• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA KEMATIAN 48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA KEMATIAN 48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR PEMALANG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA

KEMATIAN ≥48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR KELAS III BERSUMBER DARI DATA REKAM MEDIS RSUD Dr.M.ASHARI

PEMALANG TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma III (Amd,RMIK) pada program studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Disusun Oleh:

ARTIKA WIJAYANTI PUTRI

NIM D22.2013.01357

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG 2016

(2)

HALAMAN HAK CIPTA

© 2016

Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Penulis

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini secara khusus kupersembahkan kepada :

Kedua orangtuaku tercinta Bapak Giman Aris Widayat dan Ibu Widayati terimakasih engkau telah melahirkanku kedunia, tidak pernah putus mendo’akanku, yang mau merelakan kebahagiannya demi bahagiaku, yang selalu memberikan kasih sayang dan cinta kasih yang tiada henti. Tiada hentinya kupanjatkan syukur karena Allah telah menitipkanku kepada orangtua yang luar biasa bagiku.

Kakakku Ardhian Aries Widayat, S.Pd yang selalu menjadi inspirasiku, terima kasih atas do’a, dukungan serta bantuan dalam hal materi hingga aku lulus dan mendapatkan gelar Amd,RMIK. Kakakku Afnita Pancasakti Dewi, SKM, Argo Dwi Prihanto Amd, Dini Erliya Yunita, S.Pd yang mendukung, memberikan motivasi,mendo’akan serta menyayangiku selayaknya anak bontot hehe..

Aditya Prabowo terimakasih udah sabar nemenin aku ke kampus dan nunggu berjam-jam, semangatin aku ngerjain KTI yang dicorat-coret dosen, terimakasih sudah membimbingku jadi wanita kuat dan mandiri, makasih udah jagain anak bontot bapak giman selama di perantauan.

Sahabat-sahabatku Mei, Nisa, Sumi, Wulan, Aji, Budi, dan Tuwardi yang selalu menghibur, menjalani suka duka bersama sebagai anak rantau. Bakal kangen jahil, kocak, kuliah bareng kalian, praktek bareng kalian,dan utang-utangan duit buat makan kalo lagi tanggal tua hahaha

Ira, Denok, Amel, Ardian, dilla, Mbak Desi, Mbak Ela, Mbak Prita penghuni kost kencono wungu tengah III yang selalu kasih semangat, yang setia banget nemenin aku ngerjain revisi sampai pagi.

Respati Palguna Widya Iswari sahabat dari SD yang selalu memberi semangat, selalu ngingetinsholat dan berdo’a. Semoga persahabatan kita sampai akhir hayat ya unyilkuu.... amiin

Para pejuang statistik Tika wahyu, Aprodhita putri nugroho, Yuliana Widyastutik yang selalu memberi semangat, yang setia nungguin biar bisa bimbingan bareng-bareng dan akhirnya kita bisa wisuda di hari, tanggal, bulan, tahun, jam dan tempat yang sama.

Hasna Ilma Naufani makasih bu bidan udah bantuin cariin buku panduan buat referensiku. Dan Hany Askiyah yang mau direpotin cariin buku buat referensiku, semoga tahun depan kamu nyusul aku ya beb biar di belakang nama ada gelar Amd, Kep

(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Artika Wijayanti Putri Tempat, tanggal lahir : Pemalang, 10 Januari 1995 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Nusabarung VII no. 76 Rt 03 Rw 13 perumnas bojongbata, Pemalang

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 2 kebondalem, tahun 2001 2. SMP Negeri 2 Pemalang, tahun 2007

3. Madrasah Aliyah Negeri Pemalang, tahun 2010

4. Diterima di Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2013

(9)

PRAKATA

Segala puji dan syukur yang tak terhingga, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Inayah, Hidayah serta Ridhonya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan Judul Analisis Deskriptif Faktor-faktor Terkait Dengan Angka Kematian Pasien di Bangsal Camar Kelas III Bersumber Dari Data Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang Tahun 2015. Keberhasilan dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moral maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada :

1. Dr.Ir.Edi Noersasongko M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Dr.dr.Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ka Progdi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.

4. Kriswiharsi Kun Saptorini.,SKM,M.Kes selaku pembimbing yang telah membimbing selama penyusunan karya tulis ini.

5. Bapak dr Zaenal Sugiyanto, M.Kes dan IbuMaryani Setyowati, S.KM, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk perbaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini.

6. Bapak H. Suwaryo, S.kep selaku Ka Subbag Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang.

7. Seluruh staff unit Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang.

(10)

8. Rekan-rekan instalasi rekam medis, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya.

Akhir kata dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini kami menyadari masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah. Penyusun berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 4 November 2016

Penulis

(11)

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2016

ABSTRAK

ARTIKA WIJAYANTI PUTRI

ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DENGAN ANGKA KEMATIAN ≥48JAM (NET DEATH RATE) PASIEN DI BANGSAL CAMAR

KELAS III BERSUMBER DARI DATA REKAM MEDIS RSUD Dr.M.ASHARI PEMALANG TAHUN 2015

xxi+48 Hal+10 Tabel+3 Gambar+ 15 Lampiran

Indikator Net Death Rate digunakan untuk menilai cakupan mutu pelayanan unit rawat inap. Terdapat 33,92‰ Net Death Rate pada bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari tahun 2015, hasil tersebut melebihi standar yang sudah ditentukan oleh departemen kemekesehatan yaitu sebesar ≤25‰ pasien keluar mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pasien mati di bangsal camar kelas III tahun 2015.

Penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode observasi serta pendekatan retrospektif. Variabel penelitian ini adalah Jumlah pasien mati ≤48 jam,Lama dirawat, Data klinis,Karakteristik pasien,Net Death Rate. Populasi dalam penelitian ini yaitu indeks kematian pasien meninggal di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun 2015 pasien mati ≥48 jam. Sampel penelitian ini adalah total populasi sejumlah 90 pasien.

Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa faktor-faktor terkait dengan angka kematian pasien di bangsal camar kelas III RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 yaitu pasien dengan diagnosa utama pneumonia, diagnosa sekunder anemia, umur 20-24 tahun, jenis kelamin laki-laki dan pasien lama.

Saran dalam penelitian ini yaitu Rumah sakit Sebaiknya dibuat clinical pathway untuk membantu dalam penanganan kasus pneumonia dan anemia, Sebaiknya dokter mematuhi protap mengenai penulisan sebab kematian pada lembar setifikat kematian yang sudah disediakan tanpa adanya permintaan visum.

Kata Kunci : NDR (Net Death Rate), faktor kematian

Kepustakaan : 19, (1993 sampai 2013)

(12)

Diploma Degree (D-3) of Medical Records and Health Information Faculty of Health, Dian Nuswantoro University Semarang 2016

ABSTRACT

Artika Wijayanti Putri

DESCRIPTIVE ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO NET DEATH RATE IN

CAMAR 3rd CLASS WARD BASED ON MEDICAL RECORD DATA

Dr.M.ASHARI REGIONAL PUBLIC HOSPITAL PEMALANG 2015 xxi+ 47 pages + 10 Tables + 3 figures + 15 Appendixs

Net Death Rate indicators used to assess the coverage of service quality inpatient units. Net Death Rate were 33,92 ‰ patient in the Camar 3rd class wards in Dr.M.Ashari regional public hospital 2015, these results exceed the standards prescribed by the health ministry department in the amount of ≤25 ‰ patient. This study aims to determine the number of dead patients in Camar 3rd Class wards in 2015.

The study was a descriptive study with observational methods and retrospective approaches. The study variables was the number of ≥48 hours death patients, length of stay, clinical data, patient characteristics, Net Death Rate. The population in this study was patient index in Dr.M.Ashari Regional Public Hospital Pemalang 2015. Sample Study was total population of 90 patients.

