• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelusuran Historis Pemikiran Usul Al-fiqh Muhammad Al-khudlori Bik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penelusuran Historis Pemikiran Usul Al-fiqh Muhammad Al-khudlori Bik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENELUSURAN HISTORIS

PEMIKIRAN USUL AL-FIQH

MUHAMMAD AL-KHUDLORI BIK

Noer Yasin

Fakultas Syari’ah UIN Maliki Malang (0341) 559399

@yahoo.com

Abstract

Keywords: Pendahuluan

Di era sekarang ini, fenomena keangkuhan modernitas dan industrialisasi global telah merambah ke seluruh lini kehidupan umat manusia. Kondisi ini memicu dinamika pemikiran Islam kontemporer dengan segala perangkatnya, termasuk masalah landasan metodologi KXNXP ,VODP XVXO ¿TK 1

1 Lihat : Mahsun Mahfudz, “Rekonstruksi Madzhab Manhaji Nahdlotul Ula-ma Menuju Ijtihad Saintifrk” Makalah, dalam forum AC[S, (Bandung: UIN, 26-30

(2)

Ujian epistemologis ilmu hukum tidak seperti zaman Rasul, GLPDQD NH¿JXUDQ EHOLDX PHQMDGL VLPERO SHQDWDDQ VLVWHP KXNXP \DQJ berlaku di masyarakat. Di masa Rasul, umat Islam tidak memerlukan kaidah-kaidah tertentu dalam memahami hukum-hukum syar‘i, karena semua permasalahan dapat langsung merujuk kepada Rasul melalui penjelasan beliau mengenai al-Quran, atau melalui sunah. Para sahabat menyaksikan turunnya al-Quran, berinteraksi langsung dengan Rasul dan mengetahui dengan baik sunah beliau. Di samping itu mereka adalah para DKOL EDKDVD GDQ SHPLOLN NHFHUGDVDQ EHUSLNLU VHUWD NHEHUVLKDQ ¿WUDK \DQJ luar biasa, sehingga sepeninggal Rasul mereka pun tidak memerlukan SHUDQJNDW WHRUL NDLGDK LMWLKDG NDUHQD NDLGDK NDLGDKQ\D VHFDUD WLGDN tertulis telah ada dalam dada-dada mereka yang dapat mereka gunakan ketika diperlukan.2

Setelah meluasnya futuhat al-Islamiyah, bangsa Arab muslim banyak berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain yang berbeda bahasa dan latar belakang peradabannya. Hal ini menyebabkan melemahnya kemampuan berbahasa Arab di kalangan sebagian bangsa Arab, terutama keturunan mereka yang menetap di Irak. Di sisi lain kebutuhan akan ijtihad begitu mendesak, karena banyaknya masalah-masalah baru yang belum pernah terjadi dan memerlukan kejelasan hukum.3

Dalam situasi ini, muncullah dua madrasah besar yang mencerminkan PHWRGH PHUHND GDODP EHULMWLKDG \DNQL 0DGUDVDKAhl al-Ra’y di Irak GHQJDQ SXVDWQ\D GL %DVUDK GDQ .XIDK 0DGUDVDKAhl al-Hadits di Hijaz dan berpusat di Mekah dan Madinah.4

Perbedaan dua madrasah ini terletak pada kadar penggunaan KDGLWV DWDX TL\DV DQDORJL GDODP EHULMWLKDG <DQJ SHUWDPD OHELK EDQ\DN PHQJJXQDNDQ TL\DV dalam berijtihad. Adapun diantara sebab penyandaran PHUHND WHUKDGDS TL\DV DGDODK VHEDJDL EHULNXW pertama, sedikitnya jumlah hadis yang diterima oleh ulama Irak dan ketatnya seleksi hadis

%DQGLQJNDQ GHQJDQ XUDLDQ <XVXI DO 4DUGKDZL Memahami Khazanah Kla-sik, Madzhab dan Ikhtilaf, Terjemahan, Abdul Hayyie al-Kattani dkk, (Jakarta: Akbar

0HGLD (ND 6DUDQD KDO

3 Muhammad Adib Salih, Tafsir al-Nusus ¿DO ¿TK DO ,VODPL\ Jilid; 1(Beirut:

DO 0DNWDEDK DO,VODPL\ KDO

4 Satria Effendi M. Zein, 8VXO )LTK HGLWRU $PLQXGGLQ <D¶NXE GNN -DNDUWD

(3)

yang mereka lakukan, mengingat banyaknya hadis palsu yang beredar GL NDODQJDQ PHUHND PHPEXDW PHUHND WLGDN PXGDK PHQHULPD ULZD\DW seseorang kecuali melalui proses seleksi yang ketat. Di sisi lain masalah baru yang mereka hadapi dan memerlukan ijtihad begitu banyak, sehingga PDX WLGDN PDX PHUHND KDUXV PHQJDQGDONDQ TL\DV GDODP PHQHWDSNDQ hukum. Masalah-masalah baru ini muncul akibat peradaban dan kehidupan masyarakat Irak yang sangat kompleks. Kedua, contoh dari guru mereka, $EGXOODK ELQ 0DVµXG \DQJ EDQ\DN PHQJJXQDNDQ TL\DV dalam berijtihad menghadapi berbagai masalah.5

Sedangkan Madrasah Ahl al-HaditsOHELK EHUKDWL KDWL GDODP EHUIDWZD GHQJDQ TL\DV NDUHQD VLWXDVL \DQJ PHUHND KDGDSL EHUEHGD \DLWX pertama, banyaknya hadis yang berada di tangan mereka dan sedikitnya kasus-kasus baru yang memerlukan ijtihad. Kedua, contoh dari guru mereka, seperti Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Amr bin ‘Ash, yang sangat EHUKDWL KDWL PHQJJXQDNDQ ORJLND GDODP EHUIDWZD6

