• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latihan Soal Hukum Investasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Latihan Soal Hukum Investasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. PerPerkemkembangbangan perekan perekonomonomian suatu Negara, terlebian suatu Negara, terlebih bagi ih bagi NegaNegara berkemra berkembangbang sangat ditentukan dari penanaman modal

sangat ditentukan dari penanaman modal asing. Arus penanaman modal asing. Arus penanaman modal bersifatbersifat ukturatif. Tergantung dari iklim investasi Negara yang bersangkutan.

ukturatif. Tergantung dari iklim investasi Negara yang bersangkutan. (1)

(1) aktor apakah yang men!adi pemi"u kendala investasaktor apakah yang men!adi pemi"u kendala investasi di #ndonesiai di #ndonesia  Jawaban :

 Jawaban :

Fakto

Faktor r pertampertama a masimasih h belum intensbelum intensifnyifnya a kegikegiatan investasatan investasi, i, termatermasuk arus suk arus inveinvestasi dari stasi dari luar luar  ter

terutautama ma daldalam am benbentuk tuk penpenanaanaman man modmodal al asiasing ng (PM(PMA). A). PadPadahaahal l era era ORORA A memmembukbuktitikan kan bahbah!a!a inv

investestasiasi, , khukhusussusnynya a PMAPMA, , mermerupaupakan kan fakfaktor tor penpendordorong ong yanyang g sansangat gat krukrusisial al bagbagi i penpen"ap"apaiaaiann  pertumbuhan

 pertumbuhan ekonomi ekonomi yang yang tinggi tinggi dan dan berkelan#utan. berkelan#utan. $e$erutama rutama melihat melihat kenyataan kenyataan bah!a bah!a sumber sumber   perkembangan

 perkembangan teknologi, teknologi, perubahan perubahan struktural, struktural, diversifikasi diversifikasi produk, produk, dan dan pertumbuhan pertumbuhan ekspor ekspor didi %ndonesia selama ORA sebagian besar karena kehadiran PMA di %ndonesia.

%ndonesia selama ORA sebagian besar karena kehadiran PMA di %ndonesia.

Faktor kedua yaitu seperti masalah keamanan, dan tidak adanya kepastian hukum, dan kondisi Faktor kedua yaitu seperti masalah keamanan, dan tidak adanya kepastian hukum, dan kondisi infrastruktur yang buruk, hingga kondisi perburuhan yang semakin

infrastruktur yang buruk, hingga kondisi perburuhan yang semakin buruk.buruk.  $adi

 $adi dari dari uraian uraian di di atas, atas, pokok pokok permasalahpermasalahan an yang yang men!adimen!adi pembahasan utama dari tulisan ini adalah iklim investasi yang sangat pembahasan utama dari tulisan ini adalah iklim investasi yang sangat kompleks, yang implikasinya adalah bah%a kebi!akan investasi tidak kompleks, yang implikasinya adalah bah%a kebi!akan investasi tidak bisa berdiri sendiri. &alam kata lain, bagaimanapun bagusnya suatu bisa berdiri sendiri. &alam kata lain, bagaimanapun bagusnya suatu kebi!akan investasi, efektivitas dari kebi!akan tersebut akan tergantung kebi!akan investasi, efektivitas dari kebi!akan tersebut akan tergantung pada banyak

pada banyak faktofaktor r lain di lain di luar %ilayah kebi!luar %ilayah kebi!akaakan n inveinvestasstasi, i, karkarenaena fakto

faktorr'fakt'faktor or terstersebut ebut sangsangat at mempemempengarngaruhi uhi kepkeputusutusan an seseseseoranorangg untuk melakukan investasi atau membukan usaha baru di #ndonesia. untuk melakukan investasi atau membukan usaha baru di #ndonesia.

&ebi

&ebih h banybanyaknyaknya a arus arus PMA keluar daripadPMA keluar daripada a masuk men"ermimasuk men"erminkan buruknynkan buruknya a iklim investiklim investasi asi didi %ndonesia. $e

%ndonesia. $erutama perusahaan'perusahaan asing di industri'industri yang sifat produksinyarutama perusahaan'perusahaan asing di industri'industri yang sifat produksinya  footloose footloose seperti elektronik, tekstil dan pakaian #adi,

seperti elektronik, tekstil dan pakaian #adi,

sepatu, dan lainnya, yakni yang tidak terlalu tergantung pada sumber sepatu, dan lainnya, yakni yang tidak terlalu tergantung pada sumber daya alam atau bahan baku lokal di #ndonesia akan dengan mudahnya daya alam atau bahan baku lokal di #ndonesia akan dengan mudahnya pindah ke negara'negara tetangga !ika melakukan produksi di dalam pindah ke negara'negara tetangga !ika melakukan produksi di dalam negeri sudah tidak

negeri sudah tidak lagi menguntungkan.lagi menguntungkan.

