• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lapsus Herpes Simplek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lapsus Herpes Simplek"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG

Herpes simplex virus (HSVs) adalah virus DNA yang menyebabkan infeksi kulit akut dan Herpes simplex virus (HSVs) adalah virus DNA yang menyebabkan infeksi kulit akut dan muncul sebagai vesikel dengan dasar eritematosa !arang sekali virus ini dapat menyebabkan muncul sebagai vesikel dengan dasar eritematosa !arang sekali virus ini dapat menyebabkan  penyakit

 penyakit serius serius dan dan penyakit penyakit ini ini dapat dapat mempengaruhi mempengaruhi kehamilan" kehamilan" menyebabkan menyebabkan kerusakankerusakan

signifikan terhadap #anin $ebanyakan infeksi adalah infeksi yang berulang dan cenderung untuk  signifikan terhadap #anin $ebanyakan infeksi adalah infeksi yang berulang dan cenderung untuk  kembali pada atau dekat lokasi yang sama Virus herpes simpleks tipe % sebagian besar terkait kembali pada atau dekat lokasi yang sama Virus herpes simpleks tipe % sebagian besar terkait den

dengan gan penypenyakit akit oroorofacfacialial" " sedsedangkangkan an virvirus us herherpes pes simsimplepleks ks tiptipe e & & biabiasansanya ya terterkaikait t dengdenganan infeksi perigenital 'e

infeksi perigenital 'etapi" keduanya dapat menginfeksi daerah tapi" keduanya dapat menginfeksi daerah oral dan genitaloral dan genital&&

1.2 PATOFISIOLOGI 1.2 PATOFISIOLOGI

nf

nfekseksi i virvirus us HerHerpes pes simsimplepleks ks ditditulaularkarkan n oleoleh h dua dua spespesiesies s virvirus" us" yaiyaitu tu virvirus us HerHerpespes simpleks (HSV%) dan virus Herpes simpleks  (HSV&) Virus ini merupakan kelompok virus simpleks (HSV%) dan virus Herpes simpleks  (HSV&) Virus ini merupakan kelompok virus DNA

DNA rantai garantai ganda nfnda nfeksi eksi ter#ater#adi di melalmelalui kontak kuliui kontak kulit secart secara langsuna langsung dengan orang yg dengan orang yangang

terinfeksi virus tersebut 'ransmisi tidak hanya ter#adi pada saat ge#ala manifestasi HSV muncul" terinfeksi virus tersebut 'ransmisi tidak hanya ter#adi pada saat ge#ala manifestasi HSV muncul" akan tetapi

akan tetapi dapat #uga dapat #uga berasal berasal dari dari virus virus shedding dari shedding dari kulit dalkulit dalam keadaan am keadaan asimptomatisasimptomatis%*%*

+ada

+ada infinfekseksi i priprimermer" " kedukedua a virvirus us HerHerpekpeks s simsimplepleks ks " " HSV HSV % % dan dan HSVHSV& & berbertahtahan an didi ganglia saraf sensoris  Virus kemudian akan mengalami masa laten" dimana pada masa ini virus ganglia saraf sensoris  Virus kemudian akan mengalami masa laten" dimana pada masa ini virus Herpes simpleks ini tidak menghasilkan protein virus" oleh karena itu virus tidak dapat terdeteksi Herpes simpleks ini tidak menghasilkan protein virus" oleh karena itu virus tidak dapat terdeteksi ole

oleh h mekmekanianisme sme perpertahtahanan anan tubtubuhuh host host  SetelSetelah ah masa masa latenlaten" " virus virus bereplbereplikasi ikasi disepdisepan#angan#ang serabut saraf

serabut saraf perifer dan perifer dan dapat menyebabkan dapat menyebabkan infeksi berulang infeksi berulang pada kulit pada kulit atau mukosaatau mukosa,,

Vi

Virus Herpes simpleks rus Herpes simpleks ini dapat ditularkan melalui sekret kelen#ar dan secret genital dariini dapat ditularkan melalui sekret kelen#ar dan secret genital dari

ind

indiviividu du yayang ng asiasimptmptomaomatiktik" " terterutautama ma di di bulbulananbulbulan an setsetelaelah h epiepisodsode e perpertamtama a penpenyakyakit"it" meskipun #umlah dari lesi aktif %**%*** kali lebih b

(2)

-ambar %. Herpes labialis -ambar %. Herpes labialis A nfeksi virus her

A nfeksi virus herpes simpleks primerpes simpleks primer" virus bereplikasi " virus bereplikasi di di orofaringeal dan naik dariorofaringeal dan naik dari

saraf sensoris perifer ke ganglion trigeminal saraf sensoris perifer ke ganglion trigeminal / Herpes simplex vir

/ Herpes simplex virus us dalam fase latent dalam ganglion tdalam fase latent dalam ganglion trigeminalrigeminal

0 /erbagai

0 /erbagai rangsangan memicu rangsangan memicu reaktivasi reaktivasi virus latvirus laten" yang kemudian ten" yang kemudian turun dari urun dari saraf saraf 

sensorik ke daerah

sensorik ke daerah bibir atau peribibir atau perioral menyebabkan herpes labialioral menyebabkan herpes labialis rekurens rekuren

