• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Kega Warrior!!! Lets go!

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Kega Warrior!!! Lets go!"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Kega Warrior!!! Lets go!

Waktu cepat sekali berlalu, apakah kita sudah menabur benih yang baik di tanah yang baik? Karena suatu saat kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah…

Setelah BELAJAR DARI YESUS, bulan ini kita akan mengajar anak-anak tentang SERUPA YESUS. Sasaran dari tema ini adalah, setiap anak mulai melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan, punya hati seperti yang Tuhan punya, mengeluarkan kata-kata yang memberkati/membangun, dan memiliki sikap atau perbuatan yang menyukakan hati Tuhan. Lagu tema bulan ini yang diusulkan: “I Wanna be Just like You” (Album lagu Vol. 4, lagu no. 13).

Di samping itu, tentu kita tidak sekedar mengajar dan meminta anak untuk melakukan apa yang diajarkan, tapi teladan kita akan lebih banyak diteladani oleh anak-anak. Contoh saja, jika kita ingin anak-anak setiap hari saat teduh, tentu kita sebagai Pembina pun harus memberi contoh. Dan untuk lebih mengetahui apa yang anak-anak baca dalam Renungan Harian Kega (khususnya 7-12 tahun) maka setiap Pembina kelas kecil besar pun diharapkan memiliki dan membaca renungan harian kega tersebut.

Hasilnya! Mungkin saja ada yang tidak langsung terlihat, tapi lakukan bagian kita, Tuhan pasti akan melakukan bagianNya. Selamat melayani….

Tim Kurikulum

Catatan:

Bulan ini, dari tim kurikulum menghimbau setiap area mengadakan Bazaar. Hal ini akan membantu area yang anak-anaknya saat bulan Desember 2007 kemarin belum sempat menggunakan stikernya dalam Fun Fair. Selain itu kami akan mengeluarkan wajah Paspor yang baru agar memudahkan area melakukan penghitungan stiker, karena tidak akan tercampur dengan Paspor yang lama.

(2)

MINGGU I

HATI YANG

DISUKAI ALLAH

Sasaran

Anak hidup dengan hati yang tulus (disukai Allah)

Sambutan:

Bahan yang diperlukan:

1. Kertas berisi ayat hafalan (sebanyak anak), ukuran min. 5 x 10 cm

2. pen/pensil

Penyampaian:

• Bagikan kertas berisi ayat hafalan dan pensil (hanya bagi yang tidak membawa)

• Minta anak menghafal ayat hafalan, beri waktu paling lama 5 menit.

• Tantang 10 orang yang sudah bisa menghafal untuk maju ke depan kelas, dan mengucapkan ayat tersebut (tanpa lihat) di depan teman-temannya (beri stiker bagi yang benar)

• Setelah 10 anak selesai, tanyakan dan minta semua anak menulis di balik kertas ayat hafalan:

o apa yang ada di hatimu saat ini ketika kakak menyuruh kamu menghafal ayat?

o Apa yang kamu rasakan waktu kakak hanya memilih 10 orang yang mendapat hadiah/stiker.

Ayat Hafalan:

Mazmur 73:1 (Mazmur Asaf) Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.

Point;

• Anak belajar meresponi apa yang diperintahkan dengan hati yang benar.

(3)

Kata Kunci:

Aku mau punya hati yang oks banget

Pujian:

1 Anak-anak terang (lagu no. 10 CD seri Kecil-Besar vol 1)

2 Hatiku percaya (lagu no. 4 CD seri Kecil-Besar vol 4)

Games:

Alat yang digunakan:

1.Setiap anak-anak (jika kelasnya besar, tapi jika ruangan tidak memadai, batasi jumlah anak yang main)

Cara bermain:

1. Buat lingkaran besar,

berpegangan tangan, 2-3 anak berperan menjadi kambing-domba, 2 anak berperan sebagai singa dan beruang. 2. Tugas anak-anak yang

berpegangan tangan (membuat lingkaran besar tadi) adalah melindungi “kambing-domba”

dari kejaran singa, dengan memberi jalan kepada domba-domba jika ingin keluar atau masuk lingkaran, dan menghalangi singa yang ingin keluar atau masuk lingkaran untuk menangkap singa.

Note: seperti permainan “tikus dan kucing”

Firman Tuhan:

Mzm 17:3, 1 Sam 13:14b, 1 Taw 28:9, 1 Sam 17:12-20

Zaman dahulu kala hiduplah seorang anak kecil, dia anak bungsu dari 8 bersaudara. Kakak-kakaknya sudah besar-besar, gagah, ganteng, sedang dia, badannya kecil, karena memang

masih muda. Papanya bangga dengan kakak-kakaknya, sedang dia hanya dianggap anak bawang, sering disuruh-suruh ini dan itu.

