• Tidak ada hasil yang ditemukan

JEMAAH HAJI REGULER LUNAS BPIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JEMAAH HAJI REGULER LUNAS BPIH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

Sesuai Undang Nomor 34 Tahun 2009 perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji jo. pasal 7 menyebutkan, jemaah haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji, yang meliputi:

Pembimbingan manasik haji dan/atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan, maupun di Arab Saudi;

• Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi;

• Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia;

• Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah haji dan

• Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi dan saat kepulangan ke tanah air.

II. HAK JEMAAH HAJI

Jemaah haji berhak memperoleh: Di Tanah Air

• Memperoleh buku paket Manasik Haji;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;

di Kementerian Agama Kabupaten Kota dan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan serta pada saat di embarkasi.

• Memperoleh pembagian kelompok terbang;

• Pengelompokan dalam kelompok terbang (kloter) yang disusun dengan memperhatikan hubungan kekerabatan, wilayah tempat tinggal dan lainnya.

• Memperoleh akomodasi dan konsumsi;

• Akomodasi selama maksimal 24 jam di asrama haji embarkasi menjelang keberangkatan ke- Arab Saudi, termasuk konsumsi.

• Memperoleh perbekalan haji;

Paspor haji yang telah di visa; gelang identitas jamaah haji; living cost dan manfaat asuransi haji.

• Memperoleh transportasi;

Transportasi Indonesia–Arab Saudi pergi pulang. • Memperoleh pelayanan kesehatan;

Vaksinasi miningitis, pelayanan kesehatan dan untuk perawatan jamaah haji sakit pelayanannya mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1061/Menkes/SK/XI/2008 tanggal 11 Nopember 2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Haji, beserta Petunjuk Pelaksanaan Pengobatan Rawat Jalan dan Rawat Inap pada Embarkasi/ Debarkasi Rumah Sakit Rujukan Haji.

• Memperoleh perlindungan dan keamanan; • Memperoleh informasi haji.

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing

Di Arab Saudi Jeddah

• Memperoleh konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah.

• Memperoleh transportasi ke Makkah; • Memperoleh perlindungan dan keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Madinah

• Memperoleh pemondokan dan konsumsi • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Makkah/ di Bandara Madinah. • Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji.

Makkah

• Memperoleh Pemondokan dan Konsumsi (makan siang); • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Masjidil Haram bagi jamaah yang menempati pemondokan jauh. Transportasi ke Madinah/Jeddah;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Arafah dan Mina

• Memperoleh Tenda dan Konsumsi; • Memperoleh Transportasi;

Transportasi Makkah–Arafah–Muzdalifah-Mina-Makkah. • Memperoleh Perlindungan dan Kemanan;

• Memperoleh Safari Wukuf bagi yang tidak sanggup melaksanakan haji disebabkan sakit. • Memperoleh Haji Badal bagi yang wafat dan sakit berat;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. III. KEWAJIBAN JEMAAH HAJI

Jemaah Haji wajib mematuhi tata tertib dan aturan-aturan tentang penyelenggaraan ibadah haji:

Pendaftaran dan Pemberangkatan

• Mendaftar melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisilinya; • Membayar setoran awal BPIH pada Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH;

• Memeriksakan kesehatan;

• Melunasi BPIH tahun berjalan pada BPS-BPIH;

• Mengikuti bimbingan dan manasik haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama setempat;

• Membuat paspor biasa di kantor Imigrasi yang dipergunakan untuk menunaikan ibadah haji; • Menyerahkan paspor biasa kepada Kementerian Agama setelah melunasi BPIH tahun berja- lan;

• Bergabung dalam kelompok terbang berdasarkan domisili, kekeluargaan dan hubungan kekerabatan lainnya yang dibentuk pada saat bimbingan manasik haji.

Di Asrama Haji Embarkasi

• Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA); • Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan terakhir);

• Menimbangan barang bawaan yang akan dimasukan ke bagasi;

• Mengikuti ceramah bimbingan manasik, kesehatan tata cara di pesawat selama dalam pener- bangan dan peragaan manasik haji;

• Memakai pakaian seragam jemaah haji kecuali sedang dalam keadaan ihram; • Menjunjung tinggi nama baik bangsa serta kesalehan sosial;

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing saat akan menuju bandara.

Di Pesawat Selama Dalam Penerbangan

• Masuk kedalam pesawat dengan tertib (antri) dan mencari tempat duduk masing-masing sesuai dengan nomor duduk yang tercantum dalam boarding pass;

• Menerima dan mematuhi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh awak pesawat tentang tata cara dan hal-hal yang harus dihindari demi keselamatan selama dalam penerbangan;

• Menempatkan barang bawaan berupa tas tentengan di tempat yang ditentukan demi kea- manan selama dalam penerbangan. Sebelum pesawat mendarat ditempat tujuan dilarang membongkar barang-barang tentengan yang telah ditempatkan sesuai petunjuk awak pesa- wat;

• Duduk tenang selama dalam penerbangan. Di Bandara (Jeddah/ Madinah)

• Setelah pesawat mendarat, menunggu petunjuk/pengumuman dari awak pesawat apabila akan mengambil barang bawaan berupa tas tenteng;

• Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tenteng dan kantong passport;

• Antri dengan tertib di loket yang telah ditentukan sambil menunjukkan passport haji kepada petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki dan wanita bersama wanita;

• Mencari barang bawaan yang dibagasikan dengan mempersiapkan kunci kopernya, kemu- dian memeriksakan kepada petugas Bea dan Cukai Arab Saudi;

• Menerima tiket bus dari naqobah, untuk melanjutkan perjalanan ke pemondokan Makkah

bagi gelombang II;

• Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari tanah air dan diharuskan menjaga keutu- hannya, karena kapasitas bus terkadang tidak sama, maka selama dalam perjalanan, ada regu/ rombongan yang untuk sementara akan dipecah dan setibanya dipemondokan anggota regu yang terpisah dapat bersatu kembali;

• Bagi jamaah gelombang II, kegiatan dibandara mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah/haji bagi yang melakukan haji ifrad;

• Bagi Gelombang I tertib dalam proses ke Imigrasian, memasuki bis menuju hotel dan menem- pati kamar-kamar didalam hotel.

• Memperoleh Konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan dan kepulangan di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah

Di Madinah Sebelum Wukuf

• Ketika bus memasuki kota Madinah, maka bus-bus tersebut akan singgah di terminal hijrah untuk memeriksakan passport dan mendapatkan informasi dari Petugas Haji Indonesia (Pani- tia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH))/Muasassah Adilla Madinah tentang penempatan pemondokan;

• Simpanlah uang/barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, atau dititipkan kepada petugas. Bilamana akan pergi ke Masjid cukup membawa untuk makan atau membawa uang secukupnya antara lain untuk berjaga-jaga apabila ada keperluan; • Keluar dari kamar mandi harus berpakaian/menutup aurat demikian pula ketika dalam

kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati ditempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan kehilangan uang atau kejahatan;

• Menjaga suasana yang harmonis selama di pemondokan, saling tolong menolong dan saling membantu satu sama lain;

• Mengikuti ceramah yang dipimpin oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)/Tim Pembimb- ing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI);

• Setelah selesai melaksanakan shalat Arbain, bagi jamaah gelombang I bersiap siap berangkat ke Makkah untuk melaksanakan Umrah/haji, mandi dan berpakaian ihram di pemondokan; • Seluruh barang bawaan harus dibawa jangan sampai ada yang tertinggal;

• Melaksanakan shalat sunat 2 rakaat di pemondokan;

• Singgah di Bir Ali untuk mengambil Miqat, melaksanakan shalat dan niat Umrah;

• Bagi jamaah haji yang sakit agar berada dalam satu bus bersama-sama dengan keluarganya/ petugas kloter;

• Melaksanakan Shalat (arbain) bila mampu dengan tidak memaksakan diri apabila tidak sang- gup yang disebabkan kesehatan atau hal lainnya.

