• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNSUR-UNSUR LIPATAN & SESAR STRUKTUR GEOLOGI SERTA KLASIFIKASI DAN PENGIDENTIFIKASIANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNSUR-UNSUR LIPATAN & SESAR STRUKTUR GEOLOGI SERTA KLASIFIKASI DAN PENGIDENTIFIKASIANNYA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULYAH

TUGAS MATA KULYAH

GEOLOGI STRUKTUR

GEOLOGI STRUKTUR

Budhi Purwoko, S.T., M.T.

Budhi Purwoko, S.T., M.T.

UNSUR-UNSUR LIPATAN

UNSUR-UNSUR LIPATAN & SESAR STRUKT& SESAR STRUKTUR GEOLOGI SERTA UR GEOLOGI SERTA KLASIFIKASIKLASIFIKASI DAN PENGIDENTIFIKASIANNYA

DAN PENGIDENTIFIKASIANNYA

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Syarif Abdullah Badari (D1101161034)

Syarif Abdullah Badari (D1101161034)

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

PONTIANAK

2017

2017

(2)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul ““Unsur-unsur Lipatan & Sesar Struktrur Geologi Serta Klasifikasi dan PengidentifikasiannyaUnsur-unsur Lipatan & Sesar Struktrur Geologi Serta Klasifikasi dan Pengidentifikasiannya ”” Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “

mata kuliah “ Geologi Struktur Geologi Struktur ”.”.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adan

selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosenya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen  pengampu

 pengampu mata mata kuliah kuliah ““  Geologi Struktur  Geologi Struktur ” Bapak “  Budhi Purwoko, S.T., M.T” Bapak “  Budhi Purwoko, S.T., M.T ”. ”. PPenyusunenyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.

meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Pontianak, 12 Oktober 2017 Pontianak, 12 Oktober 2017

Penyusun Penyusun

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... BAB I LIPATAN BAB I LIPATAN... A.

A. Pengertian Pengertian Lipatan...Lipatan... B.

B. Unsur...Unsur... C.

C. Klasifikasi Klasifikasi Lipatan...Lipatan... D.

D. Identifikasi Identifikasi Lipatan...Lipatan... BAB

BAB II II SESAR SESAR ... A.

A. Pengertian Sesar...Pengertian Sesar... B.

B. Unsur dan Unsur dan Bagian...Bagian... C.

C. Klasifikasi SesKlasifikasi Sesar...ar... D.

D. Identifikasi Sesar...Identifikasi Sesar... DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I

BAB I

LIPATAN

LIPATAN

A.

A. Pengertian LipatanPengertian Lipatan

Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut. Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah

tersebut. Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah

menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tidak menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tidak seragam yang terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang (bidang seragam yang terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang (bidang  perlapisan,

 perlapisan, foliasi). foliasi). Suatu Suatu masa masa batuan batuan yang yang tidak tidak mempunyai mempunyai unsur unsur struktur struktur garis garis atau atau bidangbidang tidak menunjukkan tanda perlipatan.

tidak menunjukkan tanda perlipatan.

B.

B. UnsurUnsur

Unsur Lipatan dapat ditunjukkan pada suatu penampang lipatan. Beberapa titik pada profil Unsur Lipatan dapat ditunjukkan pada suatu penampang lipatan. Beberapa titik pada profil  permukaan dideskriksikan antara lain:

 permukaan dideskriksikan antara lain: 

  Hinge point  Hinge point  adalah titik maksimun pelengkungan pada lapisan yang terlipat. adalah titik maksimun pelengkungan pada lapisan yang terlipat. 

 Crest Crest  adalah titik tertinggi pada pelengkungan adalah titik tertinggi pada pelengkungan 

  Inflection Inflection point adalah titik batas dari dua pelengkungan yang berlawanan point adalah titik batas dari dua pelengkungan yang berlawanan 

  Fold  Fold axisaxis (sumbu lipatan/hinge line) adalah garis maksimum pelengkungan pada suatu(sumbu lipatan/hinge line) adalah garis maksimum pelengkungan pada suatu  permukaan bidang yang

 permukaan bidang yang terlipat.terlipat. 