(4)

Dia juga diberi tugas oleh papanya untuk mengembalakan “wedhus“ ….dalam bahasa kerennya mengembalakan “domba“. Tapi si bungsu ini tidak kesal hatinya, apalagi bersungut-sungut/mengeluh.

Setiap pagi setelah berdoa dan saat teduh, dia mengeluarkan kambing-dombanya untuk dibawa merumput di padang rumput, bukan hanya 1 atau 2 jam, tapi seharian loh... Selalu merasakan panas matahari, sorenya, barulah si bungsu pulang ke rumah.

Bila kamu diminta tolong untuk menjaga adikmu yang masih kecil, sedangkan mama dan papa pergi, apakah bisa sabar? Atau baru 10 menit, adikmu sudah kamu tinggal main ke rumah teman? Atau kamu akan menjaga adikmu asal ada imbalan/hadiah?

Setiap hari si bungsu harus menjaga kambing dombanya di padang rumput. Dia juga tidak pernah minta hadiah atau imbalan, hatinya tulus membantu papanya. Apakah sambil bermain-main?? Tidak! teman-teman, si bungsu saat menggembalakan kambing-dombanya dia malah memakai waktunya untuk memuji dan menyembah Tuhan. Bungsu menyanyi sambil memetik kecapi……

Na na na bersyukur

(vol. 7, lagu no.1)

Na na na setiap langkah

(vol. 7, lagu no.2)

Itu semua sama dengan kamu, jika kamu mendapat tugas atau disuruh oleh papa/mama langsung melakukannya, tidak dengan hati kesal atau marah-marah/bersungut-sungut mengerjakannya, tapi melakukan karena kamu ingin membuat mereka senang.

Dan jangan dipikir padang rumput tempat si bungsu menggembalakan domba itu aman... karena ternyata di sana singa dan beruang. Bagaimana dong apakah si bungsu takut?? Tidak! Karena dia tahu siapa penjaganya.

Allah yang memeliharaku

(vol. 1, lagu no.7)

Lalu apa yang dilakukan oleh si bungsu? Dia harus menjaga dombanya agar tidak jadi santapan binatang lain, dengan cara apa ya? Tentu kalau melihat tubuhnya yang masih kecil, dia butuh bantuan, tapi siapa yang mau membantu?

(5)

Dalam permainan tadi teman-temanlah yang membantu si bungsu untuk melindungi domba-dombanya. Tapi ketika di padang rumput, waktu bungsu sendirian (teman-teman kan tidak ada di sana), kira-kira siapa yang menolong? (tunggu respon anak-anak). Ya tepat sekali, Tuhan yang menolong si bungsu untuk melawan singa ataupun beruang. Ketika singa/beruang mengganggu, Si bungsu berdoa pada Tuhan, ia mengandalkan Tuhan, dengan bersenjatakan ketapel. Dengan ketapel itu dia mengusir semua binatang-binatang yang hendak mengganggu kambing-dombanya….

Tak perlu takut

(vol. 8, lagu no.8)

Nah teman-teman, apakah tahu

cerita siapakah ini? Betul, si bungsu tadi adalah Daud. Tuhan senang padanya karena Daud

seorang yang tulus hatinya (I Raja-raja 9:4)

Ternyata hati Daud tidak hanya

tulus, tapi mempunyai hati yang lembut, yaitu hati yang mudah diajar, dan dinasehati. Allah sangat menyukainya, Daud adalah orang yang dikasihi Allah.

Yuk kita baca di Kis 13:22b. Di alkitab di tulis bahwa Allah sendiri berkenan / menyukai Daud karena Daud melakukan apapun yang Tuhan minta walau kadang tidak mengenak-kan namun Daud tetap lakukan karena Daud punya hati yang lembut.

Apa buktinya bahwa Daud memiliki hati yang lembut dan tulus?

1.Daud tidak menggerutu & komplain saat diminta melakukan sesuatu, ia melakukannya seperti untuk Tuhan, bukan untuk kepentingan diri sendiri.

2.Walaupun dibeda-bedakan Daud tidak merasa sakit hati.

3.Daud suka sekali memuji dan menyembah Tuhan

4.Daud mengandalkan Tuhan dalam setiap keadaan (contoh: saat melindungi dombanya)

Nah, siapa yang mau seperti Daud yang memiliki hati yang disukai Tuhan yaitu, hati yang tulus, dan lemah lembut (mau dibentuk) dan selalu mengandalkan Tuhan dalam hal apapun?

(6)

Nyanyi dan bersoraklah (vol. 7, lagu no.4)

Kesaksian:

Di Afrika ada seorang gadis usia 10 tahun, namanya Ruth, dia tinggal di panti asuhan karena papa dan mamanya sudah tidak ada. Suatu hari mereka (anak-anak di panti asuhan tersebut) ketambahan 2 teman baru (1 masih bayi premature dan 1 lagi kakaknya baru berumur 2 tahun).

