• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KECEPATAN ALIR SEMEN PADA HORIZONTAL SCREW CONVEYOR DENGAN UKURAN 315 MM X 2155 MM DI PT. SEMEN PADANG

Satriadi

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No. 19 OloNanggalo Padang, Sumatera Barat 25143

Email :adhymp91@gmail.com Abstrak

Conveyor merupakan salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut material secara horizontal atau vertical dan digerakkan oleh motor penggerak atau gravitasi. Pada tulisan ini dibahas mengenai Screw Conveyor merupakan salah satu jenis alat transportasi yang sering digunakan dalam kegiatan pemidahan bahan, Screw conveyor digunakan karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis alat transportasi yang lain yaitu mudah dalam hal perencanaan, perbaikan, dimensi yang kecil, serta dapat mengeluarkan material pada titik yang dikehendaki. Pada perhitungan diperoleh kecepatan transfer material pada Horizontal Screw Conveyor 0,620 m/s pada diameter Screw Conveyor 315mm x 2155 mm.

Kata Kunci :Horizontal Screw Conveyor, Conveyor

1. Pendahuluan

Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yangpesat. Kebutuhan semen di Indonesia diperkirakan mengalami kenaikan dari 35,2 juta ton pada 2009 menjadi 40 juta ton pada tahun 2010. Saat ini sebanyak 10 perusahaan beroperasi dalam memproduksi semen di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari lima perusahaan yang termasuk kedalam kelompok Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu

PT.Semen Gresik Tbk., PT. Semen Padang,PT. Semen Tonasa, PT. Semen

Baturaja,dan PT. Semen

Kupang.Kemudian tiga perusahaan swasta asing masing-masing PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., PT. Holcim Indonesia Tbk., dan PT. Semen Andalas Indonesia, serta ditambah dengan dua perusahaan swasta nasional murni masing-masing PT. Semen Bosowa Maros dan PT. Semen Batam. PT. Semen Padang sendiri pada tahun 2010 ini menargetkan produksi semen sebesar 6,1 juta ton atau naik 5% dari

(2)

produksi tahun 2009 sebanyak 5,8 juta ton.

Dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, maka pihak manajemen PT. Semen Padang akan segera merealisasikan pembangunan pabrik baru Indarung VI yang akan dimulai pada tahun 2012 dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun.Sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi semen yang akan dilakukan PT. Semen Padang,dengan meningkatnya kapasitas produksi diperlukan suatu mekanisme yang baik dalam system transportasi produk ini.

2. TinjauanPustaka

Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Salah satujenisalatpengangkut yang seringdigunakanadalah Conveyor yang berfungsiuntukmengangkutbahan - bahanindustri yang berbentukpadat (Sumber: Siregar, 2004)..

Pemilihanalattransportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada (Sumber: Siregar, 2004).

1. Kapasitas material yang ditangani 2. Jarak perpindahan material

3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertical atau inklinasi

4. Ukuran (size), bentuk (shape) dansifat material (properties)

5. Harga peralatan tersebut.

a. Klasifikasi Conveyor

Secara umum jenis/type Konveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Sumber: Siregar, 2004).

1. Belt Conveyor 2. Chain Conveyor : a. Scraper Conveyor b. Apron Conveyor c. Bucket Conveyor d. Bucket Elevator 3. Screw Conveyor 4. Pneumatic Conveyor Screw Conveyor

Screw conveyor memiliki bebarapa keuntungan dibandingkan dengan alat transport lainnya, keuntungan dari screw conveyor antara lain (Sumber: Siregar, 2004):

(3)

1. Dapat memiliki banyak inlet (saluran masuk) dan outlet / discharge (saluran keluar). 2. Dapat mendistribusikan

material berupa serbuk atau debu.

3. Bahan blade (pisau) dapat terbuat dari carbon atau stainless steel sampai dengan hatelloy atau titanium tergantung dari jenis material yang didistribusikan.

 Bentuk Blade Yang Digunakan Jenis Blade (pisau) ini digunakan untuk mendistribusikan material berupa butiran atau serbuk,hal tersebut dikarenakan bentuk dari blade (pisau) ini berbentuk ulir pada baut,sehingga material serbuk / butiran yang akan didistribusikan dapat terdistribusi secara menyeluruh (Sumber: CEMA Catalogue).

Gambar 1 Blade (pisau) screw conveyor jenis solid continuos(Sumber: CEMA

Catalogue).

 Dasar Pemilihan Conveyor

Untuk melakukan pemilihan suatu tipe pesawat pengangkut diperlukan pengetahuaan tentang rancangan dan disesuaikan dengan kemampuan pengoperasiannya.