Di Makkah Sebelum Wukuf

• Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil Qur’ah, dipandu oleh petugas maktab dan PPIH serta dibantu TPHI serta petugas sektor;

• Perhatikan rumah/pemondokan yang ditempati agar tidak sesat. Setiap rumah/pemondokan di Makkah dipasang sticker bertuliskan tahun dan nomor rumah;

• Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan/ beregu agar tidak sesat dijalan; • Waspada dan berhati-hati ditempat yang berdesak-desakan seperti waktu thawaf dan sa’i,

karena ditempat tersebut rawan kehilangan uang dan kejahatan;

• Bagi yang melaksanakan haji tamattu hendaknya membayar dam sendiri atau melalui Bank Al-Rajhi. Setiap pembayaran dam mendapat tanda bukti;

• Selama dalam pemondokan apabila ada masalah agar segera melaporkan ke ketua kloter melalui ketua regu atau rombongannya masing-masing;

• Selalu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk/pengumuman mengenai persiapan keberangkatan ke Arafah;

• Tanggal 8 Dzulhijjah bersiap-siap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wukuf pada tang- gal 9 Dzulhijjah, mandi, berpakaian ihram, shalat sunnat 2 rakaat di pemondokan dan mem- bawa bekal secukupnya. Bagi yang melaksanakan haji Tamattu hendaknya berniat haji dari pemondokan;

• Mentaati ketentuan-ketentuan/petunjuk dari petugas;

• Menaiki bus yang telah disiapkan oeh maktab dan diatur keberangkatannya ke Arafah dengan sistem Taraduddi (Shuttle).

Di Arafah

• Setibanya di Arafah, menempati tenda besar yang telah disiapkan oleh maktab berupa tenda besar, yang setiap tendanya dapat menampung jamaah lebih dari satu kloter dengan tempat tidur karpet tanpa bantal;

• Selalu berdzikir, berdo’a dan membaca alqur’an dan mematuhi larangan berihram hindari

berkata kotor, berbantah-bantahan, berbuat fasik dan kata-kata yang tidak bermanfaat. Disamp ing itu jangan memburu binatang ataupun membunuhnya dalam keadaan ihram;

• Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaknya menghubungi TPHI,TPIHI, PPIH dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI);

• Pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah diawali dengan mendengarkan khutbah yang disam- paikan oleh TPIHI waktu Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari tanggal 9 Dzuhijjah, sampai dengan terbenam matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Shalat dzuhur dan ashar dijama’ Taqdim dan Qasar di Arafah;

• Agar kondisi tetap prima selama di Arafah supaya makan dan minum yang cukup;

• Apabila merasa sakit segera menghubungi Dokter kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di perkemahan Misi Haji;

• Perjalanan menuju Mina harus terlebih dahulu mabit di muzdalifah untuk memungut batu kerikil sambil menunggu tengah malam.

Di Muzdalifah

• Setelah tiba di Muzdalifah perbanyak dzikir, membaca istighfar, berdo’a, membaca salawat Nabi Muhammad SAW, mencari kerikil 70 butir yang akan digunakan untuk melontar jumrah Aqobah tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah (nafar tsani). Jika menginginkan nafar awal, maka cukup mengambil 49 butir kerikil;

• Setelah lewat tengah malam, jamaah haji akan diberangkatkan ke Mina dengan system Tarad- dudi.

Di Mina

• Setibanya di Mina jamaah haji memasuki kemah-kemah sesuai maktab yang telah ditetapkan dengan tertib dan teratur;

• Jamaah haji berada di kemah sejak tanggal 10 s.d 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar tsani. dan yang akan melaksanakan nafar awal, maka meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari;

• Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan lontar jumrah Aqobah sebanyak 7 kali lonta- ran, kemudian gunting rambut (tahalul awal) dan boleh ganti pakaian biasa tetapi belum boleh bersetubuh;

• Tanggal 11 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali; • Tanggal 12 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali. Bagi

yang nafar awal selanjutnya jamaah haji kembali ke Makkah sebelum terbenam matahari;

• Bagi yang nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah masih melontar 3 jamrah (Ula, Wusta,

Aqobah) masing-masing 7 kali, selanjutnya jamaah haji kembali ke pemondoan di Makkah dip impin oleh ketua kloter;

• Diupayakan lontar jamrah dilaksanakan secara beregu atau berombongan dipimpin oleh ketua regu atau rombongannya masing-masing dengan mengikuti anjuran dari Pemerintah Arab Saudi;

• Bagi jamaah haji yang dalam keadaan udzur atau sakit, lontar jamrah dapat diwakilkan kepada salah seorang keluarga/ sahabat atau ketua regu/ ketua rombongan;

• Saat melontar jumrah sebaiknya jangan hanya berpedoman pada prinsip afdolnya, tetapi perlu mempertimbangkan juga keselamatan/ keamanan dirinya.

Di Makkah Setelah Wukuf

• Setelah selesai operasional Arafah-Mina, jamaah haji kembali ke Makkah dan menempati pemondokan masing-masing dan dianjurkan segera melaksanakan thawaf ifadah setibanya di Makkah;

• Setelah waktu keberangkatan ke Jeddah untuk kembali ke tanah air bagi gelombang I atau keberangkatan ke Madinah bagi gelombang II diberitahukan oleh petugas, maka jamaah haji agar segera melaksanakan Thawaf Wada (Thawaf pamitan);

• Proses keberangkatan menuju Jeddah dalam rangka kembali ke tanah air, untuk jamaah haji gelombang I (dari Makkah) adalah sebagai berikut:

• Membawa seluruh barang bawaan, dipisahkan antara yang akan dibagasikan dalam pesawat maupun yang ditenteng (dibawa sendiri dalam kabin).;

• Menaiki bus-bus yang telah disediakan oleh Maktab, diisi sesuai dengan kapasitas bus; • Salah satu ketua regu atau ketua rombongan yang sudah berpengalaman ditunjuk seba

gai pimpinan (koordinator) dalam bus tersebut; • Tempat yang dituju adalah Bandara Jeddah. Di Madinah Setelah Wukuf

• Bagi jamaah haji gelombang II setelah Thawaf Wada kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan menggunakan bus. Sesampainya di terminl Hijrah Madinah, bus diantar oleh petugas Muasasah langsung ke pemondokan;

• Jamaah menempati pemondokan yang telah ditentukan. Pemondokan di Madinah disediakan bagi jamaah haji untuk waktu 8 hari guna memenuhi pelaksanaan shalat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi;

• Simpanlah uang/barang-barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, bilamana akan pergi ke masjid cukup membawa uang seperlunya;

• Keluar dari kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati di tempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan sebagai tempat kehilangan uang dan kejahatan.

Pasca Haji

• Menjaga kemabruran haji:

• Menjadi lebih Islam dan Iman dalam hubungan vertikal dan horizontal;

• Bekerja untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat;dalam rangka beramal secara professional untuk kemakmuran;

• Mewujudkan kemandirian umat; • Jujur, adil, amanat dan nasehat. Keberangkatan

Gelombang I : Tanah Air-Madinah-Makkah-Jeddah-Tanah Air Gelombang II: Tanah Air-Jeddah-Makkah-Madinah-Tanah Air

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Kementerian Agama RI

Hak dan Kewajiban

Tahun 1436 H / 2015 M

JEMAAH HAJI

REGULER

LUNAS BPIH

Diterbitkan oleh:

Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jl. Lapanagan Banteng Barat Nomor 3-4 Jakarta Pusat 10710

Telepon : (021) 3811642-3811654-3800200 Fax : (021) 3800174

(2)

HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH HAJI SETELAH MELUNASI BIAYA

PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI (BPIH)

I. PENDAHULUAN

Sesuai Undang Nomor 34 Tahun 2009 perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji jo. pasal 7 menyebutkan, jemaah haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji, yang meliputi:

Pembimbingan manasik haji dan/atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan, maupun di Arab Saudi;

• Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi;

• Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia;

• Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah haji dan

• Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi dan saat kepulangan ke tanah air.