Si bayi butuh botol air panas untuk bisa minum, karena botol air yang ada baru saja rusak, sedangkan kakaknya terus menangis karena ditinggal mati oleh mamanya. Ibu panti asuhan menceritakan hal ini kepada anak-anak. Tiba-tiba Ruth berdoa dengan doa singkat.

"Tolong, Tuhan" dia berdoa, "kirim kan botol air panas untuk adik bayi, jangan besok ya Tuhan, karena bayinya bisa mati, jadi tolong kirim sore ini. Dan saat Engkau

mengirimkan botol air panas itu, maukah Engkau mengirimkan juga boneka untuk gadis

kecil itu, supaya dia tahu bahwa Engkau sungguh mengasihinya?". Benar saja, sorenya ada yang mengirim 1 paket besar yang berisi baju, perban, serta botol air dan masih ditambah boneka cantik.

Point:

Doa dari hati yang tulus pasti didengar dan dijawab Tuhan.

Nah teman-teman, kita harus belajar dari Ruth, seperti Tuhan Yesus (waktu memberi makan 5000 orang) dia tidak ragu-ragu, tapi hatinya percaya kalau Tuhan pasti menjawab doanya. Yuk kita bersyukur…

Bri syukur buat karyaMu (vol. 2, lagu no.11)

Doa

Pujian

:

Bersyukur

(vol. 2, lagu no.7)

Object Lesson:

Bahan:

(7)

• Alternative lain: 2 gambar apel, yang 1 di dalamnya ada ulat (jika tidak ada gambar, bisa gunakan foto, atau alternative lain)

Penyampaian:

• Apakah teman-teman suka buah apel? Belah apel yang busuk (depannya masih bagus), perlihatkan apel yang busuk dalamnya, katakan: “tapi sayang yah, kelihatannya apel ini bagus dan enak dimakan, tapi setelah kita buka ternyata busuk”

• Tapi jangan kuatir, karena kakak masih ada 1 lagi (belah apel yang baik), bagikan kepada beberapa anak.

Penjelasan:

Tuhan ingin hati kita seperti apel yang bagus bukan hanya depannya, tapi juga bagian dalamnya. Jangan sampai di depan orang kita tersenyum, padahal hati kita tidak suka dengan orang itu.

Aktifitas:

• Buat kelompok ber-tiga-tiga

• Setiap anak dalam kelompok harus belajar saling mendoakan

• Bahan Sharing:

1. Dalam seminggu ini apakah ada hal yang Tuhan tidak suka yang kamu simpan dalam hatimu?

2. Jika ada, maukah kamu membereskan hatimu, dengan minta ampun pada Tuhan (jika orangnya ada di ruangan bisa kamu datangi untuk minta maaf atau memberi maaf)

3. Jika tidak ada, maukah kamu terus mempertahankan hatimu terus tulus? Yuk buat komitmen/janji sama Tuhan.

Pengumuman:

Minggu ke 4 kita akan mengadakan bazar, ayo kumpulkan lebih banyak lagi stiker, saat teduh jangan bolong, dan bantu kakak pembina melayani, bukan hanya kamu dapat stiker, tapi kamu sedang mengembangkan talenta kamu untuk Tuhan.

(8)

MINGGU II

PIKIRAN YANG DISUKAI

PIKIRAN YANG DISUKAI

PIKIRAN YANG DISUKAI

PIKIRAN YANG DISUKAI

ALLAH

ALLAH

ALLAH

ALLAH

Sasaran:

Anak mempertahankan pikiran tetap kudus

Sambutan:

Drama : persiapkan 3 kid’s leader..

KL1, KL2 masuk ke panggung duduk bengong…. (KL3 masuk, mengejutkan KL1 & KL 2)

KL3 : „He…..siang-siang kok bengong…lagi mikirin apa?“ KL1 : “Kaget deh, aku lagi mikir si Inge, dari tadi

ngeliatin aku terus sambil... berbisik sama

temennya yang sirik itu, pasti tadi lagi ngomongin aku yang nggak-nggak deh...

KL2 : Eh teman... tahu tidak tadi aku melihat Pak Agus dengan si Iman sebelum ulangan bicara berdua

kayanya rahasia banget, eh jangan-jangan si Iman diberitahu jawaban ulangannya …..

KL3 : Eh,Eh…kalian ini dari tadi kok selalu berpikiran yang negative sama orang lain? anak Tuhan kan

tidak boleh gitu yah….anak Tuhan harus berpikir seperti Tuhan berpikir.

KL1&2 : Memang gimana caranya Tuhan berpikir? MC : Mau tahu caranya?

Object Lesson:

Bahan:

1. Gelas kaca/kaleng (ukuran diameter 10cm baik atas atau bawah sama besar, seperti kaleng susu)

2. Beras (diisikan ke dalam kaleng/gelas sampai penuh, padat)

3. Sumpit

(9)

Persiapan & penyampaian:

• Gelas/kaleng yang berisi beras diletakkan di atas meja.