Based on research, factors associated with mortality rates of patients in Camar 3rd class Ward in Dr.M.Ashari Regional Public Pemalang 2015 were patients with a primary diagnosis of pneumonia, secondary diagnoses of anemia, age 20-24 years, male gender and old patients.

We recommend that hospital Should make clinical pathways to assist a treatment for pneumonia and anemia cases, doctors should be comply with the standard operating procedure regarding the writing of the cause of death on the death certificate sheet that has been provided without any request of post mortem.

Keywords : NDR (Net Death Rate), Death Factor

Bibliography: 19 (1993 – 2013)

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN HAK CIPTA ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KTI ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... viii

PRAKATA ... ix

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

DAFTAR SINGKATAN ... xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Ruang Lingkup ... 5 xiii

(14)

F. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis ... 10

B. Statistik Rumah Sakit ... 11

C. Unit Rawat inap ... 11

D. Indeking ... 11

E. Sensus Harian Rawat Inap ... 12

F. Clinical Pathway ... 13

G. Mutu dan Pelayanan Kesehatan ... 14

H. Indikator Kinerja Rumah Sakit ... 15

I. Deskripsis Karakteristik Pasien Keluar Meninggal ... 16

J. Kerangka Teori ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep ... 23

B. Jenis penelitian ... ..23

C. Variabel Penelitian ... 24

D. Definisi Operasional ... 24

E. Populasi dan Sampel... 25

F. Pengumpulan Data ... 25

G. Pengolahan Data ... ..26

H. Analisis Data ... ..26

BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum RumahSakit ... 27

(15)

C. Hasil Pengamatan ... 30

1. Jumlah pasien meninggal di bangsal camar tahun 2015 ... 30

2. Data klinis pasien meninggal di bangsal camar ... 31

1. Diagnosa utama ... 31 2. Diagnosa sekunder ... 32 3. Sebab kematian ... 34 3. Karakteristik pasien... 35 a. Umur ... 35 b. Jenis kelamin ... 36 c. Jenis pasien ... 36 d. Lama dirawat ... 37

4. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien ... 37

BAB V PEMBAHASAN A. Jumlah pasien meninggal di bangsal camar tahun 2015 ... 41

B. Data klinis pasien meninggal di bangsal camar ... 41

1. Diagnosa utama ... 42 2. Diagnosa sekunder ... 42 3. Sebab kematian ... 43 C. Karakteristik pasien ... 44 1. Umur ... 44 2. Jenis kelamin ... 44 3. Jenis pasien ... 45 4. Lama dirawat ... 46

D. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien... 46

(16)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 47 B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xvi

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 6 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 24 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pasien keluar mati ≤48jam dan ≥48jam

dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 ... 30 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi diagnosa utama pasien keluar mati ≥48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 ... 31 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi diagnosa sekunder pasien keluar mati ≥48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 ... 33 Tabel 4.4 Distribusi frekuensi umur pasien keluar mati ≥48jam

dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 ... 36 Tabel 4.5Distribusi frekuensi jenis kelamin pasien keluar mati ≥48jam

dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 ... 37 Tabel 4.6Distribusi frekuensi jenis pasien pasien keluar mati ≥48jam

dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 ... 37 Tabel 4.7Distribusi frekuensi lama dirawat pasien keluar mati ≥48jam

dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015 ... 38 Tabel 4.8Tabulasi silang antara diagnosa utama dan diagnosa sekunder ... 38

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 22 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 23 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari ... 29

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat ijin penelitian 2. Pedoman Wawancara 3. Check list NDR

(20)

DAFTAR SINGKATAN

1. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah 2. RSU : Rumah Sakit Umum

3. BOR : Bed Occupancy Rate 4. BTO : Bed Turn Over

5. AvLOS : Average Length of Stay 6. TOI : Turn Over Internal 7. GDR : Gross Death Rate 8. NDR : Net Death Rate

9. TT :Tempat Tidur

10. CKD :Chronic Kidney Disease

11. HIV :Human Immunodeficiency Virus 12. AKI : Acut Kardio Infark

13. CH : Cirosis Hepatis

14. GEDB :Gastro Enteritis Dehidrasi Berat 15. CHF :Congestive Heart Failure

16. PPOK : Penyakit Pulponari Obstruktif Kronis 17. ISK : Infeksi Saluran Kemih

18. KAD : Katoasidosis Diabetik

19. AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome 20. ACS : Acute Coronary Syndrome

21. DRM : Dokumen Rekam Medis 22. ICU : Intensive Care Unit

23. TPPGD : Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat

(21)

24. TPPRI : Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap 25. TPPRJ : Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan 26. PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan

27. Protap : Prosedur Tetap

28. RM : Rekam Medis

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah sakit pada saat ini tentu saja tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai dengan garis-garis besar haluan negara, sistem kesehatan nasional dan perundang-undangan lainnya.(1)

Rekam medis dapat memberikan gambaran tentang standar mutu pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun oleh tenaga kesehatan yang berwenang.(2)

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan no.34/birhub/1979 tentang pemeliharaan dan perencanaan disebutkan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah sakit di wajibkan mempunyai dan merawat statistik yang up to date atau terbaru dan terkini serta membina rekam medis atau medical record berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan.(1)

Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan, rumah sakit harus mengadakan rekam medis untuk menunjang pengolahan informasi dan pelayanan pasien. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan.(3)

(23)

2 Statistik rumah sakit yaitu statistik yang mengolah dan menggunakan sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan fakta, pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit.(4) Kegunaan statistik rawat inap yaitu sebagai bahan atau data untuk perencanaan guna pengambilan kebijakan di rumah sakit melalui pelaporan kepada pihak pelaporan atau analizing reporting di unit rekam medis.

Kinerja rumah sakit dapat diukur melalui beberapa indikator, yaitu: BOR(Bed Occupancy Rate), BTO(Bed Turn Over),AvLOS(Average

Length of Stay), TOI(Turn Over Internal), GDR(Gross Death Rate),dan

NDR(Net Death Rate).(3)

Pengukuran kinerja rumah sakit dapat diketahui melalui beberapa indikator yaitu NDR (Net Death Rate), Indikator ini digunakan untuk menilai menilai mutu pelayanan.(1) Standar nilai BOR menurut Depkes adalah ≤25‰.

Pada survei awal yang dilakukan pada saat magang pada bulan desember hingga januari, didapatkan bahwa di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang mempunyai 15 bangsal rawat inap. Dilihat dari indikator statistik rumah sakit di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun 2011-2014 angka NDRnya cenderung tinggi. Nilai NDR yang melebihi standar (25‰) terjadi pada tahun 2011 sebesar 26,01‰. Jika ditinjau menurut bangsal, bangsal kepodang kelas III adalah bangsal yang nilai NDR cenderung tinggi yaitu tahun 2011 sebesar 44,44‰, tahun 2012 sebesar 45,66‰, tahun 2013 sebesar 49,08‰, tahun 2014 sebesar 34,59‰, Karena ada kebijakan baru dari rumah sakit mengenai perubahan nama

(24)

3 bangsal maka pada tahun 2015 bangsal kepodang kelas III diubah namanya menjadi bangsal camar kelas III. Nilai NDR pada bangsal camar kelas III tahun 2015 sebesar 33,92‰.