Perbedaan kedua madrasah ini melahirkan perdebatan sengit, sehingga membuat para ulama merasa perlu untuk membuat kaidah-kaidah tertulis yang dibukukan sebagai undang-undang bersama dalam menyatukan kedua madrasah ini. Di antara ulama yang mempunyai SHUKDWLDQ WHUKDGDS KDO LQL DGDODK $EGXO 5DKPDQ LEQ 0DKGL + %HOLDX PHPLQWD NHSDGD DO 6\DILµL + XQWXN PHQXOLV VHEXDK EXNX tentang prinsip-prinsip ijtihad yang dapat digunakan sebagai pedoman, sehingga untuk merespon hal tersebut lahirlah kitab al-Risalah sebagai NLWDE SHUWDPD GDODP XVXO ¿TK

+DO LQL WLGDN EHUDUWL EDKZD VHEHOXP PXQFXOQ\D NLWDE al-Risalah SULQVLS SULQVLS XVXO ¿TK WLGDN DGD VDPD VHNDOL WHWDSL LD VXGDK DGD VHMDN PDVD VDKDEDW GDQ XODPD XODPD VHEHOXP DO 6\D¿µL 1DPXQ WHWDSL kaidah-kaidah itu belum disusun dalam sebuah buku atau disiplin ilmu WHUVHQGLUL GDQ PDVLK EHUVHUDNDQ SDGD NLWDE NLWDE ¿TK SDUD XODPD 6\D¿µL DGDODK RUDQJ SHUWDPD \DQJ PHQXOLV EXNX XVXO ¿TK VHKLQJJDal-Risalah menjadi rujukan para ulama sesudahnya untuk mengembangkan dan menyempurnakan ilmu ini.

5 Lihat: Romli SA., 0XTRUDQDK 0D]DKLE.¿OUsul, (Jakarta: Radar Jaya

Prata-PD KDO

(4)

$O 6\D¿µL PHPDQJ SDQWDV XQWXN PHPSHUROHK NHPXOLDDQ LQL karena beliau memiliki pengetahuan tentang madrasah ahl al-hadith dan madrasah ahl al-ra’y. Lahir di Ghaza tahun 150 H, pada usia 2 tahun DO 6\D¿µL EHUVDPD LEXQ\D SHUJL NH 0HNDK XQWXN EHODMDU GDQ PHQJKDIDO DO 4XUDQ VHUWD LOPX ¿TK GDUL XODPD 0HNNDK 6HMDN NHFLO EHOLDX VXGDK mendapat pendidikan bahasa dari perkampungan Huzail, salah satu kabilah yang terkenal dengan kefasihan berbahasa. Pada usia 15 tahun beliau sudah diizinkan oleh Muslim bin Khalid Az-Zanjiy—salah seorang XODPD 0HNNDK²XQWXN PHPEHUL IDWZD

6HOHSDV PXNLP GL 0HNDK DO 6\D¿¶L SHUJL NH 0DGLQDK GDQ EHUJXUX NHSDGD LPDP SHQGXGXN 0DGLQDK ,PDP 0DOLN ELQ $QDV + VHODPD WDKXQ²PHVNLSXQ WLGDN EHUWXUXW WXUXW²GDQ NHSDGD XODPD XODPD lainnya, sehingga beliau memiliki pengetahuan yang cukup mendalam WHQWDQJ LOPX KDGLV GDQ ¿TK 0DGLQDK /DOX EHOLDX SHUJL NH ,UDN GDQ EHODMDU PHWRGH ¿TK ,UDN NHSDGD 0XKDPPDG LEQ +DVDQ DO 6\DLEDQL Z + PXULG $EX +DQLIDK $O 1XµPDQ LEQ 7VDELW +

'DUL ODWDU EHODNDQJQ\D NLWD PHOLKDW EDKZD DO 6\D¿µL PHPLOLNL pengetahuan tentang kedua madrasah yang berbeda pendapat. Beliau memang orang yang tepat untuk menjadi penulis pertama buku dalam LOPX XVXO ILTK 6HODLQ al-Risalah, DO 6\D¿µL MXJD PHPLOLNL NDU\D ODLQ GDODP LOPX XVXO ILTK VHSHUWL -DPLµ DO µ,OP ,EWDO DO ,VWLKV5Qdan Ikhtilaf al-Hadits.

Dengan demikian ada tiga faktor yang menyebabkan munculnya SHQXOLVDQ LOPX XVXO ¿TK VDPSDL ODKLUQ\D PD]KDE \DLWX pertama, adanya perdebatan sengit antara madrasah Irak dan madrasah Hijaz. Kedua, mulai melemahnya kemampuan bahasa Arab di sebagian umat Islam akibat interaksi dengan bangsa lain, terutama Persia. Ketiga, munculnya banyak persoalan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memerlukan kejelasan hukum, sehingga kebutuhan akan ijtihad kian mendesak.

Perkembangan Usul Fiqh sebagai Ilmu

6HWHODK XVXO ¿TK EHUXEDK PHQMDGL VDODK VDWX GLVLSOLQ LOPX NHLVODPDQ

/LKDW 1DVUDQ 5XVK Konsep Ijtihad al-Syaukani, Relevansinya bagi Pem-baharuan Hukum Islam di Indonesia, -DNDUWD 3 7 /RJRV :DFDQD ,OPX KDO

(5)

yang mandiri, mayoritas ulama dari semua kelompok, termasuk Abu +DQLIDK GDQ NHORPSRN $KOL +DGLV VHSDNDW XQWXN PHQMDGLNDQ WHRUL TL\DV sebagai salah satu dasar untuk menarik kesimpulan hukum (istinbath meskipun di antara mereka masih terjadi perbedaan dalam masalah SURVHGXU SHQHUDSDQ WHRUL TL\DV GL ODSDQJDQ 3HUGHEDWDQ VHSXWDU SHUEHGDDQ prosedur tersebut dapat disebutkan, misalnya:

.HORPSRN +DQD¿\\DK PHQHPSDWNDQ SRVLVL TL\DV SDGD WHPSDW WHUGHSDQ DUWLQ\D GRPLQDVL SHQJJXQDDQ WHRUL TL\DV VHEDJDL hujjah sangat tinggi dan berlebihan.8

.HORPSRN +DQDELODK PHQHPSDWNDQ SRVLVL WHRUL TL\DV SDGD WHPSDW WHUHQGDK DUWLQ\D WHRUL TL\DV MDUDQJ VHNDOL GLSDNDL GDODP istinbat mereka.