uruknya daya saing #ndonesia dalam menarik PA lebih nyata uruknya daya saing #ndonesia dalam menarik PA lebih nyata lagi !ika dibandingkan dengan perkembangan PA di negara'negara lagi !ika dibandingkan dengan perkembangan PA di negara'negara lain.

lain. isaisalnya lnya daladalam m kekelompolompok k A*+AA*+AN, N, #ndo#ndonesinesia a satusatu'sat'satu u neganegarara ya

yang ng memengngalalamami i ararus us PPA A nenegagatitif f sese!a!ak k krkrisisis is ekekononomomi i 11-- %alaupun nilai negatifnya "enderung menge"il se!ak tahun /000. al %alaupun nilai negatifnya "enderung menge"il se!ak tahun /000. al ini ada

ini ada kaitannya dengan iklim politik yang semakin kaitannya dengan iklim politik yang semakin baik dibandingkanbaik dibandingkan pada

pada periperiode ode 1-'1-'11, , yang yang mempememperkrke"il e"il kerkeraguaaguan n "alon"alon'"alo'"alonn investor untuk menanam modal mereka di

investor untuk menanam modal mereka di #ndonesia.#ndonesia. Ad

Ada a sese!u!umlmlah ah fafaktktor or yayang ng sasangngat at beberprpenengagaruruh h papada da babaikik'' tidaknya iklim berinvestasi di #ndonesia. aktor'faktor tersebut tidak tidaknya iklim berinvestasi di #ndonesia. aktor'faktor tersebut tidak hanya menyangkut stabilitas politik dan sosial, tetapi !uga stabilitas hanya menyangkut stabilitas politik dan sosial, tetapi !uga stabilitas ek

ekononomiomi, , kokondndisi isi ininfrafrastrstruktuktur ur dasdasar ar (li(listrstrik, ik, teltelekekomuomuniknikasi asi dandan prasarana !alan dan pelabuhan), berfungsinya sektor pembiayaan dan prasarana !alan dan pelabuhan), berfungsinya sektor pembiayaan dan pa

pasasar r tetenanaga ga kkerer!a !a (t(terermamasusuk k isisu'u'isisu u peperbrbururuhuhanan), ), rregegululasasi i dadann pe

(2)

masalah good governance termasuk korupsi, konsistensi dan kepastian dalam kebi!akan pemerintah yang langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keuntungan neto atas biaya resiko !angka pan!ang dari kegiatan investasi, dan hak milik mulai dari tanah sampai kontrak. asalah reeport dan lamanya pemerintah mengambil keputusan dalam kasus +22on di 3epu baru'baru ini !uga sangat mempengaruhi iklim berinvestasi !angka pan!ang di #ndonesia.

(/) Apakah solusi untuk meningkatkan investasi dari investor asing di #ndonesia4

 Jawaban :

tantangan yang dihadapi %ndonesia saat ini adalah kemampuannya menghilangkan semua  permasalahan yang disebut di atas dalam !aktu sesingkat'singkatnya. aktu sangat penting saat ini karena perubahan'perubahan global yang semakin "epat dibandingkan dengan, bilang * tahun yang lalu, terutama dalam

(3)

teknologi, sistem keuangan, pola perdagangan baik pada tingkat regional ( regionalism) maupun pada tingkat dunia, dan selera masyarakat dunia sebagai konsekuensi dari peningkatan pendapatan dunia  per kapita. Perubahan'perubahan ini membuat pola produksi yang diterapkan oleh perusahaan'  perusahaan multinasional berubah terus, dan ini selan#utnya mempengaruhi pemilihan lokasi usaha. +ebagai satu "ontoh konkrit, #ika %ndonesia tidak "epat memperbaiki kondisi infrastrukturnya, sementara ina dengan la#u yang "epat terus membangun #alan'#alan raya, #aringan'#aringan telekomunikasi, areal'areal untuk industri, dan pelabuhan'pelabuhan, maka %ndonesia akan kehilangan peluang mendapatkan investasi'investasi baru dari luar.

elakangan ini peristi!a'peristi!a seperti kasus Free Port yang men"apai klimaknya dengan kasus pemberian visa sementara oleh pemerintah Australia bagi se#umlah !arga Papua, ditambah lagi dengan banhyaknya permasalahan yang hingga saat ini belum tuntas seperti revisi undang'undang  perburuhan dan undangt'undang investasi, serta infrastruktur yang semakin buruk kondisinya (seperti  #alan Pantura) semakin mempersulit %ndonesia dalam menghadapi tantangan tersebut di atas.