  Axial  Axial  plane (bidang sumbu) adalah bidang yang dibentuk melalui garis-garis sumbu pada plane (bidang sumbu) adalah bidang yang dibentuk melalui garis-garis sumbu pada suatu lipatan . Bidang ini tidak selalu berupa bidang lurus (planar), tetapi dapat suatu lipatan . Bidang ini tidak selalu berupa bidang lurus (planar), tetapi dapat melengkung yang umum disebut sebagai axial surface.

melengkung yang umum disebut sebagai axial surface. 

 CoreCore, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan., bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan. 

  Pitch atau Rake Pitch atau Rake, sudut antara garis , sudut antara garis poros dan horizontal diukur pada bidang poros.poros dan horizontal diukur pada bidang poros. 

  Depresion Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan., daerah terendah dari puncak lipatan. 

 CulminationCulmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan., daerah tertinggi dari puncak lipatan. 

  Enveloping Surface Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge Line dari suatu lipatan.

Line dari suatu lipatan. 

  Limb Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari(sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin) ata

lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin) ata u updip (sayap yang dimulaiu updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa  bidang datar (planar), melengkung (curve), a

 bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).tau bergelombang (wave). 

  Fore Limb Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri., sayap yang curam pada lipatan yang simetri. 

  Back Limb Back Limb, sayap yang landai., sayap yang landai. 

  Hinge Point  Hinge Point , titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu per, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu per lipatan.lipatan. 

  Hinge Line Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perl, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perl apisan yang sama.apisan yang sama. 

  Hinge Zone Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point., daerah sekitar Hinge Point. 

 Crestal LineCrestal Line, disebut juga garis poros, , disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titikyaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin.

tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin. 

 Crestal SurfaceCrestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan.

terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan. 

 TroughTrough adalah titik terendah pada pelengkungan adalah titik terendah pada pelengkungan 

 TroughTrough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin 

 Trough LineTrough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah pada setiap, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah pada setiap  permukaan lapisan pada sebuah sinklin.

 permukaan lapisan pada sebuah sinklin. 

 Trough SurfaceTrough Surface, bidang yang melewati Trough Line., bidang yang melewati Trough Line. 

  Axial Line Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik , garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimumdari lengkungan maksimum  pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.

(5)

  Axial  Axial PlanePlane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya

lipatannya

C.

C. Klasifikasi LipatanKlasifikasi Lipatan

Pada umumnya lipatan di klasifikasikan berdasarkan pada sifat yang dapat Pada umumnya lipatan di klasifikasikan berdasarkan pada sifat yang dapat dideskrepsikan unsur-unsurnya secara geometri. Klasifikasi tersebut berdasarkan antara lain : dideskrepsikan unsur-unsurnya secara geometri. Klasifikasi tersebut berdasarkan antara lain :

(6)

1.

1. Sudut antar sayap(Interlimb angle)Sudut antar sayap(Interlimb angle)

Tabel 7.1 Klasifikasi berdasarkan sudut antar sayap (Fleuty , 1964) Tabel 7.1 Klasifikasi berdasarkan sudut antar sayap (Fleuty , 1964)

2.

2. Sifat Sifat simetrisimetri

Disebutlipatan simetriapabila bidang-bidang yang membatasi permukaan lipatan akan Disebutlipatan simetriapabila bidang-bidang yang membatasi permukaan lipatan akan  berupa

 berupa bidang bidang yang yang lurus lurus dan dan saling saling sejajar sejajar dan dan bidang bidang yang yang melalui melalui titik-titik titik-titik batasbatas  pelengkungan

 pelengkungan (inflection (inflection point) point) akan akan tepat tepat terletak terletak ditengah ditengah bidang-bidang bidang-bidang tersebut. tersebut. ApabilaApabila  jejak

 jejak dari dari bidang bidang yang melalui yang melalui sumbu sumbu lipatan lipatan (hinge line) (hinge line) bukan bukan sebagai sebagai bidang sbidang simetri(bidangimetri(bidang yang melalui sumbu lipatan dan membagi sama besar sudut antar sayap lipatan), lipatan tersebut yang melalui sumbu lipatan dan membagi sama besar sudut antar sayap lipatan), lipatan tersebut sebagailipatan asimetri.

sebagailipatan asimetri.

