• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bubble Nasal Cpap Manual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bubble Nasal Cpap Manual"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pendahuluan

Respiratory distress syndrome (RDS) adalah penyakit yang disebabkan kekurangan surfaktan pada paru-paru.91% bayi dengan BBLR mengalami RDS dan 35% dari mereka masih membutuhkan oksigen pada umur 36 minggu.Seiring dengan angka kematian yang tinggi,RDS juga dikaitkan dengan angka kejadian tinggi dan membutuhkan biaya yang tinggi dalam pengobatannya

Surfaktan paru melingkupi permukaan alveoli pada paru-paru.Yang berfungsi menurunkan tekanan dan mencegah kolapsnya alveoli.Kurangnya surfaktan menyebabkan atelektasis dari alveoli,menurunnya compliance paru,gagal nafas dan kerusakan pada paru-paru.Semakin mudanya usia kehamilan pada bayi prematur maka akan semakin

meningkatkan kemungkinan neonatus mengalami gangguan pernapasan yang parah. Menurut pengalaman,terapi konvensional untuk RDS adalah Continuous positive airway pressure(CPAP) atau ventilasi mekanik,bersamaan dengan pemberian terapi

suportif.Dalam dekade terakhir pemberian surfaktan telah meningkatkan jumlah pasien yang berhasil disembuhkan,terutama untuk bayi dengan berat dibawah 1000 gram.Tetapi upaya dalam penanganan RDS dapat menyebabkan cedera paru-paru,dan komplikasi termasuk bronchopulmonary displasia(BPD) dan penyakit paru kronis.Cedera paru-paru diperkirakan disebabkan oleh luka mekanik akibat alat bantu pernapasan,keracunan oksigen,dan radang paru-paru oleh sebab yang lain

(3)

I.Latar belakang dan teori

Respiratory distress syndrome(RDS) adalah penyakit yang disebabkan kekurangan surfaktan pada paru-paru.Surfaktan paru melingkupi permukaan alveoli pada paru-paru.Yang berfungsi menurunkan tekanan dan mencegah kolapsnya alveoli.Kurangnya surfaktan

menyebabkan atelektasis dari alveoli,menurunnya compliance paru,gagal nafas dan kerusakan pada paru-paru.

Sejak ditemukan bahwa peran defisiensi surfaktan dalam patogenesis dari RDS,berbagai percobaan acak menunjukkan pemberian surfaktan bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan RDS.Sampai saat ini lebih dari 33 percobaan yang melibatkan 6000 bayi telah dilaporkan.Hasil percobaan menunjukkan bila dibandingkan dengan terapi konvensional,terapi dengan pemberian surfaktan menunjukkan terjadi penurunan yang signifikan terhadap penurunan angka kejadian pneumothorax dan kematian

Dibalik keberhasilan terapi surfaktan,terdapat angka kejadian cedera paru yang signifikan.Maka CPAP adalah terapi yang tidak begitu invasif untuk mempertahankan volume kapasitas paru-paru dan meningkatkan oksigenasi.

Menurut penelitian penggunaan CPAP pada bayi dengan berat badan lahir sangat rendah dapat menurunkan angka penyakit paru-paru kronis.

Fisiologi dari CPAP

CPAP telah banyak digunakan untuk memperbaiki insufisiensi pernapasan.CPAP telah digunakan untuk terapi orang dewasa pada 1936 sedangkan untuk RDS pada bayi digunakan mulai 1971

CPAP berfungsi mempertahankan tekanan positif pada jalan nafas pada nafas spontan,sehingga meningkatkan functional residual capacity dan meningkatkan oksigenasi pada bayi dengan RDS.Berbagai kegunaan CPAP antara lain:

-

Meningkatkan tekanan transpulmonary

-

Meningkatkan Functional residual capacity

-

Mencegah alveoli kolaps

-

Menurunkan shunt intrapulmo

-

Meningkatkan compliance paru

-

Meningkatkan diameter jalan napas

-

Menstimulasi pertumbuhan paru-paru

Sistem CPAP terdiri dari 3 komponen:sirkuit untuk meneruskan udara inspirasi,alat untuk menghubungkan sirkuit dan jalan nafas bayi,dan metode untuk menghasilkan tekanan positif pada alat cpap.Keberhasilan dalam penggunaan cpap bergantung dengan: sistem harus terpasang dengan benar,bahan yang digunakan harus ringan dan fleksibel,harus mudah dipasang,dilepas,dan dihubungkan,dan harus nyaman digunakan dan menyebabkan trauma yang seminimal mungkin terhadap bayi.

(4)

Banyak teknik untuk menggunakan cpap terdiri dari nasal canule,masker,tabung nasopharynx,head box with neck seal atau endotrakeal tube.

