S.Pd L Grb,01-06-75 IKIP SWS GT / Walas B.Inggris 20 Rina Widyaningsih, S.Pd P Pkl,12-10-83 FKIP UMS SWS GTT/Wali Kelas Bahasa Indonesia 21 Imam Faizin, S.S,

S.Pd.I L Pkl,20-07-83 UIN Suka SWS GTT

B. Arab , TIK

(13)

22 Naely Thoyyibah, S.Pd P Pkl,30-03-83 UIN Syahid SWS GT / Walas Matematik

23 U'ut Masudah, S.Pd P Pkl,25/05/83 IKIP PGRI SWS GTT Matematik

24 Anik Ismiyati, S.Pd P Pkl,29/12/85 IKIP PGRI SWS GTT Matematik

25 Adhy Nugroho, S.Pd L Pkl, 29/08/81 IKIP PGRI SWS GTT B. Inggris

26 Aryani Widianingsih, S.Pd P Pkl, 16/08/79 UNNES SWS GTT Penjas – Seni Budaya 27 Wilda Ely Farida,S.Pd.I P Pkl,31/05/86 STAIN SWS GTT Aqidah Ah,SKI,KNUn

28 M Adi Nugroho, S.Pd L Pkl,31/01/88 UNNES SWS GTT IPS

29 Azim Azminah,S.Pd L Pkl,04-11-87 UNNES SWS GTT

B. Jawa / B. Indonesia 30 Mustabiqotul Choeriyah,S.Pd P Pkl, 14-12-1987 UNNES SWS GTT BP. / SBK / Boga 31 Khaninah Sulasi, S.Pd.Ing P Pkl, 06-05-1975 UT SWS GTT B.Inggris

32 Nani Mulyani P Pkl,11-01-1978 UAD SWS GTT PKn

33 Abd. Khanan, S.Pd.I L Pkl,17/08/64 STAISA SWS GTT TIK

34

Sujiyono, A.Md 19730912

2007011015 L Pkl, 12-09-73 NEG. GAN IPA

35 Barizi L Pkl,07-09-59 MA. SWS Ka. TU -

36 Sri Mulyani P Pkl,08-08-61 MA SWS Bendahr -

37 Musfiroh P Pkl,16-06-63 MA SWS Bend. Tab -

38 Nurchan L Pkl,25-01-81 MTs SWS Pesuruh -

39

Adinda

Zuhriyah,S.Pd.I P Pkl,14-12-86 STAISA SWS Pustaka -

40 Silfa Soraya, A.Md L Pkl, 01/03/90 STMIK SWS

Tata

Usaha T I K

41 Bambang Prayitno L Pkl,24-06-80 MA SWS Penjaga -

(14)

Sedangkan siswa adalah salah satu faktor penting di dalam belajar mengajar di sekolah, karena siswa-siswalah yang menjadi subyek pendidikan. Siswa memiliki peranan penting dalam rangka cerminan bagi kemajuan sekolah.

Semakin baik mutu pendidikan suatu satuan pendidikan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diraih oleh siswa-siswanya yang belajar di sekolah tersebut. Untuk mengetahui keadaan siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, berikut adalah daftar para siswa dengan data tabel:

Tabel 3

Data Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan20 No. Kelas 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 1. 2. 3. Kelas VII Kelas VIII Kelas IX 200 180 170 241 192 169 244 228 184 208 215 218 236 220 214 225 233 218 Jumlah 550 602 656 641 670 676

7. Pelaksanaan Pengajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo

Kabupaten Pekalongan

Kegiatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dimulai pada jam 07.00 WIB, biasanya para peserta didik atau siswa sudah bersiap setengah atau seperempat jam sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Begitupun dengan para guru yang mempunyai jadwal pada jam tersebut diharapkan sudah bersiap 10 sampai 5 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

20 Data Monografi Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, yang

(15)

Apabila tanda atau bel masuk jam 07.00 WIB dibunyikan maka para peserta didik atau siswa berkumpul di depan kelasnya masing-masing, kemudian oleh para guru dibimbing untuk membaca doa bersama-sama, setelah selesai berdoa dan masuk ke kelasnya masing-masing barulah kegiatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dilaksanakan. Setelah dua jam seperempat atau tepatnya pukul 09.15 WIB bel akan dibunyikan tanda kegiatan pembelajaran tahap pertama selesai, dan para siswa dapat beristirahat dan

menikmati jajan di kantin dari jam 09.15 WIB-09.30 WIB. 21

Berikutnya pada jam 09.30 WIB dimulai tahap kedua sampai jam 11.45 WIB, setelah selama setengah jam sampai jam 12.30 dilakukan istirahat dan para peserta didik atau siswa dengan dipandu oleh guru PAI melakukan kegiatan berupa sholat dzuhur berjama'ah secara bergantian per-kelas.

