• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2011

TENTANG

RETRIBUSI JASA UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting untuk membiayai kepentingan dan kemanfaatan umum, serta memberikan dan menyediakan jasa pelayanan kepada masyarakat dengan pembayaran retribusi;

b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kepada Daerah diberikan kewenangan untuk melakukan pemungutan Retribusi Jasa Umum;

c. bahwa pemungutan Retribusi Jasa Umum oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf b, agar mempunyai kepastian hukum dan dapat dilaksanakan secara efektif diatur dengan Peraturan Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kabupaten Landak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3904) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3970);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

(2)

2

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang

Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(3)

3

Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2003

tentang Pencabutan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 9 Tahun 2008

tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Landak (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 8);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 15 Tahun

2008 tentang Penetapan Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Landak (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 13);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LANDAK dan

BUPATI LANDAK MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM. BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Landak.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Landak dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Landak yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.

4. Bupati adalah Bupati Landak.

5. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang disingkat SKPD adalah Badan / Dinas / Kantor / Rumah Sakit di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Landak.

(4)

4

8. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan

baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha meliputi Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk firma, kongsi, koperasi,dana pensiun, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.

9. Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 10. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan

perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

11. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek retribusi, penentuan besarnya retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan retribusi kepada Wajib Retribusi serta pengawasan penyetorannya.

12. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa pelayanan dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

13. Retribusi Jasa Umum adalah pungutan atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfataan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. 14. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang

menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.

15. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi dan badan.

16. Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pungutan daerah sebagai pembayaran jasa pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah di Puskesmas, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Rumah Sakit Umum Daerah, dan tempat pelayanan kesehatan lainnya.

17. Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit yang ditunjukan kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan pelayanan kesehatan lainnya. 18. Puskesmas adalah suatu sarana yang melaksanakan upaya pelayanan

kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu. 19. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak, yang selanjutnya disebut

RSUD Landak adalah Lembaga Teknis Daerah yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berupa pelayanan medik dasar dan spesialistik sesuai dengan kemampuannya.

20. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan persampahan/kebersihan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

21. Sampah adalah Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan / atau proses alam yang berbentuk padat.

22. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.

(5)

5

atas jasa pelayanan pasar yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

24. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu termasuk gandengan atau kereta tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor.

25. Kendaraan tidak bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh orang atau hewan.

26. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

27. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, Kereta Gandeng, Kereta tempelan dalam rangka pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan.

28. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah. 29. Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang diperkecil dengan skala

tertentu sesuai dengan kebutuhan.

30. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan dan atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

31. Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

32. Penyelenggaraan Pendidikan adalah pengelolaan pendidikan yang mencakup seluruh kegiatan pendidikan formal dan pendidikan non formal yang diselenggarakan Pemerintah Daerah dan masyarakat.

33. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

34. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

35. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi yang termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

36. Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah yang disingkat SPdORD adalah surat yang digunakan oleh subjek dan atau Wajib Retribusi untuk melaporkan data objek retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi terutang.

37. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang disingkat SKRD adalah Surat Ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang.

38. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang disingkat SKRDLB adalah Surat Ketetapan Retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang.

39. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga atau denda.

40. Surat Setoran Retribusi Daerah yang disingkat SSRD adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan

(6)

6

menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke Kas Daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati.

41. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan tehadap SKRD atau dokummen lain yang dipersamakan dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi.

42. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi daerah.

43. Penyidikan Tindak Pidana di bidang retribusi daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapat disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah.

BAB II

NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2

Nama Retribusi Jasa Umum meliputi :

a. dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi atas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak;

b. dengan nama Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dipungut

retribusi atas pelayanan persampahan/kebersihan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak;

c. dengan nama Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dipungut retribusi atas pelayanan parkir di tepi jalan umum yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak;

d. dengan nama Retribusi Pelayanan Pasar dipungut retribusi atas pelayanan pasar yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak;

e. dengan nama Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dipungut retribusi atas pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak;

f. dengan nama Retribusi Pengantian Biaya Cetak Peta dipungut retribusi atas pelayanan pegantian biaya cetak peta yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak;

g. dengan nama Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus dipungut retribusi atas penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak; dan

h. dengan nama Retribusi Pelayanan Pendidikan dipungut retribusi atas pelayanan pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Landak.

Pasal 3

(1) Objek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan di puskesmas, puskesmas keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, rumah sakit umum daerah (RSUD), dan tempat pelayanan kesehatan

(7)

7

Daerah, tidak termasuk pelayanan pendaftaran.

(2) Dikecualikan dari Objek Retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

(3) Objek Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan adalah pelayanan persampahan / kebersihan yang didelenggarakan oleh Pemerintah Daerah, meliputi :

a. pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya kelokasi tempat penampungan sementara/tempat pemrosesan akhir ;

b. pengangkutan sampah dari sumbernya dan atau lokasi pembuangan sementara ke lokasi pembuangan akhir sampah ; dan

c. penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.

(4) Dikecualikan dari objek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah pelayanan kebersihan di jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial, dan tempat umum lainnya.

(5) Objek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah penyediaan pelayanan parkir kendaraan bermotor di tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Landak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(6) Objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhana, berupa halaman/pelataran, los, kios, tenda dan bakulan/hamparan, yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Landak dan dipergunakan disediakan khusus untuk berdagang.

(7) Objek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Landak.

(8) Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Landak.

(9) Objek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus adalah pelayanan

penyediaan dan atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Landak.

(10) Dikecualikan dari Objek Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus sebagaimana dimaksud pada ayat (9) adalah pelayanan penyediaan dan atau penyedotan kakus yang disediakan oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta yang memiliki izin resmi dari Pemerintah Kabupaten Landak.

(11) Objek Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Kabupaten Landak.

(12) Dikecualikan dari Objek Retribusi Pelayanan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (11) adalah :

a. pelayanan pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Landak ;

b. pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah ;

c. pendidikan/pelatihan yang diselengarakan oleh BUMN, BUMD ; dan d. pendidikan/pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak swasta.

Pasal 4

(1) Subjek Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan.

(8)

8

(2) Wajib Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi Jasa Umum.

BAB III JENIS RETRIBUSI

Pasal 5

(1) Retribusi yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

(2) Jenis Retribusi Jasa Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;

b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan; c. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum; d. Retribusi Pelayanan Pasar;

e. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor; f. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

g. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus; dan h. Retribusi Pelayanan Pendidikan.