3. Kedudukan lipatan 3. Kedudukan lipatan

Kedudukan lipatan dinyatakan dari kedudukan sumbu lipatan dan bidang sumbu lipatan Kedudukan lipatan dinyatakan dari kedudukan sumbu lipatan dan bidang sumbu lipatan Fleuty, 1964 membuat klasifikasi berdasarkan kecondongannya kemiringan bidang sumbu dan Fleuty, 1964 membuat klasifikasi berdasarkan kecondongannya kemiringan bidang sumbu dan  penunjamannya

 penunjamannya garis garis sumbu. sumbu. Rickard Rickard mengusulkan mengusulkan untuk untuk memberikan memberikan indeks indeks besaran besaran angkaangka dari kemiringan(D) dan penumjaman(P), misalnya:

dari kemiringan(D) dan penumjaman(P), misalnya:

--Upright fold(D85P20Upright fold(D85P20), menurut Fleuty(1964) adalah), menurut Fleuty(1964) adalah Upright gently plunging fold.Upright gently plunging fold.

Tabel 7.2 Klasifikasai fleuty, 1964 Tabel 7.2 Klasifikasai fleuty, 1964

(7)

4.

4. Klasifikasi Klasifikasi lipatan lipatan berdasarkan berdasarkan unsur unsur geometrigeometri

1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup). 1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup). 2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)

2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)

3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung). 3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung). 4. Recumbent Fold (lipatan rebah)

4. Recumbent Fold (lipatan rebah)

Klasifikasi lipatan Klasifikasi lipatan

 ANTIKLIN DAN SINKLIN

 ANTIKLIN DAN SINKLIN

 Anticline :

 Anticline :

 Lipatan dengan ba

 Lipatan dengan batuan tertuatuan tertua pada “core” suatu lipatan ( pada “core” suatu lipatan (i.e., pada sisi cekung).i.e., pada sisi cekung).

Syncline :

Syncline :

Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan. Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan. Catatan:

Catatan: Pada kondisi normal, suaPada kondisi normal, suatu daerah yang terlipat, anticlines biasanya tu daerah yang terlipat, anticlines biasanya berbentukberbentuk

antiformal, dan synclines berbentuk synformal.

antiformal, dan synclines berbentuk synformal.

 Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tida

 Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tidak umum) :k umum) :  Antiformal syncline

 Antiformal syncline Synformal anticline Synformal anticline

(8)

 Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya,

 Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:antara lain:

1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah

1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimanasebutan untuk perlapisan dimana  jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

 jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

2. Similar Fold. 2. Similar Fold.

Sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan Sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk- bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maup

 bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak banyun sinklin ukurannya tidak banyak berubahak berubah ke dalam maupun ke atas.

ke dalam maupun ke atas. 3. Chevron Fold.

3. Chevron Fold.

Lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya Lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya merupakan bidang planar.

(9)

4. Isoclinal Fold 4. Isoclinal Fold

Lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua Lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar.

sayapnya sejajar atau hampir sejajar. 5. Box Fold

5. Box Fold

Lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar Lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar 6. Kink Fold

6. Kink Fold

Lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar Lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar

Box fold dan kink fold

Box fold dan kink fold

 LIPATAN LAINNYA

 LIPATAN LAINNYA

*Dome *Dome

Upwarped displacement of rocks Upwarped displacement of rocks

Circular or slightly elongated structure Circular or slightly elongated structure

Oldest rocks in center, younger rocks on the flanks Oldest rocks in center, younger rocks on the flanks *Basin

*Basin

Circular or slightly elongated structure Circular or slightly elongated structure  Downwarped displacement of rocks  Downwarped displacement of rocks

Youngest rocks are found near the center, oldest rocks on the flanks Youngest rocks are found near the center, oldest rocks on the flanks

(10)

5.

5. Kontruksi LipatanKontruksi Lipatan

Rekontruksi lipatan dilakukan berdasarkan hasil

Rekontruksi lipatan dilakukan berdasarkan hasil pengukuran kedudukan lapisan daripengukuran kedudukan lapisan dari lapangan , atau pembuatan penampang dari peta geologi.

lapangan , atau pembuatan penampang dari peta geologi. 1. Metode Busur Lingkaran ( arc methode)

1. Metode Busur Lingkaran ( arc methode)

Dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan merupakan bentuk busur dari suatu Dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan merupakan bentuk busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara s

lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara s umbuumbu –  – sumbu kemiringan yangsumbu kemiringan yang  berdekatan . Rekontruksi lipatan bisa dilakukan deng

 berdekatan . Rekontruksi lipatan bisa dilakukan dengan menghubungkan an menghubungkan busur lingkaran secarabusur lingkaran secara langsung apabila data yang ada hanya kemiringan dan batas lapisan hanya setempat.

langsung apabila data yang ada hanya kemiringan dan batas lapisan hanya setempat.