.HORPSRN 0DOLNL\\DK GDQ 6\D¿µL\\DK PHQHPSDWNDQ WHRUL TL\DV pada posisi tengah antara keduanya.

.HORPSRN =DKLUL\\DK PHQRODN SHQJJXQDDQ WHRUL TL\DV VHEDJDL pijakan penetapan hukum. Begitu juga halnya dengan sebagian kelompok Syiah.

Dari empat kelompok tersebut, penggunaan metode rasional sekalipun tetap bertopang pada kaidah umum/teori-mayor dengan tujuan PHZXMXGNDQ NHPDVODKDWDQ PDQXVLD +DO LQL NDUHQD MLND SHQJJXQDDQQ\D tidak terkendali, maka akan menjadi bumerang berupa munculnya ketidakmaslahatan, dan ditinggalkannya hadis, apalagi pelakunya terdiri dari orang-orang yang kurang menguasai perbendaharaan hadis, sehingga EHUDNLEDW SDGD PXQFXOQ\D IDWZD EHUGDVDUNDQ ra’y secara bebas dan luas, bahkan tidak aman dari kemungkinan munculnya pertentangan dengan hadis yang tidak mereka ketahui.

Dengan demikian, para mujtahid memandang perlu mempersempit UXDQJ JHUDN UD¶\ GHQJDQ PHQHWDSNDQ EHUEDJDL SHUV\DUDWDQ 'LDQWDUD SHUVRDODQ UD¶\ \DQJ GDSDW GLDNXL KDQ\DODK \DQJ PHPLOLNL UXMXNDQ SDGD dasar tertentu dari al Quran atau hadis, yang kemudian dikenal dengan VHEXWDQ WHRUL TL\DV

8 Padahal penggunaan al-Qiyas secara berlebihan akan menjadi bumerang pada munculnya ketidak maslahatan, bahkan terjadi al-sunnah ditinggalkan. Apa lagi pelakunya terdiri dari orang-orang yang kurang perbendaraannya, akibatnya banyak

IDWZD GDUL PHUHND \DQJ KDQ\D EHUGDVDUNDQ DOUD¶\L VHFDUD EHEDV EDKNDQ WLGDN DPDQ

(6)

Kelompok Ahl al-Ra’y dan Ahl al-Hadits

Dalam kelompok ini, banyak ditemukan para mujtahidnya yang VHULQJ PHQLQJJDONDQ WHRUL TL\DV GDQ EHUSLQGDK NHSDGD UD¶\ GHQJDQ menggunakan nama lain yaitu istihsan. Disamping itu, kelompok ini PHPDQGDQJ EDKZD V\DULDK GDODP ELGDQJ PXDPDODK DGDODK PDµTXO DO ma‘na GLPHQJHUWL PDNVXGQ\D GDQ PHPLOLNL NDLGDK EHULNXWpertama, NDLGDK XPXP \DQJ GLXQJNDSNDQ ROHK $OTXUDQ GDQ GLNXDWNDQ ROHK hadis. Kedua, kaidah khusus terkait dengan setiap kasus-kasus tertentu, ZDODXSXQ WLGDN GLWHPXNDQ QDVK KXNXPQ\D

Sekalipun demikian, kelompok ini tetap berpegang pada hadis, sebagaimana halnya ahl al-hadits, selama tidak ada kontradiksi dengan teori-teori kesahihan hadis yang sudah mereka gariskan.

Dalam mendekati ajaran Islam, kelompok ahl al-hadits ini terkesan NXUDQJ PHPSHUKDWLNDQ KDO KDO VHEDJDL EHULNXW Ra’y, yang hakikatnya selalu diperhatikan setiap kali Syari‘ PHQHWDSNDQ KXNXP NXUDQJ memperhatikan kaidah umum yang pada hakikatnya menjadi rujukan SDUD PXMWDKLG GDODP EHULVWLQEDW NXUDQJ PHPSHUKDWLNDQ NDLGDK NKXVXV yang berkaitan erat dengan obyek bahasan tertentu.10

'DUL UHDOLWDV NHDGDDQ XVXO ¿TK yang berbeda dikalangan para mujtahid seperti di atas, muncullah pertentangan yang sangat luas dalam PDWHUL KXNXP \DQJ WHODK GLIDWZDNDQ ROHK PDVLQJ PDVLQJ VHKLQJJD penggunaan berbagai macam metode ijtihad sulit dikendalikan, sebab belum dituliskan secara sistematis dan ilmiah. Faktor inilah yang PHQGRURQJ SDUD PXMWDKLG XQWXN PHQXOLV XVXO ¿TK \DQJ GL GDODPQ\D memuat banyak teori atau kaidah istinbat hukum. Dalam konteks ini, misalnya yang dilakukan oleh ulama adalah sebagai berikut:

3DGD KDNLNDWQ\D VLVWHP \DQJ GLSDNDL SHJDQJDQ ROHK DKO DO UD¶\X LQL VXGDK

pernah dipraktikkan oleh sahabat, seperti Umar bin Khathab dan Ibnu Abbas dan

SHUQDK GLSDNDL MXJD ROHK WDEL¶LQ VHSHUWL 5DEL¶DK GDQ ,EUDKLP DO 1XNKD¶L\

10 Disamping al-Qiyas, terjadi pula pertentangan diantara para ulama tentang

NHGXGXNDQ aPD¶ %HUNHQDDQ GHQJDQ NHGXGXNDQ LMPD¶ WHUMDGL SXOD SHUWLNDLDQ GLND -langan para mujtahid, baik mengenai kemungkinan terjadinya maupun pembagian