• Katakan kepada anak, ”sering kali kita sebagai anak Tuhan membatasi Tuhan dengan mengatakan, mana bisa berubah, saya tidak bisa, pikiran saya sudah begitu, dll” sambil meletakkan 1 telapak tangan menutupi permukaan gelas, posisi telapak tangan menekan/memadatkan beras. Tangan lainnya menusukkan sumpit melalui sela jari tangan yang menekan beras (posisi sumpit tegak lurus), usahakan sumpit tidak boleh goyang/bergeser.

• ”Tapi apakah kata Tuhan? Bagi Tuhan asal kita percaya, kita bisa berubah, jangan pernah memakai pikiranmu yang terbatas, pakai pikiran Tuhan” Pegang sumpit dengan perlahan dan angkat sumpit, gelas yang berisi beras yang dipadatkan akan ikut terangkat, angkat sekitar 10-20 cm, biar anak-anak melihat, kemudian letakkan secara perlahan, setelah sampai di meja, geser sedikit sumpit tanpa terlihat anak-anak.

• ”Namun waktu kamu ragu-ragu dengan hatimu, waktu kamu mengatakan mana mungkin?” maka hasilnya akan berbeda (minta anak/pembina mengangkat kembali sumpit dan gelas tadi). ”maka kamu akan gagal, sampai kamu punya pikiran Tuhan, percaya kalau Tuhan bisa melakukan yang mustahil, maka kamu akan berhasil”

Note: pembina lebih dahulu harus mencoba di rumah dan melatihnya, sebelum dipraktekkan di depan anak (jika mungkin, bisa minta anak yang mengangkat pada awalnya) MC : Tuhan selalu berpikir baik/positif, Dia selalu

berpikir, kamu bisa berubah karena kamu ciptaanNya yang luar biasa, yang spesial, yang

khusus.

Penyembahan:

Hebat

(vol. 4, lagu no. 5)

Hidup tanpaMu

(vol. 4, lagu no. 7)

Hatiku Percaya (vol. 4, lagu no. 4)

MC : Nah, kalau Tuhan berpikir kamu bisa

bersama Dia tentunya, bagaimana caranya supaya kamu bisa berpikir seperti itu?

(10)

Firman Tuhan:

Apa pikiran kamu waktu melihat Tuhan Yesus di salib? Menurut kamu, apa yang Tuhan pikirkan tentang orang-orang yang memukul, mengejek, memaku dan menyalibkan Dia?

Tuhan Yesus adalah 100% manusia biasa, ya seperti kita ini. Tentu Dia juga merasakan sakit, tapi apa Dia punya pikiran jelek/balas dengam? Apakah Tuhan Yesus selalu berpikiran negatife terhadap orang lain?

Jawabannya adalah „TIDAK“. Firman Tuhan malah berkata bahwa Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa agar Bapa di surga mengampuni semua yang telah berbuat jahat sama Dia.

Selain itu, Tuhan Yesus juga selalu berpikir bagaimana caranya membuat hati Bapa di surga senang (Yoh. 4:34). Tuhan Yesus selalu mikirkan yang baik, sehingga apa pun yang Tuhan Yesus lakukan selalu menyenangkan Bapa.

Semua baik (vol. 7, lagu no. 14)

Supaya kamu punya pikiran seperti Tuhan, Tuhan

memerintahkan kita bagaimana berpikir, yaitu di Filipi 4:8

Ayat Hafalan:

Filipi 4:8

Jadi akhirnya, saudara-saudara,

semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis,

semua yang sedap didengar,

semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Yang Benar : Bagaimana taat sama Orang tua Yang Mulia : Bagaimana menyenangkan hati Yesus Yang Adil : Bagaimana tidak membeda-bedakan teman Yang Manis : Bagaimana disukai banyak teman

Yang Suci : Bagaimana berpikir kudus

Kebajikan : Bagaimana bisa berbuat baik pada semua orang

Patut dipuji : Bagaimana dipuji oleh orang tua & terlebih Bapa di surga

(11)

Note: Pembina beri contoh-contoh “bagaimana anak

melakukan” bisa dengan menanyakan balik kepada anak-anak (jika anak tidak bisa menjawab baru dijelaskan)

Pasti teman-teman berpikir susah sekali kalau setiap hari seperti Tuhan Yesus…

Ingat teman! tiada yang mustahil bagi Allah, asal kalian mau, pasti bisa. Latihan setiap hari.

Setiap ada pikiran yang negative atau kotor muncul, ingat Firman Tuhan yaitu Filipi 4:8.

Lakukan terus, kalau gagal, jangan putus asa, karena kamu pasti bisa. Pasti pikiran negative itu langsung hilang. I Pet.1:15-16 bilang kamu itu bisa kudus karena Tuhan Allah kita kudus.

Tantangan:

Nah, siapa di sini yang mau mengubah pikirannya sesuai dengan Firman Tuhan seperti pikiran Yesus, setiap hari diperbarui? Dan diisi dengan firman Tuhan?

Doakan

Games:

TEBAK PIKIRAN

Perlengkapan:

Lembaran kertas sesuai dengan jumlah pembagian kelompok, pikiran ilahi dan pikiran dunia.

Cara bermain

o Sediakan potongan-potongan persegi panjang sejumlah pembagian kelompok (jika jumlah anak 40, dibagi menjadi 4 kelompok jumlah anggota per kelompok 10 orang, artinya buat 4 potong persegi panjang), dimana setiap potongan berisi 1 pikiran ilahi dan sisanya adalah pikiran salah/dunia)

Contoh:

o Tugas setiap kelompok adalah memilih potongan yang berisi pikiran ilahi.

BERDOA

SAAT TEDUH

IRI HATI

BENCI

BERKELAHI

REBUT MAINAN

DENDAM

KESAL

(12)

o Kelompok yang berhasil memilih pikiran ilahi adalah pemenangnya.

o Permainan bisa diulang sampai setiap kelompok mendapat giliran mendapatkan Pikiran Ilahi

Point: anak memiliki pikiran ilahi

Pujian:

I wanna be just like You (vol. 4, lagu no. 13) Seperti Kau Yesus (vol. 8, lagu no. 1) Sukacita Surga (vol. 8, lagu no. 5) Setiap langkah (vol. 8, lagu no. 2)

Aktifitas:

Bagi anak perkelompok (paling banyak 3 orang), yang dilakukan:

1. Menurut kamu, pikiran seperti apa yang disukai Tuhan? 2. apakah kamu juga berpikir seperti itu?

3. Bagaimana punya pikiran seperti Tuhan?

4. Yuk dengerin sesaat (5 menit), apa yang Tuhan katakan tentang kamu! (Perdengarkan musik lembut instrumental)

Pengumuman:

Minggu ke 4 kita akan mengadakan bazar, masih ada 2 minggu lagi, ayo kumpulkan lebih banyak lagi stiker, saat teduh jangan bolong, dan bantu kakak pembina melayani, bukan hanya kamu dapat stiker, tapi kamu sedang mengembangkan talenta kamu untuk Tuhan.

(13)

MINGGU III

Kata-kataku

Memberkati

Sasaran:

Anak mengeluarkan kata-kata yang memotivasi/membangun

Sambutan:

• Minta anak-anak mencari teman berdua-dua.

• Perhatikan pasangannya masing-masing, dan cari lebih dari 2 atau paling sedikit 1 kelebihan yang dimiliki oleh pasangannya.

• Kemudian katakan kepada pasangannya, perkataan yang membangun/positif, contoh: Kamu orang yang teliti, kamu itu murah hati loh..., dll.

• Jika ada anak yang bisa menyebutkan lebih dari 2 berikan apresiasi/stiker.

• Catatan: anak harus melakukan dengan sungguh-sungguh, tidak bercanda/main-main.

Point:

Anak belajar mengucapkan kata-kata yang membangun temannya.

Kata kunci:

• Mulutku untuk berkata-kata yang membangun

Pujian:

Na na na bersyukur

(vol. 7, lagu no. 1)

Aku bisa

(vol. 1, lagu no. 3)

MC : Kamu bisa membangun/memberkati teman-teman kamu dengan kata-katamu, coba kita baca bersama apa yang Tuhan katakan...

Ayat Hafalan:

Efesus 4:29

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun,

(14)

di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

MC : Setiap kata-kata yang keluar dari mulut kamu berasal dari hati yang dipengaruhi oleh pikiran kamu. Biasanya apa yang ada di hatimu itu akan keluar melalui mulutmu, makanya kamu harus menjaga hatimu (Mat. 15:18)

Firman Tuhan:

Persiapan:

3 orang Kids Leader (KL) membawa alkitab

Kl 1 & KL 2 sedang bermain di rumah KL3, alkitab diletakkan di lantai.

KL1 : Bodoh kamu, maen kaya gini aja ga bisa, sekolah ga sih……sudah ah, pulang aja… (sambil pergi)

KL2 : (Nangis) hu..hu…hu.. (KL 3 masuk)

KL3 : Lho…kenapa nangis?

KL2 : Tadi lagi asyik main sama dia (sambil menunjuk KL1), tapi karena aku ga bisa dia ngatain aku Bodoh...hu…hu…hu…

KL3 : Sudahlah….kamu bukannya tidak bisa tapi kamu hanya belum mengerti..., kamu kan pintar, sini aku

ajarin….

