• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGENAL KRITERIA, KLASIFIKASI, DAN MUTU JURNAL ILMIAH YANG BAIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENGENAL KRITERIA, KLASIFIKASI, DAN MUTU JURNAL ILMIAH YANG BAIK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

MENGENAL KRITERIA,

KLASIFIKASI, DAN MUTU

JURNAL ILMIAH YANG BAIK

Oleh :

Prof. Dr. H. Soenyono, SH, M.Si

(2)

1

PANGRIPTA TEGESE

2

a. Ngarang

b. Nembangne

c. Nulis

d

. Nglariske

(3)

3

2

Anugrah Pangripta Nusantara BAPPENAS

•Anugrah

Pangripta

Nusantara

penghargaan

perencanaan terbaik

Tujuan Anugerah Pangripta

•Nusantara mendorong provinsi dan kab/kota untuk

menyiapkan dokumen rencana pembangunan secara

lebih baik, konsisten, komprenship, strategis,

terukur dan dapat dilaksanakan serta menciptakan

intensif bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan

perencanaan yang lebih baik dan bermutu

(4)

Pangripta pem. Kota Malang = Jurnal ilmiah

yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan,

Penelitian dan Pegembangan Kota Malang,

memuat artikel hasil penelitian tentang

kajian perencanaan pembangunan kota

Malang dan wilayah sekitarnya yang terbit 2

(Dua) kali dalam setahun.

(5)

Sebelum mempublikasikan artikel ilmiah yang

kita miliki, sebaiknya

mengenal kreteria,

klasifikasi dan mutu jurnal ilmiah yang baik

serta

jurnal

Predator”,

sebagaimana

diuraikan dalam buku

Pedoman Publikasi

Ilmiah

(Kemenrisekdikti

Bab II)

(6)

Publikasi Hasil Penelitian Di jurnal ialah merupakan hal yang penting

dalam kegiatan Ilmiah

Dengan di Publikasikan hasil penelitian pada jurnal maka temuan yang

dihasilkan akan dikenal kemudian disitasi oleh peneliti lainnya.

Karenanya sebelum membahas jurnal lebih mendalam, perlu

dipahami istilah dan penjurnalan

Banyak Penulis maupun pengelola jurnal yang kebingungan dan keliru

memahami beberapa istilah terkait jurnal

(7)

7

Perbandingan Penerbitan Jurna oleh Penerbit Elsevier dan Penerbit di Indonesia

Kinerja Riset (Analisis Sitasi)

Analisi Riset

Elsevier

• Penerbit Jurnal Indonesia

Sinta

(Kemenristekdikti)

(Pemeringkat, Kinerja

dan analisis riset

)

CSAB (Computing Sciences

Accreditation Board)

Science Directr

Scopus

Scimago

Scival

Sistem dan kebijakan

seleksi jurnal

Database E-jurnal/Indikasi

(Pencarian Referensi Sampai Full text)

Publisher

1. Indonesia Scientific Journal Database (ISJD)

2. Indonesia Publication Index (IPI)

Arjuna

Asesor Arjuna

Pemeringkat Jurnal (Jurnal

Metrik)

(8)

8

-

Berkembangnya teknologi dan komunikasi (TIK) menambah pula kepengelolaan jurnal

-

Hampir semua jurnal saat ini menerbitkan dalam bentuk elektronik, sehingga memudahkan proses

naskah, penelaahan, dan penerbitan, sehingga artikel dapat dibaca cepat dan waktu nyata

-

Terbitnya banyak jurnal perlu diwaspadai untuk memilih jurnal yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan

klasifikasi jurnal yang dituju (internasional, internasional bereputasi, nasional atau nasional terakrditasi) dan

memeriksa jurnal supaya terhindar dari jurnal abal

abal.

-

Kemudian ikuti gaya

selingkung

yang ditetapkan oleh setiap jurnal dan siapkan naskah menggunakan

aplikasi referensi seperti Mendeley, Zotero, Refwork dan Endnote

(9)

9

.

•Pahami proses penerbitan artikel pada

jurnal ilmiah

.

