Modul ke: Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Periklanan (Marcomm)
Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom
ETIKA PERIKLANAN
Pokok Bahasan :
PENGERTIAN ETIKA
Agenda
Pengertian etika
Jenis-jenis etika
Kaitan etika dengan budaya dan hukum positif
Dampak iklan terhadap etika dan budaya padaPengertian Etika
Secara sederhana, etika adalah suatu suatucabang ilmu filsafat yang mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan moral
Etika berisi prinsip-prinsip moralitas dasar yangakan mengarahkan perilaku manusia
Etika mempunyai dua makna yaitu:
1. Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, cara berfikir. Atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.
2. Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat.
• Pengertian etika kedua, berbeda dengan yang pertama
karena tidak berisikan nilai dan norma-norma kongkret yang menjadi pedoman hidup manusia.
Pengertian Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa yang benar dan salah berdasarkan standar moral.
Standar moral ialah standar yang berkaitan dengan persoalan yang dianggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas kekuasaan, melebihi kepentingan sendiri, tidak memihak dan pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah, malu, menyesal, dll.
• Definisi etika dalam pandangan Louis Kattsoff
1. Etika Deskriptif
etika bersangkutan dengan nilai dan ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah baik dan buruknya tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Bersifat pemaparan/penggambaran saja.
2. Etika Normatif
berusaha mencari ukuran umum bagi baik dan buruknya tingkah laku.
3. Etika Kefilsafatan
analisa tentang perbuatan etis, tidak etis dan sebagainya. Mempersoalkan tentang arti-arti yang dikandung oleh istilah-istilah kesusilaan yang dipergunakan oleh orang dalam membuat tanggapan-tanggapan kesusilaan.
Klasifikasi Etika
Etika Bisnis Etika Etika Umum Etika Khusus Etika Individual Etika Sosial Etika Lingkungan Hidup Etika terhadap sesama Etika Keluarga Etika Politik Etika Profesi Etika Hukum Etika Periklanan Etika Pendidikan Etika Media.dllJenis-Jenis Etika
1. ETIKA UMUM : berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
2. ETIKA KHUSUS : merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola
Jenis-Jenis Etika
1.
Meta ethics:Berkaitan dengan arti atas suatu penilaian etis sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Mempelajari dasar-dasar etika dan moralitas.
2.
Normative ethics:Suatu pengetahuan mengenai apakah suatu perilaku itu benar atau salah (science of conduct)
Socrates: Seseorang akan melakukan hal yang benar bila ia mengetahui apa yang benar. Tindakan yang salah muncul karena orang itu tidak mengetahui apa yang benar.
Lanjutan…
Aristotle: Seseorang akan melakukan hal yang benar bila ia menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya. Rasa frustrasi dan ketidakbahagiaan muncul karena seseorang tidak dapat memunculkan seluruh
potensinya.
Hedonisme: Seseorang dianggap benar bila ia mementingkan kepuasan dirinya dan mengurangi rasa sakit.
Cyrenaic Hedonism: Carilah kepuasan diri, itulah yang terbaik
Epicureanism: Carilah kecukupan diri
Lanjutan…
3.
Applied ethics:Suatu cabang filsafat yang berusaha menerapkan teori-teori mengenai etika pada kehidupan sehari-hari manusia.
Contoh: Etika Bisnis, Etika Kedokteran, Etika Periklanan
Dengan semakin kompleksnya masalah moralitas di dunia modern, tidaklah mudah menerapkan dikotomi (benar-salah) pada setiap masalah moral. Setiap masalah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang dapat menghasilkan pendapat/penilaian yang berbeda-beda.
Lanjutan…
4.
Etiquette:Suatu pedoman perilaku yang mempengaruhi harapan untuk berperilaku sosial sesuai dengan konvensi norma yang berlaku dalam suatu kelompok sosial tertentu
Contoh: Tidak sopan bila makan sambil bicara
Etika vs Etiket:
Etika mempunyai cakupan yang jauh lebih luas daripada etiket karena etika menjangkau proses berpikir dan suara-hati dalam menentukan suatu pendapat atau perilaku sedangkan etiket terbatas pada perilaku sosial saja.
Etika & Budaya
Sebagai salah satu tatanan moral, maka etika akan sangat dipengaruhi oleh budaya
Budaya yang berbeda dapat membentuk tatanan moral yang berbeda dan dengan demikian sistem etika yang berbeda pula
Dalam setiap budaya terdapat nilai-nilai budaya, contoh: gotong-royong, penghormatan pada orang tua, dll
Ada nilai-nilai budaya yang bersifat lokal (hanya berlaku pada satu kelompok sosial saja) ada pula nilai-nilai budaya yang bersifat inter-lokal, bahkan global.