BAB IV

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNA JASA Pasal 6

(1) Tingkat pengguna jasa Retribusi Pelayanan Kesehatan diukur berdasarkan frekwensi kunjungan, sifat pelayanan dan tindakan serta pemakaian fasilitas sarana kesehatan yang diberikan.

(2) Tingkat pengguna jasa Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

diukur berdasarkan jenis pelayanan persampahan/kebersihan, frekwensi pelayanan, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam memberikan pelayanan.

(3) Tingkat pengguna jasa Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum diukur berdasarkan frekwensi penggunaan tempat parkir, zona/kawasan yang dibedakan berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas, jangka waktu pemakaian, dan jenis kendaraan.

(4) Tingkat pengguna jasa Retribusi Pelayanan Pasar diukur berdasarkan jenis pasar, jenis fasilitas pasar, frekwensi penggunaan, jangka waktu pemakaian fasilitas pasar serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam penyediaan layanan.

(5) Tingkat pengguna jasa Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor diukur berdasarkan frekwensi pengujian kendaraan bermotor, jenis kendaraan yang di uji, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam pemberian layanan.

(6) Tingkat pengguna jasa Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta diukur berdasarkan frekwensi pencetakan, jenis dan bahan pencetakan, serta sarana prasarana yang digunakan dalam pemberian layanan.

(7) Tingkat pengguna jasa Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus diukur berdasarkan jenis pelayanan, frekwensi penggunaan layanan, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam pemberian layanan.

(9)

9

diselenggarakan, jangka waktu pelaksanaan dan volume kegiatan pendidikan dan pelatihan.

BAB V

PRINSIP YANG DIANUT DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 7

(1) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah untuk menutup biaya penyelenggara pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan yang didasarkan pada biaya langsung, biaya tidak langsung, nilai indeks biaya langsung dan tidak langsung, nilai indeks unit cost dan jasa pelayanan untuk setiap jenis pelayanan dan jasa pengembangan.

(2) Biaya langsung dan tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :

a. biaya langsung, meliputi :

1. pengadaan kartu pasien dan rekam medik ; 2. bahan medik habis pakai ;

3. obat ;

4. akomodasi ; 5. konsumsi ;

b. biaya tidak langsung, meliputi :

1. administrator kantor, listrik, air dan telepon ; 2. bahan Bakar ;

3. obat ; dan

4. pengadaan prasarana dan sarana kesehatan.

(3) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah untuk menutup biaya

penyelenggara pelayanan dengan mempertimbangkan kemampuan

masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan. (4) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) antara lain biaya pengumpulan,

pengangkutan dan pengolahan sampah dan atau pemusnahan sampah, termasuk sewa lokasi tempat pemrosesan akhir.

(5) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan jasa, dengan tetap memperhatikan biaya penyelenggaraan pelayanan, dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

(6) Biaya penyelenggara pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan biaya pengadaan marka, pengadaan rambu-rambu, biaya operasional, pemeliharaan, administrasi, dan biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian.

(7) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pasar adalah untuk menutup biaya penyelenggaraan penyediaan pelayanan fasilitas pasar, kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektivitas pengendalian pelayanan tersebut.

(8) Biaya penyelenggara pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) meliputi biaya penyusutan biaya bunga pinjaman, biaya operasional dan

(10)

10 pemeliharaan.

(9) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah untuk mengganti sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor, dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan dan efektivitas pengendalian pelayanan tersebut.

(10) Biaya penyelenggara pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (9) meliputi biaya pengujian, biaya penyusutan, biaya bunga pinjaman, biaya operasional dan pemeliharaan.

(11) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta ditetapkan dengan memperhatikan biaya pencetakan dan pengadministrasian dokumen peta, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, serta efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut.

(12) Prinsip yang penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Penyediaan dan / atau Penyedotan Kakus ditetapkan berdasarkan biaya penyelenggaraan layanan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian pelayanan.

(13) Biaya penyelenggaraan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (12) termasuk biaya penyusutan, biaya bunga pinjaman, serta biaya operasional dan pemeliharaan.

(14) Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah berdasarkan biaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, dengan memperhatikan kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian pelayanan tersebut.

BAB VI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 8

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) tercantum dalam lampiran I Peraturan Daerah ini.

Pasal 9

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini.

Pasal 10

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5) tercantum dalam lampiran III Peraturan Daerah ini.

Pasal 11

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7) tercantum dalam lampiran IV Peraturan Daerah ini.

(11)

11

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (9) tercantum dalam lampiran V Peraturan Daerah ini.

Pasal 13

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (11) tercantum dalam lampiran VI Peraturan Daerah ini.

Pasal 14

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (12) tercantum dalam lampiran VII Peraturan Daerah ini.

Pasal 15

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (14) tercantum dalam lampiran VIII Peraturan Daerah ini.

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 16

Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Kabupaten Landak. BAB VIII

TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 17

(1) Retribusi dipungut oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lainnya yang dipersamakan.

(3) SKRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

(4) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB IX

PENENTUAN PEMBAYARAN, TEMPAT PEMBAYARAN, ANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN

Pasal 18

(12)

12

(2) Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(3) Seluruh penerimaan Retribusi harus disetorkan ke Kas Daerah melalui Bendahara Penerimaan atau Bendahara Penerimaan Pembantu pada SKPD terkait.

(4) Bupati atas permohonan wajib retribusi setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada wajib retribusi untuk mengangsur atau menunda pembayaran retribusi dengan dikenakan bunga 2% (dua persen) setiap bulan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran retribusi, serta angsuran dan penundaan pembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB X

PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 19

(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi.

(2) Pemberian pengurangan, keringanan, dan pembebasan retribusi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi, antara lain untuk mengangsur.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB XI

SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 20

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XII

TATA CARA PENAGIHAN Pasal 21

(1) Apabila Wajib Retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sampai pada saat jatuh tempo pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat melaksanakan penagihan atas retribusi yang terutang tersebut dengan menggunakan STRD atau surat lainnya yang sejenis.

(2) Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahului dengan surat teguran.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan penagihan retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

(13)

13 KEBERATAN

Pasal 22

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk, atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai

alasan-alasan yang jelas.

(3) Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan retribusi, Wajib Retribusi harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusi tersebut.

(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan.

(6) Pengajuan Keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi.

