Analisis asam basa
Cara interpretasi
dan contoh kasus
S.P.Edijanto Patologi Klinik
RSUD Dr.Soetomo/ FK Unair Surabaya
Br
ø
nsted
Asam = proton donor
Basa = proton acceptor
pH = - log [H
+
]
[H
+] = kadar ion H
+dalam satuan mol/l
( 1 nmol = 10
-9mol/l )
contoh :
1.
larutan dengan ion
H
+= 100 nmol/l
(100 x 10
-9mol/l )
pH =
̶
log (100 x 10
-9mol/l ) =
̶
( log 100 + log 10
-9)
=
̶
( 2
̶
9 ) =
7
2.
Larutan dengan ion H
+= 40 nmol/l
( 40 x 10
-9mol/l)
pH =
̶
log (40x 10
-9) =
̶
( log 40 + log 10
-9)
5
pH CAIRAN TUBUH
pH darah arteri :
normal 7,35 – 7,45
pH terendah orang hidup = 6,80
pH tertinggi orang hidup = 7,80
pH darah vena : normal 7,32 – 7,38
pH cairan intraseluler :
bervariasi antara satu organ dengan organ lain. pada pH 7,4 (CES) , pH sel otot rata-rata 7, 06
PENGENDALIAN
KESEIMBANGAN ASAM - BASA
Rentang
pH darah arteri
orang sehat :
7,35 - 7,45
Dikendalikan oleh :
1. Penyangga / buffer
(segera)2. Pernafasan / respirasi
( 12-24 jam)7
PENYANGGA
1. PENYANGGA BIKARBONAT HCO3 -( EKSTRASELULER ) H2CO3
2. PENYANGGA FOSFAT HPO4
2-( INTRASELULER , URINE ) H2PO3
-3. PENYANGGA PROTEIN PROTEIN-( INTRASELULER , PLASMA) PROTEIN
4. PENYANGGA HEMOGLOBIN
PERNAFASAN
CO2 HIPERVENTILASIo
2 Frekuensi nafas : pria 16 x /mn wanita 20 x /mn9
PUSAT NAFAS
( medula oblongata ) kemoreseptor pusat + perifer tekanan CO2 ↑ tekanan O2 ↓ pH darah ↓hiperventilasi
PUSAT NAFAS
kemoreseptor pusat + perifer tekanan CO2 ↓ tekanan O2 ↑ pH darah ↑hipoventilasi
( medula oblongata )GINJAL
REABSORPSI HCO
3̅SEKRESI
H
+(equimolar)
di TUBULUS GINJAL
11H
+H
+HENDERSON - HASSELBALCH
[HCO
3̅]
pH = 6,1 + log
————— UNTUK BIKARBONAT :[ Aˉ]
pH = pK + log
———[ H A ]
13
H2CO3 : kadarnya sangat rendah ---> diabaikan ---> diganti
H2CO3 = 0,03 X p CO2
0,03 = Faktor kelarutan gas CO2 dalam plasma
p CO2 = Tekanan gas CO2 dalam plasma
[ HCO3- ] pH = 6,1 + log ———— [ H2CO3 ] [ HCO3- ] pH = 6,1 + log —————– 0,03 X pCO2
[ HCO3-
]
pH = 6,1 + log
—————–0,03 X pCO2
Nilai pCO2 ditentukan oleh faktor respiratorik Hiperventilasi --- pCO2↓ Hipoventilasi --- pCO2 ↑ KOMPONEN RESPIRATORIK KOMPONEN NON- RESPIRATORIK (METABOLIK)
15 [ HCO3- ] N0N RESPIRATORIK (METABOLIK) pH = 6,1 + log —————–
0,03 X pCO2 RESPIRATORIK
normal : [ HCO3- ] = 22 - 26 mmol/l pCO2 = 35 - 45 mmHg
memasukkan data normal ke dalam rumus 24 24 pH = 6,1 + log —————– = 6,1 + log —– 0,03 X 40 1,2 = 6,1 + log 20 = 6,1 + 1,3 = 7,4 Ratio pembilang ( HCO3- ) dan penyebut (pCO2) menentukan nilai pH
KOMPENSASI
Proses mengatasi gangguan asam-basa
primer
oleh
gangguan asam-basa
sekunder
, yang bertujuan membawa
pH darah mendekati pH normal
Kompensasi dilakukan oleh : penyangga, respirasi,
dan ginjal
Kompensasi tidak pernah membawa
pH ke rentang normal
PENYEBAB
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA
1. Gangguan fungsi pernafasan
2. Gangguan fungsi ginjal
3. Tambahan beban asam/basa dalam
tubuh secara abnormal
4. Kehilangan asam/basa dari dalam tubuh
secara abnormal
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA
ASIDOSIS
asidosis respiratorik pCO2
↑
asidosis metabolik HCO3-↓
asidemia ---
pH < 7,35
ALKALOSIS
alkalosis respiratorik pCO2
↓
alkalosis metabolik HCO3-↑
1. klinik
Contoh : penderita muntah-muntah berat, diare, gagal ginjal, gagal jantung, COPD, keracunan alkohol,aspirin, sepsis, dsb.