II.Initiation of ncpap system

-

Prosedur memasang botol gelebung udara cpap

Prosedur

Rasional

1.Flow meter

Pasang tabung oksigen ke flow meter dan sambungkan dengan humidifier dan pasang pada angka 5-10 l/m

Aliran oksigen 5-10 l/m terbukti cukup untuk membersihkan CO2 dari sistem pernapasan,mengkompensasi kebocoran udara dari tabung penghubung dan memberikan tekanan cpap yang adekuat 2.Humidifier Nyalakan humidifier dan set suhu

antara 36,8-37,3 dan suhu pada indikator dikurangi 2.Peningkatan suhu bisa dilakukan bila

diperlukan.Pengaturan

kelembapan diperlukan untuk mempertahankan tekanan gas yang diperlukan.sambungkan tabung humidifier pada probe suhu yang mengarah kepada bayi.pastikan probe berada diluar inkubator atau jauh dari radiasi suhu.

Pengesetan suhu harus berdasarkan ukuran bayi,suhu tubuh,dan sekresi cairan.kelembapan yang sesuai akan mencegah sekresi yang

berlebihan.Tabung harus fleksibel dan tidak berat untuk wajah bayi.Probe akan memonitor suhu inspirasi,bila terlalu tinggi akan merusak mukosa

membran,bila terlalu rendah akan menyebabkan hipotermi dan mukosa membran menjadi kering.sumber panas yang lain akan menyebabkan probe tidak bisa mendeteksi suhu yang sebenarnya. 3.Selang

hidung

Pilih ukuran selang hidung yang sesuai dan pasang kepada tabung yang berasal dari humidifier

Selang hidung harus sesuai dan tidak menekan hidung.bila terlalu kecil akan ada tahanan jalan nafas dan membuat bayi sulit bernapas.terlalu kecil juga membuat kebocoran yang berakibat sulit mempertahankan tekanan.

(5)

-

Menentukan ukuran yang tepat dr selang hidung Hudson interface Size 0 <700g Size 1 700-1000g Size 2 1000-2000g Size 3 2000-3000g Size 4 3000-4000g Size 5 >4000g

-

Pengaplikasian sistem cpap

Prosedur

Rasional

1.posisi

Posisikan kepala bayi membentuk sudut 30 derajat dengan ranjang

Dengan membentuk sudut maka akan menurunkan tekanan intrakranial dan tekanan pada diafragma bayi

2.saturasi oksigen

Alat saturasi oksigen harus dipasang pada tangan atau kaki untuk memantau saturasi oksigen bayi

Pada shunt dari kanan ke kiri penting untuk memberikan terapi oksigen berdasarkan saturasi oksigen

3.suction

Secara lembut lakukan suction pada mulut,hidung dan pharynx

Sekret dapat memblok jalan nafas yang berakibat makin memburuknya gejala RDS atau menyebabkan henti napas dan bradikardi

4.Peletakan selang hidung

Basahi selang dengan air steril atau normal saline sebelum diletakkan pada hidung bayi

Cairan memberikan sedikit pelicin menghindari adanya insersi.jangan menggunakan cream yang terbuat dari salep karena akan melembutkan mukosa sehingga beresiko merusak jaringan 5.

6. 7. 8.

(6)

9.Mengecek sistem cpap

Mengecek semua diletakkan dengan benar dan sistem cpap berjalan dengan tekanan 5 cm H2O

Untuk memastikan pemasangan yang tepat dan pengoprasian dari cpap

III.Maintenance of cpap

1.monitor keadaan bayi

Keadaan bayi harus selalu di monitor setelah pemasangan cpap,yang harus dievaluasi:

-

Status pernapasan

-

Tekanan darah,dan hearth rate

-

Cek adanya distensi usus dan bising usus

-

Status neurologis

-

Cek suhu bayi dan suhu lingkungan

-

Saturasi oksigen dan kebutuhan oksigen

Sangat disarankan pengecekan setiap 2-3 jam sekali pada 4 hari pertama pemasangan cpap dan 3-4 jam setelahnya.

2.Mempertahankan jalan napas

Salah satu faktor penting dari pemasangan cpap adalah mempertahankan jalan napas dengan cara penyedotan sekret dari mulu,hidung,dan pharynx.suction dilakukan setiap 2-3 jam sekali

3.Mencegah luka pada septum nasi

Selang hidung dicek setiap 30-60 menit sekali untuk melihat adanya tanda dari erosi dari mukosa,bila ada segera cek apakah ada tekanan,atau gesekan.

4.posisi bayi

Bayi bisa diposisikan tidur miring atau terlentang saat pemasangan cpap.karena pada saat terlentang dagu bisa turun agar jalan napas terbuka dengan optimal

5.pemberian makan saat menggunakan cpap

Cpap bukan kontraindikasi untuk pemberian makan.bayi dengan cpap biasa mendapat gangguan distensi abdominal ringan dikarenakan menelan udara.jadi bayi dengan cpap yang ingin diberikan makan mebutuhkan oro-gastric tube untuk pemberian makanan.oro gastric

(7)

tube harus dibersihkan setiap 3 jam sekali atau lebih.Apabila oro-gastric tube membuat mulut tidak bisa menutup sehingga membuat tekanan menurun,maka oro-gastric tube harus dilepas dan dipasang kembali apabila ingin digunakan.