GDQ PDFDP PDFDPQ\D %HJLWX MXJD PDVDODK $PDU DSDNDK PHQXQMXNNDQ ZDMLEQ\D

yang diperintahkan atau bukan. Begitu juga masalah Nahi apakah menunjukkan haramnya yang dilarang atau makruh. Lihat: Hudlari Bek,Lihat: Hudlari Bek, Usul al)LTK (Beirut: Dar

(7)

$EX <XVXI GDQ 0XKDPPDG LEQ +DVDQ \DQJ NHGXDQ\D WHODK PHQ\XVXQ EXNX WHQWDQJ NDLGDK XVXO ILTK WDSL WXOLVDQ LQL VDPSDL sekarang tidak bisa ditemukan.11

0XKDPPDG DO %DTLU GDQ $OL LEQ =DLQ DO $ELGLQ GDUL NHORPSRN Syiah, yang diklaim sebagai orang pertama yang menulis ilmu XVXO ILTK .HPXGLDQ $EX $EGLOODK -DµIDU DO 6DGGLT12

6\D¿µL GHQJDQ NLWDEQ\D EHUMXGXOal-Risalah. Kitab ini dipandang sebagai kitab yang di dalamnya berisi asas yang benar tentang usul.ILTK GDQ PHPLOLNL SHQJDUXK EHVDU WHUKDGDS SHUNHPEDQJDQ LOPX LQL EDLN GL PDVD 6\D¿µL PDXSXQ VHWHODK EHOLDX PHQLQJJDO dunia.13

3DGD KDNLNDWQ\D DO 6\D¿µL WLGDN PHPEXDW VHVXDWX \DQJ VDPD VHNDOL baru, tetapi hanya merumuskan hasil persepsinya terhadap praktik yang sudah pernah dilakukan oleh para ulama mujtahid sebelumnya, baik dari kalangan sahabat, tabi‘in maupun tabi‘ al tabi‘in. +DQ\D VDMD DO 6\D¿µL mendahului para ulama lain dalam menyusun manhaj-manhaj istinbath lalu menatanya secara sistematis, sehingga menjadi satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. secara konkret dan dapat dipelajari.

Aliran dan Karya Ilmiah dalam Usul Fiqh

7HODK GLNHWDKXL EHUVDPD EDKZD VHWHODK PXQFXO NLWDE al-Risalah, para ulama mazhab lain menyambutnya secara kritis, dan dalil-dalil yang ditetapkan diterima secara aklamasi. Biasanya apabila di antara mereka menambah dalil lain, maka dalil itu akan menjadi obyek polemik di kalangan mereka.

Dari kenyataan seperti itu, para ahli hukum Islam berbeda cara GDODP PHQJHPEDQJNDQ XVXO ¿TK \DQJ WHODK GLVXVXQ DO 6\D¿µL VHFDUD konkret, di antaranya ialah: pertama 0D\RULWDV SHQJLNXW 6\D¿µL 0HUHND KDQ\D PHQMHODVNDQ ULQFLDQ GDUL NDLGDK WHRUL 6\D¿µL \DQJ VLIDWQ\D PDVLK 11 Khalaf, ‘llm Usul...., .DLUR 'DU DO )LNU DO C$UDEL\ + 0 KDO

12 Abu Zahroh, Usul...., hal. 14.

'DODP NLWDE LQL EHULVL VHFDUD ULQFL WHQWDQJ DO 4XU¶DQ GDQ SHQMHODVDQQ\D DO

Sunnah dan macammacamnya, Nasikh dan Mansukh, Dalalah Lafdliyyah, baik ‘am atau khash, musytarak dan mujmal dan muJashal, ijma’ dan hakikatnya, ijtihad, Qiyas, istihsan dan ikhtilaf.

(8)

umum atau global. Kedua NHORPSRN 0DOLNL\\DK GDQ +DQD¿\DK 0HUHND melakukan pengembangan dengan cara mengambil sebagian besar dari SHPEDKDVDQ SRNRN \DQJ VXGDK GLWHPXNDQ ROHK 6\D¿µL GHQJDQ ULQFLDQ yang berbeda, seperti menambah beberapa dasar atau dalil, misalnya: D .HORPSRN 0DOLNL\\DK PHQDPEDK GDVDU LVWLQEDW \DLWX LMPD XODPD 0DGLQDK LVWLKVDQ GDQ PDVODKDK PXUVDODK E .HORPSRN +DQD¿\\DK menambahnya dengan dasar istihsan dan urf. Ketiga, kelompok mujtahid lain melakukan penambahan melalui penelitian ulang (takhrij WHUKDGDS NDLGDK NDLGDK GDUL GDVDU GDVDU \DQJ WHODK GLWHWDSNDQ 6\D¿µL tetapi mereka tetap merujuk kepada dasar-dasar yang telah disepakati bersama.14

3DGD SHUNHPEDQJDQ VHODQMXWQ\D LOPX XVXO ¿TK PHQJDODPL kemajuan yang sangat pesat, apalagi setelah diterimanya mazhab empat oleh mayoritas kaum muslimin, sehingga dalam mempelajari dan membahasnya, para ahli menempuh dua jalan sebagai alirannya, yaitu: D $OLUDQ DWDX 7DULTDK DO 6\D¿µL\\DK DWDX 7DULTDK 0XWDNDOOLPLQ

'DODP DOLUDQ DWDX WDULTDK LQL PHUHND PHPSHODMDUL LOPX XVXO ILTK sebagai suatu disiplin ilmu yang terlepas dari pengaruh mazhab atau furu‘. Adapun faktor penyebabnya adalah sebagai berikut:

6\D¿µL VHQGLUL \DQJ PHQHWDSNDQ EDKZD GDVDU GDVDU LVWLQEDW LWX memang menjauhi pengaruh furu‘.

0HUHND LQJLQ PHZXMXGNDQ SHPEHQWXNDQ NDLGDK NDLGDK DWDV dasar-dasar yang kuat, tanpa terikat furu‘ atau mazhab.