Gambar 7.1. Cara membuat busur lingkaran (Busk, 1929) Gambar 7.1. Cara membuat busur lingkaran (Busk, 1929)

Apabila batas-batas lapisan dijumpai berulang pada lintasan yang akan direkonstruksi, maka Apabila batas-batas lapisan dijumpai berulang pada lintasan yang akan direkonstruksi, maka  pembuatan busur lingkaran dilakuk

 pembuatan busur lingkaran dilakukan dengan interpolasi. Metode Higgins (1962an dengan interpolasi. Metode Higgins (1962)) - tarik garis normal kemiringan di A dan B - tarik garis normal kemiringan di A dan B - tentukan Oa sembarang di seberang - tentukan Oa sembarang di seberang

 bisector AB  bisector AB

- tentukan D dimana Aoa = BD, tarik garis - tentukan D dimana Aoa = BD, tarik garis

sumbu Doa memotong BD di Ob sumbu Doa memotong BD di Ob

- Oa dan Ob adalah pusat lingkaran untuk - Oa dan Ob adalah pusat lingkaran untuk

Interpolasi Interpolasi

Gambar 7.2. Interpolasi antara dua dip terukur. Gambar 7.2. Interpolasi antara dua dip terukur.

(11)

Metoda Busk (1929) Metoda Busk (1929)

- tarik

- tarik garis ngaris normal dan ormal dan perpanjang kemiringan perpanjang kemiringan di A di A danB,danB, - tarik

- tarik garis dr garis dr C tegak C tegak lurus AB lurus AB berpotongan dberpotongan di i masing- masing-masing garis normal di Oc dan Od

masing garis normal di Oc dan Od

- Oc dan Od adalah pusat lengkungan interpolasi - Oc dan Od adalah pusat lengkungan interpolasi

Gambar 7.3. Interpolasi antara dua dip terukur. Gambar 7.3. Interpolasi antara dua dip terukur.

2. Cara Konstruksi Lipatan Tak Sejajar. 2. Cara Konstruksi Lipatan Tak Sejajar.

Salah satu cara untuk mengkontruksi lipatan tak sejajar yaitu dengan

Salah satu cara untuk mengkontruksi lipatan tak sejajar yaitu dengan

 M

 Me

etto

od

de

e B

Bo

ound

unda

arryy

rra

ay 

. Dasar dari metroda ini bahwa penipisan atau kompaksi lapisan batuan adalah fungsi dari. Dasar dari metroda ini bahwa penipisan atau kompaksi lapisan batuan adalah fungsi dari kemiringan.Dengan dasar ini disusun suatu tabel untuk mendapatkan posisi boundary ray yang kemiringan.Dengan dasar ini disusun suatu tabel untuk mendapatkan posisi boundary ray yang dipakai untuk batas rekonstruksi lipatan. Tabel tersebut dibuat untuk bermacam penipisan , dipakai untuk batas rekonstruksi lipatan. Tabel tersebut dibuat untuk bermacam penipisan , tergantung pada sifat batuan.(lihat Badgley, 1965)

tergantung pada sifat batuan.(lihat Badgley, 1965)

C.

C. Identifikasi LipatanIdentifikasi Lipatan

Kenampakan lipatan pada singkapan sudah jelas bentuknya tetapi biasanya singkapannya Kenampakan lipatan pada singkapan sudah jelas bentuknya tetapi biasanya singkapannya dalam ukuran yang besar dan sudah tidak sempurna lagi bentuknya karena kemungkinan sudah dalam ukuran yang besar dan sudah tidak sempurna lagi bentuknya karena kemungkinan sudah terjadi perubahan bentuk permukaan, misalkan yang tadinya berbentuk bukit menjadi r