Dalam pemilihan pesawat pengangkut perlu diketehui sebagai berikut(Sumber: Gunaire, 2010) :

1. Jenis dari ukuran beban yang akan ditangani, misalnya beban padu (unit bulk) dan beban tumpahan (bulk load).

2. Kondisi perjam dari unit serta kontinius pemindahan

(4)

3. Kondisi lingkungan yang menentukan arah dan lintasan pesawat pengangkut.

4. Prinsip – prinsip ekonomis meliputi ongkospembuatan dan pemeliharaan. Berdasarkan keterangan diatas maka dipilih konveyor yang membantu material berupa. Beban tumpahan (bulk load) dengan berputarnya poros yang dililiti lempengan plat yang berfungsi sebagai pendorong yang berbentuk ulir (screw) sehingga material Nut dan Fiber dapat diangkut dan dipindahkan.

 Komponen – komponen Screw Conveyor

Gambar 2 Komponen Screw Conveyor(Sumber: Wable, 2015). Keterangan :

A : Screw Conveyor (Poros dan Blade) B : Coupling

C : Bantalan dan Hanger D : Trough ends E : Rumah Screw Conveyor (trough) F : Flanges G : Discharge Spout H : Supporting Feet Komponen-komponenyang

mendukung konstruksi dan fungsi dari masing-masing komponen adalah(Sumber: Wable, 2015).

 Screw Conveyor (Poros dan Blade) Poros adalah salah satu bagian yang terpenting dari sebuah screwconveyor , yang berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran .Blade berfungsiuntuk memindahkan atau mentransfer material semen.

 Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus,aman dan panjang umur. Pada dasarnya bearing (bantalan) dan hanger memiliki fungsi yang sama, yang

(5)

membedaknnya adalah letak atau posisi, hanger biasanya diletakkan dengan posisi mengantung. Bantalan harus cukup kokoh untuk menahan poros serta elemen mesin lainnya agar bekerja dengan baik.

 Koupling

Kopling dan poros

menghubungkan dan

mengirimkan motion untuk screw conveyor berikutnya.

 Trough/Palung

Trough (U) atau Palung berfungsi sepenuhnya sebagai wadah atau rumah yang menyertakan bahan dan disampaikan dengan bagian-bagian yang berputar (screw conveyor).

 Dasar Perhitungan Screw Conveyor  Area Produksi Screw

Conveyor

Dalam menganalisa kapasitas produk,hal yang dilakukan yakni mengetahui area produksi dari alat tersebut, untuk mengetahui area produksi dari alat tersebut dapat

diketahui dengan persamaan berikut (Sumber: Madrid, U. C.). 𝑠 = λ𝜋𝐷² 4 (1) Dimana : s = Area Produksi (m²) λ = Loading Efisiensi (0,125-0,4) D = Diameter Screw (m)

Nilai λ dapat diketahui dengan cara menggunakan tabel klasifikasi material.

Tabel II-1. Klasifikasi Material (Sumber: Chakarborthy, 2014).

 Kecepatan Transfer Material Screw Conveyor

Dalam menganalisa kecepatan transfer material dari Horizontal Screw Conveyor dengan persamaan berikut(Sumber: Chakarborthy, 2014).

𝑣 =𝑡.𝑛

60 (2)

Dimana :

Kondisi Material λ Material abrasive aliran lambat 0,125 Material abrasive menengah

aliran lambat 0,25

Material abrasive aliran bebas 0,32 Material Non-abrasive aliran

(6)

V = Kecepatan Transfer (m/s) t = Screw Pitch (m)

n = Kecepatan Putaran Screw (rpm)

Nilai n dapat diketahui dengan cara menggunakan table perbandingan antara diameter screw dengan kecepatan putaran screw.

 Kapasitas Transfer Material Pada Screw Conveyor

Untuk menganalisa kecepatan transfer pada screw conveyor,maka dapat diketahui kapasitas transfer screw

conveyor dengan persamaan (Sumber:

Madrid, U. C.). 𝑄 = 3600. 𝑠. 𝑣. 𝛾. 𝑘 (3) Dimana : Q = Kapasistas Transfer (m³/h) 𝛾 = Kekentalan Material k = nilai inklasi v = KecepatanTransfer (m/s) s = Area Produksi (m²)

Tabel 3 Nilai Inklasi

 Daya Penggerak Pada Screw Conveyor

Untuk menganalisa daya penggerak dari screw conveyor tersebut agar dapat mempersiapkan mortor listrik yang mampu untuk menggerakan screw

tersebut. Daya / power dari screw

conveyor dapat dihitung dengan

persamaan berikut(Sumber:

Chakarborthy, 2014). 𝑃 = 𝑄.𝐶ₒ (𝑙+ℎ) 367 + 𝑑.𝑙 20 (4) Dimana : P = Daya (kWatt) Cₒ = Koefisein Resistance Material 𝑙 = Panjang Screw Conveyor (m)

ℎ = Tinggi Screw Conveyor (m)

Nilai Cₒ, diketahui dengan

menggunakan table empiris material. Conveyor

ousing inclination

0° 5° 10° 15° 20°

(7)

Tabel 4. Empiris material(Sumber:

Chakarborthy, 2014).