2. laboratorium
- analisis pH dan gas darah ( pH , pCO2 ,HCO3- )
- pem. kadar elektrolit ( anion gap )
parameter lain :
base excess total CO2
standard bicarbonate
analisis pH dan gas darah
R pH pCO2 pO2 ELEKTRODA alat ukur - DARAH ARTERI - ANAEROB - HEPARINpH , pCO2 , pO2 = di ukur langsung
HCO - = dihitung dengan rumus
suhu konstan 370 C
Base excess ( BE )
Base excess = Buffer base pasien ̶ Buffer base normal
Buffer base = jumlah semua buffer ( bikarbonas, fosfat, protein, hemoglobin )
* jumlah asam atau basa yang ditambahkan kedalam 1 liter darah/cairan ekstraseluler , agar pH kembali ke 7,4
pada pCO2 40 mmHg , SO2 100% , suhu 370 C
Nilai BE : + atau ̶ ( BE = ̶ --- BD/base difisit )
Nilai rujukan : ̶ 2 sampai + 2
Standard Base Excess --- BE CES menggunakan Hb 5 g/dl
Total CO
2Jumlah HCO3- + H2CO3 + CO2 yang larut + senyawa karbamino dalam plasma/serum dalam satuan mmol/l
Nilai rujukan : 23 - 30 mmol/l
Standard bicarbonate
Kadar bikarbonat plasma pada pCO2 40 mmHg , SO2 100% , suhu 370 C
Cara mendapatkan nilai HCO3
-CO2 total , Base excess dengan
Nomogram Sigaard - Andersen
contoh : pH : 7,4 pCO2 : 40 mmHg HCO3- : 24 mmol/l BE darah : 0 BE CES : 0
23 contoh : pH : 7,12 pCO2 : 30 mmHg HCO3- : 9,2 mmol BE darah : - 20 mmol/l (Hb 15g/dl) BE CES : -18,5 mmol/l (Hb 5g/dl)
Cara mendapatkan nilai HCO3- , CO 2
total , Base excess dengan Nomogram Sigaard - Andersen
ANION GAP
Kation (meq/l) Anion (meq/l)
---Na+ 140 Cl- 104 K+ 4 HCO 3- 24 Ca++ 5 Mg++ 2 * HPO 42- 2 * SO42- 1 * protein 15 * anion organik 5 ________________________________________________ jumlah 151 jumlah 151
25
AG = kadar Na
+̶̶
( kadar Cl
-+ kadar HCO
3-)
Rumus menghitung Anion Gap
normal : 8 - 16 mmol/l
Anion gap digunakan di klinik untuk mengetahui peningkatan (atau penurunan) Ion-ion yang tidak diperiksa, seringkali digunakan untuk mengetahui
DELTA GAP DAN DELTA RATIO
Delta Gap = AG pasien ̶ AG normal
Delta Ratio = peningkatan AG / penurunan HCO3
-< 0,4 asidosis metabolik AG normal, hiperkloremik 0,4-0,8 asidosis metabolik AG normal/tinggi
asidosis metabolik pada gagal ginjal
1-2 biasa pada asidosis metabolik dgn AG tinggi asidosis asam laktat rata2 1,6
DKA mendekati 1 (o.k. adanya ketonuria) > 2 HCO3- meningkat
jenis keseimbangan
asam basa
1. Gangguan asam basa sederhana
( simple acid-base disorder)
hanya disebabkan oleh satu gangguan primer
2. Gangguan asam basa campuran
( mixed acid-base disorders)