Dikutip Dari $epustakaan & Dikutip Dari $epustakaan & Her

Herpes simppes simplex virus sanglex virus sangat at menmenulaular r dan disebdan disebarkarkan an lanlangsugsung ng oleoleh h kontkontak ak dendengangan

individu yang terinfeksi virus tersebut Virus Herpes simpleks ini dapat menembus epidermis individu yang terinfeksi virus tersebut Virus Herpes simpleks ini dapat menembus epidermis atau mukosa dan bereplikasi di

atau mukosa dan bereplikasi di dalam sel epiteldalam sel epitel%&%&

Virus Herpes simpleks % (HSV%) biasanya menyerang daerah 1a#ah (non genitalia) dan Virus Herpes simpleks % (HSV%) biasanya menyerang daerah 1a#ah (non genitalia) dan virus Herpes simpleks &

virus Herpes simpleks & (HSV(HSV&) &) biasanbiasanya ya menymenyerang erang alat kelamin perubahan patologis selalat kelamin perubahan patologis sel

epidermis merupakan hasil invasi virus herpes dalam vesikel intraepidermal dan multinukleat sel epidermis merupakan hasil invasi virus herpes dalam vesikel intraepidermal dan multinukleat sel raksasa Sel yang terinfeksi mungkin menun#ukkan

raksasa Sel yang terinfeksi mungkin menun#ukkan inklusi intranuklearinklusi intranuklear%&%&

1.3 EPIDEMIOLOGI 1.3 EPIDEMIOLOGI

(3)

/ukti serologis infeksi HSV% pada de1asa muda berkisar antara 34536" bervariasi menurut negara Seroprevalensi HSV& telah dilaporkan bervariasi %78*6 di seluruh dunia 9ebih dari sepertiga populasi dunia telah infeksi klinis berulang HSV Di negara membangun" HSV& adalah  penyebab umum dari penyakit ulkus kelamin" terutama di negaranegara dengan prevalensi tinggi infeksi HV Studi internasional menun#ukkan bah1a prevalensi pada orang koinfeksi dengan HV hampir ,*6 untuk HSV% dan ::6 untuk HSV& ;&<

• =mur 

2rekuensi infeksi HSV% pada anak bervariasi dengan status sosial ekonomi $irakira" sepertiga anakanak dari keluarga sosial ekonomi yang rendah menun#ukkan beberapa bukti infeksi HSV%  pada usia 3 tahun 2rekuensi meningkat men#adi :*5*6 pada a1a l rema#a > de1asa Sebaliknya" hanya &*6 dari anakanak dari keluarga kelas menengah yang terkena  2rekuensi infeksi tetap cukup stabil sampai dekade ketiga kehidupan ketika itu meningkat men#adi 8*4*6 tingkat serokonversi HSV& tertinggi pada orang de1asa muda yang aktif secara seksual

• !enis $elamin

2rekuensi antibodi HSV% dan HSV& sedikit lebih tinggi pada 1anita dibandingkan pada pria  Namun" 1anita lebih mungkin dilindungi dari infeksi HSV genital dibandingkan pria untuk 

dengan menggunakan metode penghalang Dalam studi lebih dari 4** 1anita hamil" 476 adalah seropositif untuk HSV%" &&6 untuk HSV&" dan %76 untuk kedua" dan &56 adalah seronegatif ?as nonkulit putih dan yang telah memiliki 8 atau lebih pasangan seksual berkorelasi independen dengan peningkatan infeksi HSV& @anita nonHispanik kulit putih hamil memiliki  persentase tertinggi seronegativity untuk kedua HSV % dan HSV& Namun" kelompok ini memiliki resiko tertinggi memiliki anak dengan herpes neonatal" menun#ukkan kerentanan mereka terhadap infeksi baru HSV selama trimester ketiga kehamilan mereka (seorang ibu yang  paling mungkin untuk menularkan infeksi kepada bayinya) ;8<

1.4 ANAMNESA dan MANIFESTASI KLINIS

nfeksi primer pada HSV yaitu mereka yang tanpa adanya kekebalan baik terhadap HSV% atau HSV& dan sering subklinis Namun bila lesi klinis berkembang" biasanya lebih

(4)

komplikasi yang lebih tinggi dari infeksi rekuren nfeksi genital primer lebih sering berge#ala

dibandingkan dengan oral&",

+ada infeksi primer" ge#ala biasanya ter#adi dalam 1aktu 7 sampai : hari setelah terpapar  dengan masa inkubasi selama & sampai &* hari -e#ala prodromal seperti limfadenopati" malaise" anoreksia dan demam" serta nyeri setempat" pembengkakan dan rasa terbakar sering ter#adi sebelum timbulnya lesi mukokutan A1alnya nyeri" kadangkadang terpusat" vesikel pada dasar eritematous kemudian muncul" diikuti dengan adanya pustul dan ulserasi /eberapa vesikel berkelompok dan tersebar 'erbentuk krusta dan ge#ala resolusi muncul dalam 1aktu & sampai 4 minggu -e#ala prodromal serupa dapat mendahului lesi rekuren" tetapi yang terakhir  sering mengalami penurunan dalam #umlah" tingkat keparahan dan durasi dibandingkan dengan

infeksi primer8":"%3

-ambar & . Vesikel +ada Dasar ang Berah (Dikutip dari kepustakaan :)

-ambar 7 . /agian 'engah Bembentuk  0ekungan (=mbilikasi)

(5)