Pasal 23

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. (2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau

sebagian, menolak, atau menambah besarnya retribusi yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

BAB XIV

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN Pasal 24

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

(14)

14

ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembalian kelebihan pembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XV

KEDALUWARSA PENAGIHAN Pasal 25

(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi kedaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang Retribusi.

(2) Kedaluarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh jika :

a. diterbitkan Surat Teguran; atau

b. ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi baik langsung maupun tidak langsung.

(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.

(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.

Pasal 26

(1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XVI

INSENTIF PEMUNGUTAN Pasal 27

(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusi dapat diberi Insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

(15)

15

PENINJAUAN TARIF RETRIBUSI Pasal 28

(1) Tarif Retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali.

(2) Peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan ekonomi.

(3) Ketentuan mengenai peninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB XVIII

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN Pasal 29

(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Bupati dengan melibatkan instansi terkait.

(2) Bupati melalui Kepala Instansi berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi dalam rangka melaksanakan Peraturan Daerah ini.

(3) Wajib Retribusi yang diperiksa, wajib :

a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan objek retribusi yang terutang;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan/atau

c. memberikan keterangan yang diperlukan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan dan pemeriksaan wajib retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XIX PENYIDIKAN

Pasal 30

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang

(16)

16

pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi Daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak

pidana di bidang Retribusi Daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti

pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas

penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan

ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda, dan/atau dokumen yang dibawa; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi

Daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dan/atau

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

BAB XX

KETENTUAN PIDANA Pasal 31

(1) Setiap Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. (3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penerimaan negara.

BAB XXI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 32

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku :

1. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 05 Tahun 2001 tentang

Retribusi Pasar (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2001 Nomor 03 Seri C) ;

2. Peraturan Daeran Kabupaten Landak Nomor 05 Tahun 2003 tentang

(17)

17

3. Peraturan Daeran Kabupaten Landak Nomor 3 Tahun 2005 tentang Retribusi

Pengujian Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2005 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 3) ;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 15) ;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 2 Tahun 2009 tentang Retribusi

Pelayanan Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 1) ;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 8 Tahun 2009 tentang Retribusi

Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak (Lembaran Daerah Kabupaten Landak Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Landak Nomor 4) ;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 33

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 34

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Landak.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LANDAK TAHUN 2011 NOMOR 8 Ditetapkan di Ngabang

pada tanggal 3 November 2011 BUPATI LANDAK,

ttd

ADRIANUS ASIA SIDOT Diundangkan di Ngabang

pada tanggal 9 November 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LANDAK,

ttd LUDIS

(18)

18

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2011

TENTANG

RETRIBUSI JASA UMUM I. UMUM

Retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah dari sektor Pendapatan Asli Daerah yang relatif penting guna membiayai pelaksanaan pelayanan jasa umum oleh Pemerintah Daerah kepada masyarakat dalam kerangka Otonomi Daerah, agar tercipta peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang optimal.

Bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Landak yang mengatur tentang Retribusi telah ditetapkan dengan beberapa Peraturan Daerah. Namun dangan adanya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah dimaksud harus disesuaikan dan sejalan dengan Undang-Undang tersebut.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka daerah diberikan kewenangan untuk melakukan pemungutan Retribusi Jasa Umum untuk memberi pelayanan kepada masyarakat dan badan usaha dalam rangka kepentingan dan kemanfaatan umum. Dengan demikian Peraturan Daerah yang terkait dengan pengaturan Pemungutan Retribusi Jasa Umum agar pelaksanaanya efektif harus disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Reribusi Daerah, baik terhadap substansi dan materinya sebagai implementasi kebijakan daerah dibidang pungutan Retribusi Daerah yang diatur dalam Undang-Undang tersebut, dan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang membutuhkannya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas.

(19)

19 Ayat (4)

Yang dimaksud dengan ’’ tempat umum lainnya’’ adalah tempat yang dapat digunakan oleh masyarakat umum dan dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Ayat (5)

Cukup jelas. Ayat (6)

Yang dimaksud dengan ”Halaman/Pelataran” adalah halaman rumah, halaman sebuah bangunan atau sesuatu yang sudah diratakan. Kriteria halaman/pelataran yang dimaksud pada pasal ini diatur dalam Peraturan Bupati.

Ayat (7)

Cukup jelas. Ayat (8)

Yang dimaksud dengan ’’peta’’ adalah peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah, seperti peta dasar (garis), peta foto, peta digital, peta tematik, dan peta teknis (struktur).

Ayat (9) Cukup jelas. Ayat (10) Cukup jelas. Ayat (11) Cukup jelas. Ayat (12) Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas.

(20)

20 Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Cukup jelas. Pasal 24 Cukup jelas. Pasal 25 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Huruf a

Kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.

Huruf b

Pengakuan utang retribusi secara langsung adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

Pengakuan utang retribusi secara tidak langsung dapat diketahui dari pengajuan permohonan ansuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.

Ayat (3)

(21)

21 Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Pasal 26 Cukup jelas. Pasal 27 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan ’’instansi yang melakukan pemungutan’’ adalah Dinas/Badan/Lembaga yang tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pemungutan retribusi.

Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 28 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3)

Dalam hal besarnya tarif retribusi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah perlu disesuaikan karena biaya penyediaan layanan cukup besar dan atau besarnya tarif tidak efektif lagi untuk mengendalikan permintaan layanan tersebut, Bupati dapat menyesuaikan tarif retribusi.

Pasal 29 Cukup jelas. Pasal 30 Cukup jelas. Pasal 31 Cukup jelas. Pasal 32 Cukup jelas. Pasal 33 Cukup jelas. Pasal 34 Cukup jelas.

(22)

22 LAMPIRAN I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2011

TENTANG

RETRIBUSI JASA UMUM

STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

A. STRUKTUR DAN BESARAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN DI

PUSKESMAS, PUSKESMAS KELILING, PUSKESMAS PEMBANTU, BALAI PENGOBATAN DAN TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA.

NO JENIS PELAYANAN KOMPONEN BIAYA JUMLAH BIAYA KETERANGAN JASA PELAYANAN (Rp) JASA SARANA (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) I. RAWAT JALAN

1. poliklinik umum /perkun-jungan tanpa tindakan. 2.

poliklinikgigi/perkunjung-an tpoliklinikgigi/perkunjung-anpa tindakpoliklinikgigi/perkunjung-an. 3. poliklinik KIA &

KB/per-kunjungan tanpa tindak-an. 5.000,- 5.000,- 5.000,- sudah termasuk biaya obat. sudah termasuk biaya obat. tidak termasuk alat kontrasepsi. II. PELAYANAN KESEHATAN

PADA UGD

1. incisi/eksisi absces pertin-dakan.