NDR adalah indikator yang menunjukan angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap 1000 penderita keluar. Batasan 48 jam ini dimaksudkan sebagai gambaran bahwa pihak rumah sakit sudah mendapat cukup waktu untuk berusaha memberikan pelayanan dan pertolongan kepada pasien. Pasien yang meninggal sebelum mendapat perawatan 48 jam diasumsikan datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi sakit berat sehingga sangat dimungkinkan meninggalnya pasien tersebut bukan karena kurangnya mutu pelayanan medis tapi karena memang kondisi pasien yang sudah sakit berat. Angka NDR lebih bisa menunjukan kualitas pelayanan medis dibandingkan angka GDR.(5)

Berdasarkan hasil tersebut peneliti tertarik untuk mendiskripsikan faktor-faktor yang terkait dengan kematian pasien bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang bersumber dari data rekam medis tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas didapatkan hasil bahwa masih banyaknya pasien yang meninggal ≥48jam maka dapat memunculkan pertanyaan penelitian sebagai berikut “bagaimana hasil analisis deskriptif faktor-faktor yang terkait dengan angka kematian pasien bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang bersumber dari data rekam medis tahun 2015?”

(25)

4 C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan kematian pasien bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang bersumber data rekam medis tahun 2015.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi jumlah pasien meninggal di bangsal camar kelas III pada tahun 2015.

b. Mengetahui data klinis pasien yaitu diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian.

c. Mengidentifikasi karakteristik pasien yaitu umur, jenis kelamin, jenis pasien dan lama dirawat.

d. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Memberikan pengetahuan ilmiah dan pengalaman dalam penelitian dan penerapan ilmu tentang rekam medis khususnya statistik rumah sakit.

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit pada masa yang akan datang.

(26)

5 3. Bagi akademik

Sebagai bahan referensi di perpustakaan dan informasi tentang pengembangan ilmu statistik rumah sakit serta menjadi masukan untuk pertimbangan bahan peneitian selanjutnya di bidang statistik.

E. Ruang Lingkup

1. Lingkup Keilmuan

Penelitian ini termasuk dalam lingkup ilmu rekam medis dan informasi kesehatan.

2. Lingkup Materi

Materi yang di ambil dalam penelitian ini adalah statistik rumah sakit. 3. Lingkup Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Ashari Pemalang.

4. Lingkup Metode

Metode yang digunakan adalah metode observasi. 5. Lingkup Obyek

Obyek penelitian ini adalah indeks kematian pasien tahun 2015. 6. Lingkup Waktu

(27)

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1

Tabel keaslian penelitian

No Nama Judul Metode Variabel Penelitian Hasil Penelitian Peneliti Penelitian Penelitian

1. Leonardo Analisis Deskriptif Deskriptif 1. GDR 1. Tahun 2010

Budi Kusuma Indikator Gross 2. NDR GDR=17,42‰

Death Rate (GDR) 3. Jumlah pasien keluar NDR=12,29‰ dan Net Death Rate 4. Jumlah pasien hidup tahun 2010-2014 keluar 2. Tahun 2011 Baik (NDR) di RSUD mati >48jam tahun GDR=48,40‰

Tugurejo Semarang 2010-2014 NDR=30,79‰

Tahun 2010-2014 5. Jumlah pasien keluar Kurang baik mati<48jam tahun 3. Tahun 2012

2010-2014 GDR=49,31‰ NDR=36,18‰ Kurang baik 4. Tahun 2013 GDR=51,99‰ NDR=36,66‰ Kurang baik 5. Tahun 2014 GDR=49,28‰ NDR=33,32‰ Kurang baik 6

(28)

7

2. Silvia Dwi Analisis Deskriptif Deskriptif 1. Rekapitulasi pasien 1. Tahun 2009=17 TT Oktaviani Nilai TOI Pada rawatinap 2. Tahun 2010=18 TT Bangsal Baitul a. Pasien keluar hidup 3. Tahun 2011=18 TT

Ma’ruf di Rumah dan mati 4. Tahun 2012=18 TT

Sakit Islam Sultan b. Hari perawatan 5. Tahun 2013=18 TT Agung Semarang c. Jumlah TT tersedia 6. Tahun 2014=18 TT

tahun 2009-2014 d. Periode waktu

3. Ajeng Analisis kebutuhan Deskriptif 1. Kapasitas tempat tidur Prediksi kebutuhan tempat Chariswanti tempat tidur pada (A) tidur pada bangsal

bangsal kelas III 2. Hari Perawatan (HP) perawatan kelas III di RSUD kota 3. Periode Waktu (t) RSUD Kota Semarang Semarangberdasark 4. Jumlah pasien keluar untuk memenuhi an perhitungan BOR hidup danmati kebutuhan pasien hingga dan TOI tahun 2013 5. Prediksi hari perawatan 3 tahun kedepan 6. Prediksi jumlah pasien diperlukan penambahan24

hidup dan mati tempat tidur.

7. BOR

8. TOI

9. Prediksi kebutuhan

tempat tidur tahun 2013-

2018

4. Irkham Analisis Deskriptif Deskriptif 1. GDR 1. NDR triwulan I tahun

Abdullah Net Death Rate 2. NDR 2014: 35,1‰

Azzam (NDR) dan Gross 3. Jenis Kelamin 2. GDR triwulan I tahun

Death Rate (GDR) 4. Jenis kasus 2014: 60,6‰

(29)

8

di Rumah Sakit 6. Cara datang 59,3% dan jenis kelamin Umum Kardinah 7. Lama dirawat perempuan: 40,7% Kota Tegal Periode 8. Kelas perawatan 4. Jenis kasus: penyakit

Triwulan I Tahun dalam sebesar 43,8%

2014 5. Umur: .50 tahun

sebesar 58,5%

6. Cara datang: pasien rujukan sebesar 51,5% 7. Lama dirawat:3-12 hari

sebesar 94,6%

8. Kelas perawatan: pada kelas III sebesar 48,5% 5. Dwi Tinjauan deskriptif Deskriptif 1. Jumlah kematian bayi 1. Tahun 2008: jumlah

Purbandini angka kematian bayi baru lahir kematian 612 bayi

Susanti baru lahir di RS 2. Umur bayi baru lahir 2. Umur : 1-6 hari telogorejo Semarang 3. Jenis kelamin bayi baru berjumlah 33 bayi

tahun 2008-2012 lahir 3. Jenis kelamin: laki-laki 4. Berat badan bayi baru sebanyak 29 bayi

lahir 4. Berat badan antara 5. Diagnosa bayi baru 1000-2499 sebanyak 26

lahir bayi

6. Asal masuk bayi baru 5. Diagnosa: prematuritas lahir sebanyak 12 bayi

6. Asal masuk: non rujukan sebesar 69,64% (39 bayi) dan bayi yang meninggal di RS telogorejo tetapi tidak di lahirkan di RS telogorejo sebesar 30,36% (17 bayi)

(30)

9

7. Penyebab kematian bayi baru lahir terbanyak adalah BBLR dan prematuritas sebanyak 32,14% (18 bayi)

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini berbeda dengan peneliti terdahulu adalah

1. Lokasi : RSUD Dr.M.Ashari Pemalang 2. Obyek : Indeks kematian pasien tahun 2015 3. Waktu Penelitian : Agustus 2016

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

1. Pengetian rekam medis

a. Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain pengobatan, hasil pemeriksan, pelayanan, identitas pasien, serta tindakan lain yang telah diberikan kepada pasien.(3)

b. Menurut E.K Huffman,1992

Rekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan.(4)

2. Manfaat Rekam Medis

Permenkes no. 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki 5 ,manfaat yaitu:

a. Sebagai dasar pengobatan pasien danpemeliharaan kesehatan. b. Sebagai bahan kepentingan penelitian.

c. Sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum. d. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.

e. Sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.(6)

(32)

11 B. Statistik Rumah Sakit

Adalah statistik kesehatan yang bersumber pada data rekam medik sebagai informasi kesehatan yang digunakan untuk memperoleh kepastian bagi praktisi kesehatan, manajemen dan tenaga medis dalam pengambilan keputusannya.

