• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Mikrobiologi untuk Produk Non steril. Marlia Singgih Wibowo Sekolah Farmasi ITB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Mikrobiologi untuk Produk Non steril. Marlia Singgih Wibowo Sekolah Farmasi ITB"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Mikrobiologi untuk

Produk Non‐steril

Marlia Singgih Wibowo Sekolah Farmasi ITB

(2)

• Pembahasan mencakup : “microbial enumeration  tests”  dan “tests for specified micro‐organisms”  • Untuk uji , gunakan campuran dari beberapa

bagian yang di sampling : bulk bahan baku atau dari beberapa isi wadah yang jumlahnya cukup • Jika sample diencerkan dengan fluid medium, uji

harus dilakukan secepat mungkin, secara hati2  untuk mencegah biohazard. 

(3)

Acuan

• USP • EP

(4)

Microbial Enumeration Tests 

• Uji kuantitatif untuk menghitung jumlah mesophilic bacteria dan fungi , yang tumbuh dibawah kondisi aerob. 

• Uji ini dilakukan terutama untuk menentukan apakah suatu senyawa atau produk memenuhi syarat atau comply dengan persyaratan kualitas mikrobiologi. 

• Jumlah sampel dan interpretasi hasil nya harus sesuai dengan instruksi pada acuan yang digunakan. 

• Metode yang digunakan tidak dapat digunakan untuk sediaan atau produk yang mengandung mikroorganisme viabel sebagai active ingredients. 

• Metode Alternative , termasuk metode instrumentasi dan

otomatis, dapat digunakan sepanjang ekuivalen dengan metode Pharmacope. 

(5)

• Jika produk yang diuji memiliki aktivitas antimikroba,  maka harus dilakukan penambahan larutan penetral (hrs di neutralized)

• Jika inactivator digunakan utk tujuan tersebut, maka efektivitas nya dan ke “tidak toksik” an nya harus diuji terhadap mikroorganisme. 

• Jika senyawa aktif‐permukaan digunakan dalam menyiapkan sampel, bahan tersebut harus diuji ke

“tidak toksik” an nya, dan harus diuji kompatibilitas nya dengan bahan inaktivator yang digunakan. 

(6)

Enumeration Methods 

Dapat menggunakan membrane filtration  method, atau the plate‐count methods.   Metode most probable number (MPN) 

biasanya kurang akurat, namun untuk sampel yang rendah bioburden nya, dapat pula 

digunakan. 

• Pemilihan metode berdasarkan : nature of the  product , dan batas mikroorganisme yang 

dipersyaratkan . 

• The suitability of the chosen method harus established. 

(7)

Growth Promotion Test, Suitability of the 

Counting Method and Negative Controls 

• Kemampuan metode uji untuk mendeteksi

mikroorganisme dengan adanya produk harus diuji. 

Suitability harus dikonfirmasi jika ada

perubahan dalam kinerja uji, yang dapat mempengaruhi hasil uji

(8)

Persiapan mikroorganisme uji

Gunakan standardised stable suspensions of  test strains  atau lihat dalam tabel yang 

disiapkan pada Farmakope

Gunakan buffered sodium chloride‐peptone  solution pH 7.0  atau phosphate buffer 

solution pH 7.2  untuk suspensi mikroorganisme ; 

• Untuk spora Aspergillus niger spores, gunakan 0.05 % Polysorbate 80  ke dalam buffer.

(9)

Negative control 

• Gunakan biakan mikroorganisme untuk inokulasi tidak lebih dari 5 passages dari master seed‐lot. 

• Gunakan suspensi dalam waktu 2 jam atau 24 jam jika disimpan dalam suhu 2 – 8°C.  Sebagai alternatif, 

encerkan fresh suspension dari vegetative cells A. niger atau B. subtilis, lalu simpan pada 2 –8°C untuk periode waktu tertentu

• Untuk verifikasi kondisi uji, gunakan negative control  dengan pengenceran yang sama, harusnya tidak akan ada pertumbuhan setelah inkubasi. 