Kemudian dari jam 12.30 WIB dimulailah tahap ketiga atau tahap akhir dari pelaksanaan pembelajaran sampai jam 13.25 WIB. Selanjutnya akan dilakukan bel akhir pembelajaran dan anak-anak dibimbing berdoa

dan berjabat tangan lalu pulang ke rumah masing-masing.22

Untuk lebih jelasnya, mengenai pembagian waktu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh para guru, termasuk para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kegiatan belajar

21 Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,

Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015.

22 Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,,

(16)

mengajar sebagai kegiatan pokok sehari-hari yang diterapkan pagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan untuk kelas VII sampai kelas IX dapatlah dilihat dari tabel model pembelajaran yang dilakukan guru dengan data tabel sebagai berikut:

Tabel 4

Model Pembelajaran Madrasah Tanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan 23 Waktu (1 Jam pelajaran) Kegiatan Keterangan 10 Menit (pertama) 30 Menit (kedua) 5 Menit (terakhir)

 Pembukaan dan Salam dari Guru

 Menyajikan gambaran tema belajar

yang akan dipelajari ataupun sedikit mengulas pertemuan sebelumnya

 Isi pembelajaran dengan penjelasan

dan juga latihan pada siswa yang terkadang diiringi dengan metode kuis atau diskusi

 Penguatan materi dengan

menyajiikan materi yang diajarkan dengan suatu kesimpulan.

Guru membatasi pada

tema yang

diajarkandan berlanjut secara bertahap

Guru memaparkan dan memberi latihan-latihan

Guru dapat menunjuk salah satu siswa untuk menyimpulkan

Selanjutnya untuk pembagian waktu atau jawal pembelajaran yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan untuk kelas VII-IX yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari sebagai proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat dilihat dari data berikut:

23 Hasil Observasi di MTs Salafiyah Wiradesa Pekalongan, dilakukan pada tanggal 29

(17)

Tabel 5

Pembagian Waktu Pembelajaran Madrasah Tsnawiyah YMI Wonnopringgo Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/201624

No Tahapan Pembelajaran Waktu

1. 2. 3. 4. 5. Tahapan Pertama

(3 jam mata pelajaran pokok) Istirahat I

Tahapan kedua

(3 mapel pokok umum dan PAI Istirahat II/Sholat berjama'ah Tahap Ketiga

(1 jam mapel ringan/kesenian dengan praktek ketrampilan)

07.00 WIB-09.15 WIB 09.15 WIB-09.30 WIB. 09.30 WIB-11.45 WIB 11.45 WIB-12.30 WIB 12.30 WIB-13.25 WIB

B. Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

1. Religius

Karakter religius yang dikembangkan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan indikator-indikator berupa kepatuhan menjalankan ibadah sebagai perintah agama seperti melaksankan sholat, puasa, bersedekah dan lain sebagainya, taat pada perintah orang tua atau guru dan mematuhi tata tertib yang telah dibuat oleh madrasah dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar peraturan madrasah. Sikap religius para siswa dapat di lihat saat mereka mengikuti kegiatan sholat dhuha berjamaah, tadarus, sholat dhuhur berjamaah.

2. Disiplin

Sikap disiplin merupakan karakter yang tertanam dan dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dengan

24

Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 29 September 2015.

(18)

ditunjukkan pada indikator-indikator berupa; berpakain rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di madrasah, hadir ke madrasah dengan tepat waktu dan mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan tidak meninggalkan tugas saat sedang ada kegiatan

belajar atau membolos.25

3. Kebersihan

Sikap menjaga kebersihan yang dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan indikator berupa: membuang sampah pada tempatnya, berjalannya tugas piket kelas, serta menjaga kebersihan lingkungan madrasah.