Ada beberapa manfaat statistik rumah sakit diantaranya adalah : a. Membandingkan penampilan antara rumah sakit masa laludengan

masa sekarang.

b. Merupakan acuan untuk perencanaan dan pengembangan klinik atau rumah sakit.

c. Menilai penampilan kerja tenaga medis perawatan dan staff lain. d. Mengetahui biaya rumah sakit atau teknis jika disponsori oleh

pemerintah.

e. Sebagai bahan penelitian.(7)

C. Unit Rawat Inap

Rawat inap adalah proses perawatan pasien oleh tenaga medis akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu ruangan rumah sakit.(8)

D. Indeksing

Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat kedalam indeks-indeks.

(33)

12 Macam-macam indeks yaitu:

1. Indeks penyakit dan operasi

Yaitu tabulasi yang berisi kode penyakit pasien dan kode operasi yang berisi judul, bulan, tahun, nomor rekam medis pasien, jenis kelamin dan umur.

2. Indeks pasien

Adalah tabulasi berisi nama semua pasien yang pernah berobat di Rumah Sakit tersebut yang terdiri dari identitas pasien, identitas medis, identitas dokter yang menangani.

3. Indeks dokter

Adalah data yang berisi nama dokter yang memberikan pelayanan medis kepada pasien.

4. Indeks kematian

Adalah data yang berisi identitas pribadi pasien, lama waktu dari pasien masuk hingga meninggal, dokter yang merawat, dan hari perawatan.

E. Sensus Harian Rawat Inap

Adalah jumlah pasien yang dirawat inap pada saat dilakukan perhitungan sensus, ditambah dengan jumlah pasien admisi setelah dilakukan sensus yang lalu dan pulang sebelum dilakukan sensus berikutnya. (5)

(34)

13 F. Clinical Pathway

1. Pengertian Clinical Pathway

Clinical pathway adalah perangkat koordinasi dan komunikasi

untuk petugas yang terlibat dalam pelayanan pasien yang sama.

Clinical pathway juga menjadi alat bantu penerapan standar

pelayanan medik.(9)

Dalam clinical pathway penanganan kasus pasien rawat inap di rumah sakit harus bersifat:

a. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus terpadu, fokus terhadap pasien serta berkesinambungan.

b. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/bidan, penata, laboratoris dan farmasi).

c. Sesuai batas waktu yang ditentukan untuk perjalanan penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian.

d. Pencatatan clinical pathway seluruh kegiatan pelayanan untuk pasien secara terpadu dan berkesinambungan tersebut dalam bentuk dokumen yang merupakan bagian dari Rekam Medis. e. Setiap penyimpanan langkah dalam penerapan clinical pathway

dicatat sebagai varians dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk audit.

f. Varians tersebut dapat terjadi karena kondisi perjalanan penyakit. Penyakit penyerta atau komplikasi maupun kesalahan medis

(35)

14 2. Tujuan Clinical Pathway

Tujuan clinical pathway yaitu mengurangi adanya variasi pada pelayanan, biaya lebih mudah untuk diprediksi pelayanan lebih terstandarisasi, meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan prosedur coding, meningkatkan kualitas dari informasi yang telah dikumpulkan dan sebagai (counter-check) terutama pada kasus-kasus

(high cost, high volume).(11)

G. Mutu dan Pelayanan Kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan rata-rata serata penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi.(12)

Menurut Profesor A. Donabedian, ada tiga pendekatan evaluasi atau penilaian mutu, yaitu dari aspek:

a. Struktur

Meliputi sarana fisik peralatan dan perlengkapan, sumber daya manusia, organisasi dan manajemen keuangan, dan sumber daya lainnya yang ada di fasilitas kesehatan.

b. Proses

Semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan pasien.

c. Out come

Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan professional terhadap pasien.(13)

(36)

15 H. Indikator Kinerja Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan salah satu institusi pemberi pelayanan kesehatan dengan mengutamakan pelayanan secara professional. Adanya sarana dan prasarana yang memadahi serta SDM sebagai tenaga kesehatan profesional sangat mempengaruhi keserhasilan dalam pengelolaan rumah sakit.

Faktor-faktor tersebut yaitu: 1. Kepuasan pasien.

2. Kualitas pelayanan medis. 3. Efisiensi pelayanan medis.

4. Kepuasan pegawai rumah sakit terhadap pekerjaan 5. Kualitas limbah cair di rumah sakit

Ada beberapa indikator yang diperlukan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit.Ada beberapa nilai parameter yang dipakai sebagai nilai banding dengan standar di tetapkan. Indikator yang dipakai untuk menilai rumah sakit sebagai berikut:

Untuk menilai mutu pelayanan

a. GDR (Gross Death Rate) menurut Depkes RI (2005)

Adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan dirumah sakit.Standar yang telah ditetapkan Depkes adalah

≤45‰, jika melebihi standar yang ditetapkan maka mutu pelayanan dapat dinilai kurang baik, tetapi sebaliknya jika kurang dari standar yang ditetapkan maka kualitas mutu pelayanan baik.

(37)

16 GDR =

Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar. b. NDR (Net Death Rate) menurut Depkes RI (2005)

Adalah angka kematian 48jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.Standar yang telah ditetapkan Depkes adalah ≤25‰.

NDR =

Standar nilai NDR adalah kurang dari 25 per 1000.(13)

I. Deskripsi Karakteristik Pasien Keluar Meninggal

1. Lama dirawat adalah jumlah hari kalender dimana pasien mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat sebagai pasien rawat inap (admisi) hingga keluar dari rumah sakit

(discharge).(5)

2. Diagnosa utama adalah jenis penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.(14)

3. Diagnosa sekunder adalah diagnosa yang diderita pasien tersebut tapi tidak terkait dengan diagnosa utamanya.

4. Sebab kematian adalah penyakit atau cedera yang menimbulkan serangkaian kejadian yang berakhir dengan kematian atau kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan cdera yang mematikan.(15)

5. Umur

Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoadmojo, Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam peyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka- angka kesakitan maupun kematian di dalam

(38)

17 hampir semua keadaan menunjukan hubungan dengan umur. Dengan cara ini dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau kematian menurut golongan umur.

Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan pembagian-pembagian umur sebagai berikut.(15)

a. 0-14 : bayi dan anak-anak b. 15-49 : orang mudan dan dewasa c. 50 tahun ke atas : orang tua

Kategori umur menurut Depkes RI (2008) a. Balita : 0-5tahun

b. Kanak-kanak : 5-11tahun c. Remaja awal : 12-16tahun d. Remaja akhir : 17-25tahun e. Dewasa awal : 26-35tahun f. Dewasa akhir : 36-45tahun g. Lansia awal : 46-55tahun h. Lansia akhir : 56-65tahun i. Manula : 65-sampai atas 6. Jenis Kelamin

Angka kematian lebih tinggi dikalangan pria pada semua golongan umur sedangkan angka kesakitan lebih tinggi dikalangan wanita.Di Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intristikmeliputi: faktorlingkungan (lebih banyak pria bekerja berat, candu, berhadapan dengan pekerjaan berbahaya, penghisap rokok,

(39)

18 minum-minuman keras,dan seterusnya). Sedangkan yang kedua diduga karena berperannya faktor keturunan yang terkait dengan perbedaan hormonal, atau jenis kelamin. Di Amerika Serikat sebab-sebab adanya angka kematian yang lebih tinggi dikalangan wanita kemungkinan bahwa wanita lebih bebas untuk mencari perawatan. Terdapat indikasi bahwa kecuali untuk beberapa penyakit alat kelamin, angka kematian untuk beragai penyakit lebih tinggi untuk kalangan pria. Di Indonesia keadaan tersebut belum diketahui.(15)

7. Jenis pasien

Jenis pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan.

b. Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan mendapatkan pelayanan.