KL2 : (Senyum) ….makasih ya……

Apakah kalian masih ingat waktu belajar berbicara dulu… apa kata-kata pertama yang kamu ucapkan? masih ingat tidak?…..(tunggu sampai anak-anak menjawab) ada susu, ada mama, ada papa …..terus belajar A..B..C…D….sampai kita semua bisa ngomong kan…?

Nah…sekarang ingat-ingat lagi, waktu di sekolah siapa suka mengeluarkan kata-kata seperti drama tadi? Atau kata-kata lain, yang pasti kata-kata itu menyakiti teman kita??

Di rumah, apakah ada papa/mama yang mengajari kita untuk mengeluarkan kata-kata yang tidak enak kepada teman kita? Atau saat di sekolah, apakah ibu/bapak guru mengajar kita untuk berkata seperti itu? Apakah ada pelajarannya? Atau mungkin di gereja? (Biar mereka jawab)

(15)

Seperti di drama tadi, kira-kira diantara ketiga teman tadi yang kelihatan seperti anak Tuhan yang mana? (biar mereka jawab)

Sebenarnya ke-tiganya adalah anak Tuhan, namun apa yang membedakan KL1, KL2 dan KL3? Kira-kira perkataan KL1 tadi Tuhan suka ga ya? (biar anak-anak menjawab)

Kata Kunci

Hati-hati dengan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita, itu bisa melukai orang lain atau membuat org lain menjadi damai sejahtera. Pilihan itu ada di tangan kalian. Dan jangan lupa setiap perkataan yang keluar dari mulut kita, setiap perbuatan kita, Tuhan melihat dan memperhatikan, Dia akan membalas sesuai dengan apa yang kita perbuat atau katakan.

Jadi apa dong yang harus kita lakukan jika ada orang meledek kita? (Baca: I Pet.2:23)

MC : Teman-teman, mulut kita diciptakan untuk membangun orang/teman dan memuji Tuhan, yuk kita pakai untuk itu

Come, Now is the time to worship

(vol. 1, lagu no. 3)

Di hadapan KemegahanMu

(vol. 3,

lagu no. 4)

How great is our God

(vol. 4,

lagu no. 11)

MC : Apakah teman-teman tahu, apa yang terjadi saat kita tidak menggunakan mulut kita dengan benar. Perkataan kita bisa membuat orang lain celaka.

Cerdan:

Ada seorang anak kecil yang gemar berkata-kata negative, mengolok-olok teman, menyakiti temannya. Kemarin dia mengucapkan “he pincang! Ayo adu lari dengan aku” kepada anak yang memakai tongkat. Di hari yang lain dia mengucapkan “kamu orang miskin, mana bisa memberi buat Tuhan. Baru tadi pagi dia mengucapkan yang lain lagi kepada temannya yang papanya sudah meninggal, “wei anak yatim, kasihan deh lu..” Pernah satu kali papanya didatangi oleh orang yang marah-marah akibat anaknya yang kakinya cacat tidak mau lagi datang ke sekolah.

(16)

Papanya yang mendengar lalu mendisiplin anak ini, Papanya meminta dia setiap kali dia mengeluarkan kata-kata negative, yang menyakiti teman, kata-kata-kata-kata kotor, dia harus memaku 1 paku di pagar rumahnya.

Menurut kalian, apakah dia berubah? Ternyata tiap hari, tiap minggu dia harus memakukan beberapa paku karena mengeluarkan perkataan yang tidak baik kepada teman-temannya. Dia melakukan itu sampai berkurang perkataan yang tidak baik, pagar di rumahnya sampai penuh dengan paku yang ditancapkan, hampir tidak ada tempat untuk memaku lagi.

Kemudian dia berkata pada papanya, sekarang saya sudah tidak berkata-kata yang buruk lagi Papa. Ok, sekarang kamu cabut setiap paku-paku yang menancap di pagar.

Anak itu melakukan perintah papanya sampai semua paku telah tercabut. Setelah itu papanya meminta dia melihat, ternyata masih ada bekas-bekas paku yang menancap (bolong-bolong), dan itu tidak bisa hilang.

Teman-teman, setiap perkataan negative/olok-olok yang pernah kamu katakan ke teman-temanmu mungkin maksudnya bercanda… Tapi kita tidak pernah tahu apakah itu menyakiti hati teman-teman kita atau tidak. Dan ingat, ada bekas luka di hati teman kamu dan perlu waktu untuk sembuh.

Bukan hanya itu, hati-hati juga dengan gossip..., karena orang bisa bertengkar/berkelahi karena ceritamu.

Ingat teman-teman! Perkataan kamu berkuasa.

Sekarang kakak mau tantang kamu untuk memilih apakah kamu mau mengeluarkan kata-kata positif yang membawa damai sejahtera untuk teman-teman atau kata-kata yang menyakiti teman-teman kamu. Semua pilihan ada di tangan kamu, buat kamu yang memilih berjanji untuk berkata-kata yang baik, yang menyenangkan TUhan Yesus, bangkit berdiri, Kakak akan berdoa bagi kamu…

Note: Doakan juga anak-anak yang sering mendengar kata- kata negative dari orang lain.