terjadi perubahan bentuk permukaan, misalkan yang tadinya berbentuk bukit menjadi r ata karenaata karena adanya penggerusan untuk diratakan atau hal-hal lainnya, oleh karena itu diperlukan pengukuran adanya penggerusan untuk diratakan atau hal-hal lainnya, oleh karena itu diperlukan pengukuran strike dan dep yang valid karena biasanya lipatan memiliki dua sayap pada lapisan batuannya strike dan dep yang valid karena biasanya lipatan memiliki dua sayap pada lapisan batuannya dan dua sayap itu memiliki ukuran dip yang saling berlawanan dan disertai adanya perulangan dan dua sayap itu memiliki ukuran dip yang saling berlawanan dan disertai adanya perulangan litologi, lipatan juga biasanya disertai dengan kekar dan sesar yang intensif, tapi adanya kekar litologi, lipatan juga biasanya disertai dengan kekar dan sesar yang intensif, tapi adanya kekar dan sesar ini belum bisa mengindikasikan adanya lipatan, tetapi kalau ditemukan lipatan dan sesar ini belum bisa mengindikasikan adanya lipatan, tetapi kalau ditemukan lipatan  biasanya pasti ditemukan adanya kekar atau sesar

(12)

BAB II

BAB II

SESAR

SESAR

A.

A. Pengertian SesarPengertian Sesar

Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran. Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran. Macam pergeseran sesar

Macam pergeseran sesar - Pergeseran relatif semu (

- Pergeseran relatif semu (SparationSparation) adalah jarak tegak lurus antara bidang yang terpisah) adalah jarak tegak lurus antara bidang yang terpisah

oleh sesar dan diukur pada bidang sesar. Komponen dari sparation dapat diukur pada arah oleh sesar dan diukur pada bidang sesar. Komponen dari sparation dapat diukur pada arah tertentu, umumnya sejajar jurus atau arah kemiringan bidang sesar.

tertentu, umumnya sejajar jurus atau arah kemiringan bidang sesar. - Pergeseran relatif sebenarnya (

- Pergeseran relatif sebenarnya (Slip)Slip) adalah pergeseran relatif sebenarnya pada sesar,adalah pergeseran relatif sebenarnya pada sesar, diukur dari blok satu ke blok yang lain pada bidang sesar dan merupakan pergeseran diukur dari blok satu ke blok yang lain pada bidang sesar dan merupakan pergeseran titik-titik yang sebelumnya berimpit. Total pergeseran disebut

titik-titik yang sebelumnya berimpit. Total pergeseran disebut net slipnet slip..

Sesar atau fault adalah rekahan-rekahan yang mengalami geseran-geseran yang jelas. Sesar atau fault adalah rekahan-rekahan yang mengalami geseran-geseran yang jelas. Menurut [Puspito,2000] batas lempeng dalam skala yang lebih kecil dikenal sebagai sesar yang Menurut [Puspito,2000] batas lempeng dalam skala yang lebih kecil dikenal sebagai sesar yang merupakan suatu batas yang menghubungkan dua blok tektonik yang berdekatan. Sesar (

merupakan suatu batas yang menghubungkan dua blok tektonik yang berdekatan. Sesar ( fault  fault )) merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran (Williams, 2004:76). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat

(Williams, 2004:76). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat slip slip di di antara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004:259).

antara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004:259).

B.

B. Unsur dan BagianUnsur dan Bagian

Bidang sesar (fault plane) merupakan bidang kontak antara dua blok tektonik. Pergeseran Bidang sesar (fault plane) merupakan bidang kontak antara dua blok tektonik. Pergeseran  bidang tersebut

 bidang tersebut berkisar berkisar sampai ratusan sampai ratusan kilometer. Sesar kilometer. Sesar banyak terjadi banyak terjadi pada lapisan pada lapisan yang kerasyang keras dan rapuh. Bahan-bahan yang hancur di jalur sesar dapat memiliki ketebalan antara centimeter dan rapuh. Bahan-bahan yang hancur di jalur sesar dapat memiliki ketebalan antara centimeter sampai ratusan meter.vDua unsur terpenting pada sesar adalah atap sesar (hanging wall) dan alas sampai ratusan meter.vDua unsur terpenting pada sesar adalah atap sesar (hanging wall) dan alas sesar (foot wall).

sesar (foot wall). Atap sesar adalah bagian yang Atap sesar adalah bagian yang terdapat pada sisi atas bidang terdapat pada sisi atas bidang sesar, dan alassesar, dan alas sesar merupakan bagian yang terdapat pada sisi bawah bidang sesar. Bidang sesar sendiri terjadi sesar merupakan bagian yang terdapat pada sisi bawah bidang sesar. Bidang sesar sendiri terjadi akibat rekahan yang mengalami pergeseran.

akibat rekahan yang mengalami pergeseran.