0HUHND PHPEXDW SHQJXDW NDLGDK NDLGDK GHQJDQ PHQJJXQDNDQ berbagai macam dalil, tanpa menghiraukan apakah kaidah tersebut memperkuat mazhab atau melemahkannya.

Semua pemikiran ini dapat dilihat dari tiga karya utama mereka, yang kemudian dikenal dengan sebutan al-arkan al-tsalatsah, yaitu:

.LWDE al-Mu‘tamad karya Abu Husain Muhammad Ibn Ali al-%DVKUL Z +

.LWDEal-Burhan NDU\D ,PDP DO +DUDPD\Q Z + .LWDE al-Mustasyfa min ‘Ilm al-Usul NDU\D DO *KD]DOL Z

+DVEL DO 6KLGGLTL\ Pokok-Pokok Pegangan Imam-Imam Madzhab dalam Membina Hukum Islam, -DNDUWD %XODQ %LQWDQJ KDO

(9)

+

6HWHODK NHWLJD NLWDE LQL PXQFXO NLWDE XVXO ¿TK \DQJ VLIDWQ\D KDQ\D PHULQJNDV NLWDE NLWDE NHORPSRN 6\D¿µL\\DK VHEHOXPQ\D \DLWX NLWDE al-Mahshul karya Fakhruddin al-Razi, ringkasan dari kitab al-Mu‘tamad, al-Burhan dan al-Mustasyfa.

E $OLUDQ DWDX 7DULTDK +DQDIL\\DK DWDX 0D]KDE )XTDKD

Dalam aliran ini, mereka membuat kaidah-kaidah atau teori-teori guna memelihara furu‘ yang telah ditetapkan oleh para imam. Semua pemikiran mereka dapat dilihat dari hasil karya terbaik mereka dalam bentuk 4 kitab, yaitu:

1) Kitab Usul karya al-Jassas 2) Kitab Usul karya al-Karakhi

3) Ta’syisy al-Nadzar karya al-Dabbusi 4) Kitab Usul NDU\D DO %D]GDZL

Setelah penulisan keempat kitab tersebut, muncul kitab baru dalam bentuk Mukhtashar GDQ 0XWDZZDO 15 Pada perkembangan selanjutnya

muncul aliran ketiga yang berupaya mengkompromikan keduanya, diantaranya ialah:

'DUL NHORPSRN +DQD¿\\DK PXQFXO NDU\D GDUL SDUD DKOL XVXO ¿TK \DLWX

- Badi‘ Nizham Jami‘ bayn Kitab Bazdawi wa Ihkam karya Mudzaffar Din dan Muhammad ibn Ali al-6DµGL DO %DJKGDGL Z

- Tankih al-Usul karya Abdullah Ibnu Mas‘ud, kemudian diberi penjelasan dalam kitab al-Tawdlih (di dalamnya memuat ringkasan tiga kitab, yaitu Usul al-Bazdawi, Mahshul al-Razi dan Mukhtashar Ibnu Hajib

- Kitab al-Tahrar, NDU\D .DPDO DO 'LQ DO +XPDP Z +

'DUL NHORPSRN DO 6\D¿µL\\DK LDODK

- Jam‘ al-Jawami‘ karya Taj al-Din Abd al-Wahhab al-Subki

Z +

- Muslam al-Tsubut karya Muhibbullah Ibn Abd al-Syakur

(10)

Z +

6HEDJLDQ XODPD DO 6\D¿µL\DK +DQDELODK GDQ 0DOLNL\DK LDODK - 7DQTLK DO )XVKXO ¿ µ,OP DO 8KVXO NDU\D DO 4XUD¿ Z

+

- DO 7DPKLG ¿ 7DNKULI DO )XUXµ µ$OD DO 8VKXONDU\D DO ,VQDZL

Z +

- Rawdlah al-Nadzir NDU\D ,EQX 4XGDPDK Z +

4. Kelompok Syiah Imamiyah dan Zaidiyyah kebanyakan mengikuti SROD DOLUDQ +DQD¿\DK VHNDOLSXQ GDODP NHQ\DWDDQ PHUHND PHQJLNXWL DOLUDQ DO 6\D¿µL\\DK DWDX 0XWDNDOOLPLQ NDUHQD di kalangan mereka mayoritas kaum Mutazilah.16 Sekalipun

GHPLNLDQ SHUNHPEDQJDQ LOPX XVXO ILTK GL NDODQJDQ LQL FXNXS pesat sejak abad ketiga sampai sekarang.

5. Kelompok Malikiyyah, yaitu DO 0XZDIDTDW NDU\D $EX ,VKDT ,EUDKLP ,EQ 0XVD DO 6\DWKLEL Z +

'HQJDQ GHPLNLDQ GDSDW GLDPELO SHPDKDPDQ EDKZD SHUNHPEDQJDQ LOPX XVXO ILTK GL DEDG NHWXMXK EHUNLVDU SDGD PHULQJNDV GDQ PHQMHODVNDQ kitab-kitab yang ditulis sebelumnya. Akan tetapi setelah memasuki abad keempat belas, ilmu ini dapat dikembangkan dalam bentuk baru dengan FDUD PHPEDQGLQJNDQ DQWDUD XVXO ¿TK PD]KDE \DQJ WHODK EHUNHPEDQJ dan kemudian disusun secara lebih sistematis, sehingga mudah dipahami. Kitab yang dikarang oleh Abu Zahrah, Muhammad Khudlari Bik, Abdul Wahhab Khalaf adalah diantara contohnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, mulai abad keduapuluh, lahir NLWDE XVXO ILTK FRUDN EDUX GL PDQD SDGD VHWLDS SRNRN SHPEDKDVDQQ\D dipisahkan, sehingga mudah dipahami. Namun demikian sistematika yang dipilih dianggap masih memiliki banyak kelemahan, padahal sistematika penulisan sangat diperlukan untuk lebih mempermudah pemahaman dan penerapannya.