II. HAK JEMAAH HAJI

Jemaah haji berhak memperoleh: Di Tanah Air

• Memperoleh buku paket Manasik Haji;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;

di Kementerian Agama Kabupaten Kota dan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan serta pada saat di embarkasi.

• Memperoleh pembagian kelompok terbang;

• Pengelompokan dalam kelompok terbang (kloter) yang disusun dengan memperhatikan hubungan kekerabatan, wilayah tempat tinggal dan lainnya.

• Memperoleh akomodasi dan konsumsi;

• Akomodasi selama maksimal 24 jam di asrama haji embarkasi menjelang keberangkatan ke- Arab Saudi, termasuk konsumsi.

• Memperoleh perbekalan haji;

Paspor haji yang telah di visa; gelang identitas jamaah haji; living cost dan manfaat asuransi haji.

• Memperoleh transportasi;

Transportasi Indonesia–Arab Saudi pergi pulang. • Memperoleh pelayanan kesehatan;

Vaksinasi miningitis, pelayanan kesehatan dan untuk perawatan jamaah haji sakit pelayanannya mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1061/Menkes/SK/XI/2008 tanggal 11 Nopember 2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Haji, beserta Petunjuk Pelaksanaan Pengobatan Rawat Jalan dan Rawat Inap pada Embarkasi/ Debarkasi Rumah Sakit Rujukan Haji.

• Memperoleh perlindungan dan keamanan; • Memperoleh informasi haji.

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing

Di Arab Saudi Jeddah

• Memperoleh konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah.

• Memperoleh transportasi ke Makkah; • Memperoleh perlindungan dan keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Madinah

• Memperoleh pemondokan dan konsumsi • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Makkah/ di Bandara Madinah. • Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji.

Makkah

• Memperoleh Pemondokan dan Konsumsi (makan siang); • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Masjidil Haram bagi jamaah yang menempati pemondokan jauh. Transportasi ke Madinah/Jeddah;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Arafah dan Mina

• Memperoleh Tenda dan Konsumsi; • Memperoleh Transportasi;

Transportasi Makkah–Arafah–Muzdalifah-Mina-Makkah. • Memperoleh Perlindungan dan Kemanan;

• Memperoleh Safari Wukuf bagi yang tidak sanggup melaksanakan haji disebabkan sakit. • Memperoleh Haji Badal bagi yang wafat dan sakit berat;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. III. KEWAJIBAN JEMAAH HAJI

Jemaah Haji wajib mematuhi tata tertib dan aturan-aturan tentang penyelenggaraan ibadah haji:

Pendaftaran dan Pemberangkatan

• Mendaftar melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisilinya; • Membayar setoran awal BPIH pada Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH;

• Memeriksakan kesehatan;

• Melunasi BPIH tahun berjalan pada BPS-BPIH;

• Mengikuti bimbingan dan manasik haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama setempat;

• Membuat paspor biasa di kantor Imigrasi yang dipergunakan untuk menunaikan ibadah haji; • Menyerahkan paspor biasa kepada Kementerian Agama setelah melunasi BPIH tahun berja- lan;

• Bergabung dalam kelompok terbang berdasarkan domisili, kekeluargaan dan hubungan kekerabatan lainnya yang dibentuk pada saat bimbingan manasik haji.

Di Asrama Haji Embarkasi

• Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA); • Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan terakhir);

• Menimbangan barang bawaan yang akan dimasukan ke bagasi;

• Mengikuti ceramah bimbingan manasik, kesehatan tata cara di pesawat selama dalam pener- bangan dan peragaan manasik haji;

• Memakai pakaian seragam jemaah haji kecuali sedang dalam keadaan ihram; • Menjunjung tinggi nama baik bangsa serta kesalehan sosial;

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing saat akan menuju bandara.

Di Pesawat Selama Dalam Penerbangan

• Masuk kedalam pesawat dengan tertib (antri) dan mencari tempat duduk masing-masing sesuai dengan nomor duduk yang tercantum dalam boarding pass;

• Menerima dan mematuhi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh awak pesawat tentang tata cara dan hal-hal yang harus dihindari demi keselamatan selama dalam penerbangan;

• Menempatkan barang bawaan berupa tas tentengan di tempat yang ditentukan demi kea- manan selama dalam penerbangan. Sebelum pesawat mendarat ditempat tujuan dilarang membongkar barang-barang tentengan yang telah ditempatkan sesuai petunjuk awak pesa- wat;

• Duduk tenang selama dalam penerbangan. Di Bandara (Jeddah/ Madinah)

• Setelah pesawat mendarat, menunggu petunjuk/pengumuman dari awak pesawat apabila akan mengambil barang bawaan berupa tas tenteng;

• Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tenteng dan kantong passport;

• Antri dengan tertib di loket yang telah ditentukan sambil menunjukkan passport haji kepada petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki dan wanita bersama wanita;

• Mencari barang bawaan yang dibagasikan dengan mempersiapkan kunci kopernya, kemu- dian memeriksakan kepada petugas Bea dan Cukai Arab Saudi;

• Menerima tiket bus dari naqobah, untuk melanjutkan perjalanan ke pemondokan Makkah

bagi gelombang II;

• Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari tanah air dan diharuskan menjaga keutu- hannya, karena kapasitas bus terkadang tidak sama, maka selama dalam perjalanan, ada regu/ rombongan yang untuk sementara akan dipecah dan setibanya dipemondokan anggota regu yang terpisah dapat bersatu kembali;

• Bagi jamaah gelombang II, kegiatan dibandara mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah/haji bagi yang melakukan haji ifrad;

• Bagi Gelombang I tertib dalam proses ke Imigrasian, memasuki bis menuju hotel dan menem- pati kamar-kamar didalam hotel.

• Memperoleh Konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan dan kepulangan di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah

Di Madinah Sebelum Wukuf

• Ketika bus memasuki kota Madinah, maka bus-bus tersebut akan singgah di terminal hijrah untuk memeriksakan passport dan mendapatkan informasi dari Petugas Haji Indonesia (Pani- tia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH))/Muasassah Adilla Madinah tentang penempatan pemondokan;

• Simpanlah uang/barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, atau dititipkan kepada petugas. Bilamana akan pergi ke Masjid cukup membawa untuk makan atau membawa uang secukupnya antara lain untuk berjaga-jaga apabila ada keperluan; • Keluar dari kamar mandi harus berpakaian/menutup aurat demikian pula ketika dalam

kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati ditempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan kehilangan uang atau kejahatan;

• Menjaga suasana yang harmonis selama di pemondokan, saling tolong menolong dan saling membantu satu sama lain;

• Mengikuti ceramah yang dipimpin oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)/Tim Pembimb- ing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI);

• Setelah selesai melaksanakan shalat Arbain, bagi jamaah gelombang I bersiap siap berangkat ke Makkah untuk melaksanakan Umrah/haji, mandi dan berpakaian ihram di pemondokan; • Seluruh barang bawaan harus dibawa jangan sampai ada yang tertinggal;

• Melaksanakan shalat sunat 2 rakaat di pemondokan;

• Singgah di Bir Ali untuk mengambil Miqat, melaksanakan shalat dan niat Umrah;

• Bagi jamaah haji yang sakit agar berada dalam satu bus bersama-sama dengan keluarganya/ petugas kloter;

• Melaksanakan Shalat (arbain) bila mampu dengan tidak memaksakan diri apabila tidak sang- gup yang disebabkan kesehatan atau hal lainnya.

