• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI AGAMA DALAM KELUARGA DI JORONG LAMBAU SUNGAI KAMBUT KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FUNGSI AGAMA DALAM KELUARGA DI JORONG LAMBAU SUNGAI KAMBUT KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI AGAMA DALAM KELUARGA DI JORONG LAMBAU SUNGAI KAMBUT KECAMATAN PULAU PUNJUNG

KABUPATEN DHARMASRAYA

Yarnita1, Adiyalmon2, Erningsih2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat yarniemeivefy@gmail.com

ABSTRACT

This research is in the background by basic assumptions about religious education in the family. In the family in Jorong Lambau Sungai Kambut whether parents carry out religious functions in the family in instilling religious education to children. The formulation of the problem in this research is how the religious function in the family in Jorong Lambau Sungai Kambut. With the aim of describing the function of religion in the family in Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Dharmasraya District. The theory used in this research is functional structural theory according to Robert K. Merton. The research approach used is qualitative approach with descriptive research type. The data collection technique is purposive sampling, with the number of informants as many as 14 people. Methods of data collection through observation, interviews, and document studies. Meanwhile, data analysis unit used is group with data analysis from Milles and Huberman that is data collecting, data reduction, data presentation, and conclusion. From the research result it can be concluded that the religious function in the family in Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Dharmasraya Regency are: (1) Religion as the bastion of life and bastion of education (2) Religion as the guiding principle of right and wrong and good values (3) Religion as a guidance of togetherness in fostering sakinah family relations (4) Religion as a fortress in the family to face the influence of technology.

Keywords: Religion Function, Family

PENDAHULUAN

Agama bukan ibadah saja. Agama mengatur seluruh segi kehidupan. Semua penampilan ibu dan bapak dalam kehidupan sehari-hari yang disaksikan dan yang dialami oleh anak bernafaskan

agama, perlu dilaksanakan sejak si anak kecil, sesuai pertumbuhan dan perkembangan jiwanya. Apabila anak tidak mendapat pendidikan, latihan dan pembiasaan keagamaan waktu kecilnya, ia akan besar dengan sikap tidak acuh atau anti agama.

(2)

anak mengenal Tuhan, melalui ucapan ibunya waktu ia kecil. Apapun yang dikatakan ibunya tentang Tuhan, akan diterimanya dibawanya sampai dewasa. Oleh karena itu ibu perlu berhati-hati menjawab pertanyaan anak tentang Tuhan atau pokok-pokok keimanan lainnya. Jika ibu salah salah menjelaskannya, maka konsep agama yang salah itu akan tumbuh dan berkembang dalam jiwa anak nantinya (Daradjat, 1993:65).

Agama menyangkut kehidupan batin manusia. oleh karena itu, kesadaran agama dan pengalaman agama seseorang lebih menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan yang ada kaitannya dengan sesuatu yang sakral dan dunia gaib. Dari kesadaran agama dan pengalaman agama ini pula kemudian muncul sikap keagamaan yang ditampilkan seseorang. Sikap keagaman merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. sikap keagamaan merupakan integrasi secara kompleks antara pengetahuan agama, perasaan

agama serta tindak keagamaan dalam diri seseorang (Jalaluddin, 2012:303) Sumanti (2015:31) Agamalah yang memperkenalkan manusia untuk pertama kalinya bahwa ia tidaklah terlahir dari sesuatu yang tidak ada kepada sesuatu yang ada secara kebetulan dan tidaklah ia menjadi ada di alam ini dengan sendirinya, melainkan ia adalah seorang makhluk (ciptaan) bagi sang maha pencipta (Al-Khaliq) yang Maha Agung. Pendidikan agama pada dasarnya adalah membina (melestarikan) fitrah agama pada anak yang dibawa sejak lahir,agar tidak luntur menjadi atheis atau bahkan menganut agama selain agama Islam.Oleh karena itu yang harus diperhatikan adalah membiasakan anak untuk melaksanakan syari’at agama dan menjauhkan larangan-Nya. Proses pendidikan tidak selamanya bisa dipegang orang tua,untuk itu diperlukan bantuan orang lain atau suatu lembaga untuk menangani masalah pendidikan.