• Jika negative control menunjukkan pertumbuhan, maka perlu dilakukan inverstigasi.  

(10)

Growth Promotion Test untuk media 

• Lakukan uji untuk “ready‐prepared “medium  dan setiap batch medium, baik yang dehydrated 

medium atau dari ingredients described.

• Inokulasi pada media casein soya bean digest  broth dan casein soya bean digest agar  dengan sejumlah mikroorganisme (tidak lebih dari 100  CFU) untuk setiap media 

• Inokulasi cawan berisi Sabouraud‐dextrose agar  dengan sejumlah mikroorganisme (tidak lebih

dari 100 CFU) untuk setiap media

(11)

• Untuk media padat, pertumbuhan yang 

diperoleh tidak boleh berbeda lebih dari 2x  nilai perhitungan yang diperoleh dari

inokulum standar. 

• Untuk inokulum segar, pertumbuhan

mikroorganisme harus sebanding dengan yang  diperoleh pada uji sebelumnya.  

Untuk media cair, pertumbuhan

mikroorganisme harus dibandingkan dengan hasil uji sebelumnya. 

(12)

Suitability of the counting method in 

the presence of product

• Persiapan sampel

• Cara penyiapan sampel tergantung pada sifat fisik sampel yang akan diuji. Jika tidak ada cara yang disarankan dapat digunakan

untuksampel yang akan diuji,maka metode alternatif harus dikembangkan.  

(13)

Inokulasi dan pengenceran

• Inokulasikan ke dalam sampel sejumlah

mikroorganisme (tidak lebih dari 100 CFU).  Volume suspensi inokulum tidak boleh lebih dari 1 % dari volume produk yang diencerkan .

(14)

• Jika sampel itu sendiri telah memberikan efek inhibisi terhadap mikroorganisme, suspensi mikroba dapat ditambahkan setelah proses  netralisasi, peengenceran atau filtrasi. 

(15)

Neutralization/menghilangkan

aktivitas antimikroba

• Jumlah mikroorganisme yang muncul dari treatmen sampel yang telah diencerkan,  dibandingkan dengan kontrol

(16)

• Jika pertumbuhan mikroorganisme terhambat (jumlah berkurang 2x nya) ,  modifikasi

prosedur untuk validasi hasilnya.  Misalnya :  (1) Meningkatkan volume pengencer atau

medium biakan

(2) Gabungkan bahan penetraldengan bahan pengencer (

(3) Filtrasi membran atau

(17)

• Neutralizing agents dapat digunakan untuk me  netralisasi aktivitas antimikroba senyawa

sampel

Zat tersebut dapat ditambahkan ke dalam pengencer atau medium sebaiknya sebelum proses sterilisasi

(18)

• Jika tidak ada metode netralisasi yg sesuai,  maka dapat dipastikan adanya aktivitas

mikrobisida dari produk.  

Informasi ini menunjukkan bahwa produk tersebut tidak mungkin terkontaminasi oleh mikroba uji,  

• Namun mungkin saja produk dapat

terkontaminasi dengan mikroba lain selain mikroba uji. Untukhal ini maka lakukan

(19)

Rekoveri mikroorganisme

di dalam produk

1 Membrane filtration 2 Plate‐count methods :  ‐ Pour‐plate method,   ‐ Surface‐spread method 3 Most‐probable‐number (MPN) method

(20)

Hasil dan interpretasi hasil

Saat melakukan verifikasi suitability  

membrane filtration method atau Plate‐count  method, rata2 perhitungan ada uji

mikroorganisme tidak berbeda lebih dari 2x  nilai kontrol

• Saat verifikasi suitability MPN method, nilai yang dihitung dari inokulum, harus berada di  dalam rentang 95 per cent confidence limits  dari hasil kontrol .  