Di Makkah Sebelum Wukuf

• Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil Qur’ah, dipandu oleh petugas maktab dan PPIH serta dibantu TPHI serta petugas sektor;

• Perhatikan rumah/pemondokan yang ditempati agar tidak sesat. Setiap rumah/pemondokan di Makkah dipasang sticker bertuliskan tahun dan nomor rumah;

• Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan/ beregu agar tidak sesat dijalan; • Waspada dan berhati-hati ditempat yang berdesak-desakan seperti waktu thawaf dan sa’i,

karena ditempat tersebut rawan kehilangan uang dan kejahatan;

• Bagi yang melaksanakan haji tamattu hendaknya membayar dam sendiri atau melalui Bank Al-Rajhi. Setiap pembayaran dam mendapat tanda bukti;

• Selama dalam pemondokan apabila ada masalah agar segera melaporkan ke ketua kloter melalui ketua regu atau rombongannya masing-masing;

• Selalu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk/pengumuman mengenai persiapan keberangkatan ke Arafah;

• Tanggal 8 Dzulhijjah bersiap-siap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wukuf pada tang- gal 9 Dzulhijjah, mandi, berpakaian ihram, shalat sunnat 2 rakaat di pemondokan dan mem- bawa bekal secukupnya. Bagi yang melaksanakan haji Tamattu hendaknya berniat haji dari pemondokan;

• Mentaati ketentuan-ketentuan/petunjuk dari petugas;

• Menaiki bus yang telah disiapkan oeh maktab dan diatur keberangkatannya ke Arafah dengan sistem Taraduddi (Shuttle).

Di Arafah

• Setibanya di Arafah, menempati tenda besar yang telah disiapkan oleh maktab berupa tenda besar, yang setiap tendanya dapat menampung jamaah lebih dari satu kloter dengan tempat tidur karpet tanpa bantal;

• Selalu berdzikir, berdo’a dan membaca alqur’an dan mematuhi larangan berihram hindari

berkata kotor, berbantah-bantahan, berbuat fasik dan kata-kata yang tidak bermanfaat. Disamp ing itu jangan memburu binatang ataupun membunuhnya dalam keadaan ihram;

• Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaknya menghubungi TPHI,TPIHI, PPIH dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI);

• Pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah diawali dengan mendengarkan khutbah yang disam- paikan oleh TPIHI waktu Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari tanggal 9 Dzuhijjah, sampai dengan terbenam matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Shalat dzuhur dan ashar dijama’ Taqdim dan Qasar di Arafah;

• Agar kondisi tetap prima selama di Arafah supaya makan dan minum yang cukup;

• Apabila merasa sakit segera menghubungi Dokter kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di perkemahan Misi Haji;

• Perjalanan menuju Mina harus terlebih dahulu mabit di muzdalifah untuk memungut batu kerikil sambil menunggu tengah malam.

Di Muzdalifah

• Setelah tiba di Muzdalifah perbanyak dzikir, membaca istighfar, berdo’a, membaca salawat Nabi Muhammad SAW, mencari kerikil 70 butir yang akan digunakan untuk melontar jumrah Aqobah tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah (nafar tsani). Jika menginginkan nafar awal, maka cukup mengambil 49 butir kerikil;

• Setelah lewat tengah malam, jamaah haji akan diberangkatkan ke Mina dengan system Tarad- dudi.

Di Mina

• Setibanya di Mina jamaah haji memasuki kemah-kemah sesuai maktab yang telah ditetapkan dengan tertib dan teratur;

• Jamaah haji berada di kemah sejak tanggal 10 s.d 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar tsani. dan yang akan melaksanakan nafar awal, maka meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari;

• Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan lontar jumrah Aqobah sebanyak 7 kali lonta- ran, kemudian gunting rambut (tahalul awal) dan boleh ganti pakaian biasa tetapi belum boleh bersetubuh;

• Tanggal 11 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali; • Tanggal 12 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali. Bagi

yang nafar awal selanjutnya jamaah haji kembali ke Makkah sebelum terbenam matahari;

• Bagi yang nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah masih melontar 3 jamrah (Ula, Wusta,

Aqobah) masing-masing 7 kali, selanjutnya jamaah haji kembali ke pemondoan di Makkah dip impin oleh ketua kloter;

• Diupayakan lontar jamrah dilaksanakan secara beregu atau berombongan dipimpin oleh ketua regu atau rombongannya masing-masing dengan mengikuti anjuran dari Pemerintah Arab Saudi;

• Bagi jamaah haji yang dalam keadaan udzur atau sakit, lontar jamrah dapat diwakilkan kepada salah seorang keluarga/ sahabat atau ketua regu/ ketua rombongan;

• Saat melontar jumrah sebaiknya jangan hanya berpedoman pada prinsip afdolnya, tetapi perlu mempertimbangkan juga keselamatan/ keamanan dirinya.

Di Makkah Setelah Wukuf

• Setelah selesai operasional Arafah-Mina, jamaah haji kembali ke Makkah dan menempati pemondokan masing-masing dan dianjurkan segera melaksanakan thawaf ifadah setibanya di Makkah;

• Setelah waktu keberangkatan ke Jeddah untuk kembali ke tanah air bagi gelombang I atau keberangkatan ke Madinah bagi gelombang II diberitahukan oleh petugas, maka jamaah haji agar segera melaksanakan Thawaf Wada (Thawaf pamitan);

• Proses keberangkatan menuju Jeddah dalam rangka kembali ke tanah air, untuk jamaah haji gelombang I (dari Makkah) adalah sebagai berikut:

• Membawa seluruh barang bawaan, dipisahkan antara yang akan dibagasikan dalam pesawat maupun yang ditenteng (dibawa sendiri dalam kabin).;

• Menaiki bus-bus yang telah disediakan oleh Maktab, diisi sesuai dengan kapasitas bus; • Salah satu ketua regu atau ketua rombongan yang sudah berpengalaman ditunjuk seba

gai pimpinan (koordinator) dalam bus tersebut; • Tempat yang dituju adalah Bandara Jeddah. Di Madinah Setelah Wukuf

• Bagi jamaah haji gelombang II setelah Thawaf Wada kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan menggunakan bus. Sesampainya di terminl Hijrah Madinah, bus diantar oleh petugas Muasasah langsung ke pemondokan;

• Jamaah menempati pemondokan yang telah ditentukan. Pemondokan di Madinah disediakan bagi jamaah haji untuk waktu 8 hari guna memenuhi pelaksanaan shalat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi;

• Simpanlah uang/barang-barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, bilamana akan pergi ke masjid cukup membawa uang seperlunya;

• Keluar dari kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati di tempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan sebagai tempat kehilangan uang dan kejahatan.

Pasca Haji

• Menjaga kemabruran haji:

• Menjadi lebih Islam dan Iman dalam hubungan vertikal dan horizontal;

• Bekerja untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat;dalam rangka beramal secara professional untuk kemakmuran;

• Mewujudkan kemandirian umat; • Jujur, adil, amanat dan nasehat. Keberangkatan

Gelombang I : Tanah Air-Madinah-Makkah-Jeddah-Tanah Air Gelombang II: Tanah Air-Jeddah-Makkah-Madinah-Tanah Air

(3)

I. PENDAHULUAN

Sesuai Undang Nomor 34 Tahun 2009 perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji jo. pasal 7 menyebutkan, jemaah haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji, yang meliputi:

Pembimbingan manasik haji dan/atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan, maupun di Arab Saudi;

• Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi;

• Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia;

• Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah haji dan

• Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi dan saat kepulangan ke tanah air.

II. HAK JEMAAH HAJI

Jemaah haji berhak memperoleh: Di Tanah Air

• Memperoleh buku paket Manasik Haji;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;

di Kementerian Agama Kabupaten Kota dan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan serta pada saat di embarkasi.