Langkah Ulama dalam Membahas Usul Fiqh

Para ulama tidak hanya menggunakan satu cara dalam membahas XVXO ¿TK 6HEDJLDQ XODPD PHPEDKDVQ\D GHQJDQ PHQHWDSNDQ NDLGDK

16 Abu Zahroh, Usul...., hal. 23-24

(11)

usul, dan fokus membahas dalil serta tidak melebar pada perdebatan LPDP PXMWDKLG WHQWDQJ NDLGDK FDEDQJ ¿TK )RNXV DQDOLVLV LWX EHUWXMXDQ XQWXN PHOHWDNNDQ NDLGDK XVXO ILTK sesuai dengan yang ditunjukkan dalil, menjadikannya sebagai ukuran pengambilan dalil (istidlal dan menjadi penguji ijtihad para mujtahid, bukan menjadi pelayan masalah cabang dalam sebuah mazhab.

Cara tersebut adalah digunakan mazhab Mutakallimin, Mu‘tazilah, 6\D¿µL\DK 0DOLNL\DK GDQGLLNXWLROHKPD]KDE-DµIDUL\DKGDODPSHPEXNXDQ LOPX XVXO ¿TK PHUHND SHUWDPD NDOL VHNDOLSXQ VHWHODK LWX -DµIDUL\DK mencampurnya dengan cara lain, yakni meletakkan kaidah usul untuk menjelaskan masalah cabang (furu‘ GDODP PD]KDEQ\D .HLVWLPHZDDQ cara yang ditempuh oleh Mutakallimin adalah mengakomodasi akal dalam pengambilan dalil, tidak mempersulit mazhab dan sedikit menyebutkan FDEDQJ ¿TK VHNDOLSXQ DGD KDO LWX KDQ\D XQWXN PHQMHODVNDQ FRQWRK

Cara lain yang ditempuh ulama adalah dengan meletakkan kaidah XVXO EHUGDVDUNDQ FDEDQJ FDEDQJ ¿TK GDUL SDUD LPDP PD]KDE 0HUHND PHOHWDNNDQ NDLGDK GHQJDQ NH\DNLQDQ EDKZD SDUD LPDP PD]KDE LWX VHFDUD WLGDN ODQJVXQJ WHODK PHQJJXQDNDQ NDLGDK \DQJ PHUHND OHWDNNDQ GDODP LMWLKDG GDQ LVWLQEDW PHUHND GDODP PHQFHWXVNDQ KXNXP ¿TK FDEDQJ 8ODPD PD]KDE +DQD¿\DK GLNHQDO PHQHPSXK FDUD LQL VHKLQJJD FDUD LQL NHPXGLDQ GLVHEXW GHQJDQ FDUD 0D]KDE +DQD¿\DK

.HLVWLPHZDDQ FDUD LQL WHUOHWDN SDGD VLVL NHSUDNWLVDQQ\D ,QL DGDODK VWXGL SUDNWLV WHUDSDQ FDEDQJ ¿TK SDUD LPDP PD]KDE GDQ XVDKD PHOHWDNNDQ aturan, kaidah, dan ketentuan usul yang digunakan oleh para imam mazhab dalam mencetuskan hukum. Dengan demikian, kaidah yang ditetapkan dengan cara ini berfungsi melayani permasalahan cabang dalam mazhab GDQ PHQMDGL SHQRSDQJ LPDP PD]KDE +DQD¿\DK GDODP EHULMWLKDG &DUD LQL OHELK FRFRN GLWHUDSNDQ SDGD FDEDQJ GDQ OHELK PHQ\HQWXK SDGD ¿TK sebagaimana diutarakan oleh Ibnu Khaldun.

Selain dua cara di atas, ada cara ketiga yang ditempuh ulama, yakni menggabungkan dan mengambil keunggulan-keunggulan dari GXD FDUD GL DWDV 0XWDNDOOLPLQ GDQ +DQD¿\DK &DUDQ\D VHODLQ GHQJDQ meletakkan kaidah yang murni bersandar pada dalil untuk dijadikan ukuran pencetusan hukum dan menguji pendapat dan ijtihad, juga dengan PHQHOLWL SHUPDVDODKDQ FDEDQJ FDEDQJ ¿TK GDUL SDUD LPDP PD]KDE

(12)

menjelaskan asal dari cabang-cabang itu, menerapkan kaidah pada cabang, menghubungkan dan menjadikannya pelayan untuk cabang-cabang itu. &DUD LQL GLWHPSXK ROHK EDQ\DN PD]KDE \DNQL 6\D¿µL\DK 0DOLNL\DK +DQDELODK -DµIDUL\DK GDQ +DQD¿\DK

Kitab-kitab yang ditulis dengan cara yang ditempuh mazhab Mutakallimin, di antaranya adalah al-Burhan karya Imam al-Haramayn $EGXO 0DOLN LEQ $EGXOODK DO -XZD\QL DO 6\D¿µL Z + al-Mustasyfa NDU\D $EX +DPLG 0XKDPPDG LEQ 0XKDPPDG DO *KD]DOL DO 6\D¿µL Z

+ al-Mu‘tamad karya Abu al-Husayn Muhammad ibn Ali al-Basyri DO 0XµWD]LOL Z + .HWLJD NLWDE GL DWDV WHODK GLULQJNDV ROHK )DNKU DO GLQ DO 5D]L DO 6\D¿µL Z + \DQJ NHPXGLDQ NHPEDOL GLULQJNDV GDQ GLWDPEDK ROHK 6D\IXGGLQ DO $PLGL DO 6\D¿µL Z + GDODP NLWDEQ\D DO ,KNDP ¿ 8VKXO DO $KNDP.