 Kapasitas Distribusi Material Screw Conveyor

Kapasitas distribusi material dari horizontal screw conveyor dengan dimensi 315 mm x 2155 mm dapat mendistribusikan dengan menggunakan persamaan (Sumber: Chakarborthy, 2014) :

Qideal=8760.Q (5)

Dimana :

Q ideal :Kapasitas maksimal

selama satu tahun penggunaan alat tanpa berhenti (m³/years)

Q :Kapasitas yang dihasilkan perjam (m³/hours)

3. METODOLOGI PENELITIAN a. Diagram Alir (Flow Chart)

Gambar 3 Diagram Alir Kecepatan Material

 DasarPerhitungan Screw Conveyor

 Area Produksi Screw Conveyor

(Persamaan 2.1)

 Kecepatan Transfer Material

Screw Conveyor (Persamaan

2.2)

 Kapasitas Transfer Material Pada

Screw Conveyor (Persamaan

2.3)

Mulai

Pengambilan Data Screw Conveyor

Analisa Gambar Screw Conveyor

Menghitung Luas Area Produksi

Menghitung Kecepatan Transfer Material Screw Conveyor

Menghitung Kapasitas Transfer Material Pada Screw Conveyor

Menghitung Daya Penggerak Pada Screw Conveyor

Kesimpulan

Selesai

Menghitung Kapasitas Distribusi Material Pada Screw Conveyor - Diameter Screw (m) - Tebal Screw (m)

- Panjang Screw Conveyor (m) - Tinggi Screw Conveyor (m)

Material Cₒ

Flour, Sawdust, Granular 1,2 Peat Fibre, Soda, Coal Dust 1,6 Anthracite, Coal, Rock Salt 2,5 Gypsum, Dry Clay, Fine Soil,

(8)

 Daya Penggerak Pada Screw

Conveyor (Persamaan 2.4)

4. HasildanPembahasan

 Hasil

Kecepatan alir distribusi material dapat didefenisikan sebagai kemampuan dalam mendistribusikan material,yang secara umum melibatkan alat bantu pendistribusi material seperti conveyor.Kecepatan alir distribusi material sangat mempengaruhi terhadap kapasitas

produksi dalam proses

pembuatan,karena kecepatan alir distribusi material membantu dalam proses pemindahan material yang diproduksi dari satu proses ke proses lainnya.

Kecepatan alir distribusi material sangat dipengaruhi oleh alat bantu pemindah / pendistribusi material,sehingga semakin banyak dan semakin baik alat bantu pendistribusi material yang digunakan maka semakin cepatnya proses produksi suatu produk. Dengan semakin cepatnya proses produksi yang dilakukan maka kapasitas produksi yang dihasilkan akan semakin besar.

Dalam perancangan alat bantu atau produk harus diperhitungkan

ketahanan dari

produk,dimensi,kapasitas alat / produk,proses produksi yang digunakan dan beberapa factor pendukung lainnya dalam pembuatan produk. Kapasitas alat / produk sangat mempengaruhi dimensi alat / produk tersebut,semakin besar kapasitas produk maka akan semakin besar dimensi dari produk tersebut dan semakin kecil kapsitas produk tersebut maka akan semakin kecil dimensi produk tersebut.

Dalam perencanaan kapasitas produksi alat / produk harus diperhitungkan kecepatan produksi yang diinginkan dalam pembuatan produk, hanya saja dalam hal ini hal tersebut dilakukan terbalik. Karena produk tersebut sudah diproduksi terlebih dan dilakukan perencanaan dalam proses pembuatannya. Sehingga hal yang akan dilakukan adalah menganalisa produk tersebut setelah dilakukan produksi selesai dilakukan. Dalam menganalisa produk, hala yang dapat dilakukan adalah menganalisa ketahanan

(9)

produk. ( Safety Factor ),kapasitas produk,lama pemakaian dan lain-lain.

Berdasarkan dari hasil perhitungan : 1. Area produksi screw conveyor

0,031 m

2. Kecepatan transfer material screw conveyor 0,620 m/s. 3. Kapasitas transfer material

pada screw conveyor 34,74 m³/hours.