Bapa ku mengasihiMu (Vol. 2, lagu no.1)

(17)

Games:

Kata Berkat

Perlengkapan: Non alat

Cara bermain:

o Setiap anak bertugas untuk mengucapkan kata berkat kepada setiap teman, kata berkat yang diucapkan tidak boleh sama, ketika berhadapan dengan teman lain kata berkat yang diucapkan harus berbeda, dan teman yang menerima kata berkat juga tidak boleh menerima 2 kata berkat yang sama.

Pemenangnya:

o Anak yang mengucapkan banyak kata berkat yang berbeda.

Point :

Mengajarkan anak praktek mengucapkan kata berkat.

Setiap Langkah (Vol.7, lagu no. 2)

Hidup Tanpamu (Vol. 4, no. 7)

Aktifitas:

Buat kelompok 4 orang, untuk sharing dan saling mendoakan

Bahan sharing:

1. Ceritakan singkat kesulitan kamu mengeluarkan kata-kata positif.

2. Apakah kamu sendiri pernah mendengar kata-kata negative dari orang lain? ceritakan

3. Apa kata Tuhan tentang kamu?

4. Mau buat janji sama Tuhan untuk rajin sate (saat teduh) agar kamu semakin dekat sama Tuhan.

Pengumuman:

Minggu besok kita akan mengadakan bazar, kamu bisa praktek untuk jadi berkat buat teman-teman kamu, ajak mereka ke Kega. Sekalipun minggu depan Bazaar bukan berarti tidak dapat stiker lalu kalian tidak melayani, ingat firman minggu pertama, apapun yang kamu lakukan harus dengan hati

(18)

yang tulus, karena kamu sedang mengembangkan talenta kamu untuk Tuhan.

(19)

Minggu IV

PERBUATANKU

DISUKAI TUHAN

Sasaran:

Anak praktek melakukan yang baik menurut Tuhan

Sambutan:

Siapa yang seminggu ini taat sama orang tua? tidak semaunya sendiri? Saat diberi tugas dilakukan?

Apakah ada yang berani menceritakan apa yang Tuhan lakukan dalam hidupnya?

Pujian:

Elevate

(Vol. 3, lagu no. 6)

One Way

(Vol. 7, lagu no. 7)

Kata kunci:

„Kamu dipilih dan ditentukan serupa Yesus“.

Games:

Perbuatan Ilahi

Perlengkapan:

o Potongan-potongan perbuatan positif dan negatif sebanyak-banyaknya, dimana di dalamnya berisi perbuatan positif atau negatif.

Contoh:

Cara bermain:

o Potongan-potongan kertas tersebut dibagikan kepada setiap anak yang datang.

o Tugas setiap anak harus mencari pasangan dari potongan yang mereka dapat dimana potongan-potongan tersebut berpasangan atau lawan kata

Contoh:

Berkawan – Bermusuhan Sabar – Marah-marah

(20)

Suka memberi – PELIT Boros – Suka menabung

Rajin – Malas Penuh perhatian – Suka main-main

o Setelah mendapatkan pasangannya, anak saling menceritakan pengalamannya sehubungan dengan perbuatan yang tertulis di kertas yang mereka dapat.

Pemenangnya:

o Anak yang cepat mendapatkan pasangannya, dan ada pengalaman untuk diceritakan.

Point: Anak tahu perbuatan positif dan negatif.

Firman Tuhan:

Mat 7:16-20, Ibr 7:26, rom 8:29 Alat peraga:

Gambar berbagai jenis pohon buah beserta buahnya.

Ada yang pernah melihat pohon Nangka berbuah Durian? Atau pohon Semangka berbuahkan Apel? (biarkan anak-anak menjawab) Tentu belum ya...memang tidak akan pernah ada yang jenis seperti itu.

Menurut kamu, manakah lebih mudah menebak pohon yang belum berbuah atau pohon yang penuh dengan buah? Ya tentu saja lebih mudah menebak pohon yang sudah menghasilkan buahnya. Firman Tuhan bilang, setiap pohon dikenal dari buahnya. Pohon Nangka tidak mungkin menghasilkan buah Durian, ia akan menghasilkan buah nangka, dst. Apa artinya?

Setiap kita adalah anak-anak terang, anak-anak Allah, apakah Allah Bapa atau Tuhan Yesus suka berbohong? Suka berkelahi? Suka mengolok-olok temannya? Suka menyontek? (nantikan respon anak-anak)

Yup! Tepat sekali jawaban kalian, tentu saja tidak, lalu kenapa kita sering kali atau kadang kala masih suka berbuat seperti itu? Bisakah kita serupa Tuhan Yesus? Firman Tuhan bilang, kita telah dipilih dan ditentukan untuk menjadi serupa Yesus... coba sekarang katakan kepada teman di kanan-kiri kamu „kamu dipilih dan

ditentukan serupa Yesus“.