 5ang pasti, !ika #ndonesia tidak mampu menghadapi tantangan ini, konsuk%ensinya sangat besar, mulai dari hilangnya kesempatan ker!a, devisa (!ika perusahaan bersangkutan melakukan ekspor) dan transfer teknologi. 5ang pertama tentu akan berakibat pada lambatnya penurunan kemiskinan yang kedua akan berakibat pada semakin besarnya kebutuhan #ndonesia terhadap pin!aman luar negeri yang selan!utnya mengan"am #ndonesia ter!erumus ke krisis utang luar negeri dan yang terakhir akan berakibat pada tertinggalnya #ndonesia dalam pembangunan sektor industri baik dari sisi kualitas maupun dari sisi daya saing karena lemahnya kemampuan teknologi di dalam negeri.

/. $elaskan se"ara lengkap apa pengaruh kontrak karya PT reeport #ndonesia (PT#) terhadap #nvestasi dan pembangunan di papua

 Jawaban :

masuknya P$. Freeport %ndonesia (P$F%) di Provinsi Papua sebagai konsesi globalisasi ekonomi yang diusung oleh kebi#akan nasional dengan dalih per"epatan pembangunan pertumbuhan ekonomi di %ndonesia. P$F% merupakan perusahaan modal asing asal Amerika +erikat yang mengoperasikan tambang tembaga, emas, dan perak dan berlokasi di -abupaten Mimika,

Provinsi Papua. Menurut seorang ekonom Amerika, +tiglit, kasus P$F% adalah salah satu kasus yang paling parah dihadapi %ndonesia yang diakibatkan oleh politik yang salah selama puluhan tahun dari reim militer orde baru . Pasalnya, aktifitas pertambangan tidak memberikan pengaruh  positif bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Mimika. Padahal P$F% melalui keberadaan

mereka telah mengambil hak tanah ulayat masyarakat Mimika yang telah lama men#adi sumber mata pen"aharian dan apresiasi kultural masyarakat setempat. -ehad iran P$F% bahkan

menimbulkan dampak'dampak negatif seperti mar#inalitas masyarakat lokal Mimika, ter#adinya konflik pertentangan kepemilikan atas tanah adat, dan dampak kerusakan lingkungan yang parah. /ari tahun ke tahun angka kemiskinan di -abupaten Mimika dan Provinsi Papua memang

mengalami penurunan, namun hal tersebut tidak seberapa #ika dibandingkan dengan P/R (Produk /omestik Regional ruto) dari sektor pertambangan yang meningkat drastis.

erdasarkan berita resmi +tatistik Provinsi Papua yang dirilis pada 0 Maret * *1, perekonomian Papua pada tri!ulan %2 **3 mengalami peningkatan P/R yaitu sebesar 44,0* trilyun rupiah .

(4)

 5amun #umlah kemiskinan di Provinsi Papua dari tahun **3 hingga **1 hanya mengalami  penurunan sekitar 6.67. +ehingga #ika dikaitkan dengan nilai'nilai inti pembangunan, maka  #elas terlihat bah!asanya pembangunan yang dilakukan dengan melibatkan investor asing di

Papua tidaklah memberi dampak yang signifikan terhadap kese#ahteraan masyarakat disekitarnya, malah #ustru mengakibatkan keterbelakangan.

$ulisan ini se"ara lebih #auh akan menganalisis model kebi#akan pembangunan nasional pada reim orde baru hingga era reformasi yang masih sedang ber#alan hingga saat ini (on going

evaluation) di mana kiblat kema#uannya identik dengan semangat kapitalisme dan perkembangan industrialisasi di negara'negara ma#u yang telah mendominasi bidang tekno logi, perdagangan, serta modal atas 5+, sehingga mereka dapat mengeksploitasi atau menguras sebagian surplus negara'negara sedang berkembang yang pada akhirnya mengakibatkan ter#adinya

keterbelakangan pada masyarakat di negara sedang berkembang.

&ebih lan#ut poin penting tulisan ini akan mengaitkan hasil analisis tersebut dengan

menggunakan teori yang dianggap sesuai dengan kasus permasalahan sebagai upaya untuk

men"iptakan peluang'peluang baru yang dapat digunakan sebagai input untuk menyempurnakan kekurangan kebi#akan tersebut di masa yang akan datang, terutama agar masyarakat yang telah lama dirugikan akibat ketimpangan regulasi pemerintahan pada masa itu setidaknya dapat kembali memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan politik dari keadaan yang akan berlangsung selan#utnya.