4. Daya penggerak pada screw conveyor 0,94 kWatt

 Pembahasan

 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap area produksi (s)

Grafik1 Grafik perbandingan variasi diameter screw conveyor (D)

terhadap area produksi (s)

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa dengan variasi diameter screw (D) terhadap area produksi (s) ,didapat luas area produksi(s) terendah adalah0,007 m²pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada area produksi(s) tertinggi adalah 0,050 m² pada diameter screw (D) 0,500 m.

 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kecepatan transfer (v)

Grafik2 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kecepatan transfer (v)

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa dengan variasi diameter screw (D) terhadap kecepatan transfer(v) ,didapat kecepatan transfer (v) 0,050 0.031 0,013 0.007 0.000 0.050 0.100 0.000 0.200 0.400 0.600 Ar e a P ro d u ksi ( s) DIameter Screw (D)

Diameter Screw

(D) vs Area

Produksi (s)

0.792 0.633 0.620 0.500 0.000 0.500 1.000 0.000 0.200 0.400 0.600 K e ce p atan Tr an sf e r (v) Diameter Screw (D)

Diameter Screw (D)

vs Kecepatan

Transfer (v)

(10)

terendah adalah0,500 m/s pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada kecepatan transfer (s) tertinggi adalah 0,792 m/spada diameter screw (D) 0,500 m.

 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kapasitas transfer (Q)

Grafik 3 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap kapasitas transfer (Q

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa denganvariasi Diameter screw (D) terhadap kapasitas transfer (Q),didapat kapasitas transfer (Q) terendah adalah11,30 m³/hours pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada kapasitas

transfer (v) tertinggi adalah111,86 m³/hours pada diameter screw (D) 0,500 m.

 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D) terhadap Daya (P)

Grafik 4 Perbandingan variasi diameter screw conveyor (D)

terhadap Daya (P)

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa dengan variasi Diameter screw (D) terhadap Daya(P),didapat Daya(P) terendah adalah0,28 kWatt pada diameter screw (D) 0,200 m sedangkan pada Daya(P) tertinggi adalah1,22 kWatt pada diameter screw (D) 0,500 m.

5. Kesimpulan dan Saran 111,86 57,27 34,74 11,30 0.00 50.00 100.00 150.00 0.000 0.200 0.400 0.600 K ap asi tas Tr an sf e r ( Q) Diameter Screw (D)

Diameter Screw (D) vs

Kapasitas Transfer (Q)

1.22 0.94 0.49 0.28 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 0.000 0.200 0.400 0.600 D ay a (P) Diameter Screw (D)

Diameter Screw (D) vs

Daya (P)

(11)

 Kesimpulan

kesimpulan dari analisa kecepatan alir

screw conveyor dengan ukuran 315 mm

x 2155 mm:

1. Area produksi screw conveyor 0,031 m

2. Kecepatan transfer material screw conveyor 0,620 m/s.

3. Kapasitas transfer material pada screw conveyor 34,74 m³/hours.

4. Daya penggerak pada screw conveyor 0,94 kWatt

 Saran

Setelah melakukan pengujian dari

screw conveyor penulis

menemukan rekomendasi dari alat tersebut yaitu dimensi alat dalam penelitian ini masih terlalu kecil terutama pada bagian ruang penyalur yang memiliki diameter 315 mm dan dimensi panjang 2155 mm. Oleh karena itu tujuan perlunya memperbesar dimensi screw conveyor ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Colijin , H. (1985). Mechanical Conveyors For Bulk Solids.

2. CEMA Catalogue (Conveyor

Equipment Manufacturing

Association).

3. Screw Conveyor Catalogue and

Engineering Manual by Continental

Conveyor and Machines Work

Ltd.Canada.

4. Wable, M. M. (2015). Design and Analysis of Screw Conveyor at Inlet

Ash/Dust Conditioner. 1-6.

5. Chakarborthy, S. (2014). Product Design of Semi Flexible Screw

Conveyor, 1-13.

6. Antonius.FA.Silaen. (2014).

Perencanaan Bunch Scrapper

Conveyor Dengan Kapasitas 5

Ton/Jam Untuk Mengangkut

Janjangan Kosong Dari Mesin

Perontok Ke Penampungan .

7. Siregar, S. F. (2004). Alat

Transportasi Benda Padat, 1-11.

8. Gunaire, P. (2010). Perencanaan Alat Penghancur Sampah

(12)

9. Patel, J. N. (2013). Productivity Improvement of Screw Conveyor by

Modified Design, 1-5.

10. Madrid, U. C. (n.d.). Screw

Conveyor. Retrieved from

Gambar

Gambar 2 Komponen Screw  Conveyor(Sumber: Wable, 2015).
Tabel II-1. Klasifikasi Material (Sumber:
Tabel 3 Nilai Inklasi
Gambar 3 Diagram Alir  Kecepatan Material
+2

Referensi

Dokumen terkait