Jurnal bereputasi

→ jurnal yang

memiliki

mekanisme

penelaahan

(Peer-Review) yang jelas

Adanya tim penelaah beranggotakan

pakar dalam bidangnya

(10)

10

TAHAPAN PROSES PUBLIKASI NASKAH ILMIAH

10

NO

Tahapan

Uraian

1 Pengiriman Naskah  Sebelum mengirimkan naskah, periksa sekali lagi kelengkapan dan kesesuaian dengan format

 Periksa aturan Bahasa dan ejaan apakah sudah benar 2 Pengembalian naskalh oleh

editor-in-chief

 Setelah naskah diterima dewan editor akan mengirimkan surat pernyataan telah meneria naskah yang disertai dengan nomor naskah

 Setelah ditelaah, naskan akan dikembalikan kepada penulis dengan perbaikan atau tidak.

 Kalau ada perbaikan, perbaikilah naskah sesuai dengan saran

3 Perbaikan naskah  Perbaikan naskah sesuai dengan saran mitra bestari atau penyunting pelaksana

 Jika ada saran atau perbaikan yang tidak dapat anda terima, berilah penjelasan kepada editor kenapa demikian.

4 Pengiriman naskah yang sudah diperbaiki

 Setelah diperbaiki kirimkan kembali naskah bersama dengan naskah lama. 5 Pemeriksaan galey proof dan

penyelesaian administrasi dan pemesanan cetak lepas (reprints)

 Setelah diterima dalam versi final, dewan editor akan melaksanakan setting dan contoh cetaknya akan dikirimkan kepada penulis

 Perikssa contoh cetak secara cermat

 Tidak diperkenankan lagi merubah teks, dan perbaikan harus dikembalikan dalam tempo 48 jam setelah diterima

 Pemesanan cetak lepas dan pembayaran Page Changer umumnya dilakukan pada tahap ini

6 Penerimaan reprint  Setelah artikel terbit, pihak penerbit akan mengirimkan cetak lepas gratis atau berbayar, sesuai dengan pesanaan anda

(11)

The Power of PowerPoint | thepopp.com

1.Mencari jurnal yang akan dituju untuk penulisan, kemudian mencari gaya

selingkung atau petunjuk penulisan (Outhor Guideline) dan kalau bias

memperoleh template penulisan yang dihasikan memiliki kebaruan novelty.

2.Menelusuri literature kebeberapa pangkalan data (database) terkemuka

agar dapat dibuat perkembangan penelitian yang dilakukan (State of The

Art), dan penelitian yang di hasilkan memiliki kebaruan (novelty).

3.Membuat catatan detail terkait dengan sumber yang akan digunakan

dalam penulisan, terkait dengan siapa penulisnya, kapan diterbitkan, dan

dimana diterbitkan. Ini sebaiknya dilakukan diawal penelitian sewaktu

menyusun proposal penelitian, jangan diakhir ketika menyiapkan naskah

publikasi.

11

HAL – HAL YANG PENTING DILAKUKAN WAKTU MENYIAPKAN

NASKAH UNTUK DI TERBITKAN

(12)

The Power of PowerPoint | thepopp.com

4.Menggunakan gaya penulisan dan referensi standart sesuai

dengan yang diminta seperti Harvard, Chicago atau Turabian,

dan jangan pernah mencampur adukkan gaya penulisan.

5.Menggunakan aplikasi referensi dalam pengutipan dan

pembuatan daftar referensi atau bibliografi seperti Mendeley,

Zovero, Refwork atau Endnote.

6.Membuat pernyataan jelas jika akan menyalin langsung,

mengutip (

Pharaprasing

) atau meringkas (

Summarizing

).

7.Jangan pernah mengutip referensi yang tidak jelas atau tidak

lengkap sumbernya, sebaik apapun isinya.

(13)

1

2

3

4

5

The Power of PowerPoint | thepopp.com

13

Tepat waktu, relevan, berbasis bukti penelitian ilmiah yang di

rancang dengan baik dan ditulis dengan baik

Mengikuti arah perkembangan

Naskah di buat dengan jelas, logis dan mudah dibaca

Mau menerima saran mitra bestari sebagai cara untuk

meningkatkan mutu naskah

Memperhatikan kebutuhan pembaca

SYARAT NASKAH YANG BAIK UNTUK DI

PUBLIKASIKAN

(14)

Banyak penulis yang tidak memahami proses penerbitan

di jurnal sehingga kebingunan memahami langkah yang

akan di tempuh dalam setiap tahapan penerbitan jurnal.