Ketimpangan Regulasi dan Kebijakan Pertambangan di Indonesia

P$. Freeport %ndonesia (P$F%) merupakan perusahaan modal asing asal Amerika +erikat yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Freeport' M" Moran o oper 8 9old %n" (14,17), P$. %ndo"ooper %nvestama orporation (:,0;7), dan Pe merintah R% (:,0;7). P$F% mengoperasikan tambang tembaga, emas, dan perak yang berlokasi di -abupaten Mimika, Provinsi Papua . Pemerintah reim orde baru yakni pada a!al periode pemerintahan +oeharto, mengambil kebi#akan untuk segera melakukan berbagai langkah nyata demi meningkatkan pembanguan ekonomi di %ndonesia dengan memfasilitasi keberadaan P$F% tanpa mempertimbangkan dampak yang lebih lan#ut terhadap kehidupan bermasyarakat di -abupaten Mimika.

Reim orde baru mendukung upaya investasi P$F% di Papua dengan "ara melahirkan dua undang'undang yaitu, <ndang <ndang 5o 4 $ahun 4:;3 tentang Penanaman Modal Asing

(<<PMA) dan <ndang <ndang 5omor 44 $ahun 4:;3 tentang -etentuan Pokok Pertambangan. erdasarkan kedua undang undang tersebut, lahirlah -ontrak -arya (--) % dengan reim militer orde baru yang dilaksanakan pada 6 April 4:;3 dan berlaku selama 0* tahun, terhitung se#ak dimulainya aktifitas eksplorasi pada bulan /esember 4:;3.

-- % tersebut terbilang sangat longgar, karena hampir sebagian besar materi kontraknya merupakan usulan yang dia#ukan oleh P$F% selama proses negosiasi antara %ndonesia dan

 perusahaan asing tersebut, artinya kebi#akan lebih banyak disusun untuk kepentingan P$F%. -- % mengandung banyak sekali kelemahan mendasar dan sangat menguntungkan bagi Freeport. -elemahan'kelemahan tersebut utamanya adalah sebagai berikut =

(5)

4. Perusahaan yang digunakan adalah Freeport %ndonesia %n"orporated, yakni sebuah  perusahaan yang terdaftar di /ela!are, Amerika +erikat, dan tunduk pada hukum

Amerika +erikat. /engan lain perkataan, perusahaan ini merupakan perusahaan asing, dan tidak tunduk pada hukum %ndonesia.

. /alam kontrak tidak ada ke!a#iban mengenai lingkungan hidup, karena pada !aktu  penandatanganan -- pada tahun 4:;3 di %ndonesia belum ada << tentang &ingkungan

>idup. +ebagai "ontoh, akibat belum adanya ketentuan tentang lingkungan hidup ini, se#ak dari a!al Freeport telah membuang tailing ke +ungai Aik!a sehingga

mengakibatkan kerusakan lingkungan.

0. Pengaturan perpa#akan sama sekali tidak sesuai dengan pengaturan dalam << Perpa#akan yang berlaku, baik #enis pa#ak maupun strukturnya. /emikian #uga dengan pengaturan dan tarif depresiasi yang diberlakukan. Misalnya Freeport tidak !a#ib membayar P atau PP5.

?. $idak sesuainya struktur pa#ak maupun tarif pa#ak yang diberlakukan dalam -- %

dirasakan sebagai pelanggaran terhadap keadilan, baik terhadap perusahaan lain, maupun terhadap /aerah. P$F% pada !aktu itu tidak !a#ib membayar selain P #uga, land rent,  bea balik nama kendaraan, dan lain'lain pa#ak yang men#adi pemasukan bagi /aerah. 6. $idak ada ke!a#iban bagi P$F% untuk melakukan "ommunity development. Akibatnya,

keberadaan Freeport di %rian @aya tidak memberi dampak positif se"ara langsung terhadap masyarakat setempat. Pada !aktu itu, pertambangan tembaga di Pulau ougenville harus dihentikan operasinya karena ge#olak sosial.

;. P$F% diberikan kebebasan dalam pengaturan mana#emen dan operasi, serta kebebasan dalam transaksi dalam devisa asing. P$F% #uga memperoleh kelonggaran fiskal, antara lain= ta holiday selama 0 tahun pertama setelah mulai produksi. <ntuk tahun berikutnya selama 3 tahun, Freeport hanya dikenakan pa#ak sebesar 067. +etelah itu pa#ak yang dikenakan meningkat men#adi sekitar ?4,367. Freeport #uga dibebaskan dari segala #enis  pa#ak lainnya dan dari pembayaran royalti atas pen#ualan tembaga dan emas ke"uali pa#ak   pen#ualannya hanya 67.