pH = 7,22 ( N: 7,35-7,45 ) pCO2 = 15 mmHg ( N: 35-45 mmHg ) HCO3- = 6 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH ↓ ---> ASIDOSIS /ASIDEMIA
pCO↓ ---> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( sekunder )
HCO3-↓ ---> ASIDOSIS METABOLIK (primer)
STATUS ASAM-BASA :
ASIDOSIS METABOLIK DENGAN
29
pH = 7,50 ( N: 7,35-7,45 ) pCO2 = 42 mmHg ( N: 35-45 mmHg ) HCO3- = 33 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH ↑ ---> ALKALOSIS /ALKALEMIA
pCO2 ---> NORMAL
HCO3- ↑ ---> ALKALOSIS METABOLIK ( primer )
STATUS ASAM-BASA :
ALKALOSIS METABOLIK TANPA KOMPENSASI
interpretasi
pH = 7,48 ( N: 7,35-7,45 ) pCO2 = 32 mmHg ( N: 35-45 mmHg ) HCO3- = 21 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH ↑ ---> ALKALOSIS / ALKALEMIA
pCO↓ ---> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( pimer )
HCO3- ↓ ---> ASIDOSIS METABOLIK ( sekunder )
STATUS ASAM-BASA :
ALKALOSIS RESPIRATORIK DENGAN
interpretasi
31
pH = 7,49 ( N: 7,35-7,45 ) pCO2 = 32 mmHg ( N: 35-45 mmHg ) HCO3- = 24 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH ↑ ---> ALKALOSIS / ALKALEMIA
pCO↓ ---> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( primer )
HCO3- ---> NORMAL
STATUS ASAM-BASA :
ALKALOSIS RESPIRATORIK TANPA KOMPENSASI
interpretasi
pH = 7,41 ( N: 7,35-7,45 ) pCO2 = 24 mmHg ( N: 35-45 mmHg ) HCO3- = 14 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
INTERPRETASI tanpa ELEKTROLIT
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH ---> NORMAL
pCO↓ ---> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( primer )
HCO3-↓ ---> ASIDOSIS METABOLIK ( primer )
STATUS ASAM-BASA :
ALKALOSIS RESPIRATORIK DAN ASIDOSIS
33
pH = 7,10 ( N: 7,35-7,45 ) pCO2 = 48 mmHg ( N: 35-45 mmHg ) HCO3- = 16 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH ↓ ---> ASIDOSIS /ASIDEMIA
pCO ↑ ---> ASIDOSIS RESPIRATORIK ( primer )
HCO3-↓ ---> ASIDOSIS METABOLIK ( primer )
STATUS ASAM-BASA :
ASIDOSIS RESPIRATORIK DAN ASIDOSIS METABOLIK ( GANGGUAN CAMPURAN)
interpretasi
pH = 7,65 ( N: 7,35-7,45 ) pCO2 = 31 mmHg ( N: 35-45 mmHg ) HCO3- = 35 mmol/l ( N: 22-26 mmol/l )
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN :
pH ↑ ---> ALKALOSIS / ALKALEMIA
pCO↓ ---> ALKALOSIS RESPIRATORIK ( primer )
HCO3-↑ ---> ALKALOSIS METABOLIK ( primer )
STATUS ASAM-BASA :
ALKALOSIS RESPIRATORIK DAN ALKALOSIS
interpretasi
Gangguan asam basa campuran
( mixed acid base disorders)
Apabila lebih dari satu gangguan asam basa
primer terjadi bersama-sama.