Beberapa

Beberapa istilah istilah yang yang dipakai dipakai dalam dalam analisis analisis sesar sesar antara antara lain lain a.a. Jurus sesar (strike of f

Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontalault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.

dan biasanya diukur dari arah utara.

 b. Kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang

 b. Kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidangdibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.

horisontal, diukur tegak lurus strike. c. Net slip adalah pergeseran relat

c. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar aif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar a kibatkibat adanya sesar.

adanya sesar.

d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal sea d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal sea rahrah  jurus) pada bidang sesar.

(13)

α = dip α = dip β = rake o

β = rake of net slipf net slip

θ = hade = 90o –  θ = hade = 90o –  dip dip ab = net slip ab = net slip ac = strike slip ac = strike slip cb = ad = dip slip cb = ad = dip slip

ae = vertical slip = throw ae = vertical slip = throw de = horizontal slip = heave de = horizontal slip = heave

C.

(14)

a. Klasifikasi geometris a. Klasifikasi geometris

1. Berdasarkan rake dari net slip. 1. Berdasarkan rake dari net slip.

a) strike slip fault (rake=0o) a) strike slip fault (rake=0o)

 b) diagonal slip fault (0o< rake <90o)  b) diagonal slip fault (0o< rake <90o)

c) dip slip fault (rake=90º) c) dip slip fault (rake=90º)

2. Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau s

2. Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau s truktur regionaltruktur regional a) strike fault (jurus sesar sejajar jurus lapisan)

a) strike fault (jurus sesar sejajar jurus lapisan)  b) bedding fault (sesar sejajar lapisan)

 b) bedding fault (sesar sejajar lapisan)

c) dip fault (jurus sesar tegak lurus jurus lapisan) c) dip fault (jurus sesar tegak lurus jurus lapisan)

d) oblique/diagonal fault (menyudut terhadap jurus lapisan) d) oblique/diagonal fault (menyudut terhadap jurus lapisan) e) longitudinal fault (sejajar struktur regional)

e) longitudinal fault (sejajar struktur regional) f) transversal fault (menyudut struktur regional) f) transversal fault (menyudut struktur regional) 3. Berdasarkan besar sudut bidang sesar.

3. Berdasarkan besar sudut bidang sesar. a) high angle fault (lebih dari 45o) a) high angle fault (lebih dari 45o)  b) low angle fault (kurang dari 45o  b) low angle fault (kurang dari 45o)) 4. Berdasarkan pergerakan semu

4. Berdasarkan pergerakan semu a) normal fault (sesar turun) a) normal fault (sesar turun)  b) reverse fault (sesar naik)  b) reverse fault (sesar naik) 5. Berdasarkan pola sesar

5. Berdasarkan pola sesar

a) paralel fault (sesar saling sejajar) a) paralel fault (sesar saling sejajar)

 b) en chelon fault (sesar saling overlap dan sejajar)  b) en chelon fault (sesar saling overlap dan sejajar) c) peripheral fault (sesar melingkar dan konsentris) c) peripheral fault (sesar melingkar dan konsentris) d) radial fault (sesar menyebar dari satu pusat) d) radial fault (sesar menyebar dari satu pusat)

(15)

 b. Klasifikasi genetis  b. Klasifikasi genetis

Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan menjadi

menjadi

1) sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar. 1) sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar. 2) sesar normal bila tegasan utama vertikal.

2) sesar normal bila tegasan utama vertikal.

3) strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure) bila tegasan 3) strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure) bila tegasan utama maksimum dan minimum mendatar, terdiri atas

utama maksimum dan minimum mendatar, terdiri atas a) sinistral atau left-handed strike slip fault a) sinistral atau left-handed strike slip fault  b) dextral atau right-handed strike-slip fault  b) dextral atau right-handed strike-slip fault

Istilah thrust fault menurut Billings (1977) digunakan untuk sesar naik dengan dip sesar Istilah thrust fault menurut Billings (1977) digunakan untuk sesar naik dengan dip sesar kurang dari 45o, bila lebih dari 45o disebut reverse fault. Istilah

kurang dari 45o, bila lebih dari 45o disebut reverse fault. Istilah overthrust dipakai untuk sesaroverthrust dipakai untuk sesar naik dengan dip landai atau hampir datar.

naik dengan dip landai atau hampir datar.