-euntungan yang sangat besar terus diraih P$F%, hingga -- % diperpan#ang men#adi -- %% yang tidak direnegosiasi se"ara optimal, sehingga %ndonesia tidak mendapatkan manfaat yang

sebanding dengan keuntungan besar yang diraih P$F%. +aat ini aktivitas eksploitasi P$F%

di#alankan sesuai -- %% yang ditandatangani pada tanggal 0* /esember 4::4 yang memberikan hak kepada P$F% untuk beroperasi selama 0* tahun dengan kemungkinan perpan#angan selama B4* tahun. %ni berarti -- %% akan berakhir pada tahun *4 dan bila ada perpan#angan dua kali,  baru akan berakhir pada tahun *?4 . /alam pelaksanaannya, -- %% inipun mengandung unsur

-olusi -orupsi dan 5epotisme (--5), sebab kontrak telah diperpan#ang pada tahun 4::4,  padahal -ontrak -arya % baru berakhir pada tahun 4::3 yang dilakukan dengan sangat tertutup

(6)

-- %% tidak banyak mengalami perbaikan untuk memberikan keuntungan finansial tambahan yang berarti bagi pihak %ndonesia. Perubahan yang ter#adi hanyalah dalam hal kepemilikan saham dan perpa#akan. +ementara itu, besarnya royalti tidak mengalami perubahan sama sekali, !alaupun telah ter#adi perubahan #umlah "adangan emas. -etimpangan lainnya adalah, di dalam -ontrak P$F%, tidak ada satu pasal pun yang se"ara eksplisit mengatur bah!a pemerintah

%ndonesia dapat se!aktu'!aktu mengakhiri -ontrak P$F% #ika P$F% tersebut dinilai melakukan  pelanggaran atau tidak memenuhi ke!a#ibannya sesuai dengan kontrak. +ebaliknya, pihak P$F%

dapat se!aktu'!aktu mengakhiri kontrak tersebut #ika mereka menilai pengusahaan

 pertambangan di !ilayah kontrak pertambangannya sudah tidak menguntungkan lagi se"ara ekonomis.

+e#ak tahun 4:;3 sampai 4::1 telah ter#adi tu#uh kali perubahan kebi#akan pemerintah yang langsung mempengaruhi kegiatan pertambangan. +etiap perubahan kebi#akan, se"ara konsisten  pemerintah selalu memberikan kemudahan untuk kelangsungan investasi sesuai kesepakatan

kedua belah pihak. %nti dari perubahan tersebut adalah keberadaan investor asing dapat memberi keuntungan bagi negara, sehingga pemerintah senantiasa men"iptakan iklim usaha yang pro terhadap perusahaan tersebut.

Pas"a reformasi 4::1, perubahan kebi#akan kembali ter#adi dengan adanya otonomi daerah  berlandaskan << 5o  dan 6 tahun 4:::. ilayah Papua diberikan Otonomi khusus oleh

Presiden Mega!ati melalui << 5o. 4 $ahun **4. /alam kaitannya dengan kebi#akan  pertambangan yang semula menggunakan ketentuan PP 0 $ahun 4:;:, kemudian diubah

dengan PP 5o. 36 $ahun **4 yang mengatur ke!enangan pe merintah daerah dalam hal  pemberian iin dan penga!asan pertambangan umum yang semula merupakan ke!enangan  pusat. 5amun -- tetap men#adi kendali pemerintah pusat. >al tersebut malah kembali

menimbulkan masalah lainnya antara pemerintah pusat, perusahaan asing, dan pemerintah daerah.

+tabilitas terus diupayakan oleh pemerintah pusat dengan kembali menerbitkan berbagai regulasi  pertambangan. /engan kepemimpinan reformasi yang baru, maka diterbitkan << 5o. ? $ahun

**: tentang Pertambangan Mineral dan atu ara (Minerba) yang kemudian men#adi sen#ata untuk melakukan renegoisiasi pertambangan atau melakukan pembaharuan --. 5egosiasi ulang tersebut menyangkut aspek'aspek penting terkait luas lahan yang dapat dieksploitasi, presentasi saham yang akan di#ual kepada pemerintah daerah dan pusat, serta #umlah royalti hasil tambang yang dibagi dengan pemerintah. /i mana menurut ketentuan PP 5o. ?6 $ahun **0 tentang tarif Penerimaan 5egara ukan Pa#ak (P5P), royalti untuk tembaga adalah ?7, emas 0,367, dan  perak 0,67, di mana #umlah ini #auh lebih besar dari yang diatur << 5o. 44 $ahun 4:;3

(Masni= *44). $entunya akan sangat sulit bagi pemerintah untuk memaksakan renegoisiasi terhadap P$F%, karena dengan menerima renegoisiasi, maka akan mengurangi keuntungan yang  perusahaan tersebut dapatkan selama ini.

Kajian Teoritik: Model Ketergantungan Neokolonial

Model ketergantungan neokolonial adalah pendekatan yang mun"ul dari pemikiran Maris. Model ini menghubungkan eksistensi keterbelakangan (underdevelopment) terutama pada evolusi se#arah sistem kapitalis internasional yang tidak setara dalam hubungan antara negara

(7)

kaya dan negara miskin. $erlepas dari apakah negara kaya se"ara senga#a mengeksploitasi atau se"ara tidak senga#a mengabaikan negara'negara miskin, koeksistensi negara'negara kaya dan negara'negara miskin dalam suatu sistem internasional yang didominasi oleh hubun gan kekuatan yang sangat timpang antara pusat ("enter' negara'negara ma#u) dan negara'negara pinggiran (pheriphery' negara'negara berkembang) membuat upaya yang dilakukan negara'negara miskin untuk bers!asembada dan mandiri sulit, dan adakalanya tidak mungkin di"apai. -elompok' kelompok tertentu di 5+ (men"akup tuan tanah, !irausaha!an, penguasa militer, pedagang,  pe#abat pemerintah) yang menikmati penghasilan dan kekuasaan politik yang besar merupakan

segelintir elit penguasa.

-epentingan utama golongan elit tersebut, disadari atau tidak, terus melanggengkan sistem kapitalis internasional yang tidak adil, di mana imbalan diberikan kepada mereka atas  persetu#uan mereka terhadap sistem tersebut. +e"ara langsung dan tidak langsung, mereka

melayani (dan didominasi oleh) serta diberikan imbalan (dan bergantung kepada) kelompok' kelompok kepentingan khusus internasional yang berpengaruh. +ebagai "ontoh, pemanfaatan kekayaan alam %ndonesia yang belum mampu dioptimalkan oleh masyarakat %ndonesia

diakibatkan kurangnya sumber daya manusia mengakibatkan negara %ndonesia harus beker#a sama dengan negara ma#u dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. -er#asama dalam mengekploitasi sumber daya alam pada kasus P$F% di Papua dalam kenyataannya membuat negara ma#uC "enter (Amerika sebagai pemilik modal) lebih mendominasi urusan  pengelolaan pertambangan P$F% dengan memonopoli negara pinggiranC pheriphery (%ndonesia).

+ehingga pada akhirnya hal tersebut sangat merugikan %ndonesia karena menyebabkan ketergantungan terhadap negara ma#u.

-egiatan dan pandangan para elit di negara berkembang sering menghambat setiap upaya

reformasi murni yang menguntungkan masyarakat luas dan dalam beberapa kasus bahkan #ustru semakin memperburuk standar hidup masyarakat dan melestarikan keterbelakangan. +ebagai "ara untuk merespon masuknya P$F% untuk mengekploitasi tambang tembaga dan emas di -abupaten Mimika, para elit negara (dalam hal ini pemerintah reim orde baru) mengeluarkan << 5o 4 $ahun 4:;3 tentang Penanaman Modal Asing yang pro terhadap mekanisme pasar namun merugikan masyarakat dengan tidak memperhatikan dampak sosial yang akan diterima oleh masyarakat Mimika se"ara lebih lan#ut. -epentingan utama golongan pemerintahan orde  baru, disadari atau tidak telah melanggengkan sistem kapitalis internasional yang tidak adil.

Maka, pembangunan dan keterbelakangan merupakan dua aspek dari sebuah proses global yang sama. Proses global ini merupakan proses kapitalisme dunia. /i ka!a san yang satu proses

tersebut dapat melahirkan pembangunan, sedangkan di ka!asan yang lain proses tersebut menyebabkan keterbelakangan.

Masalah sosial yang ditimbulkan tidak terlepas dari proses rasionalisasi yang melekat pada modernitas di mana pada 5+ berlangsung melalui pembangunan. Proses rasionalisasi tersebut menun#ukkan bah!a ada kelemahan yang tersembunyi di balik arus utama pembangunan yang menekankan pada pendekatan kapitalistik. P$F% men#adi sumber masalah sosial yang paling  besar bagi masyarakat Mimika. Masalah atau konflik pertama dengan P$F% bersumber dari  pelanggaran hak'hak tanah ulayat penduduk oleh P$F%, konflik kedua be rsumber dari kebi#akan

(8)

masyarakat asli dengan masyarakat pendatang yakni para pega!ai perusahaan yang diba!a oleh P$F%.