8. Kasus

Kasus adalah sebab-sebab yang menyebabkan pasien itu meninggal.Beberapa kasus yang ada dirumah sakit antaralain Penyakit Dalam, Bedah, Kesehatan Anak, Penyakit Kandungan, Neurologi, THT, Mata, Paru-paru, Kulit Kelamin, Orthopedi, Bedah Syaraf, Bedah Mulut, Jantung, Bedah Urologi dan Jiwa. Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar diantara Negara

(40)

19 lainnya. Tentunya kematian dan kelahiran akan banyak terjadi di Negeri ini. Penyebab kematian penduduk dari Negara Indonesia banyak sekali mulai dari kecelakaan dan juga penyakit. Diantara penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi diantaranya seperti yang dijelaskan di bawah ini.(14)

a. Penyakit cerebrovascular adalah penyakit pembuluh darah di otak, terutama arteri otak. Arteri di otak mengantarkan darah yang memasok nutrisi dan oksigen penting ke jaringan otak. Penyakit cerebrovascular muncul dari waktu ke waktu karena pembuluh darah di otak rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi intermiten, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit pembuluh darah turuna, atau merokok. Luka pada lapisan dalam pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah sempit, kaku, dan kadang-kadang tidak teratur bentuknya. Sering kali pembuluh darah yang tidak sehat digambarkan memiliki aterosklerosis, yaitu pengerasan di lapisan dalam, biasanya berhubungan dengan bertambahnya kolestrol.

b. Penyakit jantung iskemik, sekitar 35% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Federasi Jantung Dunia, angka kematian akibat penyakit jantung koroner di Asia Tenggara mencapai 1,8 juta kasus pada tahun 2014.

c. Diabetes, yaitu adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan

(41)

20 baik. Oleh karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat saat diperiksa.

d. Tuberkulosis atau TB yaitu penyakit infeksi yang dikarenakan oleh bacteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini kerap menyerang paru-paru meskipun pada sepertiga masalah menyerang organ tubuh lain serta ditularkan orang ke orang.

e. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Cara untuk mengetahui apakah seseorang menderita hipertensi dengan mengukur tekanan darah.

f. Penyakit paru obstruktif kronis atau sering disingkat PPOK adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang.

g. Penyakit hati atau liver. Penyakit ini disebabkan oleh virus, yang dikenal dengan penyakit hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis non A dan non B. Penyakit hati dapat pula berasal dari pola makan yang salah atau zat-zat kimia yang terkandung dalam obat, seperti arsenal, parasetamol, antibiotika, dan obat-obatan lainnya yang mengandung zat kimia.

h. Kecelakaan lalu lintas, Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakantingginya angka kecelakaan jalan raya ini mengantarkannya menjadi peringkat ke 7 pemicu kematian terbesar di Indonesia.

(42)

21 i. Pneumonia. Pneumonia atau paru-paru basah adalah peradangan jaringan di salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Pada saat menderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara yang kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan bengkak dan penuh cairan. j. Diare. Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya

tinja yang dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu.

(43)

J. Kerangka Teori URI SHRI Mutu pelayanan Kesehatan 22 Rekapitulasi SHRI - Jumlah pasien mati

<48jam dan >48jam - Lama perawatan - Diagnosa Utama - Diagnosa Sekunder - Sebab Kematian - Umur - Jenis Kelamin - Jenis Pasien Indikator NDR

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Data Klinis: - Lama diraawat - Diagnosa Utama - Diagnosa Sekunder - Sebab Kematian Jumlah pasien m

ati (≤48jam dan NDR

NDR ≥48jam)

Karakteristik: - Umur

- JenisKelamin - JenisPasien

Gambar 3.1 kerangka teori

B.

Jenis Penelitian

1. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yaitu penelitian yang di peroleh sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga memudahkan pembaca mengerti dan memahami serta mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hasil penelitian.

2. Metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu metode dengan cara wawancara dan mengamati langsung ke lapangan. 3. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan retrospektif yaitu

dengan meneliti data yang sudah ada.

(45)

24 C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakanyaitu: 1. Jumlah pasien mati ≤48jam dan ≥48jam.

2. Lama dirawat. 3. Data klinis.

4. Karakteristik pasien. 5. NDR (Net Death Rate).

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel DefinisiOperasional

1. Jumlahpasienmati Banyaknya pasien keluar dalam keadaan ≤48jam dan mati ≤48jam dan ≥48jam setelah ≥48jam mendapatkan perawatandi RSUD

Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun 2011- 2015 berdasarkan observasi indeks kematian.

2. Lama dirawat Menunjukkan berapa hari lamanya seorang pasien dirawat inap pada satu periode perawatan di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang.

3. Data klinis Data yang berisi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian berdasarkan observasi indeks kematian. 4. Karakteristik Identitas pasien rawat inap di RSUD

pasien Dr.M.Ashari Pemalang yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien.

5. NDR (Net Death Hasil perhitungan yang menunjukkan

Rate) angka kematian≥48jam

setelahdirawatuntuktiap-tiap 1000 penderitakeluar RI di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang.

(46)

25 E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah indeks kematian pasien meninggal di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tahun 2015 pasien mati ≥48jam sebanyak 90 pasien.

2. Sampel

Sampel adalah total populasi sejumlah 90 pasien.

F. Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer adalah data wawancara terhadap kepala unit rekam medis tentang nilai NDR.

b. Data Sekunder adalah indeks kematian pasien tahun 2015. 2. Metode Pengumpulan Data

Hasil ini dilakukan berdasarkan observasi untuk mengetahui jumlah pasien keluar hidup, jumlah pasien mati ≤48jam dan jumlah pasien mati ≥48jam.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yaitu:

Pedoman observasi berupa penampilan kerja RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2011-2015 yang berisi data tentang jumlah pasien keluar (H+M), Jumlah pasien mati ≤48jam dan jumlah pasien mati ≥48jam.

(47)

26 G. Pengolahan Data

1. Editing yaitu data diperiksa keseragaman, kelengkapan data, kejelasan tulisan, dan kebenaran data.

2. Klasifikasi yaitu mengelompokan data menurut klasifikasi dan kategori tertentu

3. Tabulasi yaitu menampilkan data dalam bentuk table untuk mempermudah analisa.

4. Kalkulasi yaitu menghitung data untuk mendapatkan angka GDR dan NDR.

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan rumus Depkes yang terdiri dari 2 parameter yaitu NDR dan GDR. Dari perhitungan tersebut dapat di ketahui mengenai mutu pelayanan di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2011-2015.

(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Ashari Pemalang

Rumah Sakit Umum Daerah Dr.M.Ashari berlokasi awal di jl.ketandan 12 Pemalang dengan nama Rumah Sakit Umum

Pemalang, merupakan RSU kelas “D” sampai dengan tahun 1982. Tahun 1979/1980 Pemda mendirikan Rumah Sakit baru di jl. gatot subroto Bojongbata Pemalang di atas tanah seluas 4,7 Ha. Yang sekarang menjadi lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari. Dengan sumber dana APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya dan pada tahun 1982 Rumah Sakit Umum mulai beroperasi.

Pengabdian nama Dr.M.Ashari (Dr. Mas Ashari Santadiningrat 1862-1931) sesuai Perda No.14/1987 tanggal 21 november 1987, disahkan dengan surat keputusan Gubernur kdh.TK I Jawa Tengah No.188.3/28/1988 tanggal 8 februari 1988 seri D. Dr Mas Ashari Santadiningrat adalah seorang putra daerah. Sejak berdiri Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Ashari terus berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan kerumah sakitan. Strategi pengembangan diarahkan pada konsep pengembangan pelayanan prima yang berorientasi pada mutu dan kepuasan pelanggan.