14

PROSES PENERBITAN JURNAL

14

Dimulai dengan mengirimkan naskah (submit)

1

Penelaahan subtansi (Review)

2

Penyuntingan (editing)

(15)

ALUR PENERBITAN

JURNAL

15

Penulis

Editor InChip

Section Editor

Reviewer I

Reviewer II

Publish

NASKAH

Review

Artikel

Diterima

Diterima dengan perbaikan

Ditolak

(16)

SELEKSI EDITOR

The Power of PowerPoint | thepopp.com 16

Memeriksa kesesuaian naskah dengan ruang

lingkup jurnal

Memeriksa kesesuaian naskah dengan gaya

selingkung jurnal

Memeriksa apakah naskah yang masuk tidak

mengandung unsur plagiarisme

1

2

3

(17)

Setelah dari editor maka naskah akan di telaah

oleh mitra Bestari yang tugas nya :

1.

Memeriksa apakah naskah yang masuk memiliki

kebaruan (

novelty

). Ini bisa dilihat dari referensi primer

yang digunakan (Artikel Jurnal, Makalah Konfrensi

Terbaru, Paten).

2.

Memeriksa naskah apakah penulisan sesuai dengan

kaidah ilmiah dibidangnya.

(18)

18

Setiap naskah yang dikirim kesebuah jurnal akan ditelaah oleh para

pakar di bidangnya , sedikitnya dua orang dan biasanya dilaksanakan

dengan double blind review, artinya penulis dan reviewer tidak saling

tahu dan kenal.

Peranan editor sebagai jembatan antara penulis dan penelaah

Penelaah bukanlah pengelola jurnal, dan penunjukannya oleh editor

tergantung pada kesesuaian antara substansi naskah yang masuk dan

kepakaran penelaah.

Proses penelaahan biasanya mempunyai batas waktu dan setiap jurnal

memiliki batas waktu yang berbeda dan harus dipatuhi penulis supaya

dapat mengejar jadwal

(19)

19

Setiap jurnal biasanya menampilkan genesis (

history

)

1. Mulai dari artikel diterima (

received

)

2. Diperbaiki (

revised

), dan

(20)

Setelah naskah dinyatakan diterima untuk diterbitkan penulis akan

menerima 1 shet page proofs dari naskahnya dalam bentuk pdf, dan ini

harus segera dibaca dan merupakan koreksi terahir dari penulis bila

terdapat kesalahan. Koreksi disini adalah koreksi cetakan, bukan koreksi isi

naskah

Bila tidak ada tanggapan dari penulis maka dianggap page proofs ini sudah

benar dan akan di terbitkan persis seperti apa adanya.

Naskah yang diterima akan mendapat kode

Digital Object Identifier

(DOI)

misalnya

Http://dx.doi.org/109767/

....

DOI ini tidak akan berubah, sehingga dapat digunakan untuk acuan

terutama bila naskah masih bersifat

articles inpress

, yaitu sebelum

memperoleh status penuh secara bibliografis lengkap dengan nomor

halaman dalam jurnal dst.

(21)

21

KLASIFIKASI DAN KRETERIA JURNAL

Berdasarkan peraturan yang berlaku di

Indonesia terkait dengan publikasi jurnal,

jurnal ilmiah dapat dibagi menjadi 4 kelas :

a) Jurnal Nasional

b) Jurnal Nasional Terakreditasi

c) Jurnal Internasional

(22)

1. JURNAL NASIONAL

JURNAL NASIONAL ADALAH TERBITAN BERKALA ILMIAH YANG MEMENUHI KRITERIA BERIKUT:

Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmian dan etika keilmuan;

Memiliki ISSN;

Memiliki terbitan versi daring (online):

Dikelola secara profesional: Ketepatan keberkalaan, ketersedian

petunjuk penulis, identitas jurnal, DLL.;

Bertujuan menampung atau mengkomunikasikan hasil – hasil penelitian

ilmiah dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu;

(23)

Ditujukan kepada masyarakat ilmiah atau peneliti yang

memiliki disiplin keilmuan yang relevan;

Diterbitkan oleh penerbit, badan ilmiah, organisasi profesi

atau perguruan tinggi dengan unit

unitnya;

Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau

Bahasa Inggris dengen abstrak dalam Bahasa Indonesia;

Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari

sedikitnya dua institusi yang berbeda; dan

Mempunyai dewan editor atau editor yang terdiri atas

para ahli dalam bidangnya dan berasal dari sedikitnya

dua institusi yang berbeda.

(24)

2. Jurnal Nasional Terakreditasi

Jurnal nasional terakreditasi adalah terbitan

berkala ilmiah yang memenuhi kriterian

sebagai jurnal nasional dan mendapat status

terakreditasi

dari

Direktorat

Jendral

Pendidikan Tinggi atau kepala LIPI dengan

masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai.