/engan menggunakan teori Mar mengenai konflik, maka dapat diasumsikan bah!a sumber ter#adinya konflik di Mimika karena adanya dominasi dari salah satu pihak yang dalam konsep Mar disebut pemilik alat'alat produksi. @ika dikaitkan dengan k asus P$F%, terdapat dua

kelompok kepentingan yang berkonflik, yaitu kelompok P$F% dan pemerintah sebagai pihak yang mendominasi, dengan kelompok masyarakat di sekitar proyek yang tidak mempunyai otoritas apapun

Kesimpulan

Dkonomi pembangunan adalah bungkus dari program kebi#akan pemerkayaan dan penguatan  perusahaan transnasional seperti P$F%. >asil dari penguatan kebi#akan tersebut adalah

kemakmuran luar biasa bagi pihak luar, yang di sisi lain merupakan keterbelakangan bagi masyarakat lokal. &ahan'lahan masyarakat Mimika telah dirampas dan kemakmuran mereka disedot. Masyarakat bahkan tidak menerima se!a tanah dan royalti. Mereka #uga tidak memiliki hak hukum, politik, dan sumber daya ekonomi atas ter#adinya mar#inalisasi tersebut.

Pembangunan ekonomi dan integrasi nasional telah membuat adat kebiasaan masyarakat,

 penghidupan, nilai'nilai spiritual dan hak'hak masyarakat Mimika men#adi semakin dilemahkan. Pembangunan proyek P$F% mempunyai dampak sosial dan lingkungan fisik yang sangat besar.  5amun dalam proses peren"anaan a!alnya, proyek P$F% hanya men"akup aspek'aspek teknis

dan finansial tanpa memperhitungkan biaya sosial dan pertanggung#a!aban terhadap kerusakan lingkungan yang harus ditanggung. -arena kebi#akan pertambangan pada masa orde baru

memang disusun guna memberikan iklim yang kondusif bagi kelangsungan aktifitas perusahaan asing yang sangat merugikan masyarakat lokal. Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bah!a kebi#akan pembangunan negara masih dikendalikan oleh mekanisme pasar. +ehingga kebi#akan  pembangunan pemerintah mulai dari reim orde baru hingga era reformasi dinyatakan tidak

mampu sepenuhnya mengontrol mekanisme perusahaan asing yang berinvestasi di %ndonesia akibat kesalahan politik selama puluhan tahun dari reim orde baru.

Mengevaluasi lebih #auh solusi kebi#akan yang dita!arakan pada era reformasi terkait dengan renegoisasi -- terhadap P$F%, maka terdapat ban yak sekali kelemahan, yaitu= PertamaE renegoisasi hanya ter#adi antara pemerintah pusat dant P$F% tanpa melibatkan masyarakat, kalaupun ada hanya melalui /PR/ yang sepertinya tidak memiliki kapasitas yang kuat dalam mempengaruhi kebi#akan yang ada. -eduaE !alaupun otonomi daerah telah ber#alan di Papua, namun pemerintah daerah tetap tidak memiliki ke!enangan atas kebi#akan terkait pengurusan -ontrak -arya (--) dengan korporasi asing. -etigaE perhatian terhadap lingkungan yang diatur dalam kebi#akan hanya sebagai pemenuhan tuntutan atas ketidakseimbangan ekologis yang ter#adi dan tidak mempengaruhi aktifitas P$F%. Padahal p ertambangan P$F% telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang sangat parah dan dinilai telah melanggar << 5o. 0 tahun 4::3 tentang Pengelolaan &ingkungan >idup, yaitu dengan mematikan 0.*** ha hutan di !ilayah  pengendapan tailing (pasir sisa hasil dari kegiatan penambangan), merubah bentang alam karena

erosi, serta mengakibatkan meluapnya sungai karena pendangkalan akibat endapan tailing di dasar sungai tersebut.