Infeks O!"fa#a$

Herpes Crofaciall. Herpes labialis (cold sores, fever blisters) paling sering dikaitkan dengan infeksi HSV% 9esi Cral disebabkan oleh HSV& telah diidentifikasi yang biasanya sekunder dari kontak orogenital nfeksi primer HSV% sering ter#adi pada masa kanakkanak dan

 biasanya asimtomatik%%

$etika timbul ge#ala (mayoritas infeksi orolabial primer tidak menun#ukkan ge#ala)" infeksi primer herpes orolabial biasanya hadir sebagai gingivostomatitis pada anakanak atau sebagai faringitis pada orang de1asa muda Secara umum" mulut dan bibir adalah daerah yang  paling sering terlibat" dengan lesi muncul pada mukosa bukal" gingival dan membran orofaringeal lainnya dema signifikan" rasa sakit dan ulserasi dari membran orofaringeal dapat

menyebabkan disfagia dan pengeluaran air liur terusmenerus:"%%

-ambar 8 . $rusta Dan 9esi +enyembuhan dengan atau 'anpa Sikatrik 

(6)

-ambar 3 . Herpes simplex virus . gingivostomatitis dikutip dari kepustakaan &

+enyakit ini dapat dorman untuk beberapa 1aktu HSV% reaktivasi di ganglia sensoris trigeminal menyebabkan rekurensi di 1a#ah dan oral" labial" dan mukosa mata Nyeri" panas" gatal" atau paresthesia biasanya mendahului lesi vesikular berulang yang akhirnya mengalami ulserasi atau membentuk kusta 9esi yang paling sering ter#adi di perbatasan Vermillion" dan

ge#ala dari rekurensi yang tidak diobati sekitar diobati % minggu%%

-ambar 4.+aparan matahari memicu rekurensi Dikutip dari kepustakaan :

Infeks Gen%a$

Herpes genital adalah presentasi klinis utama dari infeksi HSV&" tetapi dapat #uga

(7)

Herper genitalis primer ter#adi dalam 1aktu & hari sampai & minggu setelah terpapar  virus dan memiliki manifestasi klinis yang paling parah -e#ala episode primer biasanya

 berlangsung &7 minggu%%

Vesikel muncul sekitar 4 hari setelah kontak seksual Vesikel membentuk cekungan ditengah (umbilikasi) di hari & atau 7" kemudian terkikis $rusta dan lesi sembuh pada satu atau dua minggu kedepan !aringan parut dapat terbentuk pada inflamasi yang hebat  Discharge" dysuria" dan limfadenopati inguinal biasanya ter#adi Adanya keluhan sistemik" termasuk  demam" mialgia" kelesuan" dan photophobia" ter#adi pada :*6 pada pasien dan lebih sering ter#adi pada perempuan Diagnosis klinis tidak sensitif dan spesifik Nyeri khas vesikel atau lesi

ulseratif tidak tampak pada kebanyakan orang yang terinfeksi:

+ada lakilaki" lesi biasanya muncul pada glans penis atau batang penis +ada pria" nyeri" eritem" lesi vesikular yang mengalami ulserasi paling sering ter#adi pada penis" tetapi mereka

 #uga dapat ter#adi di anus dan perineum&"%%

+ada 1anita" lesi dapat melibatkan vulva" perineum" bokong" vagina" atau cervix @anita memiliki ge#ala penyakit yang lebih luas dan insiden yang tinggi mungkin dikarenakan area  permukaan yang terlibat lebih luas HSV servisitis ter#adi pada 5* persen 1anita dengan infeksi  primer Dapat tampak sebagai vaginal discharge  purulen atau berdarah " dan pada pemeriksaan

-ambar : . Herpes simpleks primer $elompok  vesikel yang rupture" meninggalkan erosi 'ampak 

vesikel didaerah perifer Dikutip dari kepustakaan 8

(8)

menun#ukkan area yang difus dan kemerahan" lesi ulseratif yang luas di eksoserviks" atau" yang  #arangn ter#adi" nekrotik servisitis Cervical discharge biasanya berbentuk mukoid tetapi kadang

kadang mukopurulen&":

Adanya keterlibatan lokal yang lebih luas" limfadenopati regional dan demam umumnya membedakan infeksi primer dari infeksi rekuren ?ekurensi lebih sering ter#adi pada bulan

 pertama sampai satu tahun setelah infeksi pertama ?eaktivasi HSV& pada ganglion

lumbosakral menyebabkan rekurensi pada daerah di ba1ah pinggang ?ekurensi dari lesi genital dapat didahului dengan ge#ala prodromal seperti bengkak" gatal" rasa terbakar" atau geli dan

 per#angkitan penyakitan tidah separah pada infeksi primer&"8"%%

Infeks Pada Ba&an K'$% (an& Lan

 Eczema herpeticum yang terlokalisir atau tersebar   #uga dikenal sebagai  Kaposi varicelliform Disebabkan oleh HSV%" Eczema herpeticum adalah varian dari infeksi HSV yang  biasanya berkembang pada pasien dengan dermatitis atopik" luka bakar" atau kondisi kulit

inflamasi Anakanak yang paling sering terkena%%

 Herpetic whitlow merupkan infeksi herpes simpleks pada #ari dan sering mengenai anak anak dan tenaga medis dan gigi yang secara rutin menggunakan sarung tangan Beskipun  Herpetic whitlow yang terdahulu terutama disebabkan HSV%" peningkatan #umlah kasus

Gambar5 . Eczema herpeticum secara cepat menyebar" tampak 

erosi dan ulserasi bersamaan dengan demam pada anak umur &&  bulan dengan ri1ayat dermatitis atopik parah

(9)

sekarang karena HSV& dari #ari> kontak kelamin +eriungual eritema" nyeri" dan kemudian

terbentuk vesikel8"%4

Herpes gladiatorum disebabkan oleh HSV% dan tampak sebagai erosi papular atau

vesikular pada torsos atlet dalam olahraga yang melibatkan kontak fisik dekat (gulat klasik)%%

1.) PEMERIKSAAN FISIK 

• nfeksi klinis HSV muncul sebagai vesikel berkelompok dengan dasar eritem a sering

 berkembang men#adi lesi pustul atau ulkus" dan mereka akhirnya membentuk krusta 9esi HSV cenderung berulang pada atau dekat lokasi dengan distribusi saraf sensorik yang sama -e#ala sistemik seperti demam" malaise" dan toksisitas akut" dapat menyertai lesi" khususnya di infeksi primer Setiap kondisi memiliki ge#ala yang terkait dan temuan klinis (lihat anamnesa)

o Beskipun infeksi HSV dapat ter#adi di manapun pada tubuh" :*,*6 dari HSV%

infeksi ter#adi di atas pinggang yaitu daerah tersering pada area 1a#ah dan mulut  Sebaliknya" :*,*6 dari HSV& infeksi ter#adi di ba1ah pinggang yaittu alat kelamin dan sekitarnya

o Banifestasi fisik infeksi HSV pada pasien immunocompromised biasanya sama

dengan pada pasien sehat Namun" lesi yang lebih besar atau ulkus nekrotik  mungkin ter#adi

o HSV neonatal mungkin sulit untuk didiagnosis karena" seringkali" tidak ada lesi

mukokutan yang hadir pada pemeriksaan fisik kesulitan bernapas" sakit kuning" dan ke#ang dapat ter#adi

1.* ETIOLOGI

• HSV% dan HSV& adalah agen penyebab herpes genital" herpes labialis dan facialis "

herpes gladiatorum" herpes 1hitlo1" herpes keratocon#unctivitis" herpeticum eczema" herpes folikulitis" ;:< herpes lumbosakral" herpes diseminata" herpes neonatal" dan herpes ensefalitis Bereka #uga terkait dengan beberapa kasus eritema multiforme +enyakit

(10)

demam" paparan sinar ultraviolet" trauma" infeksi saluran pernafasan atas" atau stres emosional dapat memicu herpes labialis berulang karena HSV%

• 9okasi geografis pasien" status sosial ekonomi" dan umur mempengaruhi frekuensi

infeksi HSV% +revalensi tertinggi antibodi terhadap HSV& ter#adi pada +S$ 1anita" lakilaki homoseksual" dan orang yang HVpositif

1.+ DIAGNOSIS DIFFERENSIAL

Herpes simpleks di daerah sekitar mulut dan hidung harus dibedakan dengan impetigo vesikobulosa +ada daerah genital harus dibedakan dengan ulkus durum" ulkus mole

1. I,-e%&" esk"/'$"sa

$elainan kulit pada impetigo vesikobulosa biasanya sering ter#adi pada anakanak dan gambaran klinis berupa eritem" bula" dan bula hipopion $eadaan umum tidak dipengaruhi" kadangkadang 1aktu penderita datang berobat" vesikel>bula telah memecah sehingga yang

tampak hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa7

-ambar %* . Staphylococcus aureus. mpetigo /ulosa

2. U$k's d'!',

0hancre (ulkus durum) sifilis biasanya muncul sebagai lesi tunggal yang tidak menyakitkan dan tidak berulang =lkus tersebut biasanya bulat" dasarnya ialah #aringan granulasi ber1arna merah dan bersih" diatasnya hanya tampak serum ang khas ialah ulkus tersebut indolen dan

(11)

3. 0an#!"d U$k's M"$e

0hancroid adalah penyakit infeksi menular ulseratif akut yang disebabkan oleh organisme  Haemophilus ducreyi, sering bermanifestasi sebagai ulkus dengan eksudat abuabu kekuningan diatas dasar #aringan granulasi =lkus kecil" lunak pada perabaan" tidak terdapat indurasi" berbentuk ca1an" pinggir tidak rata" sering bergaung dan dikelilingi halo yang

eritematosa&"7

1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

-ambar %% . 0hancre pada sifilis primer  (Dikutip dari kepustakaan 8)

-ambar %& . +embesaran chancroid dengan eksudat abuabu yang telah merusak frenulum (kissing ulcer)

(12)

Pe,e!ksaan s%"$"&k untuk perubahan sel dari infeksi herpes virus tidak sensitive dan

tidak spesifik baik menggunakan pemeriksaan 'Eank (lesi genital) dan apusan serviks

+apanicolaou dan tidak dapat diandalkan untuk diagnosis konklusif infeksi herpes simpleks:

!enis yang lebih tua dari pengu#ian virologi" tes +ap 'Eanck" mengorek dari lesi herpes kemudian menggunakan pe1arnaan @right dan -iemsa +ada pemeriksaan ditemukan sel raksasa khusus dengan banyak nukleus atau partikel khusus yang memba1a virus (inklusi) mengindikasikan infeksi herpes 'es ini cepat tapi akurat 3*:*6 dari 1aktu Hal ini tidak dapat

membedakan antara #enis virus atau antara herpes simpleks dan herpes Eoster%8

Tes k'$%'! 5!'s dilakukan dengan mengambil sampel cairan" dari luka sedini mungkin" idealnya dalam 7 hari pertama manifestasi Virus" #ika ada" akan bereproduksi dalam sampel cairan namun mungkin berlangsung selama %  %* hari untuk melakukannya !ika infeksi parah"  pengu#ian teknologi dapat mempersingkat periode ini sampai &8 #am" tapi mempercepat #angka 1aktu selama tes ini mungkin membuat hasil yang kurang akurat $ultur virus sangat akurat #ika lesi masih dalam tahap blister #elas" tetapi tidak beker#a dengan baik untuk luka ulserasi tua" lesi

 berulang" atau latency +ada tahap ini virus mungkin tidak cukup aktif %8

Tes P0R  yang #auh lebih akurat daripada kultur virus" dan 0D0 merekomendasikan tes ini untuk mendeteksi herpes dalam cairan serebrospinal ketika mendiagnosa herpes ensefalitis

-ambar ,. Herpes simpleks . Sel ?aksasa /erinti /anyak (Dikutip dari kepustakaan %:)

(13)

+0? dapat membuat banyak salinan DNA virus sehingga bahkan se#umlah kecil DNA dalam

sampel dapat dideteksi%8

Tes se!"$"& dapat mengidentifikasi antibodi yang spesifik untuk virus dan #enis" Herpes Simplex Virus % (HSV%) atau Virus Herpes Simpleks & (HSV&) $etika herpes virus menginfeksi seseorang" sistem kekebalan tubuh tersebut menghasilkan antibodi spesifik untuk  mela1an infeksi Adanya antibodi terhadap herpes #uga menun#ukkan bah1a seseorang adalah

 pemba1a virus dan mungkin mengirimkan kepada orang lain%8

'es tes antibodi terhadap dua protein yang berbeda yang berkaitan dengan virus herpes yaitu -likoprotein --% dikaitkan dengan HSV% dan -likoprotein --& berhubungan dengan

HSV&%8

Beskipun glikoprotein (--) #enis tesspesifik telah tersedia se#ak tahun %,,," banyak tes khusus nontipe tua masih di pasar 0D0 merekomendasikan hanya tipespesifik glikoprotein

(--) tes untuk diagnosis herpes%:

+emeriksaan serologi yang paling akurat bila diberikan %&%4 minggu setelah terpapar  virus 2itur tes meliputi.

• 9SA immunosorbent assay enzim!lin" ) atau mmunoblot 'es sangat akurat dalam

mendeteksi kedua #enis virus herpes simpleks

•  #io"it HSV!$ %uga dipasar"an sebagai SureVue HSV!$&' 'es ini mendeteksi HSV& sa#a

$eunggulan utamanya adalah bah1a hanya membutuhkan tusukan #ari dan hasil yang disediakan dalam 1aktu kurang dari %* menit Hal ini #uga lebih murah

• (estern #lot )est adalah standar emas untuk peneliti dengan tingkat akurasi sebesar ,,6

'es ini mahal" memakan 1aktu lama" dan tidak tersedia secara luas sebagaimana tes

lainnya%8

'es serologi herpes terutama dian#urkan untuk.

• Crang yang memiliki ge#ala genital berulang tapi tidak ada kultur virus negatif

• $onfirmasi infeksi pada orang yang memiliki ge#ala yang terlihat herpes genital

• Benentukan #ika pasangan seseorang didiagnosa menderita herpes genital

• Crangorang yang memiliki banyak pasangan seks dan yang perlu diu#i untuk berbagai

(14)

1.6 PENATALAKSANAAN

Sebagian besar herpes simplex virus (HSV) infeksi adalah self!limited  Namun" terapi antiviral memperpendek ge#ala dan dapat mencegah penyebaran dan transmisi

Cbat antivirus intravena dan oral" yang tersedia untuk pengobatan HSV dan yang paling efektif   bila digunakan pada a1al ge#ala 'erapi oral dapat diberikan selama episode atau sebagai terapi

supresan kronis

+engobatan herpes orofacialis dan herpes genitalis umumnya terdiri dari asiklovir oral"  prodrug valacyclovir" dan famciclovir

+era1atan topikal dalam sebuah studi doubleblind" kombinasi kepemilikan asiklovir 36 dan %6 hydrocortisone dioleskan 3 kali per hari pada kemunculan tandatanda a1al cold sore rekuren untuk mencegah rekurensi 8&6 " 736 untuk asiklovir topikal sa#a dan &46 untuk   plasebo ;,<

nfeksi HSV rumit (complicated )" kulit dan > atau penyebaran visceral" HSV neonatal" dan infeksi berat pada mereka dengan immunocompromised harus ditangani dengan acyclovir  intravena

• A$'V'AS

Benghindari pemicu yang diketahui berhubungan dengan penyebaran HSV" seperti menggaruk   pada bagian lesi

• ?N-$ASAN +N-C/A'AN

Acyclovir merupakan analog &Fdeoxyguanosine dan" bersama dengan analog nukleosida lain yang terdaftar di ba1ah ini" tetap men#adi obat pilihan untuk infeksi virus herpes simpleks (HSV) Antibiotik dapat digunakan #ika infeksi bakteri sekunde r berkembang

• Acyclovir

Benghambat aktivitas kedua HSV % dan HSV& +asien merasakan nyeri yang lebih ringan dan resolusi lesi cutaneus lebih cepat bila digunakan dalam 1aktu 85 #am dari onset ruam Dapat

