Disusun oleh:
Disusun oleh:
Julfikhsan Ahmad Mukhti
Julfikhsan Ahmad Mukhti
Sumber Gambar:
Sumber Gambar:
PERENCANAAN FASILITAS SANDAR KAPAL
PERENCANAAN FASILITAS SANDAR KAPAL
PADA DERMAGA
Daftar Isi
Daftar Isi
1
1
Pendahuluan
Pendahuluan
2
2
P
Perhitungan B
erhitungan Beban Sandar
eban Sandar
3
3
P
Penentuan Jenis
enentuan Jenis Fender
Fender
4
4
Aplikasi Beban Pada Struktur
Aplikasi
Beban Pada Struktur
5
Bab 1
Tentang Sandar Kapal
Beban sandar (berthing)
merupakan beban yang diterima
dermaga saat kapal bersandar
pada dermaga.
Beban berupa gaya benturan dari
kapal ini diserap sebagian oleh
fender
.
Beban sandar pada dermaga
dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain karakteristik kapal dan
perairan.
Ilustrasi sandar kapal jenis side berthing (atas) dan dolphin berthing (bawah)
Sumber: Katalog Fentek Marine Systems, hal. 75
1
Pendahuluan
Standar yang digunakan
Standar yang digunakan dalam perencanaan fasilitas sandar
antara lain:
PIANC (2002).
GuidelinesfortheDesignofFenderSystems.
BS6349 Part 4 (1994).
CodeofPracticeforDesignof
FenderingandMooringSystems
.
OCDI (2002).
TechnicalStandardsandCommentariesfor
PortandHarbourFacilitiesinJapan
.
1
Pendahuluan
Diagram Perhitungan Beban Sandar
1
Pendahuluan
Identifikasi Jenis Kapal dan Kondisi Perairan Perhitungan Kecepatan Sandar dan Koefisien Beban Sandar Penentuan faktor keamanan untuk sandar abnormal Penentuan jenis fen er Aplikasi beban pada struktur dermagaBab 2
Perhitungan
Karakteristik Kapal
Salah satu penentu beban sandar pada dermaga adalah karakteristik kapal yang
direncanakan untuk bersandar pada dermaga. Properti pada kapal umumnya antara lain terdiri dari:
1. DWT (Deadweight Tonnage) atau GT (Gross Tonnage)
2. Displacement (Massa air yang dipindahkan saat kapal terapung di atas air)
3. LOA (Length overall, panjang keseluruhan kapal)
4. LBP (Length between perpendiculars, panjang kapal pada permukaan air) 5. Beam, B (lebar kapal)
6. Freeboard, F (tinggi bagian kapal yang berada di atas permukaan air
7. Draft, D (tinggi bagian kapal yang berada di bawah permukaan air)
Ilustrasi dimensi pada kapal
(Sumber: Gaythwaite, JW, 2004. Design of Marine Facilities for the Berthing, Mooring, and
Repair of Vessel halaman 18)
2
Perhitungan Beban Sandar
Perhitungan Koefisien Sandar
Beban sandar kapal, baik dari British Standard (BS6349-4 hal. 4) maupun OCDI 2002
(hal. 16), dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
= 0,5
Keterangan:
= Energi berthing (kNm)
= Massa air yang dipindahkan (ton)
= Kecepatan kapal saat menumbuk dermaga (m/s)
= Koefisien eksentrisitas
= Koefisien massa semu
= Koefisien kekerasan
= Koefieisn konfigurasi penambatan
2
Perhitungan Koefisien Sandar
Untuk beberapa kondisi, nilai Displacement dari kapal tidak diketahui besarnya.
Dalam kondisi tersebut rumus pada OCDI (2002) halaman 17 sebagai berikut:
Keterangan:
DWT = Deadweight Tonnage GT = Gross Tonnage
DT Displacement T
Displacement Berthing Vel. Eccentricty Coef. Virtual Mass Coef. Softness Coef. Configuration Coef.