6.Mengevaluasi performa sistem ncpap

Untuk hasil yang optimal ncpap sistem harus di cek setiap 2-3 jam sekali Yang harus di cek adalah:

-

Cek blender untuk memastikan persentase oksigen yang digunakan

-

Flow meter ada di angka 5-10l/m

-

Humidifier berisi jumlah cairan yang sesuai

-

Oksigen analyser memperlihatkan persentase seperti pada blender

-

Botol pada outlet mengeluarkan gelembung

-

Nasal prongs pas untuk hidung

-

Mulut bayi tertutup

IV.komplikasi berhubungan dengan pemasangan cpap

1.Pneumothorax

Bila terdapat pneumothorax biasanya terjadi karena adanya fase akut pada RDS.Pneumothorax bukan kontraindikasi untuk melanjutkan terapi cpap

2.Obstruksi lubang hidung

Obstruksi lubang hidung terjadi karena posisi yang tidak benar dalam memposisikan selang hidung ncpap.untuk menghindari obstruksi lubang hidung harus secara rutin di suction dan mengecek selang hidung berada pada tempat yang benar.

3.Lubang hidung mengalami luka atau nekrosis

Tekanan atau gesekan pada lubang hidung berakibat pada luka atau nekrosis pada lubang hidung.Ini bisa dihindari dengan memberi jarak antara selang hidung dan lubang hidung sejarak 2-3 mm.Luka pada mukosa hidung yang parah memerlukan konsul ke bagian bedah plastik.

4.Distensi lambung

Distensi lambung disebabkan karena menelan udara.distensi lambung bukan faktor predisposisi yang menyebabkan nekrosis enterocolitis atau perforasi usus.Ini biasa terjadi

(8)

pada RDS kronik.Distensi lambung dapat diatasi dengan mengeluarkan isi lambung secara teratur.

V.Pelepasan NCPAP

1.indikasi untuk pelepasan NCPAP - bayi sudah >72 jam setelah di extubasi

- Bayi stabil dengan udara ruangan dengan saturasi>88% - bayi tidak terbukti mengalami takipneu atau retraksi - bayi harus tidak ada apnea atau bradikardi

2.Prosedur pelepasan NCPAP

Mulut dan hidung bayi harus di suction sebelum dan sesudah pelepasan NCPAP.Bayi harus di observasi ketat setelah pelepasan NCPAP untuk melihat ada atau tidaknya

takipneu,retraksi atau peningkatan apneu dan bradikardi.Bayi harus di suction tiap 6 jam selama 24 jam setelah pelepasan NCPAP

3.Indikasi pemasangan kembali NCPAP

Bayi mengalami apneu yang sering dan episode bradikardi,takipneu atau retraksi ,NCPAP harus dipasang kembali.

VI.Gagal napas pada pemasangan NCPAP

1.Gejala dari gagal napas -apneu yang parah

- Gagal napas(P CO2 >65 mm Hg atau 8,5 Kpa) - Terjadi hipoksemia

- RDS yang parah

2.Prosedur intubasi dan ventilasi mekanik

Penting diingat intubasi dan ventilasi mekanik spesifik dilakukan secepatnya 3.Tahap-tahap yang harus dilakukan sebelum intubasi

- Cek kondisi klinis bayi

- Cek sistem NCPAP apakah berfungsi dengan baik atau tidak

- Suction bayi dan reposisi selang hidung,apakah ada obstruksi lubang hidung dan lihat apakah ukuran selang hidung sudah benar atau belum.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Cemal Re ş it Rey’in 1915 yılında bestelemeye ba ş ladı ğ ı eserleri Fransız etkisi a ğ ırlıklı oldu ğ undan, müzik ara ş tırmacıları bunları ilk filizler olarak

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih ke beberapa pihak yang telah banyak membantu, membimbing dan mendukung penulis dalam penyusunan

Dengan melihat permasalahan yang ada maka dalam tugas akhir ini penulis dapat merumuskan masalah “Bagaimana cara meng-capture file atau data trafic yang melalui jaringan

Kriteria beserta pembobotan yang digunakan dalam pemilihan pihak ketiga penyedia pembiayaan program kepemilikan rumah untuk karyawan ini dikelompokkan ke dalam tiga kelompok

Oleh sebab itu, dalam menganalisis lirik lagu indang yang berjudul “RD” dan “MDZ” digunakan pendekatan sosiologi sastra yang difokuskan pada sosiologi karya..

Begitu juga dalam hal batas transfer dari pengguna yang telah ada akan diubah oleh Pengguna Utama, maka perubahan ini akan langsung berlaku tanpa memerlukan otorisasi dari

Dasar Pelaksanaan : RKA APBD Kota Banjarmasin Tahun 2010 Surat Tugas Kepala Puskesmas Pemurus Dalam

“ Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat