7 BAB III
DATA
3.1 Film Dokumenter “HOPE”
Film “HOPE” sendiri adalah sebuah film dokumenter karya Andibachtiar Yusuf lewat Bogalakonpicture, dalam karya dokumenternya yang ke empat setelah jakarta mine, hardlines, the jak, dan the conductors merangkai harapan berbagai anak bangsa ini dalam sebuah film Berjudul ” HOPE” bercerita tentang harapan nya kedepan terutama soal Indonesia. Dalam film dokumenter berjudul “HOPE” ini di bagi menjadi 3 capture diantaranya :
1. THE MAYORITIES
PARTAI
Pada capture ini
menceritakan tentang Indonesia pada tahun 2004, terdapat 24 partai politik dan memiliki sekitar 150 juta pemilih. Kebanyakan tidak tahu apa yang harus di pilih, namun sedikit diantara mereka bahkan rela mati demi salah satu partai.
8 THE MINORITIES
Pada capture ini menceritakan tentang kelompok individu dalam bidang olahraga barongsai yang tidak mendapatkan suport dari pemerintah Indonesia, sedangkan secara tidak langsung mereka telah membawa nama besar Indonesia ke mata dunia.
2. THE NATION
Pada capture ini terdapat wawancara khusus kepada Pandji Pragiwaksono dan Aryo Verdyantoro membicarakan mengenai Indonesia yang dapat di kutip untuk dijadikan sebuah visual diantaranya :
DEMONSTRASI (PROTES)
MEDIA
KESERAGAMAN
KEPEMIMPINAN
9
- Printscreen dari film dokumenter “HOPE”.
Berikut adalah beberapa scene yang terdapat pada film dokumenter “HOPE” :
10 3.2 Elemen - Elemen Desain
Untuk menghasilkan sebuah desain yang tepat kita memerlukan beberapa elemen - elemen desain diantaranya :
Garis : Tanda apapun yang menghubungkan satu titik dengan titik
yang lain. Garis dapat digunakan untuk mengatur layout, mengarahkan pembaca ataupun membawa emosi pembaca.
- Sifat Garis
Kaku, keras, lembut, lentur, tegas,dan sebagainya, yang ditentukan oleh cara menggariskannya.
- Ragam Garis
1. Garis Terputus Putus
2. Garis Lengkung
3. Garis Gelombang 4. Garis Lingkaran 5. Garis Keriting 6. Garis Zig – Zag
7. Garis Luncur / Lancar / Gerak angin
Bentuk : Sesuatu yang memiliki tinggi dan lebar. Dengan bentuk
pembaca dibantu untuk mengenali sebuah obyek, menarik perhatiannya, mengkomunikasikan ide perancang dan menambah daya tarik sebuah layout.
Teksture : Tampilan atau perasaan sebuah permukaan. Teksture
menambah dimensi dan kekayaan sebuah layout, menegaskan atau membawa kedalam sebuah rasa/emosi tertentu.
11 Ruang kosong : Jarak atau area antara atau di sekitar sesuatu. Ruang
kosong memisahkan atau menyatukan elemen-elemen layout, menegaskan sebuah elemen, atau sebagai tempat istirahat bagi mata.
Ukuran : Seberapa besar atau kecil sesuatu. Ukuran menunjukkan
elemen yang terpenting, menarik perhatian, dan mengepaskan seluruh elemen layout.
Value : Seberapa gelap atau terang sebuah area. Value memisahkan
elemen-elemen layout, memberikan suasana tertentu dan membuat sebuah ilusi kedalaman.
Warna : Media paling akhir pada komunikasi simbolik. Warna
membawa suasana tertentu, menarik perhatian, menegaskan
sesuatu dan mengatur elemen-elemen layout.2
3.2.1 Pengertian Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam
suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti
interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya:
merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warnamagenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
2 Elemen – Elemen Desai,, Faculty.petra.ac.id ,
12
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan
kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan
kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Pengelompokan
Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan
berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.
Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran
di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
13
Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran
di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.3
Warna primer dan warna sekunder:
1. Warna primer
Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer.
14
Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:
Merah (seperti darah)
Biru (seperti langit atau laut)
Kuning (seperti kuning telur)
Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Akan tetapi secara teknis, merah - kuning - biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila menyebut "merah, kuning, biru" sebagai warna pigmen primer, maka "merah" adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan "magenta" sedangkan "biru" adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan "cyan"). Biru dan hijau adalah warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama dengan merah.