(15)

mencegah 1abah berulang Dosis +ada de1asa 3x5**mg> hari selama :%* hari" sedangkan dosis pada anak 8x &*mg>kgbb selama 3 hari 

1.17 PEN0EGA8AN

Betode barrier" seperti kondom" memberi %*%36 perlindungan terhadap infeksi herpes genital

• /erbagai vaksin HSV telah dan terus berada di ba1ah penelitian untuk pengobatan dan

 pencegahan herpes genital" meskipun sebagian besar belum terbukti efektif

• terapi supresi #angka pan#ang untuk herpes genital telah ditun#ukkan untuk mengurangi

 shedding HSV asymptomatic" dan terapi valacyclovir #angka pan#ang secara signifikan mengurangi transmisi HSV kepada pasangan individu yang positif HSV& terhadap sebanyak 3*::6

• nfeksi HV pada pasien HSV atau pasangan nya yang seronegatif #uga harus

dipertimbangkan sebagai kemungkinan indikasi untuk terapi supresi

@anita yang HSV& negatif harus diberi konseling untuk tidak melakukan hubungan seks selama trimester ketiga kehamilan dengan pasangan yang bisa seropositif karena infeksi HSV primer  selama 1aktu ini bias menempatkan #anin pada resiko infeksi tertinggi

1.11 KOMPLIKASI

• nfeksi sekunder bakteri

• Beningitis aseptic

• /ayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV congenital harus dimonitor terhadap

sebarang tanda infeksi

2.13 PROGNOSIS

(16)

BAB II

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

−  Nama . anak  A

− =sia . 8 'ahun

− !enis $elamin . 9aki laki

− /erat /adan . &* kg

− 'inggi /adan . %&*cm

− Agama . slam

− +eker#aan orang tua . +etani

− Alamat . 9ubuksaung

− 'anggal Basuk . %7 Agustus &*%3

II. ANAMNESA AUTOANAMNESA

A. Ke$'an U%a,a

'erdapat gelembung G gelembung di 1a#ah sekitar dahi sebelah kanan

B. R9a:a% Pen:ak% Seka!an&

 7 hari yang lalu pasien mengeluhkan timbul gelembung G gelembung pada  bagian dahi  -elembung G gelembung tersebut a1al nya hanya sedikit kemudian lama kelamaan men#adi banyak dan terlihat seperti ada cairan di dalamnya Selain keluhan tersebut" pasien #uga mengeluhkan rasa nyeri gatal dan panas pada bagian tersebut

 : hari yang lalu pasien #uga mengeluhkan panas badan " nyeri perut dan muntah &x

(17)

0. R9a:a% Pen:ak% Da'$'

+asien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang serupa

D. R9a:a% Pen:ak% Ke$'a!&a

'idak ada yang mengalami keluhan serupa

III. PEMERIKSAAN FISIK 

A. S%a%'s Gene!a$s

$eadaan =mum . 'ampak Sakit ?ingan

$esadaran . 0ompos Bentis

'andatanda vital .  Nadi . 5*x>m

- ?espirasi . &*x>m - Suhu . 7:0 - 'ekanan Darah .  $epala .  Bata . D/N .  'H' . D/N 9eher . D/N 'horax . +aru . D/N !antung . D/N Abdomen . D/N xtemitas . D/ B. S%a%'s De!,a%"$"&s

(18)

I. RESUME

+asien anak anak usia 8 tahun datang ke poli B'/S +usekesmas +angkalan /alai dengan keluhan adanya gelembung G gelembung disekitar 1a#ah se#ak  7 hari yang lalu a1al nya hanya sedikit namun semakin hari semakin bertambah  Selain itu terdapat keluhan nyeri gatal dan panas pada bagian gelembung tersebut  pasien se1aktu dulu tidak pernah mengalami keluhan seperti ini 

+ada pemeriksaan dermatologis didapatkan gambaran vesikel yang berkelompok dan eritematous pada regio frontalis

. DIAGNOSIS BANDING

% mpetigo Vesikobulosa & Varisela

I. DIAGNOSIS KERJA

(19)

II. USULAN PEMERIKSAAN

+emeriksaan 'Eanc

III. PENGOBATAN

A =mum

• stirahat

• 'idak menggarukgaruk bila gatal

/ Bedikamentosa

• 'opikal

Acyclovir Ealf kulit 36 7x%>hari

• Cral

Antiviral . Acyclovir 8x8** mg > hari selama 3 hari

Analgetik . +aracetamol 7 x &3*mg

Anti histamin. 0lorferniramin Baleat ( 0'B ) &x &mg (sediaan 8mg)

I;. PROGNOSIS

- Iua ad Vitam . ad /onam

- Iua ad 2ungtionam . ad /onam

- Iua ad Sanationam . ad /onam

- Iua ad 0osmetikan . ad /onam

;II. FOLLO< UP

NO 8ARI = TANGGAL KELU8AN

% SA/'=> %3 A-=S'=S

&*%3

Vesikel menyebar hingga ke kepala ( namun hanya sebelah kanan sa#a)" demam (J)" nyeri dan gatal pada bagian vesikel

(J)"

(20)

&*%3 vesikel mulai mengering dan membentuk krusta

7 $ABS > &* A-=S'=S

&*%3

$eluhan () " hanya sisa > bekas dari vesikel yang belum menghilang

Ka,s> 27 A&'s%'s 271)