• Memperoleh pembagian kelompok terbang;

• Pengelompokan dalam kelompok terbang (kloter) yang disusun dengan memperhatikan hubungan kekerabatan, wilayah tempat tinggal dan lainnya.

• Memperoleh akomodasi dan konsumsi;

• Akomodasi selama maksimal 24 jam di asrama haji embarkasi menjelang keberangkatan ke- Arab Saudi, termasuk konsumsi.

• Memperoleh perbekalan haji;

Paspor haji yang telah di visa; gelang identitas jamaah haji; living cost dan manfaat asuransi haji.

• Memperoleh transportasi;

Transportasi Indonesia–Arab Saudi pergi pulang. • Memperoleh pelayanan kesehatan;

Vaksinasi miningitis, pelayanan kesehatan dan untuk perawatan jamaah haji sakit pelayanannya mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1061/Menkes/SK/XI/2008 tanggal 11 Nopember 2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Haji, beserta Petunjuk Pelaksanaan Pengobatan Rawat Jalan dan Rawat Inap pada Embarkasi/ Debarkasi Rumah Sakit Rujukan Haji.

• Memperoleh perlindungan dan keamanan; • Memperoleh informasi haji.

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing

Di Arab Saudi Jeddah

• Memperoleh konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah.

• Memperoleh transportasi ke Makkah; • Memperoleh perlindungan dan keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Madinah

• Memperoleh pemondokan dan konsumsi • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Makkah/ di Bandara Madinah. • Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji.

Makkah

• Memperoleh Pemondokan dan Konsumsi (makan siang); • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Masjidil Haram bagi jamaah yang menempati pemondokan jauh. Transportasi ke Madinah/Jeddah;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Arafah dan Mina

• Memperoleh Tenda dan Konsumsi; • Memperoleh Transportasi;

Transportasi Makkah–Arafah–Muzdalifah-Mina-Makkah. • Memperoleh Perlindungan dan Kemanan;

• Memperoleh Safari Wukuf bagi yang tidak sanggup melaksanakan haji disebabkan sakit. • Memperoleh Haji Badal bagi yang wafat dan sakit berat;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. III. KEWAJIBAN JEMAAH HAJI

Jemaah Haji wajib mematuhi tata tertib dan aturan-aturan tentang penyelenggaraan ibadah haji:

Pendaftaran dan Pemberangkatan

• Mendaftar melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisilinya; • Membayar setoran awal BPIH pada Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH;

• Memeriksakan kesehatan;

• Melunasi BPIH tahun berjalan pada BPS-BPIH;

• Mengikuti bimbingan dan manasik haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama setempat;

• Membuat paspor biasa di kantor Imigrasi yang dipergunakan untuk menunaikan ibadah haji; • Menyerahkan paspor biasa kepada Kementerian Agama setelah melunasi BPIH tahun berja- lan;

• Bergabung dalam kelompok terbang berdasarkan domisili, kekeluargaan dan hubungan kekerabatan lainnya yang dibentuk pada saat bimbingan manasik haji.

Di Asrama Haji Embarkasi

• Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA); • Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan terakhir);

• Menimbangan barang bawaan yang akan dimasukan ke bagasi;

• Mengikuti ceramah bimbingan manasik, kesehatan tata cara di pesawat selama dalam pener- bangan dan peragaan manasik haji;

• Memakai pakaian seragam jemaah haji kecuali sedang dalam keadaan ihram; • Menjunjung tinggi nama baik bangsa serta kesalehan sosial;

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing saat akan menuju bandara.

Di Pesawat Selama Dalam Penerbangan

• Masuk kedalam pesawat dengan tertib (antri) dan mencari tempat duduk masing-masing sesuai dengan nomor duduk yang tercantum dalam boarding pass;

• Menerima dan mematuhi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh awak pesawat tentang tata cara dan hal-hal yang harus dihindari demi keselamatan selama dalam penerbangan;

• Menempatkan barang bawaan berupa tas tentengan di tempat yang ditentukan demi kea- manan selama dalam penerbangan. Sebelum pesawat mendarat ditempat tujuan dilarang membongkar barang-barang tentengan yang telah ditempatkan sesuai petunjuk awak pesa- wat;

• Duduk tenang selama dalam penerbangan. Di Bandara (Jeddah/ Madinah)

• Setelah pesawat mendarat, menunggu petunjuk/pengumuman dari awak pesawat apabila akan mengambil barang bawaan berupa tas tenteng;

• Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tenteng dan kantong passport;

• Antri dengan tertib di loket yang telah ditentukan sambil menunjukkan passport haji kepada petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki dan wanita bersama wanita;

• Mencari barang bawaan yang dibagasikan dengan mempersiapkan kunci kopernya, kemu- dian memeriksakan kepada petugas Bea dan Cukai Arab Saudi;

• Menerima tiket bus dari naqobah, untuk melanjutkan perjalanan ke pemondokan Makkah

bagi gelombang II;

• Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari tanah air dan diharuskan menjaga keutu- hannya, karena kapasitas bus terkadang tidak sama, maka selama dalam perjalanan, ada regu/ rombongan yang untuk sementara akan dipecah dan setibanya dipemondokan anggota regu yang terpisah dapat bersatu kembali;

• Bagi jamaah gelombang II, kegiatan dibandara mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah/haji bagi yang melakukan haji ifrad;

• Bagi Gelombang I tertib dalam proses ke Imigrasian, memasuki bis menuju hotel dan menem- pati kamar-kamar didalam hotel.

• Memperoleh Konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan dan kepulangan di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah

Di Madinah Sebelum Wukuf

• Ketika bus memasuki kota Madinah, maka bus-bus tersebut akan singgah di terminal hijrah untuk memeriksakan passport dan mendapatkan informasi dari Petugas Haji Indonesia (Pani- tia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH))/Muasassah Adilla Madinah tentang penempatan pemondokan;

• Simpanlah uang/barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, atau dititipkan kepada petugas. Bilamana akan pergi ke Masjid cukup membawa untuk makan atau membawa uang secukupnya antara lain untuk berjaga-jaga apabila ada keperluan; • Keluar dari kamar mandi harus berpakaian/menutup aurat demikian pula ketika dalam

kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati ditempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan kehilangan uang atau kejahatan;

• Menjaga suasana yang harmonis selama di pemondokan, saling tolong menolong dan saling membantu satu sama lain;

• Mengikuti ceramah yang dipimpin oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)/Tim Pembimb- ing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI);

• Setelah selesai melaksanakan shalat Arbain, bagi jamaah gelombang I bersiap siap berangkat ke Makkah untuk melaksanakan Umrah/haji, mandi dan berpakaian ihram di pemondokan; • Seluruh barang bawaan harus dibawa jangan sampai ada yang tertinggal;

• Melaksanakan shalat sunat 2 rakaat di pemondokan;

• Singgah di Bir Ali untuk mengambil Miqat, melaksanakan shalat dan niat Umrah;

• Bagi jamaah haji yang sakit agar berada dalam satu bus bersama-sama dengan keluarganya/ petugas kloter;

• Melaksanakan Shalat (arbain) bila mampu dengan tidak memaksakan diri apabila tidak sang- gup yang disebabkan kesehatan atau hal lainnya.

Di Makkah Sebelum Wukuf

• Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil Qur’ah, dipandu oleh petugas maktab dan PPIH serta dibantu TPHI serta petugas sektor;

• Perhatikan rumah/pemondokan yang ditempati agar tidak sesat. Setiap rumah/pemondokan di Makkah dipasang sticker bertuliskan tahun dan nomor rumah;

• Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan/ beregu agar tidak sesat dijalan; • Waspada dan berhati-hati ditempat yang berdesak-desakan seperti waktu thawaf dan sa’i,

karena ditempat tersebut rawan kehilangan uang dan kejahatan;

• Bagi yang melaksanakan haji tamattu hendaknya membayar dam sendiri atau melalui Bank Al-Rajhi. Setiap pembayaran dam mendapat tanda bukti;

• Selama dalam pemondokan apabila ada masalah agar segera melaporkan ke ketua kloter melalui ketua regu atau rombongannya masing-masing;

• Selalu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk/pengumuman mengenai persiapan keberangkatan ke Arafah;

• Tanggal 8 Dzulhijjah bersiap-siap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wukuf pada tang- gal 9 Dzulhijjah, mandi, berpakaian ihram, shalat sunnat 2 rakaat di pemondokan dan mem- bawa bekal secukupnya. Bagi yang melaksanakan haji Tamattu hendaknya berniat haji dari pemondokan;

• Mentaati ketentuan-ketentuan/petunjuk dari petugas;

• Menaiki bus yang telah disiapkan oeh maktab dan diatur keberangkatannya ke Arafah dengan sistem Taraduddi (Shuttle).

Di Arafah

• Setibanya di Arafah, menempati tenda besar yang telah disiapkan oleh maktab berupa tenda besar, yang setiap tendanya dapat menampung jamaah lebih dari satu kloter dengan tempat tidur karpet tanpa bantal;

• Selalu berdzikir, berdo’a dan membaca alqur’an dan mematuhi larangan berihram hindari

berkata kotor, berbantah-bantahan, berbuat fasik dan kata-kata yang tidak bermanfaat. Disamp ing itu jangan memburu binatang ataupun membunuhnya dalam keadaan ihram;

• Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaknya menghubungi TPHI,TPIHI, PPIH dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI);

• Pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah diawali dengan mendengarkan khutbah yang disam- paikan oleh TPIHI waktu Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari tanggal 9 Dzuhijjah, sampai dengan terbenam matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Shalat dzuhur dan ashar dijama’ Taqdim dan Qasar di Arafah;

• Agar kondisi tetap prima selama di Arafah supaya makan dan minum yang cukup;

• Apabila merasa sakit segera menghubungi Dokter kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di perkemahan Misi Haji;

• Perjalanan menuju Mina harus terlebih dahulu mabit di muzdalifah untuk memungut batu kerikil sambil menunggu tengah malam.

Di Muzdalifah

• Setelah tiba di Muzdalifah perbanyak dzikir, membaca istighfar, berdo’a, membaca salawat Nabi Muhammad SAW, mencari kerikil 70 butir yang akan digunakan untuk melontar jumrah Aqobah tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah (nafar tsani). Jika menginginkan nafar awal, maka cukup mengambil 49 butir kerikil;

• Setelah lewat tengah malam, jamaah haji akan diberangkatkan ke Mina dengan system Tarad- dudi.

Di Mina

• Setibanya di Mina jamaah haji memasuki kemah-kemah sesuai maktab yang telah ditetapkan dengan tertib dan teratur;

• Jamaah haji berada di kemah sejak tanggal 10 s.d 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar tsani. dan yang akan melaksanakan nafar awal, maka meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari;

• Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan lontar jumrah Aqobah sebanyak 7 kali lonta- ran, kemudian gunting rambut (tahalul awal) dan boleh ganti pakaian biasa tetapi belum boleh bersetubuh;

• Tanggal 11 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali; • Tanggal 12 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali. Bagi

yang nafar awal selanjutnya jamaah haji kembali ke Makkah sebelum terbenam matahari;

• Bagi yang nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah masih melontar 3 jamrah (Ula, Wusta,

Aqobah) masing-masing 7 kali, selanjutnya jamaah haji kembali ke pemondoan di Makkah dip impin oleh ketua kloter;

• Diupayakan lontar jamrah dilaksanakan secara beregu atau berombongan dipimpin oleh ketua regu atau rombongannya masing-masing dengan mengikuti anjuran dari Pemerintah Arab Saudi;

• Bagi jamaah haji yang dalam keadaan udzur atau sakit, lontar jamrah dapat diwakilkan kepada salah seorang keluarga/ sahabat atau ketua regu/ ketua rombongan;

• Saat melontar jumrah sebaiknya jangan hanya berpedoman pada prinsip afdolnya, tetapi perlu mempertimbangkan juga keselamatan/ keamanan dirinya.

Di Makkah Setelah Wukuf

• Setelah selesai operasional Arafah-Mina, jamaah haji kembali ke Makkah dan menempati pemondokan masing-masing dan dianjurkan segera melaksanakan thawaf ifadah setibanya di Makkah;

• Setelah waktu keberangkatan ke Jeddah untuk kembali ke tanah air bagi gelombang I atau keberangkatan ke Madinah bagi gelombang II diberitahukan oleh petugas, maka jamaah haji agar segera melaksanakan Thawaf Wada (Thawaf pamitan);

• Proses keberangkatan menuju Jeddah dalam rangka kembali ke tanah air, untuk jamaah haji gelombang I (dari Makkah) adalah sebagai berikut:

• Membawa seluruh barang bawaan, dipisahkan antara yang akan dibagasikan dalam pesawat maupun yang ditenteng (dibawa sendiri dalam kabin).;

• Menaiki bus-bus yang telah disediakan oleh Maktab, diisi sesuai dengan kapasitas bus; • Salah satu ketua regu atau ketua rombongan yang sudah berpengalaman ditunjuk seba

gai pimpinan (koordinator) dalam bus tersebut; • Tempat yang dituju adalah Bandara Jeddah. Di Madinah Setelah Wukuf

• Bagi jamaah haji gelombang II setelah Thawaf Wada kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan menggunakan bus. Sesampainya di terminl Hijrah Madinah, bus diantar oleh petugas Muasasah langsung ke pemondokan;

• Jamaah menempati pemondokan yang telah ditentukan. Pemondokan di Madinah disediakan bagi jamaah haji untuk waktu 8 hari guna memenuhi pelaksanaan shalat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi;

• Simpanlah uang/barang-barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, bilamana akan pergi ke masjid cukup membawa uang seperlunya;

• Keluar dari kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati di tempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan sebagai tempat kehilangan uang dan kejahatan.

Pasca Haji

• Menjaga kemabruran haji:

• Menjadi lebih Islam dan Iman dalam hubungan vertikal dan horizontal;

• Bekerja untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat;dalam rangka beramal secara professional untuk kemakmuran;

• Mewujudkan kemandirian umat; • Jujur, adil, amanat dan nasehat. Keberangkatan

Gelombang I : Tanah Air-Madinah-Makkah-Jeddah-Tanah Air Gelombang II: Tanah Air-Jeddah-Makkah-Madinah-Tanah Air

(4)

I. PENDAHULUAN

Sesuai Undang Nomor 34 Tahun 2009 perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji jo. pasal 7 menyebutkan, jemaah haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji, yang meliputi:

Pembimbingan manasik haji dan/atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan, maupun di Arab Saudi;

• Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi;

• Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia;

• Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah haji dan

• Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi dan saat kepulangan ke tanah air.

II. HAK JEMAAH HAJI

Jemaah haji berhak memperoleh: Di Tanah Air

• Memperoleh buku paket Manasik Haji;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;

di Kementerian Agama Kabupaten Kota dan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan serta pada saat di embarkasi.

• Memperoleh pembagian kelompok terbang;

• Pengelompokan dalam kelompok terbang (kloter) yang disusun dengan memperhatikan hubungan kekerabatan, wilayah tempat tinggal dan lainnya.

• Memperoleh akomodasi dan konsumsi;

• Akomodasi selama maksimal 24 jam di asrama haji embarkasi menjelang keberangkatan ke- Arab Saudi, termasuk konsumsi.

• Memperoleh perbekalan haji;

Paspor haji yang telah di visa; gelang identitas jamaah haji; living cost dan manfaat asuransi haji.

• Memperoleh transportasi;

Transportasi Indonesia–Arab Saudi pergi pulang. • Memperoleh pelayanan kesehatan;

Vaksinasi miningitis, pelayanan kesehatan dan untuk perawatan jamaah haji sakit pelayanannya mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1061/Menkes/SK/XI/2008 tanggal 11 Nopember 2008 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Haji, beserta Petunjuk Pelaksanaan Pengobatan Rawat Jalan dan Rawat Inap pada Embarkasi/ Debarkasi Rumah Sakit Rujukan Haji.

• Memperoleh perlindungan dan keamanan; • Memperoleh informasi haji.

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing

Di Arab Saudi Jeddah

• Memperoleh konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah.

• Memperoleh transportasi ke Makkah; • Memperoleh perlindungan dan keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Madinah

• Memperoleh pemondokan dan konsumsi • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Makkah/ di Bandara Madinah. • Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji.

Makkah

• Memperoleh Pemondokan dan Konsumsi (makan siang); • Memperoleh Transportasi;

Transportasi ke Masjidil Haram bagi jamaah yang menempati pemondokan jauh. Transportasi ke Madinah/Jeddah;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. Arafah dan Mina

• Memperoleh Tenda dan Konsumsi; • Memperoleh Transportasi;

Transportasi Makkah–Arafah–Muzdalifah-Mina-Makkah. • Memperoleh Perlindungan dan Kemanan;

• Memperoleh Safari Wukuf bagi yang tidak sanggup melaksanakan haji disebabkan sakit. • Memperoleh Haji Badal bagi yang wafat dan sakit berat;

• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;

• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; • Memperoleh layanan kesehatan;

• Memperoleh informasi haji. III. KEWAJIBAN JEMAAH HAJI

Jemaah Haji wajib mematuhi tata tertib dan aturan-aturan tentang penyelenggaraan ibadah haji:

Pendaftaran dan Pemberangkatan

• Mendaftar melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisilinya; • Membayar setoran awal BPIH pada Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH;

• Memeriksakan kesehatan;

• Melunasi BPIH tahun berjalan pada BPS-BPIH;

• Mengikuti bimbingan dan manasik haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Urusan Agama setempat;

• Membuat paspor biasa di kantor Imigrasi yang dipergunakan untuk menunaikan ibadah haji; • Menyerahkan paspor biasa kepada Kementerian Agama setelah melunasi BPIH tahun berja- lan;

• Bergabung dalam kelompok terbang berdasarkan domisili, kekeluargaan dan hubungan kekerabatan lainnya yang dibentuk pada saat bimbingan manasik haji.

Di Asrama Haji Embarkasi

• Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA); • Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan terakhir);

• Menimbangan barang bawaan yang akan dimasukan ke bagasi;

• Mengikuti ceramah bimbingan manasik, kesehatan tata cara di pesawat selama dalam pener- bangan dan peragaan manasik haji;

• Memakai pakaian seragam jemaah haji kecuali sedang dalam keadaan ihram; • Menjunjung tinggi nama baik bangsa serta kesalehan sosial;

• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib sesuai rombongan masing-masing saat akan menuju bandara.

Di Pesawat Selama Dalam Penerbangan

• Masuk kedalam pesawat dengan tertib (antri) dan mencari tempat duduk masing-masing sesuai dengan nomor duduk yang tercantum dalam boarding pass;

• Menerima dan mematuhi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh awak pesawat tentang tata cara dan hal-hal yang harus dihindari demi keselamatan selama dalam penerbangan;

• Menempatkan barang bawaan berupa tas tentengan di tempat yang ditentukan demi kea- manan selama dalam penerbangan. Sebelum pesawat mendarat ditempat tujuan dilarang membongkar barang-barang tentengan yang telah ditempatkan sesuai petunjuk awak pesa- wat;

• Duduk tenang selama dalam penerbangan. Di Bandara (Jeddah/ Madinah)

• Setelah pesawat mendarat, menunggu petunjuk/pengumuman dari awak pesawat apabila akan mengambil barang bawaan berupa tas tenteng;

• Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tenteng dan kantong passport;

• Antri dengan tertib di loket yang telah ditentukan sambil menunjukkan passport haji kepada petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki dan wanita bersama wanita;

• Mencari barang bawaan yang dibagasikan dengan mempersiapkan kunci kopernya, kemu- dian memeriksakan kepada petugas Bea dan Cukai Arab Saudi;

• Menerima tiket bus dari naqobah, untuk melanjutkan perjalanan ke pemondokan Makkah

bagi gelombang II;

• Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari tanah air dan diharuskan menjaga keutu- hannya, karena kapasitas bus terkadang tidak sama, maka selama dalam perjalanan, ada regu/ rombongan yang untuk sementara akan dipecah dan setibanya dipemondokan anggota regu yang terpisah dapat bersatu kembali;

• Bagi jamaah gelombang II, kegiatan dibandara mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah/haji bagi yang melakukan haji ifrad;

• Bagi Gelombang I tertib dalam proses ke Imigrasian, memasuki bis menuju hotel dan menem- pati kamar-kamar didalam hotel.

• Memperoleh Konsumsi;

Konsumsi pada saat kedatangan dan kepulangan di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAIA) Jeddah

Di Madinah Sebelum Wukuf

• Ketika bus memasuki kota Madinah, maka bus-bus tersebut akan singgah di terminal hijrah untuk memeriksakan passport dan mendapatkan informasi dari Petugas Haji Indonesia (Pani- tia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH))/Muasassah Adilla Madinah tentang penempatan pemondokan;

• Simpanlah uang/barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, atau dititipkan kepada petugas. Bilamana akan pergi ke Masjid cukup membawa untuk makan atau membawa uang secukupnya antara lain untuk berjaga-jaga apabila ada keperluan; • Keluar dari kamar mandi harus berpakaian/menutup aurat demikian pula ketika dalam

kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati ditempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan kehilangan uang atau kejahatan;

• Menjaga suasana yang harmonis selama di pemondokan, saling tolong menolong dan saling membantu satu sama lain;

• Mengikuti ceramah yang dipimpin oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)/Tim Pembimb- ing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI);

• Setelah selesai melaksanakan shalat Arbain, bagi jamaah gelombang I bersiap siap berangkat ke Makkah untuk melaksanakan Umrah/haji, mandi dan berpakaian ihram di pemondokan; • Seluruh barang bawaan harus dibawa jangan sampai ada yang tertinggal;

• Melaksanakan shalat sunat 2 rakaat di pemondokan;

• Singgah di Bir Ali untuk mengambil Miqat, melaksanakan shalat dan niat Umrah;

• Bagi jamaah haji yang sakit agar berada dalam satu bus bersama-sama dengan keluarganya/ petugas kloter;

• Melaksanakan Shalat (arbain) bila mampu dengan tidak memaksakan diri apabila tidak sang- gup yang disebabkan kesehatan atau hal lainnya.

Di Makkah Sebelum Wukuf

• Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil Qur’ah, dipandu oleh petugas maktab dan PPIH serta dibantu TPHI serta petugas sektor;

• Perhatikan rumah/pemondokan yang ditempati agar tidak sesat. Setiap rumah/pemondokan di Makkah dipasang sticker bertuliskan tahun dan nomor rumah;

• Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan/ beregu agar tidak sesat dijalan; • Waspada dan berhati-hati ditempat yang berdesak-desakan seperti waktu thawaf dan sa’i,

karena ditempat tersebut rawan kehilangan uang dan kejahatan;

• Bagi yang melaksanakan haji tamattu hendaknya membayar dam sendiri atau melalui Bank Al-Rajhi. Setiap pembayaran dam mendapat tanda bukti;

• Selama dalam pemondokan apabila ada masalah agar segera melaporkan ke ketua kloter melalui ketua regu atau rombongannya masing-masing;

• Selalu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk/pengumuman mengenai persiapan keberangkatan ke Arafah;

• Tanggal 8 Dzulhijjah bersiap-siap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wukuf pada tang- gal 9 Dzulhijjah, mandi, berpakaian ihram, shalat sunnat 2 rakaat di pemondokan dan mem- bawa bekal secukupnya. Bagi yang melaksanakan haji Tamattu hendaknya berniat haji dari pemondokan;

• Mentaati ketentuan-ketentuan/petunjuk dari petugas;

• Menaiki bus yang telah disiapkan oeh maktab dan diatur keberangkatannya ke Arafah dengan sistem Taraduddi (Shuttle).