2. luka ringan (tanpa jahitan).

3. luka dengan jahitan. 4. jahitan (heachting). 5. luka bakar ringan. 6. luka bakar berat. 7. keracunan. 10.000,- 4.000,- 6.000,- 1.500,- 10.000,- 20.000,- 20.000,- 5.000,- 1.000,- 4.000,- 500,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 15.000,- 5.000,- 10.000,- 2.000,- 15.000,- 25.000,- 25.000,- tidak termasuk obat. tidak termasuk obat. tidak termasuk obat.

harga setiap (satu) jahitan. tidak termasuk obat. tidak termasuk obat. tidak termasuk obat.

III. PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

1. cabut gigi sulung/buah. 2. tambal gigi sementara

/buah.

3. cabut gigi tetap/buah. 4. tambal gigi tetap/buah. 5. cabut komplikasi gigi/

buah.

6. insisi abses gigi.

10.000,- 8.000,- 15.000,- 20.000,- 20.000,- 8.000,- 5.000,- 2.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 2.000,- 15.000,- 10.000,- 20.000,- 25.000,- 25.000,- 10.000,- termasuk biaya obat termasuk biaya obat termasuk biaya obat termasuk biaya obat termasuk biaya obat termasuk biaya obat

(23)

23

(1/2 rahang). obat

IV. TINDAKAN MEDIS RINGAN

1. sircumsisi/khitanan pria. 2. tindik telinga. 3. pasang AKDR. 4. lepas AKDR. 5. pasang implant. 6. lepas implant. 7. bedah minor. 90.000,- 8.000,- 140.000,- 90.000,- 140.000,- 90.000,- 40.000,- 10.000,- 2.000,- 10.000,- 10.000,,- 10.000,- 10.000,- 10.000,- 100.000,- 10.000,- 150.000,- 100.000,- 150.000,- 100.000,- 50.000,- tidak termasuk obat. tidak termasuk obat. termasuk obat, alkon dan BAKHP. termasuk obat. termasuk obat, alkon dan BAKHP. termasuk obat. tidak termasuk obat. V. TINDAKAN MEDIS SEDANG 1. persalinan normal 2. persalinan dengan penyulit 3. kuretase 4. vakum ekstraksi 5. mini laparatomi 6. tubektomi 350.000,- 400.000,- 300.000,- 400.000,- 400.000,- 400.000,- 50.000,- 100.000,- 50.000,- 100.000,- 100.000,- 100.000,- 400.000,- 500.000,- 350.000,- 500.000,- 500.000,- 500.000,- termasuk obat, tanpa perawatan nifas. termasuk obat, tanpa perawatan nifas. termasuk obat, tanpa perawatan nifas. termasuk obat, tanpa perawatan nifas. termasuk obat, tanpa perawatan nifas.

termasuk obat dan BAKHP. VI. PERIKSAAN LABORATORIUM 1. pemeriksaan rutin/spesimen : - pemeriksaan haemoglobin. - pemeriksaan laju endapan darah. - pemeriksaan urine sederhana. - pemeriksaan tinja. - pemeriksaan malaria. - pemeriksaan BTA (sputum). - tes kehamilan (HCG test). 2. golongan darah. 8.000,- 8.000,- 8.000,- 8.000,- 8.000,- 8.000,- 18.000,- 8.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 10.000,- 10.000,- 10.000,- 10.000,- 10.000,- 10.000,- 20.000,- 10.000,- tidak termasuk BAKHP.

VII. PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP

- rawat inap/hari (>12 jam) 15.000,- 10.000,- 25.000,-

termasuk obat tanpa makan.

(24)

24 VIII PENGGUNAAN ALKES

1. oksigen

2. infus dan infus set 3. kateter biasa 4. kateter tetap 5. abocath 6. wing 7. spalk 8. dysposible siringe 9. dysposible needle 2.000,- 10.000,- 7.000,- 20.000,- 18.000,- 10.000,- 6.000,- 500,- 500,- 1.000,- 3.000,- 1.000,- 5.000,- 2.000,- 2.000,- 1.000,- 500,- - 3.000,- 13.000,- 8.000,- 25.000,- 20.000,- 12.000,- 7.000,- 1.000,- 500,- IX. PELAYANAN PENUNJANG

NON MEDIS

Pusling untuk mengantar

pasien 5.000,- 500,- 5.500,- perkilometer.

X PUSKESMAS KELILING (Pengobatan tanpa

tindakan) 5.000,- 1.000,- 6.000,-

XI. SURAT KETERANGAN KESEHATAN

1. SKD Pelajar

2. SKD Umum 4.000,- 8.000,- 1.000,- 2.000,- 10.000,- 5.000,- XII. VISIUM ET REPERTUM

1. Visum Et Repertum di luar gedung. 2. Visum Et Repertum di dalam gedung. 380.000,- 40.000,- 10.000,- 10.000,- 390.000,- 50.000,-

(25)

25 1. TARIF RAWAT JALAN

NO. URAIAN KOMPONEN TARIF RAWAT JALAN JUMLAH KETERANGAN

JASA SARANA JASA PELAYANAN

1 2 3 4 5 6 1. 2. 3. 4. Karcis Harian Rp. 2.000,00 Rp. 1.000,00 Rp. 2.000,00 Rp. 2.000,00 Rp. 3.000.00 Rp. 3.000.00 Rp. 3.000.00 Rp. 3.000.00 Rp. 3.000.00 Rp. 3.000.00 RP. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 500,00 Rp. 500,00 Rp. 1.500,00 Rp. 6.500,00 Rp. 7.000.00 Rp. 15.000.00 Rp. 7.000.00 Rp. 15.000.00 Rp. 7.000.00 Rp. 15.000.00 RP. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 2.500,00 Rp. 1.500,00 Rp. 3.500,00 Rp. 8.500,00 Rp. 10.000.00 Rp. 18.000.00 Rp. 10.000.00 Rp. 18.000.00 Rp. 10.000.00 Rp. 18.000.00 RP. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Format Rekam Medis

a. Kartu Identitas Berobat b. Kartu Rekam Medik RAWAT JALAN TK. I

a. Poliklinik Umum, Gigi dan mulut.

b. Poliklinik Gizi.

c.Poliklinik Fisioterapi JAWAT JALAN TK II

a. Poliklinik Penyakit Dalam.

b. Poliklinik Bedah Umum.

c. Poliklinik Bedah Mulut.