Perhitungan Koefisien Sandar
Kecepatan sandar kapal dipengaruhi oleh nilai Displacement serta kondisi
lingkungan tempat kapal akan bersandar antara sheltered (terlindung) atau
exposed (terbuka).
Displacement Berthing Vel. Eccentricty Coef. Virtual Mass Coef. Softness Coef. Configuration Coef.
Kecepatan sandar kapal berdasarkan Displacement dan kondisi lingkungan
Umumnya, kecepatan sandar kapal yang dipakai adalah 10 cm/s.
Perhitungan Koefisien Sandar
Koefisien eksentrisitas merupakan koefisien yang mereduksi energi yang disalurkan
ke
fender
. Koefisien eksentrisitas dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Displacement Berthing Vel. Eccentricty Coef. Virtual Mass Coef. Softness Coef. Configuration Coef.
= 1 1 + = + () + BS (1994) 6349-4 hal. 6: OCDI (2002) hal. 16: Keterangan:
= Radius girasi pada kapal = (0,19 + 0,11)
= Koefisien blok = volum kapal yang terpindahkan oleh kapal / ( x B x D)
= jarak dari titik dimana kapal menyentuh fasilitas mooring ke pusat gravitasi kapal diukur dari sisi depan dermaga (lihat Gambar 2)
= Jarak dari titik kontak ke pusat massa kapal
sudut antara garis y menghubungkan titk kontak terhadap pusat massa dan vektor
Gambar 1 (untuk BS 1994)
Gambar 2 (untuk OCDI 2002)
Perhitungan Koefisien Sandar
Saat kapal mengenai fasilitas berthing dan pergerakannya langsung terhenti oleh
fender yang ada, massa air yang bergerak memberikan energi besarnya dipengaruhi
oleh besar kapal. Faktor ini disebut koefisien massa semu (
virtualmasscoefficient
).
Rumus untuk menghitung koefisien massa semu ini adalah:
Displacement Berthing Vel. Eccentricty Coef. Virtual Mass Coef. Softness Coef. Configuration Coef.
= 1 +
2
Keterangan: = koefisien blok = draft kapal maksimum (saat full loaded )
= lebar kapal/molded breadth.
= 1 +
2
BS (1994) 6349-4 hal. 5: OCDI (2002) hal. 21:
Perhitungan Koefisien Sandar
Koefisien kelembutan (
softnesscoefficient
) adalah rasio sisa energi
sandar kapal yang merapat setelah energi sandar tersebut terserap
akibat deformasi lambung kapal dengan energi sandar awal.
Umumnya pada penentuan koefisien kelembutan diasumsikan tidak
ada energi sandar kapal yang diserap dengan cara ini sehingga
diambil nilai
Displacement Berthing Vel. Eccentricty Coef. Virtual Mass Coef. Softness Coef. Configuration Coef.
= 1
(BS 6349-4 hal. 6, OCDI 2002 hal. 17)
Perhitungan Koefisien Sandar
Ketika kapal berlabuh, massa air antara kapal dengan fasilitas tambat
menahan gerakan keluar dan bertindak seperti ada bantalan yang
ditempatkan diantaranya.
Energi sandar yang harus diserap
fender
pun menjadi berkurang.
Efek ini diperhitungkan saat menghitung koefisien konfigurasi
penambatan (C
c) yang dipengaruhi oleh banyak hal seperti sudut
merapat kapal, bentuk lambung kapal dll.
Nilai dari C
cyang biasa digunakan untuk dermaga terbuka (dengan
pile
) adalah
sheet
pile
atau
caisson
) digunakan C
cantara
hingga
Displacement Berthing Vel. Eccentricty Coef. Virtual Mass Coef. Softness Coef. Configuration Coef.
1 0
, sedangkan untuk dermaga tertutup (dengan
0 8
1 0
.