4. Kerapian

Sikap atau perilaku rajin sebagai karakter yang tertananm dan dimiliki oleh para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan cara siswa berpakaian, mereka mengikuti tata tertib madrasah. Selain itu mereka juga menjaga agar kelas mereka tetap rapi agar tercipta suasana pembelajaran yang nyaman.

5. Tanggungjawab

Bentuk tanggungjawab dari para siswa ditunjukkan para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo yaitu apabila mereka selesai menggunakan sarana maupun prasarana milik madrasah, mereka mengembalikan ke tempat semula. Selain itu para anggota ekstrakurikuler

25

Hasil Observasi di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2015.

(19)

baik itu OSIS maupun ke-Pramuka-an mereka selalu bertanggungjawab atas laporan kegiatan yang mereka adakan.

Menurut Ibu Mahmudah selaku guru Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, beliau memaparkan sebagai berikut :

“Perilaku atau sikap siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo secara umum banyak yang sesuai dengan karakter yang diharapkan seperi sikap ketaatan, rajin dan displin. Memang masih ada beberapa siswa yang belum bisa mencerminkan karakater tersebut, akan tetapi hal ini selalu dilakukan pembinaan-pembinaan dan pengawasan agar bisda diarahkan sesuai dengan karakter siswa yang diharapkan oleh

madrasah.”26

Hal ini diakui oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, beliau menyatakan:

“Saya memperhatikan karakter siswa-siswa saya yang dalam kegiatan pembelajaran dengan sikap taat, rajin dan disiplin sesuai tujuan pengembangan kegiatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo. Hanya memang masih ada beberapa siswa, terutama dari anak-anak laki-laki yang memang perlu dilakukan penangan

khusus.”27

Para siswa Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo untuk yang putri umumnya memiliki karakter yang sesuai dengan tujuan madrasah. Sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa siswi dengan pernyataan berikut:

“Saya rasa, saya sudah berupaya bersikap dengan karakter yang diharapkan madrasah, saya mentaati peraturan madrasah dan saya sangat senang dengan bimbingan dan motivasi guru untuk rajin

beribadah sesuai dengan perintah ajaran Islam”.28

26 Ibu Mahmudah selaku guru Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah YMI

Wonopringgo, Wawancara Pribadi yang dilaksanakan tanggal 1 Oktober 2015

27 Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,

Wawancara Pribadi, pada tanggal 3 Oktober 2015

28 Laili Ikromah, Siswi Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara

(20)

“Nilai-nilai karakter yang didapat di madrasah melalui bimbingan bapak/ibu guru agama adalah sikap taat seperti hormat menghormati dan menghargai orang lain, rajin dan disiplin. Saya merasa dibimbing untuk menjadi anak yang baik agar bisa bermanfaat bagi diri sendiri,

orang tua dan lingkungan.”.29

Hal ini cukup berbeda dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa laki-laki berkenaan dengan karakter mereka dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut:

“Perilaku atau sikap saya masih sering labil, meskipun sebenarnya pihak madrasah, terutama dari bapak/ibu guru agama sering memberikan nasehat dan bimbingan. Namun terkadang saya masih suka ikut-ikutan

membolos saat pelajaran dan melanggar peraturan madrasah”.30

“Saya sebenarnya merasa tidak enak, kalau melanggar peraturan madrasah. Tetapi bagaimana lagi saya tidak enak dengan teman saya yang ngajak saya untuk membolos atau berbuat nakal dengan teman yang

lain, saya tidak bisa mengelak takut dicueki sama mereka”.31

Pernyataan tersebut merupakan data karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama oleh para guru PAI. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran materi keagamaan bisa dilaksanakan secara optimal sehingga akan mampu membentuk siswa yang berkarakter religius. C. Peran Guru PAI bagi Pembentukan Karakter Siswa di Madrasah

Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten Pekalongan

1. Keteladanan

Para guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo sebagai teladan atau contoh yang baik bagi para siswanya dituntut untuk mampu

29 Haniyah Safitri, Siswi Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara

Pribadi yang dilaksanakan tanggal 2 Oktober 2015

30 Afiyanto, Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara

Pribadi yang dilaksanakan tanggal 3 Oktober 2015

31 Fadholi, Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, wawancara

(21)

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan memenuhi kompetensi sikap dan kepribadian sebagai seorang tenaga pendidik. Hal ini sangat penting, sebab apabila guru tidak bisa menunjukkan keteladanan bagi siswanya tentu akan membawa pada kegagalan dalam dunia pendidikan.