(9)

+ebagai solusi dalam menyikapi kebi#akan pertambangan tersebut, setiap pembuatan kebi#akan apakah itu terkait masalah pembangunan, politik, ekonomi, dan pemerintahan seharusnya  berorientasi pada kepentingan masyarakat. -arena masyarakat tidak bisa diabaikan

keberadaannya dan tetap harus dihargai kehadiran dan partisipasinya. +elain itu, setiap proyek  pembangunan dapat dimaksimalkan dengan meminimalisir dampak #angka pan#ang yang akan

mun"ul dengan melakukan proses pengka#ian AM/A& (Analisis Mengenai /ampak

&ingkungan) di sekitar lokasi program'program pembangunan, khususnya pembangunan yang  berhubungan langsung dengan lingkungan guna menentukan layak atau tidaknya pembangunan

tersebut di#alankan.

6. 7ntuk menarik #nvestor ke #ndonesia, pemerintah #ndonesia menerapkan kebi!akan yang bersifat pro aktif, salah satunya adalah dengan melaksanakan marketing investasi. $elaskan strategi marketing investasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menarik #nvestor ke #ndonesia dan berikan "ontohnya

 Jawaban :

a) Tiap pertemuan dengan #nvestor, 8P tidak bi"ara (7mum) ' #ndikator ekonomi

' Tersedianya infrastruktur ' 8ebi!akan Penanaman odal ' Tenaga 8er!a

 Tiap pertemuan bi"ara hal spesi9k

' *ektor penanaman modal yang dita%arkan ' &ata yang diba%a harus lengkap

' Potensi pasar saat ini dan di masa mendatang ' 8ompetitor

b) :angsung ke akar

' 8P langsung bi"ara ke investor yang ber%enang ' Pen"apaian target investasi dengan ;

Penataan kebi!akan se"tor terkait Perbaikan prosedur peri<inan 8epastian ukum

' &engan data yang lengkap seperti ini, maka "alon investor tinggal

menghitung se"ara kasar kira'kira rate of return'nya berapa persen dan bagaimana kondisi di negara'negara pesaing #ndonesia, misalnya =ietnam atau alaysia.

>. #ndonesia sudah menerapkan *istem Pelayanan #nformasi dan Peri<inan #nvestasi *e"ara +lektronik (*P#P#*+) terintegrasi antara 8P dan 8ementrian?:embaga Pemerintah Non &epartemen yang memiliki ke%enangan peri<inan dan non peri<inan, P&PP, dan P&8P

a) Apakah tu!uan diterapkannya *P#P#*+ di #ndonesia  Jawaban :

SPIPISE bertujuan untuk mewujudkan layanan perizinan dan non-perizinan yang mudah, cepat, tepat, transparan dan akuntabel. Begitu eektinya tujuan yang ingin dicapai, sehingga sistem elektronik ini akan menciptakan integrasi data dan layanan !perizinan dan non-perizinan" sehingga mampu

(10)

meningkatkan keselarasan kebijakan dalam layanan antar-instansi pemerintah pusat dan daerah.

b) Apa kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam penerapan *P#P#*+@  Jawaban :

Pertama, permasalahan yang berkaitan dengan sosialisasi SPIPISE

kepada in#estor khususnya yang ada di kota $imahi. %danya SPIPISE belum 

sepenuhnya disosialisasikan kepada in#estor, SPIPISE baru disosialisasikan kepada aparatur daerah yang bersangkutan !aparat yang mengurusi kegiatan penanaman modal dan aparat yang ada di kppt kota $imahi". &erlihat jelas bahwa tidak semua in#estor mengetahui adanya penerapan SPIPISE di kota $imahi, dalam hal ini kegiatan sosialisasi penerapan SPIPISE di kota $imahi belum berjalan dengan baik.

Kedua, permasalahan yang berhubungan dengan hambatan

berin#estasi. &idak semua daerah mau di daerahnya dibuat industri, masalah kepemilikan lahan ataupun persetujuan pemanaatan ruang dapat

menghambat in#estasi di suatu daerah. Penyiapan dokumen-dokumen penting sebagai syarat dalam berin#estasi dapat menghambat kegiatan in#estasi ataupun penanaman modal di suatu daerah khususnya dikota $imahi.

Ketiga, permasalahan yang berkaitan dengan tujuan dari penerapan SPIPISE. &ujuan dari penerapan SPIPISE adalah pelayanan kepada masyarakat atau para in#estor yang ingin berin#estasi di kota $imahi,

SPIPISE juga bertujuan untuk mewujudkan layanan perizinan dan nonperizinan yang mudah, cepat, tepat, transparan dan akuntabel. &etapi pada

pelaksanaannya tujuan ini belum terlaksana dengan eekti karena para in#estor belum menggunakan SPIPISE untuk melakukan proses perizinan

dan nonperizinan penanaman modal.

Apa saran untuk mengatasi kendala tersebut  Jawaban :

Referensi

Dokumen terkait