Warna Primer additif dan Warna Primer Subtraktif 1. Warna primer additif
Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum. Warna primer additif adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini
15
disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green,
blue).
Campuran warna additif
2. Warna primer subtraktif
Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif.
Tradisional
Merah, Hijau, Biru / RGB (Red, Green, Blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RGB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.
Pemakaian warna merah, biru, hijau sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa warna tidak bisa dicapai dengan campuran tersebut. Karena alasan itu, percetakan warna modern menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan.
16 CMYK
Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktif :
magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam.
Campuran warna subtraktif
Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau, campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktik hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan. Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan,
magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut
dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan "K" (key) dari istilah "key plate" dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).4
17 2. Warna sekunder
Warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer dalam sebuah ruang warna. Contohnya seperti di bawah ini.
Warna Cat (RYB)
Warna Cahaya (RGB)
Pada prinsipnya teori untuk pigmen seharusnya bisa diterapkan untuk warna cat juga. Tetapi cat yang mula-mula dipakai, pencampurannya dilakukan jauh sebelum adanya ilmu pengetahuan warna modern, dan karena pigmen yang tersedia pada masa itu juga terbatas. Khususnya warna pigmen cyan dan magenta alami sulit didapat, oleh karena itu dipakai warna biru dan merah. Dengan demikian sampai saat ini secara luas diajarkan bahwa merah, kuning dan biru adalah warna primer sedangkan jingga/orange, hijau dan ungu adalah warna sekunder.5
18 3.2.2 Filosofi Warna
Kadang dalam membuat desain sesuatu kita hanya sembarangan atau eksperimen dalam menggunakan warna, tanpa tahu apa arti/makna dari warna yang kita gunakan, dan parahnya lagi kalau kita membuat sebuah logo instansi atau perusahaan tapi tidak tahu warna apa yang harus dipakai, bisa-bisa tidak cocok dengan FILOSOFI sebuah instansi atau perusahaan tersebut, karena memang pada dasarnya setiap warna itu memiliki filosofi tertentu ( walaupun tidak semua ) Berikut arti dari masing-masing warna ( Primer).
Filosofi warna :
- Merah
Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya.
Warna merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinakan dengan hijau, maka akan menjadi simbol natal. Merah jika dikombinasikan denga putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ di budaya oriental.
- Biru
Kepercayaan, konservatif, keamanan, tehnologi, kebersihan,
keteraturan.
Banyak digunakan sebagai warna pada logo bank di amerika serikat untuk memberikan kesan ‘kepercayaan’.”Biru memiliki arti stabil karena itu adalah warna langit”. Meski langit kelabu dan akan hujan, kita tahu di atas awan-awan itu warna langit tetaplah biru.
19
- Hijau
Alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan.
Warna hijau tidak terlalu ’sukses’ untuk ukuran global. Di cina dan perancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di timur tengah, warna hijau sangat disukai.
- Kuning
Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran, pengecut (untuk budaya barat), pengkhianatan.
Kuning adalah warna keramat dalam agama hindu. - Ungu
Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran,
keangkuhan.
Warna ungu sangat jarang ditemui di alam. - Orange
Energy, keseimbangan, kehangantan. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.
20
- Coklat
Energy, keseimbangan, kehangatan.
Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.
Tanah/bumi, reliability, comfort, daya tahan. Kemasan makanan di amerika sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di kolumbia, warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil. - Emas
Warna emas diambil dari warna logam mulia ini menyimbolkan kemewahan dan kekayaan bagi penggunanya, juga menunjukan kekekalan dan kesetiaan.
- Abu-abu
Intelek, masa depan (kayak warna milenium), kesederhanaan, kesedihan.
Warna abu abu adalah warna yang paling gampang/mudah dilihat oleh mata.
- Putih
Kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidak bersalahan, setril, kematian Di amerika, putih melambangkan perkawinan (gaun pengantin berwarna putih), tapi di banyak budaya timur (terutama india dan cina), warna putih melambangkan kematian.
21
- Hitam
Power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan.
Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya barat. Sebagai warna kemasan, hitam melambangakan keanggunan (elegance), kemakmuran (wealth) dan kecanggihan (sopiscated).