(49)

28 2. Visi, Misi dan Motto

Visi :Rumah Sakit pilahan utama masyarakat Pemalang dan sekitarnya

Misi :

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan.

b. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat.

c. Memberikan konstribusi nyata untuk pendidikan dan latihan kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta tekhnologi kesehatan.

Motto : RAMAH, CEPAT, TEPAT dan IKHLAS

B. Struktur organisasi Unit Rekam Medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang.

Instalasi rekam medis Dr.M.Ashari dipimpin oleh kepala Instalasi Rekam Medis yang membawahi 2 (dua) Koordinator yaitu Koordinator Pendaftaran dan Pengolahan data. Koordinator Pendaftaran membawahi 3 (tiga) pelayanan yaitu : TPPGD, TPPRJ, dan TPPRI. Koordinator Pengolahan data membawahi 7 (tujuh) pelayanan yaitu : Assembling, Koding, Indeksing, Filling, Analising, Reporting, dan Korespondensi.

(50)

29

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis

(51)

30 C. Hasil Penelitian

RSUD Dr.M.Ashari Pemalang dalam memberikan pelayanan medis rawat inap kepada pasien mempunyai 15 bangsal rawat inap. Untuk memantau kegiatan yang ada di unit rawat inap RSUD Dr.M.Ashari Pemalang menggunakan beberapa indikator, salah satunya NDR (Net Death Rate). NDR digunakan untuk menilai mutu pelayanan rumah sakit. Standar nilai NDR yang ditetapkan Depkes sebesar 25‰. Pada tahun 2011-2015 angka NDR di RSUD Dr.M.Ashari cenderung tinggi. Dari perhitungan nilai NDR 5 tahun terakhir didapatkan nilai NDR tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 49,08‰.

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang pada tanggal 15-25 Agustus 2016 dengan 90 responden untukmengetahui karakteristik dan data klinis pasien mati ≥48jammenggunakan indeks kematian tahun 2015. Pada indeks kematian tidak dituliskan bangsal rawat inap pasien sehingga data tersebut di cari pada billing system maka, dapat diketahui data-data sebagai berikut:

1. Jumlah pasien meninggal di bangsal camar kelas III tahun 2015. Tabel 4.1

Distribusi frekuensi pasien keluar mati ≤48jam dan ≥48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015

Bulan Mati ≤48jam Mati ≥48jam Jumlah

Januari 7 3 10 Februari 7 9 16 Maret 7 7 14 April 7 5 12 Mei 7 7 14 Juni 2 11 13

(52)

31 Juli 6 5 11 Agustus 5 9 14 September 7 9 16 Oktober 8 6 14 November 6 7 13 Desember 2 12 14 Total 71 90 161

Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan hasil perhitungan pasien keluar mati ≤48jam dan ≥48jam bangsal camar tahun 2015 sebanyak161 pasien.

2. Data klinis pasien yang meninggal di bangsal camar

Data klinis adalah data tentang diagnosa utama, diagnosa sekunder, tindakan dan sebab kematian berdasarkan observasi dokumen rekam medis dan indeks kematian.

a. Diagnosa Utama

Diagnosa utama adalah diagnosa yang menjadi justifikasi

treatment dan prosedur yang dilakukan oleh dokter terhadap

pasien.

Tabel 4.2

Distribusi frekuensi diagnosa utama pasien keluar mati ≥48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015

Diagnosa Utama Kode ICD Jumlah Presentase

Pneumonia J18.9 16 17,78

CKD (Chronic Kidney N18.9 11 12,22 Disease)

Sepsis A41.9 10 11,11

(53)

32 CHF (Congestive Heart I50.0 5 5,56 Failure)

HIV (Human B24 5 5,56

Immunodeficiency Virus)

Thypoid Fever A01.0 5 5,56

Dispepsia K30 5 5,56

Hipertensi I10 4 4,44

Tuberculosis A16.0 4 4,44

CH (Cirosis Hepatis) K74.6 4 4,44

Hepatitis B B16.9 2 2,22

AKI (Acut Kardio Infark) I21.0 2 2,22

Cardiac Arrest I46.9 2 2,22

BPH (Benign Prostate N40 1 1,11

Hypertrophy)

Abdominal Discomfort R10 1 1,11

Febris R50.9 1 1,11

Tetanus A35 1 1,11

PPOK (Penyakit Pulponari J44.9 1 1,11 Obstruktif Kronis)

Erupsi Drug Induced L27.0 1 1,11

Asma J45.9 1 1,11

Stemi Ikterus I21.9 1 1,11

Total 90 100,00

Berdasarkan tabel 4.2 menujukkanbahwa menurut diagnosa utama pasien meninggal paling banyak diagnosa pneumonia sebanyak (17,78%)

b. Diagnosa sekunder

Diagnosa sekunder adalah diagnosa selain diagnosa utama yang sudah ada sebelum pasien di rawat di rumah sakit.

(54)

33 Tabel 4.3

Distribusi frekuensi diagnosa sekunder pasien keluar mati ≥48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015

Diagnosa Sekunder Kode ICD Jumlah Presentase

Anemia D64.9 28 24,13 Hipertensi I10 9 7,75 Pneumonia J18.9 8 6,89 Tuberculosis A16.0 7 6,03 Gastroenteritis A09.0 6 5,17 Ascites R18 5 4,31

CHF (Congestive Heart I50.0 4 3,44 Failure)

Febris R50.9 4 3,44

ISK (Infeksi Saluran Kemih) N39.0 4 3,44

Gastritis K29.7 3 2,58

Encepalopati Hepatikum K72.9 3 2,58

Diabetes millitus E14.9 2 1,72

CKD (Chronic Kidney N18.9 2 1,72 Disease) Gangren cronis J85.0 2 1,72 Dispepsia K30 2 1,72 Pankreatitis K85.9 2 1,72 Efusi Pleura J90 2 2,58 Hypoalbuminemia E88.0 2 2,58

Acute myocardiac infraction I21.9 2 2,58

Hipoalbuminemia E88.0 2 2,58

Haemorroids I84.9 2 2,58

Thypoid Fever A01.0 2 2,58

(55)

34 Sepsis A41.9 1 0,86 AIDS (Acquired B24 1 0,86 Immunodeficiency Syndrome) Cardiomegali I51.7 1 0,86 Shock cardiogenic R57.0 1 0,86 Stroke I64 1 0,86 Hiperkalemi E87.5 1 0,86 HIV (Human B24 1 0,86 Immunodeficiency Virus) Hematemesis K92.0 1 0,86 Coma Hepatica K72.9 1 0,86

ACS (Acute Coronary I24.9 1 0,86 Syndrome)

PPOK (Penyakit Pulmonari J44.9 1 0,86 Obstruktif Kronis)

Hepatitis K75.9 1 0,86

Aki (katoasidosis Diabetik) I21.0 1 0,86

Total 116 100,00

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa menurut diagnosa sekunder pasien meninggal paling banyak dengan diagnosa anemia sebanyak (24,13%)

c. Sebab kematian

Sebab kematian adalah adanya perlukaan atau penyakit yang menimbulkan kekacauan fisik pada tubuhcsehingga menyebabkan kematian pada seseorang.Berdasarkan hasil observasi, di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tidak dilakukan penulisan sebab kematian pada semua diagnosa kecuali apabila

(56)

35 pasien tersebut dilakukan visum, maka lembar sebab kematiannya akan diisi.