(26)

26 e. Poliklinik Anak.

f. Poliklinik Mata.

g. Poliklinik THT

h. Poliklinik Psikiatri.

i. Poliklinik spesialis lainnya

Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 RP. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 5.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 25.000.00 RP. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 30.000.00 RP. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rp. 25.000.00 Rp. 30.000.00 Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan Rujukan Non Rujukan

2. TARIF PELAYANAN JASA KONSULTASI

NO URAIAN KOMPONEN TARIF RAWAT JALAN JUMLAH KETERANGAN

JASA SARANA JASA PELAYANAN

1 2 3 4 5 6

1. a. Konsultasi antar poliklinik spesialis. b. Konsultasi dokter spesialis di :

1) IGD 2) ICU

3) RUANG RAWAT INAP

- - - - - Rp. 15.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 35.000.00 Rp. 70.000.00 Rp. 70.000.00 Rp. 100.000.00 1 x JASA VISITE 1,5 X JASA VISITE Rp. 15.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 35.000.00 Rp. 70.000.00 Rp. 70.000.00 Rp. 100.000.00 1 x JASA VISITE 1,5 X JASA VISITE Rujukan Non Rujukan Hari Kerja Hari Libur Hari Kerja Hari Libur Hari Kerja Hari Libur

(27)

27

NO URAIAN

KOMPONEN TARIF RAWAT INAP

JUMLAH KETERANGAN

JASA

AKOMODASI JASA VISITE JASA ASKEP

1 2 3 4 5 6 7

1. RAWAT INAP UMUM : A. Dokter Umum Kelas III Kelas II Kelas I Kelas VIP Rp. 35.000.00 Rp. 50.000.00 Rp. 100.000.00 Rp. 200.000.00 Rp. 20.000.00 Rp. 40.000.00 Rp. 60.000.00 Rp. 80.000.00 Tabel dibawah Rp. 55.000.00 Rp. 90.000.00 Rp. 160.000.00 Rp. 280.000.00

JASA ASKEP VIP KELAS I KELAS II KELAS III

Minimal Sedang Agak Berat Rp. 30.800.00 RP. 42.000.00 RP. 56.000.00 Rp. 17.600.00 RP. 24.000.00 RP. 32.000.00 Rp. 9.900.00 RP. 13.500.00 RP. 18.000.00 Rp. 4.950.00 RP. 6.750.00 RP. 9.000.00 B. Dokter Spesialis Kelas III Kelas II Kelas I Kelas VIP Rp. 35.000.00 Rp. 50.000.00 Rp. 100.000.00 Rp. 200.000.00 Rp. 30.000.00 Rp. 60.000.00 Rp. 90.000.00 Rp. 120.000.00 Tabel dibawah Rp. 65.000.00 Rp. 110.000.00 Rp. 190.000.00 Rp. 320.000.00

JASA ASKEP VIP KELAS I KELAS II KELAS III

Minimal Sedang Agak Berat Rp. 35.200.00 RP. 48.000.00 RP. 64.000.00 Rp. 20.900.00 RP. 28.500.00 RP. 38.000.00 Rp. 12.000.00 RP. 16.500.00 RP. 22.000.00 Rp. 6.050.00 RP. 8.250.00 RP. 11.000.00 2. RAWAT INAP NON KELAS :

A. Pernatologi

B. Pernatolog (Dengan Incubator) C. Isolasi D. ICU / HCU Rp. 40.000.00 Rp. 60.000.00 Rp. 35.000.00 Rp. 150.000.00 Rp. 40.000.00 Rp. 50.000.00 Rp. 40.000.00 Rp. 140.000.00 Rp. 17.500.00 Rp. 22.000.00 Rp. 17.500.00 Rp. 70.000.00 Rp. 97.500.00 Rp. 132.000.00 Rp. 92.500.00 Rp. 360.000.00

(28)

28 4. TARIF PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

NO URAIAN KOMPONEN

TARIF

KELAS PERAWATAN

KETERANGAN

VIP KELASA I KELAS II KELAS III

1 2 3 4 5 6 7 8

1 LABORATORIUM : A. SEDERHANA

1. Leukonsit

2. Laju Endap Darah (LED) 3. Hitung Jenis Leukosit 4. Trombosit 5. Hematrokrit 6. Bleeding Tima 7. Shothing Tima 8. Britrosit 9. Petikukosit

10. Golongan Darah / Rhesus

11. Reduksi Urin 12. Protein Urin BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Jumlah BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Rp. 2.500 Rp. 3.750 Rp. 6.250 Rp. 2.500 Rp. 7.500 Rp. 10.000 Rp. 2.500 Rp. 3.750 Rp. 6.250 Rp. 2.500 Rp. 2.500 Rp. 5.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 5.000 Rp. 2.000 Rp. 6.000 Rp. 8.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 5.000 Rp. 2.000 Rp. 2.000 Rp. 4.000 Rp. 1.500 Rp. 2.250 Rp. 3.750 Rp. 1.500 Rp. 4.500 Rp. 6.000 Rp. 1.500 Rp. 2.250 Rp. 3.750 Rp. 1.500 Rp. 1.500 Rp. 3.000 Rp. 1.000 Rp. 1.500 Rp. 2.500 Rp. 1.000 Rp. 3.000 Rp. 4.000 Rp. 1.000 Rp. 1.500 Rp. 2.500 Rp. 1.000 Rp. 1.000 Rp. 2.000 BAKHP disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

(29)