Gangguan ini sering terjadi pada pasien yang
dirawat di rumah sakit, terutama dengan
Gangguan asam basa campuran
Dapat terjadi antara semua gangguan
asam-basa : asidosis metabolik
alkalosis metabolik
asidosis respiratorik
alkalosis respiratorik
kecuali :
antara asidosis respiratorik dan
alkalosis respiratorik
Tanda-tanda adanya gangguan
asam basa campuran
1. Respon kompensasi tidak terjadi
2. Bila ada kompensasi, maka kompensasi tidak adekwat atau
berlebihan
4. pH dalam rentang normal, pCO
2dan HCO
3-
abnormal
5. Pada asidosis metabolik , perubahan anion gap tidak
sesuai dengan perubahan kadar bikarbonas
6. Respon kompensasi yang terjadi membawa pH ke rentang
normal ( pada gangguan sederhana , respon kompensasi
keadaan klinik
dengan gangguan asam basa
Asidosis metabolik dengan
AG normal
Peny. Ginjal : RTA --- renal tubular acidosis
renal insuffiency ( kehilangan bikarbonas) hipoaldosteronisme/ diuritik spironolakton Kehilangan alkali : diare, uterosigmoidostomi
Asidosis metabolik dengan
AG tinggi
Ketosis : DKA
alkoholik
kelaparan
Asidosis laktat : hipoperfusi
Peroral : ASA, etilenglikol, metanol
Metabolik alkalosis
Muntah-muntah / gastric suction
Contraction alkalosis
Post hypercapnic alkalosis
Hiperreninisme
Hipokalemia
Sirosis dengan asites
Ekses kortikosteroid
Asidosis respiratorik
Penyakit paru obstruktif
Depresi pusat nafas ( obat2an, anestesi )
Pickwickian / sleep apnea syndrome
Kyphoscoliosis
Alkalosis respiratorik
Ketegangan / nyeri
Aspirin
Panas badan
Sepsis
Hipoksemia
Kehamilan
Insufisiensi hepar
Ventilator
gangguan primer dan respon kompensasi pada gangguan asam basa sederhana
Gangg. primer pH HCO3 p CO2
kompensasi
Asidosis metabolik < 7,35 menurun primer menurun kompensasi p CO2 menurun 1,2 mm Hg setiap HCO3 menurun 1 mmol/l Atau : p CO2 = (1,5 x HCO3 )+8( ± 2) (formula Winter) Alkalosis metabolik > 7,45 meningkat primer meningkat kompensasi p CO2 meningkat 0,6-0,75 mm Hg setiap HCO3 meningkat 1 mmol/l ( tidak akan meningkat > 55 mmHg) Asidosis respiratorik < 7,35 meningkat kompensasi meningkat primer
Akut: HCO3 meningkat 1-2 mmol/l setiap p CO2 meningkat 10 mmHg
Kronis: HCO3 meningkat 3-4 mmol/l setiap p CO2 meningkat 10 mmHg Alkalosis respiratorik > 7,45 menurun kompensasi menurun primer
Akut: HCO3 menurun 1-2 mmol/l
setiap p CO2 menurun 10 mmHg
Kronis: HCO3 menurun 4-5mmol/l setiap p CO2 menurun 10 mmHg
Contoh kasus 1 :
Pasien peminum alkohol, datang dengan
muntah-muntah, tampak sakit
Hasil lab : pH = 7,40 pCO2 = 41 mmHg
HCO3ˉ = 22 mmol/l
Na = 137 mmol/l K = 3,8 mmol/l Cl = 90 mmol/l
Kesan: hasil analisis asam - basa tak menunjukkan kelainan
Anion gap :
137 - (90+22) = 25 meningkat ( normal = 10)
membuktikan adanya
asidosis metabolik
.
Kompensasi pernafasan menurut formula Winter:
pCO2 = (1,5 x 22) + 8 ± 2 = 41 ± 2
Hasilnya sama dengan hasil pengukuran, jadi
kompensasi pernafasan adekwat /cocok.
Delta gap
dihitung (karena asidosis metabolik) :
25 – 10 = 15
22 + 15 = 37
Koreksi HCO
3ˉ menunjukkan hasil diatas nilai normal
Membuktikan adanya
alkalosis metabolik.
Jadi pasien menderita gangguan asam basa campuran
asidosis metabolik dan alkalosis metabolik
Dari informasi klinik, memang pasien menderita
asidosis metabolik karena ketosis alkoholik ,
kombinasi dengan alkalosis metabolik
karena muntah-muntah
Contoh kasus 2 :
Wanita 55th datang di IRD dengan keluhan muntah-muntah berat, sebelumnya merasa sehat. Pemeriksaan fisis : postural hipotensi, takikardia, turgor kulit menurun.