BAB III

ANALISA KASUS

+ada kasus ini" dapat di tegakan diagnosis penyakit herpes simpleks Diagnosis tersebut didapatkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik +ada anamnesa didapatkan pasien mengeluh terdapat gelembung G gelembung yang terasa nyeri panas dan gatal di daerah 1a#ah yang a1alnya hanya sedikit dan semakin lama semakin bertambah +asien #uga mengatakan sebelumnya merasakan demam" mual dan muntah" $eluhan ini memberi gambaran kemungkinan

(21)

 pasien menderita suatu infeksi +ada kasus ini" tempat predileksi herpes simplek di daerah facial (1a#ah) dan bisa terkena di bagian oral (mulut)" pada pasien ini terkena herpes simplek tipe % karena mengenai 1a#ah" untuk herpes simplek tipe & mengenai genital  =sia pasien ini adalah 8 tahun dimana ter#adinya herpes simplek dapat ter#adi pada anakanak yang diba1ah 3 tahun yang cenderung ter#adi pada anak dengan keluarga yang ekonomi nya menengah keba1ah

 Ada-'n da&n"ss /andn& -ada kas's n ada$a se/a&a /e!k'%

1. a!se$a

-e#ala a1al yaitu ge#ala prodormal seperti demam" malaise" mual" muntah dan nyeri  pada tulang selan#utnya berupa papul eritematosa yang dalam 1aktu beberapa #am  berubah men#adi vesikel /entuk vesikel ini seperti tetesan embun (tear drops) Vesikel akan berubah men#adi pustul dan kemudian men#adi krusta 9esi menyebar  secara sentrifugal dari badan ke muka dan ekstremitas (%":)

Pada -asen ,en&a$a, &e?a$a -!"d"!,a$ se!'-a se-e!% 5a!#e$a %e%a- $es an:a %e!da-a% d 9a?a > :an& ,ana /asan:a $es ddae!a 9a?a $e/ kea!a e!-es s,-$ek %-e@1

2. I,-e%&" 5esk"/'$"sa

$elainan kulit pada impetigo vesikobulosa biasanya sering ter#adi pada anakanak dan gambaran klinis berupa eritem" bula" dan bula hipopion $eadaan umum tidak  dipengaruhi" kadangkadang 1aktu penderita datang berobat" vesikel>bula telah memecah sehingga yang tampak hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa

Pada -asen %e!da-a% &e?a$a -!"d"!,a$ sedan&kan -ada ,-e%&" %dak dda'$' den&an &e?a$a -!"d"!,a$> &a,/a!an $es an%a!a e!-es s,-$ek dan ,-e%&" 5esk"/'$"sa ?'&a a,-! sa,a

KESIMPULANDari pembahasan dua diagnosis banding diatas maka dapat ditegakan

 bah1a pasien menderita herpes simpleks.

(22)

• T,/'$ s'a%' &e$e,/'n&  &e$e,/'n& dse!%a !asa n:e! > &a%a$ dan -anas

• L"kas $es an:a d 9a?a

• Pada -e,e!ksaan k'$% d%e,'kan 5eske$ :an& /e!ke$",-"k dan e!%e,a%"'s

• 8e!-es s,-$eks :an& %e!?ad -ada anak@ anak #ende!'n& -ada ke$'a!&a den&an

s"sa$ ek"n", ke/a9a

 PENATALAKSANAAN

1. O/a% An%5!'s

Cbat yang biasa digunakan ialah asiklovir dan modifikasinya" misalnya valasiklovir dan famsiklovir Asiklovir dapat diberikan peroral ataupun intravena bagi herpes dengan komplikasi  Asiklovir Sebaiknya pada 7 hari pertama se#ak lesi muncul Dosis asiklovir   peroral yang dian#urkan adalah 3K5** mg>hari selama : hari pada de1asa " sedangakan  pada anak 8x &*mg>kgbb selama 3 hari"

Maka -ada kas's n d/e!kan "/a% an%5!'s /e!'-a Ask$"5! den&an d"ss 4 C 477 ,& se$a,a ) a!> a$ n ses'a den&an %e"! -e,/e!an %e!a- -ada -asen e!-es s,-$ek

2. Ana$&e%k 

Analgetik diberikan untuk mengurangi neuralgia ataupun ge#ala prodormal berupa demam yang ditimbulkan oleh virus herpes simplek Cbat yang biasa digunakan adalah asam mefenamat atau golongan acetaminofen Analgetik Dapat #uga dipakai seperlunya

ketika nyeri muncul(:" %&" %7)

Ses'a den&an %e"! ,aka -ada -asen n d/e!kan ana$&e%k 'n%'k ,en&'!an& &e?a$a %e!se/'% /e!'-a &"$"n&an a#e%a,n"-en  -a!a#e%a,"$ den&an d"ss 3 C 2)7 ,&"

(23)

+era1atan topikal dalam sebuah studi doubleblind" kombinasi kepemilikan asiklovir 36 dioleskan 3 kali per hari pada kemunculan tandatanda a1al untuk mencegah rekurensi 8&6

Ses'a den&an %e"!> ,aka -ada kas's n ?'&a d/e!kan "/a% %"-#a$ /e!'-a sa$e-k'$% a#:#$"5! )