3. Karakteristik Pasien

Karakteristik pasien adalah identitas pasien yang meliputi umur, jenis kelamin,dan jenis pasien.

a. Umur

Umur dilihat pada indeks pasien Tabel 4.4

Distribusi frekuensi umur pasien keluar mati ≥48jam dirawat di bangsal camar kelas III tahun 2015

Umur Jumlah Persentase

15-19 tahun 6 6,66 20-24 tahun 12 13,33 25-29 tahun 3 3,33 30-34 tahun 7 7,77 35-39 tahun 11 12,22 40-44 tahun 3 3,33 45-49 tahun 7 7,77 50-54 tahun 10 11,11 55-59 tahun 9 10,00 60-64 tahun 9 10,00 65-69 tahun 6 6,66 70-74 tahun 4 4,44 75-79 tahun 2 2,22 80-84 tahun 1 1,11 Total 90 100,00

(57)

36 Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa berdasarkan golongan umur, pasien meninggal terbanyak pada golongan umur 20-24 tahun sebanyak (13,33%)

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin dilihat pada indeks pasien Tabel 4.5

Distribusi frekuensi jenis kelamin pasien keluar mati ≥48jam dirawatdi bangsal camar kelas III tahun 2015

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 49 54,44 Perempuan 41 45,56 Total 90 100,00 Berdasarkantabel4.5diketahuibahwa berdasarkan jenis kelamin, pasien meninggal paling banyak laki-laki sebesar (54,44%) dibanding perempuan sebanyak (45,56%)

c. Jenis pasien

Jenis pasien dilihat di billing system Tabel 4.6

Distribusi frekuensi jenis pasien keluar mati ≥48jam dirawatdi bangsal camar kelas III tahun 2015

Jenis Pasien Jumlah Persentase

Baru 38 42,22 Lama 52 57,78 Total 90 100,00

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa pasien mati berdasarkan jenis pasien paling banyak pasien

(58)

37 Lama sebesar(57,78%) dibanding pasien baru sebanyak (42,22%)

d. Lama dirawat

Lama dirawat adalah berapa hari lamanya seorang pasien dirawat inap pada satu episode perawatan.

Tabel 4.7

Distribusi frekuensi lama dirawat pasien keluar mati ≥48jam dirawatdi bangsal camar kelas III tahun 2015

Lama Dirawat Jumlah Persentase

3-12 hari 89 98,89

≥12 hari 1 1,11

Total 90 100,00

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pasien mati berdasarkan lama dirawat paling banyak memiliki lama dirawat 3-12 hari sebesar (98,89%)

4. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien

Data klinis adalah data yang berisi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian berdasarkan observasi indeks kematian. Sedangkan karakterisrik pasien adalah identitas pasien rawat inap di RSUD Dr.M.Ashari

Pemalang yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien. Tabel 4.8

Tabulasi silang antara diagnosa utama dan diagnosa sekunder Diagnosa Lain Diagnosa Penyakit

Ya Tidak

Sepsis 19 1

(59)

38

Diabetes Mellitus 14 -

CKD (Chronic Kidney Disease) 13 2

Thypoid Fever 9 -

Dispepsia 9 -

HIV (Human Immunodeficiency Virus) 7 -

Hipertensi 6 1

CHF (Congestive Heart Failure) 5 1

CH (Cirosis Hepatis) 3 -

AKI (Acut Kardio Infark) 3 -

Tuberculosis 2 3

PPOK (Penyakit Pulponari Obstruktif 2 - Kronis)

Asma 2 -

BPH (Benign Prostate Hypertrophy) 1 -

Abdominal Discomfort 1 -

Erupsi Drug Induced 1 -

Stemi Ikterus 1 - Hepatitis B - 2 Cardiac Arrest - 2 Febris - 1 Tetanus - 1 Total 112 16

Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa diagnosa penyakit yang mempunyai komplikasi dengan penyakit lain tertinggi dengan kasus sepsis sebesar 19 diagnosa sekunder. Sedangkan diagnosa penyakit dengan komplikasi penyakit lain terendah dengan kasus stemi ikterus.

(60)

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan pasien mati ≥48jam di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang dapat dijelaskan berdasarkan variabel penelitian diantaranya: jumlah pasien meninggal dibangsal camar kelas III pada tahun 2015, data klinis pasien yaitu: umur, jenis kelamin, jenis pasien, dan lama dirawat serta perhitungan NDR

(Net Death Rate). Adapun pembahasannya sebagai berikut:

A. Jumlah pasien meninggal dibangsal camar kelas III pada tahun 2015

Jumlah pasien keluar dari rumah sakit yang telah mendapatkan perawatan baik pasien pulang, dirujuk, maupun mati (5).Pada bangsal Camar kelas III angka kematian ≥48jam (Net Death Rate) cenderung tinggi.NDR (Net Death RATE) adalah angka kematian 48jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.Standar yang telah ditetapkan Depkes adalah ≤25‰.

Dari hasil perhitungan pasien keluar mati ≤48jam didapatkan hasil sebanyak 71 pasien dan jumlah pasien mati ≥48jam sebanyak 90 pasien jadi total pasien mati di bangsal camar tahun 2015 sebanyak 161 pasien.

B. Data klinis pasien yang meninggal dibangsal camar

Data klinis adalah data tentang diagnosa utama, diagnosa sekunder, tindakan dan sebab kematian berdasarkan observasi dokumen rekam medis dan indeks pasien.

(61)

42 1. Diagnosa utama

Diagnosa utama adalah penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam. Dari hasil penelitian pasien mati ≥48jam jumlah pasien mati terbanyak dengan kasus pneumonia sebanyak 17,78%.

Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang.Pneumonia merupakan masalah kesehatan didunia karena angka kematiannya tinggi tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju seperti Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.Di Amerika Serikat terdapat 2.000.000 sampai 3.000.000 kasus pneumonia dalam satu tahun dengan jumlah kematian 45.000 orang. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Tingginya angka kematian ini karena faktor sosial ekonomi.(19)

2. Diagnosa sekunder

Diagnosa sekunder adalah diagnosa yang tidak terkait dengan diagnosa utamanya. Dari hasil penelitian pasien mati ≥48 jam jumlah pasien mati terbanyak dengan kasus anemia sebanyak 24,13%.

Anemia adalah penurunan kadar hematokrit, hitung eritrosit atau hemoglobin sehingga terjadi penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Anemia merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease).Anemia disebabkan karena proses penghancuran eritrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolisis), kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan), gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang. (20)

(62)

43 3. Sebab kematian

Sebab kematian adalah adanya perlukaan atau penyakit yang menimbulkan kekacauan fisik pada tubuhcsehingga menyebabkan kematian pada seseorang.Diagnosis penyebab dasar kematian ini nantinya digunakan sebagai underlying cause of death (UCoD) pada surat keterangan kematian dan juga sebagai laporan mortalitas. Dalam hal ini peran staff koding dan dokter sangat diperlukan, diagnosis penyebab dasar kematian yang dituliskan oleh dokter menempati peranan vital sebagai bahan penegakan diagnosis penyebab dasar kematian yang akan diolah oleh staff koding. Menurut WHO aturan untuk penegakan diagnosis penyebab kematian adalah berdasarkan ICD-10 dilengkapi dengan Buku Panduan Penentuan Kode Penyebab Kematian Menurut ICD-10 serta tabel MMDS sebagai alat crosscheck.