(21)

• If the above criteria cannot be met for one or  more of the organisms tested with any of the  described methods, the method and test 

conditions that come closest to the criteria are  used to test the product.

(22)

Uji terhadap Products 

• Jika tidk dinyatakan lain, gunakan 10 g or 10  mL produk yg akan diuji

• Untk cairan atau padatan dlam aerosol  gunakan 10 containers.

Untuk transdermal patches, sample 10  patches. 

(23)

• Jumlah sampel yg diuji dapat dikurangi pada kondisi sbb :

• jumlah per dosage unit (mis. tablet, kapsul,  injeksi ) kurang atau sama dengan 1 mg  atau

jumlah per gram atau milliliter (for preparations  not presented in dose units) kurang dari 1 mg.  • Dalam kasus ini, jumlah sampel tidak kurang dari

jumlah 10 dosis(dosage units) atau 10 g atau 10  mL dr produk. 

(24)

• Untuk bahan aktif yang digunakan dalam

produk yang sangat kecil (i.e. lebih kecil dari 1000 mL atau 1000 g), maka jumlah yg diuji harus 1 % dari batch kecuali jumlah nya

(25)

• Untuk jumlah produk total kurang dari 200 

(mis. Utk sampel clinical trials), ukuran sampel dapat dikurangi jadi 2 unit saja

Untuk sampel yg kurang dari 100, maka sampel dapat digunakan 1 saja. 

(26)

• Select the sample(s) at random from the bulk  material or from the available containers of  the preparation. To obtain the required 

quantity, mix the contents of a sufficient 

(27)

Examination of the product

• Membran filter method • Pour Plate method

Spread‐surface method

(28)

Interpretasi hasil

• The total aerobic microbial count (TAMC) is  considered to be equal to the number of CFU  found using casein soya bean digest agar; if  colonies of fungi are detected on this 

medium,they are counted as part of TAMC. The  total combined yeasts/mould count (TYMC) is  considered to be equal to the number of CFU 

found using Sabouraud‐dextrose agar; if colonies  of bacteria are detected on this medium, they are  counted as part of TYMC. When the TYMC is 

expected to exceed the acceptance criterion due  to the bacterial growth,  so>>>

(29)

Sabouraud‐dextrose agar containing antibiotics may  be used. If the count is carried out by the MPN  method the calculated value is the TAMC.  • When an acceptance criterion for microbiological  quality is prescribed it is interpreted as follows:  ‐10  CFU: maximum acceptable count=20, ‐101 CFU: maximum acceptable count=200, ‐102 CFU: maximum acceptable count=2000, and so  forth. • The recommended solutions and media are  described in Tests for specified 3 micro‐ organisms.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Clusterisasi data kain yang dilakukan dengan algoritma k-means didapatkan setelah melakukan iterasi ke-4 yaitu terdapat kelompok peminatan kain yang peminatan

Pemrograman simulasi ini dirancang untuk menghasilkan suatu tampilan yang mengilustrasikan dinamika daya linier, daya logaritma, periode, perubahan posisi batang

Sementara untuk nilai koefisien tertinggi pada variabel independen persepsi terdapat pada indikator layanan aplikasi mobile banking BNI memberikan respon yang

Kapal ikan tradisional didaerah Kragan di kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah memiliki ciri khas dengan lunas bilga yang terpasang pada kedua sisi lambung kapal, yang di

Akreditasi (accreditation) , yaitu evaluasi pelaksanaan Standar Dikti yang telah selesai yang dilakukan oleh pihak eksternal perguruan tinggi. ▪ Pelaksana Evaluasi Pelaksanaan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : CHF ( Congestive Heart Failure ) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI. ( Dini Ika Susanti, 2014,

• Apabila arus listrik dihentikan , fragmen DNA tadi telah terpisah-pisah di dalam gel tersebut dan yang berukuran lebih kecil akan berada lebih dekat pada ujung postif..