Data lab. :
Na 140 K 3,4 Cl 77 Kreatinin 2,1 pH 7,23 pCO2 22 HCO3 ̅ 9
bagaimana gangguan asam-basa ?
1. Klinis
: * asidosis metabolik, dengan peningkatan anion gap, o.k. peningkatan asam laktat yang disebabkan olehhipovolemia ( dehidrasi) karena muntah-muntah * alkalosis metabolik karena muntah-muntah
2. Interpretasi asam-basa
pH= 7,23 Asidosis
pCO2 dan HCO3 - menurun searah ( keduanya turun)
mengesankan kalau bukan gangguan campuran.
HCO3 - = 9 mmol/l (rendah) asidosis metabolik
pCO2 = 22 mmHg (rendah) kompensasi respiratorik formula Winter : pCO2 = 1,5 x HCO3 -+8±2 = 1,5x9+8±2=
19,5 – 23,5
3. Anion gap
Anion gap : Na – ( Cl + HCO3) = 134 –(77+9) = 48 lebih besar dari 16 meningkat jadi ada asidosis metabolik
4. Delta ratio :
delta AG AG – 12 36
--- = --- = --- = 2,6 delta HCO3 24 - 9 14
Kesimpulan :
Gangguan asam basa campuran, antara
asidosis metabolik
dengan peningkatan
anion gap karena peningkatan as. Laktat ,
Contoh kasus 3 :
Laki-laki 70 th dengan riwayat gagal jantung kongestif (CHF), datang di RS dengan sesak nafas dan pembengkakan tungkai. Lab.: pH 7,24 pCO2 60 mmHg pO2 52 mmHg
HCO3 ̅ 27 mmol/l
Bagaimana gangguan asam- basa ?
1. Klinis : asidosis respiratorik akut karena oedema paru akut
2. Analisis asam-basa : pH rendah asidosis
pCO2 dan HCO3 ̅ meningkat keduanya ( abnormal searah)
Jadi tidak nampak adanya gangguan campuran, tapi masih harus dibuktikan.
Penurunan pH sesuai dengan peningkatan pCO2 , dan peningkatan HCO3 ̅ adalah kompensasi.
3. Untuk melihat apakah asidosis respiratorik, akut atau kronis?
Pada proses akut , hitungan kompensasi HCO3 ̅ adalah:
setiap pCO2 meningkat 10 mmHg, HCO3 ̅ meningkat 1 mmol/l,
disini : peningkatan pCO2 = 60-40 =20 mmHg
penigkatan HCO3 ̅ = 20/10 x 1mmol/l = 2
jadi peningkatan HCO3 ̅ seharusnya 24 + 2 = 26
hasil pemeriksaan HCO3 ̅ 27 mmol/l ( --- sesuai)
Contoh kasus 4 :
Wanita 50 th, penderita IDDM, dibawa ke IRD o.k tidak sadarkan diri ( semi comatouse ), dia telah sakit beberapa hari sebelumnya. Obat-obat yang telah diminum adalah digoxin dan HCT untuk
gagal jantung kongestif yang diderita.
Lab.: Na 132 mmol/l K 2,7 mmol/l Cl 79 mmol/l Glukosa 815 mg/dl pH 7,41 pCO2 32 mmHg HCO3 ̅ 19 mmol/l
1. Klinis : asidosis metabolik karena peningkatan AG alkalosis metabolik karena HCT
2. Interpretasi asam basa :
pH normal , seperti tidak ada gangguan asam basa tapi ingat pada gangguan campuran, pH mungkin berada dalam rentang normal
pCO2 32 mmHg rendah alkalosis respiratorik HCO3 ̅ 19 mmol/l rendah asidosis metabolik
Sulit membedakan mana yang primer?