Nilai-nilai budaya akan mempengaruhi norma etika yang terbentuk
Perlu dicatat bahwa kelompok sosial disini dapat pula berarti institusi, kelompok profesi (contoh: dokter, militer dlsb) dan sebagainya.
Etika & Hukum Positif
Etika seringkali menjadi acuan dari penyusunan suatu hukum positif Contoh: peraturan mengenai aborsi, peraturan mengenai pornografi, peraturan mengenai jurnalisme, dll.
Meskipun demikian, etika umumnya selalu bersifat lebih luas daripada hukum positif
Secara sederhana: pelanggaran atas suatu hukum positif akan selalu berarti perilaku yang tidak etis tetapi pelanggaran suatu etika, belumlah tentu melanggar suatu hukum positif.Iklan & Etika
Definisi iklan:
Pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Definisi periklanan:
Seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, penyampaian dan umpan balik dari pesan komunikasi pemasaran.Ada beberapa strategi periklanan, al :
a. Media cetak (Surat kabar, majalah) b. Telemarketing
c. Media elektronik (Radio, TV, Internet) d. Periklanan Luar
e. Surat / Brosur
f. Periklanan transportasi g. Periklanan khusus
Iklan & Etika
Keuntungan dari adanya iklan:
Adanya informasi kepada konsumer akan keberadaan suatu produk dan “kemampuan” produk tersebut
Adanya kompetisi sehingga dapat menekan harga jual produk kepada konsumen
Memberikan subsidi kepada media-massa sehingga masyarakat bisa menikmati media-massa dengan biaya rendahIklan & Etika
Keburukan dari adanya iklan:
Memunculkan budaya materialisme
Memunculkan perilaku stereotip yang berbahaya
Munculnya produk-produk yang sebenarnya berbahaya untuk dikonsumsiDampak iklan
1. Dampak positif (konstruktif)
Tingkat pengetahuan masyarakat bertambah akan produk-produk baru. (dari tidak tahu-menjadi
tahu tentang produk tertentu)
2. Dampak negatif (destruktif)
Timbulnya budaya konsumeristis
Mencoba setiap produk yang diiklankan
Iklan & Etika
Efek negatif iklan bisa sangat signifikan karena3 faktor utama dari ciri-ciri dasar iklan:
Persuasif
FrekuensiLanjutan…
Persuasif
Iklan bagaimanapun juga akan selalu mempunyai unsur membujuk seseorang untuk mempercayai isi pesan pada iklan tersebut dengan harapan konsumer mau memperhatikan, mencoba dan menjadi loyal terhadap suatu produk/jasa.
Frekuensi
Iklan akan selalu ditampilkan dengan frekuensi yang tinggi dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak konsumer dan makin mudah diingat oleh konsumer.
Exposure
Eksposur berkaitan dengan bagaimana pengiklan berusaha “mengurung” konsumer dengan berbagai macam media untuk menyampaikan pesan-pesan iklannya. Setiap media yang digunakan berarti akan menambah tingkat eksposur dari produk/jasa tersebut sehingga konsumer selalu teringat atas produk/jasa tersebut.
Iklan & Etika
Menyadari sisi baik dan buruk dari periklanan, maka perlu disusun suatu pedoman Etika Periklanan diIndonesia (yaitu kitab Etika Pariwara Indonesia)
Apakah lalu masalahnya selesai? TIDAK!
Muncul pertanyaan baru: bukankah iklan“mendewakan” kreatifitas? Panduan etika hanya akan membatasi bahkan memasung kreatifitas tersebut!
Iklan & Etika
Iklan dan etika seharusnya TIDAKdipertentangkan dan justru harus saling melengkapi
Lihat kembali pada definisi iklan danIklan & Etika
Keduanya memiliki satu unsur yang sama:
Iklan harus bersifat komunikatif kepada khalayaknya agar dapat diterima
Untuk itu, iklan perlu mengetahui “consumer insights” yang akan sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai budaya
Etika juga disusun berdasarkan nilai-nilai budaya; termasuk nilai-nilai budaya dari khalayak
Etika dengan demikian merupakan “negative consumer insights”; suatu pagar yang membatasi kreatifitas agar pesan komunikasi tidak ditolak oleh khalayakFungsi Periklanan
• Iklan berfungsi sebagai pemberi informasi Pada fungsi ini iklan merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat tentang produk yang akan atau sedang ditawarkan di pasar.
• Iklan berfungsi sebagai pembentuk opini (pendapat) umum.