- Pink
Warna pink atau merah muda ini berasal dari percampuran warna merah dan putih. Warna ini banyak dipakai sebagai lambang cinta kasih dan kefeminiman.6
22
3.3 Aspek – Aspek Desain Visual
Dari scene komunitas ysng terbesar di indonesia antara lain Bandung, Jakarta, Malang, Yogyakarya, Surabaya dan kota lainya. Menimbulkan banyak sekali gaya hidup yang berbeda di masing masing daerah. Mulai dari bahasa, gaya hidup, icon, sampai prefensi estetik. Di dalam prefensi estetik terdapat unsur yang berfungsi untuk eksplorasi desain. Diantaranya terdapat Stilisasi, Distorsi, Transformasi, dan Deformasi.
Stilisasi
Merupakan cara penggambaran untuk mencapai bentuk keindahan dengan cara menggayakan setiap kontur pada objek atau benda tersebut.
Contoh:
Distorsi
Adalah penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara penyangatan wujud – wujud tertentu pada object yang di guna menonjolkan sebuah karakter.
23 Transformasi
Adalah penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara memindahkan wujud atau figur dari objek lain ke objek figur yang di gambar.
Contoh:
Deformasi
Merupakan penggambaran bentuk yang menekankan pada interpretasi karakter, dengan cara mengubah bentuk objek dengan cara menggambarkan objek dengan hanya sebagian yang di anggap mewakili. Contoh:
24
3.4 Referensi Karya Sejenis
Contoh Karya Sejenis
C59
25 Nasionalis.me
26 Gantibaju.com
27
28 3.5 Rupa Huruf
Rupa huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah Typeface adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa.
Pengertian Huruf
Huruf (Tipo/Typeface/Type/Font) adalah bentuk visual yang dibunyikan sebagai kebutuhan komunikasi verbal.
Pengertian Tipografi
Tipografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam aplikasi desain komunikasi visual.7
3.5.1 Rupa Huruf Tanpa Kait (san-serif) dan Huruf Berkait (serif) 1. Huruf Tanpa Kait
T
Rupa Huruf Tanpa Kait (San-serif)
Dalam tipografi (ilmu yang mempelajari tulisan/huruf), huruf tanpa kait atau biasa disebut dengan sans-serif adalah jenis huruf
29
yang tidak memiliki kait pada bagian ujung strokes. kata sans, yang berasal dari bahasa Perancis, memiliki arti tanpa, sedangkan serif adalah bagian yang berbentuk kait di ujung strokes. Rupa huruf sans-serif dalam beberapa literatur tipografi juga sering disebut "Grotesque" (dalam bahasa Jerman "grotesk") atau "Gothic".
Huruf tanpa kait mulai populer pada awal abad ke-20, saat ini huruf tanpa kait sering digunakan sebagai teks pada penggunaan digital dan tampilan di layar komputer, karena tingkat legibility dan keterbacaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan huruf berkait. Pada penggunaan digital dan layar komputer resolusi rendah, kait pada huruf berkait sering tampak hilang ataupun terlalu besar, sehingga menggangu tingkat legibility dan keterbacaan.8
2. Huruf Berkait
T
Huruf Berkait (serif)
Dalam tipografi (ilmu yang mempelajari tulisan/huruf), huruf tanpa kait atau biasa disebut dengan sans-serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki kait pada bagian ujung strokes. kata sans, yang berasal dari bahasa Perancis, memiliki arti tanpa, sedangkan serif adalah bagian yang berbentuk kait di ujung strokes. Rupa huruf sans-serif dalam beberapa literatur tipografi juga sering disebut "Grotesque" (dalam bahasa Jerman "grotesk") atau "Gothic".
30
Huruf tanpa kait mulai populer pada awal abad ke-20, saat ini huruf tanpa kait sering digunakan sebagai teks pada penggunaan digital dan tampilan di layar komputer, karena tingkat legibility dan keterbacaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan huruf berkait. Pada penggunaan digital dan layar komputer resolusi rendah, kait pada huruf berkait sering tampak hilang ataupun terlalu besar, sehingga menggangu tingkat legibility dan keterbacaan.9
3.6 Data Nilai Tambah 1. Visual
- Untuk melalui Proses Visual terdapat tahapan:
- Merasakan
- Menseleksi
- Memahami
- Merasakan + Penyeleksian + Pemahaman = Penglihatan
2. Cahaya - Datangnya cahaya - Kecepatan cahaya - Gelombang cahaya - Energi elektromagnetik 3. Warna - Interaksi - Relatifitas - Proporsi
31 4. Bentuk
- Titik, garis, Bidang, volume - Karakteristik
- Posisi, ruang, arah
5. Kedalaman
Saling berkaitan dengan ukuran dan ruang aspek atau perspektif untuk citra visual meliputi etis, historis, kultural, personal, kritikal, estesis, Pragmatis, nilai tambah.