29 13. Malaria 14. BTA 15. Gram 16. Jamur 17. Fecas 18. Urin rutin 19. Sperma analisis B. SEDANG 1. Hemoglobin (Fotometer) BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Rp. 2.500 Rp. 6.250 Rp. 8.750 Rp. 2.500 Rp. 7.500 Rp. 10.000 Rp. 2.500 Rp. 6.250 Rp. 8.750 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 10.000 Rp. 5.000 Rp. 25.000 Rp. 30.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 10.000 Rp. 2.000 Rp. 5.000 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 6.000 Rp. 8.000 Rp. 2.000 Rp. 5.000 Rp. 7.000 Rp. 4.000 Rp. 4.000 Rp. 8.000 Rp. 4.000 Rp. 20.000 Rp. 24.000 Rp. 4.000 Rp. 4.000 Rp. 8.000 Rp. 1.500 Rp. 3.750 Rp. 5.250 Rp. 1.500 Rp. 4.500 Rp. 6.000 Rp. 1.500 Rp. 3.750 Rp. 5.250 Rp. 3.000 Rp. 3.000 Rp. 6.000 Rp. 3.000 Rp. 15.000 Rp. 18.000 Rp. 3.000 Rp. 3.000 Rp. 6.000 Rp. 1.000 Rp. 2.500 Rp. 3.500 Rp. 1.000 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Rp. 1.000 Rp. 2.500 Rp. 3.500 Rp. 2.000 Rp. 2.000 Rp. 4.000 Rp. 2.000 Rp. 10.000 Rp. 12.000 Rp. 2.000 Rp. 2.000 Rp. 4.000 BAKHP disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

(30)

30 2. Moriologi Darah Tepi

3. Hematologi lengkap (otomatis)

4. Fotometer

a. Gula Darah (FOTOMETER) b. Asam Urat c. Ureum BUN d. Creatinin e. Kolesterol Total f. Trigliserida g. HDL Kolesterol h. LDL Kolesterol i. SGOT j. SGPT k. Bilirubin total l. Biliribin direct m. Gamma-GT n. Alkali-Fosfatase o. Albumin p. Gamma-Globe q. Protein Total 5. a ASTRO b CRP c Rheumatoid Faktor BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Rp. 3.750 Rp. 30.000 Rp. 33.750 Rp. 5.000 Rp. 7.500 Rp. 12.500 Rp. 5.000 Rp. 7.500 Rp. 12.500 Rp. 5.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000 Rp. 3.000 Rp. 24.000 Rp. 27.000 Rp. 4.000 Rp. 6.000 Rp. 10.000 Rp. 4.000 Rp. 6.000 Rp. 10.000 Rp. 4.000 Rp. 8.000 Rp. 12.000 Rp. 2.250 Rp. 18.000 Rp. 20.250 Rp. 3.000 Rp. 4.500 Rp. 7.500 Rp. 3.000 Rp. 4.500 Rp. 7.500 Rp. 3.000 Rp. 6.000 Rp. 9.000 Rp. 1.500 Rp. 12.500 Rp. 13.500 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 5.000 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 5.000 Rp. 2.000 Rp. 4.000 Rp. 6.000 BAKHP disesuaikan dengan pembelian harga terkini.

(31)

31 a. HbSAg b. Anti Hbs c. Anti HCV d. KGD Sewaktu (Medisafe) e. Plano Test f. Darah Samar g. VDRL / SYPHILIS h. HIV j. Denque Test

k. NAPZA / 1 jenis pemeriksaan l. CK

m. CK-MB n. Troponin o. Myoglobulin 7. Transudat / Eksudat

8.a. Protrombin Time (PT) b. APPT

9. LCS (Liquor Cerebro Spiral)

BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Rp. 3.750 Rp. 5.000 Rp. 8.750 Rp. 5.000 Rp. 7.500 Rp. 12.500 Rp. 3.750 Rp. 5.000 Rp. 8.750 Rp. 5.000 Rp. 50.000 Rp. 55.000 Rp. 12.500 Rp. 62.500 Rp. 75.000 Rp. 12.500 Rp. 25.000 Rp. 37.500 Rp. 3.000 Rp. 4.000 Rp. 7.000 Rp. 4.000 Rp. 6.000 Rp. 10.000 Rp. 3.000 Rp. 4.000 Rp. 7.000 Rp. 4.000 Rp. 40.000 Rp. 44.000 Rp. 10.000 Rp. 50.000 Rp. 60.000 Rp. 10.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 2.250 Rp. 3.000 Rp. 5.250 Rp. 3.000 Rp. 4.500 Rp. 7.500 Rp. 2.250 Rp. 3.000 Rp. 5.250 Rp. 3.000 Rp. 30.000 Rp. 33.000 Rp. 7.500 Rp. 37.500 Rp. 45.000 Rp. 7.500 Rp. 15.000 Rp. 22.500 Rp. 1.500 Rp. 2.000 Rp. 3.500 Rp. 2.000 Rp. 3.000 Rp. 5.000 Rp. 1.500 Rp. 2.000 Rp. 3.500 Rp. 2.000 Rp. 20.000 Rp. 22.000 Rp. 5.000 Rp. 25.000 Rp. 30.000 Rp. 5.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000 BAKHP disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

(32)

32 10 Widal

11 Elektrolit (Easy Lite)

12 Tumor Marker a. CEA b. APP c. PSA d. RPR 13 THYROID : a. TSH b. T3 c. T4 d. FT3 e. FT4 C. CANGGIH

I.) Analisa Gas Darah

II.) RADIOLOGI A. SEDERHANA 1. FILM GIGI 2. FILM PANAROMIC 3. FILM 18 X 24 4. FILM 24 X 30 5. FILM 30 X 40 6. FILM 35 X 35 BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Rp. 5.000 Rp. 12.500 Rp. 17.500 Rp. 25.000 Rp. 50.000 Rp. 75.000 Rp. 12.500 Rp. 125.000 Rp. 137.500 Rp. 25.000 Rp. 12.500 Rp. 37.500 Rp. 25.000 Rp. 12.500 Rp. 37.500 Rp. 10.000 Rp. 37.500 Rp. 47.500 Rp. 4.000 Rp. 10.000 Rp. 14.000 Rp. 20.000 Rp. 40.000 Rp. 60.000 Rp. 10.000 Rp. 100.000 Rp. 110.000 Rp. 20.000 Rp. 10.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 10.000 Rp. 30.000 Rp. 10.000 Rp. 30.000 Rp. 40.000 Rp. 3.000 Rp. 7.500 Rp. 10.500 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 45.000 Rp. 75.000 Rp. 75.000 Rp. 150.000 Rp. 15.000 Rp. 7.500 Rp. 22.500 Rp. 15.000 Rp. 7.500 Rp. 22.500 Rp. 10.000 Rp. 22.500 Rp. 32.500 Rp. 2.000 Rp. 5.000 Rp. 7.000 Rp. 10.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 5.000 Rp. 50.000 Rp. 55.000 Rp. 10.000 Rp. 5.000 Rp. 15.000 Rp. 10.000 Rp. 5.000 Rp. 15.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000 Rp. 25.000 BAKHP disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