 Beberapa Jenis Sesar dan Penjelasannya  Beberapa Jenis Sesar dan Penjelasannya

a. Sesar Normal / Sesar Turun (

a. Sesar Normal / Sesar Turun ( Extention Faulth)) Extention Faulth

Sesar normal dikenali juga sebagai sesar gravitasi, dengan gaya gravitasi sebagai gaya Sesar normal dikenali juga sebagai sesar gravitasi, dengan gaya gravitasi sebagai gaya utama yang menggerakannya. Ia juga dikenali sebagai sesar ekstensi (

utama yang menggerakannya. Ia juga dikenali sebagai sesar ekstensi ( Extention Faulth Extention Faulth) sebab ia) sebab ia memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi. Sesar normal yang mempunyai salah yang memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi. Sesar normal yang mempunyai salah yang menjadi datar di bagian dalam bumi dikenali sebagai sesar listrik. Sesar listrik ini juga dikaitkan menjadi datar di bagian dalam bumi dikenali sebagai sesar listrik. Sesar listrik ini juga dikaitkan dengan sesar tumbuh (

dengan sesar tumbuh ( growth  growth fault fault ), dengan pengendapan dan pergerakan sesar berlaku), dengan pengendapan dan pergerakan sesar berlaku serentak. Satah sesar normal menjadi datar ke dalam bumi, sama seperti yang berlaku ke atas serentak. Satah sesar normal menjadi datar ke dalam bumi, sama seperti yang berlaku ke atas sesar sungkup. Pada permukaan bumi, sesar normal juga jarang sekali berlaku secara sesar sungkup. Pada permukaan bumi, sesar normal juga jarang sekali berlaku secara  bersendirian, tetapi bercabang.

 bersendirian, tetapi bercabang.

Cabang sesar yang turun searah dengan sesar utama dikenali sebagai sesar sintetik, Cabang sesar yang turun searah dengan sesar utama dikenali sebagai sesar sintetik, sementara sesar yang berlawanan arah dikenali sebagai sesar antitetik. Kedua cabang sesar ini sementara sesar yang berlawanan arah dikenali sebagai sesar antitetik. Kedua cabang sesar ini  bertemu

 bertemu dengan dengan sesar sesar utama utama di di bagian bagian dalam dalam bumi. bumi. Sesar Sesar normal normal sering sering dikaitkan dikaitkan dengandengan  perlipatan.

 perlipatan. Misalnya, Misalnya, sesar sesar di di bagian bagian dalam dalam bumi bumi akan akan bertukar bertukar menjadi menjadi lipatan lipatan monoklin monoklin didi  permukaan.

 permukaan.  Hanging

 Hanging wall wall   relatif turun terhadap  relatif turun terhadap foot  foot wall wall , bidang sesarnya mempunyai kemiringan, bidang sesarnya mempunyai kemiringan yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.

yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.

Gambar 9.

(16)

Patahan atau sesar turun adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yang Patahan atau sesar turun adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yang menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya.

menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya. Fault scarp Fault scarp adalah adalah  bidang miring

 bidang miringimaginer imaginer  tadi atau dalam kenyataannya adalah permukaan dari bidang sesar. tadi atau dalam kenyataannya adalah permukaan dari bidang sesar.

b. Sesar naik (

b. Sesar naik (reverse fault / contraction faulth

reverse fault / contraction faulth))

Sesar naik (

Sesar naik (reverse fault reverse fault ) untuk sesar naik ini bagian) untuk sesar naik ini bagian hanging wall hanging wall -nya relatif bergerak-nya relatif bergerak naik terhadap bagian

naik terhadap bagian foot  foot wall. wall. S S alah satu ciri sesar naik adalah sudut kemiringan dari sesar itualah satu ciri sesar naik adalah sudut kemiringan dari sesar itu termasuk kecil, berbeda dengn sesar

termasuk kecil, berbeda dengn sesar turun yang punya sudut kemiringan bisa mendekatiturun yang punya sudut kemiringan bisa mendekati vertical.vertical.  Nampak 