(25)

3. Jurnal Internasional

Jurnal Internasional adalah terbitan berkala ilmiah dengan

kriteria berikut :

1.

Memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan

2.

Memiliki ISSN

3.

Ditulis dengan Bahasa resmi PBB (Inggris, Perancis, Arab, Rusia

dan Tiongkok)

4.

Memiliki terbitan versi daring;

(26)

5.

Dikelola secara profesional

6.

Dewan

editor

(editor

board)

adalah

pakar

dibidangnya setidaknya berasal dari empat negara;

7.

Diterbitkan dalam satu terbitan (Issue) di tulis oleh

penulis berbagai negara; dan

8.

Berasal dari berbagai negara dalam setiap

terbitannya

(27)

4. Jurnal internasiolan Bereputasi

Jurnal internasional bereputasi adalah terbitan berkala ilmiah

yang memenuhi kriteria jurnal internasional, dengan kriteria

tambahan terindeks oleh pangkalan data internasional

bereputasi

( Scopus, Web Of Science)

dan memiliki factor

dampak

(Impact Faktor)

dari isi

Web Of SCIENCE (Thomson

Routers), Scimago Journal Rank (SJR)

, atau memenuhi factor

dampak SJR dari

SCimago Journal and Country Rank

Serendah

rendahnya Q3 (kuartil 3).

Jurnal yang memenuhi kreteria jurnal internasional dan

terindek oleh pangkalan data internasional bereputasi tetapi

belum mempunyai factor dampak dari isi

Web of Science

atau (SJR)

(28)

PENILAIAN MUTU JURNAL

Journal Matrics

Impact Faktor; 3.138i

5-year Impact factor : 3.220 I

Source normalized impact per paper (SNIP): 1.241i

SCImago Journal Rank (SJR) : 0.815i

Penilaian mutu jurnal sangat penting untuk mengetahui bagai

mana jurnal dikelola secara profesional sesuai dengan kaidah dan

membandingkah dengan jurnal lainnya. Secara umum yang

disebut jurnal matrics sebagai alat ukur untuk melihat dan

membandingkan kinerja suatu jurnal

(29)

29

Hal

Hal yang Perlu di Pertimbangkan Dalam Menilai Mutu Jurnal

1 Dewan editor

2 Penelaah (Reviewer)

3 Journal Impact Factor (JIF)

4

Scimago Journal Citation Rank (SJR) dan Source Normalized Impact Perpapearl

(SNIP)

5 Citescore

6 Jumlah publikasi dan persentasi penolakan artikel

7 Jumlah sitasi, H

Index dan i10

index

8 Akreditasi jurnal

(30)

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM

DEWAN EDITOR

Dewan editor umumnya terdiri

atas seorang editor

in

chief,

beberapa co

editor, dan sejumlah

anggota

atau

editoral

Board

members.

Kualifikasi dewan editor dapat

dilihat dari latar belakang dan

afiliasi, tetapi yang terpenting

adalah

pengalaman

menulis

dijurnal dan jumlah sitasi yang

dapat dilihat dari H

Index setiap

anggota dewan.

(31)

PENELAAH (REVIEWER)

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM

Proses terpenting suatu penerbitan jurnal adalah adanya

penelaahan oleh pakar atau lazimnya disebut Mitra Bestari,

reviewer

, atau

Peer reviewer

. Penelaahan ini terkait dengan

substansi dari suatu bidang ilmu, apakah ada kebaruan, temuan

apa yang ada diadalamnya, dan apakah penelitiannya memenuhi

kaidah ilmiah. Seleksi mitra bestari oleh dewan editor biasanya

mempertimbangkan sebagai berikut :

Pakar atau ahli dalam bidangnya

Memiliki wawasan terbuka

Profesional (tepat waktu), dan

Memiliki reputasi atau rekam jejak sebagai penulis.

(32)

JURNAL IMPACT

FACTOR

(JIF)

Faktor

dampak

(impact

factor,

IF)

diciptakan oleh Eugene Garfield dari

institute of Scientific Information (ISI, kini

bagian dari Thomson Scientific) pada

tahun

1960

dengan

menghitung

indeksitasi

(Citation index)

dari jurnal

jurnal yang di indeks oleh Thomson ISI

dan dilaporkan setiap tahun dalam JCR

(Journal Citation Report).