Dalam penentuan penyebab dasar kematian dapatdigunakan tabel MMDS (Medical Mortality Data System). MMDS Decision Table dipakai untukmembantu penetapan UCoD (Underlying cause of death) yang benar dan penentuan kode penyebabmultipel yang tepat. Decision table ini adalahkumpulan daftar yang memberikan panduan dan arahdalam penerapan ruledipublikasikan dalam ICD-10 volume 2. Meskipunaslinya dirancang untuk pemakaian perangkatlunak otomatis yang ada di NCHS Amerika Serikat,tabel-tabel ini sangat bermanfaat untuk membantupetugas coding dengan ketetapan mengenai urutanyang bisa dan tidak bisa dipakai. (--)

(63)

44 Berdasarkan hasil observasi, di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tidak dilakukan penulisan sebab kematian pada semua diagnosa kecuali apabila pasien tersebut dilakukan visum, maka lembar sebab kematiannya akan diisi.Hal ini menunjukkan sebab kematian tidak dijelaskan secara rinci pada dokumen rekam medis.

C. Karakteristik Pasien

Karakteristik pasien adalah identitas pasien yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien.

1. Umur

Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Dari hasil penelitian pasien mati ≥48jam berdasarkan umur terbanyak pada kematian 20-24 tahun sebanyak 13,33%.Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pada usia 20-24 tahun pasien meninggal di bangsal camar kelas III tahun 2015 di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang paling banyak dengan kasus HIV. Pasien dengan kasus HIV ini sebagian besar dengan diagnosa sekunder anemia. Pasien pada usia 20-24 tahun lebih rentan terkena HIV karena beberapa faktor seperti seks bebas, transfusi darah dengan penderita HIV, penggunaan jarum suntik bekas terinfeksi HIV.

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang dilahirkan. Jenis kelamin terbagi dua yaitu laki-laki dan perempuan, dari hasil penelitian pasien mati ≥48jam jumlah terbanyak pada laki-laki sebesar 54,44%, dibanding

(64)

45 perempuan sebesar 45,56%. Berdasarkan hasil penelitian jumlah terbanyak pasien yang meninggal didapatkan jenis kelamin laki-laki.Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo bahwa angka kematian terbesar dibelahan dunia terdapat pada laki-laki. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor intristik yaitu: faktor lingkungan (lebih banyak pria bekerja berat, candu, berhadapan dengan pekerjaan berbahaya, penghisap rokok, minum-minuman keras, dan seterusnya). Sedangkan yang kedua diduga karena berperannya faktor keturunan yang terkait dengan perbedaan hormonal, atau jenis kelamin).(14)

3. Jenis pasien

Jenis pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan.

b. Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan mendapatkan pelayanan.

Dari hasil penelitian pasien mati berdasarkan jenis pasien paling banyak pasien lama sebesar 57,78%, dibandingkan pasien lama sebesar 42,22%. Berdasarkan hasil penelitian jumlah terbanyak pasien yang meninggal didapatkan pasien lama.

(65)

46 4. Lama dirawat

Lama dirawat adalah jumlah hari selama pasien mendapatkan perawatan rawat inap dirumah sakit, sejak masuk di rawat hingga keluar dari rumah sakit. Standar pasien dirawat menurut teori adalah 3-12 hari. Lama perawatan pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat keparahan pasien, pelayanan dan tindakan, administrasi. Berdasarkan hasil penelitian pasien mati ≥48jam yang tidak sesuai teori sebesar 1,11% dan yang sudah sesuai teori sebesar 98,89%. Hal ini menunjukan lama perawatan pasien sudah memenuhi standar pelayanan.

D. Menganalisis data klinis dan karakteristik pasien

Data klinis adalah data yang berisi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosa utama, diagnosa sekunder, dan sebab kematian berdasarkan observasi indeks kematian. Sedangkan karakterisrik pasien adalah identitas pasien rawat inap di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang yang meliputi umur, jenis kelamin, jenis pasien. Berdasarkan hasil analisis Tabulasi silang antara diagnosa utama dan diagnosa sekunder didapatkan hasil bahwa diagnosa penyakit yang mempunyai komplikasi dengan penyakit lain tertinggi dengan kasus sepsis sebesar 19 diagnosa sekunder. Sedangkan diagnosa penyakit dengan komplikasi penyakit lain terendah dengan kasus stemi ikterus.

(66)

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Simpulan dari penelitian yang dilakukan dalam menganalisis faktor-faktor terkait dengan angka kematian pasien di bangsal camar kelas III bersumber dari data rekam medis RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil perhitungan pasien keluar mati ≤48jam dan ≥48jam bangsal camar kelas III tahun 2015 sebanyak 161 pasien.

2. Berdasarkan observasi yang dilakukan, didapatkan hasil pasien mati ≥48jam di bangsal camar kelas III di RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 berdasarkan diagnosa utama didapatkan hasil jumlah pasien mati terbanyak dengan kasus pneumonia sebanyak 17,78%. Sedangkan jumlah pasien mati berdasarkan diagnosa sekunder terbanyak dengan kasus anemia sebanyak 24,13%. Dan pada lembar sebab kematian tidak dijelaskan secara rinci pada dokumen rekam medis.

3. Pada hasil penelitian, didapatkan hasil pasien mati berdasarkan umur terbanyak pada umur 20-24 tahun sebanyak 13,33%. Berdasarkan jenis kelamin pasien mati ≥48jam terbanyak pada laki-laki sebesar 54,44%. Sedangkan berdasarkan jenis pasien didapatkan hasil terbanyak pada pasien lama sebesar 57,78%. Serta berdasarkan lama dirawat didapatkan hasil terbanyak 3-12 hari sebesar 98,89%.

(67)

48 4. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor terkait dengan angka kematian pasien di bangsal camar kelas III RSUD Dr.M.Ashari Pemalang tahun 2015 yaitu pasien dengan diagnosa utama pneumonia, diagnosa sekunder anemia, umur 20-24 tahun, jenis kelamin laki-laki dan jenis pasien, pasien lama.

B. Saran

1. Sebaiknya dibuat clinical pathway untuk membantu dalam penanganan kasus pneumonia dan anemia.

2. Sebaiknya dokter mematuhi protap mengenai penulisan sebab kematian pada lembar setifikat kematian yang sudah disediakan tanpa adanya permintaan visum. Hal ini digunakan sebagai dasar perencanaan program kesehatan, penelitian kesehatan, dan monitoring.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonym. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit di Indonesia. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta:1993

2. Rachmani, Enny. September 2004. “Analisis Keterlambatan Penyerahan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Polri dan Tni Semarang”. JURNAL VESIKES-Vol. 9/No.2/. http://dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/majalah/ September 2010. Akses 28 Agustus 2016 pukul 19.13.

3. Menkes RI, Peraturan Menkes RI no.269/menkes/III/2008 tentang rekam medis atau medical record. Jakarta: 2008.

4. Huffman, Edna K. Health Information Management. Phisicians Record Compani Berwyn illinous. 1994.

5. Sudra, Rano Indradi. Satistik Rumah Sakit. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta:2010.

6. MenkesRepublikIndonesia,PeraturanMenteriKesehatan

No.749/Menkes/PER/XII/1989, tentang rekam medis atau medical record. Jakarta:2008 7. Chandra, Budiman. Pengantar Statistik Kesehatan. Buku Kedokteran EGC.Jakarta:1995 8. Suhartini, Imam, Dasar Organisasi Manajemen, Magister Manajemen Rumah Sakit

Universitas Gadjah Mada, 1996.

9. Pearson SD, Fisher DG, Lee TH. Clinical Parthways as a Strategy for Improving Care:

Problem and Potential, Ann Intern Med, 1995.

10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 496/Menkes/SK/IV/2005 Tentang Pedoman Audit Rumah Sakit.

11. Devitra, Anveri. Jurnal Penelitian Analisa Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke

Gambar

Gambar  2.1 Kerangka Teori
Gambar 3.1 kerangka teori
Tabel 3.1  Definisi Operasional
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rekam Medis

Referensi