(33)

33 1. APPENDICOGRAM 2. CORONALIS C. CANGGIH 1. BNO / IVP 3. COLON IN LOOP 4. CYSTOGRAFI 5. URETROGRAFI 6. MAA DUODENOGRAFI 7. FISTULOGRAFI 8. RPG, APG 9. OMD 10. OESOPHAGUS D. KHUSUS 1. MYLOGRAFI 2. HSAG

III.) PEMERIKSAAN USG

IV.) PEMERIKSAAN CT SCAN A. Tanpa Kontras

1.a. CT Scan Kepala b. CT Scan Orbita c. CT Scan Mastoid Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Rp. 25.000 Rp. 50.000 Rp. 75.000 Rp. 40.000 Rp. 100.000 Rp. 140.000 Rp. 40.000 Rp. 175.000 Rp. 215.000 Rp. 15.000 Rp. 37.500 Rp. 75.000 Rp. 127.500 Rp. 45.000 Rp. 750.000 Rp. 150.000 Rp. 945.000 Rp. 25.000 Rp. 40.000 Rp. 65.000 Rp. 40.000 Rp. 80.000 Rp. 120.000 Rp. 40.000 Rp. 140.000 Rp. 180.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 60.000 Rp. 105.000 Rp. 45.000 Rp. 600.000 Rp. 120.000 Rp. 765.000 Rp. 25.000 Rp. 30.000 Rp. 55.000 Rp. 40.000 Rp. 60.000 Rp. 100.000 Rp. 40.000 Rp. 105.000 Rp. 145.000 Rp. 15.000 Rp. 22.500 Rp. 45.000 Rp. 82.500 Rp. 45.000 Rp. 450.000 Rp. 90.000 Rp. 585.000 Rp. 25.000 Rp. 20.000 Rp. 45.000 Rp. 40.000 Rp. 40.000 Rp. 80.000 Rp. 40.000 Rp. 70.000 Rp. 110.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 60.000 Rp. 45.000 Rp. 300.000 Rp. 60.000 Rp. 405.000 disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

(34)

34 2.a. CT Scan SPN

b. CT Scan Nasopharynx

3.a. CT Scan Thorax

b. CT Scan Abdomen Atas c. CT Scan Abdomen Bawah d. CT Scan Relivic e. CT Scan Vertebra 4. CT Scan Whole Bertebra. B. DENGAN KONTRAS 1.a. CT Scan Kepala

b. CT Scan Thorax

c. SC Scan Abdomen Atas. d. CT Scan Abdomen Bawah. e. CT Scan Pelvic 2. CT Scan Vertebra BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan BAKHP Jasa Sarana Jasa Pelayanan Rp. 75.000 Rp. 687.500 Rp. 150.000 Rp. 912.500 Rp. 45.000 Rp. 625.000 Rp. 150.000 Rp. 820.000 Rp. 80.000 Rp. 1.000.000 Rp. 250.000 Rp. 1.330.000 Rp. 75.000 Rp. 750.000 Rp. 200.000 Rp. 1.025.000 Rp. 120.000 Rp. 1.000.000 Rp. 300.000 Rp. 1.420.000 Rp. 75.000 Rp. 550.000 Rp. 120.000 Rp. 745.000 Rp. 45.000 Rp. 500.000 Rp. 120.000 Rp. 665.000 Rp. 80.000 Rp. 800.000 Rp. 200.000 Rp. 1.080.000 Rp. 75.000 Rp. 600.000 Rp. 160.000 Rp. 835.000 Rp. 120.000 Rp. 800.000 Rp. 240.000 Rp. 1.160.000 Rp. 75.000 Rp. 412.500 Rp. 90.000 Rp. 577.500 Rp. 45.000 Rp. 375.000 Rp. 90.000 Rp. 510.000 Rp. 80.000 Rp. 600.000 Rp. 150.000 Rp. 830.000 Rp. 75.000 Rp. 450.000 Rp. 120.000 Rp. 645.000 Rp. 120.000 Rp. 600.000 Rp. 180.000 Rp. 900.000 Rp. 75.000 Rp. 275.000 Rp. 60.000 Rp. 410.000 Rp. 45.000 Rp. 250.000 Rp. 60.000 Rp. 355.000 Rp. 80.000 Rp. 400.000 Rp. 100.000 Rp. 580.000 Rp. 75.000 Rp. 300.000 Rp. 80.000 Rp. 455.000 Rp. 120.000 Rp. 400.000 Rp. 120.000 Rp. 640.000 BAKHP disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

(35)

35 5. TARIF INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

NO URAIAN

KOMPONEN TARIF INSTALASI AWAT DARURAT JUMLAH KETERANGAN JASA SARANA JASA PELAYANAN BAKHP 1 2 3 4 5 6 7 I. II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

BIAYA PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN BIAYA TINDAKAN

Jahit luka (1 – 5 jahitan)

Jahit luka simple / superfice > 5 jahitan (per jahitan) Jahit luka multiple / kosmetik otot s/d 5 jahitan

Jahit luka multiple / kosmetik otot > 5 jahitan (per jahitan). Jahit luka repair tendo

Cabup jahitan Vena seksi

Pemasangan infuse transfuse / NGT / katater Pemasangan infuse pump atau syringe pump Pemasangan ETT

Circumsisi

Repair circumsisi

Extirpasi atheroma lipoma < 5 cm Ekstirpasi kuku

Explorasi luka kecil, (cross, buka implant, paku) Explorasi luka sedan (> 3 cm)

Angkat corpus alienum kecil Reposisi mandibula

Pemasangan back slab Pemasangan gips (dewasa) Pemasangan gips kupu-kupu Skin traksi lokal