IF saat ini

dijadikan indicator untuk mengevaluasi

mutu jurnal, semakin tinggi IF semakin

bermutu jurnal tersebut

.

(33)

Scimago Journal Rank (SJR) dan SNIP

merupakan metode pengukuran mutu

jurnal yang diterbitkan oleh Elsevier

Scopus dengan membandingkan

jumlah artikel yang menyitasi terhadap

jumlah artikel yang di publikasi oleh

sebuah jurnal tetapi dengan

mempertimbangkalan mutu jurnal

yang menyitasi

.

SJR

dan

SNIP

(34)

Citescore merupakan matrik standar baru dampak jurnal kutipan

atau sitasi terbaru yang komprehenship dari Scopus untuk judul

serial dalam Scopus, baik itu jurnal, buku, atau prosiding.

Citescore matrik dihitung menggunakan data Scopus untuk lebih

dari 22.000 judul seri jurnal PER-Reviewed, seri buku, prosiding

konferesi, dan jurnal lainnya di 330 disiplin ilmu Citescore Tracker

menunjukan data Citescore tahun berjalan dan setiap bulan.

(35)

Jumlah Sitasi, H- Index dan i10 - Index

Jumlah naskah yang masuk dan persentase penolakan artikel,

memperlihatkan seberapa tinggi jurnal tersebut diminati oleh

komunitasnya dan proses penelaahan yang di terapkan oleh suatu

jurnal.

35

Jumlah Publikasi dan Persentasi Penolakan Artikel

Banyaknya jumlah sitasi akan memperlihatkan dampak dari suatu

tulisan sehingga dengan meningkatnya sitasi setiap artikel akan

mempengaruhi mutu suatu jurnal. Meski angka sitasi bisa diperoleh

dari google scholar, akan lebih baik bila diperoleh dari Scopus atau

Web Of Science.

(36)

H-index adalah bilangan H terbesar berdasarkan sejumlah H artikel yang

sekurang

kurangnya mempunyai sitasi sebanyak H

Contoh : H

index 6, berarti ada 6 artikel yang di sitasi oleh sedikitnya 6 artikel

penyitasi i10

index adalah bilangan i10 terbesar dengan sejumlah i10 artikel

mempunyai jumlah sitasi minimum 10 sitasi

36

Contoh : i10

index = 1, berarti ada 1 artikel yang di sitasi oleh sekurang

kurangnya 10 artikel penyitasi perhitungan sitasi tersebut saat ini

digunakan oleh Google Scholar and Scopus

(37)

AKREDITASI JURNAL

Akreditasi jurnal ilmiah di Indonesia bertujuan mengendalikan mutu terbitan

yang dihasilkan sesuai dengan kaidah ilmiah. Di Indonesia terdapat dua

lembaga yang mengakreditasi jurnal ilmiah, yaitu Kemenristekdikti untuk

mengakreditasi jurnal dibawah perguruan tinggi dan Asosiasi Profesi dan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengakreditasi jurnal

dibawah Lembaga Penelian dan Kementrian. Untuk mengoptimumkan

pengelolaan jurnal secara elektrorik Dikti dan LIPI mulai tahun 2012 telah

menyusun peraturan bersama tentang akreditasi terbitan berkala ilmiah

dengan paradigma akreditasi kedepan adalah jurnal yang terbit secara

elektronik. Saat ini peraturan tersebut telah di sahkan dengan terbitnya

peraturan Dirjen Dikti nomor 1 tahun 2014 tentang Akreditasi Terbitan Berkala

Ilmiah dan peraturan kepala LIPI nomor 4 tahun 2014 tentang terbitan berkala

ilmiah. Isi kedua peraturan tersebut sama hanya berbeda kewenangannya;

tahun 2015 merupakan masatransisi aturan lama ke yang baru dan tahun

(38)

INDEKSASI JURNAL

Bertujuan menyebarluaskan jurnal yang terbit sehingga

dapat dikenal. Lembaga pengindeks ada yang berperan

hanya mengindeks Metadata (Agregator), adapula yang

memberi peringkat jurnal seperi Scopus dan Web Of

Science. Lembaga pemeringkat ada yang bersekala

nasional dan internasional, ada yang berbasis bidang

keilmuan

.

(39)

Jurnal Predator dan Lembaga Pengindek Palsu

Istilah jurnal predator mulai dikenal pada tahun 2012

setelah dipopulerkan oleh Jeffry Beal di majalah

Nature

dan

bisa

di

akses

melalui

laman

Http://scholarlyoa.com

.