Arifin (2008:77) menyatakan bahwa sikap keagamaan seseorang terbentuk oleh dua faktor, yaitu

(3)

faktor intern, manusia adalah homo religius (makhluk beragama), karena manusia sudah memiliki potensi untuk beragama potensi tersebut bersumber dari faktor intern manusia yang termuat dari aspek kejiwaan manusia, seperti naluri, akal, perasaan, maupun kehendak, dan sebagainya. Faktor ekstern menyatakan bahwa jiwa keagamaan manusia bersumber dari faktor ekstren. Manusia terdorong untuk beragama karena pengaruh faktor luar dirinya, seperti rasa takut, rasa ketergantungan ataupun rasa bersalah.

Jalaluddin (2012:312) keluarga merupakan satuan sosial yang paling sederhana dalam kehidupan manusia. Anggota-anggotanya terdiri atas ayah ibu dan anak-anak. Bagi anak-anak, keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang dikenalnya. Dengan demikian, kehidupan keluarga menjadi fase sosialisasi awal bagi pembentukan jiwa keagamaan anak. Pengaruh kedua orang tua terhadap perkembangan jiwa keagamaan anak dalam pandangan islam sudah lama disadari. Oleh karena itu, kedua

orang tua diberikan beban tanggung jawab, ada semacam rangkaian ketentuan yang dianjurkan kepada orang tua, yaitu mengazankan ketelinga bayi yang baru lahir, mengakikah, memberi nama yang baik, mengajarkan membaca alquran, membiasakan shalat serta bimbingan lainnya yang sejalan dengan perintah agama. keluarga dinilai sebagai faktor yang paling dominan dalam meletakkan dasar bagi perkembangan jiwa keagamaan.

Fungsi menurut (Damsar 2011:155) fungsi adalah peranan yang memiliki konsekuensi terhadap penyesuaian atau adaptif terhadap sistem, fungsi memiliki dua dimensi yaitu fungsi laten yang tidak disengaja atau tidak disadari, dan fungsi manifest merupakan yang disengaja atau disadari. Sumanti (2015:34-35) Fungsi Agama yaitu : 1) sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok, 2) mengatur tata cara kehidupan dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, 3) tuntunan tentang prinsip benar dan salah, 4) pedoman mengungkap rasa kebersamaan, 5) pedoman perasaan keyakinan, 6) pedoman keberadaan,,

(4)

7) pengungkapan estetika (keindahan) 8) sumber moral, perbuatan atau sikap atau akhlak yakni nilai-nilai yang paling luhur dari manusia, 9) Meningkatkan jiwa manusia (kekuatan hidup), 10) Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.

Seperti yang dikemukakan oleh Daradjat (1993:10) akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan, dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindak akhlak yang di hayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral (moralsence), yang terdapat di dalam diri manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk. Didalam Al-Qur’an dijelaskan bermacam-macam cara untuk membentuk akhlak manusia seperti: shalat, mengajak orang untuk berbuat baik, mencegah perbuatan mungkar, nasihat yang

baik, ajakan kepada keutamaan, kisah-kisah, contoh teladan dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut mempelajari agama dirumah adalah pendidikan yang penting dan terasa terkesan dan mendalam bagi penghayatan agama oleh keluarga, terutama dalam pembentukan kepribadian agamis anak. Agama itu penting karena tanpa agama hidup tidak bisa tentram, jika agama tidak berjalan dalam keluarga maka banyak permasalahan yang terjadi seperti perceraian atau perselisihan dalam keluarga, perilaku anak yang tidak terkontrol, terjadinya pergaulan bebas dan pengaruh teknologi yang semakin maju. Menurut J. Milton Yinger memandang agama sebagai sistem kepercayaan dan praktik dengan mana suatu masyarakat atau kelompok manusia berjaga-jaga dalam menghadapi masalah terakhir dari hidup ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Juni-Juli 2017, fungsi agama dalam keluarga di jorong lambau sungai kambut sudah berjalan dengan baik, dimana orang tua mengajak