Adapun kitab-kitab yang ditulis dengan cara yang ditempuh mazhab +DQD¿\DK GL DQWDUDQ\D al-Usul karya Abu Bakar Ahmad ibn Ali yang SRSXOHU GHQJDQ DO -DVKVKDVK Z + al-Usul karya Abu Zayd Abdullah LEQ 8PDU DO 'DEEXVL Z + Usul karya Ali ibn Muhammad al-%D]GDZL Z + GDQ V\DUDKQ\D Kasyf al-Asrar karya Abdul Aziz ibn $KPDG DO %XNKDUL Z +

Kitab-kitab yang ditulis dengan cara menggabungkan mazhab 0XWDNDOOLPLQ GDQ +DQD¿\DK GL DQWDUDQ\D Badi‘ al-Nizham karya 0XGK¿UXGGLQ $KPDG LEQ $OL DO 6DµDWL DO +DQD¿ Z + \DQJ menggabungkan kitab al-Bazdawi dan al-Ihkam, al-Tangih dan syarahnya, at-Tawdlih NDU\D $EGXOODK LEQ 0DVµXG DO +DQD¿ Z + Syarh Tawdlih NDU\D 0DVµXG ,EQX 8PDU DO 7DIWD]DQL DO 6\D¿µL Z + Jam‘ al-Jawami‘ NDU\D 7DMXGGLQ $EGXO :DKKDE LEQ $OL DO 6XENL DO 6\D¿µL

Z + al-Tahrir NDU\D ,EQX DO +DPDP DO +DQD¿ Z + GDQ syarahnya, $O 7DTULU ZD DO 7DKELU karya Muhammad Ibn Muhammad DO +DODEL PXULG SHQXOLV DO 7DKULU Z + Muslam al-Tsubut karya ,EQ $EG DO 6\DNXU Z + GDQ V\DUDKQ\D \DQJ GLWXOLV ROHK $EG $OL Muhammad ibn Nidhamuddin al-Anshari.

Kitab-kitab usul dari mazhab Ja‘fariyah: DO ']DULµDK ¿ 8VKXO al-Syari‘ah NDU\D 6D\\LG 6\DULI DO 0XUWDGOD Z + ‘Iddat al-Ushul NDU\D $EX -DµIDU 0XKDPPDG LEQ +XVD\Q LEQ $OL DO 7KXVL Z +

(13)

karya Abu al-Hasan al-Jaylani yang selesai ditulis pada 1205 H, al-‘Anawin karya Muhammad Mahdi al-Khalishi al-Kadhimi selesai ditulis pada 1341 H.

Usul FiqhMuhammad al-Khudlori Bik

7HOXVXU IRUPDW GDQ VLVWHPDWLND VHUWD NDMLDQ LVL NLWDE XVXO ILTK karya Khudlari Bik18 VHSHUWL KDOQ\D NLWDE XVXO ILTK \DQJ ODLQ WHUQ\DWD DGD

sisi perbedaan dari sudut sistematikanya. Akan tetapi dari sisi penyajian PDWHUL \DQJ WHUNDLW GHQJDQ XVXO ¿TK PHQXQMXNNDQ DGDQ\D NHVDPDDQ GHQJDQ SDUD SHQXOLV VHEHOXPQ\D %ROHK MDGL VHOXUXK LVL NLWDE XVXO ¿TK Khudlari Bik pada prinsipnya tidak banyak berbeda. Hanya saja karena LD DGDODK VHRUDQJ VHMDUDZDQ KXNXP ,VODP sehingga pelacakan historis PHQMDGL SHUKDWLDQ DZDO

.DU\D XVXO ¿TK .KXGODUL %LN \DQJ VXGDK GLWHUELWNDQ ROHK 'DU DO Fikr, salah satu penerbit yang sangat populer dalam khazanah kitab-NLWDE OLWHUDWXU ,VODP MLND GLWHODDK LVLQ\D PHUXSDNDQ EXNX WHNV XVXO ¿TK yang diajarkan di perguruan tinggi dan bukan tulisan yang berisi gagasan pembaharuan dalam metodologi hukum Islam seperti yang banyak ditulis oleh para pemikir Arab kontemporer.20

6HEHOXP PHQMHODVNDQ XVXO ¿TK VHEDJDL VHRUDQJ VHMDZDUDQ .KXGODUL EHUXVDKD PHPSHUNHQDONDQ EDJDLPDQD NURQRORJLV SHPEHQWXNDQ XVXO ¿TK yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang pengertian usul ¿TK $GDSXQ motif yang melatarbelakangi penulisan karya ini tidak dapat dilacak, karena ia sendiri tidak menyertakan kata pengantar dalam bukunya. Biasanya pembaca dapat mengetahui latar belakang penulisan sebuah buku dengan melacak kata pengantarnya. Adapun isi dalam karya XVXO ¿TK .KXGODUL LQL PHQ\DMLNDQ VHOXUXK WHNV \DQJ WHUPDVXN GDODP VLVWHPDWLND XVXO ¿TK PLVDOQ\D VXPEHU KXNXP SHQJHUWLDQ KXNXP GDODP 18 Nama lengkapnya adalah Shaikh Muhammad al-Khudlori Bik, Guru

Be-VDU 6HMDUDK +XNXP ,VODP SDGD 8QLYHUVLWDV .DLUR 0HVLU VDPSDL DNKLU SHQXOLVDQ PDNDODK LQL EHOXP GLWHPXNDQ ELRJUD¿ OHQJNDSQ\D GDUL VHNLDQ EDQ\DN ZHE \DQJ GL

browsing WHUQ\DWD EHOXP WHUVDMLNDQ MXJD GDWD EHOLDX KDQ\D GLWHPXNDQ WDKXQ ZDIDW

-Q\D + "

.KXGORUL GDODP ELGDQJ LQL PHPSXQ\DL NDU\D \DQJ EHUMXGXO “Tarikh Tasyri

(14)

NRQRWDVL XVXO ¿TK GDQ VHWHUXVQ\D

%HUEDJDL SDQGDQJDQ GXD PD]KDE XVXO ¿TK 0XWDNDOOLPLQ GDQ $KQDI GLPDVXNNDQ NH GDODP SHPEDKDVDQ PLVDOQ\D WHQWDQJ SHUEHGDDQ antara al-Fardl dan al-Wajib 'HQJDQ GHPLNLDQ KHPDW SHQXOLV XVXO ¿TK'HQJDQ GHPLNLDQ KHPDW SHQXOLV XVXO ¿TK NDU\D .KXGODUL LQL PHUXSDNDQ EDKDQ DMDU GDODP ELGDQJ XVXO ¿TK VHEDJDL NRPSLODVL GDUL WHRUL WHRUL XVXO ¿TK \DQJ VXGDK DGD VHEHOXPQ\D