3. Anion Gap
AG = Na – ( Cl + HCO3 ) = 132 – ( 79+ 19 ) = 34
AG tinggi --- asidosis metabolik dengan AG tinggi mengapa pH normal ? Kemungkinan ada alkalosis?
hitung Delta ratio
delta AG AG – 12 34 – 12 22
4. Delta ratio = --- = --- = --- = --- = 4,4
delta HCO3 24 – HCO3 24 – 19 5 Delta ratio > 2 --- ada alkalosis metabolik
sangat mungkin o.k. HCT, kemungkinan lain adalah kompensasi dari asidosis respiratorik kronis ( alasan kurang kuat)
Kesimpulan :
Gangguan asam-basa campuran:
asidosis metabolik dengan peningkatan AG
karena DKA (ketoasidosis diabetika) dan
alkalosis metabolik karena Thiazide (HCT)
Contoh kasus 5 :
Laki-laki glandangan 60 th dibawa ke RS karena mual, muntah, dan sudah dua hari tidak makan.Tiga hari sebelum ini , pasien dilaporkan banyak minum alkohol
Labotatorium : Na 132 K 5,0 Cl 104 BUN 25 kreat. 1,3 glukosa 75 Albumin 1,0
pH 7,30 pCO2 29 HCO3 ̅ 16 pO2 92
Analisis :
Klinis :
bikarbonat dan pCO2 rendah mengesankanasidosis metabolik. Pasien menderita hiponatremia,
ada riwayat mual , muntah, dan asupan makanan yang
rendah. Dari pemikiran ini maka asidosis metabolik dapat disertai AG yang normal akibat dari muntah , dan/atau asidosis asam laktat , keto asidosis akibat kehilangan cairan serta kurang makan .
Anion Gap : Na – (Cl+ HCO3 ) = 132 – ( 104+16) = 12
koreksi albumin :
hipoalbuminemia menyebabkan AG rendah palsu
setiap kadar albumin turun 1 g/dl AG turun 2,5 ( formula ) Pada pasien ini : Alb 1 , turun 3 dari normal 4 g/dl
jadi seharusnya AG 12 + 3 x 2,5 = 19,5 tinggi
Kesimpulannya :
Pasien menderita asidosis metabolik dengan AG tinggi akibat peningkatan asam laktat dan/atau ketoasidosis
Contoh kasus 6 :
Laki-laki 72 th dengan riwayat penyakit paru kongestif menahun ( COPD ), datang di RS karena ketoasidosis alkoholik
Laboratorium : Na 136 K 5,1 Cl 85 BUN 28 Kre. 1,4 pH 7,20 pCO2 60 HCO3 ̅ 25 pO2 75
ketonuria +2
Karena ada riwayat ketoasidosis alkoholik, tentu AG meningkat Ini suatu asidosis metabolik dengan AG tinggi, yang seharusnya
berakibat pada HCO3 ̅ yang sangat rendah, tetapi kenyataanya tidak. Hal ini mengesankan adanya alkalosis metabolik, atau HCO3 ̅
sebelumnya memang sudah tinggi sebelum terjadi asidosis metabolik. Pasien tidak muntah-muntah atau minum diuritika, jadi tidak
ada alasan untuk mencurigai alkalosis metabolik karena ini .
COPD biasanya memang disertai asidosis repiratorik kronis, yang pada pasien ini menyebabkan HCO3 ̅ nya sangat tinggi karena kompensasi ginjal.
Oleh karena itu HCO3 ̅ yang tinggi pada pasien ini diduga karena HCO3 ̅ memang tinggi sebelum terjadinya ketoasidosis alkoholik; dan asidosis metabolik inilah yang akhirnya menyebabkan HCO3 ̅ turun
sampai level normal.
AG = Na - ( Cl + HCO3 ̅ ) = 136 – (85+25) = 26 AG yang tinggi meyakinkan adanya asidosis metabolik dengan AG tinggi. Kalau AG sebelumnya 12, kemudian berubah menjadi 26,
perubahannya 26-12 = 14
Your Best Partner For Critical Care Testing
The Most Advanced Analyzers Available
pH pCO2 pO2 Hb Hct SO2% Na+ K+ Ca++ Mg++ Cl-Glucose BUN
• Up To Twenty Measured Tests
• Full Customizable Menu Configurations
•Automated, Onboard Quality Control
• Gasless Calibration • Integrated CO-Oximeter •Advanced Connectivity FO2Hb CO-Hb Met-Hb HHb O2Hb tBil