(5)

anak-anaknya dalam beribadah, mengarahkan, memotivasi, perhatian serta latihan-latihan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anaknya dalam keluarga secara telaten dan sabar. Agama itu sangat penting dan orang tua memiliki peran yang amat besar dan menjalankan tanggung jawab dalam proses pendidikan, terutama dalam menanamkan nilai-nilai agama dalam keluarga. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang “ Fungsi Agama Dalam Keluarga Di Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya”.

Perumusan masalah dalam penelitian adalah: bagaimana fungsi agama dalam keluarga di Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi agama dalam keluarga di Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pemilihan informan adalah purposive sampling dengan informan penelitian berjumlah 14 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, yang digunakan observasi

non participant observation,

Observasi ini di mulai dari tanggal 8 Januari 2017. Wawancara, ini dilakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur (Yusuf, 2005:284).

Unit analisis dalam penelitian ini adalah kelompok yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. teknik analisis data dalam penelitian ini adalah model analisis Milles dan Huberman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2017. Penelitian ini dilaksanakan di Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan Islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya, beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang bersandar kepada ajaran Alquran dan sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses berakhir (Hakim, 2005:26).

Pendidikan agama dalam keluarga yaitu menanamkan nilai-nilai baik yang bersifat universal kapanpun dan dimanapun dibutuhkan oleh manusia, menanamkan nilai-nilai baik tidak hanya berdasarkan pertimbangan waktu dan tempat meskipun kebaikan itu hanya sedikit jika dibandingkan dengan kejahatan, ibarat sebiji sawi dengan luas angit dan bumi, maka yang baik akan nampak baik, dan yang jahat akan nampak sebagai kejahatan. Orang tua sangat berperan dalam memberikan contoh yang baik kepada anak mengajarkan tentang agama kepada anak-anak dalam keluarga, terutama mengajarkan anak

mengaji, sholat dan membaca doa-doa, mengajarkan sopan santun, cara berbicara dan hal-hal baik yang bisa ditiru oleh anak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa fungsi agama dalam keluarga terutama memberikan pendidikan agama kepada anak itu sangat penting, karena agama merupakan pedoman hidup, dan mengarahkan hidup ke jalan yang lebih baik.

Anak adalah harta yang paling berharga bagi orang tuanya. Oleh sebab itu sebagai orang tua mempunyai kewajiban yang besar agar anak tumbuh dengan sehat dan punya perilaku yang baik. anak terlahir bagaikan selembar kertas putih, tinggal bagaimana orang tua akan mengolah kertas putih tersebut. Kadang banyak orang tua yang merasa tidak perlu mengajarkan nilai-nilain kebaikan pada anak. Karena orang tua menganggap anak belum bisa memahami apa yang mereka ajarkan, padahal banyak kesempatan dan cara orang tua dalam keluarga memberikan nilai kebaikan dan menanamkan pendidikan agama dalam keluarga.

(7)

Begitu pula halnya dengan orang tua yang ada di Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasaraya. Orang tua memandang pendidikan agama adalah hal yang sangat penting bagi hidup dan kehidupan. Di Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya, terdapat fungsi agama yang sudah berjalan dengan baik dalam keluarga yaitu :

1. Agama Sebagai Pedoman Hidup Dan Benteng Pendidikan

Bentuk pendidikan agama yang dilakukan oleh orang tua yang ada di Jorong Lambau Sungai Kambut dalam memberikan pendidikan agama Islam kepada anaknya adalah dengan mengajarkan dan mengajak anak di mulai dari sholat lima waktu dan mengajarkan membaca alquran. Masyarakat memandang bahwa pendidikan agama itu sangat penting bagi anaknya dalam menjalani kehidupan anak mereka menuju jalan yang benar.