Reposis fraktur tertutup

Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 500 Rp. 10.000 Rp. 2.000 Rp. 15.000 Rp. 500 Rp. 15.000 Rp. 2.500 Rp. 10.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 7.500 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 2.000 Rp. 5.000 Rp. 2.000 Rp. 2.000 Rp. 5.000 Rp. 25.000 Rp. 15.000 Rp. 2.500 Rp. 30.000 Rp. 5.000 Rp. 100.000 Rp. 1.500 Rp. 50.000 Rp. 17.500 Rp. 20.000 Rp. 35.000 Rp. 150.000 Rp. 60.000 Rp. 125.000 Rp. 25.000 Rp. 17.000 Rp. 30.000 Rp. 25.000 Rp. 100.000 Rp. 25.000 Rp. 35.000 Rp. 20.000 Rp. 15.000 Rp. 50.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 3.000 Rp. 40.000 Rp. 7.000 Rp. 115.000 Rp. 2.000 Rp. 65.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 50.000 Rp. 180.000 Rp. 80.000 Rp. 155.000 Rp. 30.000 Rp. 22.000 Rp. 37.500 Rp. 30.000 Rp. 105.000 Rp. 27.000 Rp. 40.000 Rp. 22.000 Rp. 17.000 Rp. 55.000 BAKHP disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

(36)

36 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. Blast punksi

Pemasanan tampon epixasis Cytostomy

Resursitasi Janitung Paru (RJP) DC Shock

Pemakaian Bedside monitor per jam Pemakaian Ventilator per jam

Pemakaiaan ECG monitor Pasang Nebulizer

EKG (Elektrokasography Pemasangan neck collar

Pemasangan tambon epixasis anteric Ransel Verband Luka bakar < 10% Luka bakar 10 – 30% Luka bakar > 30% Dilatasi phimosis Spooling blast Irigassi telinga Buka gips

Suction per hari Pasang spalk

Penis terjepit korsleting Bilas lambung Icisi abses Rp. 4.500 Rp 10.500 Rp. 10.000 Rp. 5.000 Rp. 35.000 Rp. 5.000 Rp. 7.500 Rp. 15.000 Rp. 5.000 Rp. 7.500 Rp. 2.000 Rp. 1.500 Rp. 3.500 Rp. 4.000 Rp. 6.000 Rp. 8.000 Rp. 5.000 Rp. 3.000 Rp. 5.000 Rp. 10.000 Rp. 3.000 Rp. 3.000 Rp. 5.000 Rp. 3.000 Rp. 3.000 Rp. 30.000 Rp. 25.000 Rp. 35.000 Rp. 50.000 Rp. 35.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 15.000 Rp. 8.000 Rp. 20.000 Rp. 5.000 Rp. 2.500 Rp. 20.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 45.000 Rp. 15.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000 Rp. 50.000 Rp. 15.000 Rp. 7.500 Rp. 15.000 RP. 15.000 Rp. 7.500 Rp. 34.500 Rp. 55.500 Rp. 45.000 Rp. 65.000 Rp. 70.000 Rp. 10.000 Rp. 12.500 Rp. 30.000 Rp. 13.000 Rp. 27.500 Rp. 7.000 Rp. 4.000 Rp. 23.500 Rp. 19.000 Rp. 36.000 Rp. 53.000 Rp. 20.000 Rp. 13.000 Rp. 20.000 Rp. 60.000 Rp. 18.000 Rp. 10.500 Rp. 20.000 Rp. 18.000 Rp. 10.500

(37)

37 6. TARIF PELAYANAN DI POLIKLINIK / RAWAT JALAN

NO

. URAIAN

KOMPONEN TARIF POLIKLINIK/RAWAT JALAN

KETERANGAN JASA

SARANA

JASA

PELAYANAN BAKHP JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

POLIKLINIK BEDAH UMUM Aspirasi abses

Biopsi Buginasi

Buka gips kecil/besar Circumsisi anak/dewasa Dilatasi

Extirpasi limpoma besar Etirpasi Ateroma Exisi Besar Exisi Kecil Eksplorasi Incisi Kecil Incisi Besar Nekrotomi Kecil Nekrotomi Besar Pasang kateter Pasang Gips Roserplasti Rehecting Kecil Rehecting Besar Tindik Bayi Rp. 6.000 Rp. 17.000 Rp. 12.500 Rp. 5.000 Rp. 30.000 Rp. 6.000 Rp. 42.000 RP. 37.500 Rp. 35.000 Rp. 30.000 Rp. 25.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 7.500 Rp. 15.000 Rp. 2.500 Rp. 10.000 Rp. 9.000 Rp. 10.000 Rp. 15.000 Rp. 5.000 Rp. 6.000 Rp. 14.000 Rp. 40.000 Rp. 35.000 Rp. 30.000 Rp. 200.000 Rp. 14.000 Rp. 98.000 RP. 87.500 Rp. 100.000 Rp. 75.000 Rp. 50.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 15.000 Rp. 30.000 Rp. 17.500 Rp. 50.000 Rp. 25.000 Rp. 25.000 Rp. 35.000 Rp. 15.000 Rp. 14.000 Rp. 20.000 Rp. 57.000 Rp. 47.500 Rp. 35.000 Rp. 230.000 Rp. 20.000 Rp. 140.000 RP. 125.000 Rp. 135.000 Rp. 105.000 Rp. 75.000 Rp. 25.000 Rp. 35.000 Rp. 22.500 Rp. 45.000 Rp. 20.000 Rp. 60.000 Rp. 34.000 Rp. 35.000 Rp. 50.000 Rp. 20.000 Rp. 20.000 BAKHP disesuaikan dengan harga pembelian terkini.

Gambar

Foto Fundus

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan yang potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus

Alhamduliilah, segala puji dan syukur penulis panjtkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Rekapitulasi dimensi beban kerja mental sebagai faktor yang banyak mempengaruhi pada kondisi mental pekerja pada IKM I dengan prosentase 25% dan IKM II dengan prosentase 23%

character building memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan psychological well-being anak jalanan binaan Rumah Perlindungan Sosial Anak Yayasan. Emas

Pengaruh komposisi dan teknik penambahan fillercarbon black (CB) terhadap sifat tensile dan morfologi dalam campuran natural rubber/polypropylene (NR/PP). Dari hasil yang didapat

Nelayan juga dapat memiliki kekuatan pasar yang cukup besar jika pasar untuk spesies ini ( komoditas ikan yang didagangkan ) tidak terintegrasi dengan baik bahkan jika mereka

Bagi pendaftar yang dinyatakan Cadangan / Tidak Lulus disarankan untuk mengikuti Jalur Reguler Tes Tulis yang pelaksanaanya Gelombang I s.d.. Demikian pengumuman

Proyek PembangunanPasar Sangkrah Surakarta secara umum diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan juga meningkatkan keamanan maupun kenyamanan.