 Nampak  lapisan batuan yg berwarna lebih merah pada lapisan batuan yg berwarna lebih merah pada hanging wall hanging wall  berada pada posisi yg lebih berada pada posisi yg lebih atas dari lapisan batuan yg sama pada

atas dari lapisan batuan yg sama pada foot wall  foot wall . Ini menandakan lapisan yg ada di. Ini menandakan lapisan yg ada di hanging wall hanging wall  udah bergerak relatif naik terhadap

udah bergerak relatif naik terhadap foot wall  foot wall -nya.-nya.

Gambar 10.

Gambar 10. Reverse fault / contraction faulth Reverse fault / contraction faulth

c. Sesar mendatar

c. Sesar mendatar

((SStri

trikke

e sli

slip

p fault /

fault / T

Trra

anscur

nscure

ent fa

nt fault /

ult / Wr

Wre

ench fault)

nch fault)

Sesar mendatar (

Sesar mendatar (Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault ) adalah sesar yang) adalah sesar yang  pembentukannya dipengaruhi

 pembentukannya dipengaruhi oleh oleh tegasan tegasan kompresi. kompresi. Posisi Posisi tegasan tegasan utama utama pembentuk sespembentuk sesar ar iniini adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan menengah adalah vertikal. Umumnya bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang menengah adalah vertikal. Umumnya bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang vertikal, sehingga istilah

vertikal, sehingga istilah hanging wall hanging wall  dan dan foot wall  foot wall  tidak lazim digunakan di dalam sistem sesar tidak lazim digunakan di dalam sistem sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi sinistral (mengiri) dan dekstral ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi sinistral (mengiri) dan dekstral (menganan).

(menganan).

Gambar 11.

(17)

C.

C. Identifikasi Identifikasi SesarSesar

a. Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba) a. Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)  b. Adanya perulangan lapisan atau hilang

 b. Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.nya lapisan batuan.

c. Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis. c. Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.

d. Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices, d. Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices, milonit.

milonit.

e. Silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar. e. Silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar. f. Perbedaan fasies sedimen.

f. Perbedaan fasies sedimen.

g. Petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan g. Petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.

terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.

Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat adanya sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat

adanya sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat digunakan untuk

digunakan untuk menentukan adanya sesar di menentukan adanya sesar di lokasi tersebut. lokasi tersebut. Secara garis besar, sesar dibagiSecara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (bli

menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind fault). Sesar yang tampak adalah sesarnd fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah sesar

yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah sesar yang terjadi di bawahyang terjadi di bawah  permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi sedimen.

(18)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

http://zulhikmal.blogspot.co.id/2009/AnalisaStrukturKab.Ngawi

http://zulhikmal.blogspot.co.id/2009/AnalisaStrukturKab.Ngawi

http://bumi-myearth.blogspot.co.id/2012/01/struktur-geologi-sesar.html

http://bumi-myearth.blogspot.co.id/2012/01/struktur-geologi-sesar.html

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/679/jbptitbpp-gdl-windeatiar-33921-5-2009ta-4.pdf 

4.pdf 

http://hmtg-toba-itm.blogspot.co.id/2014/01/geologi-struktur.html

http://hmtg-toba-itm.blogspot.co.id/2014/01/geologi-struktur.html

https://herydictus.wordpress.com/struktur-geologi/

https://herydictus.wordpress.com/struktur-geologi/

http://semangatgeos.blogspot.co.id/2011/11/struktur-lipatan.html

http://semangatgeos.blogspot.co.id/2011/11/struktur-lipatan.html

Gambar

Tabel 7.1 Klasifikasi berdasarkan sudut antar sayap (Fleuty , 1964)Tabel 7.1 Klasifikasi berdasarkan sudut antar sayap (Fleuty , 1964)
Gambar 7.1. Cara membuat busur lingkaran (Busk, 1929)Gambar 7.1. Cara membuat busur lingkaran (Busk, 1929)
Gambar 7.3. Interpolasi antara dua dip terukur.
Gambar 10. Reverse fault / contraction faulth  Reverse fault / contraction faulth c. Sesar mendatar

Referensi

Dokumen terkait