4. An% 8s%a,n

+ada pasien ini diberikan anti histamin yang bertu#uan untuk mengurangi ge#ala simptomatik yang dialami nya berupa gatal pada daerah lesi" selain itu efek yang di dapat adalah sedatif yang bertu#uan agar pasien tidak terlalu merasakan keluhan yang

dialaminya" oleh sebab itu pasien diberikan 0TM 2C2,&

 P!"&n"ss

'erhadap penyakitnya pada de1asa dan anakanak umumnya baik" tetapi usia tua risiko ter#adinya komplikasi semakin tinggi" dan secara kosmetika dapat menimbulkan makula hiperpigmentasi atau sikatrik Dengan memperhatikan higiene L pera1atan yang teliti akan memberikan prognosis yang baik L #aringan parut yang timbul akan men#adi sedikit +ada pasien ini setelah diberikan terapi dan ter#adi perbaikan " maka prognosa nya baik 

DAFTAR PUSTAKA

% Daili S2" / ndriatmi @ nfeksi Virus Herpes !akarta . 2akultas $edokteran =niversitas

ndonesia &**&

& Habif" '+ Viral nfection n . Skin Disease Diagnosis and 'reatment 7rd ed

+hiladelphia . lseiver Saunders &*%% p &73 &7,

7 Schalock 0+" Hsu 'S" Arndt" $A Viral nfection of the Skin n . 9ippincottMs +rimary

0are Dermatology +hiladelphia . @alter $lu1er Health &*%% p %85 %3%

8 @olff $" -oldsmith 9A" $atE S" -ilchrest /A" +aller AS" 9effel D! Varicella and Herpes

oster n . 2itEpatrick Dermatology in -eneral Bedicine : thed Ne1 ork . Bc-ra1 Hill 0ompany&**5p %553%5,5

(24)

3 !ames" @D Viral Diseases n . Andre1Ms Disease of the Skin 0linical Dermatology %%th ed =SA . lseiver Saunder &*%% p 7:& G 7:4

4 Barks !ames - !r" Biller !effrey Herpes oster n. ! 9ookingbill and BarksM +rinciples of

Dermatology 8th ed +hiladelphia . lseiver Saunders &**4 p%83%85

: Habif +'homas @arts" Herpes Simplex" and Cther Viral nfection n . 0linical

Dermatology 3 thed =nited States of America . lseiver Saunders &*%*p 8:, G 8,*

5 Bandal /$" dkk 9ecture Notes .+enyakit nfeksi4th ed !akarta . rlangga Bedical

Series &**5 . %%3 G %%,

, Sehgal" VN Herpes oster n . 'extbook of 0linical Dermatology 8th ed Ne1 Delhi .

!aypee /rothers Bedical +ublishers &**4p 57 G 58

%* Bayeaux ! Viral nfection n . 'he 0olor Atlas of 2amily Bedicine =nited State of

America . Bc -ra1Hill 0ompanies" &**, . 8,7 G 3*&

%% /ro1n" ?- 9ecture Notes Dermatology. +enyakit nfeksi5th ed !akarta . rlangga

Bedical Series &**3 . &, G 7%

%& /ro1n" ?-Dermatology 2undamentals of +ractice +hiladelphia . Bosby lseiver

&**5p &%&&%8

%7 0hang Sung un" /ae -ee oung" Boon $ee 0han" Do Sang H1an" 9im oung !in

Subcutaneous granuloma annulare follo1ing herpes Eoster n . nternational !ournal of Dermatology Vol 87 Number 8 &*%*p &,5 G &,,

%8 'he nternational Society of DermatologyHerpes Eoster and pruritus n . nternational

!ournal of Dermatology Vol 87 Number 8 &*%*p ::, :5*

%3 Ali Asra Varicella Eoster virus (VV) n . Dermatology a +ictorial ?evie1 Ne1 ork .

Bc -ra1 Hill 0ompanies &**:p && &7

%4 Handoko ?+ +enyakit Virus n . D#uanda Adhi" Bochtar H" Siti A" eds lmu +enyakit

$ulit dan $elamin 3th ed 0etakan V" !akarta . +enerbit 2akultas $edokteran =niversitas ndonesia" &*%* . %%*%%&

(25)

%: Bartodihard#o S +enanganan Herpes oster dan Herpes +rogenitalis lmu +enyakit kulit dan $elamin Surabaya. Airlangga =niversity +ress" &**%

Gambar

Gambar 5 . Eczema herpeticum secara cepat menyebar&#34; tampak  erosi dan ulserasi bersamaan dengan  demam pada  anak umur &amp;&amp;

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk dijadikan tambahan informasi bagi penelitian yang akan datang tentang program pembinaan kedisiplinan

pernah gagal dalam bisnisnya, yang seorang tidak pernah bangun lagi tetapi yang lain bisa berusaha lebih keras dan bahkan lebih behasil dari pada sebelumnya, itu semua karena

Tidak sedikit daerah kabupaten/kota bahkan dari negara-negara asing yang melakukan kunjungan kerja untuk studi banding di Kota Pontianak.. Berbagai prestasi dan penghargaan

Berdasarkan data responden yang diteliti, setelah diukur dengan menggunakan chi square didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan dimana setelah diuji nilai X 2 yang

(2) Objek Retribusi Terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c yaitu pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat

Masalah yang timbul apabila barang masih dalam perjalanan adalah sulitnya menentukan apakah barang tersebut masih menjadi hak milik penjual atau sudah menjadi hak milik

Nugroho Agus 685,5 MPLPG SMP Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (SMP/SMA) SMP N.. TOTO WIDHI 876 L SMP Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (SMP/SMA)

Dari sistem pelayanan konvensiononal yang terlihat dengan masih digunakannya bentuk buku menu sebagai media penyajian daftar menu yang menampilkan informasi yang tidak