Dari obsevasi data tentang peran guru PAI sebagai suri tauladan bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan penilaian secara langsung maupun tidak langsung dari Bapak kepala Madrasah, para guru di luar PAI dan juga dari para siswanya. Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Madrasah di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo berkenaan dengan peran guru PAI sebagai suri tauladan bagi para siswa dengan hasil wawancara sebagai berikut:

“Saya melihat guru PAI telah berperan sebagai suri tauladan bagi para siswanya. Hal ini ditunjukkan dedikasi dedikasi dan kemampuan mengajar yang baik, termasuk dalam menangani berbagai kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah. Guru PAI menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam upaya membina spiritual anak-anak agar taat beribadah. Guru PAI dengan penuh ketelatenan membimbing para siswa agar menemukan jati dirinya sebagai hamba Allah yang harus taat dalam beribadah dan mengamalkan ajaran

agama dengan sebaik-baiknya”32

Begitupun dengan hasil wawancara kepada Wakil Kepala Bidang Kesiswaan selaku koordinator para guru dalam melaksanakan tugas pengembangan siswa, beliau menyatakan sebagai berikut:

“Para guru PAI memang memiliki peran sebagai suri tauladan bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo, hal ini sesuai dengan pengembangan visi dan misi madrasah dalam

32

Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,,

(22)

membina dan membentuk nilai-nilai akhlakul karimah sebagai karakter siswa yang diharapkan dan membuat program kegiatan yang mengarah pada pembiasaan-pembiasaan siswa agar memiliki karakter religius seperti kegiatan gerakan sabtu bersedekah, kegiatan kunjungan ke Yayasan sosial atau Yatim Piatu, bakti sosial dan

kegiatan keagamaan lainnya.”33

Para siswa-siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo juga menyatakan hal yang serupa. Dari hasil wawancara menyebutkan bahwa menurut mereka guru agama atau PAI yang mengajar di tempatnya menjadi sosok yang bisa diteladani dan dalam bertugas penuh tanggung jawab serta memberikan bimbingan yang tulus dalam mengembangkan karakter relegius mereka. Terkait dengan peran guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo. Salah satu dari siswa kelas VIII menyatakan sebagai berikut:

“Peran para guru PAI sebagai suri teladan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan sikap yang familier atau kekeluargaan ketika berhadapan dengan para siswa. Tidak jarang, bapak atau ibu guru PAI menyapa kepada para siswa terlbih dahulu ketika kami berpapasan sehingga kami merasa canggung dan segan kepada beliau. Dalam pandangan kami guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo benar-benar dapat menjadi sosok

pengganti orang tua kami, ketika kami berada di madrasah .34

Dari pernyataan-pernyataan hasil wawancara menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dapat berperan sebagai suri teladan bagi para siswa yang menjadi peserta didiknya. Hal ini sebagai bentuk dari bagian pengembangan nilai-nilai karakter religius atau keagamaan bagi para

33

Bapak Umar Mahmudi, selaku Waka Kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015.

34 Nurmalia Syahiqoh, salah satu siswa kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah YMI

(23)

siswa dalam bersikap dan berperilaku untuk meneladani para guru PAI sebagai cerminan perilaku yang positif atau berakhlakul karimah.

2. Sebagai Inspirator Siswa

Peran guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo sebagai inspirator tugas guru yang utama adalah bertindak sebagai pemuncul ide-ide kreatif bagi siswa dan memberikan informasi pengetahuantentang hal-hal yang baru bagi anak.

3. Sebagai Motivator Siswa

Peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo adalah motivator atau pemberi motivasi kepada para siswa. Hal ini dilakukan oleh para guru pada saat memberika materi pelajaran agama yang diselingi dengan nasehat-nasehat maupun arahan-arahan yang membangkitkan kemauan para siswa untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam.