Penutup

3HUNHPEDQJDQ XVXO ILTK menjadi fenomena khusus dalam SHPLNLUDQ XPDW ,VODP +DO LQL VHEDJDL ZXMXG GDUL NXDWQ\D RULHQWDVL ¿TK SDGD PDV\DUDNDW ,VODP .HVDGDUDQ DNDQ KDN GDQ NHZDMLEDQ PHQMDGL tulang punggung pendidikan Islam tradisional, dan hal itu pada gilirannya tercermin dalam kuatnya kepastian hukum dan aturan di kalangan RUDQJ RUDQJ PXVOLP 'LVHEXWNDQ EDKZD ¿TK PHUXSDNDQ VDODK VDWX KDO yang menarik dalam agama Islam sehingga orang-orang Muslim dalam pergaulan sehari-hari (muamalah sangat mementingkan kepastian hukum, sehingga terdapat keteraturan dan tingkat kepastian yang terukur. Hal ini penting terutama di kalangan masyarakat perdagangan.

Akan tetapi semangat ingin mengamalkan ajaran Islam itu tidak akan menjamah semua lini kehidupan tanpa didasari oleh kerangka metodologis \DQJ PDSDQ ,QLODK VHEDEQ\D SHQ\XVXQDQ XVXO ¿TK GLODNXNDQ VHFDUD besar-besaran.

6HMDODQ GHQJDQ SHUNHPEDQJDQ XVXO ¿TK GDUL SHPHWDDQ PHWRGRORJLV GDQ SHQJHORPSRNDQ WLWLN WHNDQ NDMLDQQ\D LWXODK ODKLU PD]KDE XVXO ¿TK PHVNLSXQ ¿TK LWX VHQGLUL PHPLOLNL ZDWDN \DQJ WHUODOX FRQGRQJ NHSDGD segi lahiriah semata. Di bidang keagamaan, eksoterisisme ini lebih-lebih PHULVDXNDQ VHKLQJJD PXQFXO EHUEDJDL NULWLN NKXVXVQ\D GDUL NDXP 6X¿ 7DSL RULHQWDVL NHGDODPDQ HVRWHULVPH NDXP 6X¿ MXJD VHULQJ PHULVDXNDQ karena tidak jarang terjerembab ke dalam intuisi pribadi yang sangat subyektif. Maka agaknya benarlah al-Ghazali yang hendak menyatukan itu semua dalam suatu disiplin ilmu keagamaan yang menyeluruh dan SDGX 0DND GDODP XVXO ILTK SXQ WLGDN WHUEHEDV GDUL NHOHPDKDQ WHUXWDPD jika dihadapkan pada era modern sekarang ini.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Bik, Khudlari. 2004. 8VXO DO )LTK. %HLUXW 'DU DO ¿NU

Khalaf, Abd al-Wahhab, . ,OP 8VXO DO )LTK. Kairo: Dar Fikr al-‘Arabiy.

Mahfudz, Mahsun. 2006. Rekonstruksi Mazhab Manhaji Nahdlotul 8ODPD 0HQXMX ,MWLKDG 6DLQWL¿N. Makalah dalam Forum ACIS, Bandung: UIN, 26-30 Nopember.

DO 4DUGKDZL <XVXI Memahami Khazanah Klasik Mazhab dan Ikhtilaf. Terjemahan oleh Abdul Hayyie al-Kattani, dkk, 2003. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.

5RPOL 6$ 0XTDUDQDK 0D]DKLE ¿ DO 8VKXO. Jakarta: Radar Jaya Pratama.

Rusli, Nasran, Konsep Ijtihad al-Syaukani, Relevansinya bagi Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: P.T. Logos :DFDQD ,OPX

Salih, Muhammad Adib. tt. 7DIVLU DO 1XVXV ¿ DO ¿TK DO ,VODPL\ -LOLG Beirut: al-Maktabah al-Islamiy.

DO 6KLGGLHT\ 0XKDPPDG +DVEL Pokok-Pokok Pegangan Imam-Imam Mazhab dalam Membina Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang.

=DKUDK $EX 8VKXO )LTK. Kairo: Dar al-Fikr al-‘Arabiy.

Zein, Satria Effendi M. 2008. 8VKXO )LTK. $PLQXGGLQ <D¶NXE GNN HGV -DNDUWD .HQFDQD

Referensi

Dokumen terkait

Pada kategori jasa perusahaan di Provinsi Maluku tidak begitu potensial dapat dilihat dari besarnya nilai RPs adalah sebesar 0,62; sedangkan untuk tingkat nasional

Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk menemukan mekanisme perkuatan lereng dengan membandingkan daya dukung tanah pada lereng pasir tanpa perkuatan terhadap

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penegtahuan dan sikap ibu terhadap pelaksanaan IMD pada ibu bersalin di Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru.. Metode penelitian

Pada hasil pengujian persial menunjukkan nilai t hitung &lt; t tabel yaitu (- 1.212) &lt; (2,045) dengan tingkat signifikansi (0,235) &gt; (0,05) dapat

Implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan. a)Standar dan Tujuan Kebijakan Pemahaman tentang

Bagaimana cara merancang komik yang diadaptasi dari buku Totto-chan menggunakan teknik cat air dengan alur cerita dan visualisasi yang mudah dipahami oleh anak-anak

Debu merupakan partikel yang berukuran sangat.. Debu dijadikan salah satu penanda adanya satu pencemaran bahan kimia di udara dan sering juga digunakan untuk menunjukkan

Penelitin lain juga pernah dilakukan oleh Fujita et al (2013) tentang pengaruh jenis katalis Zn dalam pembuatan glierol karbonat melalui reaksi antara gliserol dan urea