Jurnal predator dibuat untuk tujuan memperoleh

keuntungan dan mengabaikan proses penelaahan oleh

pakar dibidangnya untuk setiap artikel yang diterima

penerbit (Mart 2013)

(40)

Jurnal yang diterbitkan secara profesional harus

mematuhi standart etika penerbitan seperti yang

telah di tetapkan dalam Beal (2012)

Open Access Scholarly Publishers Association (OASPA)

Committee On Publication Ethics (COPE)

International Associationt Of Scientific, Technical dan Medichal Publisher (STM) Jeffry

Beal telah menetapkan kriteria penerbit yang masuk ke dalam kategori jurnal predator

yang intinya antara lain :

1. Jurnal terbit relative masih baru dengan volume yang belum banyak, bahkan memiliki ISSN

maupun DOI palsu;

2. Lembaga dan alamat penerbit yang tidak jelas;

3. Rekam jejak editor in chief beserta editorial board tidak jelas, bahkan tidak ada rekam jejak

karyanya:

4. Proses penelaahan tidak sesuai dengan kaidah dan cenderung basa - basi;

5. Meminta biaya penerbitan yang mahal bahkan sebelum naskah diterbitkan;

6. Menerbitkan tulisan yang sudah diterbitkan di tempat lain (Duplikasi); dan

7. Memuat isi yang sebagian besar dikategorikan plagiat.

(41)

Nilai Faktor Dampak (IMPACK FAKTOR, IF) dari suatu jurnal saat ini

merupakan dambaan penerbit, semakin tinggi IF jurnal semakin bermutu dan

jurnal tersebut dipandang sehingga penulis akan berlomba

lomba

memasukan tulisannya

Hal tersebutlah yang membuat bermunculnya lembaga yang ahirnya

mendeklarasikan dapat menerbitkan nilai IF jurnal.

Kita patut mewaspadai apabila ada suatu jurnal yang mengklaim IF tinggi,

perlu diperiksa siapa yang menerbitkan nilai tersebut.

Saat ini lembaga pemeringkat jurnal yang di akui secara resmi di tingkat

global ialah Journal Impact Factor (

Http://WWW.Webofknowledge.com

) dari

Journal Citation Report (JCR) yang di terbitkan oleh Thomson ISI (Institute For

Scientific Information) dan SNIP / SJR dapat di akses dari laman Scimago

(

www.scimagojr.com

) yang berasal dari Scopus dan diterbitkan oleh

Group

Elsevier.

(42)

Berdasarkan hal tersebut kita patut mencurigai lembaga yang

menyatakan perhitungan IF palsu (Bogus impact factor Companies).

Daftar lembaga pengindeks yang perlu dipertanyakan (Iskandar

2014)

Global impact factor :

http://globalimpactfactor.com

Citefaktor: ISRA: Journal impact Factor (JIF)

Http://www.israjif.org

Impact Journals :

Http://impactjournals.us

general Impact factor (Gif) :

Http://geralimpackfactor.com

Journal Impact Factor (JIF) :

Http://Jifactor.com

Universal Impact Factor : Http ://journals.indekscopernicus.com

ISI international Scientific Indexsing :

Http://isindexsing.com

(43)

SEKIAN

Terimakasih

Prof. Dr. H. Soenyono, SH, M.Si

Disampaikan Pada Seminar di Pemerintah Kota malang, 2 Mei 2018

Referensi

Dokumen terkait

(1997) menyatakan bahwa beberapa teknik top working pada batang pokok tanaman anggur menghasilkan keberhasilan sambungan jadi yang berbeda, sedangkan top working pada tanaman

Berdasarkan hasil penjelasan di atas yang menyatakan bahwa tipe industri memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengungkapan sosial dan lingkungan, berarti

Setelah melakukan penelitian, hasil menunjukkan bahwa IG-Score berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR, IAH berpengaruh positif, Dewan Komisaris Independen tidak

Luaran wajib dari Penelitian Fundamental ini adalah publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi atau jurnal ilmiah bereputasi internasional.. Sedangkan luaran

• Publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi. Luaran

• Publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi.. Luaran

Dari semua pengujian tersebut dihasilkan bahwa minimum support yang sesuai untuk data mahasiswa adalah 5% dan minimum confidence nya adalah 70%. Sedangkan untuk data

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi/Internasional (beri √ pada kategori yang tepat) Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi.. Jurnal Ilmiah