Bahwa kebanyakan orang tua ada yang melakukan kebiasaan dimana kegiatan mengaji dilakukan setelah sholat magrib berjamaah

karena disiang hari waktu anak bermain dan orang tua juga bekerja, kemudian melakukan mengaji bersama dan disaat itulah orang tua bisa memberikan ilmu mengaji kepada anaknya, mengarahkan anak hal yang baik, memberikan pelajaran tentang agama dan lebih menanamkan nilai agama kepada anak.

2. Agama Sebagai Tuntunan Prinsip Benar Dan Salah Dan Nilai-nilai Kebaikan

penerapan pendidikan agama dalam keluarga dilakukan oleh orang tua dalam memberikan pendidikan agama Islam kepada anak adalah mengarahkan mana yang benar dan salah dan nilai-nilai kebaikan dan mengajarkan perilaku yang bisa di contoh oleh anak dalam keluarga, dalam agama mendidik anak menjadi orang yang berguna itu sangat penting dan merupakan tanggung jawab orang tua mengarjarkan tentang agama dan pelajaran lainnya.

Orang tua merupakan orang yang pertama dalam mendidik anak dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak, memberikan contoh yang baik, agar anak menjadi orang yang mengerti dalam berbicara

(8)

bersikap dan sopan santun, maka tanggung jawab orang tua sangat besar dalam membina anak secara terus menerus dengan membekali anak-anak dengan adanya pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman yang paling penting adalah pendidikan agama.

3. Agama Sebagai Rasa Kebersamaan Dan Dasar Dalam Membina Hubungan Keluarga Yang Sakinah

Agama merupakan pedoman hidup yang harus diajarkan terhadap anak. Agama berfungsi sebagai pembangun perilaku anak agar menjadi lebih baik. karena agama membuat hidup damai, tentram dan nyaman. begitu juga dengan masyarakat Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasaraya yang mana agama yang pertama dan utama yang harus ditanamkan diterapka dalam keluarga untuk dirinya maupun anak-anaknya. Selalu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak, dengan demikian ajaran yang diberikan orang tua kepada anak bisa dalam membina keluarga yang sakinah.

4. Agama Menjadi Bebteng Dalam Keluarga Untuk Menghadapi Pengaruh Teknologi

Teknologi bisa membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan umat manusian yaitu bisa menyenangkan, membahagiakan dan bahkan bisa terjadi sebaliknya. Dan teknologi merupakan alat atau sarana untuk membantu manusia mempermudah pekerjaan, yang tidak mempunyai nilai baik atau buruk karena hal ini tergantung pada keinginan pemakainya atau orang yang menggunakannya ke hal-hal yang bisa membawa kemanfaatan.

Dalam menggunakan teknologi meski mereka belum banyak mengetahui apa itu teknologi dan manfaat memakainya, orang tua lebih memperhatikan anak-anak, mengontrol kegiatan anak apa yang dia lakukan apakah itu baik atau buruk berguna atau tidak. Karena teknologi sangat berpengaruh dalam segala hal jangan sampai dibodohi dengan hasil tangan manusia itu sendiri, orang tua juga tidak terlalu memberikan kebebasan kepada anaknya membatasi atau mengurangi waktu bermain mereka untuk

(9)