- Etis
Dari bahasa yunani ethikos, ethos (adat, kebiasaan, praktek).
- Historis
Berdasarkan sumber sejarah dan fakta sejarah, agar mengenal proses awal atau asal usul, pentingnya karya berdasarkan garis waktu. Sangat berkaitan dengan etis.
- Kultural
Kultural sangat erat kaitanya dengan pendekatan semiotik. Merupakan nilai material dan spiritual yang diciptakan. Terjadi pembedaan karna kebudayaan personal, seperti bahasa, kehidupan komunitas, ilmu, moralitas, agama.
- Personal
Melihat reaksi terhadap suatu karya yang disadari oleh opini, yang berkenaan dengan “baik”, ”buruk”, “saya suka” atau “saya tidak suka”. Perspektif personal adalah penting karna mengungkapkan banyak komentar orang lain.
32
Sikap kritis identik dengan keingintahuan untuk mencari sesuatu yang bernilai lain dan dari yang sudah umum, mempertanyakan ini dan itu, lalu melakukan terobosan untuk menciptakan standar – standar baru.
- Estesis
Penuh dengan citarasa belajar dari alam seni, budaya, dan karya – karya pendahulu.
- Pragmatis
Fakta, benda, materi, sesuatu yang dibuat, kegiatan, menyangkut akibat. Berkenaan dengan teknis dan praktis: bagaimana produksinya, teknik yang dipilih, kemudahan, kejelasan, material yang dipilih.
- Nilai tambah
33 3.7 T-Shirt
3.7.1 Jenis – Jenis T – Shirt
34 3.7.3 Jenis – jenis Bahan T-Shirt
1. Cotton
ada 2 macam berdasarkan spesifikasi benang:
A. Cotton Combed:
Serat benang lebih halus.
Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
B. Cotton Carded:
Serat benang kurang halus.
Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.
Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.
2. TC (Teterton Cotton)
Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.
3. CVC ( Cotton Viscose)
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
4. Polyster dan PE
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik
35
berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.10
3.8 Jenis – Jenis Tinta Sablon
Jenis – Jenis sablon diantaranya adalah:
3.8.1 Jenis Cat Waterbase: Cat Rubber:
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
Cat Transparan:
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat
36
warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
Cat Extender:
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.
Cat Super White:
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
Cat Puff / Timbul:
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
Cat Solvenbase / Plastisol:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang
37
menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan ”Do not iron on
design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara
langsung dari setrika.
3.8.2 Jenis Cat Plastisol: Cat All Purpose:
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
Cat High Opacity:
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
Cat Athletic Plastisol:
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
Cork Base:
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi
38
seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
Shimmer Gold & Base:
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
High Density Clear:
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
Wilflex Luna Clear:
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
Natural Suade:
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
3.8.3 Jenis Cat Dan Tehnik Lain nya
Yellow Sparkle:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini,
39
sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
Foil Transfer:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
Flock:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
Sugar Printing:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
Glow In The Dark:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
Reflective Powder:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
Discharge Agent:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
40
Distressed atau Vintage:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
Shatter Base:
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
Rock Base:
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
Sublimation Transfer:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
Hot Peel:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
Cold Peel:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
41
Rhinestones Heat Press:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain
nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
High Frequency:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
Emboss Print:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss di kaos.11
42 3.9 Jenis – jenis Penggayaan Visual Pada T-Shirt
43 3.10 Jenis – Jenis Finishing Print Pada T-shirt
Sablon Blok/Solid
Untuk pembuatan film ini adalah berbasic vector, jadi film dibuat sebanyak jumlah warna yang diinginkan untuk disablon.
Sablon Separasi
Untuk pembuatan film ini hanya menggunakan 4 warna yaitu CMYK. Menggunakan raster/dot sesuai ketajaman gambar. Biasanya jenis film ini digunakan untuk gambar foto.
Manual Painting
Jenis ini tidak menggunakan film, tetapi langsung digambar ke kaos menggunakan tinta berbeda dengan sablon dan menggunakan kuas