Pada fungsi ini iklan mirip dengan fungsi propaganda politik yang berupaya mempengaruhi massa terpilih. Dengan kata lain, iklan berfungsi menarik dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk yang diiklankan.
Ciri-ciri iklan yang baik
• Etis : berkaitan dengan kepantasan.
• Estetis : berkaitan dengan kelayakan (target
market, target audiennya, kapan harus
ditayangkan?).
• Artistik : bernilai seni sehingga mengundang daya tarik khalayak.
Penerapan Etika Dalam Iklan
• Iklan rokok: Tidak menampakkan secara
eksplisit orang merokok.
• Iklan pembalut wanita: Tidak memperlihatkan
secara realistis dengan memperlihatkan
daerah kepribadian wanita tersebut
• Iklan sabun mandi: Tidak dengan
Ciri-ciri Etika Dalam Iklan
• Jujur : tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang diiklankan
• Tidak memicu konflik SARA
• Tidak mengandung pornografi
• Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
• Tidak melanggar etika bisnis, ex: saling menjatuhkan produk tertentu dan sebagainya.
Masalah Dalam Fenomena Periklanan :
1. Biaya besar tanpa menambah manfaat pada produk.
2. Iklan tidak mendidik/menyesatkan
3. Iklan memamerkan suasana materialistis.
4. Iklan dilatarbekangi suatu ideologi
tersembunyi yang tidak sehat, yaitu ideologi
konsumerisme. (Sudah memasuki masalah
Fungsi Iklan:
1. Informatif 2. Persuasif
• Sebagai upaya komunikasi antara produsen dengan pasar, antara penjual dengan calon pembeli/pelanggan.
• Dalam proses komunikasi tersebut iklan menyampaikan sebuah “pesan”.
• Menurut Keraf, iklan punya fungsi memberi informasi, dan membentuk pendapat umum, serta fungsi membujuk Juga fungsi mengingatkan
Periklanan dan Kebenaran
Seringkali iklan terkesan suka membohongi, menyesatkan, menipu publik apriori. ---tidak etis
“Deterjen membersihkan paling bersih” “We are not the first but we are the best”
“Sabun mandi ini dipakai oleh sembilan dari sepuluh bintang film”.
• Iklan mempunyai unsur promosi,
• iklan merayu konsumen,
• mengiming-imingi konsumen,
• Karena bahasa periklanan mempunyai retorika
sendiri contoh:
“bintang segala bir”, “pesawat televisi terbaik diIndonesia”, “Makanan ini paling lezat”.
Iklan Yang Tidak Etis
• Iklan bukan saja menyesatkan dengan berbohong, tetapi juga dengan tidak mengatakan seluruhnya kebenaran,
contoh:
• iklan tentang mobil bekas, “semua mobil yang kami jual sebelumnya diperiksa oleh montir ahli”.
• Iklan Obat flu, “begitu orang minum langsung sembuh”.
• Iklan Minyak Goreng…..,
“bila ibu ingin minyak goreng yang murni, jernih, lezat, sehat, “gunakan akal sehat” pilihlah……
Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
Tidak membungkus produk dengan hal-hal
yang bersifat sensualitas (walaupun dengan sensualitas mendatangkan banyak konsumen). Contoh:
• Produk-produk otomotif
• Produk-produk minuman energi
• Tidak menyerang saraf motorik anak-anak.
• Anak-anak sasaran empuk produk, Karena
anak-anak menggunakan naluri bukan rasio.
• Anak-anak menjadi objek penderita dari
produsen.
• Menggunakan tokoh anak, tokoh fiktif tapi
Tidak menyerang produk pesaing, Misalnya:
• Menjelekkan pesaing,
• * membajak tokoh yang berpromosi,
• * menawarkan harga yang irasional,
• * menukar produk dengan produknya,
Persoalan Tidak Etis Muncul
dalam Iklan Manakala:
Pesan (massage) yang disampaikan mengenai:
produk, fungsi, kualitas, maupun kuantitas Ternyata tidak sesuai dengan realitasnya;
Pesan yang disampaikan diterima yang bukan
audience target utama.
Cara yang digunakan bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai kesusilaan.
• Misalnya iklan sabun mandi dilakukan dengan
Terjadi kejenuhan informasi. Pesan yang disampaikan terus menerus dengan visualisasi yang sama cenderung diabaikan audiences;
Timing yang tidak tepat, misalnya
• Iklan produk dewasa (rokok, pasutri, dll) yang
diiklankan dijam sore atau pagi
• Iklan yang bertepatan dengan waktu azan