I wanna be just like You

(Vol. 4, lagu no. 13)

Seperti Kau Yesus

(21)

Object Lesson:

Alat yang dibutuhkan;

Gambar ikan (atau ikan sungguhan dengan wadahnya)

Meja untuk alas wadah (jika menggunakan ikan sungguhan)

Penyampaian:

• Pernah lihat ikan? (perlihatkan gambar atau ikan sungguhan dalam wadah)

Tanyakan pada anak-anak: „Ikan hidupnya dimana?“ (nantikan jawaban anak) „apakah bisa hidup di darat?

Penjelasan:

Ikan harusnya hidup di air, jika ikan ditaruh di darat, ia hanya bisa bertahan sebentar, setelah beberapa menit, ia akan kehabisan nafas dan akhirnya mati. Apa maksudnya?

• Ikan ibaratnya anak-anak Tuhan

• Air bicara tentang hidup kudus/perbuatan yang benar

• Darat melambangkan dosa

Kita, anak-anak Tuhan tidak bisa hidup di dalam dosa, walau kadang kita masih bisa berbuat dosa (yang tidak disengaja tentunya), namun jika kamu tidak cepat-cepat berbalik minta ampun, maka lama kelamaan kamu akan jauh dari Allah (itu dinamakan mati rohani), kamu jadi susah tahu maunya Tuhan, malas ibadah atau sate, bahkan berdoa.

Ikan jika jatuh di darat, ia harus cepat dimasukkan kembali ke air tempat dia hidup. Begitu juga dengan kita anak-anak Tuhan.

Nah kalau kita ditentukan seperti Yesus, apakah pantas kita mengolok teman-teman kita dengan sebutan yang lain? (ingat mereka juga anak Tuhan) Tuhan saja tidak pernah mengolok-olok kita yang sering kali berbuat salah (Dia selalu memaafkan kita jika kita mengaku dosa kita), apakah ada kesalahan teman-teman kamu yang tidak termaafkan? Mulai sekarang mau tidak kamu ingat apa yang pernah Tuhan Yesus lakukan untuk kamu sebelum kamu melakukan sesuatu kepada teman-teman kamu? Mungkin awalnya kamu sulit, tapi mau tidak untuk kamu terus mencoba?

Karena kamu anak-anak terang, jadi dimanapun kamu ada dan kemanapun kamu pergi orang lain bisa melihat kamu, sekalipun tidak ada yang melihat, tapi Tuhan melihat.

(22)

Tantangan:

Siapa yang mau hidupnya diubahkan, tidak hidup di dalam dosa, mungkin kamu pernah menyontek, mengejek teman kamu, atau berbuat tidak baik terhadap teman kamu, menonton sesuatu yang tidak kudus, berkelahi, bolehkah kakak berdoa buat kamu agar kamu dipulihkan dan bisa kembali merasakan kasih Tuhan yang sangat rindu kamu kembali kepada Nya?

Doa

Ayat Hafalan :

Roma 13:12-13

Hari sudah jauh malam, telah hampir siang.

Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

Penyembahan:

Elevate

(Vol. 3, lagu no. 6)

I wanna be just like You (Vol. 4, lagu no. 13)

Ku kan terbang

(Vol. 6, lagu no. 1)

Aktifitas:

• Bazaar (nuansa Kerajaan Baghdad/Turki)

• Bagikan setiap anak kertas kosong dan pen. Praktek mendengar apa yang Tuhan mau mereka lakukan minggu ini, lalu catat, minggu depan kesaksian.

Gambar

Gambar berbagai jenis pohon buah beserta buahnya.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan transaksi dengan menggunakan APMK (Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu) dan e-money yang sangat signifikan dalam beberapa

Dari uraian definisi di atas maka yang penulis maksud Peran Pengawas Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Islam di kabupaten

Hasil pengujian menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi dengan internal locus of control berperilaku lebih etis daripada mahasiswa akuntansi dengan external locus of

Waktu  yang  tepat  dalam  menyelesaikan  pekerjaan  Kantor  yaitu  dalam  penyusunan  arsip  aktif  dinamis  di  Sub  Bagian  Setda  Kabupaten  Rembang  adalah 

1) Hasil audit yang berkualitas tinggi adalah hasil audit yang telah sesuai dengan Standar Audit. 2) Bahwa hasil audit adalah merupakan tanggung jawab profesional dengan suatu

serangga yang menjadi hama, pengamatan gejala yang ditimbulkan, tingkat kerusakan pada bibit di persemaian yang berumur 4-11 bulan dan keadaan umum lokasi penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pengaruh kinerja selulosa asetat terhadap kualitas air olahan Sungai Siak yaitu membran selulosa asetat mampu menurunkan kadar pengotor