Faktor Keamanan
Menurut PIANC (2002), energi sandar kapal harus dikalikan dengan
angka faktor keamanan untuk mengantisipasi terjadinya
abnormal
impact,
sehingga besarnya beban adalah sebagai berikut:
=
Keterangan:
= energi berthing abnormal
= energi berthing normal
= faktor keamanan
Faktor keamanan untuk abnormal berthing
(Sumber: Katalog Fentek Marine Fendering Systems (2002), hal. 80)
2
Bab 3
Fender dipilih berdasarkan kapasitas
energi sandar kapal dan kemampuan
memfasilitasi kapal terbesar hingga
kapal terkecil yang akan dilayani oleh
dermaga.
Kapasitas energi sandar yang
mencukupi akan menjamin
fender
tetap kuat selama masa layan yang
diinginkan, sedangkan ukuran
fender
memastikan seluruh jenis
kapal yang akan bersandar dapat
dilayani (tidak ada yang melewati
bagian bawah
fender
saat bersandar)
Contoh fender jenis cone. Jenis ini memiliki panel yang berfungsi agar kapal yang kecil tetap dapat menumbuk fender
(Sumber: KatalogFentek Marine Fendering Systems
(2002), hal. 6)
3
Pilih jenis fender dengan
nilai Energy Rated berada
diatas energi sandar kapal
abnormal (E
A)
Beban yang diaplikasikan
pada struktur dermaga
rencana adalah Reaction
Rated dikalikan dengan
3
Contoh tabel tipe fender dan performanya
(Sumber: KatalogFentek Marine Fendering Systems (2002), hal. 6)
R e a c t i o n ( % R a t e d ) Deflection (%) E n e r g y ( % )
Energi sandar
pada struktur
perlu dikalikan
dengan
persentase Rated
Reaction.
Untuk desain,
defleksi yang
digunakan dapat
diambil yang
menghasilkan
Rated Reaction
maksimum (100%)
agar lebih
konservatif
Contoh pengambilan Rated Reaction maksimum dari kurva performa fender .
(Sumber: KatalogFentek Marine Fendering Systems (2002), hal. 7)
3
Bab 4
Aplikasi Beban
Pada Struktur
Dalam analisis struktur dermaga, beban
sandar kapal hendaknya diaplikasikan
pada struktur
.
Skenario yang umum adalah beban
diaplikasikan pada bagian tengah dan
ujung dermaga pada
Berdasarkan BS 6349-4 halaman 7, hendaknya beban sandar juga diaplikasikan
secara vertikal dan horizontal (arah sumbu X dan Z) akibat efek
angularberthing.
Z Y X Skenario
A
SkenarioB
SkenarioC
Contoh aplikasi beban sandar pada model dermaga dengan program
4
E
A
E
A
E
A
Aplikasi Beban Pada Struktur
Bab 5
Pada contoh perhitungan ini, kapal yang akan bersandar
memiliki spesifikasi seperti pada tabel dengan kondisi
sandar Sheltered.
Codeyang digunakan adalah OCDI 2002.
5
Properti Nilai DWT 165.000 ton LOA 400 meter LBP 380 meter Beam (B) 59 meter Height 73 meterDraft (maximum) 14,5 meter
Kapal Maersk Triple E (Sumber: logisticsweek.com) Sumber: http://www.worldslargestship.com/about/faq/
Contoh Perhitungan
5
217.401 26.61
mm/s
Grafik kecepatan tambat
Sumber: KatalogFentek Marine Fendering Systems (2002), halaman 76
Koefisien untuk perhitungan beban tambat ditentukan berdasarkan OCDI (2002).
Penentuan kecepatan kapal saat berthing diasumsikan untuk keadaan easyberthing, sheltered . Agar konservatif diambil nilai kecepatan kapal saat tambat
Perhitungan displacement (DT atau MD) kapal peti kemas menggunakan persamaan pada OCDI (2002) halaman 17 sebagai berikut:
log = 0,365 + 0,953 log()
DWT Deadweight T
Perhitungan Kecepatan Sandar
log = 0,365 + 0,953 log(165000) = 217.401