mengajarkan dan mengajak anak untuk selalu beribadah dalam hal apapun, maka teknologi sangat perlu dibarengin dengan agama, karena agama yang mengarahkan manusia ke jalan yang lebih baik ke tujuan hidup yang sebenarnya, sehingga hidup bisa tentram, menyenangkan dan bahagia dibawa naungan ridha Allah SWT. Dalam teori Struktural Fungsional Robert K. Merton Fungsi menurut (Damsar 2011:155) fungsi adalah peranan yang memiliki konsekuensi-konsekuensi yang di amati yang dibuat untuk adaptasi atau penyesuaian suatu sistem tertentu. Perspektif fungsional menekankan keterkaitan masyarakat dengan berfokus pada bagaimana setiap bagian memengaruhi dan dipengaruhi oleh bagian lain. Demikian halnya dengan keluarga yang juga merupakan suatu sistem yang seimbang, jika orang tua menjalankan peran dan tugasnya dengan baik maka keseimbangan dalam keluarga tersebut dapat berjalan dengan baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Fungsi Agama Dalam Keluarga di Jorong Lambau Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi agama dalam keluarga adalah sebagai berikut : (1) Agama sebagai pedoman hidup dan benteng pendidikan, Agama merupakan pedoman hidup, membuat hidup menjadi tenang, tentram, damai dan nyaman. (2) Agama sebagi tuntunan prinsip benar dan salah dan nilai-nilai kebaikan, Dalam mendidik anak orang tua juga mengajrakan nilai-nilai kebaikan dan yang patut dicontoh oleh anak dalam keluarga. (3) Agama sebagai pedoman rasa kebersamaan dan dasar dalam membina hubungan keluarga yang sakinah, Bagaimana keluarga dalam memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak, mencipatakan keluarga yang sakinah. (4) agama sebagai benteng dalam keluarga untuk menghadapi pengaruh teknologi. Teknologi berdampak positif dan juga negatif, itu

(10)

tergantung pada orang-orang yang menggunakannya. Dalam keluarga teknologi sangat berpengaruh terhadap anak-anak seperti hp, internet, dan tv. Dalam keluarga orang tua mengontrol anak, menjaga keseimbangan tidak membiarkan mereka bebas dan terutama di lingkungan.

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian ini maka penulis memberikan saran antara lain : (1) Kepada pemerintah nagari Sungai Kambut dan pihak terkait, agar lebih meningkatkan perhatian dan penanaman pendidikan agama dan melaksanakan fungsi keluarga agar anak-anak menjadi orang yang beriman orang yang patuh terhadap orang tua dan baik kepada semua orang dalam bersikap, berbicara dan mengharagai orang lain. (2) Kepada orang tua harus lebih banyak meluangkan waktu kepada anak-anaknya memberikan kasih sayang dan perhatian yang penuh kepada anak-anak di dalam keluarga. (3) Bagi anak harus patuh kepada orang tua, mendengarkan perkataan orang tua dan menjadi anak yang baik dan

berguna bagi keluarga dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin B. Syamsul. 2008. Psikologi Agama. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Daradjat Zakiah. 1993. Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Iskandar. 2009. Metodologi

Penelitian Pendidikan dan

Sosial Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: GP Press.

Jalaluddin. 2012. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Yusuf, A.Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

wisatawan muda asal Eropa dan Australia tersebut terkadang mem- bawa akibat yang kurang baik bagi wisatawan. Keamanan mereka temyata kurang terjamin. Beberapa pengalaman

Secara umum permasalahan yang dialami oleh 3 lokasi kegiatan (Kelurahan Tappanjeng, Letta, dan Lamalaka) khususnya dalam bidang infrastruktur permukiman, yakni,

Mohon anda hubungi marketing apartemen Skyline Residence @ Cawang diatas untuk mendapatkan informasi terbaru. Skyline Residence @ Cawang presentation di

Peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan menggunakan langkah yang sesuai dengan penilaian dari para ahli media dan ahli materi dalam mengukur tingkat kelayakan

1. Manusia mempunyai kemampuan terhad untuk memproses rangsangan dan hanya boleh menyumbangkan usaha terhad untuk menerima input dalam satu masa. Jika input persekitaran

Konsumen pada cluster ini menjadikan faktor psikologi ( psychological ) sebagai bahan pertimbangan utama dalam mengajukan pembiayaan di BMT. Berdasarkan analisis cross

Ada perkuliahan secara khusus (Metode Penelitian Sosio-Legal), sebagaimana dimulai dari Fakultas Pascasarjana di Universitas Airlangga dalam program Magister Sains Hukum

1. Dien Noviyani R., S.E, M.M, Akt, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal. Yuni Utami, SE, M.M, selaku Ketua Progdi Fakultas Ekonomi dan