Di Arafah

• Setibanya di Arafah, menempati tenda besar yang telah disiapkan oleh maktab berupa tenda besar, yang setiap tendanya dapat menampung jamaah lebih dari satu kloter dengan tempat tidur karpet tanpa bantal;

• Selalu berdzikir, berdo’a dan membaca alqur’an dan mematuhi larangan berihram hindari

berkata kotor, berbantah-bantahan, berbuat fasik dan kata-kata yang tidak bermanfaat. Disamp ing itu jangan memburu binatang ataupun membunuhnya dalam keadaan ihram;

• Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaknya menghubungi TPHI,TPIHI, PPIH dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI);

• Pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah diawali dengan mendengarkan khutbah yang disam- paikan oleh TPIHI waktu Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari tanggal 9 Dzuhijjah, sampai dengan terbenam matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Shalat dzuhur dan ashar dijama’ Taqdim dan Qasar di Arafah;

• Agar kondisi tetap prima selama di Arafah supaya makan dan minum yang cukup;

• Apabila merasa sakit segera menghubungi Dokter kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di perkemahan Misi Haji;

• Perjalanan menuju Mina harus terlebih dahulu mabit di muzdalifah untuk memungut batu kerikil sambil menunggu tengah malam.

Di Muzdalifah

• Setelah tiba di Muzdalifah perbanyak dzikir, membaca istighfar, berdo’a, membaca salawat Nabi Muhammad SAW, mencari kerikil 70 butir yang akan digunakan untuk melontar jumrah Aqobah tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah (nafar tsani). Jika menginginkan nafar awal, maka cukup mengambil 49 butir kerikil;

• Setelah lewat tengah malam, jamaah haji akan diberangkatkan ke Mina dengan system Tarad- dudi.

Di Mina

• Setibanya di Mina jamaah haji memasuki kemah-kemah sesuai maktab yang telah ditetapkan dengan tertib dan teratur;

• Jamaah haji berada di kemah sejak tanggal 10 s.d 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar tsani. dan yang akan melaksanakan nafar awal, maka meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari;

• Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan lontar jumrah Aqobah sebanyak 7 kali lonta- ran, kemudian gunting rambut (tahalul awal) dan boleh ganti pakaian biasa tetapi belum boleh bersetubuh;

• Tanggal 11 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali; • Tanggal 12 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali. Bagi

yang nafar awal selanjutnya jamaah haji kembali ke Makkah sebelum terbenam matahari;

• Bagi yang nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah masih melontar 3 jamrah (Ula, Wusta,

Aqobah) masing-masing 7 kali, selanjutnya jamaah haji kembali ke pemondoan di Makkah dip impin oleh ketua kloter;

• Diupayakan lontar jamrah dilaksanakan secara beregu atau berombongan dipimpin oleh ketua regu atau rombongannya masing-masing dengan mengikuti anjuran dari Pemerintah Arab Saudi;

• Bagi jamaah haji yang dalam keadaan udzur atau sakit, lontar jamrah dapat diwakilkan kepada salah seorang keluarga/ sahabat atau ketua regu/ ketua rombongan;

• Saat melontar jumrah sebaiknya jangan hanya berpedoman pada prinsip afdolnya, tetapi perlu mempertimbangkan juga keselamatan/ keamanan dirinya.

Di Makkah Setelah Wukuf

• Setelah selesai operasional Arafah-Mina, jamaah haji kembali ke Makkah dan menempati pemondokan masing-masing dan dianjurkan segera melaksanakan thawaf ifadah setibanya di Makkah;

• Setelah waktu keberangkatan ke Jeddah untuk kembali ke tanah air bagi gelombang I atau keberangkatan ke Madinah bagi gelombang II diberitahukan oleh petugas, maka jamaah haji agar segera melaksanakan Thawaf Wada (Thawaf pamitan);

• Proses keberangkatan menuju Jeddah dalam rangka kembali ke tanah air, untuk jamaah haji gelombang I (dari Makkah) adalah sebagai berikut:

• Membawa seluruh barang bawaan, dipisahkan antara yang akan dibagasikan dalam pesawat maupun yang ditenteng (dibawa sendiri dalam kabin).;

• Menaiki bus-bus yang telah disediakan oleh Maktab, diisi sesuai dengan kapasitas bus; • Salah satu ketua regu atau ketua rombongan yang sudah berpengalaman ditunjuk seba

gai pimpinan (koordinator) dalam bus tersebut; • Tempat yang dituju adalah Bandara Jeddah. Di Madinah Setelah Wukuf

• Bagi jamaah haji gelombang II setelah Thawaf Wada kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan menggunakan bus. Sesampainya di terminl Hijrah Madinah, bus diantar oleh petugas Muasasah langsung ke pemondokan;

• Jamaah menempati pemondokan yang telah ditentukan. Pemondokan di Madinah disediakan bagi jamaah haji untuk waktu 8 hari guna memenuhi pelaksanaan shalat Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi;

• Simpanlah uang/barang-barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, bilamana akan pergi ke masjid cukup membawa uang seperlunya;

• Keluar dari kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar;

• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;

• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati di tempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan sebagai tempat kehilangan uang dan kejahatan.

Pasca Haji

• Menjaga kemabruran haji:

• Menjadi lebih Islam dan Iman dalam hubungan vertikal dan horizontal;

• Bekerja untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat;dalam rangka beramal secara professional untuk kemakmuran;

• Mewujudkan kemandirian umat; • Jujur, adil, amanat dan nasehat. Keberangkatan

Gelombang I : Tanah Air-Madinah-Makkah-Jeddah-Tanah Air Gelombang II: Tanah Air-Jeddah-Makkah-Madinah-Tanah Air

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar hasil foto mikro patahan spesimen tersebut, terlihat serat-serat yang patah yaitu terjadi patah pada serat kertas HVS sedangkan serat sabut kelapa

Sedangkan hasil identifikasi internal diperoleh nilai skor tertinggi pada kekuatan ditunjukkan oleh faktor adanya ketua kelompok yang aktif dalam menggerakkan padi

Pada pertemuan berikutnya siswa terlihat lebih akrab satu sama lain, mereka umumnya sudah saling mengenal. Tidak seperti pada pertemuan- pertemuan sebelumnya siswa

- Siswa mengerjakan gambar yang telah diberikan sesuai dengan prinsip prinsip tata letak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji tentang intensitas pemanfaatan sumber materi perkuliahan, baik dari buku referensi, buku catatan, internet, dan sumber

Pada tahun I pengairan yang berpengaruh terhadap produksi buah dan biji, sedangkan pada tahun II pengairan saat musim kemarau tidak ber- pengaruh pada produksi buah

Perlu dilakukan pengkajian IBR lanjutan secara serologis dari peternakan sapi yang berasal dari daerah lain untuk memantau perkembangan penyakit IBR di Indonesia serta

Untuk itu dalam kegiatan pengapalan harus diatur sebaik mungkin agar  batubara yang dijual memiliki mutu dan kualitas yang baik.. aka untuk dapat memiliki batubara yang dijual