Guru-guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam perannya sebagai motivator bagi para siswa ditunjukkan dengan gaya penyampaian arahan ataupun nasehat kepada para siswa. Dengan kemampuan merangkai kalimat yang tersusun dengan baik sehingga memotivasi siswa untuk berbuat dan berperilaku yang sesuai dengan anjuran-anjuran yang disampaikannya

Data observasi mengenai peran guru PAI sebagai motivator bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan penilaian secara langsung maupun tidak langsung dari Bapak kepala Madrasah, para guru di luar PAI dan juga dari para siswanya.

(24)

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Madrasah di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo berkenaan dengan peran guru PAI sebagai motivator bagi siswa dengan hasil wawancara sebagai berikut:

“Peran guru PAI sebagai motivator bagi para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan dengan kemampuan menyelingi arahan-arahan dan nasehat-nasehat saat menyampaikan materi pelajaran PAI yang dapat menggugah kemauan dan semangat siswa dalam melaksankan perintah agama Islam dalam kehidupan

sehari-hari.”35

Hal senada juga ditunjukkan dari hasil wawancara dengan Wakil Kepala Bidang Kurikulum beliau yang menyatakan sebagai berikut:

“Guru-guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam proses pembelajarannya kepada para siswa mampu menyelipkan motivasi-motivasi kepada para siswa untuk dapat hidup sesuai dengan peraturan agama Islam dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga dapat dinyatakan bahwa guru PAI di Madrasah Tsanawiyah ini memiliki peran sebagai

motivator bagi para siswa.”36

Begitupun dengan penilaian siswa tentang peran guru PAI sebagai motivator siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo. Salah satu dari siswa kelas VIII menyatakan sebagai berikut:

“Peran para guru PAI sebagai motivator siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo ditunjukkan kemampuan para guru PAI untuk memberikan nasehat-nasehat dan arahan kepada kami, sehingga kami merasa bersemangat untuk belajar dan melaksanakan perintah agama karena semua itu akan memberikan manfaat yang

besar bagi kehidupan kami.37

35

Bapak Urip Udiyono, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,,

Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015. 36

Bapak Amat Nurohman, selaku Waka Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo,, Wawancara pribadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2015.

37 Khairul Anwar, salah satu siswa kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah YMI

(25)

Dari pernyataan-pernyataan hasil wawancara menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dapat berperan sebagai motivator bagi para siswa yang menjadi peserta didiknya. Hal ini sebagai bagian dari pengembangan nilai-nilai karakter religius atau keagamaan para siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo.

4. Sebagai Dinamisator Siswa

Guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo tidak hanya membangkitkan semangat, tetapi juga mendorong para siswanya agar menjadi siswa yang mempunyai karakter yang baik, hal ini dilakukan dengan mendampingi para siswa dalam berbagai organisasi baik itu sebagai pelindung maupun pembina.

5. Sebagai Evaluator Siswa

Guru PAI di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo dalam peran sebagai evaluator memiliki tugas diantaranya memberikan nilai pada peserta didik, misalnya saja saat ada tugas harian, ujian tengah semester, ujian semester dan ujian praktik.

Referensi

Dokumen terkait

Daripada analisis yang telah dibuat dalam Bab 4, penyelidik dapat membuat perbincangan hasil analisis berdasarkan kepada persoalan kajian iaitu sejauh manakah persepsi

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di madrasah tsanawiyah yang terletak di Kabupaten Bandung, dapat disimpulkan dari hasil wawancara bahwa kurangnya kemampuan

Peran Kepala Madrasah Dalam Supervisi Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru di Madrasah. Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTs NU) Putra 1 Buntet Pesantren

Metode pembelajaran dan model pembelajaran tersebut diterapkan dalam pembelajaran front ensemble marching band Citra Derap Bahana Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya, untuk mengetahui deskripsi tingkat harga diri dengan penyesuaian diri santri tahun pertama pondok pesantren modern Raden Paku Trenggalek, maka

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut secara normatif yaitu dengan cara pengumpulan data sekunder atau data yang diperoleh dari

Bahwa dengan adanya perkembangan keadaan, terutama berkaitan dengan penambahan objek retribusi baru kekayaan daerah/barang milik daerah dan penyesuian tarif retribusi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pada pokok bahasan statistika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode